Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam

tentang Pengaruh Penerapan Metode Ummi Terhadap Hasil Belajar Mata

Pelajaran Tahfidz pada Siswa Kelas IXA Sekolah Menengah Pertama

Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2021/2022, dengan cara

penelitian studi khusus yang menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif sangat sesuai untuk mengkaji permasalahan dalam

penelitian ini karena hal-hal yang diamati terkait langsung dengan keadaan

aktual yang sedang dihadapi saat ini.

Menurut Creswell penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja

dengan angka, yang datanya berujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau

frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab

pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk

melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel

yang lain.1 Oleh karena itu penelitian kuantitatif dalam menarik kesimpulan

berdasar angka dan melakukan abstraksi berdasar generalisasi.

B. Tempat dan Waktu

Tempat : Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 1 Sukohajo

Kabupaten Sukoharjo.

1
Asmadi Alsa, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam
Penelitian Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2003, hal. 13

44
Waktu : Bulan Januari - Februari 2022.

C. Subjek, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Subjek

Subjek merupakan sasaran penelitian. Sebelum seorang peneliti

melakukan penelitian, maka harus menentukan batasan dari yang akan

ditelitinya, dapat berupa benda atau orang sebagai sasaran dari

penelitiannya. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas

IXA di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 1 Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2021/2022.

2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek/objek penelitian yang

ditetapkan oleh peneliti.2 Populasi menurut Muhammad Nazir merupakan

kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah

ditetapkan.3 Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas

IXA di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 1 Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 22

siswa.

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi, artinya jika tidak ada

populasi maka tidak ada sampel. Secara umum, ada dua jenis teknik

2
Imam Machali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Program Studi Manajemen
Pendidikan, 2017), hal. 51
3
Muhammad Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal. 240

44
pengambilan sampel yaitu, sampel acak (probability sampling) dan sampel

tidak acak (nonprobability sampling). Sampel acak (probability sampling)

adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama

untuk diambil pada setiap elemen populasi.4

Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa apabila subyeknya kurang

dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar,

dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Semakin banyak

responden yang diambil, maka semakin baik pula data yang diperoleh.

Karena jumlah subyek yang akan diteliti berjumlah kurang dari

100. Maka peniliti akan mengambil semua subyek yang ada, sehingga

penelitian ini disebut penelitian populasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel 1

Variabel 1 atau Variabel bebas (independent variable) adalah

variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas

pada penelitian ini adalah Penerapan Metode UMMI yang akan

disimbolkan dengan huruf ‘X’ oleh peneliti.

a. Metode Pengumpulan Data

4
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hal. 144

44
Metode adalah pendekaan yang akan digunakan peneliti ketika

akan mengumpulkan data.5 Dalam pengumpulan data ini dapat

dibedakan menjadi dua sub bagian yakni studi pustaka (library

research) dan studi lapangan (field research). Studi lapangan (field

research) dalah riset dilapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data

secara langsung dilapangan dengan cara antara lain: Metode angket,

Metode dokumentasi, Metode observasi, Metode wawancara.

Sedangkan metode pengumpulan data dari variabel X yang akan

dipakai oleh peneliti adalah metode angket. Angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

reponden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang

lainnya.6 Angket yang digunakan para siswa adalah tipe pilihan

tertutup. Pertanyaan yang diajukan kepada para siswa dalam angket ini

adalah mengenai penerapan metode Ummi dikelas.

b. Definisi Konseptual

Penerapan adalah perihal mempraktekkan teori.7 Sedangkan

metode Ummi adalah cara membaca dan menghafal Al-Qur’an yang

benar dan tartil dari lembaga Ummi Foundation. Berkomitmen

membantu sekolah dan institusi pendidikan Al-Qur’an untuk

mewujudkan pengajaran Al-Qur’an yang bermutu. Diberi nama

5
Joko Subando, Statistika Pendidikan, (Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara, 2020),
hal. 9
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Cet. Edisi revisi VI, (Jakarta: Rineka Cipta,
2016), hal. 151
7
Dekdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hal. 1044

44
metode “Ummi” yang berasal dari bahasa Arab “Ummun” dengan

tambahan ya’ mutakallim bermakna “Ibuku”. Hal ini dimaksudkan

untuk menghormati dan mengingat jasa Ibu. Tiada orang yang paling

berjasa pada kita semua kecuali orang tua kita terutama Ibu. Ibulah

yang telah mengajarkan banyak hal kepada kita, juga mengajarkan

bahasa pada kita dan orang yang paling sukses mengajarkan bahasa di

dunia ini adalah Ibu kita.

c. Definisi Operasional

Didalam buku modul sertifikasi metode Ummi terdapat langkah

penerapan penggunaan metode Ummi, yaitu Syarat pra-pembelajaran,

dan proses Pembelajaran (Pembukaan, Appersepsi, Penanaman

konsep, Pemahaman, Keterampilan/latihan, Evaluasi, Penutup).

Syarat pra-pembelajaran yaitu setiap guru harus memiliki

sertifikasi guru Al-Qur’an bermetode Ummi, satu orang guru

maksimal mengajar 10-15 siswa, memilih salah satu metode yang

sudah ditentukan (Privat, Klasikal, Klasikal Baca Simak, Klasikal

Baca Simak Murni).

Sedangkan dalam tahapan proses pembelajarannya sekurang-

kurangnya harus melalui tahapan Pembukaan (pembukaan dan

appersepsi), Isi (penanaman konsep, pemahaman, dan

keterampilan/latihan), Penutup (evaluasi, penugasan dan salam

penutupan).

44
Dari penjelasan diatas, maka selanjutnya dalam Variabel X

(Penerapan Metode Ummi) peniliti menentukan kisi-kisi indikator

pembuatan angket sebagai berikut :

1) Pembukaan pembelajaran metode Ummi

2) Isi pembelajaran metode Ummi

3) Penutup pembelajaran Al-Qur'an Metode Ummi

d. Kisi-Kisi Instrumen

Menurut Sugiyono instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati,

secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. 8 Jadi,

instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya baik.9

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kisi-Kisi Instrument Butir Soal Jumlah Butir
No
Indikator Nomer Soal
Pembukaan pembelajaran
1 1, 2, 3, 4, 5 5 butir soal
metode Ummi
Isi pembelajaran metode
2 6, 7, 8, 9, 10 5 butir soal
Ummi
Penutup pembelajaran Al- 11, 12, 13,
3 5 butir soal
Qur'an Metode Ummi 14, 15

Data Variabel X (Penerapan Metode Ummi) sebagai sumber data

menggunakan metode angket dengan pengukuran jenis data berskala

8
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung : Alfabeta, 2016), hal 102
9
Sanapiah Faisal, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1982),
hal. 151.

44
interval yang menunjukkan jarak sama antara satu data dengan data

yang lain. Butir-butir instrument ini disusun dengan alternatif empat

jawaban, yaitu :

Selalu : SL

Sering : SR

Jarang : JR

Tidak Pernah : TP

e. Uji Validitas Dan Reliabilitas

1) Uji Validitas

Menurut Arikunto (2013 : 211) mengartikan validitas

sebagai sebuah ukuran yang menunjukkan keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur.10 Validitas merupakan sebuah

penggambaran tingkat keabsahan instrument yang mampu

mengukur apa yang akan diukur. Validitas berkaitan dengan

permasalahan apakah instrument yang digunakan dapat mengukur

secara tepat. Sehingga alat ukur tersebut benar-benar dapat menjadi

instrument pengukuran yang menunjukkan realitas sebenarnya

pada sesuatu yang diukur. Alat ukur yang kurang valid

menunjukkan validitas rendah sehingga menghasilkan data yang

sulit untuk dipercaya. Sebaliknya, alat ukur yang valid

menunjukkan tingkat validitas yang tinggi, sehingga data yang

diperoleh lebih dapat dipercaya. Banyak metode yang ditawarkan

dalam aplikasi SPSS untuk melakukan uji validitas. Sedangkan


10
Imam Mochali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta : Pustaka An Nur), hal. 69

44
dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas dengan metode

Correlate Bivariate.

Correlate Bivariate yaitu mengorelasikan pernyataan setiap

item dengan total item setiap variabel dengan memerhatikan skala

yang dipakai. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan uji

validitas instrument menggunakan metode Correlate Bivariate.

a) Buka program SPSS dan klik cancel karena membuat data

baru.

b) Pada tampilan SPSS pilih variabel view, dan dilanjutkan

melakukan setting seperti yang diinginkan.

c) Masukan data hasil penelitian (data view)

d) Klik Analyze – Correlate – Bivariate.

e) Masukan butir item ke kotak Variables

f) Pada correlation coefficient pilih Kendall’s tau-b, dan pada test

of significance pilih two-tialed

g) Tekan OK.

Akan muncul tabel informasi tentang nilai correlation

coefficient dengan kaidah sebagai berikut :

Valid : Jika nilai Rhitung lebih besar dari nilai Rtabel ( nilai

Rhitung > nilai Rtabel ) atau nilai sig. 2-tailed lebih

kecil dari nilai α ( p-value < α )

Tidak Valid : Jika nilai Rhitung lebih kecil dari nilai Rtabel ( nilai

Rhitung < nilai Rtabel ) atau nilai sig. 2-tailed lebih

44
besar dari nilai α ( p-value > α )

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas sering diartikan suatu keterandalan bilamana tes

tersebut dipakai mengukur berulang ulang hasilnya sama, atau

disebut dengan keajegan atau stabilitas.11 Reliabilitas didefiniskan

sebagai tingkat sejauh mana skor tes konsisten (consistence), dapat

dipercaya (dependable), dan dapat diulang (reapetable).12

Reliablitas tidak mempersoalkan apa yang diukur, melainkan

keakuratan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran. Alat

ukur yang akurat akan menghasilkan skor hasil pengukuran yang

konsisten.

Banyak pilihan untuk uji reliabilitas instrumen diantaranya

model : Alpha, Split-Half, Guttman, Parallel, dan Strict Parallel.13

Untuk memilih model mana yang akan dipilih disesuaikan dengan

alternatif jawaban yang tersedia dalam instrument jawaban

tersebut. Sedangkan dalam penelitian ini, model yang

dipergunakan adalah model Alpha karena ada 4 alternatif jawaban

dengan langkah kerja sebagai berikut :

11
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : PT Raja Grafindo, 2012), hal.
118
12
?
Edy Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar), 2016,
hal. 91

Tedi Rusman, Statistika Penelitian Aplikasinya Dengan SPSS, (Yogyakarta : Graha


13

Ilmu, 2015), hal. 40

44
a) Buka lembar kerja/file input validitas/reliabilitas, kemudian

hapus data skor total (Y) serta hapus soal yang tidak valid.

b) Pilih menu Analyze setelah membuka program SPSS, kemudian

pilih submenu scale dan pilih Reliability Analizyz.

c) Isikan kolom item dengan item yang akan dianalisis, dalam

kotak model pilih Alpha, kemudian klik Ok.

Berikut adalah kriteria uji reliabilitas instrument dengan

menggunakan SPSS melalui teknik Cronbach’s Alpha 14:

Tabel 3.2
Kategori Nilai Cronbach’s Alpha
Nilai Cronbach’s Alpha Kategori
Lebih dari atau sama dengan 0.900 Excellent (Sempurna)
0.800 – 0.899 Good (Baik)
0.700 – 0.799 Acceptable (Diterima)
0.600 – 0.699 Questionable (Dipertanyakan)
0.500 – 0.599 Poor (Lemah)
Kurang dari 0,500 Unacceptable (Tidak Diterima)
Sumber : Tedi Rusman, Statistika Penelitian Aplikasinya Dengan
SPSS,Yogyakarta : Graha Ilmu, 2015

Berdasarkan tabel di atas, keputusan secara umum

reliabilitas instrument dapat diketahui dari nilai Cronbach’s Alpha

dibandingkan dengan kriterian sebagai berikut :

Apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0.7 maka dinyatakan kurang

reliabel

Apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0.7 maka dinyatakan reliabel

2. Variabel 2

14
Darren George dan Paul Mallarey, SPSS for Windows Step by Step : A Simple Guide
and Reference, (Boston : Allyn & Bacon, 2003), hal. 231

44
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang

dijadikan percobaan penelitian.15 Dan yang akan menjadi variabel terikat

dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar Mata Pelajaran Tahfidz yang

akan disimbolkan dengan huruf ‘Y’ oleh peneliti

a. Metode Pengumpulan Data

Metode adalah pendekaan yang akan digunakan peneliti ketika

akan mengumpulkan data.16 Dalam pengumpulan data ini dapat

dibedakan menjadi dua sub bagian yakni studi pustaka (library

research) dan studi lapangan (field research). Studi lapangan (field

research) dalah riset dilapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data

secara langsung dilapangan dengan cara antara lain: Metode angket,

Metode dokumentasi, Metode observasi, Metode wawancara.

Sedangkan metode pengumpulan data dari variabel Y yang akan

dipakai oleh peneliti adalah metode dokumentasi. Dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, nilai

prestasi belajar, dan sebagainya.17 Dokumentasi ini digunakan untuk

memperoleh data tentang nilai raport semester gasal mata pelajaran

tahfidz Siswa Kelas IXA Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah

1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2021/2022 dan mendapatkan informasi

15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Cet. Edisi revisi VI, (Jakarta: Rineka Cipta,
2016), hal. 71
16
Joko Subando, Op, Cit., hal. 9
17
Sutrisno Hadi, Metode Research Jilid 2, (Yogyakarta: Andi Offset, 1992), hal. 148

44
yang tidak dimungkinkan melalui wawancara dan observasi. Selain

metode dokumentasi, jika dimungkinkan peneliti juga menggunakan

metode Wawancara sebagai tambahan data. Wawancara adalah sebuah

dialog (interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)

untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewed).18

Wawancara ini dilakukan dengan Kepala Sekolah dan Guru Tahfidz

dengan tujuan untuk memperoleh informasi guna melengkapi data

yang diperlukan dalam penelitian.

b. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah suatu prestasi belajar yang dicapai siswa

dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran merupakan

suatu proses belajar. Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan. Tahfidz atau tahfidz Al-Qur’an

merupakan suatu proses menghafal ayat-ayat dalam Al-Qur’an.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran

tahfidz adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan seorang

guru tahfidz untuk membimbing siswanya dalam menghafal ayat-ayat

Al-Qur’an secara baik dan benar dengan metode tertentu.

c. Definisi Operasional

18
Ibid, hal. 215

44
Hasil belajar menurut Udin S Winataputra, merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar

dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal ini belajar

meliputi ketrampilan proses, keaktifan, motivasi juga prestasi belajar.

Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu

kegiatan.19 Dan yang dimaksud Hasil Belajar Mata Pelajaran Tahfidz

Al-Qur’an disini adalah hasil pencapaian pelajaran tahfidz Al-Qur’an

dengan menggunakan metode Ummi. Hasil belajar Al-Qur’an

bermetode Ummi merupakan hasil dari ujian yang diadakan tiap akhir

semester dengan indikator penilaian sebagai berikut : Fashohah, Tartil,

Sikap, Hafalan, Tajwid, Ghorib

Hasil ujian tersebut disajikan dalam bentuk laporan nilai raport

yang diberikan kepada orang tua/wali murid setiap akhir semester.

d. Kisi-Kisi Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya baik.20 Dari penjelasan sebelumnya, maka selanjutnya dalam

variabel Y (Hasil Belajar Mata Pelajaran Tahfidz) peneliti akan

menjadikan Hasil Belajar/Raport Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)

Gasal Mata Pelajaran Tahfidz Siswa IXA Sekolah Menengah Pertama

19
Udin Winataputra, Teori Belajar dan Pembelajar, (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas terbuka, 2007), hal. 10
20
Sanapiah Faisal, Op, Cit., hal. 151.

44
Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2021/2022 sebagai

indikatornya.

E. Teknik Analisis Data

Analisa data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan

transkipsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang yang

dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi

tersebut dan untuk memungkinkan menyajikan apa yang sudah ditemukan

kepada orang lain.21

Setelah data yang peneliti harapkan terkumpul, maka langkah selanjutnya

adalah menganalisa data-data tersebut dengan melalui dua tahap sebagai

berikut:

1. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis ini penulis akan mempergunakan teknik analisis

sebagai berikut :

a. Checking Data

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini, antara lain:

1) Meneliti lagi lengkap tidaknya identitas subjek yang diperlukan

dalam analisis data.

2) Meneliti lengkap tidaknya data, yaitu apakah kuesioner

pengumpulan data sudah secara lengkap diisi, jumlah lembaran

tidak ada yang lepas atau sobek, dan sebagainya.


21
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta Utara: Rajawali Pers,
2011)

44
3) Cara mengisi jawaban apakah sudah sesuai.

b. Editing Data

Editing yakni kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena

kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadangkala belum

memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan,

tumpang tindih, berlebih bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan

tersebut harus diperbaiki melalui proses editing. 22 Kegiatan yang

dilakukan dalam tahap ini diantaranya yaitu mengubah hasil data dari

angket yang bersifat kualitatif akan di kuantitifkan dengan nilai

sebagai berikut:

1) Jawaban selalu, diberi nilai 4 (empat)

2) Jawaban sering, diberi nilai 3 (tiga)

3) Jawaban jarang, diberi nilai 2 (dua)

4) Jawaban tidak pernah, diberi nilai 1 (satu)

c. Coding Data

Coding data yaitu merubah data menjadi kode-kode yang dapat

dimanipulasi sesuai dengan prosedur analisis statistik tertentu.23

d. Tabulating

22
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial format-format Kuantitatif dan Kualitatif
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001), hlm. 182
23
?
Ibid., hlm. 129

44
Tabulasi adalah meyediakan data dalam bentuk tabel- tabel agar

mudah di analisis data, khususnya. analisis statistik, dan komputer. 24

Penerapan analisis data sesuai dengan rumusan masalah yang

dikemukakan adalah pengolahan data yang diperoleh dengan

menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada.

2. Analisis Lanjut

Setelah data-data penelitian terkumpul, maka langkah selanjutnya

adalah menganalisa data hasil penelitian. Adapun teknik analisa data yang

digunakan adalah :

a. Penerapan Metode Ummi pada Siswa kelas IXA Sekolah Menengah

Pertama Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Untuk menjawab rumusan

masalah yang pertama, peneliti mengolah data kualitatif hasil angket

menjadi data kuantitatif.

Pengolahan data hasil angket atau kuesioner menggunakan rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

P = Angka prosentase

F = Frekuensi yang dicari

N = Number of case (Jumlah responden)25

Setelah data berubah prosentase kemudian dikelompokkan dalam

kalimat yang bersifat kualitatif:


24
Ibid., hlm. 129
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 246.

44
65% - 100% = Baik

35% - 65% = Cukup Baik

20% - 35% = Kurang Baik

Kurang dari 20% = Tidak Baik

b. Hasil Belajar Tahfidz Al-Qur’an Siswa kelas IXA Sekolah Menengah

Pertama Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Untuk menjawab rumusan

masalah yang kedua, peneliti menyertakan nilai hasil belajar/raport

ulangan akhir semester gasal.

Pengolahan data nilai hasil belajar/raport ulangan akhir semester

gasal menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = Angka prosentase

F = Frekuensi yang dicari

N = Number of case (Jumlah responden)

Setelah data berubah prosentase kemudian dikelompokkan dalam

kalimat yang bersifat kualitatif:

65% - 100% = Baik

35% - 65% = Cukup Baik

20% - 35% = Kurang Baik

Kurang dari 20% = Tidak Baik

F. Uji Prasyarat

44
1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

diambil dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. 26 Jika

data tidak berdistribusi normal maka akan dilanjutkan dengan statistik non

parametrik. Pengujian normalitas data hasil penelitian dengan

menggunakan uji Kolmogrov – Smirnov. Uji ini dibantu dengan program

SPSS. Hipotesis yang akan diuji dalam kasus ini adalah :27

Ho = Distribusi Populasi normal, jika probabilitas > 0.05, diterima

H1 = Distribusi populasi tidak normal, jika probabilitas ≤ 0.05, di tolak.

Uji normlitas dapat dihitung menggunakan software SPSS dengan

langkah-langkah berikut:

a. Membuka lembar kerja SPSS

b. Klik menu analyze, pilih eksplore, lalu klik pilihan plots pada kotak

dialog kemudian pilih normality plot with test kemudian continue lalu

ok.

c. Jika nilai signifikasi yang diperoleh > 0.05 maka dapat dikatakan data

tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kedua kelas tersebut

berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas yang dilakukan

pada penelitian ini menggunakan uji Levene Test dengan menggunakan

26
Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Lengkap, Praktis, Dan Mudah Dipahami
(Yogyakarta: Pustaka Baru Pres, 2014), hal.49
27
Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh Dan Analisis Data Dengan Program
SPSS/Lisrel Dalam Penelitian (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.147

44
program SPSS. Kriterianya adalah apabila nilai signifikasi atau nilai

probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang

mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai

probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang

mempunyai varians yang sama.28

3. Uji Linearitas

Uji Lineritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji

linearitas dalam penelitian ini untuk melihat apakah ada hubungan antara

variabel X (Penerapan Metode Ummi) terhadap variabel Y (Hasil Belajar

Mata Pelajaran Tahfidz). Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat

dalam analisi korelasi atau regresi linier dengan dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut29 :

a. Jika nilai probalitasnya > 0.05, maka dikatakan hubungan antara

variabel X dengan Y adalah linier.

b. Jika nilai probalitasnya < 0.05, maka dikatakan hubungan antara

variabel X dengan Y adalah tidak linier.

G. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan prosedur yang berisi kesimpulan aturan yang

menuju pada suatu keputusan apakah akan menerima atau menolak hipotesis.
28
Muh. Akbar, “Efektivitas Pembelajaran Berbasis Intelligent Teaching and Learning
with Computer (ITALC) Dalam Meningkatkan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran KKPI SMKN 1
Galesong Selatan‟, Jurnal Eprint Universitas Negeri Makassar, Vol,1 ( 2016), hlm.6
29
?
Joko Widiyanto, SPSS For Windows, (Surakarta : Laboratorium Komputr FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015), hal.53

44
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan normalitas,

homogenitas, dan linieritas, maka selanjutnya uji hipotesis dengan

menggunakan bantuan Software SPSS Versi 16 pada taraf α = 0,05. Sedangkan

untuk pengujian hipotesis “Pengaruh Penerapan Metode Ummi Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Tahfidz Siswa Kelas IXA Sekolah Menengah

Pertama Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2021/2022” dengan

menggunakan analisis korelasi. Analisis korelasi adalah metode statistik yang

digunakan untuk mengukur besarnya hubungan antara dua variabel atau antar-

set variabel. Berdasarkan pada skala pengukurannya analisis dapat dibedakan

menjadi 4 macam, yaitu ; Korelasi Rank Spearman Kendall’s Tau, Korelasi

Pearson Product Moment, Korelasi Kontingensi C / Cramer’s V, dan Korelasi

Asosiasi ETA.30 Sedangkan dalam analisis ini akan digunakan analisis korelasi

pearson product moment. pearson product moment merupakan uji statistik

yang digunakan untuk dua variabel yang berskala interval atau rasio. Berikut

adalah rumus “product moment” :

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan y

X : variabel pengaruh (penerapan metode UMMI)

Y : variabel terpengaruh (hasil prestasi belajar mata pelajaran

tahfidz)

30
Imam Mochali, Op. Cit., hal 115

44
N : jumlah responden

∑X: jumlah seluruh X

∑Y: jumlah seluruh Y31

Adapun setelah memastikan bahwa kedua variabel memiliki distribusi data

yang normal, kemudian dapat dilanjutkan dengan melakukan uji korelasi

pearson product moment dengan menggunakan bantuan program SPSS

sebagai berikut :

1. Masukan data kedua variabel kedalam Data View, pada Variable View

sesuaikan kolom name dengan nama variabel, pada kolom Measures pilih

Scale.

2. Klik Analyze – Correlate – Bivariate.

3. Pindahkan kedua variabel kedalam kotak Variables, berilah tanda (√) pada

Pearson dikolom Correlation coefficient.

4. Klik Ok.

31
Joko Subando, Op. Cit., hal. 64

44

Anda mungkin juga menyukai