Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Peneitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan

terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

penelitiannya.1

Sedangkan menurut sugiyono, penelitian kuantitatif merupakan

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/

statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 2

Penelitian kuantitatif dipilih karena data penelitiannya berupa angka-

angka dan dianalisis menggunakan statistik sehingga hasil penelitian

ini akan teruji secara ilmiah dan empirik dengan hasil akhir yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Jenis penelitian
1
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, “Dasar Metodologi Penelitian”, (Yogyakarta: Literasi
Media Publishing), hal. 17.
2
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Alfabeta,
2016), hal. 8.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan penelitian ex post facto. Penelitian ex post facto

meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau tidak

diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian sebab-akibat dilakukan

terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau

telah terjadi.3 Kerlinger memberikan definisi mengenai penelitian ex

post facto yaitu penelitian di mana varabel-variabel bebas telah terjadi

ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu

penelitian.4 Kemudian Gay mengemukakan bahwa penelitian kausal

komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha

menentukan penyebab atau alasan untuk keberadaan perbedaan

perilaku atau stastus dalam kelompok individu.5 Dengan kata lain

penelitian ex post facto adalah penelitian yang diarahkan untuk

menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap

akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui

data yang telah dikumpulkan. Sehingga dalam penelitian ini

menggunakan metode ex post facto untuk menyelidiki hubungan

sebab akibat dari penggunaan media sosial youtube dan tiktok

terhadap prestasi belajar pada peserta didik di MTs Miftahul Huda

Ngreco.

B. Variabel Penelitian
3
Baso Intang Sappaile, “Konsep Penelitian EX-POST FACTO”, Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 1, No. 2, Juli 2010, hal. 2.
4
Nur Khoiri, “Metodologi Penelitian Pendidikan Tagam, Model & Pendekatan”,
(Semarang: SEAP, 2018), hal. 111.
5
Ezmir, “Teori dan Pengajaran Sastra”, (Bandung: PT Raja Grafindo Persada, 2015), hal.
119.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbetuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.6 Penelitian ini

menggunakan dua jenis variabel sebagai acuan pengamatan, yaitu variabel

bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas atau variabel independent yaitu variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependent (terikat).7 Adapun variabel bebas dalam penelitian

ini adalah penggunaan media sosial YouTube (X₁) dan penggunaan

media sosial TikTok (X₂).

2. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat (dependent) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. 8

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi Belajar

Akidah Akhlak (Y).

C. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

6
Sugiyono, “ Statistika Untuk Penelitian”, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 2.
7
I’anatut Thoifah, “Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif”, (Malang:
Madani, 2015), hal. 165.
8
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif..., hal. 39.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.9 Menurut

sugiyono populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek maupun subyek dengan kualitas dan karakterstik tertentu yang

telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.10 Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh peserta

didik kelas VIII MTs Miftahul Huda Ngreco yang berjumlah sebanyak

43 peserta didik.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut, maupun bagian kecil dari jumlah

populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat

mewakili populasinya.11 Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.12 Adapun sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII

MTs Miftahul Huda Ngreco. Untuk mengukur besaran sampel yang

akan diteliti peneliti menggunakan rumus Slovin, dimana rumus ini

mampu mengukur besaran sampel yang akan diteliti. Besaran sampel

yang akan diteliti sebagai berikut:13

9
Sugiyono, “Stastik Untuk Penelitian”, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 6.
10
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif..., hal. 80.
11
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, “Dasar Metodologi ..., hal. 64.
12
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D”,
(Bandung: Alfabeta, 2016), hal. 61.
13
Priyono, “Metode Penelitian Kuantitatif”, (Sidoarjo: ZIFATMA PUBLISHING, 2008),
hal. 120.
N
n=
Ne ²+1

n = besaran sampel

N = besaran populasi

E = nilai kritis ( batas ketelitian) yang diinginkan adalah 5%

Dari rumus diatas didapat angka sebagai berikut:

43
n=
43 ( 0,05 ) ²+1

43
n=
43 . 0,0025+1

43
n=
0,10 75+ 1

43
n=
1,107 5

n = 38,82

Maka jumlah sampel yang digunakan setelah dibulatkan yaitu

sebanyak 39.

D. Kisi-kisi Instrumen
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu penggunaan

media sosial YouTube dan penggunaan media sosial TikTok dan satu

variabel terikat yaitu prestasi belajar akidah akhlak. Variabel-variabel

tersebut yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun instrumen

penelitian. Variabel-variabel yang ada kemudian dijelaskan secara

operasional dan dijabarkan menjadi beberapa indikator. Dari indikator

tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pernyataan. Untuk

memudahkan penyusunan instrumen maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen

penelitian.

Teknik pengambilan data pada penelitian ini melalui angket atau

kuesioner. Adapun angket yang disusun adalah angket tertutup, yaitu

angket yang berisi pertanyaan tertutup yang dapat membantu responden

untuk menjawab dengan cepat dan juga memudahkan peneliti dalam

melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.14

Penyusunan angket ini menggunakan skala likret sehingga responden

hanya perlu menjawab pernyataan dengan memilih jawaban antara sangat

setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi

instrumen yang akan dijadikan dalam penyusunan angket sebagai berikut.

Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen
14
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif..., hal. 143.
Variabel
Indikator Sub Indidkator No. Item
Penelitian
Youtube 1. Interaksi 1. Motif 1, 2, 3, dan 4
Sosial 2. Waktu 5, 6, dan 7
3. Manfaat 8, 9, 10, dan 11
3. Integrasi 4. Frekuensi 12, 13, 14, dan
sosial 15
Tiktok 1. Interaksi 1. Motif 16, 17, 18, dan
sosial 19
2. Waktu 20, 21, dan 22
3. Manfaat 23, 24, 25, dan
26
3. Integrasi 4. Frekuensi 27, 28, 29, dan
sosial 30

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam

penelitian, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena atau

variabel yang diamati.15 Selain itu, instrumen penelitian juga berfungsi

untuk memeriksa dan menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti. 16

Dalam penelitan kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan

dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen penelitan dapat

berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan koesioner.17

Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel

penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti. Penelitian ini

akan meneliti tentang “Pengaruh Penggunaan Media Sosial YouTube dan

TikTok Terhadap Prestasi Belajar Akidah Akhlak Peserta Didik MTs

Miftahul Huda Ngreco”, maka Instrumen yang akan dibuat yaitu:


15
Agung Widhi K. dan Zarah Puspitaningsih, “Metode Penelitian Kuantitatif,
(Yogyakarta: PANDIVA BUKU, 2016), hal. 88.
16
Umar Sidiq dan Moch. Miftachul Choiri, “Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan”, (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019), hal 164.
17
Hardani, dkk., “Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif”, (Yogyakarta: CV. Pustaka
Ilmu, 2020), hal.116.
1. Instrumen untuk mengkur penggunaan media sosial YouTube.

2. Instrumen untuk mengkur penggunaan media sosial TikTok.

3. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar akidah akhlak.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

non-tes yaitu berupa koesioner dengan tujuan untuk mengukur pengaruh

dari penggunaan media sosial YouTube dan TikTok terhadap prestasi

belajar akidah akhlak peserta didik.

Dalam penyusunan instrumen penelitian terdapat dua syarat, yaitu:

1. Uji Validitas

Validitas adalah istilah yang menggambarkan kemampuan

sebuah instrumen untuk mengukur apa yang ingin diukur.18 Pengujian

validitas dalam penelitian ini menggunakan product moment yaitu

penghitungan koefisien korelasi antara skor butir kuesioner/angket

dengan skor total instrumen.

Rumus korelasi yang dapat digunakan dalam menguji validitas

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan

rumus korelasi produk moment, yaitu sebagai berikut:19

r xy ¿ N ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan:

r xy = korelasi antara X dan Y

18
Syahrum dan Salim, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, (Bandung: Cita Pustaka
Media, 2014), hlm. 133.
19
Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013, hal. 212.
N = jumlah responden

X = variabel bebas

Y = variabel terikat

∑X = jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y

∑ X² = jumlah kuadrat dalam distribusi X

∑Y ² = jumlah kuadrat dalam distribusi Y

∑ XY = jumlah perkalian skor item dengan skor total

Interpretasi terhadap nilai korelasi r xy digunakan kriteria

sebagai berikut:

0,80 < r xy≤1,00 : sangat tinggi

0,60 < r xy≤0,80 : tinggi

0,40 < r xy≤0,60 : cukup

0,20 < r xy≤0,40 : rendah

r xy≤0,20 : sangat rendah

Selain dengan rumus diatas maka dapat menggunakan SPSS

25.0 dengan langkah-langkah:

1) Masukkan data ke dalam SPSS data editor.

2) Simpan data tersebut.

3) Klik Analyze pilih Corelate dan klik Bivariate.


4) Blok seluruh indikator dan klik tanda panah ke kotak items.

5) Klik tombol Satistics, pada kotak descriptives for pilih scale if item

deleted, kemudian pada kotak ANOVA table pilih none dan klik

Continue kemudian klik Oke.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang hasil

pengukurannya dapat dipercaya. Salah satu kriteria instrumen yang

dapat dipercaya jika instrumen tersebut digunakan secara berulang-

ulang, hasil pengukurannya tetap. Untuk menghitung reliabilitas,

rumus yang digunakan yaitu rumus Apha sebagai berikut:20

r₁₁ = [ ][
k
k−1
1−
∑ σb ²
σ ²t ]
Keterangan:

r₁₁ : reliabilitas instrumen

k : jumlah butir angket

∑ σb ² : jumlah varians butir

σ ²t : varians total

Untuk mengetahu tinggi rendahnya reliabilitas instrumen


digunakan kategori sebagai berikut:

Antara 0,80 – 1,00 = sangat tinggi

Antara 0,60 – 0,80 = tinggi

Antara 0,40 – 0,60 = sedang


20
Ibid., hal 138-139.
Antara 0,20 – 0,40 = rendah

Antara 0,00 – 0,20 = sangat rendah

Langkah-langkah pengujian reliabilitas dengan menggunakan


SPSS 25.0 sebagai berikut:

1) Masukkan data ke dalam SPSS data editor.


2) Simpan data tersebut.
3) Klik Analyze pilih Scale dan klik Reliability Analysis.
4) Blok seluruh indicator dan klik tanda panah ke kotak items
kemudian klik Ok.

Berdasarkan nilai Alpha tersebut dapat dilihat tingkat reliabel suatu


instrumen yang digunakan dalam penelitian. Semakin reliabel suatu
instrumen maka semakin baik instrumen tersebut yang digunakan dalam
penelitian.

F. Data dan Sumber Data

1. Data

Data adalah fakta empirk yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.

Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan

dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian

berlangsung.21 Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala

sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan

sebagai dasar menarik suatu kesimpulan.22 Data merupakan suatu

komponen penelitian yang sangat penting, tanpa adanya data maka

21
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, “Dasar Metodologi..., hal. 67.
22
Nanda Hanief Yulingga dan Wasis Himawanto, “Statistik Pendidikan” (Yogyakarta:
Deepublish, 2017), hal. 9.
tidak akan ada penelitian. Data yang dihasilkan harus valid agar bisa

menghasilkan informasi dan kesimpulan yang dapat dipercaya.

2. Sumber Data

Arikunto menjelaskan bahwa sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.23 Adapun sumber data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. 24 Data primer

dapat diperoleh langsung oleh peneliti dengan cara menyebarkan

angket atau kuesioner kepada sampel penelitian yang sebelumnya

telah ditentukan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari

hasil pengisian angket atau kuesioner oleh peserta didik kelas VIII

di MTs Miftahul Huda Ngreco.

b) Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti

sebagai tangan kedua).25 Data sekunder dalam penelitian ini adalah

dokumentasi atau arsip-arsip yang dapat menunjang penelitian ini.

Terkhusus tentang pengaruh penggunaan media sosial YouTube

23
Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 150.
24
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, “Dasar Metodologi..., hal. 67.
25
Ibid., hal 68.
dan TikTok terhadap prestasi belajar akidah akhlak peserta didik

MTs Miftahul Huda Ngreco.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu hal utama yang dapat

mempengaruhi kualitas data hasil penelitian. 26 Pengumpulan data dapat

dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan berbagai cara. Dari segi cara

atau teknik pengumpulan data, maka dapat dilakukan dengan interview

(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan

ketiganya.27 Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

observasi, (pengamatan), koesioner (angket) dan dokumentasi. Adapun

penjelasnnya sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah pengamatan terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian. Teknik observasi ini merupakan teknik atau cara

mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan atau pencatatan

terkait dengan tingkah laku, dengan melihat atau mengamati secara

langsung keadaan lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang

lebih jelas terkait dengan permasalahan yang diteliti.

2. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan

26
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan..., hal. 193-194.
27
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif..., hal. 137.
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden.28 Kuesioner memiliki beberapa komponen seperti petunjuk

pengisian, bagian identiatas responden, serta daftar pertanyaan atau

pernyataan yang disusun secara sistematis.29

Kuesioner atau angket yang yang digunakan dalam penelitian

ini merupakan angket tertutup atau biasanya disebut angket berstruktur

dengan jawaban terbatas. Penggunaan angket dimaksudkan untuk

memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan. Angket tertutup

adalah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan jawaban yang pendek, yang mana jawabannya

hanya dengan memberikan tanda tertentu pada lembaran daftar

pertanyaan/pernyataan yang telah ada. Angket demikian biasanya

meminta jawaban singkat dan jawaban yang membutuhkan tanda

checklist (√) yang termuat pada item jawaban. Angket tertutup mudah

diisi, memerlukan waktu yang singkat, memusatkan responden pada

pokok pernyataan, relatif obyektif, dan sangat mudah untuk

ditabulasikan dan dianalisa.

Metode angket ini diberikan kepada peserta didik untuk

menjawab dan mengetahui penggunaan media sosial YouTube,

penggunaan media sosial TikTok terhap prestasi belajar akidah akhlak

mereka. Pernyataan-pernyataan tersebut untuk menggambarkan


28
Ibid, hal. 142.
29
Rahmadi, “Pengantar Metodologi Penelitian”, (Banjarmasin: Antasri Press, 2011), hal.
84.
bagaimana tingkat keaktifan penggunaan media sosial YouTube dan

TikTok terhadap prestasi belajar akidah akhlak peserta didik. Adapun

alternatif pilihan jawaban menggunakan modifikasi skala likert empat

skala.

Menurut Hadi dalam Eko Hermawan mengatakan bahwa

modifikasi terhadap skala likert dimaksudkan untuk menghilangkan

kelemahan yang terkandung oleh skala lima tingkat, dengan alasan

sebagai berikut:30

1. Kategori Undencinden yaitu mempunyai arti ganda, bisa diartikan

belum dapat memutuskan untuk memberi jawaban, bisa juga

diartikan dengan netral, setuju tidak, atau bahkan ragu-ragu.

2. Tersedianya jawaban yang ditengah sehingga menimbulkan

jawaban yang ditengah (central tendency effect), terutama bagi

mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan pendapat responden.

Jika disediakan kategori tersebut akan menghilangkan banyak data

penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat

dijaring para responden.

Berikut ini adalah tabel modifikasi skala likert empat skala:

30
Eko Hertanto, “Perbedaan Skala Likert Lima Skala dengan Modifikasi Skala Likert
Empat Skala”, dalam
https://www.academia.edu/34548201/PERBEDAAN_SKALA_LIKERT_LIMA_SKALA_DENG
AN_MODIFIKASI_SKALA_LIKERT_EMPAT_SKALA, (Metodologi Penelitian, 2017), hal. 2-
3. di akses pada 18 September 2022 pukul 11.26.
Tabel 3.2. Skors Alternatif Jawaban Instrument Modifikasi skala

likert Empat Skala

Jawaban Alternatif Skors


Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya.31 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

dokumen catatan-catatan tentang peserta didik dan foto-foto kegiatan

selama penelitian.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan rangkaian kegiatan penelaahan,

pengelompokan, sistematisasi, penafsiran, dan verivikasi, data agar sebuah

fenomena memiliki nilai sosial, akademis, dan ilmiah. 32 Kegiatan dalam

analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan.33

31
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, “Dasar Metodologi..., hal. 77-78.
32
Ibid, hal.109.
33
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif..., hal.147.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan statistik inferensial. Teknik analisis dengan statistik

inferensial adalah teknik pengolahan data yang memungkinkan peneliti

untuk menarik kesimpulan, berdasarkan hasil penelitiannya pada sejumlah

sampel, terhadap suatu populasi yang lebih besar. 34 Statistika inferensial

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan

hasilnya akan digeneralisasikan.35 Tahap-tahap analisis data pada

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahapan Deskripsi Data

Langkah-langkah yang ditempuh adalah menyiapkan data, yaitu

data yang sesuai dengan judul penelitian tentang Pengaruh Penggunaan

Media Sosial YouTube dan TikTok terhadap Prestasi Belajar Akidah

Akhlak Peserta Didik MTs Mifthul Huda Ngreco, kelas VIII.

2. Tahap Pengujian Prasyarat

Sebelum dilakukan analisis data pengujian hipotesis dilakukan

maka terlebih dahulu analisis prasyarat meliputi:

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data merupakan bentuk pengujian

tentang kenormalan data.36 Uji normalitas ini dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang


34
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, “Dasar Metodologi..., hal. 113.
35
Ali Anwar, “ Statistika Untuk Penelitian Pendidikan dan Aplikasiya dengan SPSS dan
Excel”, (Kediri: IAIT Press, 2009), hal. 2.
36
Rahayu Kariadinata dan Maman Abdurrahman, “Dasar-dasar Statistik Pendidikan”,
(Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal. 177.
terdistribusi normal atau berada dalam sebaran normal.37 Peneliti

menggunakan uji normalitas teknik Kolmogrov-sminov dengan

SPSS 25.0 dengan menentukan taraf signifikan misalnya pada α =

5% atau 0,05. Hipotesis dalam pengujian normalitas yaitu:

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdisribusi normal

Penggunan kaidah probabilitas (α) > 0,05 maka Ho diterima

dan Ha ditolak, sedangkan jika probabilitas (α) < 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. 38 Adapun langkah-langkah uji normalitas

dengan menggunakan bantuan SPSS 25.0 adalah sebagai berikut:39

1) Masukkan data pada data view.

2) Simpan data tersebut.

3) Buka menu utama Analize, kemudian pilih sub menu

Nonparametric Test, pilih Lagacy Dialogs, kemudian pilih I-

Sample K-S.

4) Pada Test Variable List, masukkan variabel data.

5) Pada Test Distribution klik Normal, kemudian klik OK.

37
Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, “ Statistika Pendidikan”, (Yogyakarta:
Deepublish, 2017), hal. 67.
38
Rusyidi Ananda Fadhli, Statistik Pendidikan Teori dan Praktik dalam Pendidikan,
(Medan: CV. WIDYA PUSPITA, 2018), hal, 166.
39
Tri Hidayati ,dkk., “Statistika Dasar”, (Purwokerto: CV. PENA PERSADA, 2019), hal.
79-81.
b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

kelompok data sampel berasal dari data populasi yang memiliki

variansi yang sama.40 Pengujian homogenenitas ini dimaksudkan

untuk memberikan informasi bahwa data penelitian berasal dari

populasi yang tidak berbeda jauh dari keragamannya. Peneliti

dalam penelitian ini menggunakan uji homogenitas sebagai uji

prasyarat dalam melakukan uji selanjutnya dengan SPSS 25.0.

Hipotesis dalam pengujian homogenitas adalah:

Ho : Tidaka ada perbedaan varian dari beberapa kelompok data

Ha : Ada perbedaan varian dari beberapa kelompok data

Adapun langkah-langkah uji homogenitas dengan SPSS

25.0 adalah sebagai berikut:

1) Masukkan data pada data view.

2) Klik menu Analize, dan klik Compare Means.

3) Klik One-Way ANOVA

4) Pindahkan variabel X ke dalam Departement List dan variabel

Y ke Factor (s), kemudian klik Options.

5) Selanjutnya pilih Homogenity of Varience Test kemudian klik

Continue lalu Ok.


40
Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, “ Statistika Pendidikan..., hal. 58.
c. Uji multikolinieritas

Multikoliniearitas adalah korelasi yang terjadi antara

variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya. Uji

multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen.41 Adapun dasar pengambilan keputusan

dalam uji multikolinieritas data adalah:

a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00 maka

dikatakan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel

indpenden dalam model regresi.

b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10,00 maka

dikatakan bahwa ada multikolinieritas antar variabel indpenden

dalam model regresi.

Langkah-langkah dalam uji multikolinieritas yang

dilakukan dengan bantuan SPSS 25.0 adalah sebagai berikut:

1) Masukkan data pada halaman view.

2) Klik analyze → Regression-Linier → masukkan variabel

dependen dan variabel independen pada kolom factor.

3) Klik option pada statistic → Collinearity diagnitics →

Continue → OK.

3. Analisis Statistik Inferensial (tahap pengujian hipotesis)


41
Ali Muhson, “Pedoman Praktikum Aalisis Statistik”, (Yogyakrta: Fakultas Ekonomi
UN Yogyakarta, 2016), hal. 44.
a. Uji T-Test

Uji T-test merupakan salah satu uji statistik parametri

sehingga mempunyai asumsi yang harus dipenuhi yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas.42 Jika kedua asumsi tidak

terpenuhi, maka uji yang digunakan uji non-parametrik atau

intransformasi. Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah

dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel dengan ketentuan.43

a) Ho diterima apabila t-hitung < t-tabel.

b) Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel.

Dengan menggunakan angka probabilitas dengan ketentuan.

a) Ho diterima apabila Probabilitas > taraf nyata (α).

b) Ho ditolak apabila Probabilitas < taraf nyata (α).

b. Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi bertujuan untuk menentukan persamaan

regresi yang baik yang dapat digunakan untuk menaksir nilai

variabel dependen.44 Sedangkan regresi ganda merupakan

persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara lebih

dari satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). 45 Dasar

42
Achi Rinaldi, dkk., “ Statistika Inferensial untuk Ilmu Sosial Dn Pendidikan”, (Bogor:
IPB Press, 2020), hal. 46.
43
Ali Anwar, “ Statistika Untuk Penelitian..., hal. 86.
44
Nuryadi, dkk., “Dasar-Dasar Statistika Penelitian”, (Yogyakarta: Gramasurya, 2017),
hal. 134.
45
Achi Rinaldi, dkk., “ Statistika Inferensial untuk..., hal. 97.
pengambilan keputusan yaitu dengan membandingkan r/t/F-hitung

dengan r/t/F-tabel dengan ketentuan sebagai berikut:46

a) Ho diterima apabila r/t/F-hitung < r/t/F-tabel.

b) Ho ditolak apabila r/t/F-hitung > r/t/F-tabel.

Langkah-langkah perhitungan regresi ganda dengan

menggunakan SPSS 25.0 for windows adalah sebagai berikut.47

1) Masukkan data ke dalam SPSS.

2) Pilih menu Analyze → Regression → Linier.

3) Masukkan variabel Y pada kotak Dependent.

4) Masukkan variabel X₁ dan X₂ pada kotak Independent.

5) Pilih Statistic, kemudian beri tanda Checklist pada Estimates,

Model fit, R square change, Collinearity diagnosics, dan

Durbin-Watson → Continue.

6) Klik OK.

46
Ali Anwar, “ Statistika Untuk Penelitian..., hal. 153.
47
Achi Rinaldi, dkk., “ Statistika Inferensial untuk..., hal. 103-105.

Anda mungkin juga menyukai