Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif merupakan jenis penelitian yang menggunakan data berupa angka

sebagai alat menganalisis keterangan apa saja yang diketahui Pendekatan yang

digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah suatu metode

yang bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang suatu keadaan

secara objektif yang menggunakan angka, mullai dari pengumpulan data ,

penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya (Sugiyono,

2013).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 4 Cibal Kecamatan Cibal Kabupaten

Manggarai dari tanggal 27 juni sampai dengan 2 juli 2022.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang

dikumpulkan oleh penulis dari hasil penelitian yang berupa angka-angka

yang berhubungan dengan kuesioner yang diberikan kepada siswa Kelas VII

SMPN 4 Cibal Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai.

31
3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

berupa jawaban dari hasil kuesioner yang dibagikan dalam hal ini adalah

siswa Kelas VII SMPN 4 Cibal Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai.

2. Data Sekunnder

Sumber data dalam penelitian ini yang diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara. Data sekunder dalam penelitian ini adalah

data-data dokumen sekolah yang digunakan untuk dokumentasi sekolah pada

bagian gambaran dan lokasi peneliti.

3.4 Rancangan Penelitian

Rancangan peneliti merupakan sala satu proses untuk memperoleh atau

mengetahui sesuatu pengetahuan atau memecahkan masalah yang dihadapi

yang dilakukan secara ilmiah. Adapun tahap penelitian yang dilakukan oleh

peneliti dalam meneliti Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Aktivitas

Pembelajaran Anak Pada Masa Pademi Covid-19 Pada Siswa Kelas VII

SMPN 4 Cibal Kecmatan Cibal Kabupaten Manggarai.

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah:

1. Mengidentifikasikan masalah/memecahkan masalah

2. Merumuskan masalah

32
3. Mengadakan studi pendahuluan

4. Menyiapkan kuisioner

5. Menentukan sampel peneliti

6. Menyusun rencana peneliti

b. Tahap Pelaksanaan Peneliti

Dalam tahap ini ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan dengan

baik diantaranya kegiatan dalam peneliti:

1. Pengumpulan data

2. Analisis data

c. Laporan Penelitian

Untuk kepentingan publikasi maka peneliti harus dilaporkan kepada

orang-orang yang berkepentingan baik berupa artikel ilmiah laporan skripsi

tesis atau disertai tahap laporan pene;iti ini merupakan tahap akhir dalam

sebuah proses penelitian.

3.5 Definisi Oprasional Variabel

Definisi oprasional variable dan pengukuran variable memberikan

gambaran secara teknis tentang penjabaran dan pengukuran tiap-tiap variable

yang diteliti, baik variable independen maupun variable dependen (terikat)

sehingga dapat memberikan persepsi yang sama. Variabel independen

merupakan variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahanya atau

timbulnya variable dependen, sedangkan variable dependen atau yang sering

33
disebut dengan variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2013).

Adapun defonisi oprasional tiap-tiap variable ini dan pengukuranya

dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Definisi Oprasional Variabel Penelitian

Aktivitas Definisi Oprasional In Indikator


Aktivitas Pembelajaran daring 1. Aktivitas
Pembelaja merupakan pembelajaran Pembelajaran
ran anak alternatif yang banyak 2. Media Pembelajaran
pada Masa digunakan untuk
Pandemi mempermudah kinerja
Covid-19 pendidik sebagai fasilitator
(Y) Faqih dalam memberikan materi
( 2020) dan evaluasi serta dituntut
kreativitasnya dalam
pembelajaran daring Rahayu
(2021: 7)
Perhatian Perhatian orangtua
Orangtua merupakan suatu bentuk 1. Memberi bimbingan
variable (X) upayah yang dilakukan orang belajar
Slameto dalam tua sebagai bukti kasih 2. Pengawasan terhadap
(Nadia, 2020) sayang untuk anaknya. belajar
Perhatian merupakan 3. Menciptakan suasana
pemusatan atau kosentrasi belajar yang nyaman
dari seluruh aktivitas individu 4. Memberi Sarana dan
yang ditujukan kepada suatu fasilitas belajar
sekumpulan objek Dedih
(2019:7)

Sumber: Olahan Peneliti, 2022

34
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek

yang mempunyai kualitas atau karakteristik tentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian dan ditarik kesimpulanya (Sugiyono,

2013). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMPN

4 Cibal yang berjumlah 40

3.6.2 Sampel

Menurut (Sugiyono, 2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi dalam penentuan jumlah sampel

yang akan diolah dari jumlah populasi. Dalam penentuan jumlah sampel

yang akan diolah dari jumlah populasi, maka harus dilakukan dengan teknik

pengambilan sampel yang tepat.

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua,

yaitu probabilitysampling dan nonprobability sampling. Teknik sampling

yang digunakan oleh peneliti yaitu nonprobability sampling.

Jenis nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampling jenuh atau sering disebut dengan sensus. Menurut

(Sugiyono, 2013) pengertian dari sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini dilakukan bila

jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30, atau penelitian ingin membuat

35
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh

adalah sensus, dimana semua populasi dijadikan sampel.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang akan dijadikan sampel dari

penelitian ini adalah seluruh dari populasi yang diambil, yaitu seluruh siswa

kelas VII SMPN 4 Cibal Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai dengan

jumlah 40 siswa.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah . Adapun

instrumen yang disiapkan dalam penelitian ini adalah angket yang diberikan

kepada siswa Kelas VIII SMPN 4 Cibal.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan

menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

dimensi. Dimensi yang dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur

dan indikator inilah yang akan menjadi titik tolak pembuatan instrumen. Skala

likert yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

36
Tabel 3.2
Skor jawaban angket

Jawaban Skor
Selalu 2
Kadang-Kadang 1
Tidak Pernah 0

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan:

1. Angket (Kusioner)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013). Teknik pengumpulan data

dengan metode angket bertujuan untuk mengetahui pengaruh perhatian

orangtua terhadap aktivitas pembelajaran anak di masa pademi covid-19 di

SMPN 4 Cibal Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai. Jadi angket ini

berhubungan dengan pengaruh perhatian orangtua terhadap aktivitas

pembelajaran anak di masa pademi covid-19. Untuk mengetahui data-data

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket
Perhatian Orangtua
Indikator Jumlah Item Jumlah

37
1. Memberi bimbingan 5
belajar
2. Pengawasan terhadap 2
belajar 9
3. Menciptakan suasana
belajar yang nyaman 1
4. Sarana dan fasilitas
belajar 1
Slameto dalam (Nadia, 2020: 33)

Aktivitas Pembelajaran Anak Pada Masa Pademi Covid-19


indikator Jumlah item Jumlah
1. Aktivitas 6
Pembelajaran 9 9
2. Media Pembelajaran 3
Faqih ( 2020 : 28)

2. Dokumentasi

Teknik dokumentаsi merupаkаn pengumpulаn dаtа melаlui buku-buku,

mаjаlаh, cаtаtаn, jurnаl dаn Beritа (Sugiyono, 2013). Dаlаm penelitiаn ini,

dаtа yаng diperlukаn dengаn menggunаkаn teknik dokumentаsi аdаlаh

informаsi dаtа dari Siswa Kelas VII SMPN 4 Cibal, dimаnа informаsi dаtа

tersebut diperoleh dаri Sekolah.

3.9 Validitas dan Rentabilitas Instrument

1. Validitas

Adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

keahlian suatu instrument. Suatu instrument dapat dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument

38
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang variabel yang dimaksud (Sugiyono, 2013).

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah

validitas konstruk dan validitas empiris. Validitas konstruk sering juga

disebut validitas logis yang berkenaan dengan pertanyaan sehingga suatu tes

betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang

merupakan deskripsi perilaku peserta didik atau siswa yang akan diukur oleh

tes tersebut. Kriteria Validitas rhi>rt dengan tingkat kesalahan 5 % atau sig >

0,5

2. Uji Reliabilitas

Menurut (Sugiyono, 2013) Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran

dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan enggunakan alat

pengukur yang sama pula. Hasil pengukuran harus reliable yaitu harus

memiliki tingkat klonsisten dan kemantapan. Kriteria uji reliabilitas

instrument menggunakan batas 0,6, jika koefisien reliabilitas maka

pertanyaan dapat dikatakan andal (reliable).

3. Uji Asumsi Klasik

Menurut (Ghozali, 2018) uji asumsi klasik merupakan persyaratan

statistik yang harus dilakukan pada analisi regresi linier berganda yang

berbasis ordinary lest square. Dalam OLS hanya terdapat satu variabel

39
dependen, sedangkan untuk variabel independen berjumlah lebih dari satu.

Untuk mengetahui apakah model regresi yang akan digunakan telah

memenuhi kriteria BLUE maka perlu dilakukan serangkaian pengujian yaitu

Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas yang akan

dibahas lebih lanjut satu per satu pada bagian selanjutnya.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk dapat menguji apakah data yang akan

digunakan untuk uji hipotesis yaitu data dari variabel dependen dan

independen yang digunakan telah berdistribusi secara normal ataukah tidak.

Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak, dalam penelitian

ini menggunakan uji dengan analisis statistik yaitu uji Kolmogrov-Smirnov.

Pada pengujian Kolmogrov- Smirnov ini. Data dikatakan memenuhi uji

normalitas dan memenuhi kriteria dari BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator) apabila data dinyatakan berdistribusi dengan normal. Untuk

mengetahui apakah data penelitian memiliki distribusi yang normal atau

tidak melalui uji Kolmogrov-Smirnov yaitu berdasarkan asumsi berikut:

1. Data dikatakan berdisitribusi normal apabila pada hasil uji Kolmogrov-

Smirnov terhadap nilai residual dari analisis regresi linier berganda,

dihasilkan nilai signifikansi yang besarnya > 0,05.

2. Data dikatakan tidak berdisitribusi normal apabila pada hasil uji

KolmogrovSmirnov terhadap nilai residual dari analisis regresi linier

berganda, dihasilkan nilai signifikansi yang besarnya< 0,05.

40
2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini ditujukan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel bebasnya berhubungan secara linier atau saling

berkorelasi. Model regresi dinyatakan memenuhi kriteria BLUE (Best

Linier Unbiased Estimator) apabila tidak terdapat multikolinieritas.

Multikolinieritas dapat diketahui melalui beberapa pengujian salah

satunya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menghitung

nilai VIF dan Tolerance dari masing-masing variabel bebas. Untuk

mengetahui apakah pada data penelitian mengandung multikolinieritas

atau tidak, dapat didasarkan pada asumsi berikut:

1. Apabila nilai VIF>10 dan nilai Tolerance<0.1, maka data dapat

dikatakan mengandung multikolinieritas.

2. Apabila nilai VIF<10 dan nilai Tolerance>0.1, maka data dapat

dikatakan tidak mengandung multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dilakukan untuk dapat menguji apakah

model regresi memiliki keragaman error yang sama atau tidak. Asumsi

keragaman error yang sama ini disebut dengan homoskedastisitas,

sedangkan heteroskedastisitas yaitu terjadi jika keragaman nilai errornya

tidak konstan atau berbeda. Hendaknya untuk dapat memenuhi kriteria

BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), nilai pada setiap pengamatan

nilainya konstan. Apabila pada data setelah dilakukan pengujian

41
dinyatakan mengandung heteroskedastisitas maka terjadi penyimpangan

syarat asumsi klasik, dimana terdapat syarat dalam kriteria BLUE

(BestLinier Unbiased Estimator), model regresi harusnya tidak

mengandung heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dideteksi

melalui beberapa pengujian salah satunya yaitu uji gletser dimana

melakukan uji regresi variabel bebas pada nilai residual yang telah

diabsolutkan. Nilai residual ini dihasilkan melalui analisis regresi linier

berganda pada data penelitian. Untuk mengetahui apakah pada data

mengandung heteroskedastisitas atau tidak, dapat didasarkan pada asumsi

berikut:

1. Apabila dari hasil uji gletser ditemukan bahwa nilai signifikansi dari

variabel independen terhadap nilai absolut residual < taraf signifikan

yang ditentukan (0,05), maka data dapat dikatakan mengandung

heteroskedasitisitas.

2. Apabila dari hasil uji gletser ditemukan bahwa nilai signifikansi dari

variabel independen terhadap nilai absolut residual > taraf signifikan

yang ditentukan (0,05), maka data yang digunakan dalam penelitian

dapat dikatakan tidak mengandung heteroskedasitisitas.

3.10 Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap masing-

masing butir angket, langkah selanjutnya menganlisis data menggunakan

rumus product moment. Untuk mengetahui secara pasti pengaruh perhatian

42
orang tua (X) terhadap aktivitas pembelajaran anak di masa pademi covid-19

(Y) diukur dengan menggunakan rumus koefisien product moment.

Menurut (Sugiyono, 2013) penentuan koefisien korelasi dengan

menggunakan metode analisis korelasi pearson product moment dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑁 ( 𝑋𝑌)−( 𝑋) ( 𝑌)
rxy =
(𝑁 𝑋 2−( 𝑋) 2) (𝑁 𝑋 2−( 𝑌) 2)

Sumber : sugiyono, 2013

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi x terhadap y

N : Jumlah responden

x : Jumlah skor deviasi x

∑y : Jumlah skor deviasi y

∑x2 : Jumlaah kuadrat skor deviasi x

∑y2 : Jumlah kuadrat skor deviasi y

∑xy : Jumlah perkalian skor deviasi xy

Selanjutnya untuk menentukan besar kecilnya sumbangan variable x

terhadap y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi. Koefesien

determinasi merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang dikalikan 100%

(Sugiyono, 2013). Rumus yang digunakan pada uji koefesien determinasi ini

adalah sebagai beriku

43
KP = 𝑟 2 x100%

Sumber : sugiyono, 2013

Dimana

KP : Nilai koefisien determinasi

r : Nilai koefisien korelasi

Pengujian lanjutan yaitu pengujian hipotesis statistic koefisien korelasi

product moment yaitu pengaruh perhaatian orang tua (x) terhadap aktivitas

pembelajaran anak di masa pademi covid-19 (y) yaitu menggunakan rumus

uji t untuk diuji signifikasi. Menurut (Sugiyono, 2013) rumus untuk menguji

signifikasi dari koefisien korelasi yang diperoleh adalah sebagai berikut

𝑟
𝑛−2
t hitung = 𝑟
1−𝑟 2

Sumber : sugiyono, 2013

Keterangan :

t : Nilai t hitung

n : Jumlah responden

r : Nilai koefisien korelasi

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruuh satu

variable terhadap variable yang lain.

Langkah pengujian:

44
Distribusi t ini ditentukan oleh derajat kesalahan dk = n-2. Kriteria

yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. H0 ditolak jika t hitung > t table atau t hitung < t table atau nilai sig <

b. H0 diterima jika jika t hitung < t table atau t hitung > t table atau nilai sig

>

Apabila H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruhnya

tidak signifikan, sedangkan apabila H0 ditolak maka pengaruh variabel

independen terhadap dependen adalah signifikan.

45

Anda mungkin juga menyukai