PROSEDUR PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
30
1
B. Metode Penelitian
Metode penelitian Deskriptif adalah untuk menggambarkan secara
sistematis fakta. Mengapa peneliti bisa berfikiran menggunakan methoda
ini karena realita dalam perkembangannya, akhir – akhir ini methoda
penelitian deskriftif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan,
1. Dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan
penelitian dilakukan dalam bentuk deskriftif.
2. Methoda deskriftif sangat berguna untuk bidang pendidikan maupun
tingkah laku manusia .
Metoda penelitian kualitatif adalah hasil data yang berupa penjelasan dan
judul penelitian dapat berubah sesuai waktu dengan hasil temuan
penelitian di lapangan.
C. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil
lokasi di SMKN 3 dan SMKN 9 Kota Bandung, di pilihnya jenjang
sekolah tersebut karena ada beberapa pilihan dan bahan acuan
pertimbangan yang menjadi faktor utama antara lain masalah yang diteliti
ada di dua sekolah tersebut. Dari dua sekolah tersebut merupakan SMK
yang mempunyai pelaksanaan prakerin dan lulusan yang terserap ke dunia
kerja yang lebih banyak ditambah dengan sekolah yang grafik
pembangunannya cepat, sumber daya manusia dan peserta didiknya
banyak menuai hasil prestasi akademik maupun non akademiknya
sehingga memudahkan peniliti untuk melakukan penelitian di kedua
sekolah tersebut.
D. Subjek Penelitian
Dalam suatu permasalahan penelitian, maka yang menjadi subjek
penelitian dalam penelitian ini adalah keseluruhan komponen-komponen
yang ada disekolah yang terlibat dalam peningkatan kegiatan prakerin.
Oleh karena itu, penentuan subjek penelitian sebagai sumber data
informasi dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu
berdasarkan pilihan dan pertimbangan peneliti. Dari hal tersebut maka
yang dijadikan subjek penelitian sebagai sumber data dan informasi dalam
penelitian ini adalah kepada sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan, guru dan pembimbing prakerin, dan terakhir peserta didik
prakerin.
Hal-hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan
dan penentuan sumber data dan sumber informasi adalah karena mereka
memiliki banyak informasi, terlibat aktif dan pasif dalam subjek yang
diteliti, dapat memberikan informasi yang objektif dan memiliki kesediaan
waktu.
3
E. Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini, langkah-langkah penelitian dilaksanakan dalam tiga
tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan:
a. Menyusun proposal
b. Mengurus perizinan kepada pihak sekolah
c. Observasi dilapangan dengan subjek penelitiannya yaitu kepala
sekolah, guru, dan siswa melalui wawancara
d. Mempersiapkan instrument untuk pengambilan data penelitian
seperti alat perekam, format wawancara dengan kepala sekolah,
guru dan siswa.
2. Tahap Pelaksanaan:
a. Mengunjungi sekolah yang akan dijadikan objek penelitian
b. Mewawancarai kepala sekolah, guru dan siswa mengenai kegiatan
prakerin.
F. Instrumen Penelitian.
4
c) tahap pelaksanaan
d) tahap pengendalian
b. Observasi Partisipan
Selain wawancara untuk mendapatkan data yang lengkap,
peneliti melakukan sebuah pengamatan. Jenis teknik observasi
partisipan umumnya digunakan orang yang untuk penelitian yang
bersifat eksploratif. Untuk menyelidiki satuan-satuan social yang besar
seperti masyarakat suku bangsa karena pengamatan partisipatif
memungkinkan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa
dengan observer, sehingga memungkinkan untuk bertanya secara lebih
rinci dan detail terhadap hal-hal yang akan ditelilti.
Beberapa persoalan pokok yang perlu mendapat perhatian yang
cukup dan seorang partisipan observer adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Persoalan tentang metode observasi sama sekali tidak dapat
dilepaskan dari lingkup dan tujuan penelitian yang hendak
diselenggarakan. Observer apa yang sudah diterangkan dalam
pedoman observasi dan tidak terlalu insidental dalam observasi-
observasinya.
2. Waktu dan Bentuk Pencatatan
Masalah kapan dan bagaimana mengadakan pencatatan adalah
masalah yang penting dalam observasi partisipan. Sudah dapat
dipastikan bahwa pencatatan dengan segera terhadap kejadian-
kejadian dalam situasi interaksi merupakan hal yang terbaik.
Pencatatan on the spot akan mencegah pemalsuan ingatan karena
terbatasnya ingatan. Jika terbatas on the spot tidak dapat dilakukan,
sedangkan kelangsungan situasi cukup lama, maka perlu di
jalankan pencatatan dengan kata-kata kunci. Akan tetapi pencatatan
semacam ini pun harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak
menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan. Pencatatan
dapat dilakukan, misalnya pada kertas-kertas kecil atau pada kertas
apa pun yang kelihatannya tidak berarti.
7
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data.
Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang
telah terkumpul. Reduksi data dilakukan dengan cara membuat rangkuman
13
2. Display Data
Setelah dilakukan reduksi data, langkah selanjutnya yaitu
menyajikan data secara jelas dan singkat. Penyajian data secara jelas dan
singkat ini, akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap
aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi
bagian. Penyajian data disusun menurut wilayah yang menjadi lokasi
penelitian. Penyajian data sampai dengan pengambilan keputusan.
Tujuan display data adalah untuk mempermudah apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang yang telah
dipahami tersebut. Display data selain dilakukan dengan teks naratif,
dapat juga berupa grafik, matrik, net work, dan chart yang
menggambarkan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.
3. Menarik Simpulan/Verifikasi
Langkah ketiga dari analisis adalah penarikan simpulan dan
verifikasi. Simpulan tersebut masih merupakan simpulan sementara, yang
dapat berubah apabila ditemukan data baru yang membatalkan simpulan
tersebut dan tetap menjadi simpulan apabila data yang ditemukan
berikutnya mendukung terhadap simpulan tersebut.
Simpulan dalam tahap ini berarti memaknai terhadap data yang
telah terkumpul, dan simpulan ini dibuat dalam bentuk pernyataan
singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada permasalahan-
permasalahan yang diteliti. Simpulan dalam penelitian kualitatif
diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Pengambilan simpulan pada tahap ini dilakukan secara bertahap,
yaitu pertama-tama menyusun simpulan sementara, dan setelah data
bertambah dilakukan verifikasi. Kegiatan verifikasi dilakukan dengan
14
cara mempelajari data yang telah di reduksi maupun data yang telah
disajikan. Di samping itu kegiatan ini dilakukan dengan cara meminta
pertimbangan kepada orang yang kompeten. Simpulan sementara dan
verifikasi ini perlu dilakukan secara terus menerus hingga diperoleh
simpulan akhir.