Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian


ini adalah pendekatan kualitatif. Kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan social secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia
dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
(Kirk & Miller dalam Moleong, 2002: 3), Kemudian Bogdan dan Taylor
dalam Moleong, 2002: 3), menyatakan bahwasannya metode kualititatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Maka, menurut peneliti, penelitian kualitatif bermakna penelitian yang lebih
banyak menghasilkan data berupa data penjabaran-penjabaran dari penelitian
yang diteliti daripada data perhitungan.
Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
bermaksud untuk memahamai fenomena yang terjadi tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian secara holistic, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6).
Peneliitan kualitatif juga memiliki beberapa karakteristik.
Karakteristik tersebut sebagai berikut:
1. Sumber data secara langsung menjadi latar belakang secara alamiah dan
peneliti menjadi instrument kunci penelitian.
2. Data penelitian kualitatif lebih berbentuk kata-kata atau deskripsi
disbandingkan dengan anhka-angka.
3. Peneliti lebih terfokus pada proses sebagaimana hasil penelitian.

30
1

4. Peneliti cenderung menganalisis data secara induktif (fraenkel & Wallern,


1993:381).Pada hakikatnya, ciri-ciri penelitian kualitatif adalah hasil data
yang berupa penjelasan dan judul penelitian dapat berubah sesuai waktu
dengan hasil teuan penelitian dilapangan.
Pemilihan kualitatif, didasarkan pada judul tesis yang memfokus
pada peningkatan pengembangan kompetensi lulusan disekolah. Siswa
diajarkan berlatih melalui kegiatan praktik langsung melalui kegiatan
prakerin yang secara menyeluruh dalam berbagai ranah.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian Deskriptif adalah untuk menggambarkan secara
sistematis fakta. Mengapa peneliti bisa berfikiran menggunakan methoda
ini karena realita dalam perkembangannya, akhir – akhir ini methoda
penelitian deskriftif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan,
1. Dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan
penelitian dilakukan dalam bentuk deskriftif.
2. Methoda deskriftif sangat berguna untuk bidang pendidikan maupun
tingkah laku manusia .

Metoda penelitian kualitatif adalah hasil data yang berupa penjelasan dan
judul penelitian dapat berubah sesuai waktu dengan hasil temuan
penelitian di lapangan.

Pemilihan kualitatif didasarkan pada judul Tesis yang fokus pada


peningkatan pengembangan kompetensi lulusan di sekolah, siswa di
ajarkan berlatih melalui kegiatan praktek langsung melalui kegiatan
prakerin yang secara menyeluruh dalam berbagai Ranah.
2

C. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil
lokasi di SMKN 3 dan SMKN 9 Kota Bandung, di pilihnya jenjang
sekolah tersebut karena ada beberapa pilihan dan bahan acuan
pertimbangan yang menjadi faktor utama antara lain masalah yang diteliti
ada di dua sekolah tersebut. Dari dua sekolah tersebut merupakan SMK
yang mempunyai pelaksanaan prakerin dan lulusan yang terserap ke dunia
kerja yang lebih banyak ditambah dengan sekolah yang grafik
pembangunannya cepat, sumber daya manusia dan peserta didiknya
banyak menuai hasil prestasi akademik maupun non akademiknya
sehingga memudahkan peniliti untuk melakukan penelitian di kedua
sekolah tersebut.

D. Subjek Penelitian
Dalam suatu permasalahan penelitian, maka yang menjadi subjek
penelitian dalam penelitian ini adalah keseluruhan komponen-komponen
yang ada disekolah yang terlibat dalam peningkatan kegiatan prakerin.
Oleh karena itu, penentuan subjek penelitian sebagai sumber data
informasi dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu
berdasarkan pilihan dan pertimbangan peneliti. Dari hal tersebut maka
yang dijadikan subjek penelitian sebagai sumber data dan informasi dalam
penelitian ini adalah kepada sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan, guru dan pembimbing prakerin, dan terakhir peserta didik
prakerin.
Hal-hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan
dan penentuan sumber data dan sumber informasi adalah karena mereka
memiliki banyak informasi, terlibat aktif dan pasif dalam subjek yang
diteliti, dapat memberikan informasi yang objektif dan memiliki kesediaan
waktu.
3

Jadi berdasarkan penentuan subjek penelitian sebagai sumber data


dan informasi dalam penelitian ini bersifat snow ball, yaitu dilakukan
secara terus menerus sampai datanya jenuh, dan untuk mendapatkan data
lebih mendalam, sehingga peneliti menghubungi subjek penelitian yang
disarankan oleh subjek penelitian sebelumnya.

E. Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini, langkah-langkah penelitian dilaksanakan dalam tiga
tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan:
a. Menyusun proposal
b. Mengurus perizinan kepada pihak sekolah
c. Observasi dilapangan dengan subjek penelitiannya yaitu kepala
sekolah, guru, dan siswa melalui wawancara
d. Mempersiapkan instrument untuk pengambilan data penelitian
seperti alat perekam, format wawancara dengan kepala sekolah,
guru dan siswa.
2. Tahap Pelaksanaan:
a. Mengunjungi sekolah yang akan dijadikan objek penelitian
b. Mewawancarai kepala sekolah, guru dan siswa mengenai kegiatan
prakerin.

3. Tahap Analisis Data:


a. Data yang dihasilkan dari analisis wawancara, buku modul
kegiatan prakerin.
b. Data yang dihasilkan akan dianalisis dalam persiapan prakerin
selanjutnya.

F. Instrumen Penelitian.
4

Dalam peneletian ini, peneliti menggunakan instrumen pertanyaan yang


meliputi dari 5 W dan 1 H, yang dimana instrumen pertanyaan ini akan
mencakup dari kebutuhan isi penelitian dalam tesis ini.
1. Apa saja yang disiapkan dalam manajemen prakerin untuk
mengembangkan kompetensi peserta Didik SMK Negeri 3 dan 9 Kota
Bandung?
a) Yang disiapkan dalam tahap perencanaan
b) Yang disiapkan dalam tahap pengorganisasian
c) Yang disiapkan dalam tahap pelaksanaan
d) Yang disiapkan dalam tahap pengendalian
2. Siapa saja yang terlibat dalam manajemen prakerin untuk mengembangkan
kompetensi peserta Didik SMK Negeri 3 dan 9 Kota Bandung?
a) Yang terlibat dalam tahap perencanaan
b) Yang terlibat dalam tahap pengorganisasian
c) Yang terlibat dalam tahap pelaksanaan
d) Yang terlibat dalam tahap pengendalian
3. Kapan dikatakan gagal atau berhasil dalam program manajemen prakerin
di SMK Negeri 3 dan 9 Kota Bandung?
a) keberhasilan atau kegagalan perencanaan
b) keberhasilan atau kegagalan pengorganisasian
c) keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
d) keberhasilan atau kegagalan pengendalian
4. Mengapa masih ada peserta didik yang masih belum bisa mencapai
kompetensi kerja padahal sudah diadakan prakerin dan pembelajaran
didalam kelas?
5. Dimana hambatan terberat SMK Negeri 3 dan 9 Kota Bandung dalam
menjalankan manajemen prakerin?
6. Bagaimana SMK Negeri 3 dan 9 Kota Bandung menjalankan manajemen
prakerin untuk mengembangkan kompetensi peserta didik?
a) tahap perencanaan
b) tahap pengorganisasian
5

c) tahap pelaksanaan
d) tahap pengendalian

G. Teknik Pengumpulan dan Teknik Validasi Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian kualitatif deskriptif kegiatan pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi partisipan dan
studi dokumentasi. Maka dibawah ini dipaparkan satu persatu secara
terperinci:
a. Teknik Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(Moleong, 2010: 186). Langkah pengumpulan data yang dilakukan
oleh peneliti dalam wawancara penelitian:
Peneliti melakukan wawancara terbuka dengan kepala sekolah
untuk mendapatkan informasi tentang pemahamannya terhadap
informasi kegiatan prakerin disekolah. Pertanyaan yang ditanyakan
yaitu mengenai proses perencanaan prakerin, pelaksanaan prakerin,
dan kendala yang dihadapi dan upaya solusi pemecahanya.
Penelitipun melakukan wawancara terbuka dengan guru
pembimbing prakerin di sekolah tentang jalannya proses
pembelajaran prakerin. Dalam tahap wawancara ini peneliti
menggunakan alat perekam dari handphone dan beberapa catatan
kecil. Pelaksanaan wawancara terhadap subjek penelitian yang
sama dapat dilakukan lebih dari satu kali tergantung dari
kelengkapan dari data yang diperoleh secara acak untuk mengecek
kebenaran datanya. Setelah data terkumpul, peneliti akan
menganalisis kebenaran dari data yang diperoleh dari hasil
wawancara.
6

b. Observasi Partisipan
Selain wawancara untuk mendapatkan data yang lengkap,
peneliti melakukan sebuah pengamatan. Jenis teknik observasi
partisipan umumnya digunakan orang yang untuk penelitian yang
bersifat eksploratif. Untuk menyelidiki satuan-satuan social yang besar
seperti masyarakat suku bangsa karena pengamatan partisipatif
memungkinkan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa
dengan observer, sehingga memungkinkan untuk bertanya secara lebih
rinci dan detail terhadap hal-hal yang akan ditelilti.
Beberapa persoalan pokok yang perlu mendapat perhatian yang
cukup dan seorang partisipan observer adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Persoalan tentang metode observasi sama sekali tidak dapat
dilepaskan dari lingkup dan tujuan penelitian yang hendak
diselenggarakan. Observer apa yang sudah diterangkan dalam
pedoman observasi dan tidak terlalu insidental dalam observasi-
observasinya.
2. Waktu dan Bentuk Pencatatan
Masalah kapan dan bagaimana mengadakan pencatatan adalah
masalah yang penting dalam observasi partisipan. Sudah dapat
dipastikan bahwa pencatatan dengan segera terhadap kejadian-
kejadian dalam situasi interaksi merupakan hal yang terbaik.
Pencatatan on the spot akan mencegah pemalsuan ingatan karena
terbatasnya ingatan. Jika terbatas on the spot tidak dapat dilakukan,
sedangkan kelangsungan situasi cukup lama, maka perlu di
jalankan pencatatan dengan kata-kata kunci. Akan tetapi pencatatan
semacam ini pun harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak
menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan. Pencatatan
dapat dilakukan, misalnya pada kertas-kertas kecil atau pada kertas
apa pun yang kelihatannya tidak berarti.
7

3. Intensi dan Ekstensi Partisipasi


Dalam observasi partisipan, observer berperan ganda yaitu
sebagai pengamat sekaligus menjadi bagian dan yang diamati.
Sedangkan dalam observasi non partisipan, observer hanya
memerankan diri sebagai pengamat. Perhatian peneliti terfokus
pada bagaimana mengamati, merekam, memotret, mempelajari dan
mencatat tingkah laku atau fenomena yang diteliti. Observasi non
partisipan dapat bersifat tertutup, dalam arti tidak diketahui oleh
pihak subjek yang diteliti, ataupun terbuka yakni diketahui oleh
subjek yang diteliti.
Pengamatan berperan disini bukan berarti peneliti ikut
melakukan kegiatan yang dilakukan siswa praktek, tetapi ikut
berinteraksi dengan mereka. Sehingga memudahkan penelilti
adalah berpura-pura menjadi guru prakerin baru yang ada
disekolah tersebut dan mengembangkan kegiatan prakerin yang
dilaksanakan oleh siswa, kemudian peneliti berusaha berinteraksi
dengan mereka dan mengakrabkan diri dengan peserta didik.
c. Studi Dokumentasi
Untuk mendukung hasil pengamatan yang maksimal, maka peneliti
menggunakan dokumen pendukung. Dokumen pendukung ini
berupa data yang diperoleh dari para guru dan oleh siswa. Dari
sekolah tersebut peneliti mendapatkan data dalam mengembangkan
kegiatan prakerin dan informasi terkait lainnya. Peneliti juga
mengambil gambar dan merekam hasil pengamatan yang dilakukan
oleh para siswa.
Teknik dokumentasi dipergunakan untuk mengumpulkan data dari
selain informan. Teknik dokumentasi terdiri atas dokumen-
dokumen dan rekaman-rekaman. Seperti pendapat Lincoln & Guba
dalam Syamsuddin & Vismaia S. Damaianti (2007: 108),
berpendapat bahwa rekaman merupakan setiap tulisan atau
pernyataan yang dipersiapkan oleh atau untuk individu atau
8

organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa.


Selanjutnya, dokumen adalah tulisan di luar rekaman, seperti
catatan lapangan, foto-foto, maupun transkrip-transkrip data yang
bersangkutan. Tujuan teknik dokumentasi ialah:
1. Sumber isi selalu tersedia dan murah (terutama ditinjau dari
konsumsi waktu);
2. Rekaman dan dokumen merupakan sumber informasi yang
stabil, baik keakuratannya dalam merefleksikan situasi yang
terjadi di masa lampau maupun dapat di analisis kembali tanpa
mengalami perubahan;
3. Rekaman dan dokumen merupakan sumber informasi yang
kaya, secara kontekstual relevan dan mendasar dalam
konteksnya;
4. Sumber merupakan penyataan yang legal yang dapat
memenuhi akuntabilitas; dan
5. Sumber ini, tidak seperti responden manusia (Syamsuddin &
Vismaia S. Damianti, (2007:108-109).

Jadi, teknik dokumentasi ini sebenarnya teknik yang dapat


dipergunakan di luar keberadaan informan itu sendiri. Teknik dokumentasi
juga dapat menambah informasi penting yang tidak terkuak di dalam
teknik lain yang melibatkan informan. Informasi penting yang terdapat di
dalam dokumen-dokumen tersebut antara lain informasi yang sangat
rahasia, tabu dan di luar kemampuan informan untuk mengungkapkannya
secara langsung dan gambling kepada peneliti dilapangnan. Didalam
penelitian ini, teknik dokumentasi yang dipergunakan adalah rekaman
pidato siswa di sekolah, transkrip hasil rekaman pidato siswa, serta foto-
foto pendukung penelitian yang peneliti dapat saat berada dilapangan.

2. Teknik Validasi Data

Penelitian fenomologi dalam hal sebagai metode penelitian, tentunya


mempunyai teknik validasi data. Validasi data bertujuan agar data yang
9

telah terkumpul dapat menjadi sahih dan dapat dipertanggungjawabkan


secara keilmiahan serta keilmuan. Teknik validasi data di dalam
penelitian fenomologi terbagi dua, yaitu teknik validasi data homogenya
dan yang kedua adalah heterogen. Teknik validasi data homogen adalah
teknik validasi data yang memberikan hasil penelitian yang telah jadi
kepada para informan dan meminta informan tersebut memberikan saran,
kritik, tanggapan ide, atau masukan terhadap hasil penelitian yang telah
jadi tersebut. Sedangkan teknik validasi data heterogen adalah teknik
validasi data yang memberikan hasil penelitian berupa data kepada
sesame peneliti, baik yang sama-sama menggunakan penelitian
fenomologi di lapangan, walaupun disarankan untuk mengecek data yang
sama-sama menggunakan penelitian fenomologi di lapangan. Untuk lebih
jelas mengenai teknik validasi data heterogen, dibawah ini ada pendapat
Dukes dalam Kuswarno (2009:74-75), yakni:

1. Konfirmasi kepada beberapa peneliti lain, terutama mereka yang


meneliti pola-pola yang mirip.
2. Verifikasi data oleh pembaca naskah hasil penelitian, terutama
dalam hal penjelasan logis dan cocok tidaknya dengan peristiwa
yang pernah dialami pembaca naskah;
3. Peneliti dapat menggolongkan data di bawah data yang sama
atau cocok; dan
4. Analisis rasional dari pengenalan spontan, yaitu dengan
menjawab pertanyaan berikut ini:
a. Apakah pola penjelasan cocok dan logis?
b. Apakah bisa digunakan untuk pola penjelasan yang lain?
Kemudian, teknik validasi data menurut Sugiono (2008) ada empat.
Keempat teknik tersebut diperinci seperti di bawah ini:
1. Uji kredibilitas, peneliti mengujikan kepercayaan hasil data
yang didapat dari nara sumber (guru dan para siswa)
10

2. Uji Transferabilitas, peneliti mengujikan hasil penelitiannya


untuk dibaca oleh pembaca, jelas atau tidaknya hasil penelitian
ini;
3. Uji Dependabilitas. Pembimbing mengaudit hasil penelitian ini
mulai dari melakukan analisis data hingga analisis kesimpulan
yang dibuat oleh peneliti; dan
4. Uji konfirmabilitas. Mengujikan ada kesesuaian atau tidak
antara proses data penelitian dengan hasil data penelitian yang
didapat selama melakukan penelitian.
Pengujian-pengujian diatas pada hakikatnya untuk mengukur keabsahan
data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, Uji kredibilitas mengarah kepada
pengujian kepercayaan data yang telah didapat peneliti merupakan data yang
terpercaya atau bukan. Uji trasnferbilitias merupakan pengujian data oleh
pembaca dan uji pengalihan ide. Apakah ide peneliti yang tertera dalam
pengambilan data dapat dimengerti oleh pembaca atau belum, tergantung dari
hasil uji trasferadibilitas ini. Selanjtunya, Uji depenbilitias bermakna
bahwasannya data yang diperoleh peneliti yang dilapangan merupakan data yang
berjumlah sempurna, masih tergantung kebenarannya oleh pembimbing
penelitian. Maka jika data seorang peneliti lulus uji depenbilitas berarti data yang
dihasilkan sudah bernar. Terakhir, uji konfirmabilitas. Pengujian ini menguji
kesesuaian antara proses data penelitian denga hasil data penelitian. Setela hdua
hal tersebut sesuai dan lulus konfirmabilitas, maka hasilnya dapat diterima oleh
semua pihak dan bisa dipertanggunjawabkan. Terakhir, peneliti melakukan yang
dinamakan dengan member check. Member check bertujuan mengecek seberapa
jauh kebenaran data yang diperoleh peneliti di lapangan dengan data yang
diberikan oleh informan.

G. Teknik dan Instrumen Data Penelitian


1. Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu fenomologi.
Fenomologi adalah salah satu metode penelitian kualitatif. Fenomologi
11

juga bermakna sebuah ilmu yang meneliti gejala pengalaman-


pengalaman yang dialami secara langsung oleh informan. Mengapa
peneliti menggunakan teknik fenomologi, dikarenakan secara harfiah
fenomologi memiliki banyak kelebihan, menurut peneliti, fenomologi
merupakan sebuah teknik untuk mempelajari segala sesuatu yang
berkaitan degan penjabaran pengalaman seseorang yang langsung
dialami seseorang, cara seseorang mengalami pengalaman langusng
tersebut, dan makna pengalaman yang dialami seseorang tersebut.
Namun, penelitian fenomologi terfokus tidak hanya pada masalah
fenomena belaka,yakni pengalaman sadar dari sudut pandang orang
pertama yang mengalami pengalaman secara langsung. Fenomologi
mencoba mencari pemahaman bagaimana informan membangun
makna dari gejala pengalaman-pengalaman yang dimilikinya dan di
alaminya secara langsung. Penelitian fenomologi bertujuan untuk
mencari fenomena-fenomena yang tidak tampak agar menjadi fakta
yang tampak dan menganalisis fenomena-fenomena yang tampak
berdasarkan hasil pencarian dari fakta yang tidak tampak.
Seperti yang dinyatakan oleh Emzir (2008:3), penelitian pada
dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistemis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode
ilmiah. Maka, metode ilmiah yang cocok untuk memecahkan
permasalahan yang diajukan didalam tesis ini adalah dengan teknik
fenomologi.
2. Instrumen Data
Peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian di dalam
penelitian ini, yakni:
a. Wawanacara untuk guru prakerin SMKN 3 dan SMKN 9 Kota
Bandung.
b. Modul kegiatan prakerin dalam mengembangkan kompetensi
siswa;
12

c. Transkrip hasil rekaman video dan kamera pada saat siswa


melaksanakan prakerin;
d. Kisi-kisi unsur pengembangan dan rincian penjelasan
pengembangan kompetensi siswa;
e. Kisi-kisi pengamatan kegiatan guru dalam pengembangan
kompetensi siswa dan;
f. Kisi-kisi pengamatan kegiatan siswa pada saat melaksanakan
kegiatan prakerin SMKN 3 dan SMKN 9 Kota Bandung. .

H. Teknik Analisis Data


Analisis data yang dilakukan tujuan agar data yang telah diperoleh akan
lebih bermakna. Dalam penelitian kualitatif menurut Nasution dalam Sugiyono
(2012:90) bahwa, “analisis data lebih di fokuskan selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data”. Dalam penelitian kualitatif, data
diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda (triangulasi),dan dilakukan secara terus menerus sampai
datanya jenuh (snow ball). Dengan demikian, proses analisis data kualitatif
memerlukan kerja keras sebagaimana diungkapkan oleh Nasution (2006:67)
“Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras.
Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak
ada cara tertentu yang dapat di ikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap
peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat
penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklarifikasi lain oleh peneliti yang
berbeda”.

Aktivititas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan


berlangsungn secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas analisis data menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2012:91)
meliputi “data reduction, data display, and conclusion drawing/verification”.

1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data.
Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang
telah terkumpul. Reduksi data dilakukan dengan cara membuat rangkuman
13

terhadap aspek-aspek permasalahan yang diteliti, sehingga memudahkan


peneliti dalam melakukan langkah-langkah analisis berikutnya.
Dnegan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti dalam melakukan
pengumpulan data selanjutnya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu
dengan peralatan elektronik dengan memberikan pada aspek tertentu.

2. Display Data
Setelah dilakukan reduksi data, langkah selanjutnya yaitu
menyajikan data secara jelas dan singkat. Penyajian data secara jelas dan
singkat ini, akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap
aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi
bagian. Penyajian data disusun menurut wilayah yang menjadi lokasi
penelitian. Penyajian data sampai dengan pengambilan keputusan.
Tujuan display data adalah untuk mempermudah apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang yang telah
dipahami tersebut. Display data selain dilakukan dengan teks naratif,
dapat juga berupa grafik, matrik, net work, dan chart yang
menggambarkan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.

3. Menarik Simpulan/Verifikasi
Langkah ketiga dari analisis adalah penarikan simpulan dan
verifikasi. Simpulan tersebut masih merupakan simpulan sementara, yang
dapat berubah apabila ditemukan data baru yang membatalkan simpulan
tersebut dan tetap menjadi simpulan apabila data yang ditemukan
berikutnya mendukung terhadap simpulan tersebut.
Simpulan dalam tahap ini berarti memaknai terhadap data yang
telah terkumpul, dan simpulan ini dibuat dalam bentuk pernyataan
singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada permasalahan-
permasalahan yang diteliti. Simpulan dalam penelitian kualitatif
diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Pengambilan simpulan pada tahap ini dilakukan secara bertahap,
yaitu pertama-tama menyusun simpulan sementara, dan setelah data
bertambah dilakukan verifikasi. Kegiatan verifikasi dilakukan dengan
14

cara mempelajari data yang telah di reduksi maupun data yang telah
disajikan. Di samping itu kegiatan ini dilakukan dengan cara meminta
pertimbangan kepada orang yang kompeten. Simpulan sementara dan
verifikasi ini perlu dilakukan secara terus menerus hingga diperoleh
simpulan akhir.

Anda mungkin juga menyukai