TUGAS MATA KULIAH ANALISIS HASIL PENELITIAN INTERNASIONAL
A. Merangkum jurnal “The Effectiveness of the Problem Solving Strategy and the Scientific Approach to Students’ Mathematical Capabilities in High Order Thinking Skills” B. Pengalaman pemecahan masalah dan pendekatan saintifik
A. Rangkuman Jurnal: “The Effectiveness of the Problem Solving Strategy and the Scientific Approach to Students’ Mathematical Capabilities in High Order Thinking Skills”
1. Pemecahan masalah merupakan bagian penting dari kurikulum matematika, karena
siswa dapat menggunakan keterampilan yang sudah mereka miliki untuk diterapkan dalam memecahkan masalah. 2. Pemecahan masalah dalam pendidikan matematika sekolah di Indonesia mulai diadaptasi dalam kurikulum matematika tahun 2006. Namun pembelajaran dimulai dengan masalah, dimulai pada kurikulum matematika 2013 dengan pelaksanaannya ditekankan melalui pendekatan saintifik. 3. Pentingnya kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pendidikan matematika adalah agar siswa dapat menguasai matematika dengan baik 4. Pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran, agar prestasi siswa HOTS dalam matematika dapat tercapai dengan baik, antara lain strategi pemecahan masalah yang dikembangkan oleh Polya (1973), dan pendekatan saintifik. 5. Dalam pembelajaran matematika, penggunaan strategi pemecahan masalah berdampak pada kemampuan dan keterampilan siswa. 6. Penerapan pendekatan saintifik dalam pendidikan matematika meliputi mengamati, menanya, bereksperimen, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 7. Dalam pembelajaran matematika, kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) mencakup beberapa kemampuan, antara lain komunikasi, kreativitas, pemecahan masalah, dan penalaran matematis. 8. Strategi pemecahan masalah lebih efektif daripada pendekatan saintifik terhadap kemampuan siswa dalam berkomunikasi, kreativitas, pemecahan masalah, dan penalaran matematis. Oleh karena itu, agar kemampuan matematis siswa lebih baik pada HOTS, maka strategi pemecahan masalah lebih baik digunakan dibandingkan dengan pendekatan saintifik.
B. Pengalaman pemecahan masalah dan pendekatan saintifik
1. Siswa kurang familiar dengan soal HOTS terutama yang berbentuk soal cerita(Pemecahan masalah). Kasus ini sering saya temukan di kelas. Sebagian besar siswa tidak bisa menafsirkan atau memahami soal berbentuk cerita dengan baik. Misalnya untuk materi program linear dua variabel. Pada soal cerita, siswa kesulitan menentukan objek untuk permisalan variabel x maupun y. Tentu untuk menentukan permisalan tersebut, siswa harus memahami soal terlebih dahulu. 2. Siswa kurang kreatif. Ini terlihat saat siswa menyelesaikan soal yang sedikit berbeda dari contoh soal. Beberapa siswa kesulitan menyelesaikan soal bahkan jika hanya mengubah angka dari contoh soal yang diberikan. Siswa terkesan kaku karena tidak mencoba mencari informasi/sumber lain dari materi yang diajarkan. Oleh sebab itu, saya lebih sering memberikan banyak contoh soal yang berbeda-beda dan dari beberapa sumber. 3. Tidak banyak siswa yang berani atau aktif bertanya Sulit mengetahui siswa paham atau tidak tentang materi yang diajarkan karena tidak banyak dari siswa yang memberikan timbal balik (bertanya/menanggapi). Ketika diberikan soal, tidak jarang saya harus menjelaskan ulang materinya kepada siswa satu persatu.