Anda di halaman 1dari 3

1.

Kemampuan memahami masalah pada soal Persamaan garis lurus belum


dikuasai oleh siswa
2. Peserta didik belum mampu memahami unsur yang diketahui
3. Peserta didik tidak mampu menerapkan rumus yang digunakan dari
permasalahan yang di tanya

Peserta didik belum mampu memahami masalah dalam bentuk soal cerita

a.
Matematika merupakan bidang studi yang berguna dalam
menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Penguasaan langkah-langkah penyelesaian masalah inilah sangat
ditekankan dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang baik maka akan mampu berfikir secara logis
untuk mengambil solusi dalam memecahkan masalah.
Berdasarkan hasil observasi dengan ibu Lathifa sebagai guru
matematika di MTs Darul Ulum pada senin, 8 April 2019, didapatkan
bahwa peserta didik kelas VIII mengalami kesulitan dala pembelajaran
pada pokok bahasan persamaan garis lurus yaitu, peserta didik belum
mampu memahami unsur yang diketahui dan yang ditanyakan di dalam
soal gradien, peserta didik belum bisa membedakan mana soal gradien
yang melalui satu titik, dan mana gradien yang melalui dua titik, peserta
didik belum mampu menerapkan rumus yang sesuai dengan soal gradien,
kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami soal dalam
bentuk cerita sehingga kemampuan pemecahan masalah peserta didik
kelas VIII rendah. Berdasarkan wawancara tersebut bisa digunakan
sebagai alasan kenapa peneliti akan mengukur kemampuan pemecahan
masalah serta permasalahan-permasalahan yang ada sangat berkaitan
sekali dengan indikator pemecahan masalah yaitu: mengidentifikasi
unsur-unsur yang diketahui, merumuskan masalah, menerapkan strategi,
menginterpretasikan masalah awal dan menggunakan matematika secara
bermakna.
Model yang dipilih untuk memperbaiki kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa adalah Discovery Learning dengan berbantuan
alat peraga tiang gradien. Model Discovery Learning merupakan model
pembelajaran yang lebih menekankan peserta didik untuk menemukan
konsep atau strategi yang sebelumnya tidak diketahui pada pengajaran
dan ketrampilan pemecahan masalah. Dengan model ini peserta didik
diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berfikirnya dan untuk
menemukan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan baik
dan sistematis.
Kondisi tersebut ingin merubah kegiatan pembelajaran yang
awalnya dari teaching oriented menjadi student oriented. Adapun
kerangkaa berfikir dalam penelitian ini disajikan dalam berikut ini:
Kerangka berfikir penelitian

Kondisi awal
4. Guru menerangkan materi secara singkat dengan acuan modul dan
peserta didik mendengarkan
5. Pembelajaran bersifat teaching learning
6. Minat belajar matematika masih kurang
7. Kemampuan memahami masalah pada soal Persamaan garis lurus
belum dikuasai oleh siswa
8. Peserta didik tidak mampu mengajukan dugaan rumus yang
digunakan dari permasalahan yang di tanya
9. Peserta didik sulit menyusun informasi-informasi atau data yang
mendukung untuk menyelesaikan masalah
10. Peserta didik ceroboh dan lupa mengoreksi hasil yang telah
dikerjakan
11. Peserta didik tidak mampu membuat generalisasi
Akibat
1. Peserta didik merasa bosan
2. Peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya
3. Pertanyaan-pertanyaan yang duru berikan hanya diperhatikan oleh
satu atau dua Peserta didik saja
4. Peserta didik belum mampu menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan soal terutama dalam bentuk soal cerita
5. Peserta didik hanya terpaku pada rumus yang diberikan oleh guru
sehingga apabila diberikan permasalahan yang berbeda siswa
masih bingung menggunakan rumus
6. Peserta didik belum mapu memecahkan masalah dalam
mengaplikasikan rumus kedala penyelesaian soal
7. Peserta didik tidak memeriksa kembali jawaban mereka apabila
jawaban sementara yang diperoleh siswa salah, maka generalisasi
yang diperoleh juga salah
8. Peserta didik tidak mampu dan lebih sering lupa menuliskan
kesimpulan akhir dari soal yang ditanyakan
Solusi
1. Guru menggunakan model pembelajaran yang cocok
2. Guru mengusahakan supaya peserta didik menemukan sendiri
konsep-konsep yang telah direncanakan oleh guru
3. Peserta didik terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta
meneliti sendiri masalah yang dihadapi
4. Guru memberikan stimulasi dan motivasi dengan mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik supaya mencari jawaban dengan
tepat dengan mengajukan dugaan jawaban sementara
5. Peserta didik mengumpulkan dan mengolah data untuk menjawab
dugaan yang telah dibuat
6. Peserta didik menguji hasil dengan memeriksa kembali pada
jawaban yang diajukan
Pembelajaran dengan model Dsicovery Learning dengan berbantuan alat
peraga tiang gradien
Kemampuan pemecahan masalah peserta didik meningkat

Anda mungkin juga menyukai