Anda di halaman 1dari 9

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : HARTATI,S.Pd
Asal Institusi : SMK NEGERI 2 ENDE
Petunjuk : Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
o Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
o Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
o Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
o Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah
yang diidentifikasi.
o Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
o Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
o Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
o Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
o Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
o Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
diidentifikasi masalah

1. Rendahnya Hasil kajian Literatur / Jurnal Setelah dilakukan analisis terhadap


kemampuan dasar rendahnya kemampuan dasar
matematika siswa Suwarto, S., & Purnami, A. S. (2018). Upaya meningkatkan pemahaman matematika siswa dalam menyelesaikan
dalam menyelesaikan konsep matematika melalui hypothetical learning trajectory pada materi operasi aljabar pada vector dimensi tiga
operasi aljabar pada vektor. IndoMath: Indonesia Mathematics Education, 1(2), 69-76. dari berbagai literatur dan wawancara,
vector dimensi tiga https://doi.org/10.30738/indomath.v1i2.2614 maka dapat ditentukan penyebab
masalah yang sesuai , yaitu:
1. Siswa kurang mampu memahami konsep matematika pada materi 1. Siswa kurang mampu
vektor. memahami konsep matematika
2. Siswa cenderung dapat mengerjakan soal sesuai dengan contoh yang pada materi vektor.
diberikan namun kurang mampu mengerjakan soal yang berbeda 2. Siswa tidak suka menyelesaikan
dengan contoh. soal yang sulit
3. pembelajaran matematika materi vektor yang berlangsung di sekolah 3. Siswa tidak ada persiapan
masih bersifat informatif dan abstrak, sehingga pemahaman konsep dalam mengikuti pelajaran
pada materi vector kurang dipahami. 4. Siswa tidak memiliki
pengetahuan prasyarat
Novitasari, L., & Leonard, L. (2017). Pengaruh kemampuan pemahaman
konsep matematika terhadap hasil belajar matematika.

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/repository/article/view/1952

Dari penelitian diperoleh terdapat pengaruh signifikan antara kemampuan


pemahaman konsep matematika terhadap hasil belajar matematika.
Hasil Wawancara

A. Teman Sejawat
Ibu Erni H. A. Rawe,S.Pd
1. Siswa tidak menyukai pelajaran matematika
2. Siswa kurang memikili pengetahuan dasar tentang materi vektor
3. Siswa tidak mencari tau konsep – konsep vector
4. Siswa tidak suka menyelesaikan soal yang sulit
B. Guru Penggerak
Bapak Suprayadin J.R. Ndolu
1. Siswa tidak ada persiapan dalam mengikuti pelajaran
2. Siswa tidak memiliki pengetahuan prasyarat
3. Kurang minat belajar siswa
4. Siswa tidak menggunakan IT dengan baik

2 Guru belum Hasil kajian literatur /jurnal ilmiah Setelah dilakukan analisis terhadap
mengoptimalkan model Guru belum mengoptimalkan model
pembelajaran yang Menurut Terttiaavini,dkk dalam penelitian peningkatan kompetensi guru pembelajaran yang inovatif sesuai
dalam pembuatan bahan ajar menggunakan media pembelajaran Smart dengan karakteristik materi vector pada
inovatif sesuai dengan
Learning(2017). Faktor penyebab permasalahan kurang optimalnya model ruang dimensi tiga dari berbagai
karakteristik materi
pembelajaran inovatif adalah : literatur dan wawancara, maka dapat
menentukan besaran
ditentukan penyebab masalah yang
vector pada ruang 1. Sarana dan prasarana pendukung belum memadai sesuai , yaitu:
dimensi tiga 2. Guru kurang kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran 1. Guru kurang kreatif dalam
mengembangkan model
Jurnal pesona. Hasan Dosen Program studi PGSD FKIP Syiah. pembelajaran
Kuala/7524/6192 2. Guru kesulitan menggunakan
http://erepository.unsyiah.ac.id/PEAR/article/viewFile/7524/6192
metode pembelajaran
Kesulitan yang dihadapi guru diantaranya:
a. Guru kesulitan menggunakan metode pembelajaran 3. Guru belum terbiasa atau
b. Guru kesulitan mengelolah kelas dengan baik membuka diri mengenal model
– model pembelajaran inovatif
Hasil wawancara
A. Waka Kesiswaaan
Bapak Anhar Haji,S.Pd
1. Guru terbiasa dengan metode konvensional
2. Guru harus membuka diri dengan mencoba metode pembelajaran
yang Inovatif
3. Guru berusaha memahami pembelajaran yang inovatif
4. Guru belum terbiasa atau membuka diri mengenal model – model
pembelajaran inovatif
5. Guru harus sering mengikuti pelatihan atau seminar model
pembelajaran
B. Guru Sejawat
Ibu Erni H.A. Rawe
1. Guru harus mengikuti perkembangan jaman
2. Guru banyak belajar tentang metode pembelajaran
3. Guru harus lebih kreatif dalam pengelolaan kelas dengan metode
pembelajaran yang inovatif
C. Guru Panggerak
Bapak Suprayadin J.R. Ndolu
1. Guru masih menggunakan metode jeramah tidak mau perubah
2. Guru harus menggunakan pembelajaran yang inovatif
3. Guru harus lebih banyak berkreasi dan mencari tau hal – hal baru
D. Pengawas
Ibu Rosalia Selo,S.Pd
1. Guru masih nyaman menggunakan metode pembelajaran yang
konvensional
2. Guru tidak membuka diri untuk mencoba metode pembelajaran
yang inovatif
3. Pemahaman metode pembelajaran yang inovatif yang masih
terbatas

3 Guru belum optimal Hasil Kajian Literatur / Jurnal Setelah dilakukan analisis terhadap
dalam menyiapkan guru belum optimal dalam menyiapkan
Nurtanto, M. (2016, August). Mengembangkan kompetensi profesionalisme guru
perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran yang kreatif
dalam menyiapkan pembelajaran yang bermutu. In Prosiding Seminar Nasional
yang kreatif pada Inovasi Pendidikan. pada materi vector pada ruang dimensi
materi menyelesaikan tiga dari berbagai literatur dan
masalah kontekstual https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/viewFile/8975/6535 wawancara, maka dapat ditentukan
yang berkaitan dengan penyebab masalah yang sesuai , yaitu:
Simpulan dari kompetensi yang dikembangkan guru dalam menyiapkan
nilai besaran vector
dimensi tiga pembelajaran yaitu: 1. Guru belum optimal dalam
1. Mencerminkan nilai kepribadian; pembuatan perangkat
pembelajaran
2. Menguasai peran guru dan mengembangkan kompetensi keahlian;
2. Guru masih menggunakan
3. Mampu memahami dan mengembangkan perangkat pembelajaran;
metode kopy paste dalam
4. Mampu menyusun dan melaksanakan program pembelajaran;
pembuatan perangkat
5. Mampu menilai proses dan hasil pembelajaran;
pembelajaran
6. Menyusun administrasi; 3. Guru belum menyusun
7. Menggunakan berbagai metode sesuai karakteristik peserta didik; perangkat pembelajaran yang
8. Mengkaitkan pembelajaran terhadap masyarakat, industri, dan efektif dalam meningkatkan
perguruan tinggi serta penyesuaian terhadap perkembangan kemampuan kreatif siswa
teknologi; 4. Guru tidak mengembangkan
perangkat pembelajaran hanya
mengedit setiap tahunnya
Guru belum mampu menyusun dan
Menurut Welni Julitra Damanik,Edi,Syahputra pengembangan melaksanakan program pembelajaran
perangkat pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa menggunakan model discovery learning

https://doi.org/10.24114/jpmi.v4i1.9294

bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan keefektifan perangkat pembelajaran yang


dikembangkan berbasis model discovery learning
2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa yang diberi pembelajaran berbasis model discovery
learning
3. Menemukan perangkat pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

Hasil wawancara
A. Waka Kesiswaan
Bapak Anhar Haji,S.Pd
1. Guru belum optimal dalam pembuatan perangkat
pembelajaran
2. Guru tidak mengembangkan perangkat pembelajaran hanya
mengedit setiap tahunnya
3. Guru masih menggunakan metode kopy paste dalam
pembuatan perangkat pembelajaran
4. Guru masih monoton mengajar menggunakan metode
ceramah
B. Teman Sejawat
Ibu Erni H. A. Rawe,S.Pd
1. Guru belum Menyusun perangkat pembelajaran dengan
benar
2. Guru belum banyak belajar tentang metode pembelajaran
3. Guru belum menyusun perangkat pembelajaran yang efektif
dalam meningkatkan kemampuan kreatif siswa

C. Pengawas
Ibu Rosalia Selo,S.Pd
1. Guru belum menguasai peran guru dan mengembangkan
kompetensi keahlian;
2. Guru belum memahami dan mengembangkan perangkat
pembelajaran yang inovatif
3. Guru belum mampu menyusun dan melaksanakan program
pembelajaran;
4. Guru belum mampu menilai proses dan hasil pembelajaran dengan
benar
5. Guru belum menggunakan berbagai metode sesuai karakteristik
peserta didik;

4 Rendahnya minat dan Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis melalui


kajian literatur penyebab masalah
motivasi belajar siswa Menurut Yani, Dwi, dkk (2022) IMPLEMENTASI ASSEMEN
DIAGNOSTIC UNTUK MENENTUKAN PROFIL GAYA BELAJAR rendahnya minat dan motivasi belajar
pada pada materi SISWA DALAM PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
siswa pada sistem persamaan linear dua
operasi aljabar pada https://lppmbinabangsa.id/index.php/jurinotep variabel adalah

vector dimensi tiga berpendapat bahwa :


1. Guru perlu melakukan assesment diasnogtic untuk melakukan 1. Guru belum melakukan asesmen

pemetaan peserta didik di kelas. diagnostik pada awal pembelajaran

2. Asesmen diagnostik dapat digunakan mengidentifikasi keragaman untuk mengidentifikasi

siswa misalnya kesiapan belajar siswa, pemahaman siswa sebelum pengetahuan prasyarat siswa

pelaksanaan pembelajaran maupun kebutuhan belajar siswa. 2. Guru belum secara aktif berdiskusi

Jurnal Septianti, Nefi, dkk (2020). PENTINGNYA MEMAHAMI dengan teman-teman sejawat di

KARAKTERISTIK SISWA sekolah lain


https://www.ejournal.stitpn.ac.id/index.php/assabiqun/article/view/611/429 3. Guru belum maksimal dalam
Penelitian ini dilatar belakangi dari adanya kegiatan pembelajaran
yang memotivasi peserta didik tentang
kurang tanggap terhadap berbagai macam karakteristik individu
pentingnya pembelajaran
Hasil Wawancara :
matematika dalam kehidupan
A. Guru Sejawat
Ibu Erni H.A. Rawe sehari-hari
1. Guru belum melaksanakan asesmen diagnostic di awal
pembelajan
2. Guru belum menerapkan pembelajaran berdeferensiasi dalam
pembelajaran
B. Guru Panggerak
Bapak Suprayadin J.R. Ndolu
1. Guru masih menggunakan metode jeramah tidak mau perubah
2. Guru harus menggunakan pembelajaran yang inovatif
3. Guru harus lebih banyak berkreasi

Anda mungkin juga menyukai