Anda di halaman 1dari 16

PENGENALAN PEMODELAN

PENGAJARAN MATEMATIKA YANG


TERKAIT MATEMATICS REALISTIS
Disusun Oleh : Kelompok 2
Inna Andarini (13) : 2016827833 Puji Rahayu (28) : 2016827853
Buhori (43) : 2016827867 Emi Binarti (9) : 2016827829
Nini Agisni (41) : 2016827864 Elvidayanti (17) : 2016827840
Etty Rachmawati(6): 2016827824 Elly Jumiati (15) : 2016827835
Kelas : PGSD PL 13
Ruang Lingkup Pembelajaran

PMRI merupakan suatu model


pembelajaran matematika yang
mengungkapkan pengalaman dan
kejadian yang dekat dengan siswa
sebagai sarana untuk memahamkan
persoalan matematika.
Landasan Pemikiran Pembelajaran
Matematika Realistik Indonesia
Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam
mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan
real. Menurut sejarahnya RME merupakan suatu pendekatan
pembelajaran matematika yang dikembangkan di Belanda
sekitar 30 tahun lalu oleh Freudenthal Institute. Di
Indonesia, RME disebut Pembelajaran Matematika Realistik
(PMR). PMRI adalah adaptasi dari RME dalam Konteks
Indonesia: Budaya, Alam, Sistem Sosial, dll. PMRI
mengembangkan suatu teori pembelajaran matematika yang
santun, terbuka dan komunikatif.
Tujuan Pembelajaran Matematika
Realistik
Mengaitkan pembelajaran matematika yang abstrak dengan
dikehidupan nyata agar matematika mudah dipahami, dalam
menerangkan pengerjaan hitung sedapat mungkin supaya
dimulai dengan menggunakan benda-benda real, gambarnya
atau diagramnya yang ada kaitannya dengan kehidupan nyata
sehari-hari. Kemudian dilanjutkan ke tahap kedua yaitu
berupa modelnya dan akhirnya ke tahap simbol. Agar
pembelajaran mudah diterima siswa.
Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik

Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik


1. Memahami masalah kontekstual
2. Menjelaskan masalah kontekstual
3. Menyelesaikan masalah kontekstual
4. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban
5. Menyimpulkan
Kelebihan pembelajaran matematika realistik

1. Pembelajaran matematika realistik memberikan


pengertian yang jelas kepada siswa tentang keterkaitan
matematika dengan kehidupan sehari- hari dan kegunaan
pada umumnya bagi manusia.
2. Pembelajaran matematika realistik memberikan
pengertian yang jelas kepada siswa bahwa matematika
adalah suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan
dikembangkan sendiri oleh siswa tidak hanya oleh
mereka yang disebut pakar dalam bidang tersebut.
Kelebihan pembelajaran matematika realistik
3. Pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian yang jelas
kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak
harus tunggal dan tidak harus sama antara yang satu dengan orang
yang lain. Setiap orang bisa menemukan atau menggunakan cara
sendiri, asalkan orang itu sungguh-sungguh dalam mengerjakan soal
atau masalah tersebut. Selanjutnya dengan membandingkan cara
penyelesaian yang satu dengan cara penyelesaian yang lain, akan
bisa diperoleh cara penyelesaian yang paling tepat, sesuai
dengan tujuan dari proses penyelesaian masalah tersebut.
Kelebihan pembelajaran matematika realistik
4. Pembelajaran matematika realistik memberikan
pengertian yang jelas kepada siswa bahwa dalam
mempelajari matematika, proses pembelajaran
merupakan sesuatu yang utama dan orang harus menjalani
proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-
konsep matematika dengan bantuan pihak lain yang sudah
lebih tahu (misalnya guru). Tanpa kemauan untuk
menjalani sendiri proses tersebut, pembelajaran yang
bermakna tidak akan tercapai.
Kesulitan dalam implementasi
pembelajaran matematika realistik
Adanya persyaratan-persyaratan tertentu agar kelebihan
PMR dapat muncul justru menimbulkan kesulitan tersendiri
dalam menerapkannya.
Kesulitan-kesulitan tersebut, yaitu:
1. Tidak mudah untuk merubah pandangan yang mendasar
tentang berbagai hal, misalnya mengenai siswa, guru dan
peranan soal atau masalah kontekstual, sedang
perubahan itu merupakan syarat untuk dapat
diterapkannya PMR.
Kesulitan dalam implementasi pembelajaran
matematika realistik

2. Pencarian soal-soal kontekstual yang memenuhi syarat-


syarat yang dituntut dalam pembelajaran
matematika realistik tidak selalu mudah untuk
setiap pokok bahasan matematika yang dipelajari
siswa, terlebih-lebih karena soal-soal tersebut harus
bisa diselesaikan dengan bermacam-macam
cara.
3. Tidak mudah bagi guru untuk mendorong siswa agar bisa
menemukan berbagai cara dalam menyelesaikan soal
atau memecahkan masalah.
Kesulitan dalam implementasi
pembelajaran matematika realistik

4. Tidak mudah bagi guru untuk memberi bantuan kepada


siswa agar dapat melakukan penemuan kembali konsep-
konsep atau prinsip-prinsip matematika yang dipelajari.
Sekenario Pembelajaran
a. Penanaman Konsep
Pembelajaran konsep dasar merupakan jembatan yang
harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa
yang konkrit dengan konsep baru matematika yang
abstrak. Dalam skenario pembelajaran ini terdapat
pada tahap pemberian apersepsi sebagai penguat siswa
sebelum menerima materi yang akan diajarkan.
Sekenario Pembelajaran
b. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep yang bertujuan agar siswa lebih
memahami suatu konsep matematika. Pada scenario
pembelajaran ini terdapat pada kegiatan inti. Guru
memberikan masalah kontekstual dan siswa
menemukan jawaban masisng-masing sesauai dengan
pemikirannya
Sekenario Pembelajaran
c. Pembinaan Keterampilan
Pembinaan keterampilan yaitu pembelajaran lanjutan
dari penanaman konsep dan pemahaman konsep.
Pembelajarann pembinaan keterampilan bertujuan agar
siswa lebih terampil menggunakan berbagai konsep
matematika. Pada scenario pembelajaran pembinaan
keterampilan terdapat pada pemberian, LKS dan
pemberian PR.
Kesimpulan

Pembelajaran model PMRI akan merubah dari guru yang aktif


menjelaskan konsep atau prosedur penyelesaian masalah menjadi
guru yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan
sendiri caranya menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran bukan lagi berorientasi pada guru, tetapi pada siswa.
Guru sudah berusaha memulai pembelajaran dengan memberikan
pada siswa masalah yang kontekstual.
Guru sudah meminta dan mendorong siswa berani menjelaskan
idenya.
Guru tidak lagi menganjurkan siswa menggunakan strategi tertentu
tetapi memotivasi mereka mencari dan menggunakan strategi
sendiri
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai