PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
LUTFI KATRESNA
152151055
Oleh
LUTFI KATRESNA
152151055
Disahkan oleh:
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Penguji Ujian Proposal Penelitian menerangkan
bahwa:
Nama : Lutfi Katresna
Nomor Pokok Mahasiswa : 152151055
Program Studi : Pendidikan Matematika
Telah menyelesaikan perbaikan skripsi yang telah disarankan pada waktu ujian proposal
penelitian pada tanggal Februari 2019
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik ditinjau dari Kemampuan
Penalaran (Penelitian di Kelas VII SMA Negeri 3 Kota Tasikmalaya Tahun
Pelajaran 2018/2019). Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad S.A.W, keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita
selaku umatnya. Tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Matematika. Proposal penelitian ini
membahas tentang kemampuan pemecahan masalah matematik serta kemampuan
penalaran matematik dalam sub pokok bahasan sistem persamaan linier tiga variabel.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Dr. H. Supratman, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu
dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
(2) Depi Setialesmana, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
(3) Dr. H Ebih AR Arhasyi., M.Pd., selaku wali dosen yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini.
(4) H. Edi Hidayat M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang
telah memberikan arahan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
proposal penelitian ini.
(5) Semua Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan
tambahan wawasan dan pengalaman berharga kepada penulis.
(6) Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
iv
Semoga segala amal kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi
amal ibadah yang akan mendapat balasan berlipat dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran yang membangun dari pembaca.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga proposal ini
bermanfaat bagi penulis khususnya, maupun bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
SURAT KETERANGAN .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... x
1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
3. Definisi Operasional ................................................................................................. 3
3.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik .......................................................... 3
3.2 Kemampuan Penalaran Matematik ........................................................................... 3
4. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4
5. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 4
5.1 Manfaat Teoretis ....................................................................................................... 4
5.2 Manfaat Praktis ......................................................................................................... 4
6. Landasan Teoretis ..................................................................................................... 5
6.1 Kajian Teori .............................................................................................................. 5
6.1.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ........................................................ 5
vi
7.6 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................. 27
7.6.1 Waktu Penelitian ................................................................................................... 27
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 6.1.1 Perbedaan Langkah-Langkah Pemecahan..................................................... 7
Tabel 7.4.1 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematik ................................ 22
Tabel 7.4.2 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik ............... 23
Tabel 7.5.1 Kriteria Penilaian Penalaran Matematik ..................................................... 25
Tabel 7.6.1 Rencana Kegiatan Penelitian....................................................................... 27
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 6.3 Bagan Kerangka Teoritis Penelitian .......................................................... 18
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara Pra Penelitian ................................................................. 31
x
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA
DIDIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN
(Penelitian di kelas X SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2018/2019)
1
2
2. Rumusan Masalah
3. Definisi Operasional
Untuk memperjelas permasalahan yang akan penulis teliti, berikut ini penulis
kemukakan satu persatu maksud atau makna yang terjabar dalam penelitian ini
Kemampuan pemecahan masalah adalah suatu usaha mencari jalan keluar dari
suatu tujuan yang tidak begitu mudah segera dapat dicapai. Langkah-langkah pemecahan
masalah dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah menurut Gagne (1)
Menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas (2) Menyatakan masalah dalam
bentuk yang operasional (3) Menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja
yang diperkirakan baik untuk dipergunakan dalam memecahkan masalah itu (4) Men tes
hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya (5) Memeriksa kembali
apakah hasil yang diperoleh itu benar, atau mungkin memilih alternatif pemecahan
terbaik. Kemampuan pemecahan masalah matematik dilihat dari tes kemampuan
pemecahan masalah matematik peserta didik.
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
(3) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian
yang sejenis.
6. Landasan Teoretis
(1) Masalah untuk menemukan secara teoritis atau praktis, abstrak atau konkret,
termasuk teka-teki.
(2) Masalah untuk membuktikan yang menunjukan bahwa suatu pernyataan itu benar,
salah, atau kedua-duanya.
Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memecahkan masalah.
Polya (dalam Heris, Euis, dan Utari, 2017, p.45) mengemukakan langkah-langkah
penyelesaian masalah sebagai berikut :
(1) Memahami masalah , yang meliputi: mengidentifikasi unsur yang diketahui, unsur
yang ditanyakan, memeriksa kecukupan unsur untuk penyelesaian masalah.
(2) Mengaitkan unsur yang diketahui dan ditanyakan , dan merumuskannya dalam
bentuk model matematika masalah.
(3) Memilih strategi penyelesaian, mengelaborasi dan melaksanakan perhitungan atau
menyelesaikan model matematika.
(4) Menginterpretasi hasil terhadap masalah semula dan memeriksa kembali kebenaran
solusi.
Gagne (dalam Ruseffendi, 2006, p.169) mengemukakan ada lima langkah yang
harus dilakukan dalam menyelesaikan masalah, yaitu :
(1) Menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas.
(2) Menyatakan masalah dalam bentuk yang operasional (dapat dipecahkan).
(3) Menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang diperkirakan baik
untuk dipergunakan dalam memecahkan masalah itu.
(4) Men tes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya (pengumpulan
data, pengolahan data, dan lain-lain), hasilnya mungkin lebih dari satu.
(5) Memeriksa kembali (mengecek) apakah hasil yang diperoleh itu benar, atau mungkin
memilih alternatif pemecahan yang terbaik.
Kennedy (dalam Mulyono, 2003, p.257) menyarankan empat langkah proses
pemecahan masalah matematika, yaitu :
(1) Memahami masalah.
(2) Merencanakan pemecahan masalah.
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
(4) Memeriksa kembali.
7
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 16
𝑥 + 𝑦− 𝑧 = −2
− 2𝑧 = 18
𝑧 = 9
Dari persamaan 1 dan 3
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 16 | × 11| → 11𝑥 + 11𝑦 + 11𝑧 = 176
79𝑥 − 11𝑦 − 20𝑧 = 13|× 1| → 79𝑥 − 11𝑦 − 20𝑧 = 13
90𝑥 − 9𝑧 = 189
⇒ 3 + 4– 9 = –2
⇒ −2 = −2
Persamaan 3
⇒ 79𝑥 – 11𝑦 – 20𝑧 = 13
⇒ 79(3)– 11(4) – 20(9) = 13
⇒ 237 − 44 − 180 = 13
⇒ 13 = 13
Terbukti benar bahwa nilai dari x, y, dan z adalah 3, 4, dan 9
Keraf (dalam Heris, Euis, dan Utari, 2017, p.26) menjelaskan istilah penalaran
(reasoning) secara umum sebagai “Proses berpikir yang berusaha menghubung-
hubungkan fakta-fakta yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan”. Dalam
matematika, penalaran matematika adalah proses berpikir matematik dalam memperoleh
kesimpulan matematika berdasarkan fakta atau data, konsep, dan metode yang tersedia
atau yang relevan (Heris, Euis, dan Utari, 2017, p.26).
Copi (dalam Fadjar Shidiq, 2014, p.25) menyatakan “Reasoning is a special kind
of thingking in wich inference takes place, in wich conclusions are drawn from
premises”. Dengan demikian jelaslah bahwa penalaran merupakan kegiatan, proses atau
aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru
berdasar pada beberapa pernyataan yang diketahui benar ataupun yang dianggap benar.
Menurut Holton, Stacey, & FitzSimons (dalam Sandra Herberta , et al,
2015)“Mathematical reasoning is a broad term encompassing several different types
such as induction, deduction, abduction” pernyataan tersebut mengartikan bahwa
Penalaran matematika adalah istilah luas yang mencakup beberapa jenis berbeda seperti
induksi, deduksi, abduksi.
Brodie dan Kusnandi (dalam Heris, Euis, dan Utari, 2017, p.26) menyatakan
“Mathematical reasoning is reasoning about and with the object of mathematics.”
Pernyataan tersebut mengartikan bahwa penalaran matematis adalah penalaran mengenai
matematika dan melibatkan objek matematika. Menurut Priatna (dalam Retno, 2013,
p.17) menyatakan bahwa penalaran adalah suatu cara berfikir yang menghubungkan
antara dua hal atau lebih berdasarkan sifat dan aturan tertentu yang telah diakui
11
matematika berdasarkan fakta atau data, konsep, dan metode yang tersedia atau yang
relevan. Indikator kemampuan penalaran matematik yang digunakan yaitu, (1)
Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, diagram (2)
Mengajukan dugaan, (3) mengajukan manipulasi matematika, (4) menarik kesimpulan,
menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, (5) menarik
kesimpulan dari pernyataan, (6) memeriksa kesahihan suatu argumen, (7) menemukan
pola atau sifat dari gejala matematik untuk membuat generalisasi.
Contoh soal kemampuan penalaran matematik menggunakan indikator menurut
Romadhina adalah sebagai berikut:
Nisa, Budi, Ahmad, dan Dian membeli buah-buahan di kios buah yang sama. Nisa
membeli 2 pisang, 2 jambu biji, dan sebuah mangga dan membayar 𝑅𝑝 1.400,00. Budi
membeli 1 pisang, 1 jambu biji, dan 2 mangga dan membayar 𝑅𝑝 1.300,00. Ahmad
membeli 1 pisang, 3 jambu biji, dan sebuah mangga dan membayar 𝑅𝑝 1.500,00.
Berapakah yang harus dibayar Dian jika membeli 1 pisang, 1 jambu biji, dan 1 mangga?
(1) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, diagram
Peserta didik mampu menuliskan apa yang diketahui, membuat pemisalan dari variabel
yang diketahui dengan baik, dan mampu menyatakan apa yang diketahui dalam model
matematika dengan baik.
Diketahui :
Nisa membeli 2 pisang, 2 jambu biji, dan sebuah mangga dan membayar Rp 1.400,00.
Budi membeli 1 pisang, 1 jambu biji, dan 2 mangga dan membayar Rp 1.300,00.
Ahmad membeli 1 pisang, 3 jambu biji, dan sebuah mangga dan membayar Rp 1.500,00.
Dian membeli 1 pisang, 1 jambu biji, dan 1 mangga.
Jika harga 1 pisang = x, harga 1 jambu biji = y, dan harga 1 mangga = z, maka
2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 1.400 ......... [Persamaan-1]
𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 1.300 ........... [Persamaan-2]
𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 1.500 ........... [Persamaan-3]
(2) Mengajukan dugaan
Peserta didik mampu menuliskan apa yang harus di cari terlebih dahulu dengan baik
yaitu variabel apa yang harus dicari, misal akan mencari nilai variabel x dengan
menggunakan metode elminasi, dan mencari nilai variabel y dengan menggunakan
metode substitusi.
13
200 + 𝑦 = 500
𝑦 = 300
Kita pilih untuk substitusikan nilai x dan y ke dalam persamaan 𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 1.300.
200 + 300 + 2𝑧 = 1.300
500 + 2𝑧 = 1.300
2𝑧 = 800
𝑧 = 400
Maka diperoleh nilai 𝑥 = 200, nilai 𝑦 = 300, dan 𝑧 = 400
(7) Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.
Peserta didik mampu menuliskan penyelesaian soal masalah nyata dengan menggunakan
jawaban/kalimat sehari-hari dengan baik
harga satuan pisang = Rp 200;
harga satuan jambu biji = Rp 300;
harga satuan mangga = Rp 400.
Sekarang kita hitung berapa rupiah yang harus dibayar Dean untuk membeli 1 pisang, 1
jambu biji, dan 1 mangga.
Persamaan yang ditanyakan adalah 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 (dalam rupiah).
Jadi, Dean harus membayar sebesar 200 + 300 + 400 = 𝑅𝑝 900
Peserta didik diberikan tes kemampuan penalaran matematik dengan soal yang
sudah valid. Setelah peserta didik mengerjakan tes tersebut selanjutnya
mengelompokkan peserta didik kedalam beberapa kelompok dengan menggunakan
indikator kemampuan penalaran matematik menurut Romadhina (2007) sehingga
menghasilkan beberapa kelompok yaitu: peserta didik berkemampuan penalaran
matematik tinggi, peserta didik berkemampuan penalaran matematik sedang, peserta
didik berkemampuan penalaran matematik rendah.
Selanjutnya dari setiap kelompok diberikan soal kemampuan pemecahan masalah
matematik. Soal kemampuan pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini
mencakup lima indikator menurut Gagne yaitu: (1) Menyajikan masalah dalam bentuk
yang lebih jelas (2) Menyatakan masalah dalam bentuk yang operasional (3) Menyusun
hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang diperkirakan baik untuk
dipergunakan dalam memecahkan masalah itu (4) Men tes hipotesis dan melakukan kerja
untuk memperoleh hasilnya (5) Memeriksa kembali apakah hasil yang diperoleh itu
benar, atau mungkin memilih alternatif pemecahan terbaik.
18
Kerangka Teoritis pada penelitian ini disajikan secara singkat pada gambar
berikut ini :
Soal Tes
Kemampuan Penalaran
Kemampuan
Matematik
Penalaran Matematik
Pemecahan Masalah (1) Menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas (2)
pemecahan terbaik, yang ditinjau dari kemampuan penalaran peserta didik yang
dihasilkan melalui tes kemampuan penalaran dan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu (1)
peserta didik yang berkemampuan penalaran tinggi (2) peserta didik yang
berkemampuan penalaran sedang (3) peserta didik yang berkemampuan penalaran
rendah. Penelitian ini berfokus pada peserta didik kelas X MIPA SMA Negeri 3
Tasikmalaya.
7. Prosedur Penelitian
Menurut Spradley (dalam Sugiyono, 2012, p.49) dalam penelitian kualitatif tidak
menggunakan istilah populasi tetapi dinamakan “social situation” atau situasi sosial
yang terdiri dari tiga elemen yaitu:
(1) Tempat (place), Penelitian ini dilaksanakan pada jenjang pendidikan Sekolah
Menengah Atas yang beralamat di Jalan Letkol Basyir Surya No. 9 Kota
Tasikmalaya, yaitu di SMA Negeri 3 Tasikmalaya. Tempat tersebut dipilih untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik ditinjau dari
kemampuan penalaran matematik.
(2) Pelaku (actors), untuk responden dalam penelitian ini difokuskan pada salah satu
kelas X di SMA Negeri 3 Tasikmalaya sebagai subyek penelitian, hal ini dikarenakan
20
materi yang difokuskan dalam penelitian ini adalah materi yang dipelajari di kelas X.
Kemudian dari subjek tersebut akan dipilih 2 peserta didik dari setiap kelompok hasil
tes kemampuan penalaran tinggi , sedan, dan rendah. Sehingga dalam penelitian ini
terpilih 6 peserta didik sebagai objek penelitian.
(3) Aktivitas (activity), penelitian ini berpacu pada kegiatan 6 peserta didik dari setiap
kelompok hasil tes kemampuan penalaran dengan mengerjakan soal kemampuan
pemecahan masalah matematik dengan menggunakan langkah pemecahan masalah
menurut Gagne untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematik
peserta didik ditinjau dari kemampuan penalaran matematik.
Pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Sugiyono
(2012) mengemukakan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu (p.54). Pada penelitian ini, peneliti
mengambil subjek penelitian data dengan pertimbangan tertentu, yaitu objek dipilih
dengan mempertimbangkan hasil tes kemampuan penalaran matematik, peneliti juga
memperhatikan pertimbangan peringkat dari tiap kelompok hasil tes kemampuan
penalaran, sampel yang dipilih diharapkan dapat memberikan informasi yang maksimal.
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka harus
menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Salah satu tahapan penelitian yang
paling penting adalah fase pengumpulan data. “Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data” (Sugiyono, 2012, p.62) Dalam penelitian ini, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes kemampuan penalaran
matematik untuk mendapatkan data kemampuan penalaran matematik masing-masing
peserta didik. Kemudian untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik
peserta didik dilakukan dengan cara memberi tes kemampuan pemecahan masalah
matematik, kemudian sebagai penguat data, peneliti melakukan wawancara kepada
subjek penelitian, data yang diperoleh pada saat wawancara direkam menggunakan alat
perekam suara.
Data utama yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang
kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik ditinjau dari kemampuan
21
penalaran. Data ini dikumpulkan dengan teknik tes dan wawancara. Penjabaran dari
setiap teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Tes Kemampuan Penalaran Matematik
Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematik
masing-masing peserta didik yang kemudian dari hasil tes tersebut peserta didik
dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu peserta didik yang berkemampuan penalaran
matematik rendah, sedang, dan tinggi. Dalam penelitian ini tes berfungsi untuk mengukur
perkembangan atau pengetahuan yang telah dicapai setelah menempuh proses kegiatan
belajar mengajar.
(2) Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Tes ini bertujuan untuk memperoleh data dan bahan pengamatan mengenai
kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik ditinjau dari kemampuan
penalaran matematik yang telah dikelompokan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Soal
yang digunakan adalah soal yang telah disetujui dan dikonsultasika dengan
validator,sehingga data tentang kemampuan pemecahan masalah matematik peserta
didik diperoleh dengan memberikan tes kemampuan pemecahan masalah matematik
kepada peserta didik.
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik
peserta didik yang kemudian akan dianalisis ditinjau dari kemampuan penalaran
matematik peserta didik dalam menyelesaikan soal tes tersebut.
(3) Wawancara
Dalam Penelitian ini, salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan adalah
wawancara. Esterberg (2002) (dalam Sugiyono, 2012, p.72) mendefinisakan wawancara
sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea through
question and respons, resulting in communication and joint construction of meaning
about a particular topic”. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab,sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu.Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk menjaring data kualitatif
dan memperoleh data secara langsung mengenai kemampuan pemecahan masalah
matematik dalam mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara
tak tersruktur. Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti
22
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2012, p.74). Manfaat dari wawancara
ini, untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik saat
menyelesaikan tes, peserta didik diminta untuk menceritakan apa yang dipikirkan saat
mengerjakan tes tersebut. Dengan demikian wawancara tidak disusun secara sistematis
dan terstruktur, akan tetapi disesuaikan dengan keadaan dan pengerjaan setiap peserta
didik.
Agar mendapat hasil evaluasi yang baik, tentunya diperlukan alat evaluasi yang
baik pula, disamping faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Agar soal sesuai dengan
kriteria soal kemampuan pemecahan masalah matematik, maka soal tersebut harus
divalidasi terlebih dahulu. Validasi soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik
akan dilakukan oleh dua validator yaitu dari dosen Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Siliwangi. Pemilihan dua validator ini berdasarkan
pertimbangan bahwa soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik perlu
divalidasi oleh ahli dalam bidang matematika dalam hal ini yaitu dosen Program Studi
Pendidikan Matematika.
Menurut Sugiyono (2012) analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu
suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi
hipotesis (p. 89), analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak, sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono,
2012, p.89).
Dalam penelitian ini menggunakan proses analisis data menurut Miles dan
Huberman (dalam Sugiyono, 2012) yang mencakup 3 hal yaitu:
(1) Data Reduction (Reduksi Data)
Sugiyono (2012, p. 92) mengemukakan bahwa mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya, dan membuang hal yang tidak perlu. Tahap reduksi data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
(a) Memeriksa hasil tes kemampuan penalaran untuk mengelompokkan peserta didik
dalam kemampuan penalaran tinggi, sedang, dan rendah,
(b) Mengoreksi dan menganalisis hasil pekerjaan peserta didik dalam menyelesaikan
tes kemampuan pemecahan masalah matematik,
26
(c) Mentransformasi hasil pekerjaan peserta didik yang terpilih menjadi objek
wawancara yang berupa data mentah menjadi catatan sebagai bahan untuk
wawancara,
(d) Menyederhanakan hasil wawancara menjadi susunan bahasa yang baik.
(2) Data Display (Penyajian Data)
Menurut Sugiyono (2012, p. 95) dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan
sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012, p. 95) menyatakan “the most
frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative
text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekumpulan informasi tentang
kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik dalam pembelajaran
matematika. Tahap penyajian data dalam penelitian ini meliputi:
(a) Menyajikan data penggolongan kemampuan penalaran,
(b) Menyajikan data hasil pekerjaan peserta didik yang dijadikan bahan wawancara,
(c) Menyajikan hasil wawancara yang telah direkam dengan menggunakan alat
perekam berupa handphone,
(d) Menggabungkan hasil pekerjaan peserta didik pada saat tes dan hasil wawancara.
Kemudian data gabungan tersebut dianalisis dan disajikan dalam bentuk uraian
naratif, data ini merupakan data temuan, sehingga mampu menjawab
permasalahan.
(3) Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan/Verifikasi)
Menurut Sugiyono (2012, p. 99) kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Pada penelitian ini penarikan
kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan hasil jawaban tes kemampuan
pemecahan masalah matematik peserta didik dengan hasil wawancara pada peserta didik
sehingga dapat ditarik kesimpulan terkait kemampuan pemecahan masalah matematik
peserta didik ditinjau dari kemampuan penalaran dalam menyelesaikan soal tes
kemampuan pemecahan masalah matematik.
27
Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Desember 2018 sampai dengan Mei
2019. Untuk lebih jelas mengenai rencana waktu kegiatan penelitian, dapat dilihat pada
Tabel berikut ini
10 Pelaksanaan
sidang skripsi
29
30
No Pertanyaan Jawaban
berkemampuan penalaran tinggi , sedang
ataupun rendah. Apakah kemampuan
penalaran peserta didik berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah ?
5 Selama bapak mengajar di SMA Negeri
3 Tasikmalaya, materi apa yang sering
digunakan sebagai materi pemecahan
masalah pada kelas X ?
( )
33