Anda di halaman 1dari 57

Oleh:

Afifudin Lisgianto

Dhika Ayu Pratiwi

Urifah Rahma Abdullah

Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas


Indraprasta PGRI 2020/2021
Jl. Raya Tengah No. 80 Kelurahan Gedong, Jakarta Timur
Kata Pengantar

ii
Daftar Isi
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Kata Pengantar ….................................................................................................... ii
Daftar isi ................................................................................................................ iii
Pedoman pembelajaran .......................................................................................... iv
A. Kompetensi inti ............................................................................................ iv
B. Kompetensi dasar ......................................................................................... iv
C. Tujuan pembelajaran ..................................................................................... v
D. Pengalaman belajar ........................................................................................
v
E. Diagram alur konsep ...................................................................................... v
Bab 1 Geometri Dimensi
Tiga ............................................................................... 1
I. Bangun ruang dan unsur unsurnya ............................................................... 2
1. Kubus ..................................................................................................... 2
2. Balok ...................................................................................................... 5
3. Limas ..................................................................................................... 6
4. Prisma .................................................................................................... 8
5. Bola ...................................................................................................... 10
6. Tabung ................................................................................................. 11
7. Kerucut ................................................................................................ 12
Latihan 1 ................................................................................................... 14
II. Luas permukaan bangun ruang ................................................................... 15
1. Kubus ................................................................................................... 15
2. Balok .................................................................................................... 15
3. Tabung ................................................................................................. 16
4. Kerucut ................................................................................................ 17
5. Limas Segitiga ..................................................................................... 18
6. Limas Segiempat ................................................................................. 19
7. Bola ...................................................................................................... 20
8. Prisma .................................................................................................. 20
Latihan 2 ................................................................................................... 22
III. Volume bangun
ruang ................................................................................. 25
Latihan 3 ................................................................................................... 30
IV. Titik, garis dan bidang dalam dimensi
tiga ................................................. 32
A. Kedudukan titik, garis dan
bidang ........................................................ 32
B. Proyeksi titik dan garis pada
bidang ...................................................... 35
C. Jarak dan
sudut ..................................................................................... 36
D. Menghitung jarak dan sudut ................................................................. 38
Latihan 4 ...................................................................................................
43 ii
Uji Kompetensi ..................................................................................................... 45
Pedoman Geometri Tiga Dimensi
Pembelajaran
A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan perilaku jujur, 1.Mendeskripsikan bangun ruang dan
disiplin, tanggungjawab, peduli unsur unsurnya
(gotong royong, kerjasama, toleran, 2.Menentukan luas permukaan
damai), santun, responsif dan proaktif bangun ruang (kubus, balok. limas,
sebagai bagian dari solusi atas prisma, tabung,kerucut dan bola)
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara dalam berinteraksi 3.Menentukan volume bangun
secara efektif dengan lingkungan ruang(kubus, balok. limas, prisma,
sosial dan alam serta alam tabung,kerucut dan bola)
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia. 4. Mendeskripsikan dan menentukan
jarak dan sudut dalam ruang
2. Memahami, menerapkan, (Antartitik, titik ke garis, dan titik ke
menganalisis dan bidang).
pengetahuan faktual, mengevaluasi
prosedural berdasarkankonseptual,
rasa
ingintahunya tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

3. Mengolah, menalar, menyaji, dan


mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari
dipelajarinya di yang sekolah
secara
mandiri, serta bertindak secara efektif
dan kreatif dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

i
C. Tujuan Pembelajaran D. Pengalaman belajar:
1.Siswa mampu mendeskripsikan (1)mengamati dan mendeskripsikan
unsur unsur bangun ruang dan unsur unsur dari bangun ruang
menentukan luas permukaan dan
volume bangun ruang yang meliputi (2)menentukan luas permukaan dan
kubus, balok. limas, prisma, volume dengan variasi data yang
tabung,kerucut dan bola diketahui

2.Siswa mampu mendeskripsikan (3)mengamati dan mendeskripsikan


dan menentukan jarak dan sudut masalah jarak antartitik, jarak titik ke
dalam ruang yang meliputi jarak garis, dan titik ke bidang pada ruang,
antartitik, jarak titik ke garis, dan titik (4)mengamati dan menerapkan
ke bidang konsep jarak antartitik, titik ke garis,
dan titik ke bidang untuk
menyelesaikan masalah pada dimensi
tiga, dan

(5)Mengonstruksi rumus jarak dua


titik, jarak titik ke garis dan sudut
pada bidang

E. Diagram Alur Konsep

Unsur unsurnya
sub
Penerapannya dalam
Bangun ruang Luas permukaan
pemecahan masalah

volume

Geometri
Dimensi Tiga mempelajari
Rumus pembantu

Kedudukan
sub

Titik garis dan Proyeksi Teorema


Pythagoras
bidang

Jarak dan Sudut

v
(a) (b)
Sumber: www.montirpro.com

Engine atau mesin pada mobil pada umumnya memiliki penyaring udara
yang menyaring udara masuk menuju ruang bakar pada mesin. Bentuk dari
penyaring udara(a) berbeda beda sesuai dengan tipe atau merk kendaraan tersebut,
mulai dari berbentuk tabung, balok, sampai kerucut yang teriris. Namun wadah
kardus pembungkus penyaring udara tersebut selalu berbentuk balok(b), dengan
menggunakan konsep geometri tiga dimensi manufaktur dapat menentukan berapa
ukuran dari wadah kardus yang dibutuhkan.
Di sisi lain ada beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk dari air fiter
salah satunya adalah efektifitas dan efisiensi tempat, semakin luas penampang
penyaring udara akan semakin efektif dalam penyaringan akan tetapi jika terlalu
luas maka akan tidak efisien karena memakan tempat yang luas oleh karena itu
manufaktur membuat beberapa model penyaring udara dengan berbagai bentuk
menyesuaikan kendaraan dan dalam prosesnya besar peran geometri tiga dimensi
dalam pemecahan masalahnya terutama pada luas permukaan bangun ruang.
Dalam dunia teknik erat kaitannya dengan benda benda geometris maka
dari itu pada bab geometri tiga dimensi ini akan mengupas lebih lanjut konsep
geometri tersebut dan diharapkan dapat menunjang berbagai kegiatan teknik
dalam pemecahan masalah yang berkaitan.

1
I. Bangun Ruang Dan Unsur Unsurnya
Bangun ruang adalah bentuk bangun (struktur objek) di ruang 3 dimensi
yang dapat diukur bagian-bagiannya dalam koordinat kartesius di R³, yaitu sumbu-
x, sumbu-y, dan sumbu-z. Secara sederhana, bangun ruang merupakan objek yang
diukur berdasarkan 3 parameter yaitu: panjang (x), lebar (y), dan tinggi (z).
Keberadaannya di ruang 3 dimensi menyebabkan bangun ruang mempunyai
volume dan luas permukaan.

Berikut macam-macam dari bangun ruang, mulai dari bangun ruang sisi
datar yang meliputi kubus, balok, prisma, dan limas. Hingga bangun ruang sisi
lengkung yang meliputi kerucut, tabung, dan bola. Disajikan pula beberapa
etnomatematika yang berkaitan

1. Kubus

Kubus adalah suatu bangun Sifat bangun Kubus:


ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh 1. Memiliki 6 sisi berbentuk
enam sisi serupa yang berwujud persegi yang memiliki ukuran
bujur sangkar. Kubus juga dikenal sama luas
dengan
nama lain yaitu bidang enam 2. Memiliki 12 rusuk yang
beraturan (heksader). Kubus memiliki ukuran sama panjang
merupakan bentuk khusus dari 3. Memiliki 8 titik sudut
prisma segiempat, sebab tingginya 4. Memiliki 4 buah diagonal ruang
sama dengan sisi alas. 5. Memiliki 12 buah
bidang diagonal

Sumber: www.yuksinau.id

Formula Note
Panjang sisi :s Etnomatematika adalah matematika
Panjang diagonal bidang : s√2 dalam suatu budaya. Budaya yang
Panjang diagonal ruang : s√3 dimaksud adalah kebiasaan-kebiasaan
Luas bidang diagonal : s2√2 perilaku manusia dalam lingkungannya

2
Etnomatematika kubus
a. Candi Badut
Candi Badut berlokasi sekitar 5km dari kota Malang, lebih tepatnya
terletak di Desa Karangbesuki, Kab Malang, Jatim. Candi Badut dibangun jauh
sebelum masa pemerintahan Airlangga yaitu masa dimulainya pembangunan
candi-candi lain di Jawa Timur dan diduga merupakan candi tertua di Jawa Timur

Sumber: m.merdeka.com

Melalui aktivitas pengamatan gambar candi Badut atau pengamatan


langsung ke Candi Badut tersebut, kita dapat menentukan volume dari bentuk
candi yang menyerupai bangun balok, kubus, persegi, persegi Panjang maupun
bentuk yang lain dengan mengidentifitkasi bentuk bangun, luas, keliling, maupun
volume bangun pada Candi Badut.

b. Jadah ketan.
Jadah merupakan makanan khas tradisional yang berasal dari beras ketan
yang ditanak bersama kelapa parut setelah matang ditetel/ ditumbuk-tumbuk
hingga halus setelah itu dipotong. Bentuknya menyerupai bangun ruang kubus.

Sumber: resepmasakanmyta.blogspot.com

3
Melalui pengamatan bentuk makanan tradisional Jadah, kita dapat
mengidentifikasi karakteristik atau ciri-ciri bangun jadah yang menyerupai bangun
kubus.
c. Getuk Lindri
Getuk Lindri (gethuk lindri) adalah makanan berupa kue jajan pasar yang
terbuat dari bahan utama singkong dan gula pasir yang ditumbuk halus serta diberi
pewarna dan biasanya dihidangkan bersama parutan kelapa. Getuk lindri
merupakan modifikasi dari kue getuk atau gethuk yang hanya terbuat dari
singkong dengan gula merah yang ditumbuk halus lalu diiris iris. Gethuk lindri
merupakan kue tradisional jawa dan banyak terdapat di pasar-pasar tradisional

Sumber: www.merdeka.com

Melalui aktivitas pengamatan makanan tradisional getuk lindri yang bentuknya


bermacam macam yang salah satunya berbentuk kubus. Terlihat pada gambar
diatas getuk lidri berwarna merah kuning hijau berbentuk menyerupai kubus
sempurna

4
2. Balok

Balok adalah suatu bangun ruang yang mempunyai tiga pasang sisi segi
empat. Di mana pada masing-masing sisinya yang berhadapan mempunyai bentuk
serta ukuran yang sama. Berbeda halnya dengan kubus di mana seluruh sisinya
kongruen berbentuk persegi, dan pada balok hanya sisi yang berhadapan yang
sama besar. Serta tidak seluruhnya berbentuk persegi, kebanyakan berbentuk
persegi panjang.

Sifat Balok:
1. Sedikitnya sebuah balok mempunyai dua pasang sisi yang berbentuk persegi
panjang.
2. Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran yang sama panjang:
AB = CD = EF = GH, dan AE = BF = CG = DH.
3. Pada masing-masing diagonal bidang pada sisi yang berhadapan berukuran
sama panjang, yakni: ABCD dengan EFGH, ABFE dengan DCGH, dan
BCFG dengan ADHE yang mempunyai ukuran sama panjang.
4. Masing-masing diagonal ruang pada balok mempunyai ukuran sama
panjang.
5. Masing-masing bidang diagonalnya berbentuk persegi panjang.

Sumber: www.yuksinau.id

Formula

Panjang sisi (AB) :p


Lebar sisi (BC) :l
Tinggi sisi (CG) :t
Panjang diagonal bidang : 𝑝2 + 𝑙2 atau
𝑝2 + 𝑡2 atau √𝑙2 + 𝑡2
Panjang diagonal ruang : 𝑝2 + 𝑙2 + 𝑡2

5
Etnomatematika Balok

a. Candi Ceto

Lokasi candi Ceto berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m
di atas permukaan laut, lebih tepatnya berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng,
Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar

Sumber: www.inibaru.id

Melalui pengamatan bentuk bangunan Candi Ceto, kita dapat menjelaskan


dan menentukan berbagai macam bentuk bangun ruang. Salah satunya batu bata
yang berbentuk balok yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi

3. Limas

Limas adalah suatu bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas
berbentuk segi-n (dapat berupa segi tiga, segi empat, segi lima, dll) serta bidang
sisi tegak berbentuk segitiga yang berpotongan di satu titik puncak. Terdapat
banyak jenis limas yang dikategorikan dengan dilandasi bentuk alasnya. Antara
lain: limas segitiga, limas segi empat, limas segi lima, dan yang lainnya. Limas
dengan mempunyai alas berbentuk lingkaran disebut sebagai kerucut. Sementara
untuk limas dengan alas yang berupa persegi disebut sebagai piramida.

Sifat limas segi-n:


1. Memiliki 1 + 𝑛 sisi yakni: 1 sisi berbentuk segi-n yang berupa alas serta n
sisi lainnya seluruhnya berbentuk segitiga dan merupakan sisi tegak.
2. Memiliki 2𝑛 buah rusuk.
3. Memiliki 1 + 𝑛 titik sudut, antara lain: n sudut terletak di bagian alas serta 1
sudut terletak di bagian atas yang merupakan titik puncak.

6
Sumber: www.yuksinau.id

Contoh:
1)Limas segitiga: Memiliki 1 + 3 = 4 sisi, Memiliki 2 × 3 = 6 buah rusuk,
Memiliki 1 + 3 = 4 titik sudut
2)Limas segienam: Memiliki 1 + 6 = 7 sisi, Memiliki 2 × 6 = 12 buah rusuk,
Memiliki 1 + 6 = 7 titik sudut

Etnomatematika Limas

a. Masjid Cheng Ho

Sumber: radarjember.jawapos.com

Masjid Cheng Ho yang diinisiasi oleh Persatuan Tionghoa Islam Indonesia


(PITI) sudah tersebar di beberapa kota di Nusantara. Salah satunya, masjid Cheng
Ho yang berlokasi di Jl. Hayam Wuruk, Kecamatan Kaliwates, ini. Masjid
bernuansa Tionghoa ini bahkan menjadi salah satu rujukan wisata bagi masyarakat
sekitar.
Melalui pengamatan bentuk bangunan atap dan menara, dapat terlihat
bahwa bentuknya menyerupai limas segi delapan, dan potongan limas.

7
4. Prisma

Prisma merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi di mana alas dan juga
tutupnya kongruen serta sejajar berbentuk segi-n. Sisi-sisi tegak dalam prisma
memiliki beberapa bentuk, antara lain: persegi, persegi panjang, atau jajargenjang.
Dilihat dari tegak rusuknya, prisma terbagi menjadi dua macam, yaitu: prisma
tegak dan prisma miring.
Prisma tegak merupakan prima di mana rusuk-rusuknya tegak lurus dengan
alas dan juga tutupnya. Sementara untuk prisma miring merupakan prisma di
mana rusuk-rusuk tegaknya tidak tegak lurus pada alas dan juga tutupnya. Apabila
kita lihat dari bentuk alasnya, prisma terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
prisma segitiga, prisma segi empat, prisma segi lima, dan lain sebagainya.
Prisma yang alas dan juga tutupnya berbentuk persegi disebut sebagai
balok
dan kubus. Sementara untuk prisma yang memiliki alas dan tutupnya
berbentuk lingkaran disebut sebagai tabung.
Sifat Prisma Segi-n:
1. Memiliki bidang alas dan juga bidang atas yang berupa segi n kongruen (2
alas tersebut juga merupakan sisi prisma segi n).
2. Memiliki 2 + 𝑛 sisi (2 sisi yang berupa alas atas serta bawah, n sisi lainnya
adalah sisi tegak yang seluruhnya berbentuk segitiga).

3. Memiliki 3𝑛 rusuk. Sumber: www.yuksinau.id


4. Memiliki 2𝑛 titik sudut.

Contoh :

1) Prisma 𝐴𝐵𝐸. 𝐹𝐺𝐽 adalah prisma segi tiga dengan bidang alas dan atas yang
serupa. Memiliki 2 + 3 = 5 sisi. Memiliki 3 × 3 = 9 rusuk. Memiliki 2 × 3 =
6 titik sudut.
2) Prisma 𝐴𝐵𝐶𝐷𝐸. 𝐹𝐺𝐻𝐼𝐽 adalah prisma segi lima dengan bidang alas dan atas
yang serupa. Memiliki 2 + 5 = 7 sisi. Memiliki 3 × 5 = 15 rusuk. Memiliki 2
× 5 = 10 titik sudut.

8
Etnomatematika Prisma

a. Asrama Inggrisan Banyuwangi


Kompleks Rumah Inggrisan ini memiliki kaitan yang erat dengan sejarah
panjang Banyuwangi. Bangunan ini dibangun tahun 1811 selama masa
pemerintahan transisi Inggris di Jawa. Pada tahun 1816, bangunan ini diserahkan
Pemerintah Inggris kepada Pemerintah Belanda seiring dengan pengembalian
wilayah jajahan lainnya di Nusantara.

Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Gambar: Ilustrasi Bentuk Atap Bangunan Utama Tampak Keseluruhan

Sumber: journal.uin-alauddin.ac.id

Atap pada bangunan utama membentuk prisma segitiga meskipun tidak


terlalu sempurna namun dasar pembentukannya menggunakan bentuk prisma.

9
5. Bola

Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh
satu bidang lengkung. Atau juga bisa didefinisikan sebagai sebuah bangun ruang
berbentuk setengah lingkaran yang diputar mengelilingi garis tengahnya.

Sifat Bola:
1. Bola memiliki 1 sisi serta 1 titik
pusat.
2. Bola tidak memiliki rusuk.
3. Bola tidak memiliki titik sudut
4. Tidak memiliki bidang diagonal
5. Tidak memiliki diagonal bidang
6. Sisi bola disebut sebagai dinding
bola.
7. Jarak dinding ke titik pusat bola
disebut sebagai jari-jari.
8. Jarak dinding ke dinding serta
melewati titik pusat disebut
sebagai diameter. Sumber: www.yuksinau.id

Etnomatematika Bola

a. Permainan kelereng

Sumber: www.inibaru.id

Kelereng dengan berbagai sinonim gundu (Betawi), keneker (Jawa), kaléci


(Sunda), guli (Melayu) adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca
untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam.
Umumnya
½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi,
untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.

10
6. Tabung

Bangun tabung adalah suatu bangun ruang tiga dimensi yang mempunyai
tutup dan alas yang berbentuk sebuah ingkaran dengan memiliki ukuran yang
sama dan diselimuti oleh persegi panjang.

Sifat Tabung:
1. Tabung memiliki 3 buah sisi, 1 9. Jaring-jaring tabung berwujud 2
persegi panjang, 2 lingkaran. buah lingkaran serta 1 persegi
2. Tidak memiliki rusuk. panjang.
3. Tidak memiliki titik sudut.
4. Tidak memiliki bidang diagonal.
5. Tidak memiliki diagonal bidang.
6. tabung memiliki sisi alas serta sisi
atas berhadapan yang kongruen.
7. Tinggi tabung merupakan jarak
titik pusat bidang lingkaran alas
dengan titik pusat lingkaran atas.
8. Bidang tegak tabung berwujud
lengkungan yang disebut sebagai
selimut tabung.
Sumber: www.yuksinau.id

Etnomatematika Tabung

a. Alat musik Gondang Sambilan

Sumber: media.neliti.com

11
Gordang Sambilan adalah salah satu kesenian Tradisional suku Batak
Mandailing. Gordang artinya gendang atau bedug sedangkan sambilan artinya
sembilan. Gondang Sambilan memiliki bentuk menyerupai tabung seperti ilustrasi
di atas. Gordang Sambilan terdiri dari sembilan Gendang atau bedug yang
mempunyai panjang dan diameter yang berbeda sehingga menghasilkan nada yang
berbeda pula. Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada
gendang 1 dan 2 yang paling kecil sebagai taba-taba, gendang 3 tepe-tepe,
gendang 4 kudong-kudong, gendang 5 kudong-kudong nabalik, gendang 6
pasilion, gendang 7,8,9 sebagai jangat. Dahulu gordang sambilan hanya
dimainkan pada acara-acara yang sakral, seiring dengan berkembangya kultur
sosial masyarakat saat ini gordang sambilan sudah sering diperdengarkan baik
dalam acara pernikahan,penyambutan tamu,hari besar. Sebagai salah satu warisan
budaya Indonesia Gordang sambilan sudah pernah dimainkan di istana presiden

7. Kerucut

Kerucut merupakan salah satu bangun ruang yang memiliki sebuah alas
yang berbentuk lingkaran dengan selimut yang mempunyai irisan dari lingkaran.

Sifat Kerucut:
1. Kerucut memiliki 2 sisi.
2. Kerucut tidak memiliki rusuk.
3. Kerucut memiliki 1 titik sudut.
4. Jaring-jaring kerucut terdiri atas lingkaran serta segitiga.
5. Tidak memiliki bidang diagonal
6. Tidak memiliki diagonal bidang

Sumber: www.yuksinau.id

Formula

Jari jari :r
Tinggi :t
Sisi tegak :s
: d = 2r
Diameter
Panjang sisi tegak : 𝑠 = √𝑟2 + 𝑡2

12
Etnomatematika Kerucut

a. Payung Geulis

Gambar: Payung Geulis

Jika diperhatikan lebih lanjut, bagian bawah dari rangka Payung Geulis ini
akan membuat sebuah bangun menyerupai kerucut yang memiliki jumlah jari-jari
yang sama dengan bangun datar lingkaran yang sebelumnya telah dibuat. Bangun
kerucut yang dihasilkan ini tidak memiliki selimut serta alasnya tidak tampak
secara jelas.

Sumber: journal.unsika.ac.id

Kerucut merupakan gabungan dari lingkaran serta limas, dimana lingkaran


merupakan alasnya. Pada Payung Geulis tersebut, jari-jari pada lingkaran ditarik
ke atas yang kemudian bertumpu pada titik yang sama yaitu bagian untuk
menutup atau membuka Payung Geulis. Jika diperhatikan secara detail, kita dapat
melihat segitigasegitiga yang terbentuk. Jumlah segitiga tersebut setara dengan
jumlah jari- jari lingkaran. Misalkan, sebuah Payung Geulis dengan diameter 66
cm memiliki jumlah jari-jari 22 buah, sehingga bangun segitiga yang terbentuk
pada bagian penyangga Payung Geulis adalah 22 buah, nilai yang sama dengan
jumlah jari-jari pada lingkaran.

13
Latihan I
1. Pada limas segi-tujubelas dan prisma segi-tujubelas. Berapa jumlah masih
masing rusuk, sisi dan titik sudutnya?
2. Gambarlah sebuah balok dengan ukuran 10𝑐𝑚 × 8𝑐𝑚 × 6𝑐𝑚 . Kemudian
gambar sebuah kubus dalam balok itu sebesar mungkin. Setelah itu gambar
tabung dalam kubus tersebut sebesar mungkin. Lalu gambar bola dalam
tabung itu sebesar mungkin pula!
3. Sebutkan macam macam bangun ruang di bangunan sekolahmu dan sebutkan
pada bagian apa, minimal 4 macam!
4. Pada limas segi beraturan dan prisma segi beraturan memiliki berbagai
macam
jenis sesuai dengan bentuk alasnya. Apabila segi-n pada limas dan prisma
semakin membesar atau bahkan n mendekati tak hingga, maka akan
menyerupai bangun ruang apakah bangun limas dan prisma tersebut? Jelaskan
menurut pendapatmu!
5. Bangun yang memiliki sisi hanya berupa segitiga sama sisi adalah limas
segitiga. Bangun yang memiliki sisi hanya berupa persegi adalah kubus. Lalu
apakah ada bangun yang memiliki sisi hanya berupa segilima beraturan?
Apakah ada bangun yang memiliki sisi hanya berupa segienam beraturan?
Jelaskan menurut pendapatmu!
6. Pada saat mesin bubut bekerja terdapt alat pengekang tetap yang berguna
untuk membubut benda kerja yang tipis dan panjang, hal ini bertujuan agar
diameternya dapat ditentukan menurut aturan yang ditetapkan. Perhatikan alat
pengekang tetap pada mesin bubut di bawah ini.

Sebutkan paling sedikit tiga bangun ruang pada alat tersebut!

14
II. Luas Permukaan Bangun Ruang
Luas permukaan bangun ruang adalah total seluruh luas yang menutupi isi
suatu bangun ruang. Luas permukaan suatu bangun ruang ditentukan oleh jaring-
jaring-nya. Jaring-jaring bangun ruang adalah bentuk 2-D yang dapat dilipat-lipat
hingga membentuk suatu bentuk bangun ruang 3-D. Jadi luas keseluruhan bangun
2-D pada jaring-jaring sama dengan luas permukaan suatu bangun ruang. Satuan
yang digunakan yaitu satuan luas, misalnya are, hektar, meter kuadrat; misalnya
m² dan cm².
Beberapa bangun ruang, dapat mempunyai definisi ukuran lain. Misalnya,
bola mempunyai ukuran diameter yang secara langsung mendefinisikan parameter
panjang, lebar, dan tinggi.

1. Kubus

Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang tersusun dari 6 bidang datar
yang kongruen, keenam bidang kongruen pada kubus berbentuk persegi.

Luas permukaan kubus adalah luas 6 bidang yang sama besar dimana
setiap bidang merupakan persegi dengan panjang sisi s

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐿) = 6 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖


𝐿=6×𝑠×𝑠
𝐿 = 6 × 𝑠²

2. Balok

Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang tersusun oleh 3 pasang segi
empat (persegi atau persegi panjang) dan paling sedikit mempunyai 1 pasangan
sisi segi empat yang mempunyai bentuk yang berbeda.

15
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 3 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 4 = 𝑝 × 𝑙
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 5 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 6 = 𝑝 × 𝑡
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 1 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 2 = 𝑙 × 𝑡
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐿) = 2𝑝 × 𝑙 + 2𝑝 × 𝑡 + 2𝑙 × 𝑡
𝐿 = 2 × (𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡)

3. Tabung

Tabung adalah bangun ruang yang tersusun oleh 3 buah sisi yaitu 2 buah
lingkaran yang mempunyai ukuran yang sama dan 1 segiempat yang mengelilingi
kedua lingkaran tersebut.

Gambar di atas menunjukan bahwa luas permukaan tabung adalah 2


lingkaran ditambah persegi panjang dengan ukuran keliling lingkaran x tinggi

16
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐿) = 2 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝐿 = 2 × 𝜋 × 𝑟2 + 𝑝 × 𝑙
𝑝 = 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝜋 × 𝑑 = 2 × 𝜋 × 𝑟 , 𝑙 = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 𝑡
𝐿 = (2 × 𝜋 × 𝑟 × 𝑟) + (2 × 𝜋 × 𝑟 × 𝑡)
𝐿 = 2 × 𝜋 × 𝑟 × (𝑟 + 𝑡)

4. Kerucut

Kerucut adalah bangun ruang yang memiliki 2 sisi yaitu sebuah lingkaran
dan sebuah bidang lengkung. Kerucut memiliki garis apotema yakni garis yang
menghubungkan titik puncak dengan titik keliling alas kerucut

Keterangan:
t = tinggi
r = jari-jari
s = panjang garis pelukis (apotema)

Nilai s dapat dihitung menggunakan rumus Pythagoras.


𝛼0

𝑠
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐿) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡
= 𝐿𝑎 + 𝐿𝑠
𝐿𝑠 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝛼0
× 𝜋𝑠2
3600
𝛼0 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔
2𝜋𝑟
=
3600 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡
𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 = 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑎

17
𝛼0 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑠 2𝜋𝑟 𝑟
= = =
3600 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 2𝜋𝑠 𝑠
0 𝑟
𝐿𝑠 = 𝛼 0 𝜋𝑠2 = 𝜋𝑠2 = 𝜋𝑟𝑠
360
𝑠
𝐿 = 𝐿𝑎 + 𝐿𝑠

= (𝜋𝑟2) + (𝜋𝑟𝑠)
= 𝜋𝑟(𝑟 + 𝑠)

5. Limas segitiga

Limas segitiga adalah bangun ruang berjenis limas yang mempunyai sisi
alas berbentuk segitiga. Secara umum, Limas adalah jenis bangun ruang yang
mempunyai sisi alas berbentuk segi-n dan mengerucut ke satu titik sehingga
terbentuk sisi-sisi tegak berbentuk segitiga.

Keterangan
:𝑡 = tinggi limas (PO)
𝑎𝑠 = alas segitiga (AB)
𝑡𝑠 = tinggi segitiga alas (DC)
𝑡1, 𝑡2, 𝑡3 = tinggi masing-masing bidang tegak
𝑎1, 𝑎2, 𝑎3 = alas masing-masing bidang tegak

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐿) = 𝐿 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝐿 𝛥𝐼 + 𝐿 𝛥𝐼𝐼 + 𝐿 𝛥𝐼𝐼𝐼 1


𝐿 = × 𝐴𝐵 ×1𝑡𝑠 + ×
1 𝑎1 × 𝑡11 + × 𝑎2 × 𝑡2 + × 𝑎3 × 𝑡3
2 2 2 2

𝐿1= (𝑎𝑠 × 𝑡𝑠 + 𝑎1 × 𝑡1 + 𝑎2 × 𝑡2 + 𝑎3 × 𝑡3)


2

18
6. Limas segiempat

Limas segi empat adalah bangun ruang sejenis limas yang mempunyai alas
segi empat (persegi, persegi panjang, belah ketupat, layang-layang, jajar genjang
atau trapesium).

Luas Permukaan (L)


𝐿 = 𝐿 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝐿 𝛥𝐼 + 𝐿 𝛥𝐼𝐼 + 𝐿 𝛥𝐼𝐼𝐼 + 𝐿 𝛥𝐼𝑉

Luas Alas Segiempat Luas sisi tegak


Luas
Jenis Alas Luas Alas (La) Sisi Tegak
Alas Persegi 𝐿𝑎 = 𝑠 × 𝑠 1
Luas ΔI 𝐿∆𝐼 = × 𝑎 1× 𝑡
Alas Persegi 2 1
𝐿𝑎 = 𝑝 × 𝑙
Panjang Luas ΔII 𝐿∆𝐼𝐼 = 1× 𝑎 × 𝑡
2 2
2
Alas Jajar
𝐿𝑎 = 𝑎 × 𝑡 1
Genjang Luas ΔIII 𝐿∆𝐼𝐼𝐼 = 3× 𝑎
×2 𝑡 3
Alas 𝐿𝑎 = 1(𝑎 + 𝑏) × 𝑡 1
2
Luas ΔIV 𝐿∆𝐼𝑉 = × 𝑎4× 𝑡
Trapesium 2 4

Alas Belah 1 ×𝑑 )
𝐿𝑎 = (𝑑1 2
2
Ketupat
Alas Layang- 1 ×𝑑 )
𝐿𝑎 = (𝑑1 2
2
Layang

19
7. Bola

Bola adalah bangun ruang dengan bentuk bulat sempurna yang tersusun
oleh tidak terhingga lingkaran yang mempunyai jari-jari dan pusat lingkaran yang
sama.

𝐽𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 (𝑟) = 𝑑 2


𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑑) = 2 × 𝑟

𝜋 = 227(𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 7) atau


3,14 (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 7)

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐿) = 4 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑜𝑙𝑎


𝐿 = 4 × 𝜋 × 𝑟2

8. Prisma

Prisma adalah bangun ruang yang terdiri dari atap dan alas dengan bentuk
segi-n yang kongruen beserta dipisahkan oleh sisi-sisi tegak berbentuk segi empat.

20
Nama Rumus
𝐿 = 𝑡 × (𝑎1 + 𝑎2 + ⋯ + 𝑎𝑛) + (2 × La)
Luas Permukaan (L)
𝐿 = 𝑡 × (𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑙𝑎𝑠) + (2 × 𝐿𝑎)
∴ Luas Prisma Segi-3 𝐿 = 𝑡 × (𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3) + (2 × La)

∴ Luas Prisma Segi-4 𝐿 = 𝑡 × (𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4) + (2 × La)


∴ Luas Prisma Segi-5 𝐿 = 𝑡 × (𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎5) + (2 × La)

∴ Luas Prisma Segi-n 𝐿 = 𝑡 × (𝑎1 + 𝑎2 + ⋯ + 𝑎𝑛) + (2 × La)

LuasFAolrams (uLlaa) Luas PerDmisueksuaaaiknan dengan


𝐿𝑢𝑎𝑠
bentuk 𝐾𝑢𝑏𝑢𝑠 = 6 × 𝑠²
prisma
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘 = 2 × 𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 𝑡 × (𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑙𝑎𝑠) + (2 × 𝐿𝑎)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠
= (𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠) + (𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑖𝑠𝑖 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑘)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 2𝜋𝑟(𝑟 + 𝑡)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝜋𝑟(𝑟 + 𝑠)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑜𝑙𝑎 = 4𝜋𝑟2

Contoh Soal

1. Anto membuat ketipung (gendang) dari pipa air yang jari jarinya 10 cm.
Ketipung tersebut hanya memiliki tutup di bagian atas. Ketipung akan
memiliki suara bagus bila rasio dari luas tutup dan luas permukaan adalah 1 :
9, maka berapakah tinggi ketipung yang diinginkan?
Pembahasan:
Diketahui 𝑟 = 10 𝑐𝑚 dan 𝐿𝑡: 𝐿𝑝 = 1: 9.
Luas permukaan yang dimaksud adalah luas permukaan tabung tanpa alas
sehingga kita dapat
𝐿𝑡: 𝐿𝑝 = 𝜋𝑟2: (𝜋𝑟2 + 2𝜋𝑟𝑡)
1 ∶ 9 = 1 ∶ (1 + 2𝑡𝑟)
9 = (1 + ) 2𝑡
𝑟

2𝑡
8=
𝑟
4𝑟 = 𝑡
Jadi, tinggi ketipung adalah 𝑡 = 4𝑟 = 4 × 10𝑐𝑚 = 40𝑐𝑚

21
2. Jika panjang jari-jari suatu bola adalah x cm, maka perbandingan luas
permukaan bola padat utuh, setengah bola padat, dan seperempat bola padat
itu adalah ...
Pembahasan:
Perhatikan sketsa gambar bola, setengah bola, dan seperempat bola berikut.

Luas permukaan bola padat (pejal) utuh adalah


𝐿⊕ = 4𝜋𝑟2
Luas permukaan setengah bola padat adalah penjumlahan dari luas kulit
ditambah dengan luas lingkaran dalamannya (ditandai dengan warna abu- abu
pada gambar), yaitu
𝐿12⊕ = 2𝜋𝑟2 + 𝜋𝑟2 = 3𝜋𝑟2
Luas permukaan seperempat bola padat adalah penjumlahan dari luas kulit
ditambah 2 kali luas setengah lingkaran dalamannya, yaitu
1 1
𝐿1 = 𝜋𝑟 2 + 𝜋𝑟 2 + 𝜋𝑟 2 = 2𝜋𝑟
4⊕ 2 2 2
Jadi, perbandingan luas permukaan bola padat utuh, setengah bola padat, dan
seperempat bola padat itu adalah
𝐿⊕: 𝐿12⊕: 𝐿1 = 4𝜋𝑟2 ∶ 3𝜋𝑟2 ∶ 2𝜋𝑟2 = 4 ∶ 3 ∶ 2
4⊕
Latihan II

1. Gambar di samping adalah Masjid Agung Demak, masjid yang


memiliki corak hindu-budha terlihat dari kubahnya yang berbentuk
limas tegak dengan alas berbentuk persegi. Jika keliling alas 16 m
dan tinggi limas 2 m, berapakah luas atap genteng pada kubahnya?
Sumber: nasianal.kompas.com

22
2. Gambar di bawah adalah balok yang dibentuk oleh kubus-kubus kecil. Jika
seluruh sisi luar balok dicat, berapa banyak kubus kecil yang terkena cat
hanya pada satu sisinya?

3. Sobi membuat kue Dongkal(a) khas betawi untuk ulang tahun Si Doel. Dia
memerlukan pencetak kue(b) berbentuk kerucut dengan diameter alas 28
cm dan panjang garis pelukisnya 30 cm. Jika cetakannya tidak memiliki tutup
dibawah, maka berapakah luas cetakan kue tersebut?

(a) (b)
Gambar Kue Dongkal
Sumber: www.liputan6.com

4. Salah satu kubah masjid terbesar di dunia adalah


Masjid Al-Azham dengan diameter 63 meter
berbentuk setengah bola. Bagian luar kubah tersebut
akan dicat, dan setiap 9𝑚2 memerlukan 1 kaleng cat.
Berapa kaleng cat yang diperlukan untuk mengecat
kubah

tersebut? (𝜋 = 227)
Sumber: www.idntimes.com

23
5. Suatu Pin khusus pada komponen mekanikal di peralatan alat berat berbentuk
seperti gambar di bawah ini

Jika 𝑡 = 12 𝑚𝑚 dan 𝑟 = 5 𝑚𝑚, maka tentukan luas permukaan pin khusus


tersebut!

6. Perhatikan gambar penyaring udara di samping apabila diameter atasnya 10


cm, diameter bawah 20 cm dan tinggi penyaring udara 12 cm.
a. Tentukan luas permukaan selimutnya!
b. Tentukan luas permukaan minimal kardus yang sebagai bungkus
penyaring udara!

7. John mempunyai teman yang jail ketika ia berusaha membuat Jadah Ketan
yang berbentuk kubus sesempurna mungkin, namun temannya malah
memotong salah satu pojoknya seperti tampak pada gambar di bawah ini.

John marah dan ia menyuruh temannya untuk menghitung luas permukaan


Jadah Ketan tersebut. Sekarang bantulah temannya untuk menentukan berapa
luasnya agar John tidak marah lagi!

24
III. Volume Bangun Ruang
Volume bangun ruang adalah banyaknya isi ruang yang digunakan oleh
suatu bangun. Satuan yang digunakan yaitu satuan volume, misalnya liter, ml,
meter kubik; misalnya dm³ dan cm³
Mengapa pada satuan volume menggunakan kubik? Itu karena kubik
berasal dari kata cube atau kubus dimana volume dapat direpresentasikan dengan
mudah melalui kubus. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠3, (s kubik). Sebesarkah 1 kubik itu?
Setelah tahu satuan volume, mudahnya kita dapat melihatnya dalam bentuk yang
sederhana yakni kubus ukuran 1 × 1 × 1

Lalu bagaimana dengan ukuran balok atau prisma seperti pada gambar
dibawah?

Ukuran balok diatas 4 × 2 × 2 berarti kita dapat memasukkan beberapa


kubus berukuran 1 cubik sehingga dapat memenuhi balok dan kita dapat gambar
seperti berikut

Apabila 1 kubusnya ialah 1 cubik dengan kata lain banyaknya kubus yang
mengisi sampai penuh dalam balok menyatakan volume balok didapat 4 kubus
mengisi panjang 2 kubus mengisi lebar dan 2 kubus mengisi tinggi. Sehingga
diperoleh 4 × 2 × 2 kubus atau 16 kubus, jadi untuk mencari volume balok kita
cukup mengalikan sisi panjang, lebar dan tinggi

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

25
Untuk volume prisma kurang lebih caranya mirip dengan balok, karena
balok juga merupakan prisma namun bagaimana untuk bentuk alasnya yang bukan
persegi atau persegi panjang. Kita dapat mencari volume prisma dengan
mengalikan luas alasnya dan tinggi. Karena itu rumus prisma cukup bervariatif
sesuai dengan luas alasnya.

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠 × 𝑡


Tahukah kamu kalau tabung adalah prisma juga? Prisma mulanya segi tiga
lalu segi empat lalu segi lima dan seterusnya sampai segi tak hingga, anggap saja
dulu semua segi beraturan. Apa yang terjadi di segi tak hingga beraturan? Ternyata
yang kita dapat adalah tabung

Segi 3 Segi 4 Segi 5 Segi 6

Segi 7 Segi 8 Segi tak hingga

Perhatikan bahwa prisma segi tak hingga beraturan adalah tabung, dari
rumus prisma kita peroleh,

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠 × 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 𝜋𝑟2 × 𝑡

26
Untuk mencari volume limas kita dapat meninjau bentuk dari prisma, mari
kita lakukan percobaan dengan limas yang luas alas dan tinggi nya sama dengan
prisma lalu mengisinya dengan air kemudian kita tuangkan air tersebut ke prisma,
yang kita dapat adalah:

2𝑡
3

1𝑡
3

Ternyata yang air yang kita masukan ke dalam limas hanya mengisi 1 dari 3
volume prisma dengan alas sama dan tinggi yang sama jadi dapat disimpulkan
bahwa

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 = 1𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎


3

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 = 1𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠 × 𝑡


3

Hal ini juga berlaku kepada kerucut dan tabung yang memiliki jari jari dan
tinggi yang sama

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 1𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔


3
1 2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝜋𝑟 𝑡
3

27
Untuk Bola sebagai acuan kita bisa membandingkan volume setengah bola
dengan tabung yang jari jari dan tingginya sama. Misalkan kita memiliki Es Serut
yang berwarna biru berbentuk setengah bola lalu kita masukkan ke wadah
tabuang yang tinggi dan jari jarinya sama dengan jari jari bola. Kemudian esnya
mencair dan lihat apa yang terjadi

2𝑡
3

Berdasarkan gambar diatas kita memperoleh bahwa setengah bola mengisi


2
3
isi tabung dimana 𝑡 = 𝑟. Volume bola adalah 2 volume setengah bola

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎1


2

2 2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 2 × 𝜋𝑟 𝑡
3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑜𝑙𝑎 = 𝜋𝑟4 3
3

Formula Volume

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑢𝑏𝑢𝑠 = 𝑠3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝𝑙𝑡
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠 × 𝑡
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 = 3 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠 × 𝑡

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 𝜋𝑟2𝑡)


1 2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝜋𝑟 𝑡
3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑜𝑙𝑎 = 𝜋𝑟 4 3
3

28
Contoh Soal

1. Jika rasio panjang, lebar, dan tinggi sebuah balok adalah 1: 3: 5 dan luas
permukaan balok adalah 4.600 𝑐𝑚2, maka volumenya adalah ...
Pembahasan:
Diketahui 𝑝: ℓ: 𝑡 = 1: 3: 5. Dapat kita tulis 𝑝 = 𝑥, ℓ = 3𝑥, 𝑑𝑎𝑛 𝑡 = 5𝑥 untuk
suatu bilangan asli 𝑥. Karena 𝐿 = 4.600 𝑐𝑚2, maka kita peroleh

2(𝑝ℓ + 𝑝𝑡 + ℓ𝑡) = 4.600

𝑥(3𝑥) + 𝑥(5𝑥) + 3𝑥(5𝑥) = 2.300 3𝑥2 + 5𝑥2 + 15𝑥2 =


2.300
23𝑥2 = 2.300
𝑥2 = 100
⇒ 𝑥 = 10
Ingat bahwa 𝑥 adalah bilangan asli, sehingga 𝑥 ≠ −10. Jadi, panjang, lebar,
dan tinggi balok tersebut berturut-turut adalah 𝑝 = 10 𝑐𝑚, ℓ = 30 𝑐𝑚,
𝑑𝑎𝑛 𝑡 = 50 𝑐𝑚. Selanjutnya, akan dicari volume balok.
𝑉 = 𝑝ℓ𝑡
= 10(30)(50)

= 15.000 𝑐𝑚3

Jadi, volume balok tersebut adalah 15.000 𝑐𝑚3


2. Hilbet dan Gilbert membuat jajanan tradisional Celorot berbentuk kerucut
berturut turut rasio tinggi dua buah Celorot itu adalah 1: 4 dan rasio panjang
jari-jari alasnya 4: 1, maka rasio volume kedua Celorot itu adalah ...
Pembahasan:
Diketahui 𝑡1: 𝑡2 = 1: 4 dan 𝑟1: 𝑟2 = 4: 1.
Perbandingan (rasio) kedua Celorot itu dinyatakan oleh 𝑉1: 𝑉2, yaitu sebagai
berikut. 1 1
𝑉1: 𝑉2= 𝜋𝑟12𝑡1 ∶ 𝜋𝑟2𝑡2
3 2 3
= 𝑟12𝑡1 ∶ 𝑟2𝑡2
2
= (4)2(1) ∶ (1)2(4)
= 4: 1
Jadi, rasio kedua volume Celorot itu adalah 4:1

29
Latihan III

1. Seorang bricklayer membuat hiasan ornamen rumah dengan bata A berbentuk


balok yang berukuran panjang 10 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 4 cm dan bata B
berbentuk kubus yang panjang rusuknya 8 cm. Berapa selisih volume dari
kedua jenis bata itu?
2. Sebuah rumah adat berbentuk seperti pada gambar di bawah mempunyai
dudukan sehingga alas rumah berada 1,5 m (q) dari atas permukaan tanah.
Memiliki tinggi 4,5 m (t), panjang dan lebar alas rumahnya berturut turut
adalah 10 m (p) dan 4 m (𝑙) sedangkan atapnya yang miring memiliki lebar 3
m (s). Tentukan volume ruangan rumah tersebut?

s
t

p
𝑙 q
Sumber: www.pariwisatasumut.net

3. Perhatikan gambar di samping! Sebuah nasi tumpeng berbentuk kerucut


dengan diameter alas 32 cm dan tinggi 24 cm. Ujang memotong nasi
tumpeng tersebut untuk dirinya secara mendatar setinggi 6 cm. Sisa nasi
tumpeng tersebut akan di berikan kepada 10 temannya. Berapa banyak nasi
yang didapat 1 orangnya dalam volume?

4. Aulya memiliki 11 drum penuh berisi oli di workshopnya. Drum berbentuk


tabung dengan diameter 1 m dan tinggi 1,5 m. Setiap hari dari senin sampai
jum’at Aulya melakukan perawatan berkala pada mobil pelanggannya dengan
mengganti oli mesin rata rata 2 mobil per hari. Bila tiap pergantian oli dia
mengambil 1 jurigen berukuran 10 liter. Maka berapa lama persediaan oli
akan habis ?

30
5. Setelah Jony menjawab dengan benar luas permukaan dari Jadah Ketan yang
ia potong ujungnya. Dia berbalik menanyakan berapa volume Jadah Ketan
tersebut ke pada John seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Apabila John menjawab salah maka Jony akan memotongnya lagi. Bantulah
John menjawab agar Jony tidak melakukannya lagi!

6. Pada kendaraan sepeda motor supra fit dengan satu slinder mesin memiliki
spesifikasi dimensi mesin dengan diameter silinder sebesar 50 mm dan
panjang langkah piston (stroke) sebesar 49,5 mm, maka berapa besar volume
langkah pada mesin supra fit tersebut dalam satuan cc ?

7. Di antara benda-benda berikut, yang mana volumenya paling besar dan yang
mana yang paling kecil?
a. Bola dengan panjang jari-jari 𝑎 𝑐𝑚
b. Kerucut dengan panjang jari-jari 2𝑎 𝑐𝑚 dan tinggi 𝑎 𝑐𝑚
c. Tabung dengan panjang jari-jari 𝑎 cm dan tinggi 2𝑎 𝑐𝑚
d. Kubus dengan panjang rusuk 3 𝑎 𝑐𝑚
2

e. Balok dengan panjang 3𝑎 𝑐𝑚, lebar 𝑎 𝑐𝑚, dan tinggi 2𝑎 𝑐𝑚

31
IV. Titik, Garis, dan Bidang dalam Dimensi Tiga
Dimensi tiga terbentuk dari 3 elemen
yaitu titik, garis,
dan
bidang. Titik adalah lukisan tanda noktah yang dibubuhi nama menggunakan huruf
kapital. Suatu titik tidak memiliki besaran dan tidak berdimensi. Garis adalah
himpunan titik-titik yang hanya memiliki ukuran panjang dan berdimensi satu.
Sedangkan bidang adalah himpunan titik-titik yang memiliki ukuran panjang dan
luas,
hanyasehingga dikatakan
dapat dibentuk dariberdimensi
: dua. Bidang adalah luasan (bidang datar), dan

1. Tiga titik berbeda


2. Satu titik dan satu garis
3. Dua garis yang berpotongan atau
sejajar
Contoh titik, garis, dan
bidang digambarkan di samping ini :

A. Kedudukan titik, garis dan bidang

Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya
satu sama lain. Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai
berikut :

1. Kedudukan titik terhadap


garis
a. Titik terletak pada garis
Titik berada pada garis karena
garis itu melalui
titik.
Contohnya titik A, P, dan titik B
b. Titik berada di luar garis
Titik berada di luar garis karena
Gambar kedudukan titik terhadap
garis itu tidak melalui
titik. garis
Contohnya titik Q.

32
2. Kedudukan titik terhadap bidang

a. Titik berada pada bidang terjadi


karena :
1. Bidang melalui titik.
2. Titik berada pada garis yang
terletak pada bidang itu.
Contohnya titik P
b. Titik berada di luar bidang
terjadi karena :
1. Bidang tidak melalui
. titik
2 Titik tidak berada pada garis Gambar kedudukan titik terhadap
yang berada pada bidang itu. bidang
Contohnya titik
Q

3. Kedudukan garis terhadap


bidang
1. Garis berada terletakpada garis itu sejajar dengan salah
bidang contohnya garis AB, satu garis pada bidang
AC, BC, CD dan AD . Garis itu
atau tidak memiliki
berada pada bidang karena ada titik persekutuan.
satupun
dua titik yang dilalui garis pada
bidang itu.
2. Garis memotong atau
menembus bidang yaitu
contohnya garis PQ.
Garis
menembus/ memotong bidang
karena ada satu titik
yang
dilalui garis pada bidang itu
(titik
tembus).
3. Garis sejajar dengan bidang
contohnya garis RS.
Garis Gambar kedudukan garis terhadap
sejajar dengan bidang karena bidang

33
4. Kedudukan Bidang terhadap Bidang
lain
a. Dua bidang yang saling sejajar.

Dua bidang sejajar apabila


tidak ada satupun
garis
berpotongan bidang dari
bidang. kedua

b. Dua bidang saling berpotongan

Dua bidang berpotongan


apabila terdapat garis perpotongan
bidang, yaitu garis persekutuan
yang merupakan bagian dari
kedua
bidang.

c. Dua bidang saling berimpit

Dua bidang saling berimpit


(α, β). Apabila setiap titik yang
terletak pada bidang α juga
terletak
pada bidang β atau setiap titik
yang
pada bidang α.
terletak pada bidang β juga
terletak
Kedudukan titik, garis dan bidang memiliki suatu aksioma. Aksioma adalah
sebuah pernyataan dimana pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran
dan
bersifat umum. Tanpa perlu adanya pembuktian dari kita sendiri. Aksioma
kedudukan garis, dan bidang adalah sebagai berikut: terhadap
1. Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari
bidang 1 terhadap bidang 2 juga tegak lurus.

2. Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga
bidang dapat berupa garis atau titik.

34
B. Proyeksi Titik dan Garis Pada Bidang

Proyeksi adalah proses penjatuhan (pemindahan) titik dan garis pada suatu
bidang. Proyeksi dapat disebut juga dengan pencerminan. Proyeksi dilakukan
dengan cara menjatuhkan titik atau titik tersebut pada garis tegak lurus terhadap
bidang, dan biasanya dilambangkan dengan tanda aksen (‘). Berikut di bawah ini
adalah bentuk-bentuk proyeksi titik atau garis ke suatu bidang.

Gambar proyeksi titik T kebidang Gambar proyeksi garis MN ke


ABCD bidang ACGE menghasilkan garis
M’N’

Gambar proyeksi garis DG ke bidang BDHF menghasilkan garis D’G’

35
C. Jarak dan Sudut pada Dimensi Tiga

1. Jarak dari Titik ke Titik, Titik ke Garis, dan Titik ke Bidang

Jarak adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu yang
terpendek dan bernilai positif.

a. Jarak antara titik dan titik

Jarak antara titik A dan titik B


adalah panjang ruas garis AB.

b. Jarak antara titik dan garis

Jarak antara titik A dan garis g (titik A terletak di luar garis g) adalah
panjang ruas garis AA’, dengan titik A’ merupakan proyeksi titik A pada garis g.
Dengan perkataan lain jarak antara titik A dan garis g ditentukan dengan cara
menarik garis dari titik A tegak lurus garis g sehingga memotong garis g dititik
A’, maka garis AA’ adalah jarak antara titik A dan garis g. (lihat gambar 11 (a) ).

Jika garis g terletak pada suatu bidang dan titik A berada di luar bidang
tersebut, maka untuk menentukan jarak antara titik A dan garis g ditempuh
dengan
membuat garis AB yang tegak lurus bidang, kemudian tariklah garis BC yang
tegak
jarak lurus
antara garis
titik g, sehingga
A dan diperoleh
garis g. (lihat panjang
gambar 11 (b)ruas
). garis AC yang merupakan

36
c. Jarak antara titik dan bidang

Jarak antara titik A dan


bidang
α adalah panjang ruas garis AA’.
Dengan titik A’ merupakan proyeksi
titik A pada bidang α. Karena

AA’ ⊥ a dan AA’ bmak


a
2. Jarak Dua Garis Sejajar, Jarak Garis dan Bidang Yang Sejajar, Jarak
hasilnya adalahSejajar
Dua Bidang AA’ bidang α

a. Jarak Dua Garis Sejajar

Jarak antara garis g dan h yang


sejajar adalah garis AB, dengan titik
A adalah sebarang titik pada garis g
dan titik B merupakan proyeksi titik
A pada garis h.

b. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar

Jarak antara garis g dan bidang


α = panjang ruas garis AB ( AB tegak
lurus bidang α dan garis g).

c. Jarak dua bidang yang saling sejajar

Bidang α sejajar dengan bidang


β maka jarak kedua bidang = panjang
ruas garis AB (AB tegak lurus
kedua bidang). dengan

37
3. Sudut Antara Garis dan Bidang

Sudut adalah kemiringan yang 2. Jika garis B terletak pada


dihasilkan antara garis dengan garis bidang α atau sejajar dengan
atau garis dengan bidang. Sudut pada bidang α maka sudut antara
dimensi tiga biasa
garis B dan bidang α
disimbolkan
dengan α, β, atau θ. Jika garis b tidak adalah 00
tegak lurus pada bidang α maka sudut
antara garis b dan bidang
α
adalah sudut lancip yang dibentuk
oleh garis g dan proyeksi garis g pada
bidang α.

1. Jika garis B tegak lurus pada


bidang α maka sudut antara
garis b dan bidang α
adalah 900

4. Sudut Antara Dua Bidang

Sudut antara dua bidang (yang


berpotongan) adalah sudut yang

terbentuk oleh dua garis pada


masing-
masing bidang tadi di mana setiap
garis itu tegak lurus pada garis
potong
Garis (α, β) = perpotongan bidang α
kedua
dan β. bidang
AB dantersebut
BC tegakdi lurus
satu titik.
(α, β) Gambar Sudut antara bidang α dan β

D. Menghitung Jarak Titik, Garis, dan Bidang dalam Dimensi Tiga

Penerapan dimensi tiga dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak,


diantaranya menyelesaikan masalah volume suatu bangun ruang tanpa harus
mempraktekkan. Mempelajari dan menggunakan aturan-aturan dimensi tiga dalam
menyelesaikan masalah tidak sesulit seperti yang terdengar bahwa matematika itu
sesuatu yang sulit. Matematika itu tidak sulit tetapi juga tidak mudah, jika kita
mengikuti step by step materi, maka kita bisa memahami materi dimensi tiga dan
menemukan pemecahan masalahnya. Pada umumnya pelajaran bangun ruang
(dimensi tiga) mempelajari kelompok bangun ruang pada tiga kelompok yaitu:

38
1. Prisma, dimana 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

2. Limas, dimana 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 1 ×3 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

3. Bola, dimana 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 4 ×3 𝜋𝑟

Agar dapat menyelesaikan masalah yang berkembang tentang dimesi tiga


dengan baik, maka ada baiknya kita sudah paham tentang materi pada dimensi dua
terkhusus teorema pythagoras dan konsep jarak.

𝑇𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 𝑃𝑦𝑡ℎ𝑎𝑔𝑜𝑟𝑎𝑠: 𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐2

Beberapa konsep berikut ini mungkin kita pakai pada dimensi tiga
terkhusus jarak titik ke titik, atau jarak titik ke garis, dan jarak titik ke
dalam menghitung
bidang.

1. Tinggi Segitiga dan Luas Segitiga

Aturan dasar di samping diperoleh


dengan menggunakan konsep dari
luas segitiga, yaitu:

𝑐×𝑡 𝑎×𝑏
2 = 2

𝑐×𝑡=𝑎×𝑏

𝑎×𝑏
𝑡=
𝑐

2. Tinggi Segitiga Sama Sisi

Aturan dasar di samping diperoleh


dengan menggunakan teorema
pythagoras, yaitu:
2
1
2 2
𝐴𝐵 = 𝑡 + ( 𝐴𝐶)
2
2
1
𝑎2 = 𝑡2 + ( 𝑎)
2
1
𝑎2 = 𝑡2 +
𝑎2 4

39
1 2
𝑡2 = 𝑎 − 𝑎 3
2 4
𝑡 = √ 4 𝑎2
3 1
𝑡2 = 𝑎2
4 𝑡 = 𝑎√3
2

3. Tinggi Segitiga dan Alas Segitiga

Aturan dasar di atas diperoleh dengan menggunakan konsep teorema


pythagoras, yaitu:

𝑎 2 − 𝑥 2 = 𝑏 2 − 𝑦2 𝑎2 − 𝑏2
= 𝑥 − (𝑐 − 𝑥)
𝑐
𝑎 2 − 𝑏 2 = 𝑥 2 − 𝑦2
𝑎2 − 𝑏2
𝑎2 − 𝑏2 = (𝑥 + 𝑦)(𝑥 − 𝑦) = 2𝑥 − 𝑐
𝑐
𝑎2 − 𝑏2 = 𝑐(𝑥 − 𝑦) 𝑎2 − 𝑏2
+ 𝑐 = 2𝑥
𝑐
𝑎2 − 𝑏2
=𝑥−𝑦
𝑐 𝑎 2 + 𝑐2 − 𝑏 2
=𝑥
2𝑐
4. Beberapa Jarak Dua Titik Pada Kubus Dengan Panjang Rusuk 𝒂

𝐴𝐶 = 𝐵𝐷 = 𝐸𝐺 = 𝐹𝐻 = 𝑎√2

𝐴𝐺 = 𝐵𝐻 = 𝐶𝐸 = 𝐷𝐹 = 𝑎√3

𝑇𝐸 = 𝑇𝐻 = 𝑇𝐵 = 𝑇𝐶 = 𝑎√5 1
2

1
𝐶𝑆 = 𝑆𝑅 = 𝑅𝐸 = 𝑎√3
3

1
𝐴𝑄 = 𝐺𝑃 = 𝑎√6
2

40
Contoh Soal

1. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan rusuk 8 𝑐𝑚. 𝑀 adalah titik tengah 𝐸𝐻.
Jarak titik 𝑀 ke 𝐴𝐺 adalah ...
Pembahasan:

Jika kita gambarkan kedudukan titik 𝑀 dan garis 𝐴𝐺 pada


kubus
𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 seperti berikut ini:

Jarak titik M ke garis 𝐴𝐺 dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga 𝐴𝐺𝑀.
Karena segitiga 𝐴𝐺𝑀 merupakan segitiga sama kaki, dimana sisinya 𝑀𝐺 =
1
𝐴𝑀 = 2⋅ 8 ⋅ √5 = 4√5 dan 𝐴𝐺 = 8√3, maka tinggi segitiga AGM adalah:
2
1
2 2
𝑡 = 𝑀𝐺 − ( 𝐴𝐺)
2
2
𝑡2 = (4√5)^2 − 4√3
𝑡2 = 80 − 48
𝑡 = √32
𝑡 = 4√2

2. Kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 mempunyai panjang rusuk a. Titik 𝐾 ada perpanjangan


𝐷𝐴 sehingga 𝐾𝐴 = 13𝐾𝐷. Jarak titik K ke bidang 𝐵𝐷𝐻𝐹 adalah..
Pembahasan:

Jika kita gambarkan kedudukan titik K dan bidang BFHD pada kubus
ABCD.EFGH seperti berikut ini:

41
Jarak titik K ke bidang BFHD dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga

BDK kita sebut KK′. Dari segitiga BDK kita ketahui 𝐷𝐾 = 3 𝑎, 𝐵𝐷 = 2

𝑎√2, 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝐵 = 𝑎
Dengan menggunakan konsep dari luas segitiga maka dapat kita tuliskan:
1 ⋅ 𝐵𝐷 ⋅1𝐾𝐾′ = ⋅ 𝐴𝐵 ⋅ 𝐷𝐾
2 2
3
𝑎√2 ⋅ 𝐾𝐾′ = 𝑎 ⋅ 𝑎
2
3𝑎 3
𝐾𝐾′ = = 𝑎√2
2√2 4
3. Diketahui persegi panjang ABCD dengan 𝐴𝐵 = √15 cm dan 𝐴𝐷 = 5 𝑐𝑚 .
Jika E merupakan titik potong diagonal persegi panjang tersebut, maka besar
∠𝐵𝐸𝐶 adalah ...
Pembahasan:

Ilustrasi gambar persegi panjang ABCD dan unsur-unsur yang diketahui


kurang
lebih seperti berikut ini:
Pada △ 𝐴𝐵𝐷 berlaku teorema
pythagoras,
𝐵𝐷2 = 𝐴𝐵2 + 𝐴𝐷2
2 2
= √15 + √5
= 15 + 5
𝐵𝐷 = √20

𝐵𝐷 = 2√5
√5 dan 𝐵𝐶 = √5 , sehingga △ 𝐴𝐵𝐷 adalah segitiga samaKarena E adalah
sisi maka besar titik potong
ketiga sudutnya adalah sama yaitu ∠𝐵𝐸𝐶 = 60∘ diagonal maka 𝐵𝐸 = 𝐸𝐷
= 𝐸𝐶 = 𝐴𝐸 =

42
Latihan IV

1. Perhatikan gambar di samping! Jika 𝐴𝑇, 𝐴𝐵,


dan 𝐴𝐶 adalah segmen yang saling tegak lurus
di A dengan panjang masing-masing 6 𝑐𝑚 .
Tentukan:
a. Panjang 𝑇𝐵
b. Jarak titik A ke 𝐵𝐶
c. Jarak titik A ke bidang 𝑇𝐵𝐶

2. Rumah Mbaru Niang adalah rumah adat di Kampung Wae Rebo, NTT. Rumah
adat tersebut berbentuk kerucut dan memiliki 5 lantai dengan tinggi 15 m
serta
diameter lantai pertama 14 m seperti terlihat pada gambar kerangka atau kuda
kuda di bawah ini.

3
2
1

Sumber: www.kompas.com
a. Apabila jarak lantai pertama ke lantai ke dua 2,5 m tentukan diameter
lantai ke dua!
b. Jarak lantai dua ke lantai ketiga juga sama 2,5 m. namun pada lantai ke
tiga dipasang penyangga dari pusat lantai ke tiga ke ujung paling tepi
lantai
ke empat dengan
penyangga panjang
itu, tinggi seminimal
lantai mungkin.
ke tiga dan Tentukan
diameter lantai kepanjang
empat!

3. Pada kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻, titik 𝑃, 𝑄, dan 𝑅 adalah titik di pertengahan

rusuk 𝐴𝐷, 𝐴𝐵, dan 𝐵𝐹.

a. Berbentuk apakah irisan bidang yang melalui 𝑃, 𝑄, dan 𝑅?


b. 1 satuan!
Coba tentukan luas dari bidang tersebut bila kubus memiliki panjang
rusuk

43
4. Ahmad memiliki ruang belajar berbentuk balok dengan panjang 6 meter,
lebar 4 meter, dan tinggi 4 meter. Ia ingin memasang lampu tepat di tengah-
tengah atas ruangan. Ia juga ingin memasang sakelar lampu di tengah-tengah
salah satu dinding ruangan. Berapa panjang jarak terpendek sakelar dengan
lampu dalam satuan meter?
5. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan panjang rusuk 7 𝑐𝑚. Titik 𝑀 adalah

titik
garispotong
𝐸𝐺 dangaris
𝐻𝐹. 𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷 , sedangkan titik 𝑁 adalah titik potong

Berapa panjang jarak garis 𝐸𝑀 dan garis 𝐶𝑁 ?

6. Lima anak bermain gundu, secara ajaib seorang anak melakukan epic
comeback setelah mengalami kekalahan di ronde pertama, ia bernama
Stewart.
Mulanya ia tidak terlalu berpikir kemudian di ronde ini ia memiliki strategi
yaitu mengincar gundu terdekat dan menembakan gundunya dengan
kecepatan
sedang sehingga gundunya tidak memantul terlalu jauh setelah mengenai
gundu lawan
dan jarak hanya sekitar
perpindahan di radius
maksimal 21 cm.
gundu Berapa
Stewart. panjang
Berikut lintasan
lintasan maksimal
gundunya:

Gundu Stewart

7. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan panjang rusuk 2 𝑐𝑚 . 𝑃 adalah titik


tengah 𝐻𝐺 , 𝑄 titik tengah 𝐹𝐺 , dan 𝑅 titik tengah 𝑃𝑄 . Jika 𝐵𝑆 adalah
proyeksi 𝐵𝑅 pada bidang 𝐴𝐵𝐶𝐷, maka berapa cm panjang 𝐵𝑆 ?

44
Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
1. Berikut ini adalah beberapa pernyataan tentang
𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan 𝑃, 𝑄, 𝑑𝑎𝑛 𝑅 berturut turut kubus titik
rusuk 𝐴𝐵, 𝐷𝐶, 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝐺. titik
(1) Ruas garis 𝑃𝐻 𝑑𝑎𝑛 𝑄𝐸 berpotongan. tengah
(2) Ruas garis 𝑅𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐶 tidak tegak lurus.
(3) Ruas garis 𝐸𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐶 tidak sejajar.
(4) Segitiga 𝑃𝐶𝑅 sama sisi.
Pernyataan-pernyataan yang benar adalah...
𝐴. (1) 𝑑𝑎𝑛 (2) 𝐶. (2) 𝑑𝑎𝑛 (3) 𝐸. (3) 𝑑𝑎𝑛 (4)
𝐵. (1) 𝑑𝑎𝑛 (3) 𝐷. (2) 𝑑𝑎𝑛 (4)
2. Jika luas sisi depan, sisi samping dan sisi atas
pada bata disamping masing masing adalah
𝑥, 𝑦, 𝑑𝑎𝑛 𝑧, maka volume balok bata
tersebut
adalah ..
.
𝐴. 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 𝐶. (𝑥𝑦𝑧)2 𝐸. 𝑥𝑦𝑧
𝐵. 𝑥𝑦 + 𝑥𝑧 + 𝑦𝑧 𝐷. 𝑥𝑦𝑧
3. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan panjang rusuk 12 cm. Jarak dari titik A
ke bidang 𝐶𝐷𝐸𝐹 sama dengan jarak titik A ke ...
𝐴. 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝐸𝐷 𝐷. 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝐸
𝐵. 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝐸𝐹 𝐸. 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝐷
𝐶. 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐸𝐹
4. Diketahui balok 𝐾𝐿𝑀𝑁. 𝑃𝑄𝑅𝑆 dengan 𝐾𝐿 = 3 𝑐𝑚 , 𝐿𝑀 = 4 𝑐𝑚 , dan 𝐾𝑃 =
12 𝑐𝑚. Jarak titik R ke garis PM adalah ...
𝐴. 35 𝑐𝑚 𝐵. 40 𝑐𝑚 𝐶. 45 𝑐𝑚 𝐷. 50 𝑐𝑚 𝐸. 60 𝑐𝑚
13 13 13 13 13

5. Agustinus dan Edward memasak jajanan


tradisional jawa yakni Lemper berbentuk
tabung masing masing satu, apabila dua
Lemper itu bervolume sama mempunyai
tinggi dengan perbandingan 1: 2 , maka
perbandingan panjang jari-jari kedua tabung
Lemper tersebut
adalah ...
Sumber: palapanews.com

45
𝐴. 1: √2 𝐶. 1: 2 𝐸. 2√2: 1
𝐵. √2: 1 𝐷. 2: 1
6. Diketahui limas segiempat beraturan 𝑇. 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 5√2 𝑐𝑚
dan 𝑇𝐴 = 13 𝑐𝑚. Jarak12
titik A ke garis TC adalah ...
𝐴. 4 8 𝑐𝑚 𝐵. 4 𝑐𝑚 𝐶. 9 3 𝑐𝑚 𝐷. 10 𝑐𝑚 𝐸. 12 𝑐𝑚
13 13 13

7. Diketahui balok 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan 𝐴𝐵 = 12 𝑐𝑚 dan 𝐵𝐶 = 18 𝑐𝑚 dan


𝐶𝐺 = 20 𝑐𝑚. T adalah titik tengah 𝐴𝐷. Jika 𝜃 adalah sudut antara garis 𝐺𝑇
dengan bidang 𝐴𝐵𝐶𝐷, maka nilai 𝑐𝑜𝑠 𝜃 adalah ...
𝐴. 1 𝐵. 2 𝐶. 3 𝐷. 4 𝐸. 5
5 5 5 5 6

8. Pakaian Adat Bundo Kanduang di Sumatra Barat


memiliki tutup kepala berbentuk seperti gambar
disamping, menyerupai kerucut. Tutup kepala itu
memiliki varian ukuran dari tinggi kerucut, yang
paling besar memiliki tinggi dua kali dari yang
paling kecil. Persentase pertambahan volume tutup
kepala berbentuk kerucut dari kecil ke besar
adalah ...
𝐴. 25% 𝐶. 100% 𝐸. 400%
Sumber: www.curugsewu.com
𝐵. 50% 𝐷. 200%
9. Riotama akan membuat empat kerangka bangun ruang dari kawat seperti

gambar berikut:
Jika kawat yang tersedia 10 meter, sisa panjang kawat adalah ...
𝐴. 415 𝑐𝑚 𝐶. 479 𝑐𝑚 𝐸. 492 𝑐𝑚
𝐵. 475 𝑐𝑚 𝐷. 484 𝑐𝑚

46
10. Lima buah Onde-Onde berbentuk
bola
dengan ukuran sama dimasukkan ke dalam
wadah berbentuk prisma persegi,
maka
perbandingan volume total Onde-
Onde
terhadap volume wadahnya adalah ...
𝐴. 𝜋: 3𝐷. 2𝜋: 3 Sumber: anekamesinpengemas.com
𝐶. 𝜋: 𝐵. 𝜋: 4𝐸. 2𝜋: 5
6
B. Uraian

1. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan rusuk 4 cm. Jika titik M adalah titik
tengah AB. Berapa jarak titik E ke garis CM?

2. Gambar berikut menunjukkan pelat besi yang berbentuk kotak persegi panjang
dengan salah satu bidangnya 𝐹𝐷𝐶𝐵𝐺𝐸 dapat bergerak buka-tutup.

Lengkungan 𝐹𝐺 merupakan seperempat dari keliling lingkaran yang pusatnya


di 𝐸 . Diketahui 𝐾𝐹 = 1,5 𝑐𝑚, 𝐻𝐾 = 5 𝑐𝑚, 𝐻𝐼 = 1,5 𝑐𝑚, dan 𝐴𝐼 = 8 𝑐𝑚 .
Hitunglah:
a. Luas 𝐻𝐾𝐹𝐺𝐼,
b. Volume pelat besi,

47
c. Luas selimut 𝐹𝐷𝐵𝐺, dan d. Massa benda itu apabila
massa
jenis besi 9.040 𝑘𝑔/𝑚3(𝜋 =
3,14).
3. Sebuah kerucut yang terbuat dari kayu jati dipotong
horizontal menjadi tiga bagian dengan masing-masing
potongan mempunyai tinggi yang sama, seperti yang
terlihat pada gambar. Tinggi kerucut sebelum dipotong
adalah 42 cm dan panjang jari-jari alas sebelum
dipotong adalah 𝑟1 = 18 cm Hitunglah:
a. Perbandingan volume masing-masing bagian, dan
b. Nilai x dan y.

4. Nasi Tumpeng spesial dibuat oleh Saudari


Nelasari dengan bentuk dan hiasan
sedemikian
rupa seperti tampak pada gambar di samping.
Nasi memiliki 5 lapisan dengan lapisan paling
tinggi berbentuk kerucut. Lapisan paling
bawah berdiameter 35 cm, jari jari lapisan
diatasnya selalu lebih kecil 35 mm. Apabila
tinggi bagian kerucut 11 cm dan tinggi total
nasi tumpeng 45 cm maka tentukan volume
nasi tumpeng tersebut! Sumber: live.staticflickr.com
5. Diketahui sebuah tabung
dengan keliling alas = volume tabung = n. Tentukan luas
permukaan
tersebut bilatabung
dinyatakan dalam n !

Bonus!
1. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan panjang rusuk
12 𝑐𝑚 . Titik P terletak pada perpanjangan rusuk
DC sehingga 𝐷𝐶: 𝐶𝑃 = 3: 1. Jarak titik P terhadap garis AH adalah ...
2. Diketahui 𝑇. 𝐴𝐵𝐶 adalah limas segitiga beraturan dengan panjang rusuk alas

12 cm dan panjang rusuk tegak 6√2 𝑐𝑚 serta titik E di tengah rusuk TC. Jarak titik A
ke BE adalah ...
3. Jika 𝑡, 𝑠, 𝑑𝑎𝑛 𝑣 berturut-turut menyatakan tinggi, luas selimut, dan volume
kerucut, tentukan nilai
3𝜋𝑣𝑡3 − 𝑠2𝑡2 + 9𝑣2

4. Jika V merupakan volume dan S merupakan luas permukaan balok yang


berukuran 𝑎 × 𝑏 × 𝑐, buktikan bahwa

48
1= 2 1 +
( + 1 )1
𝑉 𝑆 𝑎 𝑏 𝑐

Daftar Pustaka

Hasanah, A. F., Susanto, S., & Trapsilasiwi, D. (2019). ETNOMATEMATIKA


PADA BANGUNAN UTAMA ASRAMA INGGRISAN BANYUWANGI
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN. MaPan: Jurnal Matematika dan
Pembelajaran, 7(2), 167-180.

Prabawati, M. N., & Muslim, S. R. (2020). Eksplorasi Etnomatematika Dari Para


Pengrajin Payung Geulis Tasikmalaya Jawa Barat. Prosiding
Sesiomadika, 2(1e).

Rudyanto, H. E., HS, A. K. S., & Pratiwi, D. (2019). Etnomatematika Budaya


Jawa: Inovasi Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Jurnal Bidang
Pendidikan Dasar, 3(2), 25-32.

Sukardi. (2017). Soal Dan Pembahasan Bangun Ruang


https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-bangun-ruang/

49
Tampubolon, Defantri. (2020). 30+ Soal dan Pembahasan Matematika Dasar
Dimensi Tiga. https://www.defantri.com/2015/04/matematika-dasar-
geometri-dimensi-tiga.html

Teknik otomotif. (2020). Cara Menghitung Volume Langkah Piston dan


Perbandingan Kompresi.
https://www.teknik-otomotif.com/2018/01/cara-
menghitung-volume-langkah-piston.html

Tiyas. 2020. Bangun Ruang. https://www.yuksinau.id/bangun-ruang/

@advernesia. (2021). Rumus Kubus | Volume Kubus dan Luas Permukaan


Kubus. https://www.advernesia.com/matematika/

50
Curiculum Vitae

Afifudin Lisgianto
Mechanic

Work Experience

2016 - now PT Gapura Angkasa


(Tangerang)
GSE Mechanic
Afiflisgi1@gmail.com
Missions or tasks realized:
+65 821 3957 8625 Preventive Maintenance for Ground
Support Equipment
Tangerang – Indonesia

@afiflisgi_1 2019 - now Superprof

(Online) Private teacher


51
Missions or tasks realized:
Mathematic teacher for JHS until
About Me
A person who interested in mathematics and
engineering has an ambition to become lecture
or instructor and invent something that useful

Skill Education
2015 Teknik Alat Berat SMKN 1
Mechanic
Malang Singosari
Math Teacher
2021 Pendidikan Matematika
Microsoft Office Jakarta Universitas Indraprasta PGRI

References Acheivement
 Indonesian 2013 LKS SMK Matematika
 English Jawa Timur
6𝑡ℎ
 Javanese 2020
KNMIPA Matematika
Indonesia
50𝑡ℎ

52

Anda mungkin juga menyukai