Metode Sakamoto berasal dari jepang. Metode Sakamoto Math adalah pendekatan visual untuk
pemecahan masalah. Ini adalah metode yang mantap dan inovatif untuk memecahkan soal cerita.
Metode Sakamoto memberikan siswa teknik yang sistematis dan terstruktur secara sederhana untuk
menganalisa pertanyaan dengan cara yang logis. Karena penekanannya pada pemahaman konsep dan
aplikasi, dan bukan pada belajar hafalan, maka menghasilkan pemikiran logis dan kreatif, sehingga
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, utamanya soal cerita.
Metedo Sakamoto dikembangkan oleh Dr Hideo Sakamoto untuk memungkinkan anak-anak untuk tidak
hanya mengatasi aspek mekanik dari pemecahan masalah, tetapi yang lebih penting adalah
meningkatkan pemahaman dan kreativitas mereka ketika bergulat dengan masalah matematika. Secara
singkat, Metode Sakamoto terdiri dari tiga langkah dasar yang sederhana.
Langkah pertama adalah menganalisis masalah, menentukan fakta-fakta penting dari pertanyaan soal,
dan menangkap hubungan data satu sama lain. Di sini, para siswa mengatur dan menghubungkan
informasi secara sistematis dalam bentuk seperti tabel.
Langkah kedua adalah menerjemahkan informasi yang dikumpulkan pada langkah pertama menjadi
diagram linear atau model. Diagram linear akan membantu siswa menentukan dan memahami logika di
balik perhitungan yang harus mereka lakukan pada langkah berikutnya.
Pada langkah terakhir, siswa menulis persamaan matematis dan melakukan perhitungan untuk tiba di
jawaban akhir.
Dengan menggunakan Metode Sakamoto, anak-anak dilatih untuk memahami esensi dari pertanyaan itu
dan menyederhanakan ke bentuk diagram yang sederhana.
Bab 2 Isi
Sejarah Sakamoto
Metode Sakamoto berasal dari Jepang, ditemukan oleh DR Hideo Sakamoto tahun 1980.DR Hideo
Sakamot)o adalah Doktor dibidang Phylosophy pendidikan dari Universitas IOND Hawaii, AS,
menciptakan Metode Sakamoto di Jepang, dengan berfokus pada Pembinaan kemampuan siswa dalam
pemahaman soal (be able to understand) lebih dari sekedar kemampuan menjawab soal (be able to
answer). Dengan
Metode Sakamoto, siswa akan sanggup menyelesaikan berbagai soal cerita matematika termasuk yang
rumit sekalipun.
Belajar matematika dengan Metode Sakamoto meliputi proses dasar: membaca soal, menyusun data,
membuat soal menjadi jelas, dan menggunakan logika untuk penyelesaian.
Banyak kesalahan memahami soal matematika terjadi karena anak-anak berusaha menyelesaikan soal
tanpa proses dasar ini.
Langkah pertama adalah menganalisis masalah, menentukan fakta-fakta penting dari pertanyaan soal,
dan menangkap hubungan data satu sama lain. Di sini, para siswa mengatur dan menghubungkan
informasi secara sistematis dalam bentuk seperti tabel.
Langkah kedua adalah menerjemahkan informasi yang dikumpulkan pada langkah pertama menjadi
diagram linear atau model. Diagram linear akan membantu siswa menentukan dan memahami logika di
balik perhitungan yang harus mereka lakukan pada langkah berikutnya.
Pada langkah terakhir, siswa menulis persamaan matematis dan melakukan perhitungan untuk tiba di
jawaban akhir.
Kelemahan Sakamoto