Anda di halaman 1dari 17

PENGUJIAN HIPOTESIS

Drs. Sunlip Wibisono.


MKes
DEFINISI HIPOTESIS

Hipotesis adalah proposisi/anggapan yg mungkin benar dan sering digunakan sbg dasar pembuatan
keputusan/pemecahan/ persoalan/dasar penelitian lebih lanjut.Hipotesis merupakan data yg perlu
diuji kebenarannya, shg apabila akan digunakan sbg dasar pembuatan keputusan harus diuji terlabih
dulu dgn menggunakan data hasil observasi.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuat suatu keputusan, apakah akan menerima atau
menolak hipotesis yg akan diuji. Pengujian dilakukan dgn menggunakan data dr sampel, shg
merupakan data perkiraan atau estimasi. Oleh krn itu, keputusan untuk menolak atau menerima
hipotesis mengandung ketidakpastian (uncertainty), krn keputusan bs benar juga bs salah. Besarnya
resiko dinyatakan dlm nilai probabilitas.

Dalam menerima atau menolak suatu hipotesis yg diuji, pemahamannya bahwa penolakan suatu
hipotesis berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah, sedangkan menerima suatu hipotesis
semata-mata mengimplikasikan bahwa tidak cukup mempunyai bukti untuk mempercayai
sebaliknya. Karena peneliti umumnya mengambil suatu pernyataan yg diharapkan akan ditolaknya
suatu hipotesis.

Hipotesis yg dirumuskan dgn harapan akan ditolak menggunakan istilah hipotesis nol (H 0), dan
penolakan H0 berarti penerimaan hipotesis alternatif (H a). Hipotesis nol dinyatakan dgn pasti sebuah
nilai parameter, sementara hipotesis alternatif memperbolehkan beberapa kemungkinan. Misal H 0
menyatakan bahwa probabilitas suatu pendugaan adalah 0,5, mk hipotesis alternatif H a dapat berupa
P < 0,5 atau P > 0,5 atau P ≠ 0,5
JENIS KESALAHAN (ERROR TYPE)

Kesalahan dalam pengujian hipotesis ada 2 jenis; kesalahan krn menolak hipotesis nol padahal
hipotesis nol itu benar atau menerima hipotesis nol padalah hipotesis nol itu salah. Kesalahan yg
disebabkan krn menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu benar disebut kesalahan jenis I ( type
I error). Sebaliknya, kesalahan yg disebabkan krn menerima hipotesis nol padahal hipotesis nol itu
salah disebut kesalahan jenis 1 (type II error).
Keputusan H0 Benar H0 Salah

Terima H0 Keputusan tepat Kesalahan jenis II


(1 - α) (β)

Tolak H0 Kesalahan jenis I Keputusan tepat


(α) (1 – β)

Pengambil keputusan berusaha agar kedua jenis kesalahan tsb ditekan seminimal mungkin ( nilai α
dan β minimal). Hal tersebut sukar dicapai sebab untuk sampel dgn n tertentu, nilai probabilitas β
untuk kesalahan jens II meningkat, sewaktu nilai probabilitas untuk membuat kesalahan jenis I
menurut (α↓β↑). Kedua dapat diperkecil kalu nilai n meningkat (sampel makin besar), dan
memperbesar sampel berarti menambah biaya.

Perumusan hipotesis;
a. Teori
b. Pengalaman (pengalaman sendiri dan orang lain)
c. Ketajaman berpikir

Hipotesis yg akan diuji diberi simbol H 0 (hipotesis nol), dan langsung disertai dgn H a (hipotesis
alternatif). Ha scr otomatis diterima, apabila H0 ditolak. Cara merumuskan H0 dan Ha tergantung pd
jenis parameter yg akan diuji san jenis data yg tersedia (informasi yg dimiliki oleh peneliti).
Prosedur dasar :
1. Menentukan rumusan(formulasi) hipotesisnya dan
menentukan alternatif pengujianya( dua sisi atau satu
sisi)
2. Menentukan taraf nyata(α).
3. Memilih statistik uji yang sesuai dan menentukan
wilayah/ daerah kritisnya.
4. Menghitung statistik uji berdsarkan data sampel.
5. Keputusan pengujian/kesimpulan
PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA

Uji hipotesis satu mean sampel besar daerah penerimaan

Langkah-langkah:
1. Rumuskan hipotesis Satu arah kanan
α

I. H0 : μ ≤ μ0
daerah penolakan
Ha : μ > μ0 0

α
II. H0 : μ ≥ μ0 Satu arah kiri
α/2
Ha : μ < μ0 0
α/2

III. H0 : μ = μ0 0 Dua arah


Ha : μ ≠ μ0

2. Tentukan nilai α = tingkat nyata (significant level) atau probabilitas untuk melakukan
X - μ0
kesalahan tipe I dan cari Zα atau Zα/2 pd tabel normal
Z0 =
3. Hitung Z0 sbg kriteria pengujian normal σ√n
4. Pengujian hipotesis dan kesimpulan

Perumusan I dan II, disebut pengujian satu arah (one tail test), atau pengujian satu arah atas dan
satu arah bawah (upper and lower tail test).
Menurut pendapat kepala Dinsos, menyatakan bahwa rata-rata pendapatan anak penjual koran sebesar Rp.
7.000,- dgn alternatif lebih besar dr itu, dan diketahui simpangan baku sebesar Rp. 1.600,-. Untuk menguji
pendapat tsb, mk dilakukan penelitian thd 256 anak yg dipilih scr acak, dan ternyata diketahui rata-rata
sebesar Rp. 7.100,-. Dgn menggunakan α = 5%, ujilah pendapat tersebu?

H0 : μ ≤ 7000
Ha : μ > 7000
α = 5%,
X - μZ0α = 1,64 dr tabel7.100
normal
– 7.000 Z
0 1 1,64
σ√n 1600/√256
Z0 = = X/μ
7.000
7.100
=1 7.164

Kesimpulan;
Karena Z0 < Zα maka H0 diterima, berarti bahwa rata-rata penerimaan anak-anak penjual koran adalah Rp.
7.000,-

Berapa batas toleransi atau sampai nilai berapa H0 dapat diterima? Dr contoh7.200
tsb dapat dihitung, sbb
– 7.000
Z0 =
1600√256
Xα = μ0 + Zα (σ/√n)
= 7000 + 1,64 (1600/√256) = 2
= 7164

Dapat disimpulkan, krn X < Xα, yaitu 7100 < 7164 maka H0 diterima.
Soal:
1. Seorang peneliti sosial akan mengadakan penelitian di suatu wilayah yg
penduduknya terkenal miskin.Sebelum penelitian ia menduga bahwa rata rata
penghasilan KK per tdk lebih dari Rp 800.000,-. Untuk menguji dugaan itu dia
memilih scr acak 200 KK untuk diselidiki. Setelah penelitian ,ternyata rata rata
penghasilan per bulan sebesar Rp 820.000,- dan simpangan bakunya Rp
20.000,-. Dengan taraf nyata 5% ujilah dugaan peneliti tersebut?(nwc7.1)
2. Suat perusahaan pembuat pesawat terbang penumpang menyatakan bahwa
hasil produknya setelah dipergunakan dalam jangka 1 tahun diperlukan
pengecekan kembali selama 11 jam dengan deviasi standar 3,5 jam. Setelah
selang 3 tahun ,tehnisi pesawat meragukan hipotesa ini,sehingga perlu
dilakukan pengamatan kembali dengan mengambil sampel 49 buah
pesawat.Ternyata waktu rata rata yang diperlukan untuk mengadakan
pemeliharaan in 12 jam dengan deviasi standar sama. Apakah ada alasan
untuk meragukan bahwa waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan pesawat
terbang dalam 1 tahun diperlukan 11 jam,bila digunakan taraf nyata 10%.(NB
h220)
HUBUNGAN KESALAHAN TYPE I DAN TYPE II

Hubungan antara α (probabilitas melakukan kesalahan type I) dan β (probabilitas melakukan


kesalahan type II).
Informasi baru menyatakan, bahwa rata-rata pendapatan anak penjual koran adalah Rp. 7.200,-
Hitung besarnya kesalahan type II (nilai β)
X - μ1 7.164 – 7.200
σ√n 1600/√256
Zβ = =
0 1,64 0 Z
= -0,36 (tabel normal 0,1406)
7000 7164 7200 X/μ
Maka besar nilai β = 0,5000 – 0,1406 1-α α
= 0,3594 β 1-β

Atau tingkat kesalahan type II sebesar 35,94%

Catatan:
Tabel Z berlaku ketika jumlah observasi lebih dr atau sama dgn 30, apabila jumlah observasi kurang
dr 30 menggunakan tabel t
Uji hipotesis satu mean sampel kecil
t = X -ᶙ
σ/√n
Contoh: Diket rata rata populasi(ᶙ) =11 jam,standard deviasi(σ) = 3,5 jam, rata rata sampel =
12 jam, n = 9
Dengan taraf nyata (α) =5%,ujilah hipotesis tsb?
Jawab: Ho : ᶙ = 11 jam tdk ada perbedaan
Ha : ᶙ≠ 11 jam ada perbedaan
α = 5% ( t α/2 ,n-1) = (t0,025 ,9-1) = 2,306,lihat tabel t
t = (12 – 11) / ( 3,5/√9) = 0,6
Karena th = 0,6 < 2,306 maka Ho diterima , tidak ada perbedaan yg significant

Soal:
1. Suatu proses produksi minuman keras diangap dapatdiawasi dan memenuhi
ketentuan yang telah ditetapkan ,bila jumlah rata rata minuman yang diisikan
kedalam botol ialah 50 cc dengan standar deviasi 2 cc. Sebuah sampel acak
yang terdiri dari 20 botol yang telah diisi dipilih,ternyata isinya 51 cc. Apakah
proses produksi tersebut sdah memenuhi ketentuan yang ditetapkan .Ujilah
dengan menggunakan taraf nyata 5%. (NWc7.10).
UJI HIPOTESIS PERBEDAAN DUA RATA-RATA
Misal, harga beras pada 2 pasar, gaji karyawan antar asing dan nasional, biaya proyek antara Jatim
dan Jateng, dsb.

Perumusan hipotesis;

(1) H0 : μ1 – μ2 ≤ 0
Ha : μ1 – μ2 > 0 (ada perbedaan μ1 > μ2)
(2) H0 : μ1 – μ2 ≥ 0
Ha : μ1 – μ2 < 0 (ada perbedaan μ1 < μ2)
(3) H0 : μ1 – μ2 = 0
Ha : μ1 – μ2 ≠ 0 (μ1 dan μ2 berbeda)
X1 - X2 Beda 2 mean Sampel
σx besar
Aturan: 1-

a. Jika (n> 30)(sampel besar)


n > 30 Z0 = x2
X1 - X2 n1 n2 (n1 + n2 Beda 2 mean
√(n1 - 1)s12 + (n2 - - (n
2)1 + n2) sampel kecil
b. Kurang (n≤30)
dari 30 (sampel kecil) t0 = 1)s22
σ12 σ22
n1
Contoh;
H0 : μ1 = μ2 nX n2 +
1 1=- 100
X2 X1 = 952 σ1 = 85
987 - 987
σx
1-x2
=
Ha : μ1 ≠ μ2 n2 = 50 X1 = 987
√(85σ2/100)
1 = 92
+ (922/50)
√σ /n1 + σ /n2
1
2
2
2
Uji hipotesis beda dua mean sampel kecil:
X1 – X 2
t= (n1 -1)S12 + (n2 -1) S22
Sp2 =
Sp√ 1/n1 +1/n2 n1 + n2 - 2

Contoh: Diket X1 = 37900 km X2 = 36000 km n1 = 12 n2 = 12 S1=5100 km dan


S2 = 4800 km
Dengan α = 5% bahwa tdk ada perbedaan antara kedua merek ban tsb
Jawab: a.Ho: ᶙ1 - ᶙ2 = 0
Ha :ᶙ1 - ᶙ2 ≠ 0
b. α = 5% (tα/2, n1 + n2- 2)=( t0,025 ; 22) = 2,074
37900 - 36000
Sp2 = (12 – 1) 5100 2
+ (12 – 1) 48002
c. t = 4952,27√(1/12 + 1/12) = 0,94
12 +12 -2
=24525000
Sp = √24525000 = 4952,27
d. Kesimpulan
Krn th = 0,94 < t tabel = 2,704 maka Ho diterima dan dan Ha ditolak artinya tidak ada
perbedaan yang nyata antara umur ban merek A dan merek B
Contoh UH beda dua mean sampel besar:
Sebuah perusahaan mebel ingin membandingkan efisiensi dari 2 sistem manajemen dalam proses
pembuatan mebel.Dalam pembuatan mebel dibedakan dua macam proses produksi yaitu proses
mempersiapkan bahan setengah jadi dan proses menjadikan bahan jadi(finishing),untuk itu
diambil sampel hari kerja yang sama yaitu 40 hari. Dari mesin yg menghasilkan proses I dihasilkan
rata rata 30 unit,sedang proses II menghasilkan rata rata 28 unit. Adapun Standar deviasi proses I =
3,sedang proses II = 2
Dengan taraf nyata 5%, dapatkah dikatakan kedua proses produksi tsb mempunyai efisiensi yang
berbeda?
Jawab: 1. Ho : ᶙ1 = ᶙ2 X1 =30 X2 = 28 σ1 = 3 ,σ2 = 2
Ha: ᶙ1 ≠ ᶙ2 n1 = n2 = 40
2. α = 5% Zα/2 = Z 0,025 = 1,96

30 -28
3. Z = = 3,5
√9/40 + 4/40

4. Karena Zh = 3,5 > 1,96 mk Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada perbedaan significant
Untuk lebih jelasnya lihat gambar sbb: a
UJI HIPOTESIS TENTANG PROPORSI
H0 : p ≤ p0 atau H0 : p ≥ p0
Ha : p > p0 Ha : p < p0
X – np0
Z0 =
√np0 (1 –
p0)
Contoh 1
H0 = p ≥ p0 n = 225 X = 152 p0 = 0,70
Ha = p < p0 α = 10 % Zα = 1,28
152 – (225* 0,70)
Z0 = √225(0,70) = -1,09 (krn Z0 = -1,09 > Zα = -1,28, maka H0 diterima atau
(0,30)
pendapatan tsb benar)
Contoh 2: Bagian personalia suatu perusahaan mengadakan promosi terhadap para karyawan yg telah
mengikuti pendidikan dan latihan(Diklat). Hasil Diklat bahwa 80% dari para karyawan yg telah diklat memenuhi
promosi jabatan. Untuk itu diadakan wawancara dari 150 karyawan,ternyata 70% dapat dipertimbangkan dalam
promosi jabatan. Manajer personalia ingin memperoleh keyakinan thd hipotesis yang mengatakan bahwa 80%
dari diklat akan memenuhi persyaratan promosi jabatan dengan taraf nyata 5%?
Jawab: 1. Ho: P = 0,80
Ha : P ≠ 0,80 2. α = 5% mk Zα/2= ± 1,96 4. Krn Zh = -3,3< 1,96 shg Ho ditolak artinya
0,70 – 0,80 memang benar yang mengikuti diklat tidak
X/n – P0 sebesar 80% memenuhi persyaratan untk promosi
3. Z = = 0,80(0,20)= -3,3 jabatan
√ Po( 1 – Po) √ Gambar b
150
n
Gambar b:
UJI HIPOTESIS TENTANG PERBEDAAN DUA PROPORSI
Perumusan hipotesisi;

(1) H0 : p1 – p2 ≤ 0
Ha : p1 – p2 > 0 (ada perbedaan p1 > p2)
(2) H0 : p1 – p2 ≥ 0
Ha : p1 – p2 < 0 (ada perbedaan p1 < p2)
(3) H0 : p1 – p2 = 0
Ha : p1 – p2 ≠ 0 (artinya p1 dan p2 berbeda)
X1/n1 – X2/n2
Z0
= X1 + X1 + 1 1
n
X12 +( n
X1)2+(1 - n1 ) (n2 + )
n2 n2

Contoh: 1
H0 : p1 = p2 7/200 – 10/400
Ha : p1 ≠ p2 Z0
= √[(7 + 10)/(200 +400)] {1 - [(7 + 10)/(200 +400)]}
n1 = 200, X1 = 7, n2 = 400, x2 = 10 [(1/200) + (1/400)]
= 0,71
α = 5%, Zα/2 = 1,96

krn Zα/2 < Z0 < Zα/2 , mk H0 diterima artinya persentase wajib pajak yg belum membayar pajak pada
Contoh: 2. Seorang pejabat Depdiknas menyatakan bahwa proporsi orang tua murid
SMA yang tidak menyetujui rencana pendidikan tentang seks diberikan
sekolah di kota A lebih tinggi dari kota B.Untuk menguji pendapat pejabat
tsb diambil sampel acak. Bila ternyata 120 orang diantara 200 orang tua
siswa tsb di kota A dan 240 orang diantara 500 orang tua siswa di kota B
tidak menyetujui rencana tsb. Apakah kita mempunyai alasan untuk
mempercayai pendapat pejabat Depdiknas ,gunakan taraf nyata 5persen.

Penyelesaian:
1. Ho : p1 = p2
Ha: p1 < p2
2. Taraf nyata (α)= 5% =0,05 Z0,05 = -1,96
Ṕ1 -Ṕ2
3. Statistik uji Zo =
√ Ṕ ( 1 - Ṕ)( 1/n1 +1/n2)
4. X1 = 120 X2 = 240
n1 = 200 n2 = 500
Ṕ1= X1/ n1 =120/200 = 0,60 Ṕ2 = 240/500 = 0,48
Ṕ= (X1 +X2) / (n1 +n2)= (120 + 240) / (200 + 500)= 0,514
0,60 - 0,48
Zo = = 2,9
√ ( 0,514)(0,486) ( 1/200 + 1/500)
5.Kesimpulan : Krn Zo = 2,9> - 1,96 maka Ho diterima artinya cukup alasan
untuk mempercayai pendapat pejabat tsb pd tingkat keyakinan 95%
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai