Anda di halaman 1dari 17

Tabung, Kerucut, dan Bola

BAB II
TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA

Tujuan Pembelajaran

Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

A. Pendahuluan

Istilah “tabung”, “kerucut”, dan “bola” di sini adalah istilah-istilah matematika. Namun konsep
tabung, kerucut, dan bola bersumber pada bangun-bangun nyata sehari-hari.
Perhatikan gambar beberapa benda di bawah ini. Benda-benda tersebut berbentuk mirip apa yang
kita sebut “tabung”,”kerucut, atau “bola”.

Gambar 1.1 Benda sehari-hari berbentuk tabung, kerucut, dan bola

Perhatikan bahwa bola tennis, bola kaki, bola volley berbentuk “bola”, namun tidak semua bola
dalam olah raga berbentuk “bola”, misalnya bola badminton atau bola dalam permainan rugby.

Masih banyak benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk tabung, kerucut, bola, atau
campuran ketiganya. Oleh karena itu, mempelajari bangun tabung, kerucut, dan bola beserta sifat-
sifatnya membantu kita dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

1
Tabung, Kerucut, dan Bola

Aktivitas 1

• Bentuklah kelompok terdiri atas 3 hingga 5 siswa.


• Untuk setiap kelompok, diskusikan mengenai apa saja manfaat dari bentuk tabung,
apa saja manfaat bentuk kerucut, dan apa saja manfaat bentuk bola. Kamu bisa
menulis manfaat bentuk-bentuk tersebut dari penggunaanya sehari-hari yang dapat
kamu temukan selain bentuk fisik bangun tabung, kerucut, dan bola.
• Tulis dan kemukakan hasil diskusi dalam kelompok di depan kelas.
• Mintalah pendapat gurumu.

B. Tabung

B.1. Pengertian Tabung dan Unsur-unsurnya

Istilah “tabung”, mungkin telah sering disebutkan orang dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak
selalu pengertiannya sama dengan istilah “tabung” di dalam matematika. Tabung di dalam
matematika merupakan “perumumam” atau generalisasi dari bentuk-bentuk tabung yang kita
jumpai sehari-hari.

Definisi Tabung
Bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah lingkaran yang kongruen dan sejajar
serta bidang lengkung yang menghubungkan kedua lingkaran tersebut.

Jadi, ada tiga buah bangun yang membentuk tabung yaitu bidang datar berupa daerah 2 lingkaran
yang kongruen dan sebuah bidang lengkung yang disebut selimut tabung.
Kedua lingkaran pada tabung disebut alas-alas tabung. Beberapa buku, menulis lingkaran yang satu
sebagai alas dan yang lain sebagai atas. Namun ini hanya untuk membedakan saja, tidak berarti
bahwa yang satu ada di bawah dan yang lain ada di atas.

Bentuk tabung-tabung pada gambar di bawah adalah tabung yang bersifat “tegak” atau disebut
tabung tegak, yaitu bidang lengkung tegak lurus alas.

2
Tabung, Kerucut, dan Bola

Gambar 1.2 Contoh tabung tegak

Menurut definisi, sesungguhnya terdapat pula tabung yang tidak tegak, dan kita sebut tabung
miring. Pada tabung miring, kedua lingkaran (alas) tetap sejajar.

Gambar 1.3 Contoh tabung miring

Namun, secara umum bila disebutkan “tabung” maka yang dimaksud adalah tabung tegak. Jadi,
untuk menunjukkan sebuah tabung tegak, disepakati dalam matematika cukup disebut “tabung”
saja. Namun, bila yang dimaksud tabung miring maka harus ditulis lengkap. (bandingkan, dengan
penulisan +3 yang cukup ditulis 3, namun untuk yang negatif harus ditulis tanda negatifnya, −3).

Pada tabung, dikenal istilah tinggi tabung. Tinggi tabung adalah jarak kedua alas tabung. Perlu
pula diketahui bahwa pada lukisan sebuah tabung, dikenal istilah garis pelukis tabung, yaitu garis
pada bidang lengkung yang membatasi gambar tabung.

Perhatikan gambar beberapa tabung di bawah ini.


alas tabung

garis pelukis

tinggi (t)

selimut

alas tabung

Gambar 1.4 Tabung dan bagian-bagiannya

3
Tabung, Kerucut, dan Bola

Aktivitas 2a

• Buatlah sebuah persegipanjang dari kertas dengan panjang = 44 cm, dan lebar = 15
cm.
• Buat pula dua buah lingkaran dari kertas dengan jari-jari = 7 cm.
• Cobalah rangkaikan kedua lingkaran dengan persegipanjang sepanjang sisi
terpanjangnya. Gunakan perekat atau lem.
• Apakah terbentuk sebuah tabung?

Aktivitas 2b

• Aktivitas yang dilakukan sama dengan aktivitas 2a, hanya bentuk persegipanjang
diganti jajargenjang dengan alas = 44 cm, dan tinggi = 15 cm.
• Apa yang dapat kamu simpulkan mengenai hasil akvitas ini?

Jika sebuah tabung dibedah untuk membentuk jaring-jaring tabung, beberapa model jaring-jaring
tabung ditunjukkan di bawah ini. Walaupun bentuk jajargenjang dapat mengganti bentuk
persegipanjang, namun untuk bentuk jajargenjang lebih sukar untuk membentuk tabung. Oleh
karena itu, penggunaan bentuk persegipanjang lebih banyak digunakan.

Gambar 1.5 Beberapa model jaring-jaring tabung

Berbeda dengan jaring-jaring bangun ruang bersisi datar yang telah kamu pelajari, maka pada
bangun ruang sisi lengkung, seperti tabung, maka jaring-jaringnya memuat “titik persekutuan”.
Pada jaring-jaring di atas, terdapat dua titik persekutuan yang menghubungkan kedua lingkaran dan
sebuah persegipanjang. Dengan demikian, jaring-jaring tabung di atas sesungguhnya merupakan
“tiga bangun datar yang saling terlepas”.

4
Tabung, Kerucut, dan Bola

B.2. Luas Permukaan Tabung dan Volum Tabung

B.2.a. Luas Permukaan Tabung

Dengan memperhatikan jaring-jaring sebuah tabung, maka luas permukaan tabung ditentukan oleh
luas tiga bangun datar, yaitu dua lingkaran dan sebuah persegipanjang. Luas persegipanjang sama
dengan luas bidang lengkung tabung yaitu luas selimut.

Jadi, jika jari-jari alas tabung = r dan tinggi tabung t maka diperoleh:
Luas selimut = luas persegipanjang
2πr
= panjang × lebar
= keliling alas × tinggi
= 2πr × t
t
= 2πrt

Luas permukaan tabung = 2 × luas alas + luas selimut


= 2πr2 + πrt
= πr(2r + t)
Ingat, π = 3,14159265358.... yang sering dibulatkan menjadi 3,14 atau 22/7.
Jadi,

Rumus Luas Selimut Tabung & Luas Permukaan Tabung


Bila jari-jari alas = r dan tinggi tabung = t maka
Luas selimut = 2πrt
Luas permukaan tabung = 2πr2 + πrt = πr(2r + t)

B.2.b. Volum Tabung

Ingat kembali, bahwa volum prisma ditentukan oleh perkalian luas alas dan tinggi prisma. Maka
volum tabung juga dapat ditentukan seperti itu. Mengapa demikian?

5
Tabung, Kerucut, dan Bola

Perhatikan bahwa tabung dapat dianggap sebagai prisma dengan alas berupa segibanyak beraturan,
dengan banyak seginya menuju tak-hingga.

Jadi,
Dengan jari-jari alas tabung = r dan tinggi tabung = t maka
Volum tabung = πr2 × t = πr2t

tinggi (t)

Luas alas = πr2


Jadi,

Rumus Volum Tabung


Bila jari-jari alas = r dan tinggi tabung = t maka
Volum tabung = πr2t

Soal Latihan
1. Diketahui sebuah tabung dengan alas berjari-jari 14 cm, dan tinggi 25 cm. Tentukan luas
permukaan tabung dan tentukan pula volum tabung!
2. Sebuah tabung memiliki alas berdiameter 20 cm dan tinggi 10 cm. Berapa luas selimut
tabung dan berapa pula volum tabung?
3. Harman ingin membuat sebuah tabung dari bahan seng dengan volum 1256 cm3. Bila
alasnya berjari-jari 7 cm, berapa luas sengminimal yang harus dipersiapkannya?
4. Andi ingin membuat sebuah tabung tanpa tutup (seperti gelas). Ia ingin volum tabungnya
1540 cm3. Jika alas tabung yang telah ada berjari-jari 7 cm, berapa tinggi tabung yang harus
Andi buat?
5. Sebuah tabung diisi air setinggi 5 cm. Bila tabung memiliki
luas alas 100 cm2 dan tinggi tabung 8 cm, berapa volum
ruang kosong (udara) di dalam tabung?

6
Tabung, Kerucut, dan Bola

C. Kerucut

C.1. Pengertian Kerucut dan Unsur-unsurnya

Banyak bentuk “kerucut” yang diberikan di bagian pendahuluan, kini kita mengenal definisi abstrak
atau matematis mengenai kerucut.

Definisi Kerucut
Bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah lingkaran dan sebuah bidang lengkung
yang menghubungkan lingkaran dengan sebuah titik di luar bidang (datar) yang
memuat lingkaran.

Seperti pada tabung, dengan definisi ini juga dikenal kerucut tegak dan kerucut miring. Namun,
seperti yang dapat menduga, apa yang kita sebut “kerucut” secara umum berarti kerucut tegak.

Contoh kerucut atau kerucut tegak

Gambar 1.6 Kerucut-kerucut tegak

Contoh kerucut miring

Gambar 1.7 Kerucut-kerucut miring

Bagian atau unsur kerucut antara lain: alas, selimut, titik puncak, garis pelukis, dan tinggi kerucut.
• Alas kerucut adalah daerah lingkaran yang membentuk kerucut.

7
Tabung, Kerucut, dan Bola

• Selimut kerucut adalah bidang lengkung yang membentuk kerucut.


• Titik puncak kerucut adalah titik di luar bidang yang melalui alas dan dihubungkan oleh
selimut kerucut.
• Garis pelukis adalah garis yang terlukis dari bidang lengkung kerucut, yang membatasi gambar
kerucut.
• Tinggi kerucut adalah jarak titik puncak ke alas kerucut.

Titik puncak

Garis pelukis
tinggi (t)

selimut

alas kerucut

Gambar 1.8 Kerucut dan bagian-bagiannya

Jaring-jaring kerucut paling sederhana dibuat dengan memotong sepanjang keliling lingkaran dan
sepanjang sebuah garis pelukis.
Perhatikan gambar beberapa model jaring-jaring kerucut di bawah ini.

Gambar 1.9 Beberapa model jaring-jaring kerucut

Tampak bahwa seperti pada tabung, jaring-jaring kerucut berupa dua bangun datar yang “terpisah”
atau disatukan hanya pada satu titik.

8
Tabung, Kerucut, dan Bola

Aktivitas 3a

• Buatlah sebuah lingkaran dari kertas dengan jari-jari 15 cm.


• Dari lingkaran tersebut, dengan menggunakan gunting, buat dua buah juring dengan
sudut pusat berbeda, misalnya yang membentuk sudut 90o dan 270o.
• Bentuklah kerucut (tanpa tutup) menggunakan kedua juring tersebut.
• Apa yang dapat kamu simpulkan?

Akvitas 3b

• Buat 2 lingkaran dari kertas dengan jari-jari 15 cm dan 20 cm.


• Dari kedua lingkran di atas, buatlah masing-masing sebuah juring dengan sudut
pusat yang sama, misalnya 90o.
• Bentuklah kerucut (tanpa tutup) menggunakan kedua juring tersebut.
• Apa yang dapat kamu simpulkan?

C.2. Luas Permukaan Kerucut dan Volum Kerucut

C.2.a. Luas Permukaan Kerucut

Dengan memperhatikan jaring-jaring kerucut yang dibentuk dari sebuah garis pelukis dan keliling
alas, maka dapat dipahami bahwa luas permukaan kerucut adalah jumlah luas alas yang berupa
lingkaran dan selimut kerucut yang berupa juring sebuah lingkaran.

Sebuah juring lingkaran

s
t

Sebuah lingkaran
r

Bila jari-jari alas kerucut = r, tinggi kerucut = t, dan panjang garis pelukis = s , maka diperoleh
hubungan sebagai berikut.

Dengan menggunakan Teorema Pythagoras: s2 = t2 + r2

9
Tabung, Kerucut, dan Bola

Selanjutnya,
Luas alas = luas lingkaran, La = πr2
Luas selimut = luas juring lingkaran. Ls = ...?

Seperti yang telah kamu pelajari, untuk menentukan luas sebuah juring lingkaran dibutuhkan data
mengenai sudut pusat busur juring tersebut. Namun dalam hal selimut kerucut ini, data yang kita
ketahui hanya 2 di antara r, t, dan s.
Bagaimana caranya?

Dengan menganggap keliling juring berupa ruas garis-ruas garis yang bersambung dan sangat
banyak menuju tak hingga, maka luas juring merupakan jumlah luas segitiga-segitiga dengan alas
pada keliling juring dan tinggi segitiga adalah jari-jari busur juring.

Segitiga dengan alas pada busur,


dan tinggi segitiga adalah jari-
jari busur juring.

Jumlah semua alas segitiga


menjadi keliling busur juring tsb
Jadi,
Luas juring = jumlah semua luas segitiga dengan alas pada busur juring dan tinggi jari-jari busur
juring.
1
Luas juring = .K.R dengan K = panjang busur juring, R = jari-jari busur juring.
2
Jadi, pada selimut kerucut di atas, K = 2πr dan R = s sehingga
1
Luas selimut, Ls = .2πr.s = πrs.
2
Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagai berikut.

Rumus Luas Selimut Kerucut & Luas Permukaan Kerucut


Bila jari-jari alas = r, tinggi kerucut = t dan panjang garis pelukis = s maka
s2 = r2 + t2
Luas selimut = πrs
Luas permukaan kerucut = πr2 + πrs = πr(r + s)

10
Tabung, Kerucut, dan Bola

Aktivitas 4

• Buatlah sebuah juring dengan menggunakan kertas.


• Lipatlah juring tersebut menjadi 2. Kemudian lipat lagi
menjadi 2,demikian seterusnya hingga cukup banyak.
• Potonglah juring-juring kecil yang terbentuk.
• Susunlah juring-juring yang terbentuk menjadi mirip
sebuah jajargenjang atau persegipanjang.
• Tentu, luas daerah jajargenjang atau persegipanjang itu
sama dengan luas juring mula-mula.
• Dengan menggunakan rumus luas jajargenjang,
rumuskan bagaimana menemukan rumus luas juring.

C.2.b Volum Kerucut

Sama halnya dengan volum tabung yang ditentukan dengan menganggapnya sebagai prisma, maka
volum kerucut dapat pula dianggap sebagai volum limas.
Dalam hal ini, alas limasnya adalah lingkaran dan tinggi limasnya adalah tinggi kerucut.
1
Jika volum limas = × luas alas × tinggi limas, maka
3
1 1 1
Volum kerucut = × luas lingkaran × tinggi kerucut = × πr2 × t = πr2t
3 3 3

Rumus Volum Kerucut


Bila jari-jari alas = r dan tinggi tabung = t maka
1 2
Volum kerucut = .πr t
3

Soal Latihan
1. Sebuah kerucut dengan alas berjari-jari 10 cm, dan tinggi kerucut 16 cm. Hitunglah luas
selimut, luas permukaan, dan volum kerucut! (gunakan π ≈ 3,14)
2. Sebuah kerucut memiliki luas selimut 440 cm2 dan luas alas 154 cm2. Hitunglah jari-jari
alas kerucut, panjang garis pelukis, dan volum kerucut. (gunakan π ≈ 22/7)

11
Tabung, Kerucut, dan Bola

3. Kerucut I memiliki jari-jari alas 10 cm dan tinggi 12 cm, kerucut II memiliki jari-jari 12 cm.
Berapa tinggi kerucut II agar volumnya sama dengan kerucut I? (gunakan π ≈ 3,14)
4. Putri ingin membuat sebuah kerucut dengan jari-jari alas 14 cm. Jika diinginkan volum
kerucut yang terbentuk paling sedikit 5000 cm3, berapa luas bahan minimal yang harus
dipersiapkan? (gunakan π ≈ 22/7)
5. Sebuah gedung museum berbentuk kerucut. Alas gedung tersebut berdiameter 100 m dan
tinggi gedung tersebut 60 m. Jika untuk setiap kaleng cat dapat digunakan untuk mengecat
permukaan seluas 30m2, maka berapa kaleng cat yang dibutuhkan untuk mengecat
permukaan luar gedung museum tersebut? (gunakan π ≈ 3,14)

D. Bola

D.1. Pengertian Bola dan Unsur-unsurnya

Nama “bola” sudah demikian akrab di telinga kita. Umumnya dalam percakapan sehari-hari, “bola”
berkenaan dengan permainan atau olahraga yang berbentuk bundar, seperti bola kaki, bola volley,
bola tennis, bola pingpong, dan lain-lain. Nama “bola” di dalam matematika, seperti yang akan
dibahas, merupakan istilah umum dan abstraks dari seluruh bentuk bola.
Bayangkan sebuah bola kaki dengan permukaan yang sangat tipis dan sangat mulus, maka setiap
titik pada bola kaki tersebut berjarak sama terhadap sebuah titik di “dalam” bola kaki. Sifat ini kita
gunakan sebagai definisi bola dalam geometri, yaitu sebagai berikut.

Definisi Bola
Bangun ruang yang berupa bidang lengkung tertutup di mana setiap titik pada
bidang tersebut berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu, atau
Himpunan semua titik pada ruang yang berjarak sama terhadap sebuah titik
tertentu.

Pada definisi di atas, titik di tengah-tengah bola disebut titik pusat bola, dan jarak yang sama
disebut jari-jari bola.

12
Tabung, Kerucut, dan Bola

Umumnya sebuah bola digambar seperti di bawah ini.

Titik pusat bola Jari-jari bola

Bola

Gambar 1.10 Bola dan unsur-unsurnya

Perhatikan bahwa jari-jari juga menunjukkan sebuah ruas garis yang menghubungkan titik pusat
dan bola itu sendiri.

Bila sebuah jeruk yang berbentuk bola kamu iris dengan pisau, maka bangun apa yang kamu
peroleh pada irisan yang terjadi? Ya, sebuah lingkaran. Bagaimana pun cara mengiris sebuah bola
dengan sebuah bidang (datar) maka irisannya pasti merupakan sebuah lingkaran.
Kapan irisan berupa lingkaran terbesar dapat diperoleh? Ya, bila irisannya melalui titik pusat bola.
Dengan demikian, diameter lingkaran ini juga melalui titik pusat bola. Dengan demikian jari-jari
lingkaran irisan terbesar sama dengan jari-jari bola.

Lingkaran irisan terbesar,


melalui titik pusat dan
berjari-jari sama dengan
jari-jari bola

Gambar 1.11 Irisan bola dan lingkaran besar bola

Lingkaran irisan terbesar membagi dua sama besar sebuah bola. Masing-masing disebut setengah
bola.
Setengah bola

Gambar 1.12 Setengah bola

13
Tabung, Kerucut, dan Bola

Jika irisan bukan lingkaran terbesar maka bola akan terbagi menjadi dua bagian yang tidak sama
besar.

Gambar 1.13 Belahan besar bola dan belahan kecil bola.

D.2. Luas Permukaan Bola dan Volum Bola

D.2.a. Luas Permukaan Bola

Selimut bola tak lain adalah seluruh permukaan bola. Untuk mendapatkan rumus luas permukaan
bola dapat ditempuh berbagai macam cara, baik secara deduktif (umum, teori) maupun induktif
(khusus, contoh, percobaan). Salah satu cara induktif adalah dengan membandingkan antara luas
permukaan bola dan luas selimut tabung yang sesuai. Cara ini termasuk cara induktif, semakin tepat
kita melakukan percobaan maka semakin tepat kesimpulan yang diperoleh.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 1.14 Bola dan tabung dengan diameter alas dan tinggi tabung
sama dengan diameter bola

14
Tabung, Kerucut, dan Bola

Sebuah bola dan sebuah tabung memiliki jari-jari alas dan jari-jari bola yang sama. Tinggi tabung
juga sama dengan diameter bola. Dapat ditunjukkan bahwa luas permukaan bola sama dengan luas
selimut tabung.

Aktivitas 5

• Pilihlah sebuah benda berbentuk bola, lalu belahlah menjadi 2 bagianyang sama
menghasilkan setengah bola. Kamu dapat menggunakan bola kaki dariplastik,
tempurung kelapa yang cukup bundar, atau yang lainnya.
• Pilihlah benda tabung dengan alas yang sama dengan alas setengah bola
tersebut, dan tinggi tabung sama dengan jari-jari bola. Jika sulit diperoleh,
buatlah tabung tersebut dengan menggunakan kertas yang cukup tebal.
• Ambillah tali yang tidak mudah “melar” (memanjang-memandek).
• Lilitkan tali pada setengah bola hingga menutupi selimut setengah bola. Potong
tali, bila masih ada yang tersisa.
• Setelah itu lilitkan tali yang sama pada selimut tabung.
• Apakah tali yang sama dapat menutupi selimut tabung tanpa ada yang tersisa,
baik tali maupun bagian selimut tabung?
Setelah dililitkan tepat pada
permukaan setengah bola,
lalu tali tersebut dililitkan
pada selimut tabung.

Dengan demikian, bila setengah bola berjari-jari r maka


Luas permukaan setengah bola = luas selimut tabung dengan tinggi r
= 2πr × r
= 2πr2
Sehingga, luas permukaan bola = 2 × luas permukaan setengah bola
= 2 × 2πr2
= 4πr2
Jadi, diperoleh kesimpulan.

Rumus Luas Permukaan Bola


Jika jari-jari bola = r maka
Luas permukaan bola, L = 4πr2

15
Tabung, Kerucut, dan Bola

D.2.b. Volum Bola

Aktivitas 6

• Pilihlah 1 buah semangka yang hampir bundar. Kamu dapat mengganti semangka
dengan buah melon, buah mangga, atau lainnya yang bentuknya hampir bundar,
dan isinya tidak kosong (tidak berisi air saja).
• Potong buah tersebut menjadi dua. Salah satu bagian potong kembali menjadi
dua, dengan arah potongan yang masih sama. Demikian seterusnya hingga kamu
sulit atau tidak dapat memotong lagi dengan arah yang masih sama. Perhatikan
bentuk yang kamu peroleh.

• Potong bagian terakhir tadi dengan arah yang berbeda, yaitu dari tengah-tengah
bagian dalam, seperti membentuk juring lingkaran. Perhatikan gambar di atas.
• Bagian terkecil yang kamu peroleh mendekati bangun apa?

Banyak cara untuk mendapatkan rumus volum bola. Salah satunya dengan memanfaatkan rumus
luas permukaan (selimut) bola yang telah diperoleh. Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 1.15 Bola dipandang sebagai susunan limas yang sangat banyak

Bola dipotong-potong menurut cara seperti tampak pada gambar di atas. Untuk setiap potongan
berbentuk sebuah bangun ruang mirip limas, dengan titik puncak pada titik pusat bola.
Bila potongan bola tersebut semakin banyak, dengan memperbanyak garis membujur dan garis
melintang, maka jumlah seluruh alas limas tersebut menjadi permukaan bola itu sendiri dan untuk
setiap limas tersebut berjari-jari sama dengan jari-jari bola.

16
Tabung, Kerucut, dan Bola

Dengan demikian diperoleh,


Jika luas alas limas dilambangkan dengan A, dan tinggi = r (jari-jari bola)
Volum bola = jumlah volum semua limas
1 1 1
= × A1 × r + × A2 × r + × A3 × r + ...
3 3 3
1
= × (A1 + A2 + A3 + ...) × r
3
1
= × (luas permukaan bola) × r
3
1
= × 4πr2 × r
3
4 3
= πr
3

Jadi, diperoleh kesimpulan.

Rumus Volum Bola


Jika jari-jari bola = r maka
4 3
Volum bola, V = πr
3

Soal Latihan
1. Hitunglah luas permukaan bola dan volum bola jika diketahui jari-jari bola 7 cm! (gunakan
π ≈ 22/7)
2. Hitunglah luas permukaan bola dan volum bola jika jari-jari bola 10 cm! (gunakan π ≈ 3,14)
3. Sebuah bola memiliki luas permukaan 1256 cm2, maka berapa volumnya? (gunakan π ≈
3,14)
4. Sebuah baskom atau tempat air berbentuk setengah bola. Ternyata tempat air tersebut paling
banyak mampu menampung air sebesar 38808 cm3. Berapa cm jari-jari setengah bola itu?
(gunakan π ≈ 22/7)
5. Diketahui perbandingan volum bola I dan volum bola II adalah 1 : 8. Jika luas permukaan
bolaI adalah 12,56 cm2, berapa luas permukaan bola II? (gunakan π ≈ 3,14)

17

Anda mungkin juga menyukai