Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ajeng Meilani

NIM : 1802221003

Prodi : Pendidikan Matematika

Essay Tentang Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah dalam


Pembelajaran Matematika

Matematika adalah ilmu tentang perhitungan. Pernyataan tersebut sudah tidak asing lagi
di kalangan masyarakat. Masyarakat mengenal matematika hanyalah sebuah mata pelajaran yang
berkaitan dengan angka - angka. Namun perlu diketahui bahwa matematika itu bukan sekadar
perhitungan angka - angka saja. Matematika mengajarkan orang yang mempelajarinya untuk
berpikir matematis dalam menyelesaikan masalah. Masalah matematika adalah alat yang
digunakan tidak hanya untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir mereka
tetapi juga membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan dasar mereka dalam
memecahkan masalah terutama masalah dalam kehidupan sehari-hari (Branca, 1980) dalam
Jatmiko. Seiring berjalannya waktu, sering dijumpai siswa yang mengalami kesulitan
kemampuan berpikir matematis padahal berpikir matematis sangat penting dikehidupan sehari-
hari. Banyak faktor yang dimempengaruhi kesulitan siswa terhadap penyelesaian soal berbasis
pemecahan masalah. Faktor - faktor tersebut akan di kupas pada bahasan kali ini.

Pemecahan masalah dianggap sebagai paru - parunya matematika karena matematika


tidak akan ada energi yang mendorongnya jika tidak ada keterampilan berpikir didalamnya.
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan pemecahan masalah mereka untuk
menjadi berguna dalam kehidupan sehari-hari karena proses memecahkan masalah matematika
mirip dengan pemecahan masalah umum. Dilihat permasalahan pada saat ini, banyak siswa yang
belum menyadari bahwa sebenarnya mereka mampu atau mempunyai kemampuan berpikir
matematis dan bisa menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh pengajar. Hal itu yang
menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Terdapat
faktor secara langsung dan tidak langsung yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam
memecahkan masalah. Faktor langsung yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan sebagai
berikut :

1. Motivasi belajar siswa terhadap matematika


Motivasi merupakan komponen penting bagi seseorang untuk mau melangkah ke suatu
perubahan. Permasalahan yang ada di negeri ini adalah kurangnya motivasi belajar siswa
untuk ada niat mempelajari matematika. Motivasi ini juga dipengaruhi beberapa alasan,
seperti cara mengajar guru dan bahan ajar guru, dorongan atau dukungan dari ruang
internalnya, dan kepercayaan dirinya bahwa setiap orang pasti mampu untuk masuk ketahap
bisa.
2. Kualitas guru
Guru merupakan fasilitator siswa saat dalam proses pembelajaran. Namun banyak guru yang
melupakan fungsi seorang guru yang sesungguhnya. Meskipun pemerintah sudah
mengeluarkan kebijakan baru yang menekankan bahwa guru merupakan fasilitor, namun
masih banyak ditemukan guru yang menyimpang. Menyimpang dalam artian, masih
menggunakan metode mengajar konvensional yang seharusnya metode itu sudah ditinggalkan
dan tidak bisa lagi digunakan pada era sekarang. Kreatifitas guru pada masalah ini sangatlah
diuji. Hal ini juga berdampak terhadap keinginan siswa belajar dan mendalami suatu
pembelajaran. Kreatifitas guru pada masalah ini sangatlah diuji. Guru dituntut untuk selalu
mencari - cari informasi untuk bisa menjelaskan ke siswa dengan berbasis problem solving.
Faktor tidak langsung yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan sebagai berikut :
1. Kemampuan awal siswa yang kurang
Saat pembelajaran berlangsung di kelas, masih banyak ditemukan siswa yang hanya
mengikuti rumus yang sudah ada untuk menyelesaikan pemecahan masalah tanpa menemukan
konsepnya sendiri. Tentu hal ini mengurangi tingkat kemampuan awal siswa yang pada
akhirnya akan berdampak pada pemakaian konsep untuk implementasinya. Bukan hanya itu,
ketika siswa hanya memakai rumus secara instant maka hal tersebut tidak akan masuk ke
dalam long term memory nya tapi ketika siswa menemukan konsepnya sendiri dengan proses
pemecahan masalah maka konsep tersebut akan masuk ke dalam long term memory.
2. Siswa tidak terbiasa untuk menyelesaikan soal dalam bentuk cerita.
Terkadang seorang guru dalam bentuk evaluasinya menggunakan tes tertulis untuk mengukur
kemampuan siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. Soal tersebutlah yang kadang -
kadang hanya dalam poin - poin saja dan mampu diselesaikan langsung menggunakan rumus
tanpa ada proses kajian masalahnya. Hal ini yang perlu dihindari oleh seorang guru karena ini
menghambat kemampuan siswa dalam berpikir matematis yang pada akhirnya dapat
menciptakan suatu kebiasaan yang seharusnya dihindari oleh siswa.
3. Kurangnya literasi
Literasi sangat penting untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan. Dalam
kasus ini, siswa masih banyak yang mempunyai level yang rendah dalam keinginan
membacanya. Padahal literasi juga mampu meningkatkan seseorang dalam hal berpikir karena
ketika membaca, otak akan secara otomatis berpikir dan mentransformasikan bentuk kalimat
ke dalam visualnya. Hal ini yang sangat membantu siswa untuk dapat mudah menyelesaikan
permasalahan.
4. Kemampuan siswa memvisualisasikan kalimat ke kehidupan nyata
Masalah ini juga menjadi sorot untuk dibahas. Kemampuan siswa untuk memvisualisasikan
memang tidak bisa disamaratakan karena ini adalah masuk ke dalam intelegensi dari siswa itu
sendiri. Namun bukan tidak bisa untuk siswa, siswa mampu meningkatkan kemampuan
tersebut dengan cara sering dan rajin mengerjakan soal yang berbasis pemecahan masalah.

Semua permasalahan tentu punya solusi untuk dapat diatasi, seperti itu lah tujuan
pemecahan masalah, mampu menyelesaikan masalah dengan cara menemukan solusi. Dalam
konteks ini juga terdapat solusi yang mampu menyelesaikan kesulitan siswa dalam
menyelesaikan masalah dalam konteks soal berbasis pemecahan masalah. Berikut solusi yang
akan diberikan,

a. Membuka mindset siswa bahwa soal pemecahan masalah itu tidak sulit
b. Merubah metode pembelajaran yang asik dan nyaman serta tidak menghilangkan peran siswa
sebagai student center
c. Meningkatkan kemampuan literasi guru dan siswa
d. Guru harus rajin mencari informasi kepada kelas yang berhasil menggunakan metode
problem solving
e. Melatih kekreatifan guru dengan cara banyak - banyak mencari informasi
f. Melatih kemampuan berpikir siswa dengan cara latihan soal - soal yang berbasis pemecahan
masalah.

Anda mungkin juga menyukai