Anda di halaman 1dari 16

RME and LT

Realistic Mathematic Education and Learning Trajectory

Dosen Pengampu: Nur Elisyah, S.Pd.,M.Pd


Anggota Kelompok

Zihan Nabillah
200710008
Erniyanti Zega
Auliyah Fitriyani S Mintaito 200710053
200710048 200710052
Apa itu RME?

RME adalah pendekatan pembelajaran yang bertolak dari hal-


hal yang ‘real’ bagi siswa, menekankan keterampilan ‘proses of
doing mathematics’, berdiskusi dan berkolaborasi,
berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat
menemukan sendiri (‘student inventing’ sebagai kebalikan
dari ‘teacher telling’) dan pada akhirnya menggunakan
matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik secara
individu maupun kelompok.
Karakteristik RME
Menggunakan dunia nyata
1. Pembelajaran matematika tidak dimulai dari sistem formal, tetapi
diawali dengan masalah kontekstual (dunia nyata).

2. Menggunakan model-model
Istilah model berkaitan dengan model situasi dan model
matematika yang dikembangkan oleh siswa sendiri (self
developed models).
Karakteristik RME
Menggunakan produksi dan konstruksi siswa
3.
Siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan strategi-strategi informal dalam memecahkan
masalah yang dapat mengarahkan pada pengkonstruksian prosedur-prosedur pemecahan.

4. Menggunakan interaktif
Interaksi antar siswa dan dengan guru merupakan hal yang sangat mendasar dalam proses
pembelajaran matematika realistis

5. Menggunakan produksi dan konstruksi siswa


Dalam pembelajaran matematika realistis, unit-unit matematika berupa fenomena-fenomena belajar
saling berkaitan dan sangat diperlukan sekali. Dengan keterkaitan ini akan memudahkan siswa dalam
proses pemecahan masalah.
Apa saja langkah-langkah penerapan RME?

• Guru memberikan masalah kontekstual dan siswa memahami permasalahan tersebut.

• Guru menjelaskan situasi dan kondisi soal dengan memberikan petunjuk/saran seperlunya (terbatas) terhadap
bagian-bagian tertentu yang belum dipahami siswa.

• Siswa secara individu menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara mereka sendiri. Guru memotivasi siswa
untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka dengan memberikan pertanyaan/petunjuk/saran.

• Guru menyediakan waktu dan kesempatan pada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban dari
soal secara berkelompok. Untuk selanjutnya dibandingkan dan didiskusikan pada diskusi kelas.

• Guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan suatu prosedur atau konsep, dengan guru bertindak sebagai
pembimbing
Apa kelebihan RME?
● Karena siswa membangun sendiri pengetahuannya, maka siswa tidak mudah lupa dengan
pengetahuannya.

● Suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan,


sehingga siswa tidak cepat bosan untuk belajar matematika.

● Siswa merasa dihargai dan semakin terbuka karena setiap jawaban siswa ada nilainya. Memupuk kerja
sama dalam kelompok.

● Melatih keberanian siswa karena harus menjelaskan jawabannya.

● Melatih siswa untuk terbiasa berpikir dan mengemukakan pendapat.

● Pendidikan berbudi pekerti, misalnya: saling kerja sama dan menghormati teman yang sedang
berbicara.
Apa kekurangan RME?
● Karena sudah terbiasa diberi informasi terlebih dahulu maka siswa masih kesulitan
menemukan sendiri jawabannya.

● Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa yang memiliki kemampuan yang rendah.

● Siswa yang pandai kadang-kadang tidak sabar untuk menanti temannya yang belum selesai.

● Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan situasi pembelajaran saat itu.

● Belum ada pedoman penilaian, sehingga guru merasa kesulitan dalam evaluasi atau memberi
nilai
Apa itu PMRI?
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika
yang mengungkapkan pengalaman dan kejadian yang dekat dengan siswa sebagai sarana untuk
memahamkan persoalan matematika.

PMRI adalah satu pendekatan pembelajaran matematika yang coba menggunakan pengalaman dan
lingkungan siswa sebagai alat bantu mengajar primer.
Karakteristik
PMRI 2. Penggunaan model untuk
marematisasi progresif
1. Penggunaan konteks
Penggunaan model berfungsi
Konteks atau permasalahan realistik sebagai jembatan (bridge) dari
dugunakan sebagai titik awal pengetahuan dan matematika
pembelajaran matematika. Konteks tidak tingkat konkrit menuju
harus berupa masalah dunia nyata namun
pengetahuan matematika tingkat
bisa dalam bentuk permainan,
penggunaan alat peraga, atau situasi lain formal.
selama hal tersebut bermakna dan bisa
dibayangkan dalam pikiran siswa
Karakteristik
PMRI
3. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Dalam pembelajaran matematika realistis, unit-unit matematika berupa fenomena-fenomena belajar saling berkaitan dan sangat
diperlukan sekali. Dengan keterkaitan ini akan memudahkan siswa dalam proses pemecahan masalah.

4. Interaktivitas
Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu melainkan juga secara bersamaaan merupakan suatu proses
sosial.Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan
gagasan mereka.

5. Keterkaitan
Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Oleh
karena itu, konsep-konsep matematika tidak diperkenalkan kepada siswa secara terpisah atau terisolasi satu sama lain.
Apa kaitan RME dan PMRI

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan adaptasi


dari Realistic Mathematics Education (RME) dengan disesuaikan
dengan situasi pendidikan matematika di Indonesia.PMRI memiliki
permasalahan yang sama dengan RME, dikarenakan keduanya
berpedoman pada teori RME yang dicetuskan oleh Hans
Freudenthal, salah satu tokoh matematikawan dari Belanda.
Keduanya dapat menjadi salah satu masukan pendekatan pembelajaran
matematika bagi para pendidik yang ingin melakukan reformasi
pendidikan matematika untuk meningkatkan kemampuan peserta
didiknya.
Apa itu model pembelajaran LT
Model Learning trajectory merupakan keterampilan mengajar untuk meningkatkan
keterlibatan belajar dari peserta didik, sehingga peserta didik dapat lebih aktif selama
proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan
memberikan tugas-tugas untuk mendorong perkembangan berpikir peserta didik dari satu
level ke level berikutnya.
Apa manfaat LT?
• Memberikan petunjuk bagi guru untuk menentukan dan merumuskan
tujuan-tujuan pembelajaran yang akan dicapai, selanjutnya guru dapat
membuat keputusan-keputusan tentang langkah-langkah strategi yang
akan digunakan untuk mewujutkan tujuan-tujuan tersebut
• Guru juga dapat mengembangkan cara berpikir peserta didik dan
menyediakan kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk mencapai
tujuan pembelajaran
• Guru dapat menentukan strategi-strategi pembelajaran
• Dapat memberikan suatu kerangka kerja bagi guru tentang berpikir
dan belajar peserta didik yang nantinya bermanfaat dalam proses
pembelajaran
• Guru dapat mengetahui mana yang lebih dahulu diajarkan.
Apa kelebihan dan kekurangan LT
1) Kelebihan model Learning Trajectory
• Peserta didik mengetahui materi secara runtut.
• Peserta didik lebih berpengalaman dalam berbagai soal yang
diberikan guru.
• Peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
• Peserta didik lebih antusias mengikuti pembelajaran karena
menyenangkan.

2) Kekurangan model Learning Trajectory


• Peserta didik mudah jenuh dan mudah pasif.
• Ketika sedang berdiskusi biasanya digunakan peserta didik
untuk ramai sendiri dan bermain sendiri.
• Terlalu sering mengerjakan soal peserta didik menjadi jenuh
dan kurang antusias dalam menyelesaikan soal.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai