Disusun Oleh
EDI RIYANTO
NIM : 857971009
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
hal-hal yang bersifat nyata. Tanpa keterkaitan yang nyata inilah yang
membuat siswa susah untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru.
1. Identifikasi Masalah
a. Guru menggunakan metode ceramah dalaam menyampaikan materi,
sehingga siswa menjadi bosan dan kurang paham dalam
pembelajaran.
b. Karakterisitik matematika adalah mempunyai objek yang abstrak,
sehingga membuat siswa susah memahami materi yang diajarkan
guru.
c. Siswa terlihat mengantuk dan tidak antusias saat proses
pembelajaran.
d. Guru belum menggunakan media dalam pembelajaran
e. Hasil pembelajaran siswa kurang memuaskan.
2. Analisis Masalah
Dalam pembelajaran matematika, banyak siswa yang mendapatkan
nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sehingga guru
sering memberikan remidial kepada siswa. Hal ini dikarenakan
matematika kurang diminati oleh siswa.. Banyak siswa yang
menganggap pelajaran matematika termasuk pelajaran yang sulit
dipahami dan membosankan. Salah satu materi matematika yang
kurang diminati siswa yaitu materi bangun datar. Sebagian siswa masih
bingung dalam menentukan keliling dan luas bangun datar.
Selain masalah tersebut, terdapat masalah lain yaitu dalam
pembelajaran, seringkali siswa banyak yang mengantuk, bermain
dengan teman yang lain tanpa memperhatikan guru menjelaskan
dikelas. Dalam kasus ini dikarenakan dalam pembelajaran guru masih
menggunakan metode ceramah atau konvensional. Sehingga siswa
merasa cepat bosan dan malas untuk memperhatikan guru mengajar,
yang akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal.
3
3. Alternative dan Prioritas Pemecahan Masalah
Alternatif pilihan dalam mengatasi masalah diatas guru dapat
mengubah model pembelajaran dengan yang lain. Model pembelajaran
yang sesuai dengan masalah diatas yaitu menggunakan model
pembelajaran RME. Hal itu berdasarkan pada karakteristik siswa yang
masih berada pada tahap operasional konkret. Model pembelajaran
RME dapat menggunakan benda-benda nyata yang sangat erat
berkaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari siswa dan dapat
dijadikan sebagai model atau alat bantu siswa untuk memahami materi.
Penerapan model pembelajaran RME ini tepat digunakan pada
pembelajaran matematika khususnya bangun datar. Hal ini dikarenakan
bentuk dari bangun datar sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Karena model pembelajaran RME ini dapat memberikan
pemahaman yang jelas pada siswa sehingga siswa dapat memahami
materi yang diajarkan oleh guru. Sehingga model pembelajaran RME
ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang
maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses pembelajaran menggunakan model Realistic
Mathematics Education untuk meningkatkan hasil belajar materi bangun
datar kelas 4 SD Negeri Celep?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model
Realistic Mathematics Education (RME) materi bangun datar kelas IV
SD Negeri Celep?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan penggunaan model Realistic Mathematics Education
untuk meningkatkan hasil belajar materi bangun datar kelas 4 SD Negeri
Celep?
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan
model Realistic Mathematics Education (RME) materi bangun datar
kelas IV SD Negeri Celep?
4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari hasil penelitian ini agar diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
dalam mengembangkan penerapan Realistic Mathematics Education
(RME) pada materi pembelajaran yang lain.
2. Secara Praktis
a. Untuk guru
Dapat sebagai bahan pertimbangan untuk memilih strategi dan
untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih kreatif dan
menarik.
b. Untuk siswa
Dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan dan
menarik mengikuti pembelajaran di kelas.
c. Untuk sekolah
Dapat dijadikan seabagai bahan kajian agar dapat
meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di sekolah.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
Aris Shoimin (2014:150) mengemukakan langkah-langkah
pembelajaran RME adalah sebagai berikut:
a. Memahami masalah kontekstual
Guru memberikan masalah kontekstual dan siswa diminta untuk
memahami masalah tersebut.
b. Menyelesaikan masalah kontekstual
Siswa secara individual diminta untuk menyelesaikan masalah
kontekstual pada buku siswa atau LKS dengan cara sendiri.
Cara pemecahan dan jawaban masalah yang berbeda lebih
diutamakan.
c. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban
Siswa diminta untuk membandingkan dan mendiskusikan
jawaban mereka dalam kelompok kecil. Setelah itu, dari hasil
diskusi itu dibandingkan pada diskusi kelas yang dipimpin oleh
guru.
d. Menarik kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi kelompok dan diskusi kelas yang
dilakukan, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan
tentang konsep, definisi, teoremma, prinsip, atau prosedur
matematika yang terkait dengan masalah kontekstualyang baru
diselesaikan.
Aris Shoimin (2014:150) berpendapat bahwa kelebihan RME
adalah sebagai berikut.
a. RME memberikan pengertian yang jelas kepada siswa tentang
kehidupan sehari-hari dan kegunaan umumnya bagi manusia.
b. RME memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa
matematika adalah suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan
dikembangkan sendiri oleh siswa, tidak hanya mereka yang
disebut pakar dalam bidang tersebut.
c. RME memberikan pengertian yang jelas kepada siswa cara
penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan
7
tidak harus sama antara yang satu dengan yang lain.
d. RME memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa
dalam mempelajari matematika proses pembelajaran adalah
sesuatu yang utama dan siswa harus menjalani proses itu dan
berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika
dengan bantuan guru.
Aris Shoimin (2014:150) juga berpendapat bahwa kekurangan
RME adalah sebagai berikut.
a. Tidak mudah untuk mengubah pandangan yang mendasar
tentang berbagai hal seperti peran guru dan siswa dalam
pembelajaran.
b. Pencarian soal-soal yang terkait dengan permasalahan
kontekstual yang sulit.
c. Sulitnya mendorong siswa untuk menemukan konsep secara
mandiri.
d. Sulitnya guru dalam membantu siswa menemukan kembali
konsep- konsep matematika yang dipelajari.
B. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
1. Pengertian Matematika
Ahmad Susanto (2016:183) mengungkapkan bahwa matematika
merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep-
konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi
simbol-simbol itu. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa
matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan struktur-
struktur abstrak yang meliputi ide, proses dan penalaran.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Ahmad Susanto (2013:190) berpendapat bahwa tujuan
pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
8
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
9
Dengan s = panjang atau sisi persegi.
d. Keliling Persegi Panjang
Persegi panjang bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh
dua pasang sisi yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan
pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya
adalah sudut siku-siku. Keliling persegi panjang sama dengan jumlah
panjang keempat sisinya. Keliling persegi panjang dapat dihitung
menggunakan rumus berikut :
C. Hipotesis Tindakan
10
Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan di atas dapat
dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
Model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas
IV SD Negeri Celep.
11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
12
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan
No Hari / Tanggal Keterangan
1 Sabtu, 15 April 2023 Melakukan Analisis Keadaan
2 Sabtu, 6 Mei 2023 Membuat perlengkapan (RPP dan lainya)
3 Senin, 08 Mei 2023 Siklus 1
4 Selasa, 09 Mei 2023 Siklus 1
5 Rabu, 10 Mei 2023 Siklus 2
6 Kamis, 11 Mei 2023 Siklus 2
13
siswa memasuki materi yang dibahas.
2) Guru menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
serta Tujuan Pembelajaran.
3) Guru menyampaikan pembelajaran dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti.
4) Guru membentuk kelompok belajar siswa dan membagikan
Kertas Lipat ke siswa.
5) Guru bersama siswa menentukan rumus keliling bangun datar
(persegi, persegi panjang dan segitiga).
6) Masing-masing kelompok mendapatkan 3 Kertas Lipat yang
sudah berbentuk bangun datar (persegi, persegi panjang dan
segitiga)
7) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mendiskusikannya
bersama kelompok belajar.
8) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama.
c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen Siklus 1
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan untuk
mengetahui jalannya pembelajaran. Pada tahapan ini yang diamati
adalah proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME), hasil belajar
siswa dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi Siklus 1
Refleksi merupakan tahap penilaian terhadap proses yang
terjadi dan yang belum berhasil dengan tindakan yang dilakukan..
Masalah yang terjadi dan segala kekurangan yang berhubungan
dengan tindakan yang dilakukan kemudian direfleksi. Hasil refleksi
ini digunakan sebagai acuan dan pertimbangan dalam perencanaan
pada pembelajaran siklus yang berikutnya.
Dalam refleksi ini, peneliti melakukan rencana yang akan
dilakukan selanjutnya. Apabila pada siklus 1 belum tercapai, maka
akan dilanjutkan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus berikutnya
14
dilakukan sebagai perbaikan dan penyempurnaan model yang
digunakan pada siklus 1.
2. Siklus 2
a. Perencanaan Siklus 2
Pada tahap ini direncanakan kembali tindakan pembelajaran
yang mengacu pada hasil siklus 1 dengan tujuan
memperbaiki kekurangan-kekurangan dan meningkatkan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus 1. Peneliti
merancang tindakan yang dilakukan dalam penelitian, yaitu :
1) Peneliti melakukan pengamatan mengenai kondisi kelas,
kondisi siswa dan model pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran.
2) Peneliti dan guru menyiapkan materi Bangun Datar yang
diajarkan dan mencari bahan-bahan yang mendukung
materi pembelajaran.
3) Peneliti dan guru membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai
dengan model pembelajaran yang digunakan yaitu
Realistic Mathematic Education (RME).
4) Peneliti membuat instrument penelitian meliputi lembar
observasi hasil belajar siswa dan lembar evaluasi tes.
b. Pelaksanaan Siklus 2
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 tidaklah jauh berbeda
dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Pada siklus
berikutnya, model pembelajaran yang digunakan pada
tindakan ini adalah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran RME. Sehingga diharapkan pada siklus
berikutnya ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
1) Guru melakukan apersepsi dan motivasi untuk
membimbing siswa memasuki materi yang dibahas.
15
2) Guru menyampaikan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar serta Tujuan Pembelajaran.
3) Guru menyampaikan pembelajaran dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti.
4) Guru membentuk kelompok belajar siswa dan
membagikan Kertas Lipat ke siswa.
5) Masing-masing kelompok mendapatkan 3 Kertas Lipat
yang sudah berbentuk bangun datar (persegi, persegi
panjang dan segitiga)
6) Guru bersama siswa menentukan rumus keliling bangun
datar (persegi, persegi panjang dan segitiga).
7) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mendiskusikannya bersama kelompok belajar.
8) Guru berkeliling untuk memantau diskusi dalam
kelompok dan memastikan agar setiap kelompok
memahami materi secara utuh.
9) Guru meminta siswa mengumpulkan tugas yang telah
dikerjakan.
10) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi bersama-
sama.
c. Pengamatan / Pengumpulan Data
Observasi yang dilakukan pada siklus ini hampir
mirip sama dengan observasi pada siklus 1, tetapi pada
tahap ini peneliti lebih menitikberatkan padapengamatan
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Realistic Mathematic Education (RME), hasil belajar siswa
dan kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan
tindakan.
d. Refleksi Siklus 2
Peneliti dengan guru kelas berdiskusi mengenai hasil
yang diperoleh pada refleksi siklus 2. Dari hasil tersebut
16
dilihat apakah telah menenuhi target yang diharapkan atau
belum. Apabila telah menenuhi target yang diharapkan,
maka penelitian dihentikan karena keterbatasan waktu
penelitian.
C. Kisi-Kisi Instrumen/Soal Evaluasi
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen
Bentuk No
Kompetensi Dasar Indikator Soal Bobot
Soal Soal
3.9 Menjelaskan dan Disajikan gambar, Isian 30 1
menentukan keliling siswa mampu
dan luas persegi, menentukan keliling
persegi panjang, dan segitiga.
segitiga, serta
hubungan pangkat dua
dengan akar pangkat
dua.
4.9 Menyelesaikan Disajikan gambar, Isian 35 2
masakah berkaitan siswa mampu
dengan keliling dan menyelesaikan masalah
luas persegi, persegi yang berkaitan dengan
panjang, dan segitiga, keliling persegi.
serta hubungan Disajikan gambar, Isian 35 3
pangkat dua dengan siswa mampu
akar pangkat dua menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
keliling persegi
panjang.
17
gambaran pelaksanaan. Kemudian untuk peningkatan hasil belajar siswa
dapat diketahui melalui rumus hasil belajar siswa.
Ngalim Purwanto (2010:102-103) berpendapat bahwa besarnya
nilai yang diperoleh oleh siswa merupakan persentase dari skor
maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes tersebut dikerjakan
dengan hasil 100% betul. Rumus untuk menghitungnya yaitu :
R
𝑁𝑃 = 𝑥 100
SM
Keterangan
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
20
3) Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran bersama-sama.
Kemudian guru memberikan tugas individual untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang materi bangun datar (persegi, persegi
panjang dan segitiga). Selanjutnya guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam dan doa penutup.
c. Pengamatan Siklus 1 / Observasi
Pada saat pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 siswa antusias
dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Realistic
Mathematic Education (RME). Walaupun pada awal pembelajaran,
siswa sudah terlihat malas dan kurang bersemangat mengikuti
pembelajaran matematika. Namun setelah pembelajaran dimulai, siswa
sangat antusias untuk mengikutinya.
Hasil belajar pada siklus 1 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang
dikerjakan siswa pada akhir pembelajaran. Soal evaluasi berbentuk
essay yang terdiri dari 3 soal. Nilai siswa diperoleh dengan
menghitung skor yang diperoleh kemudian mengubahnya menjadi
nilai akhir. Setelah kegiatan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan,
selanjutnya guru melakukan kegiatan evaluasi hasil belajar pada siswa.
Tabel 4.2
21
90 – 100, pada rentang 80 – 89 diperoleh 1 siswa (6.25%).
Selanjutnya, terdapat 6 siswa (37.5%) pada rentang nilai 70 – 79. Pada
rentang nilai 60 – 69 diperoleh 6 siswa (37.5%), rentang nilai 50 – 59
diperoleh 3 siswa (18.75%), dan < 50 diperoleh 0 siswa (0%)
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah ≥70
maka dapat dilakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas
dan belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat
disajikan dalam tabel 4.3
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Ketuntasan Siswa SDN Celep
No Nilai Siklus 1 Keterangan
Jumlah Siswa Persentase (%)
1 ≥70 7 44% Tuntas
2 ≤ 69 9 56% Belum Tuntas
22
nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥70). Sehingga perlu
tindak lanjut dan perbaikan siklus 1 ke siklus 2.
2. Deskripsi Siklus 2
a. Perencanaan Siklus 2
Dari hasil Siklus 2 pengamatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan
perolehan nilai hasil belajar siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan diperoleh dari hasil evaluasi pada pembelajaran siklus
1. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat permasalahan yaitu
ketuntasan klasikal yang diperoleh masih mencapai 44% dan belum
memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan yaitu 75%.
Sehingga perlu tindak lanjut pada siklus 2. Upaya yang dilakukan peneliti
pada tahap ini yaitu :
23
Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengajak
siswa berdoa bersama terlebih dahulu. Kemudian guru melakukan
apersepsi adakah benda yang berbentuk bidang datar tertentu.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran siswa mendengarkan penjelasan
materi pembelajaran bangun datar. Selanjutnya guru membentuk
kelompok belajar , setiap kelompok terdiri atas 2 siswa. guru
berkeliling untuk memantau diskusi dalam kelompok dan
memastikan agar setiap kelompok memahami materi secara utuh.
Kemudian guru bersama siswa menentukan rumus keliling bangun
datar. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk berdiskusi
bersama kelompok belajar. Selanjutnya guru meminta siswa
mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan.
3) Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran bersama-sama
siswa. Kemudian guru memberikan tugas secara individu untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang materi bangun datar.
Selanjutnya guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan doa
penutup.
c. Pengamatan Siklus 2 / Observasi
Saat pembelajaran siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model Realistic Mathematic Education (RME).
Pada siklus 2 berbeda dengan siklus 1, siswa lebih semangat mengikuti
pembelajaran pada siklus 2 ini.
Hasil belajar pada siklus 2 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang
dikerjakan siswa pada akhir pembelajaran. Soal evaluasi berbentuk essay
yang terdiri dari 3 soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor
kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Setelah kegiatan
pembelajaran siklus 2 dilaksanakan,
24
Tabel 4.4
Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika
Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas IV SDN Celep
Siklus 2
No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
1 90 – 100 3 18.75%
2 80 – 89 6 37.5%
3 70 - 79 4 25%
4 60 - 69 3 18.75%
5 50 – 59 0 0%
6 < 50 0 0%
25
menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematic Education
(RME) dari pertemuan pertama dan kedua, yang selanjutnya diadakan
refleksi pada siklus 2. Berdasarkan hasil observasi siklus 2, peneliti sudah
dapat menerapkan model pembelajaran Realistic Mathematic Education
(RME).
26
BAB V
B. Saran
Berdasarkan penelitian ditemukan beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan dalam pembelajaran Matematika yaitu :
a. Bagi Siswa
Siswa diharapkan saling membantu dalam bekerja secara
kelompok maupun mandiri mengerjakan tugas agar dapat terselesaikan
dengan mudah.
b. Bagi Guru
Guru dapat menggunakan model RME sebagai model
pembelajaran alternatif, karena model pembelajaran ini mengacu pada
pengalaman siswa dan benda-benda nyata.
c. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan dukungan penuh terhadap guru
dalam pembelajaran menggunakan model RME, agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan
27
penelitian selanjutnya.
28