Anda di halaman 1dari 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RME UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA


MATERI BANGUN DATAR KELAS IV
SD NEGERI CELEP

Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4501)

Disusun Oleh
EDI RIYANTO
NIM : 857971009

PROGRAM STUDI PGSD-BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan mempunyai peranan yang amat sangat penting bagi
manusia. Pendidikan merupakan proses seorang memperoleh pengalaman
dan informasi dari hasil belajar. Jenjang pendidikan dasar pondasi awal
untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Peningkatan kualitas pendidikan
di sekolah dasar harus diupayakan agar mendapatkan lulusan yang sesuai
dengan harapan.
Keberhasilan disekolah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya guru dan siswa. Guru merupakan pokok yang penting dan
sumber informasi ilmu pengetahuan untuk menunjang keberhasilan siswa
dalam memahami materi pembelajaran, seorang guru mempunyai cara
mengajar yang baik sehingga siswa termotivasi mengikuti pembelajaran.
Sedangkan siswa bisa dikatakan sebagai pelajar diupayakan mampu
menggali potensinya secara maksimal. Selain menjadi sumber informasi
pengetahuan.
Dalam pembelajaran dikelas guru masih banyak menggunakan model
pembelajaran konvensional atau ceramah. Sehingga masih banyak siswa
yang kurang berminat dan mengantuk pada saat pembelajaran. Dengan
begitu guru harus bisa mengkondisikan kelas agar terjadi pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga siswa mampu menerima
materi pembelajaran dengan baik dan mendapatkan hasil belajar yang sesuai
yang diharapkan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di
Sekolah Dasar. Salah satu karakteristik matematika yaitu mempunyai objek
yang abstrak. Sifat yang abstrak ini yang membuat siswa sulit untuk
memahami p e l a j a r a n matematika. Taraf berpikir siswa hanya menerima

2
hal-hal yang bersifat nyata. Tanpa keterkaitan yang nyata inilah yang
membuat siswa susah untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru.
1. Identifikasi Masalah
a. Guru menggunakan metode ceramah dalaam menyampaikan materi,
sehingga siswa menjadi bosan dan kurang paham dalam
pembelajaran.
b. Karakterisitik matematika adalah mempunyai objek yang abstrak,
sehingga membuat siswa susah memahami materi yang diajarkan
guru.
c. Siswa terlihat mengantuk dan tidak antusias saat proses
pembelajaran.
d. Guru belum menggunakan media dalam pembelajaran
e. Hasil pembelajaran siswa kurang memuaskan.
2. Analisis Masalah
Dalam pembelajaran matematika, banyak siswa yang mendapatkan
nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sehingga guru
sering memberikan remidial kepada siswa. Hal ini dikarenakan
matematika kurang diminati oleh siswa.. Banyak siswa yang
menganggap pelajaran matematika termasuk pelajaran yang sulit
dipahami dan membosankan. Salah satu materi matematika yang
kurang diminati siswa yaitu materi bangun datar. Sebagian siswa masih
bingung dalam menentukan keliling dan luas bangun datar.
Selain masalah tersebut, terdapat masalah lain yaitu dalam
pembelajaran, seringkali siswa banyak yang mengantuk, bermain
dengan teman yang lain tanpa memperhatikan guru menjelaskan
dikelas. Dalam kasus ini dikarenakan dalam pembelajaran guru masih
menggunakan metode ceramah atau konvensional. Sehingga siswa
merasa cepat bosan dan malas untuk memperhatikan guru mengajar,
yang akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal.

3
3. Alternative dan Prioritas Pemecahan Masalah
Alternatif pilihan dalam mengatasi masalah diatas guru dapat
mengubah model pembelajaran dengan yang lain. Model pembelajaran
yang sesuai dengan masalah diatas yaitu menggunakan model
pembelajaran RME. Hal itu berdasarkan pada karakteristik siswa yang
masih berada pada tahap operasional konkret. Model pembelajaran
RME dapat menggunakan benda-benda nyata yang sangat erat
berkaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari siswa dan dapat
dijadikan sebagai model atau alat bantu siswa untuk memahami materi.
Penerapan model pembelajaran RME ini tepat digunakan pada
pembelajaran matematika khususnya bangun datar. Hal ini dikarenakan
bentuk dari bangun datar sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Karena model pembelajaran RME ini dapat memberikan
pemahaman yang jelas pada siswa sehingga siswa dapat memahami
materi yang diajarkan oleh guru. Sehingga model pembelajaran RME
ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang
maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses pembelajaran menggunakan model Realistic
Mathematics Education untuk meningkatkan hasil belajar materi bangun
datar kelas 4 SD Negeri Celep?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model
Realistic Mathematics Education (RME) materi bangun datar kelas IV
SD Negeri Celep?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan penggunaan model Realistic Mathematics Education
untuk meningkatkan hasil belajar materi bangun datar kelas 4 SD Negeri
Celep?
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan
model Realistic Mathematics Education (RME) materi bangun datar
kelas IV SD Negeri Celep?

4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari hasil penelitian ini agar diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
dalam mengembangkan penerapan Realistic Mathematics Education
(RME) pada materi pembelajaran yang lain.
2. Secara Praktis
a. Untuk guru
Dapat sebagai bahan pertimbangan untuk memilih strategi dan
untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih kreatif dan
menarik.
b. Untuk siswa
Dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan dan
menarik mengikuti pembelajaran di kelas.
c. Untuk sekolah
Dapat dijadikan seabagai bahan kajian agar dapat
meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di sekolah.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME)


1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rancangan belajar yang
digunakan sebagai pedoman dalam proses belajar untuk mencapai sebuah
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Helmiati (2012:19)
berpendapat bahwa model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari peneraan suatu pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran.

2. Realistic Mathematic Education (RME)

RME merupakan singkatan dari Realistic Mathematic Education


yang mempunyai terjemahan Bahasa Indonesia “pembelajaran matematika
realistik”. Realistik dalam hal ini dimaksudkan menagcu pada hal yang
dapat dibayangkan oleh siswa. RME dapat dikatakan sebagai suatu
pembelajaran yang memanfaatkan hal yang nyata atau real yang dapat
dengan mudah dipahami oleh siswa.

Pada pembelajaran model RME ini, guru berperan sebagai


fasilitator, mampu membangun pengajaran yang interaktif, dan mengaitkan
masalah-masalah dunia nyata. Sehingga kemampuan nalar siswa sangat
menentukan dalam menerjemahkan permasalah dalam kehidupan sehari-
hari. Treffers dalam Wijaya (2012:20) merumuskan lima karakteristik
RME, yaitu:
a. Penggunaan konteks
b. Penggunaan model untuk matematisasi progresif
c. Pemanfaat hasil konstruksi siswa
d. Interaktivitas
e. Keterkaitan

6
Aris Shoimin (2014:150) mengemukakan langkah-langkah
pembelajaran RME adalah sebagai berikut:
a. Memahami masalah kontekstual
Guru memberikan masalah kontekstual dan siswa diminta untuk
memahami masalah tersebut.
b. Menyelesaikan masalah kontekstual
Siswa secara individual diminta untuk menyelesaikan masalah
kontekstual pada buku siswa atau LKS dengan cara sendiri.
Cara pemecahan dan jawaban masalah yang berbeda lebih
diutamakan.
c. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban
Siswa diminta untuk membandingkan dan mendiskusikan
jawaban mereka dalam kelompok kecil. Setelah itu, dari hasil
diskusi itu dibandingkan pada diskusi kelas yang dipimpin oleh
guru.
d. Menarik kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi kelompok dan diskusi kelas yang
dilakukan, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan
tentang konsep, definisi, teoremma, prinsip, atau prosedur
matematika yang terkait dengan masalah kontekstualyang baru
diselesaikan.
Aris Shoimin (2014:150) berpendapat bahwa kelebihan RME
adalah sebagai berikut.
a. RME memberikan pengertian yang jelas kepada siswa tentang
kehidupan sehari-hari dan kegunaan umumnya bagi manusia.
b. RME memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa
matematika adalah suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan
dikembangkan sendiri oleh siswa, tidak hanya mereka yang
disebut pakar dalam bidang tersebut.
c. RME memberikan pengertian yang jelas kepada siswa cara
penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan

7
tidak harus sama antara yang satu dengan yang lain.
d. RME memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa
dalam mempelajari matematika proses pembelajaran adalah
sesuatu yang utama dan siswa harus menjalani proses itu dan
berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika
dengan bantuan guru.
Aris Shoimin (2014:150) juga berpendapat bahwa kekurangan
RME adalah sebagai berikut.
a. Tidak mudah untuk mengubah pandangan yang mendasar
tentang berbagai hal seperti peran guru dan siswa dalam
pembelajaran.
b. Pencarian soal-soal yang terkait dengan permasalahan
kontekstual yang sulit.
c. Sulitnya mendorong siswa untuk menemukan konsep secara
mandiri.
d. Sulitnya guru dalam membantu siswa menemukan kembali
konsep- konsep matematika yang dipelajari.
B. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
1. Pengertian Matematika
Ahmad Susanto (2016:183) mengungkapkan bahwa matematika
merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep-
konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi
simbol-simbol itu. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa
matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan struktur-
struktur abstrak yang meliputi ide, proses dan penalaran.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Ahmad Susanto (2013:190) berpendapat bahwa tujuan
pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

8
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan


sehari-hari.
3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Pembelajaran di sekolah dasar merupakan salah satu pembelajaran
yang diberikan bagi siswa untuk membekali siswa dengan kemampuan
menghitung dan mengolah data. Pembelajaran matematika dapat digunakan
sebagai sarana dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide
menggunakan simbol, diagram atau media lain dalam matematika. Siswa
juga perlu dibekali kemampuan memahami konsep matematika dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari menggunakan konsep
matematika.
4. Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar
a. Pengertian Bangun Datar
Bangun datar merupakan bangun-bangun yang mempunyai
permukaan datar dan memiliki dua dimensi. Dimensi tersebut adalah
panjang dan lebar.
b. Keliling Bangun Datar
Panjang batas bangun datar disebut keliling bangun datar.
satuan keliling sama dengan satuan panjang, yaitu m, cm, dm, mm,
dll.
c. Keiling Persegi
Persegi adalah bangun datar yang keemoat sisinya sama
panjang. Keliling persegi sama dengan jumlah panjang keempat
sisinya. Keliling persegi dapat dihitung menggunakan rumus berikut

9
Dengan s = panjang atau sisi persegi.
d. Keliling Persegi Panjang
Persegi panjang bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh
dua pasang sisi yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan
pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya
adalah sudut siku-siku. Keliling persegi panjang sama dengan jumlah
panjang keempat sisinya. Keliling persegi panjang dapat dihitung
menggunakan rumus berikut :

Dengan 𝑝 = panjang persegi panjang dan 𝑙 = lebar


persegi panjang.
e. Keliling Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi dengan
adanya tiga buah sisi serta memiliki tiga buah titik sudut. Keliling
segitiga sama dengan jumlah panjang ketiga sisinya. Rumus untuk
menghitung keliling segitiga adalah sebagai berikt :

Dengan 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 adalah panjang setiap sisi segitiga

C. Hipotesis Tindakan

10
Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan di atas dapat
dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
Model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas
IV SD Negeri Celep.

11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian, serta Pihak yang Membantu


Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek dan tempat penelitian ini adalah siswa kelas IV di SD
Negeri Celep Tahun Pelajaran 2022/2023. Jumlah siswa di kelas IV ada 16
siswa dengan 6 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Siswa kelas IV
memiliki kondisi yang sehat baik secara fisik, sosial, maupun
perkembangan intelektualnya.
2. Tempat Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran yang penulis
laksanakan adalah disalah satu SD yang berada di Kelurahan Karangsari,
Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
 Sekolah yang digunakan dalam melaksanakan perbaikan
pembelajaran adalah di SD Negeri Celep.
 Mata pelajaran yang diberikan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran ini adalah mata pelajaran Matematika materi bangun
datar.
 Kelas yang digunakan dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran
adalah dikelas IV dengan jumlah murid sebanyak 16 siswa.
3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 siklus,
yaitu siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2023 dan siklus 2
dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2023, dengan waktu pelaksanaan
tertera dalam tabel 3.1.

12
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan
No Hari / Tanggal Keterangan
1 Sabtu, 15 April 2023 Melakukan Analisis Keadaan
2 Sabtu, 6 Mei 2023 Membuat perlengkapan (RPP dan lainya)
3 Senin, 08 Mei 2023 Siklus 1
4 Selasa, 09 Mei 2023 Siklus 1
5 Rabu, 10 Mei 2023 Siklus 2
6 Kamis, 11 Mei 2023 Siklus 2

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


1. Siklus 1
a. Perencanaan siklus 1
Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang dilakukan
dalam penelitian, yaitu :
1) Peneliti melakukan pengamatan mengenai kondisi kelas, kondisi
siswa dan model pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran.
2) Peneliti dan guru menyiapkan materi Bangun Datar yang
diajarkan dan mencari bahan-bahan yang mendukung materi
pembelajaran.
3) Peneliti dan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model
pembelajaran yang digunakan yaitu Realistic Mathematic
Education (RME).
4) Peneliti membuat instrument penelitian meliputi lembar observasi
hasil belajar siswa dan lembar evaluasi tes.
b. Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan merupakan
penerapan dari perencanaan yang telah dibuat. Pada tahap ini
tindakan yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
RME. Adapun langkah-langkah tindakan yang dilakukan adalah :

1) Guru melakukan apersepsi dan motivasi untuk membimbing

13
siswa memasuki materi yang dibahas.
2) Guru menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
serta Tujuan Pembelajaran.
3) Guru menyampaikan pembelajaran dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti.
4) Guru membentuk kelompok belajar siswa dan membagikan
Kertas Lipat ke siswa.
5) Guru bersama siswa menentukan rumus keliling bangun datar
(persegi, persegi panjang dan segitiga).
6) Masing-masing kelompok mendapatkan 3 Kertas Lipat yang
sudah berbentuk bangun datar (persegi, persegi panjang dan
segitiga)
7) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mendiskusikannya
bersama kelompok belajar.
8) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama.
c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen Siklus 1
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan untuk
mengetahui jalannya pembelajaran. Pada tahapan ini yang diamati
adalah proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME), hasil belajar
siswa dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi Siklus 1
Refleksi merupakan tahap penilaian terhadap proses yang
terjadi dan yang belum berhasil dengan tindakan yang dilakukan..
Masalah yang terjadi dan segala kekurangan yang berhubungan
dengan tindakan yang dilakukan kemudian direfleksi. Hasil refleksi
ini digunakan sebagai acuan dan pertimbangan dalam perencanaan
pada pembelajaran siklus yang berikutnya.
Dalam refleksi ini, peneliti melakukan rencana yang akan
dilakukan selanjutnya. Apabila pada siklus 1 belum tercapai, maka
akan dilanjutkan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus berikutnya

14
dilakukan sebagai perbaikan dan penyempurnaan model yang
digunakan pada siklus 1.
2. Siklus 2
a. Perencanaan Siklus 2
Pada tahap ini direncanakan kembali tindakan pembelajaran
yang mengacu pada hasil siklus 1 dengan tujuan
memperbaiki kekurangan-kekurangan dan meningkatkan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus 1. Peneliti
merancang tindakan yang dilakukan dalam penelitian, yaitu :
1) Peneliti melakukan pengamatan mengenai kondisi kelas,
kondisi siswa dan model pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran.
2) Peneliti dan guru menyiapkan materi Bangun Datar yang
diajarkan dan mencari bahan-bahan yang mendukung
materi pembelajaran.
3) Peneliti dan guru membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai
dengan model pembelajaran yang digunakan yaitu
Realistic Mathematic Education (RME).
4) Peneliti membuat instrument penelitian meliputi lembar
observasi hasil belajar siswa dan lembar evaluasi tes.

b. Pelaksanaan Siklus 2
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 tidaklah jauh berbeda
dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Pada siklus
berikutnya, model pembelajaran yang digunakan pada
tindakan ini adalah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran RME. Sehingga diharapkan pada siklus
berikutnya ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
1) Guru melakukan apersepsi dan motivasi untuk
membimbing siswa memasuki materi yang dibahas.

15
2) Guru menyampaikan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar serta Tujuan Pembelajaran.
3) Guru menyampaikan pembelajaran dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti.
4) Guru membentuk kelompok belajar siswa dan
membagikan Kertas Lipat ke siswa.
5) Masing-masing kelompok mendapatkan 3 Kertas Lipat
yang sudah berbentuk bangun datar (persegi, persegi
panjang dan segitiga)
6) Guru bersama siswa menentukan rumus keliling bangun
datar (persegi, persegi panjang dan segitiga).
7) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mendiskusikannya bersama kelompok belajar.
8) Guru berkeliling untuk memantau diskusi dalam
kelompok dan memastikan agar setiap kelompok
memahami materi secara utuh.
9) Guru meminta siswa mengumpulkan tugas yang telah
dikerjakan.
10) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi bersama-
sama.
c. Pengamatan / Pengumpulan Data
Observasi yang dilakukan pada siklus ini hampir
mirip sama dengan observasi pada siklus 1, tetapi pada
tahap ini peneliti lebih menitikberatkan padapengamatan
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Realistic Mathematic Education (RME), hasil belajar siswa
dan kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan
tindakan.
d. Refleksi Siklus 2
Peneliti dengan guru kelas berdiskusi mengenai hasil
yang diperoleh pada refleksi siklus 2. Dari hasil tersebut

16
dilihat apakah telah menenuhi target yang diharapkan atau
belum. Apabila telah menenuhi target yang diharapkan,
maka penelitian dihentikan karena keterbatasan waktu
penelitian.
C. Kisi-Kisi Instrumen/Soal Evaluasi
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen
Bentuk No
Kompetensi Dasar Indikator Soal Bobot
Soal Soal
3.9 Menjelaskan dan Disajikan gambar, Isian 30 1
menentukan keliling siswa mampu
dan luas persegi, menentukan keliling
persegi panjang, dan segitiga.
segitiga, serta
hubungan pangkat dua
dengan akar pangkat
dua.
4.9 Menyelesaikan Disajikan gambar, Isian 35 2
masakah berkaitan siswa mampu
dengan keliling dan menyelesaikan masalah
luas persegi, persegi yang berkaitan dengan
panjang, dan segitiga, keliling persegi.
serta hubungan Disajikan gambar, Isian 35 3
pangkat dua dengan siswa mampu
akar pangkat dua menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
keliling persegi
panjang.

D. Teknik Analisis Data


Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kuantitatif. Hasil analisis untuk memperoleh informasi sejauh mana
peningkatan hasil belajar siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran di
dalam sebuah penelitian.
1. Analisis data dan hasil observasi
Hasil observasi siswa dalam pembelajaran Matematika SD Negeri
Kedungsari menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematic
Education (RME) dianalisis secara deskriptif untuk memberikan

17
gambaran pelaksanaan. Kemudian untuk peningkatan hasil belajar siswa
dapat diketahui melalui rumus hasil belajar siswa.
Ngalim Purwanto (2010:102-103) berpendapat bahwa besarnya
nilai yang diperoleh oleh siswa merupakan persentase dari skor
maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes tersebut dikerjakan
dengan hasil 100% betul. Rumus untuk menghitungnya yaitu :
R
𝑁𝑃 = 𝑥 100
SM
Keterangan

NP : Nilai persen yang dicari


R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum ideal
100 : Bilangan tetap
Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini
apabila peningkatan hasil belajar siswa hingga 75% siswa di kelas dan
memenuhi ketuntasan minimal yakni 70.

18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian pembelajaran mata pelajaran Matematika menggunakan
model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dikelas IV SD
Negeri Celep telah direncanakan. Pada evaluasi menggunakan dua siklus
perbaikam yang dilaksanakan. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan
setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran, sehingga diperoleh hasil
evaluasi di bawah ini:
1. Deskripsi Siklus 1
a. Perencanaan Siklus 1
Siklus 1 pengamatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada
perolehan nilai hasil belajar siswa matematika yang masih kurang dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil yang
diperoleh, terdapat masalah yang muncul yaitu hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika yang masih rendah. Hal yang
mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu model pembelajaran yang
digunakan belum sesuai sehingga siswa kurang memahami materi
yang disampaikan. Upaya yang dilakukan peneliti pada tahap ini yaitu
:

1) Peneliti dan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)


tentang materi yang diajarkan menggunakan model pembelajaran
Realistic Mathematic Education (RME).
2) Peneliti dan guru menyiapkan materi bangun datar yang diajarkan
dan mencari bahan-bahan yang mendukung materi pelajaran.
3) Peneliti membuat instrumen penelitian yaitu lembar observasi hasil
belajar siswa dan lembar evaluasi tes. Setelah selesai tahap
perencanaan dilanjutkan pada tahap tindakan atau pelaksanaan.
4) Peneliti mempersiapkan alat-alat dokumentasi.

19
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan merupakan penerapan


dari perencanaan yang telah dibuat. Pada tahap ini tindakan yang
dilakukan adalah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME). Kegiatan siklus
1 dilaksanakan pada hari Senin 08 Mei 2023. Pada pertemuan siklus 1
di ikuti 16 siswa. Langkah-langkah tindakan yang dilakukan guru
sesuai dengan RPP yang dibuat peneliti adalah:
1) Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengajak
siswa berdoa bersama terlebih dahulu. Setelah itu guru melakukan
apersepsi. Apersepsi berupa mengajak siswa melihat sekeliling di
kelas. Adakah benda yang berbentuk bidang datar tertentu.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran siswa mendengarkan penjelasan
materi pembelajaran bangun datar dengan bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk
bertanya, jika belum mengerti mengenai materi yang disampaikan.
Selanjunya guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa,
setiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Guru membagikan tugas
kelompok dan kertas lipat ke siswa. Masing-masing kelompok
mendapatkan 3 kertas lipat yang berbeda warna.

Guru mendemonstrasikan media Kertas Lipat untuk


menjelaskan konsep keliling bangun datar (persegi, persegi
panjang, dan segitiga). Kemudian guru bersama siswa menentukan
rumus keliling bangun datar ((persegi, persegi panjang, dan
segitiga). Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mendiskusikannya bersama kelompok belajar. Selanjutnya guru
meminta siswa mengumpulkan tugas yang dikerjakan.

20
3) Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran bersama-sama.
Kemudian guru memberikan tugas individual untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang materi bangun datar (persegi, persegi
panjang dan segitiga). Selanjutnya guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam dan doa penutup.
c. Pengamatan Siklus 1 / Observasi
Pada saat pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 siswa antusias
dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Realistic
Mathematic Education (RME). Walaupun pada awal pembelajaran,
siswa sudah terlihat malas dan kurang bersemangat mengikuti
pembelajaran matematika. Namun setelah pembelajaran dimulai, siswa
sangat antusias untuk mengikutinya.

Hasil belajar pada siklus 1 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang
dikerjakan siswa pada akhir pembelajaran. Soal evaluasi berbentuk
essay yang terdiri dari 3 soal. Nilai siswa diperoleh dengan
menghitung skor yang diperoleh kemudian mengubahnya menjadi
nilai akhir. Setelah kegiatan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan,
selanjutnya guru melakukan kegiatan evaluasi hasil belajar pada siswa.
Tabel 4.2

Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika


Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas IV SDN Celep
Siklus 1
No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
1 90 – 100 0 0%
2 80 – 89 1 6.25%
3 70 - 79 6 37.5%
4 60 - 69 6 37.5%
5 50 – 59 3 18.75%
6 < 50 0 0%

Berdasarkan tabel 4.2 pada siklus 1, maka dapat dikaji tentang


rentang nilai, frekuensi dan persentase. Perolehan nilai dibagi ke dalam 6
rentang nilai. Terdapat 0 siswa (0%) yang memperoleh nilai pada rentang

21
90 – 100, pada rentang 80 – 89 diperoleh 1 siswa (6.25%).
Selanjutnya, terdapat 6 siswa (37.5%) pada rentang nilai 70 – 79. Pada
rentang nilai 60 – 69 diperoleh 6 siswa (37.5%), rentang nilai 50 – 59
diperoleh 3 siswa (18.75%), dan < 50 diperoleh 0 siswa (0%)
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah ≥70
maka dapat dilakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas
dan belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat
disajikan dalam tabel 4.3
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Ketuntasan Siswa SDN Celep
No Nilai Siklus 1 Keterangan
Jumlah Siswa Persentase (%)
1 ≥70 7 44% Tuntas
2 ≤ 69 9 56% Belum Tuntas

Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat dikatakan bahwa jumlah siswa


yang tuntas 7 siswa dari 16 siswa (44%). Sedangkan siswa yang
belum tuntas adalah 9 siswa dari 16 siswa (56%) dengan KKM yang
ditentukan adalah ≥70.
d. Refleksi Siklus 1
Setelah dilakukannya pembelajaran siklus 1 menggunakan model
pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dari pertemuan
pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi siklus 1. Dalam
pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1, masih terlihat beberapa
kelompok masing kurang dalam kerjasama, masih ada yang bergurau. Ada
pula kelompok yang hanya satu anak cenderung bekerja sendiri atau
mengerjakan tugas kelompok sendiri.

Berdasarkan hasil observasi siklus 1 diperoleh siswa dengan


ketuntasan belajar pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥70) pada
pelaksanaan tindakan siklus 1 terdapat 7 siswa yang tuntas atau ketuntasan
klasikal mencapai 44%. Namun ketuntasan tersebut belum memenuhi
indikator keberhasilan yang peneliti tentukan yaitu sebesar 75%.
Berdasarkan tabel 4.3, masih terdapat 9 siswa (56%) yang memperoleh

22
nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥70). Sehingga perlu
tindak lanjut dan perbaikan siklus 1 ke siklus 2.

2. Deskripsi Siklus 2
a. Perencanaan Siklus 2
Dari hasil Siklus 2 pengamatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan
perolehan nilai hasil belajar siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan diperoleh dari hasil evaluasi pada pembelajaran siklus
1. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat permasalahan yaitu
ketuntasan klasikal yang diperoleh masih mencapai 44% dan belum
memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan yaitu 75%.
Sehingga perlu tindak lanjut pada siklus 2. Upaya yang dilakukan peneliti
pada tahap ini yaitu :

1) Peneliti dan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran


(RPP) tentang materi yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME).

2) Peneliti dan guru menyiapkan materi bangun datar yang diajarkan


dan mencari bahan-bahan yang mendukung materi pelajaran.

3) Peneliti membuat instrumen penelitian yaitu lembar observasi hasil


belajar siswa dan lembar evaluasi tes. Setelah selesai tahap
perencanaan dilanjutkan pada tahap tindakan atau pelaksanaan.

4) Peneliti mempersiapkan alat-alat dokumentasi.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2


Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematic
Education (RME). Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu 10 Mei
2023. Pada pertemuan siklus 2 dihadiri 16 siswa. Langkah-langkah
tindakan yang dilakukan guru sesuai dengan RPP yang dibuat peneliti
adalah:
1) Kegiatan Awal

23
Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengajak
siswa berdoa bersama terlebih dahulu. Kemudian guru melakukan
apersepsi adakah benda yang berbentuk bidang datar tertentu.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran siswa mendengarkan penjelasan
materi pembelajaran bangun datar. Selanjutnya guru membentuk
kelompok belajar , setiap kelompok terdiri atas 2 siswa. guru
berkeliling untuk memantau diskusi dalam kelompok dan
memastikan agar setiap kelompok memahami materi secara utuh.
Kemudian guru bersama siswa menentukan rumus keliling bangun
datar. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk berdiskusi
bersama kelompok belajar. Selanjutnya guru meminta siswa
mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan.
3) Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran bersama-sama
siswa. Kemudian guru memberikan tugas secara individu untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang materi bangun datar.
Selanjutnya guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan doa
penutup.
c. Pengamatan Siklus 2 / Observasi
Saat pembelajaran siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model Realistic Mathematic Education (RME).
Pada siklus 2 berbeda dengan siklus 1, siswa lebih semangat mengikuti
pembelajaran pada siklus 2 ini.

Hasil belajar pada siklus 2 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang
dikerjakan siswa pada akhir pembelajaran. Soal evaluasi berbentuk essay
yang terdiri dari 3 soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor
kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Setelah kegiatan
pembelajaran siklus 2 dilaksanakan,

24
Tabel 4.4
Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika
Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas IV SDN Celep
Siklus 2
No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
1 90 – 100 3 18.75%
2 80 – 89 6 37.5%
3 70 - 79 4 25%
4 60 - 69 3 18.75%
5 50 – 59 0 0%
6 < 50 0 0%

Berdasarkan tabel 4.4 pada siklus 2, Terdapat 3 siswa (18.75%)


yang memperoleh nilai pada rentang 90 – 100, pada rentang 80 – 89
diperoleh 6 siswa (37.5%). Selanjutnya, terdapat 4 siswa (25%) pada
rentang nilai 70 – 79. Pada rentang nilai 60 – 69 diperoleh 3 siswa
(18.75%), rentang nilai 50 – 59 diperoleh 0 siswa (0%), dan < 50
diperoleh 0 siswa (0%).
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah ≥70
maka dapat dilakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas
dan belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 dapat
disajikan dalam tabel 4.5
Tabel 4.5
Hasil Belajar Siswa Berdasarkan
Ketuntasan Siswa SDN Celep
No Nilai Siklus 2 Keterangan
Jumlah Siswa Persentase (%)
1 ≥70 13 81% Tuntas
2 ≤ 69 3 19% Belum Tuntas

Berdasarkan tabel 4.5, maka dapat dikatakan bahwa jumlah siswa


yang tuntas 13 siswa dari 16 siswa (81%). Sedangkan siswa yang belum
tuntas adalah 3 siswa dari 16 siswa (19%) dengan KKM yang ditentukan
adalah ≥70.
d. Refleksi Siklus 2
Setelah terlaksananya kegiatan pembelajaran siklus 2

25
menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematic Education
(RME) dari pertemuan pertama dan kedua, yang selanjutnya diadakan
refleksi pada siklus 2. Berdasarkan hasil observasi siklus 2, peneliti sudah
dapat menerapkan model pembelajaran Realistic Mathematic Education
(RME).

Pada hasil evaluasi belajar diperoleh siswa dengan ketuntasan


belajar pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥70) pada pelaksanaan
tindakan siklus 2 terdapat 13 siswa yang tuntas atau ketuntasan klasikal
mencapai 81%. Berdasarkan indikator keberhasilan ketuntasan belajar
yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 75%, maka dapat dinyatakan
bahwa indikator keberhasilan telah tercapai karena persentase ketuntasan
telah mencapai 81%.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pada penelitian tindakan adalah peningkatan hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Negeri Celep Kecamatan Bener melalui
penerapan model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME).
Hasil penelitian menunjukkan adanya tindakan melalui model
pembelajaran RME, baik yang dilakukan siswa maupun yang dilakukan
oleh guru dari siklus 1 ke siklus 2.
Dengan menerapkan model pembelajaran Realistic Mathematic
Education (RME) dengan tepat, dan dengan memperhatikan karakteristik
siswa, kemudian dibagi tugas dan peran siswa, ternyata model
pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) ini mampu
meningkatkan keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi bangun datar pada siswa kelas IV SD Negeri Celep Kecamatan
Bener Kabupaten Purworejo.

26
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika materi bangun datar dengan model pembeljaran Realistic
Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri Celep. Dengan metode pembelajaran yang
menerapkan 4 langkah pembelajaran, yang meliputi memahami masalah
kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan
mendiskusikan jawaban, dan menyimpulkan jawaban yang telah disusun,
mampu memperbaiki kualitas pembelajaran di SD Negeri Celep
khususnya pelajaran matematika materi bangun datar.

B. Saran
Berdasarkan penelitian ditemukan beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan dalam pembelajaran Matematika yaitu :
a. Bagi Siswa
Siswa diharapkan saling membantu dalam bekerja secara
kelompok maupun mandiri mengerjakan tugas agar dapat terselesaikan
dengan mudah.
b. Bagi Guru
Guru dapat menggunakan model RME sebagai model
pembelajaran alternatif, karena model pembelajaran ini mengacu pada
pengalaman siswa dan benda-benda nyata.
c. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan dukungan penuh terhadap guru
dalam pembelajaran menggunakan model RME, agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan

27
penelitian selanjutnya.

28

Anda mungkin juga menyukai