1
) Alumni, 2,3) Dosen Jurusan Magister Pendidikan Matematika PPs Unsri
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKAVOLUME 4. NO.1 JUNI
7
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKAVOLUME 4. NO.1 JUNI
METODE PENELITIAN
HASIL DAN
PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
1. Analisis Data Hasil Pretes
Sebelum pemberian perlakuan
yaitu pembelajaran problem posing
pada kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol maka kedua kelas tersebut
diberikan pretes yang sama. Tujuan
pemberian pretes ini adalah untuk
melihat kemampuan awal kedua
kelompok sebelum diberikan perlakuan
serta untuk melihat kesetaraan dua
kelas (kelas eksperimen dan kelas
kontrol).
Untuk mengetahui normalitas
data nilai kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa pada pretes
untuk setiap kelompok pembelajaran
(PP, KV) digunakan uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Hipotesis nol yang
diuji: Ho: Sampel berdistribusi normal,
melawan alternatif Ha: Sampel tidak
berdistribusi normal. Kriteria
pengujian: jika nilai probabilitas (sig)
dari Z lebih besar dari α = 0,05 maka
hipotesis nol diterima. Rangkuman
hasil uji normalitas disajikan pada tabel
1 berikut:
Tabel1.
Uji Normalitas Nilai Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika
Siswa Pada Pretes Berdasarkan
Kelompok Pembelajaran
7
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKAVOLUME 4. NO.1 JUNI
7
Herawati, Pengaruh Pembelajaran Problem
7
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKAVOLUME 4. NO.1 JUNI
pembelajaran dan tingkat penguasaan lebih kecil dari α = 0,05 maka hipotesis nol
matematika siswa berdistribusi normal. ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan
Selanjutnya, uji homogenitas varians kemampuan pemahaman konsep
populasi dari skor kemampuan pemahaman matematika siswa antara yang memperoleh
konsep matematika siswa setelah pembelajaran problem posing dengan yang
pembelajaran (postes) berdasarkan memperoleh pembelajaran konvensional.
kelompok pembelajaran dan tingkat PM Dari hasil uji ANOVA dua jalur kita
dengan menggunakan uji Levene. Hipotesis juga dapat mengetahui perbedaan
nol yang diuji: Ho: σ1 = σ2 melawan kemampuan pemahaman konsep
alternatif Ha: σ1 ≠ σ2. Kriteria pengujian matematika antara siswa dalam kelompok
adalah jika nilai probabilitas (sig) lebih tinggi, sedang dan rendah (ditinjau dari
besar dari α = 0,05, maka hipotesis nol tingkat penguasaan matematika siswa).
diterima.
Berdasarkan hasil uji homogenitas Pengujian Hipotesis 2:
data diperoleh bahwa nilai probabilitas Dari hasil uji ANOVA dua jalur di
(sig) lebih besar dari α = 0,05, ini berarti atas diperoleh nilai probabilitas (sig) untuk
hipotesis nol diterima. Dengan demikian, tingkat penguasaan matematika = 0,001.
varians populasi dari skor kemampuan Oleh karena nilai probabilitas (sig) lebih
pemahaman konsep matematika siswa kecil daripada α = 0,05 maka hipotesis nol
berdasarkan kelompok pembelajaran dan ditolak. Hal ini berarti paling sedikit ada
tingkat penguasaan matematika siswa satu kelompok berbeda dari yang lainnya.
homogen. Untuk mengetahui kelompok mana yang
Dikarenakan semua kelompok data berbeda secara signifikan dalam
berdistribusi normal dan variansnya kemampuan pemahaman konsep
homogen, maka untuk mengetahui ada atau matematika siswa maka dapat dilihat dari
tidak adanya perbedaan kemampuan hasil uji Scheffe. Oleh karena itu
pemahaman konsep matematika siswa dilanjutkan dengan uji Scheffe pada taraf
berdasarkan kelompok pembelajaran, untuk signifikansi α = 0,05.
mengetahui ada atau tidak adanya Tabel 3. Uji Scheffe Nilai Rata-rata
perbedaan kemampuan pemahaman konsep Kemampuan Pemahaman Konsep
matematika siswa berdasarkan tingkat Matematika Siswa Berdasarkan Tingkat
penguasaan matematika (tinggi, sedang dan PM
rendah) serta untuk mengetahui interaksi
antara kelompok pembelajaran dengan Tingkat Perbedaa Sig Ho
tingkat penguasaan matematika dalam PM Siswa n Rataan
kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa digunakan uji ANOVA Tinggi – 5,06 0,047 Tolak
dua jalur. Sedang
Dari hasil uji ANOVA dua jalur kita Tinggi – 9,27 0,000 Tolak
akan dapat mengetahui apakah ada Rendah
perbedaan kemampuan pemahaman konsep
matematika antara siswa pada kelas yang Sedang – 4,21 0,127 Terima
memperoleh pembelajaran problem posing Rendah
dan siswa pada kelas yang memperoleh
pembelajaran konvensional. Pada tabel 3 terlihat bahwa nilai
Pengujian Hipotesis 1: probabilitas (Sig) untuk pasangan
Dari hasil uji ANOVA dua jalur kelompok tinggi dan sedang adalah 0,047
diperoleh nilai probabilitas (sig) untuk atau kurang dari α = 0,05 maka hipotesis
pembelajaran = 0,000. Oleh karena nilai sig nol ditolak, sehingga dapat ditarik
7
Herawati, Pengaruh Pembelajaran Problem
75
Pemahaman
70
71.71 72.64
Berdasarkan hasil uji Scheffe di atas 65 68.93
dapat ditarik kesimpulan bahwa selisih 60
kemampuan pemahaman konsep 55
matematika antara pembelajaran problem
50
posing dan pembelajaran konvensional
Rendah Sedang Tinggi
pada siswa kelompok tinggi berbeda secara
signifikan dibandingkan dengan siswa pada
kelompok sedang. Ini berarti terdapat Gambar 4.1 Interaksi Antara
interaksi antara pembelajaran (PP dan KV) Pembelajaran dan Tingkat Penguasaan
dengan tingkat penguasaan matematika Matematika Dalam Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika
siswa (tinggi dan sedang) dalam
7
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKAVOLUME 4. NO.1 JUNI
Pada gambar di atas nampak tidak kedua kelas tersebut perbedaannya sangat
adanya interaksi antara pembelajaran (PP kecil sehingga dapat dikatakan relatif sama.
dan KV) dengan tingkat penguasaan Nilai rata-rata penguasaan
matematika siswa pada kelompok sedang matematika siswa kelompok tinggi pada
dan rendah dalam kemampuan pemahaman kelas eksperimen sebesar 89,9 dan pada
konsep matematika. Hal ini karena selisih kelas kontrol sebesar 89,6. Nilai rata-rata
nilai pada postes antara pembelajaran PP siswa kelompok sedang pada kelas
dan KV pada siswa kelompok sedang tidak eksperimen sebesar 77,5 dan pada kelas
berbeda secara signifikan dengan kontrol sebesar 77,1. Nilai rata-rata siswa
pembelajaran yang sama pada kelompok kelompok rendah pada kelas eksperimen
rendah. sebesar 58,1 dan pada kelas kontrol sebesar
Terdapat interaksi antara 60,6.
pembelajaran (PP dan KV) dengan tingkat Selain temuan-temuan di atas,
penguasaan matematika siswa pada ditemukan pula bahwa pencapaian KKM
kelompok tinggi dan sedang dalam pada kelas eksperimen sebesar 71% dan
kemampuan pemahaman konsep pada kelas kontrol sebesar 69% dimana
matematika. Hal ini karena selisih nilai nilai KKM adalah 70. Hal ini menunjukkan
pada postes antara pembelajaran PP dan bahwa kemampuan siswa yang terlibat
KV pada siswa kelompok tinggi berbeda dalam penelitian ini relatif sama. Selain itu
secara signifikan dengan pembelajaran dapat dikatakan bahwa materi prasyarat
yang sama pada kelompok sedang. sebelum pembelajaran cukup dikuasai
siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa
Terdapat interaksi antara siswa siap menerima materi pelajaran baru.
pembelajaran (PP dan KV) dengan tingkat
penguasaan matematika siswa pada Nilai rata-rata tes kemampuan pemahaman
kelompok tinggi dan rendah dalam konsep matematika untuk materi turunan
kemampuan pemahaman konsep fungsi sebelum pembelajaran yang
matematika. Hal ini karena selisih nilai diperoleh siswa pada kelas eksperimen
pada postes antara pembelajaran PP dan adalah 49,6 sedangkan yang diperoleh pada
KV pada siswa kelompok tinggi berbeda kelas kontrol adalah 49,95. Nilai rata-rata
secara signifikan dengan selisih tes kemampuan pemahaman konsep
pembelajaran yang sama pada kelompok matematika pada kedua kelas tersebut
rendah. perbedaannya sangat kecil sehingga dapat
dikatakan relatif sama.
Nilai rata-rata hasil pretes untuk siswa
PEMBAHASAN
kelompok tinggi pada kelas eksperimen
sebesar 59,5 dan pada kelas kontrol sebesar
Penelitian ini menghasilkan beberapa
59,9. Nilai rata-rata siswa kelompok sedang
temuan yang dianalisis berdasarkan
pada kelas eksperimen sebesar 48,8 dan
kelompok pembelajaran dan tingkat
pada kelas kontrol sebesar 49. Nilai rata-
penguasaan matematika.
rata siswa kelompok rendah pada kelas
Tingkat penguasaan matematika
eksperimen sebesar 41,3 dan pada kelas
adalah tingkat penguasaan siswa terhadap
kontrol sebesar 41,8. Selain temuan-temuan
matematika yang dimiliki sebelum
tersebut, ditemukan pula bahwa pencapaian
pembelajaran berlangsung. Nilai rata-rata
KKM pada kelas eksperimen sebesar 0%
tes penguasaan matematika yang diperoleh
dan pada kelas kontrol sebesar 0%. Hasil
pada kelas eksperimen adalah 76 dan nilai
ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa
rata-rata tes penguasaan matematika yang
yang terlibat dalam penelitian (siswa kelas
diperoleh pada kelas kontrol adalah 75,9.
eksperimen dan siswa kelas kontrol) ini
Nilai rata-rata penguasaan matematika pada
7
Herawati, Pengaruh Pembelajaran Problem
relatif sama, sehingga dapat dikatakan penguasaan matematika tinggi dan rendah
bahwa kedua kelas setara. tetapi tidak terjadi interaksi pada kelompok
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedang dan rendah. Temuan ini didukung
kemampuan pemahaman konsep oleh perolehan nilai rata-rata kemampuan
matematika siswa pada kelas dengan pemahaman konsep matematika siswa pada
pembelajaran problem posing lebih baik kelompok tinggi, sedang dan rendah
daripada kemampuan pemahaman konsep Pada kelompok tinggi, perolehan nilai
matematika siswa dengan pembelajaran rata-rata kemampuan pemahaman konsep
konvensional. Temuan ini didukung oleh matematika pada kelas dengan
perolehan nilai rata-rata pada kelas dengan pembelajaran problem posing sebesar 87,6
pembelajaran problem posing sebesar 78,9 lebih baik daripada pembelajaran
dan pada kelas dengan pembelajaran konvensional sebesar 72,64. Pencapaian
konvensional sebesar 70,8. Dilihat dari KKM pada kelompok tinggi dengan
pencapaian KKM, pada kelas dengan pembelajaran problem posing sebanyak 15
pembelajaran problem posing jumlah siswa orang (100%) sedangkan pada
yang mencapai nilai KKM sebanyak 40 pembelajaran konvensional sebanyak 8
orang (88,9%) dan pada kelas dengan orang (53,3%).
pembelajaran konvensional sebanyak 25 Pada kelompok sedang, perolehan
orang (55,6%). nilai rata-rata kemampuan pemahaman
Pencapaian nilai yang tinggi pada konsep matematika pada kelas dengan
pembelajaran problem posing ini pembelajaran problem posing sebesar 78,94
disebabkan karena pada pembelajaran lebih baik daripada pembelajaran
problem posing siswa dilatih untuk konvensional sebesar 71,7. Pencapaian
mengajukan atau membuat soal kemudian KKM pada pembelajaran problem posing
menyelesaikan soal yang dibuat oleh sebesar 15 orang (88,2%) dan pada
kelompok lain. Pada saat siswa membuat pembelajaran konvensional sebesar 10
soal maka siswa dituntut untuk memahami orang (58,8%).
konsep dari materi yang telah diterimanya, Pada kelompok rendah, perolehan
begitu juga pada saat menyelesaikan soal nilai rata-rata kemampuan pemahaman
yang telah dibuat oleh kelompok lain siswa konsep matematika pada kelas dengan
juga dituntut untuk memahami konsep. pembelajaran problem posing sebesar 73,46
Dari hasil penelitian diperoleh data lebih baik daripada pembelajaran
nilai rata-rata kemampuan pemahaman konvensional sebesar 68,9. Pencapaian
konsep matematika siswa pada kelompok KKM pada pembelajaran problem posing
tinggi adalah 80,38, pada kelompok sedang sebesar 11 orang (84,6%) dan pada
nilai rata-ratanya adalah 75,33 sedangkan pembelajaran konvensional sebesar 8 orang
pada kelompok rendah adalah 71,11. Dari (57,1%).
data tersebut terlihat adanya perbedaan Dari nilai rata-rata dan pencapaian
yang signifikan pada kemampuan KKM maka dapat disimpulkan bahwa pada
pemahaman konsep matematika antara semua kelompok siswa (tinggi, sedang dan
siswa pada kelompok tinggi, sedang dan rendah), kemampuan pemahaman konsep
rendah. matematika siswa pada pembelajaran
Terdapat interaksi antara kelompok problem posing lebih baik daripada
pembelajaran (PP dan KV) dengan tingkat pembelajaran konvensional. Namun
penguasaan matematika siswa dalam berdasarkan hasil yang diperoleh, ternyata
kemampuan pemahaman konsep pada siswa kelompok tinggi, pembelajaran
matematika. Interaksi terjadi antara problem posing lebih berpengaruh
kelompok pembelajaran (PP dan KV) dibandingkan pada kelompok sedang dan
dengan kelompok penguasaan matematika rendah.
tinggi dan sedang maupun pada kelompok
7
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKAVOLUME 4. NO.1 JUNI
8
Herawati, Pengaruh Pembelajaran Problem
8
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKAVOLUME 4. NO.1 JUNI