Oleh :
Sadiana Lase, S.Pd., M.Pd.
Dosen IKIP Gunung Sitoli
Abstract
This study aims to find out mathematics learning with more inductive-deductive
approach. The method used in this study is the experimental method, because in this
peneiitian is given a treatment to determine the relationship between the treatment with
aspects to be measured. In this case, the treatment is an inductive-deductive approach. The
aspect that is measured is the understanding of student concepts. In this research.
Researchers divide the study sample into two groups. One class as an experimental group
obtains learning with an inductive-deductive approach as a treatment, and a class as a
control group that obtains learning as usual as treatment. The results showed that there was a
significant improvement toward students' understanding of mathematics learning with
inductive-deductive approach. Improved understanding of students 'mathematical concepts
using inductive-deductive approaches is better and more significant than understanding
students' mathematical concepts using conventional learning.
yang cocok dengan rangsangan baru, atau guru. Secara keseluruhan pada tahap
memodifikasi skema yang sudah ada ini akan terpenuhi rasa keingintahuan
sehingga cocok dengan rangsangan siswa tentang fenomena dalam
tersebut. Proses akomodasi ini secara tidak lingkungannya.
langsung mengasah kreativitas siswa. c. Tahap ketiga, siswa memikirkan
Hudoyo (2001: 71): penjelasan dan solusi yang didasarkan
Mendefinisikan belajar matematika pada hasil observasi siswa, ditambah
sebagai proses di mana siswa secara aktif dengan penguatan guru. Selanjutnya,
mengkonstruksi pengetahuan matematika. siswa membangun pemahaman baru
Belajar matematika bukanlah suatu proses tentang konsep yang sedang dipelajari.
'pengepakan' pengetahuan secara hati-hati, d. Tahap keempat, guru berusaha
melainkan hal mengorganisir aktivitas, di menciptakan iklim pembelajaran yang
mana kegiatan ini diinterpretasikan secara memungkinkan siswa dapat
luas termasuk aktivitas dan berfikir mengaplikasikan pemahaman
konseptual. konseptualnya, baik melalui kegiatan
Yager (2001): Mengajukan maupun melalui pemunculan masalah-
pentahapan yang lebih lengkap dalam masalah yang berkaitan dengan isu-isu
pembelajaran yang didasari teori belajar dalam lingkungan tersebut.
konstruktivisme antara lain: tahap Teori berikutnya yang menjadi
eksplorasi pengetahuan awal siswa, tahap dasar dari pendekatan induktif – deduktif
penemuan dan penyelidikan konsep, tahap adalah teori Bruner. Jerome Bruner dalam
penguatan, dan tahap aplikasi konsep. Hal teorinya menyatakan bahwa belajar
ini dapat menjadi pedoman dalam matematika akan lebih berhasil jika proses
pembelajaran secara umum, pembelajaran pengajaran diarahkan kepada konsep-
dalam Ilmu Pengetahuan Alam dan konsep dan struktur-struktur yang termuat
pembelajaran Matematika. Cakupan dalam pokok bahasan yang diajarkan,
tersebut didasarkan pada tugas guru yang disamping hubungan yang terkait antara
tidak mengajarkan mata pelajaran konsep-konsep dan struktur-struktur yang
pendidikan agama dan olah raga termuat dalam pokok bahasan yang
merupakan guru kelas. Tahapan-tahapan diajarkan, di samping hubungan yang
tersebut dijelaskan secara ringkas sebagai terkait antara konsep-konsep dan struktur-
berikut. struktur.
a. Tahap pertama, siswa didorong agar Dengan mengenal konsep dan struktur
mengemukakan pengetahuan awalnya dalam bahan yang sedang dibicarakan,
tentang konsep yang akan dibahas. Bila anak akan memahami materi yang harus
perlu, guru memancing dengan dikuasainya itu. Ini menunjukkan bahwa
pertanyaan problematis tentang materi yang memiliki pola tertentu akan
fenomena yang sering dijumpai sehari- lebih mudah dipahami dan diingat oleh
hari oleh siswa dan mengaitkannya anak.
dengan konsep yang akan dibahas. Dari hasil pengamatan-pengamatan
Selanjutnya, siswa diberi kesempatan di lapangan, Bruner (dalam Tim MKPBM
untuk mengkomunikasikan dan Jurusan Pendidikan Matematika, 2001: 45)
mengillustrasikan pemahamannya mengemukakan empat dalil yang disebut
tentang konsep tersebut. dalil Bruner yang menjadi dasar dari
b. Tahap kedua, siswa diberi kesempatan pendekatan induktif-deduktif, yaitu dalil
untuk menyelediki dan menemukan penyusunan, dalil notasi, dalil
konsep melalui pengumpulan, pengontrasan dan keanekaragaman, serta
pengorganisasian, dan dalil pengaitan. Keempat dalil tersebut
penginterprestasian data dalam suatu dijelaskan secara ringkas seperti berikut
kegiatan yang telah dirancang oleh ini.