PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
DINDA SEKAR AYU
1701060039
1701060039
Pembimbing
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
A. LATAR BELAKANG MASALAH
pembelajaran matematika.
matematis siswa baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal
yaitu yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal yang berasal dari
matematis siswa antara lain kondisi kesehatan siswa baik kesehatan jasmani
Stres merupakan salah satu kondisi psikologis yang dapat dialami oleh
semua orang. Ketika seseorang mendapatkan tekanan maka reaksi tubuh itu
yang disebut dengan stres. Stres adalah respons dari individu terhadap suatu
perubahan dalam hidup atau saat terdapat situasi yang mengancam (Nur
Hidayati & Harsono, 2021). Stres dapat dialami oleh setiap individu termasuk
siswa. Stres yang biasanya dialami oleh siswa di sekolah adalah stres akademik.
1
Stres akademik merupakan stres yang dialami siswa di sekolah karena
Tekanan itu meliputi tugas yang terlalu banyak, mendapat nilai ulangan yang
memiliki beberapa gejala antara lain gejala fisik, emosional, perilaku dan proses
berpikir. Gejala fisik antara lain: sakit kepala, tubuh tidak mampu istirahat
orang lain, berkelahi, mencari perhatian orang lain, gugup. Dan gejala proses
kepada salah satu guru mata pelajaran matematika disana mengenai kondisi
siswa adalah terdapat banyak siswa yang tidak mengumpulkan tugas sesuai
dengan waktu yang ditetapkan dan juga mendapatkan nilai yang di bawah rata-
2
Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti akan melakukan
B. FOKUS PENELITIAN
belakang maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
C. TUJUAN PENELITIAN
2. Bagi Siswa
3
Siswa dapat mengetahui kemampuan pemahaman konsep ditinjau
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
E. KAJIAN TEORITIK
1. Deskripsi Konseptual
4
Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu kata pemahaman dan
kata konsep.
sebagai proses dalam memahami arti atau makna tertentu dan juga
esensial dan juga tidak. Jadi dapat kita simpulkan bahwa konsep
5
adalah suatu ide atau gagasan untuk mendefinisikan dan
mampu mengenali mana yang contoh dan mana yang bukan contoh.
6
oleh setiap siswa. Dalam mengukur pemahaman konsep siswa
matematis
konsep
masalah.
(2001) yaitu:
matematika
7
iii. Menerapkan konsep secara algoritma
yang dipelajari,
matematis
8
d) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau
operasi tertentu
a) Faktor internal,
diri siswa seperti keadaan atau kondisi jasmani (fisik) dan rohani
(psikologis) siswa;
b) Faktor eksternal
b. Stress Akademik
9
diperkenalkan oleh Hans Selye pada tahun 1930. Hans Selye
adalah reaksi tubuh ketika terdapat kondisi baik itu kondisi internal
(Calaguas, 2011).
10
meningkat untuk menunjukkan prestasi dan keunggulan individu
tekanan tersebut.
Ifdil, & Fitria, 2020) menyatakan bahwa stres akademik adalah stres
berarti stres yang dialami oleh siswa yang sumbernya berasal dari
terlalu banyak tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa,
tekanan dan tuntutan yang tidak sesuai dengan sumber daya aktual
11
Berikut ini adalah gejala umum yang timbul apabila orang
kepala atau sakit perut, susah tidur (dapat berupa sulit untuk tidur
atau berjalan-jalan pada tengah malam dan tidak dapat tidur lagi),
sedih dan gelisah. Reaksi seperti ini biasanya muncul jika stres yang
akademik yaitu:
12
c) Gejala perilaku atau behavioral: berbohong, menggerutu,
lain, gugup;
reaksi yaitu reaksi fisik, reaksi emosional, reaksi perilaku, dan reaksi
proses berpikir.
3) Klasifikasi Stres
a) Stres ringan
menerus.
b) Stres sedang
13
perubahan siklus menstruasi, daya konsentrasi dan daya ingat
menurun.
c) Stres berat
lingkungannya;
kemarahan, frustasi;
14
dalam kegiatan mencari kesenangan secara berlebih-lebihan dan
beresiko.
c. Materi
materi pola bilangan yang diajarkan pada siswa SMP kelas VIII.
Indikator
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Pencapaian
(KI) (KD)
Kompetensi (IPK)
3. Memahami 3.1 Membuat 1. Siswa mampu
pengetahuan generalisasi dari menentuksn suku
(faktual, pola pada barisan selanjutnya dari
konseptual, dan bilangan dan suatu barisan
prosedural) barisan bilangan dengan
berdasarkan rasa konfigurasi objek cara
ingin tahunya 4.1 Menyelesaikan menggeneralisasi
tentang ilmu masalah yang pola bilangan
pengetahuan, berkaitan dengan sebelumnya
teknologi, seni, pola pada barisan 2. Siswa mampu
budaya terkait bilangan dan menggeneralisasi
fenomena dan barisan pola barisan
kejadian tampak konfigurasi objek bilangan menjadi
mata suatu persamaan
15
4. Mencoba,
mengolah, dan
menyaji dalam
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifkasi,
dan membuat
serta ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
menghitung,
menggambar,
dan mengarang)
sesuai dengan
yang dipelajari
di sekolah dan
sumber lain
yang sama
dalam sudut
pandang/teori.
2. Penelitian Relevan
Peserta Didik Kelas VIII Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua
16
matematis peserta didik berdasarkan kemandirian belajar pada materi
kelas VIII peserta didik kelas VIII SMP Abdurrab Islamic School
Pekanbaru.
berikut:
17
pada tipe kecerdasan logis matematis memiliki kemampuan yang
kecerdasan lain.
konsep turunan pada tahap aksi, proses, objek, dan skema. Pada
18
tahap aksi, siswa memenuhi indikator pemahaman konsep, serta
konsep turunan pada tahap aksi, proses, dan objek. Pada tahap aksi,
pemahaman konsep.
konsep turunan pada tahap aksi dan proses. Pada tahap aksi, siswa
skema.
akan peneliti laksankan dengan penelitian di atas adalah penelitian ini akan
19
3. Kerangka Pikir
berbeda-beda.
matematis siswa yaitu faktor internal dan eksternal. Menurut Pranajaya, dkk
pada siswa. Dalam Nurmaliyah (2014) disebutkan bahwa stres pada siswa
20
negatif pada diri dan lingkungannya; b) secara afektif: munculnya rasa
gemetar, sakit perut, pusing, badan kaku dan berkeringat dingin; d) dampak
F. METODE PENELITIAN
pelajaran 2021/2022
2. Jenis Penelitian
pemahaman konsep siswa ditinjau dari tingkat stress akademik siswa kelas
21
VIII C SMP Negeri 1 Kalibagor. Dalam Sugiyono (2019) metode penelitian
3. Design Penelitian
Kalibagor.
22
subjek penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran stres
akademik siswa.
berjumlah 5 butir soal uraian kepada seluruh siswa kelas VIII C yang
matematis siswa
selama penelitian.
4. Subjek Penelitian
23
Pada penelitian ini subyek penelitian adalah 34 siswa kelas VIII C
sebagai berikut:
dengan skor tertinggi dari angket stres akademik, untuk kategori sedang
skor sedang atau nilai tengah pada kategori sedang. Dan untuk kategori
rendah diambil 3 siswa dengan perolehan skor terendah dari angket stres
akademik.
sebanyak-banyaknya.
a. Angket
24
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya
menurut Azmy, Nurihsan, dan Yudha (2017) yaitu 4 aspek berikut ini:
reaksi fisik, reaksi emosional, reaksi perilaku atau behavioral, dan reaksi
pernyataan.
tinggi stres akademik siswa dan semakin rendah total skor yang
Selalu 4
Sering 3
Kadang-Kadang 2
25
Tidak Pernah 1
1 1 Sedang
𝑥̅ − 2 𝑠 ≤ Skor< 𝑥̅ + 2 𝑠
1 Tinggi
Skor < 𝑥̅ + 2 𝑠
Keterangan :
b. Tes
C SMP Negeri 1 Kalibagor pada materi pola bilangan kelas VIII. Tes
tes yang didapatkan akan digunakan untuk diolah dan dianalisis untuk
26
mendapatkan gambaran tentang kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa.
c. Wawancara
d. Dokumentasi
27
Menurut Sugiyono (2019), reduksi data adalah
hal yang penting, dicari tema dan polanya. Tahap ini penting untuk
Dalam penelitian ini setelah ada hasil angket stres akademik peneliti
28
mudah mengelompokkan siswa berdasarkan kategori stress
akademiknya.
yang diteliti. Uji validasi yang peneliti gunakan adalah uji kredibilitas data.
data yang telah didapat pada sumber yang sama namun dengan metode yang
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
29
tentang gambaran kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Hasil
G. DAFTAR PUSTAKA
Aryani, F. (2016). Stres Belajar: Suatu Pendekatan dan Intervensi Konseling. Palu:
Edukasi Mitra Grafika.
Azmy, A. N., Nurihsan, A. J., & Yudha, E. S. (2017). Deskripsi Gejala Stress
Akademik dan Kecenderungan Piilihan Strategi Koping Siswa Berbakat.
Indonesian Journal of Educational Counseling, 1(2), 197-208.
Azwar. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Barseli, M., Ifdil, & Fitria, L. (2020). Stress akademik akibat Covid-19. JPGI
(Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 5(2), 95-99.
Calaguas, G. M. (2011). College Academic Stress: Differences along Gender Lines.
Journal of Social and Development Sciences, 1(5), 194-201.
Depdiknas. (2000). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:
Depdiknas.
Folkman, S., Lazarus, R. S., Gruen, R. J., & DeLongis, A. (1986). Appraisal,
Coping, Health Status, and Psychological Symptoms. Journal of
Personality and Social Psychology, 50(3), 571-579.
Gaol, N. T. (2016). Teori Stres: Stimulus, Respon, Transaksional. Buletin Psikologi
2016 Vol. 24 No. 1, 1-11.
Hamzah, A., & Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kesumawati, N. (2008). Pembelajaran Konsep Matematik dalam Pembelajaran
Matematika. Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika, 229-235.
Killpatrick, J., Swafford, J., & Findell, B. (2001). Adding it Up: Helping Children
Learn Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.
30
Mawaddah, S., & Maryanti, R. (2016). Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa SMP Dalam Pembelajaran Menggunakan Model
Penemuan Terbimbing (Discovery Learning). Edu-Mat Jurnal Pendidikan
Matematika Volume 4 Nomor 1, 76-85.
Morgan, N. (2014). Panduan Mengatasi Stress Bagi Remaja. Jakarta: Gemilang.
NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. United States
Of America: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Nur Hidayati, L., & Harsono, M. (2021). Tinjauan literatur mengenai stres dalam
organisasi. Jurnal Ilmu Managemen, Volume 18 Nomor 1, 20-30.
Nurmaliyah, F. (2014). Menurunkan Stres Akademik Siswa dengan Menggunakan
Teknik Self-Instruction. Jurnal Pendidikan Humaniora 2 (3), 273-282.
Pranajaya, D., Nurhayati, & Prihatingtyas, N. C. (2020). Analisis kemampuan
pemahaman konsep matematis ditinjau dari minat belajar siswa pada materi
himpunan kelas VII SMP Negeri 8 Singkawang. Journal of Educational
Review and Research Vol.3 No.2, 86-98.
Purwati, M., & Rahmandani, A. (2018). Hubungan Antara Kelekatan Pada Teman
Sebaya Dengan Stres Akademik Pada Mahasiswa Teknik Perencanaan
Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Empati, 7(2),
28-39.
Rasmun. (2004). Stress, koping dan adaptasi teori dan pohon masalah. Jakarta:
CV. Sagung Seto.
Sadiman, A. (2010). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Selye, H. (1976). Stress in Health and Disease. Boston: Butterworths.
Silver, H. F., Strong, R. E., & Perini, M. J. (2012). Strategi-Strategi Pembelajaran
Memilih Strategi Berbasis Penelitian yang Tetap untuk Setiap Pelajaran.
Jakarta: PT Indeks.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Taufik, Ifdil, & Ardi, Z. (2013). Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri.
Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(2), 143-150.
Thoboroni, M., & Mustofa, A. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Wardhani, I. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
31
32
LAMPIRAN
33
Lampiran 1. Kisi-Kisi Angket Stres Akademik
KISI-KISI ANGKET STRES AKADEMIK
Jumla
Nomor
Variabel Aspek Indikator h butir pada
butir Instrumen
34
Behavioral 2. Sulit tidur atau 1 C2
insomnia
3. Suka 1 C3
menyendiri
4. Berbohong 1 C4
5. Gugup 1 C5
6. Menyalahkan 1 C6
orang lain
7. Membolos. 1 C7
8. Sulit 1 C8
mendisiplinka
n diri
Proses Berpikir 1. Mudah lupa 1 D1
2. Tidak bisa 1 D2
menentukan
prioritas hidup
3. Merasa 1 D3
kebingungan
atau sulit
berkonsentrasi
4. Kehilangan 1 D4
harapan
5. Jenuh 1 D5
6. Berpikir 1 D6
negatif
7. Rendah diri 1 D7
8. Berpikir
menghadapi 1 D8
jalan buntu
35
Lampiran 2. Angket Stres Akademik
ANGKET TINGKAT STRES AKADEMIK
Nama* :
No. Absen :
No HP/WA* :
*) wajib diisi
36
5. Saya takut ketika
pembelajaran
matematika
6. Saya gelisah ketika
pembelajaran
matematika
7. Saya merasa panik ketika
pembelajaran
matematika
C. Aspek Perilaku/Behavioral
1. Saya sering menggerutu
setelah belajar
matematika
2. Saya kesulitan tidur
dimalam hari ketika
besok ada pembelajaran
matematika
3. Saya suka menyendiri
saat pembelajaran
matematika
4. Saya mengatakan kepada
guru matematika kalau
saya memahami materi
yang diajarkan padahal
tidak
5. Saya gugup saat belajar
matematika selama
pembelajaran
6. Saya menyalahkan orang
lain ketika saya kesulitan
belajar matematika
7. Saya membolos
pembelajaran
matematika
8. Saya menunda PR
matematika
9. Saya telat
mengumpulkan tugas
matematika
D. Aspek Proses Berpikir
1. Saya melupakan materi
matematika yang guru
saya ajarkan
37
2. Saya bermain ketika
waktunya pembelajaran
matematika
3. Saya kesulitan dalam
memahami materi
matematika
4. Saya pesimis bisa
memahami matematika
5. Saya jenuh menjalani
pembelajaran
matematika
6. Saya yakin jika saya
memang ditakdirkan sulit
memahami materi
matematika
7. Saya merasa rendah diri
karena tidak dapat
menguasai materi
matematika
8. Saya berpikir untuk
mengakhiri hidup saya
karena kesulitan belajar
matematika
38
Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Siswa
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Indikator
Nomor Bentuk
Indikator Indikator Soal Pemahaman
Soal Soal
Konsep
1. Siswa Siswa dapat Menyatakan ulang
mampu menjelaskan sebuah konsep yang
1 Uraian
menentukan pengertian pola telah dipelajari
suku bilangan
selanjutnya Siswa dapat Mengklasifikasikan
dari suatu mengklasifikasik objek-objek
barisan an nama dari berdasarkan konsep 2 Uraian
bilangan suatu pola yang telah
dengan cara bilangan dipelajari
menggenerali Siswa dapat Memberikan contoh
sasi pola menentukan dan bukan contoh
bilangan mana yang dari konsep
sebelumnya termasuk pola 3 Uraian
2. Siswa bilangan dari
mampu beberapa barisan
menggenerali bilangan.
39
sasi pola Siswa dapat Menggunakan,
barisan menggunakan memanfaatkan, dan
bilangan prosedur atau memilih prosedur
menjadi operasi tertentu atau operasi tertentu 4 Uraian
suatu dalam
persamaan mengerjakan soal
pola bilangan
Siswa dapat Menerapkan konsep
menggunakan secara algoritma
algoritma dalam
5 Uraian
menyelesaikan
soal pola
bilangan.
40
Lampiran 4. Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
SOAL TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
Petunjuk Pengerjaan!
41
Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa
42
𝑏3 = 𝑈4 − 𝑈3 = 6 − 3 = 3
𝑏4 = 𝑈5 − 𝑈4 = 12 − 6 = 6
Karena 𝑏1 ≠ 𝑏1 ≠ 𝑏3 ≠ 𝑏4 maka
bukan merupakan pola bilangan
3. Buatlah 1 (satu) contoh pola 1, 3, 5, 7, 9,…merupakan pola
bilangan dan berilah alasannya. bilangan karena memiliki beda yang
sama yaitu 2
4. Diketahui beberapa susunan pola Jawab:
bilangan. Tentukan 𝑈𝑛 dari a. 1, 5, 9, 13, …
masing masing susunan pola Suku pertama (𝑎) = 1
bilangan. Beda (𝑏) = 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2 =
a. 1, 5, 9, 13, … 𝑈4 − 𝑈3 = 4
b. 28, 23, 18, 13, … 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈𝑛 = 1 + (𝑛 − 1)4
𝑈𝑛 = 1 + (4𝑛 − 4)
𝑈𝑛 = 1 + 4𝑛 − 4
𝑈𝑛 = 4𝑛 − 3
43
adalah 34. Tentukan suku ke-20 𝑈11 → 𝑎 + (11 − 1)𝑏 = 34
pola bilangan tersebut! 𝑎 + 10𝑏 = 34 … (𝑖𝑖)
Maka,
𝑈20 = 𝑎 + (20 − 1)𝑏
𝑈20 = 4 + (20 − 1)3
𝑈20 = 4 + (19)3
𝑈20 = 4 + 57
𝑈20 = 61
44
Lampiran 6. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
No Indikator Pertanyaan
1. Menyatakan ulang sebuah Apakah kamu memahami soal ini?
konsep yang telah dipelajari Apa yang disebut dengan pola
bilangan?
2. Mengklasifikasikan objek- Bagaimana cara kamu
objek berdasarkan konsep mengklasifikasikan mana yang
yang telah dipelajari termasuk pola bilangan dan mana
yang bukan termasuk pola bilangan.
3. Memberikan contoh dan bukan Bagaimana cara kamu memberikan
contoh dari konsep contoh dari pola bilangan?
4. Menggunakan, memanfaatkan, Bagaimana cara kamu menyelesaikan
dan memilih prosedur atau soal ini?
operasi tertentu
5. Menerapkan konsep secara Jelaskan langkah-langkah
algoritma menyelesaikan soal ini?
45