Disusun Oleh :
Kelas:
Pendidikan Matematika D 2017
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya, penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Mini Riset. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd.selaku dosen mata kuliah
Microteaching yang telah memberikan arahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis menemukan beberapa kesulitan.
Namun, atas bantuan dari bapak dosen yang bersangkutan dan teman-teman, penulis
dapat mengatasi kesulitan yang timbul.
Penulis yakin tugas ini pasti memiliki beberapa kekurangan. Untuk itu, penulis
sangat mengharapkansaran dan kritik yang membangun agar tugas ini dapat menjadi
lebih baik lagi.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................1
BAB II Tinjauan Teoritis
2.1 Ringkasan Jurnal.......................................................................................2
BAB III Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................5
3.2 Subjek Penelitian .....................................................................................5
3.3 Teknik Pengambilan Data........................................................................5
3.4 Teknik Analilis Data................................................................................5
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil dan Pembahasan..............................................................................6
4.2 Rekayasa Ide.............................................................................................8
4.3 Projek........................................................................................................12
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan...............................................................................................18
5.2 Saran.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.2 Pembahasan
Trigonometri merupakan satu-satunya materi yang diajarkan di tingkat
Sekolah Menengah Atas Menurut Rusdi,dkk (2013) mengatakan bahwa materi
trigonometri banyak menggunakan konsep matematika yang tidak nyata.
Didalam jurnal utama menjelaskan bagaimana pengaruhnya Motivasi belajar
siswa dengan penerapan metode hypnoteaching. Misalnya dalam segitiga
adanya perbandingan nilai sinus, cosinus, tangen suatu sudut dan aturan sinus
serta aturan kosinus. Pada pokok bahasan trigonometri siswa cenderung hanya
menghafal rumus dan kurang termotivasi untuk memahami konsep trigonometri.
berbagai penyebab kurang mampunya siswa dalam memahami matematika
khususnya trigonometri di antaranya : (1) penyampaian materi oleh guru kurang
2
efektif, (2) kurangnya motivasi belajar siswa, (3) siswa belum mampu
menganalisis permasalahan secara mandiri, dan (4) siswa kurang aktif dalam
belajar secara individu maupun kelompok. Metode hypnoteaching merupakan
metode pembelajaran yang dalam menyampaikan materi, guru memakai bahasa-
bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada
anak didik (Yustisia,2012). Bahwa kecenderungan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan metode hypnoteaching dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa. Materi pelajaran yang disampaikan oleh guru menjadi hal
yang lebih mudah meskipun materi yang diajarkan tergolong sulit.
Pada jurnal pembanding 1, menjelaskan bahwa Minat merupakan
dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada suatu objek tertentu.
Menurut Slameto (2010:180)[3] “minat adalah suatu rasa suka maupun
ketertarikan pada sebuah hal atau kegiatan, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri sendiri.” Siswa yang memiliki minat pada sebuah
subjek tertentu lebih condong untuk memberikan perhatian yang lebih besar
pada subjek tersebut. Apabila perhatian sudah terfokus pada sebuah hal yang
disukai, maka itu akan berpengaruh dengan pencapaiannya. Misalnya seseorang
anak menaruh minat terhadap bidang kesenian, maka ia akan berusaha untuk
mengetahui lebih banyak tentang kesenian (𝑈𝑠𝑚𝑎𝑛,1995∶ 27)[4]. Kebanyakan
siswa tidak begitu berminat dan tidak suka dengan pembelajaran matematika.
Setiawan (2012: 1)[5] menyatakan “Pembelajaran Matematika sering
menggunakan metode ceramah. Hal ini cenderung membuat siswa menjadi pasif
kemudian akan berdampak pada renddahnya minat siswa.”. Menurut Susanto
(2013: 66) [6], “kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat
siswa akan berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa, demikian juga
sebaliknya. Dengan adanya minat pada diri siswa, maka siswa akan
mendapatkan sebuah kepuasan dari kegiatan pembelajaran.” Pemilihan sebuah
model pebelajaran merupakan hal yang penting dalam perencanaan
pembelajaran karena akan mempengaruhi minat siswa dalam pembelajaran.
3
Peneliti melihat model Discovery Learning memberi efek yang sesuai untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Dalam proses pembelajaran di sekolah,
minat memegang peranan penting dalam belajar. Dengan adanya minat dalam
pribadi siswa, maka siswa akan memusatkan perhatiannya pada pembelajaran
tersebut dan minat masih ada kaitannya dengan akitivitas belajar siswa.
Discovery Learning menurut Hamalik (𝑇𝑎𝑘𝑑𝑖𝑟,2012:29) [7] adalah proses
pembelajaran yang berfokus pada mental intelektual pada anak didik dalam
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu
konsep yang dapat diterpakan di lapangan. Ketika pembelajaran, peserta didik
didorong untuk aktif dengan cara menemukan dan menyelidiki sendiri, maka
hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah untuk
dilupakan. Karena mereka lah yang menemukan dan menganalisis cara itu
sendiri.
Pada jurnal pembanding ke 2, menyatakan bahwa Trianto (2009, pp.5-7)
menyatakan bahwa terdapat kondisi yang berbeda jika dilapangan, proses
pembelajaran sering didominasi oleh pembelajaran konvensional. Pembelajaran
kon-vensional lebih disukai guru dikarenakan tidak banyak memerlukan alat
dan bahan praktik, guru cukup menjelaskan konsep-konsep yang ter-dapat pada
buku ajar atau referensi lain. Pembel-ajaran yang berpusat pada guru ini
menjadikan siswa hanya menghapal konsep-konsep yang diberikan guru. Hal ini
menjadikan keputusasa-an, kebosanan, dan kurang maksimalnya perkembangan
potensi siswa. Salah satu alternatif yang dapat memban-tu siswa untuk
melakukan banyak eksplorasi dalam waktu yang terbatas adalah dengan meng-
gunakan bantuan komputer dengan berbagai software yang relevan.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
Soal :
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari nilai diatas dapat kita ketahui sangat banyak kesalahan dan
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal trigonometri dan banyak alasan
yang dilontarkan siswa saat mengerjakan soal, salah satunya adalah
rumusnya gak ingat lagi, terlalu banyak rumusnya sususah dihafal,soalnya
susah,dst.
6
Pada saat mengerjakan butir soal pertama, kendala siswa adalah
siswa sulit mengingat rumus dan blom paham dalam sebuah siku-siku
untuk sudut sin cos dan tan mana sisi depan dan miringnya dan sisi
sampingnya. Jadi siswa blom memahami konsep nya.
Pada soal 2.
Pada butir soal kedua ini, kendala siswa adalah siswa tidak
mampu mengingat rumus trigonometri yang berlaku bahkan mereka
banyak yang tidak menjawab soal karena memang sulit untuk
diselesaikan dan begitu juga dengan sudut istimewa yang salah salah
seperti terbalik dan tidak dijawab.
Pada soal 3
Sama alasannya dengan nomor 2 dan kebanyakan siswa tidak
menjawab soal nomor 3 karena tidak mengingat persamaan trigonometri
7
rumus yang sudah ada dan sudah lupa karena itu materi kelas
X semester 2 .
3. Apakah anda senang dengan materi trigonometri?
Jawaban : hampir semua berkata tidak karena sulit dan juga rumus
rumusnya banyak mau di hapal.
Dari masalah diatas maka ada beberapa solusi yang dapat kita
kembangkan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang dialami.
Solusi yang akan kami kembangkan adalah trik trik menghapal rumus untuk
mempermudah siswa SMA, dan juga untuk memotivasi siswa agar tidak
jenuh dan mulai menyenangi trigonometri dengan cara menarik dan trik
yang mudah.
1. Sudut istimewa
Trik menghapal sudut istimewa pada trigonometri dan untuk lebih
jelasnya akan dijelaskan dalam sebuah projek alat peraga.
Contoh 𝑠𝑖𝑛 30 = 300 terletak di jari telunjuk, sin dibaris kedua telunjuk ada
1 1 1
1, sehingga didapatkan √𝑛 = √1 =
2 2 2
8
Semua Surat Tanda Cinta untuk mengingat daerah positif.
1
Contoh:tentukan cos150° = cos(180°–30°) = cos30° = − √3
2
9
sin² A = 1 - cos² A → (2)
= cos² A - (1 - cos² A)
= cos² A - 1 + cos² A
= cos² A + cos² A - 1
= 2 cos² A - 1
Begitu pun untuk sinus, menggunakan cara yang sama maka akan menjadi
seperti dibawah ini.
= (1 - sin² A) - sin² A
= 1 - sin² A - sin² A
= 1 - 2 sin² A
Untuk rumus sinus dan tangen sudut ganda, kita juga bisa menggunakan
bantuan rumus penjumlahan sin dua sudut dan rumus penjumlahan tan dua
sudut seperti dibawah ini.
Jika dimisalkan kita mengubah nilai B = A agar rumusnya menjadi sudut ganda
menjadi seperti dibawah ini.
= 2 sin A cos A
10
tanA +tanB
Rumus tangen sudut ganda tan(𝐴+𝐵) ==
1−tanAtanB
tanA +tanA
tan(𝐴 +𝐴) =
1−tanAtanA
2 tanA
tan(2𝐴) =
1−tan2 A
11
4.3 Projek
b. Prosedur kerja
1. Gambar tangan di sebuah karton yang tebal sehingga tidak mudah
patah
12
2. Gunting karton yang sudah digambar tangan sehingga nantinya
karton seperti tangan yang digambar
13
4. Warna yang di buat adalah warna ungu untuk sin dan warna merah
untuk cos
14
6. Menuliskan nilai sudut di karton tipis dibuat dua untuk cos dan untuk
sin dengan panah dua warna , untuk warna hijau bernilai positif dan
harna hijau kuning untuk nilai negatif
15
8. Meletakkan jari sejajar dengan
sudut
16
Untuk mencari nilai cos maka kita menggunakan jari warna merah
dimana sama hal nya dengan sin kita tinggal menyesuaikan nilai cos yang
dicari dengan jari yang sudah ada nilainya. Misal mencari cos 120 maka kita
1
melihat sejajar dengan jari telunjuk yaitu - kemudian kenapa bernilai
2
negatif karena 120 berada pada panah berwarna hijau kuning sehingga
nilainya minus.
sinθ
3. Untuk mencari nilai tan θ= melalui rumus ini kita dapat
cos θ
mementukan nilainya
Yaitu dengan memasukkan terlebih dahulu untuk cos dan sin sehingga dari
cos dan sin kita dapat menentukan nilai dari tan θ.misal untuk mencari tan
sin30
30 maka tan 30=
cos 30
1
2 1
maka tan 30= = √ 2 karena cos 30 dan sin 30 berada pada panah
1 2
√2
2
hijau maka nilainya positif
1
4. Untuk mencari nilai sec θ= maka kita menggunakan jari cos ,
cos θ
1
misalkan kita mencari sec 120 maka sec 120= maka sec
cos 120
1
120=
−1 hasilnya sec 120 = -2, bernilai negatif karna panahnya
2
berwarna hijau kuning.
1
5. Untuk mencari nilai cosec θ= maka kita menggunakan jari sin ,
sin θ
1
misalkan kita mencari cosec 120 maka cosec 120= maka cosec
cos 120
1
120= 2
1 hasilnya cosec 120 = √ 3, bernilai positif karna panahnya
√3 3
2
berwarna hijau.
cos θ
6. Untuk mencari nilai cotan θ= melalui rumus ini kita dapat
sinθ
mementukan nilainya
17
Yaitu dengan memasukkan terlebih dahulu untuk cos dan sin sehingga dari
cos dan sin kita dapat menentukan nilai dari cotan θ.misal untuk mencari
cos 30
cotan 30 maka cotan 30=
sin30
1
√2
2
maka cotan 30= = √ 2 karena cos 30 dan sin 30 berada pada panah
1
2
hijau maka nilainya positif
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Riset yang telah dilakukan dan dari berbagai sumber artikel penelitian bahwa
penggunaan media pembelajaran, motivasi pembelajaran dan penyamapaian materi oleh
guru begitu berpengaruh pada keberlangsungan siswa dalam menerima pelajaran
matematika, terkhusus pada materi trigonometri.
5.2 Saran
Dari Riset yang telah dilakukan dan dari berbagai sumber artikel penelitian begitu
disarankan kepada setiap pendidik untuk menggunakan media ataupun berupa motivasi
guna meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami pelajaran matematika
terkhusus materi trigonometri.
19
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Agil, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap
Minat Belajar Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X. Jurnal Prosiding.
Vol. 1, No1.
Ari y, Rosihan, Indriyastuti. 2014. Perspektif Matematika 1 untuk kelas x SMA dan
Qori, Ratmi, dkk. 2018. Penerapan Metode Hypnoteaching Untuk Melihat Motivasi
Belajar Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X Sma Negeri 1 Indralaya.
Jurnal
Pendidikan Matematika. Vol. 2, No.1.
Sabandar, Jozua(ed.). 2009. Matematika Sma/Ma Kelas X. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Sembiring, Suah, dkk .2007. Pelajaran Matematika untuk SMA/MA kelas X semester
1 dan 2. Jakarta:Cv.Yramawidya.
20