DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
NAMA: NIM:
Halimatussakdiah 2220500047
DOSEN PENGAMPU:
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................... . 7
B. Saran…………………………………………………………….... ….7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apakah yang dimaksud belajar mengajar matematika?
2.Apa saja aliran-aliran belajar mengajar matematika?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003).hlm 2
2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003). hlm.22.
2
sangat dipengaruhoi oleh kemampuan dasar. Makin tinggi kemampuan dasar yang
dimiliki siswa semakin mudah pula untuk menerima pelajaran selanjutnya.
3
Jhon A. Van Dewalle, Sekolah Dasar Menegah Matematika dan pengembangan Pengajaran (Jakarta:
Erlangga, 2006). hlm.3.
3
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep matematika, serta
keterampilan pemecahan masalah yang kuat.
Ketiga, pendekatan ini juga memungkinkan siswa untuk melihat keterkaitan antara
berbagai konsep matematika dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam konteks
yang berbeda.
Meskipun demikian, ada juga beberapa tantangan dalam menerapkan pendekatan
Matematika Realistik. Salah satunya adalah pengembangan dan identifikasi situasi
masalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan minat siswa. Selain itu,
pengajaran Matematika Realistik membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk
mempersiapkan materi pembelajaran yang relevan dan menarik.
Dalam konteks pendidikan matematika saat ini, aliran Matematika Realistik tetap
menjadi pendekatan yang relevan dan bermanfaat. Dengan memperhatikan keunggulan
dan tantangan dari pendekatan ini, guru dapat merancang pengalaman pembelajaran yang
menarik dan bermakna bagi siswa, sehingga membantu mereka memahami dan
menghargai peran matematika dalam kehidupan sehari-hari
4
memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang
konsep-konsep matematika.
Pendekatan Matematika Konstruktivis memiliki beberapa kelebihan. Pertama,
pendekatan ini membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam
tentang konsep-konsep matematika, bukan sekadar mengingat fakta atau aturan. Kedua,
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara mandiri dan
menemukan sendiri konsep-konsep matematika, pendekatan ini mempromosikan
pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Ketiga, pendekatan ini
juga menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan inklusif di mana setiap siswa
dihargai atas kontribusinya.
Meskipun demikian, ada beberapa tantangan dalam menerapkan pendekatan
Matematika Konstruktivis. Salah satunya adalah memastikan bahwa aktivitas
pembelajaran yang disediakan benar-benar mendukung konstruksi pengetahuan siswa
dan tidak hanya menjadi hambatan atau distraksi. Selain itu, pendekatan ini juga
memerlukan peran guru yang sangat aktif sebagai fasilitator pembelajaran, yang
memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang mendalam tentang materi serta strategi
pembelajaran yang efektif.
Untuk belajar matematika,yang dipentingkan adalah bagaimana membentuk
pengertian anak. Ini berarti bahwa belajar matematika penekanannya adalah pada proses
anak belajar, sedangkan guru berfungsi sebagai fasillitator.4
4
Hamzah B. Uno, Model pembelajaran Menciptakan Prosese Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif,
(Jakarta: Erlangga 2006). hlm. 3.
5
pemahaman yang mendalam dan kemampuan dalam menggunakan matematika untuk
memecahkan berbagai masalah dalam konteks yang berbeda. Belajar adalah tahapan
perubahan tingkah laku invidu yang relative menetap sebagai 5 hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan kognitif.
5. Aliran Matematika Tradisional atau Konvensional:
Pendekatan ini lebih menekankan pada pengajaran langsung oleh guru, dengan
fokus pada penjelasan konsep, pengajaran teknik-teknik perhitungan, dan latihan-latihan
drill. Meskipun pendekatan ini masih umum digunakan di banyak sekolah, beberapa
kritik mengemukakan bahwa pendekatan ini kurang mengembangkan pemahaman
konseptual yang mendalam serta keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Setiap aliran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pemilihan
pendekatan yang tepat sebaiknya memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa serta
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Seiring perkembangan zaman, pendekatan-
pendekatan ini juga dapat dikombinasikan atau disesuaikan dengan perkembangan
pengetahuan dan teknologi.
Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika yaitu:
(1) sarana berfikir yang jelas dan logis
(2) sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
(3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman
(4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya 6
5
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006). hlm.157
6
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009). hlm. 253.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang aliran-aliran belajar mengajar matematika, dapat
disimpulkan bahwa pendekatan yang beragam dalam pembelajaran matematika
menawarkan berbagai cara untuk membantu siswa memahami dan menguasai konsep-
konsep matematika dengan lebih efektif. Aliran Matematika Realistik menekankan pada
aplikasi matematika dalam konteks nyata, sementara Aliran Matematika Konstruktivis
menempatkan penekanan pada peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya
sendiri. memahami dan memanfaatkan berbagai aliran belajar mengajar matematika, diharapkan
pendidikan matematika dapat menjadi lebih menarik, relevan, dan efektif dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep matematika dan mengembangkan keterampilan berpikir matematis
yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan.
B. Saran
Demikianlah materi yang dapat kami sajikan, tentu terhadap materi tersebut sangat
banyak kesalahan. Maka untuk melengkapi kesempurnaaan makalah kami kepada
pembaca agar memberikan masukan yang membangun.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003).