Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA SISWA

MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR KELAS VII

SMP NEGERI 8 TEHORU

Di Susun Dan Diajukan

DIAN ULFIANTI KOHILAY

NPM :12384202140026

Sebagai Syarat untuk Menyusun Skripsi

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

GOTONG ROYONG MASOHI

2018

i
PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Spontaneous Group


Discussion Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar
Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Tehoru

Nama Mahasiswa : Dian Ulfianti Kohilay


Nomor Induk : 12384202140026
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Masohi, Maret 2019

Tim Pembimbing

E. Sohilait.S.Pd.,M.Pd U.Namakule.S.Pd.,M.Pd
Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

E. Sohilait. S.Pd.,M.Pd
ii
PRAKATA

Sebagai Ungkapan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha

Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan proposal

penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Proposal penelitian ini berjudul

‘Pengaruh Model Pembelajaran Spontaneous Group Discussion Terhadap Hasil

Belajar kognitif Siswa Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar Siswa Kelas VII SMP

Negeri 8 Tehoru..

Dalam penulisan proposal ini, penulis menghadapi banyak rintangan dan

hambatan namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua dapat di selesaikan.

Untuk itu pada kesempatan yang mulia ini penulis hanturkan banyak terima kasih

kepada Ibu E.Sohilait.S.Pd., M.Pd dan Bapak U.Namakule,S.Pd.,M.Pd selaku

pembimbing 1 dan pembimbing II, yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan telah

meluangkan waktunya untuk memberikan pembimbingan, saran dan dorongan sejak

awal penyusunan proposal penelitian sampai saat ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada yang terhormat ketua STKIP

Gotong Royong Masohi, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika atas segala bantuannya selama ini.

Juga kepada orang tua, kakak, adik, teman-teman yang telah memberikan motivasi,

dorongan dan sumbangsih pemikiran yang luar biasa.

iii
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas sebagai

bentuk bantuan dan motivasi yang diberikan semoga semua mendapat imbalan yang

berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.

Masohi Maret 2019

Dian Ulfianti Kohilay

iv
DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran judul………………………………………………………………… i

Lembar Pengesahan…………………………………………………………….ii

Prakarta……………………………………………………………………….. iv

Daftar isi………………………………………………………………………..v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………3

C. Tujuan Penelitian………………………………………………….........3

D. Manfaat penelitian……………………………………………………...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Matematika……………………………………………….5

B. Model Pembelajaran Spontaanous Group Discussion…………………..8

C. Kerangka Berpikir..…………………………………………………….10

D. Hipotesis Penelitian………..…………………………………...............11

BAB III METODE PENELITIAN

v
A. Jenis Dan LokasPenelitian...…………………………………………12

B. Populasi Dan Sampel Penelitian……………………………………..12

C. Desain Penelitian.…………………………………………………….13

D. Instrument Penelitian………. ……………………………………….13

E. Teknik Pengumpulan Data.…………………………………………..13

F. Teknik Analisis Data............................................................................14

Daftar pustaka………………………………………………………………

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Selabus………………………………………………………

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………

Lampiran 3 Instrumen Penelitian ………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan disekolah mempunyai tujuan untuk membantu siswa agar

memperoleh perubahan tingkah laku dan perubahan kemampuan berinteraksi antara

guru dan siswa dapat meningkat dan berkembang secara optimal. Kemampuan

professional guru dalam rangka meningkat kualitas pendidikan. Guru secara langsung

mempengaruhi, membimbing, dan mengembangkan kemampuan peserta didik sehingga

menjadi manusia yang cerdas, terampil dan dapat berinteraksi dengan baik.

Pelajaran matematika di sekolah dianggap oleh sebagian siswa merupakan mata

pelajaran yang sulit. Hal ini dikarenakan aggapan siswa bahwa matematika indentik

dengan rumus-rumus, pelajaran yang abstrak yang tidak ada hubunganya dengan

kehidupan nyata, pelajaran yang membosankan, kaku dan rumit. Akibatnya kebanyakan

siswa mendapat nilai buruk untuk mata pelajaran ini. Bukan disebabkan karena ketidak-

mampuan siswa, namun sejak awal sudah anggap matematika pelajaran yang sulit,

tidak mempunyai keberanian dan malas untuk mencoba Abdulrahan (2012).

matematika bukanlah ilmu menghafal rumus, karena tanpa memahami konsep,

rumus yang sudah dihafal tidak akan bermanfat. Matematika juga sangat realistik karena

merupakan analogi dari realita sehari-hari yang dapat dimodelkan kedalam bentuk

matematis. Anggapan bahwa matematika juga kaku disebabkan setiap soal hanya

memiliki jawaban (solusi) tunggal, tidak benar karena cara atau model mengerjakan

boleh bermacam-macam oleh karena itu siswa dituntut untuk mempunyai kemampuan

berpikir kreatif dalam rangka memecahkan masalah-masalah tersebutpembelajaran


matematika yang sering terjadi selamah ini yaitu guru lebih banyak lebih mengutamakan

kemampuan logis dan kemampuan komputasi (hitung-menghitung) sementara

kreatifitas pemecahan masalah matematika dianggap bukanlah sesuatu yang penting.

Menurut Rawlinson (1981) bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai potensi

kreatif

Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 8 Tehoru pada tanggal 01 – 08 –


2018ada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung yang
berpusat pada guru. Sehingga dalam pembelajaran matematika sering kali hasil belajar
masih rendah dan tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.Selain itu siswa
banyak mengalami kesulitan dalam menyampaikan dan mengaplikasikan kreatifitas
yang ada pada diri siswa. Hal ini disebabkan karena kurangannya kemampuan interaksi
sosial siswa dalam pembelajaran matematika.Seperti pada materi operasi hitung bentuk
aljabar,yang memerlukan kemampuan untuk berfikir dan memahami konsep
matematika, berdasarkan keterangan guru mata pelajaran , nilai siswa masih rendah.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya interaksi antara siswa dan guru menjadikan
pasif. Kurang perhatian untuk belajar.Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut,
pembelajaran matematika harus menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Salah
satu metode untuk mengatasi masalah tersebut, menggunakan model pembelajaran aktif
yaitu suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk berinteraksi. Salah satu
model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Spontaneous
Group Discussion (SGD) Menurut Miftahul Huda (2013) Spontaneous Group
Discussion adalah metode pembelajaran yang dilakukan secara diskusi secara spontan
tanpa ada pemberitahuan kepada siswa sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Spontaneous Group Discussion
Terhadap Hasil Belajar kognitif Matematika Siswa Materi Operasi Hitung Bentuk
Aljabar siswa kelas VII SMP Negeri 8 Tehoru”.
B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada Pengaruh Model

Pembelajaran Spontaneous Group Discussion Terhadap Hasil Belajar kognitif

matematika Siswa Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar Siswa Kelas VII

SMPNegeri 8 Tehoru ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran

Spontaneous Group Discussion Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Operasi Hitung

Bentuk Aljabar Siswa Kelas VII SMPNegeri 8 Tehoru

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada seluruh pihak yang

terlibat dan memiliki kepentingan dengan masalah yang diteliti, khususnya:

1. Manfaat penelitian bagi siswa

a) Siswa merasa senang karena dilibatkan secara aktif dalam proses

pembelajaran.

b) Meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika karena akan

dihadapkan pada sesuatu yan menantang.

c) Siswa lebih kreatif menyelesaikan soal-soal yang ada dengan cepat dan tepat.

d) Meningkatkan prestasi belajar matematika siswa secara maksimal.


2. Manfaat penelitian bagi guru

a) Guru lebih kreatif dan inovatif

b) Kualitas ilmu pengetahuan guru yang meningkat

c) Guru dapat mengetahui kesulitan siswa dalam belajar matematika serta

mencari cara mengatasinya.

3. Manfaat penelitian bagi sekolah

a) Bagi sekolah diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam rangka

perbaikan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah.

b) Dapat menjadi tambahan inovasi yang dapat menunjang peningkatan mutu

pendidikan yang relevan dengan standar nasional.Manfaat penelitian bagi

peneliti menjadi pegangan bagi seorang guru, agar dapat diperhatikan

penguasan, dan berfikir kreatif siswa terhadap materi yang diajarkan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Matematika

Menurut (Harmaningsih,2008) hasil belajar merupakan berbagai kapasitas yang

diperoleh siswa sehubungan dengan keikut sertanya dalam proses pembelajaran,

disisi lain hasil belajar merupakan penggal dan puncak belajar siswa

Deman (2004) menyatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja.Artinya hasil

pembelajaran secara keseluruhan secara komprehensip bukan secara terpisah.

Gagnex dan Brigs ( Ratumanan, 2002) menyatakan bahwa hasil belajar

merupakan kemampuan internal yang meliputi:

1. Informasi verbal, yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakanbahasa lisan

maupun tulisan untuk mengungkapkan suatu masalah.

2. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan yang membuat seseorng menjadi

kompeten terhadap suatu objek sehingga ia dapat


mengklasifikasikan,mengidentifikasikan, mendemonstrasi, menggenerisasi

suatu objek.

3. Strategi kognitif, yaitu kemampuan seseorang untuk mengontrol kemampuan

aktifitasnya kemampuan dan menghadapi masalah yang baru di hadapi.

4. Ketrampilan motorik yaitu, kemampuan seseoramg untuk mengkordinasikan

gerak otot secara teratur dannalar dalam keadaan sadar.

5. Sikap, yaitu kecenderungan menerima dan menolak suatu objek.

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup ranah kognitif yang meliputi

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (aplication),

analisis (analysis), sintesis (syntesis), dan evaluasi (evaluation), Ranah afektif yang

meliputi, penerimaan (receiving), partisipasi (responding), penilaian dan penentuan

sikap (valuing), organisasi (organization), pembentukan pola hidup

(characterization by or value complex), dan ranah psikomotor menurut klasifikasi

simpson mencakup, persepsi (perceprion), kesepian (set), gerakan terbimbing

(guided responses), gerakan yang kompleks (complex response), penyesuaian pola

gerakan (adjustement), dan kreativitas (creatifity).

Dari lima tingkat kemampuan tersebut tiga diantaranya yang berada pada urutan

pertama, yaitu informasi verbal, kerampilan intelektual dan strategi kognitif, dapat

disesajajarkan dengan kemampuan dengan rana kognitif yang ada dalam taksonomi

Bloom mengkategorikan hasil belajar pada tiga ranah ataukawasan yaitu sebagai

berikut :

a) Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak.Artinya segala

upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk kedalam ranah kognitif.Tujuan

belajar kognitif dapat di nilai melalui tes lisan maupun tulisan. Tes tertulis

biasanya berupa objektif dan tes essay dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa.

b) Ranah afektif

Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, dan seseorang

dapat diramalkan perubahannya apabila ia mendapat penugasan kognitif tinggi.

Ciri-ciri belajar afektif dan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku,

seperti perhatiaannya terhadap mata pelajaran pendidikan matematika dalam

meningkatkan kedisiplinan dalam menghadapi pelajaran matematika di di

sekolah.

Untuk menilai tujuan belajar siswa yang berhubungan dengan sikap dan nilai,

mereka perlu di kumpulkan data siswa dengan berbagai cara. Harus di akui

bahwa penggolongan ini masih bertumpang tindih di antara tahapan-tahapannya

dengan ranah kognitif, dan cenderung mengikuti fase-fase dalam perkembangan

moral anak kecil sehingga dewasa dalam perkembangan siswa.

c) Ranah psikomotor

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skil)

atau kemampuan yang bertindak setelah seseorang pengalaman belajar

tertentu.Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil

belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (kecenderungan

untuk berperilaku).
B. Model Pembelajaran Spontaneous Group Discussion

Model pembelajaran Spontaneous Group Discussion(SGD) merupakan

metode diskusi kelompok yang tidak direncanakan sebelumnya, tetapi

dilaksanakan secara spontan dan sederhana (Huda, 2011). Yang disini

ditekankan bukan pembagian kelompoknya.tetapi,materi yang akan dibahas oleh

kelompok masing-masing.

Menurut (Huda, 2011) dalam proses pembelajaran jika siswa untuk

duduk berpasangan atau berkelompok, kita akan lebih mudah menginstruksikan

mereka untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, seperti mencari makna

sesuatu, mencari alasan tentang peristiwa tertentu, atau memecahkan suatu

masalah. Dikenal dengan istilah spontaneous group discussion karena diskusi

kelompok ini tidak direncanakan sebelumnya, melainkan dilaksanakan secara

spontan.Materi yang didiskusikan sesuai dengan perkembangan pertanyaan

siswa yang terjadi di dalam kelas.

Teknik pelaksanaan model ini pun sederhana, yaitu meminta siswa untuk

berkelompok dan berdiskusi tentang sesuatu. setelah itu, guru memanggil

kelompok itu satu per satu untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas. Diskusi ini bisa dilaksanakan beberapa menit atau sepanjang jam

pelajaran. Akan tetapi, meskipun spontan diskusi kelompok ini tetap

mengharuskan guru untuk memperhatikan lima elemen pembelajaran

kooperatif. Interpredensi positif, akuntabilitas individu, interaksi promotif,

keterampilan sosial, dan pemrosesan kelompok (Huda, 2011).


1. Langkah-langkah model pembelajaran spontaneous group dicussion menurut

(Huda,2011) yaitu :

a. Siswa dibentuk dalam kelompok secara spontan dan bervariasi.

b. Siswa berdiskusi tentang sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran yang

diberikan.

c. Guru meminta siswa untuk bertanya sesuai dengan materi.

d. Guru membuat soal pertanyaan siswa.

e. Siswa mengerjakan soal secara berkelompok.

f. Guru memanggil kelompok satu persatu.

g. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.

2. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran spontaneous group discussion

Menurut (Huda, 2011) yaitu :

1. Kelebihan
a. Dapat melatih dan mengembangkan sikap sosial dan demokratis bagi siswa
b. Memudahkan siswa untuk bekerja sama mencarai jawaban dalam bentuk
kelompok
c. Mendorong siswa untuk yang berkemampuan rendah dapat terbantu
d. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi bagi siswa
e. Mengajarkan kepada peserta didik agar mau menghargai pendapat orang lain
dan bekerjasama dengan teman yang lain.
2. Kekurangan
a. Diskusi biasanya lebih banyak memboroskan waktu, sehingga tidak sejalan
dengan prinsip efisiensi.
b. Dapat menimbulkan ketergantungan pada kelompok sehingga ia tidak ikut
terlibat dalam kegiatan diskusi, karena hanya mengandalkan teman dalam
kelompoknya.
c. Dapat menimbulkan dominasi dari kelompok yang sekiranya lebih banyak dan
lebih mampu mengungkapkan ide sehingga kelompok yang lain tidak
memberikan kontribusi yang berarti.
d. Bagi guru, diskusi kelompok kecil dapat mempersulit dalam mengelola iklim

kelas.

B. Kerangka Berpikir

Pengembangan hakikat pembelajaran matematika merupakan salah satu

pembelajaran matematika., siswa diharapkan memiliki kemampuan berkerja sama.

Hal demikian tidak akan terjadi apabila dalam pembelajaran matematika semua

siswa menggunakan satu cara yang sama untuk menemukan suatu solusi tunggal dari

masalah yang diberikan. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan oleh

guru matematika untuk meningkatkan hasil belajar matematika adalah model

Spontaneous Group Discussion. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan

penelitian eskperimen melalui pemberian perlakuan dengan model pembelajaran

Spontaneous Group Discussion. Dengan penggunaan model ini diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kemampuan belajar

matematika

C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat Pengaruh Model Pembelajaran

Spontaneous GroupDiscussiIo Terhadap Hasil Belajar Kognitif

Matematika Siswa Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar Siswa Kelas VII

SMP Negeri 8 Tehoru.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksperimen” dalam artian bahwa ada

perlakuan yang diberikan kepada sampel penelitian untuk melihat pengaruh pengunaan model

pembelajaran spontaneous group discussion terhadap hasil belajar.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian direncanakan semester genap tahun ajaran 2018/2019

2. Tempat penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah pada SMP Negeri 8 Tehoru

C. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 8

Tehoru yang berjumlah 40 orang, yang terbagi dalam 2 kelas.

b. Sampel

Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan memperhatikan nilai

rata-rata dan jumlah siswa yang sama. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VII yang masing-masing berjumlah 20 orang, jadi jumlah sampelnya adalah = 20

D. Desain Penelitian

E(-)

01

R
02

Sumber : ( Arikunto : 2010)

Keteranganya
R = Random
E = Kelompok Eksperimen
K = Kelompok Kontrol
( - ) = Treatmen Perlakuan
01 = Data Tes Hasil Belajar Pada Kelompok Eksperimen
02 = Data Tes Hasil Belajar pada kelompok Kontrol

E. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Hasil Belajar

matematika siswa dalam bentuk pilihan ganda


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, 2012. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar:Teori,

Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta

Asmani, M. Jamal. (2014). 7 Tips Aplikasi PAKEM [Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan]. Jogjakarta: Diva Press.

Bloom. (2011). Ranah Domain Hasil Belajar. Diakses pada 12 Otober 2014

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, 2008.

Metode Diskusi.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. (Yogyakarta: Pustaka Belajar)

Harmaningsih. 2008.faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Ramelan. 2012. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono.

Ratumanan, T. G. 2002. Model Pembelajaran Interaktif dengan Setting Kooperatif. Surabaya:

PPS Universitas Surabaya.

Sugiyono (2007). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, cvc

Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo


Lampiran 02

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) Spontaneous Group Discussion

(01)

Nama Sekolah : SMP Negeri 8 tehoru

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / I (Ganjil)

Alokasi waktu : 2 × 40 Menit

A. StandarKompetensi:

Memahami Operasi Hitung Bentuk Aljabar

B. KompetensiDasar

1. Mengenali bentuk aljabar dan unsur -unsurnya.

2. Melakukan operasi pada bentuk aljabar.


C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Spontaneous Group Discussion:

1. Menyelesaikan dengan benar operasi perkalian, pemangkatan dan pembagin pada

operasi hitung bentuk aljabar.

2. Menyelesaikan suku tunggal terhadap perkalian, pemangkatan

Dan pembagian bentuk aljabar.

D. Materi Pembelajaran

Operasi Hitung Bentuk Aljabar.

E. Metode Pembelajaran

Model : Spontaneous Group Discussion

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi dan pemberian Tugas

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Alokasi Waktu : 2 x 45

Alokasi
Fase No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
Fase 1 Langkah 1:
Menyiapkan Menyiapkan tujuan pembelajaran
tujuan dan • Guru • Mendengarkan serta meny
mempersiapk- mengkondisikansiswasiap meneri imak dengan baik apa yang
an siswa mapembelajaran disampaikanoleh guru
• Salam danberdoabersama
yang dipimpinolehketuakelas • Menyimakdenganbaikapa ya
• Guru mengabsensisiswa ng disampaikanoleh guru
• Guru menyampaikan • Menyimakdenganbaikapa ya
tujuan pembelajaran ng disampaikanoleh guru
• Siswa diingatkan kembali menge
nai pengertian bentuk aljabarsertac
aramenentukan sukutunggalterhada
pperkalian, pemangkatandanpemba • Menyimakdenganbaikapa yan
gian, kemudiandengan Tanya g disampaikanoleh guru
Fase 2 jawab, guru membimbingsiswa-
Mendemonst- siswa untukmenyelesaikansalahsat
rasikan u contohnya
pengetahuan • Guru mengaitkan materi pembela • Menyimakdenganbaikapa ya
dan jarandengankehidupan nyata ng disampaikan oleh guru
ketrampilan Langkah 2:
Mendemonstrasikanpengetahuan da • Menyimakdenganbaikapa ya
n menyajikanInformasi ng disampaikanoleh guru
• Menyampaikan kepada siswa tent
ang apa yang hendak dilakukan mu
lai dari materi hingga model pembe
lajaran yang akandilakukan
• Memberikan ringkasan penjelasa
nmateri
2. Kegiatan inti 70 Menit
Fase 3 Langkah 3:
Membimbing Membimbingpelatihan
pelatihan • Guru merencanakan dan me • Menyimakdenganbaikapa yang
mberikan pelatihan awal disampaikanoleh guru
• Guru membagikan siswa me • Siswamenerima
njadi beberapa kelompok seca LKS kemudian menyelesaikanny
ra heterogen dan membagik a dalam kelompok
an LKS
Fase 4 • Guru • Salah satu siswa mewakili kelo
Mengecek memintaperwakilandarimasing- mpoknya masing- masing untuk
pemahaman masingkelompok untuk mempresentasikan hasil kerjakel
siswa dan mempresentasikan hasil kerja ompok
memberikan kelompok
umpan balik Langkah 4:
kepada siswa
Mengecekpemahamansiswadan • Menyimak serta mengikuti petun
memberikanumpanbalikkepadas juk guru
iswa
• Guru
mengecekapakahsiswa telahbe
rhasilmelakukantugas dengan • Siswa menyelesaikan tugas yang
baik, guru diberikan
memberikan umpanbalik
• Guru memberikan kesempatan • Menanggapihasilpresentasidari
kepada kelompok lain untuk kelompok lain
menanggapihasilpresentasidari
kelompok yang bersangkutan
• Gurubersamasiswamembahas
hasil presentasi yang telah dil
akukan
3. Penutup 10Menit
Fase 5 Langkah 5:
Memberikan Memberikan kesempatan untukpelat
kesempatan ihanlanjutandanpenerapan
untuk pelatihan • Guru mengakhiridiskusi • Siswa menjawab pertanyaan
lanjutan dan • Guru melakukan Tanya dari guru
penerapan jawab singkattentangmateri yang
telah dipelajari • Siswa memberikan pertanya-
• Guru memberikan kesempatan k an kepada guru
epadasiswauntukbertanya
• Guru bersama siswa menyimpul
kanmateri yang baru sajadipelajari
• Guru
menutuppelajarandengan menguca
pkansalam
G. SumberBelajar

Buku paket matematika SMP / MTs kelasVIIpenerbit Erlangga

H. PenilaianHasilBelajar

1. Lembar observasi untuk apekafektif dan psikomotor (terlampir)


2. Teknik Penilaian : Testertulis

3. Bentuk Instrumen : Tesuraian dan tesisian

4. Contoh Instrumen

1. Tentukan koefisien p dan banyak suku pada bentuk aljabar berikut!

a. 4p + 2 b. 6p2 – p – 5 c. p + 2p2 - 3

2. Sederhanakan perkalian bentuk aljabar berikut!

a. 12 x a b. b x -7 c. k x (-1)

3. Tentukan hasil dari pemangkatan bentuk aljabar berikut!

a. (3a)2 b. (-7a)2 c. –(2a)3

Anda mungkin juga menyukai