PENDAHULUAN
BAB II
EUBACTERIA (BAKTERI)
2.1 PENGERTIAN
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta
berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah
spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di
tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun
yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu
temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasite
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan.
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida
(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan
RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.
Pada tahap pertama proses sporulasi ini dapat dilihat terjadinya replikasi kromosom
bakteri dan sebagai kecil dari sitoplasma terpisah oleh suatu sekat(septum) spora. Sekat
spora ini menjadi membrane yang berlapis dua yang masing-masing mengelilingi
kromosom dab sitoplasma. Struktur ini seluruhnya dibungkus idalam sel asal yang disebut
fore spore. Lapisan-lapisan peptidoglikan yang tebal terdapat diantara 2 lapisan membran.
Kemudian suatu mantel spora yang tebal yang terdiri dari protein terbentuk disebelah luar
membran. Mantel ini berfungsi untuk melindungi endospora terhadap zat-zat kimia keras.
Kemudian endospora dapat keluar atau bebas dari sel. Letaknya endospora di dalam sel
bakteri tergantung dari spesies bakterinya.
Apabila endospora telah matang dinding sel vegetatif melebur dan endospora
dibebaskan. Inti endospora yang mengalami dehidrasi yang tinggi, hanya mengandung
sedikit DNA, RNA, ribosom, enzim dan beberapa molekul yang penting. Endospora itu
dapat dianggap sebagai bentuk laten dari bakteri yang dapat berlangsung dalam jangka
waktu yang lama sekali. Endospora yang kembali kepada keadaan vegetatif mengalami
suatu proses yang disebut dengan germinasi. Proses germinasi atau perkecambahan ini
dipacu adanya kerusakan fisik dan kemis pada mantel endospora. Enzim-enzim yang
terdapat dalam endospora akan merusak lapisan-lapisan lain terdapat di sekeliling
endospora, kemudian air dapat masuk sehingga metabolism dapat berlangsung. Oleh karena
satu sel vegetatif hanya membentuk satu endospora, maka sporogenesis pada bakteri bukan
merupakan alat perkembangbiakan, karena tidak ada pertambahan jumlah sel. Dipandang
dari segi klinis, endospora ini sangat penting karena tahan terhadap pemanasan,
pendinginan, penggunaan zat-zat kimia dan radiasi. Kebanyakan sel vegetatif akan mati
pada suhu 700C sedangkan endospora dapat tetap hidup pada air mendidih sampai setengah
jam atau lebih.
3. Vibrio (koma)
Bakteri yang bentuknya seperti batang, melengkung dan menyerupai bentuk koma.
Misalnya Vibrio cholerae.
4. Spirillum (spiral)
Bakteri yang berbentuk spiral iini, bentuknya bengkok-bengkok serupa spiral.
misalnya Treponema pallidum.
b. Berdasarkan kedudukan flagela pada selnya
1. Monotrik yaitu berflagel satu pada salah satu ujung.
2. Amfitrik
Amfitrik yaitu flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
3. Lofotrik yaitu berflagel banyak di satu ujung.
4. Peritrik yaitu berflagel banyak pada semua sisi tubuh.
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen
dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran
sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel
organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri
gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm)
sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting untuk membantu
determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri
Gram positif dan bakteri Gram negatif yaitu:
Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:
Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat
didalam
lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak
mengandung asam tekoat.
Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
Peka terhadap streptomisin
Toksin yang dibentuk Endotoksin
· Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.
Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.
Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada
yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat
ringan. Mengandung asam tekoat.
Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
Tidak peka terhadap streptomisin
Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak
dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri
lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses
paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab,
dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada
eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik).
Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan
membelah diri.
a. Rekombinasi Genetik
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri
melalui proses berikut:
1. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang
satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri
donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui
kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, .
Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan
Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke
bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada
bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik
karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri
donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru
sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang
nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN
inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk
profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA
bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal
dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi.
Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke
sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan
ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN
dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
b. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.
Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel
bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi
atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah
dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah
pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali.
Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi
pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak
sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika
hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat
selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran)
dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari
lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom,
lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh
mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral.
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak
dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri
lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada
tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang
merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang
lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki
klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
3.2 Saran
Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang bakteri dan pemanfaatannya,
ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan makalah ini.
Mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan makalah ini. Tetapi, karena
keterbatasan itulah penulis termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Maka dari itu penulis berharap agar lebih memahami tentang pembuatan makalah,
begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih diperpanjang lagi sehingga dihasilkan
makalah yang lebih baik lagi.
http://makalah-negeri.blogspot.co.id/2016/09/makalah-biologi-tentang-bakteri.html
http://achmadnanank.blogspot.co.id/2012/04/makalah-bakteri.html
http://fariiedhaa.blogspot.co.id/2013/12/makalah-bakteri.html
http://kangkunggenjer.blogspot.co.id/2015/11/contoh-makalah-biologi-tentang-
bakteri.html
http://tirmaputri.blogspot.co.id/2015/03/makalah-mikrobiologi-bakteri.html