Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENGELOLAAN KELAS

“KONSEP MERANCANG RUANG KELAS YANG IDEAL UNTUK


PEMBELAJARAN”

DOSEN PENGAMPU : Muhammad ilyas s,pd,m.pd

Disusun oleh:

Rif’ah ianatul fajriyah (2003805111011)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER 2022/2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penulisan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Apa pentingnya pengaturan ruang kelas dalam pembelajaran

2.2 Bagaimana cara menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar

2.3 Bagaimana cara mengatur ruang kelas

BAB III PENUTUP 10

3.1 Kesimpulan 10

3.2 Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmad dan
ridho – Nya semata, sehingga makalah yang berjudul ''Perencanaan Media dan Metode
Pengajaran''dapatkmiselesaikan.
Guru pada hakekatnya merupakan tenaga kependidikan yang bertanggung jawab atas
tugas kemanusiaan, khususnya yang berkaitan dengan proses pendidikan generasi penerus
bangsa menuju gerbang pembuka dalam melepaskan diri dari keterikatan kekufuran. Betapa
berat tugas dan kewjiban seorang guru sehingga menuntut profesionalitas yang tinggi dalam
proses pembelajaran. Melalui keprofesionalnya, guru harus mampu dalam mewujudka
langkah – langkah pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga proses balajar mengajar
dapat bermakna.
            Dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran yang kreatif dan inovatif tersebut,
guru yang pernah mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan media dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan tidak dapat tercapai secara maksimal. Untuk itu,
ingin berbagi pengetahuan mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan perencanaan
media dan metode pembelajaran. Untuk mendukung pengetahuan tentang media dan
metode pengajaran tersebut, maka dalam mkalah ini kami membahas beberpa hal yang
berhubungan dengan materi tersebut. Adapun materi yang ada dalam makalah kami
diantaranya adalah, macam – macam dan kriteriah pemilahan media pengajaran. Selain itu
kami juga menyajikan materitentangpengertian,
                                                                        Muara Bulian, 24 September 2014

                                                                                                Penyusun
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran Matematika adalah proses mempersembahkan pengalaman belajar kepada
siswa melalui kegiatan yang direncanakan sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang
bahan matematika yang dipelajari.Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian
kompetensi adalah penggunaan strategi matematika, yang sesuai dengan topik yang
sedang dikembangkan, tingkat perkembangan siswa, prinsip dan teori belajar, interaksi
siswa secara aktif, keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, pengembangan dan
pemahaman penalaran matematis.Untuk mendukung usaha pembelajaran yang mampu
menumbuhkan kekuatan matematika diperlukan guru yang profesional dan kompeten, yaitu
guru yang menguasai pembelajaran matematika, memahami karakteristik belajar siswa dan
dapat membuat keputusan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.                    
             
Beberapa komponen dalam standar guru matematika yang profesional adalah:
(1) penguasaan dalam pembelajaran matematika,
(2) penguasaan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran matematika,
(3) penguasaan dalam pengembangan profesional guru matematika, dan
(4) penguasaan tentang posisi penopang dan pengembang guru matematika dalam
pembelajaran matematika. Guru matematika yang profesional dan kompeten memiliki
landasan landasan yang dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran matematika.

1.2 Masalah Rumusan


 Apa pengertian matematika?
 Apa pengertian pembelajaran matematika SD ?
 Apa tujuan dari pembelajaran matematika SD ?
 Apa fungsi dari pembelajaran matematika SD ?

1.3 Tujuan Penulisan


 itulah pengertian matematika
 itulah pengertian pembelajaran matematika SD
 inti dari pembelajaran matematika SD
 inti dari fungsi pembelajaran matematika SD
BAB II
 PEMBAHASAN

 2.1 Pengertian Matematika
 Matematika merupakan alat untuk memberikan cara berpikir, menyusun pemikiran
yang jelas, tepat, dan teliti. Hudojo (2005) menyatakan, matematika sebagai suatu
obyek abstrak, tentu saja sangat sulit untuk dipahami anak-anak Sekolah Dasar (SD)
yang mereka buat oleh Piaget, diklasifikasikan masih dalam tahap operasi
konkret. Siswa SD belum mampu untuk berpikir formal maka dalam pembelajaran
matematika sangat diharapkan bagi para pendidik yang dikaitkan dengan proses
belajar mengajar di SD dengan benda konkret.

             Heruman (2008) menyatakan dalam pembelajaran matematika SD,
diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah
menemukan suatu penyelesaian cara penyelesaian secara informal dalam
pembelajaran di kelas. Selanjut Heruman menambahkan bahwa dalam pembelajaran
matematika harus ada keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya
dengan konsep yang akan diajarkan. Sehingga diharapkan pembelajaran yang
terjadi merupakan pembelajaran menjadi lebih bermakna (meaningful), siswa tidak
hanya belajar untuk mengetahui sesuatu (learning to know about), tetapi juga belajar
melakukan (learning to do), belajar menjiwai (learning to be), dan belajar bagaimana
seharusnya belajar (learning to learn), serta bagaimana bersosialisasi dengan
sesama teman (learning to live together).
 Siswa Sekolah Dasar (SD) berada pada umur yang berkisar antara usia 7 hingga 12
tahun, pada tahap ini siswa masih berpikir pada fase operasional
konkret. Kemampuan yang tampak dalam fase ini adalah kemampuan dalam proses
berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih menggunakan
objek yang bersifat konkret (Heruman, 2008). Siswa SD masih mengandalkan objek
yang ditangkap dengan pancaindra, sehingga sangat diharapkan dalam
pembelajaran matematika yang bersifat abstrak, peserta didik lebih banyak
menggunakan media sebagai alat bantu, dan penggunaan alat peraga. Karena
dengan penggunaan alat peraga dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh
guru, sehingga siswa lebih cepat memahaminya. Pembelajaran matematika di SD
tidak terlepas dari dua hal yaitu hakikat matematika itu sendiri dan hakikat dari anak
didik di SD.
 1. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral
 Pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan di mana
pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu dikaitkan atau terhubung
dengan topik sebelumnya, topik sebelumnya merupakan prasyarat untuk topik baru,
topik baru merupakan pendalaman dan perluasan dari topik sebelumnya. Konsep
yang diberikan dimulai dengan benda-benda konkret kemudian konsep itu diajarkan
kembali dengan bentuk pemahaman yang lebih abstrak dengan menggunakan notasi
yang lebih umum digunakan dalam matematika.
 2. Pembelajaran bertahap
 Materi pelajaran diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari konsep-konsep yang
sederhana, menuju konsep yang lebih sulit, selain dari pembelajaran matematika
dimuali dari yang konkret, ke semi konkret, dan akhirnya menjadi konsep abstrak.
 3. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif
 Matematika merupakan ilmu deduktif. Namun karena sesuai tahap perkembangan
siswa maka pada pembelajaran matematika di SD digunakan pendekatan induktif.
4. Pembelajaran matematika menganut konsistensi konsistensi
Kebenaran merupakan kebenaran yang seharusnya kebenaran antara kebenaran
yang satu dengan kebenaran lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar jika berdasarkan
pernyataan sebelumnya yang telah diterima kebenarannya. Meskipun di SD pembelajaran
matematika dilakukan dengan cara induktif tetapi pada jenjang selanjutnya generalisasi
suatu konsep harus secara deduktif.
5. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran materi pelajaran yang mengutamakan pengertian dari hafalan. Dalam
belajar bermakna aturan-aturan, dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi
sebaliknya aturan-aturan, dalil-dalil ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara
induktif di SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang selanjutnya.
Pasti dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar tidak dengan apa yang kita
bayangkan, selain siswa yang pola pikirnya masih dalam fase operasional konkret,
kemampuan siswa juga sangat beragam. Hudojo (2005) menyatakan ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar sebagai berikut:
1. Siswa
Mengajar matematika untuk sebagian besar kelompok siswa berkemampuan sedang
akan berbeda dengan mengajar sekelompok kecil anak-anak cerdas, sekelompok besar
siswa tersebut perlu diperkenalkan sebagai suatu aktivitas manusia, dekat dengan
penggunaan sehari-hari yang diatur secara kreatif (oleh guru) agar kegiatan tersebut
disesuaikan dengan topik matematika. Untuk siswa yang cerdas, mereka akan mudah
mengasimilasi dan mengakomodasi teori matematika dan masalah-masalah yang tertera
dalam buku teks.
2. Guru
Ada dua orientasi guru dalam mengajar matematika di SD sebagai berikut:
sebuah. semoga guru mengarah ke kelas sebagai keseluruhan dan sedikit perhatian terhadap
individu baik reaksinya maupun kepribadian. Biasanya mereka membatasi dirinya pada
materi matematika yang distrukturkan ke logika matematika. Mengajar matematika berarti
mentranslasikan sedekat-dekatnya ke teori matematika yang sama sekali menghadapi
kesulitan yang dihadapi siswa.
b. Guru tidak ketat dengan pola buku teks mengajar matematika. Ia mengajar matematika
dengan melihat lingkungan sekitar bersama-sama dengan siswa untuk mengeksplor
lingkungan tersebut. Kegiatan matematika diatur sedekat-dekatnya dengan lingkungan
siswa sehingga siswa terbiasa dengan konsep-konsep matematika. 
3. Alat Bantu
Mengajar matematika di lingkungan SD, harus didahului dengan benda-benda
konkret. Secara bertahap dengan bekerja dan mengobservasi, siswa dengan sadar
menginterpretasikan pola matematika yang terdapat dalam benda konkret tersebut. Model
konsep seyogianya dibentuk oleh siswa sendiri. Siswa menjadi “penemu” kecil. Siswa akan
merasa senang bila mereka “menemukan”.
4. Proses Belajar
Guru seyogianya menyusun materi matematika hingga siswa dapat menjadi lebih aktif
sesuai dengan tahap perkembangan mental, agar siswa memiliki kesempatan maksimal
untuk belajar.
5. Matematika Yang Disajikan
Matematika yang disajikan seyogianya dalam bentuk bervariasi. Cara menyajikannya
seyogianya dilandasi latar belakang yang realistis dari siswa. Dengan demikian aktivitas
matematika menjadi sesuai dengan lingkungan para siswa.
6. Pengorganisasian Kelas
Matematika seyogyanya disajikan secara terorganisasikan, baik antara aktivitas belajarnya
maupun didaktiknya. Bentuk pengorganisasian yang dimaksud antara lain adalah
laboratorium matematika, kelompok siswa yang heterogen kemampuannya, instruksi
langsung, diskusi kelas dan pengajaran individu. Semua itu dapat dipilih berdasarkan
matematika situasi siswa yang pada dasarnya untuk belajar.
Dengan memperhatikan hal di atas, sangat diharapkan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa dan pembelajaran matematika yang efektif sehingga siswa tidak
mampu menghafal konsep-konsep matematika, tetapi juga harus dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, jadi sangat diharapkan dalam proses pembelajaran yang
dipraktekkan guru juga melibatkan dan mengaktifkan siswa dalam proses menemukan
konsep-konsep matematika. Sehingga pembelajaran matematika di sekolah dasar mampu
mengembangkan kompetensi-kompetensi matematika seperti yang terdapat dalam
kurikulum matematika.

Pengertian Pembelajaran Matematika


Pembelajaran Matematika adalah proses mempersembahkan pengalaman belajar kepada
siswa melalui kegiatan yang direncanakan sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang
bahan matematika yang dipelajari.Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian
kompetensi adalah penggunaan strategi matematika, yang sesuai dengan topik yang
sedang dikembangkan, tingkat perkembangan siswa, prinsip dan teori belajar, interaksi
siswa secara aktif, keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, pengembangan dan
pemahaman penalaran matematis.Untuk mendukung usaha pembelajaran yang mampu
menumbuhkan kekuatan matematika diperlukan guru yang profesional dan kompeten, yaitu
guru yang menguasai pembelajaran matematika, memahami karakteristik belajar siswa dan
dapat membuat keputusan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.       
                                                                            
Beberapa komponen dalam standar guru matematika yang profesional adalah:
(1) Penguasaan dalam pembelajaran matematika, (2) Penguasaan dalam pelaksanaan
evaluasi pembelajaran matematika, (3) Kepemilikan dalam pengembangan guru matematika
profesional, dan (4) Penguasaan tentang posisi penopang dan pengembang guru dalam
pembelajaran matematika. Guru matematika yang profesional dan kompeten memiliki
landasan landasan yang dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran matematika.
Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika di SD
Matematika bekerja untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta penalaran yang dapat membantu
memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Simbol-simbol
itu penting untuk membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang
ditetapkan. Simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan
untuk membentuk suatu konsep baru. Konsep baru terbentuk karena adanya pemahaman
terhadap konsep sebelumnya, sehingga matematika itu konsep-konsep yang disusun secara
hierarkis. Dengan demikian simbol-simbol itu dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
ide-ide secara efektif dan efisien. Agar simbol-simbol itu berarti, kita harus memahami ide
yang terkandung di dalam simbol tersebut. Karena itu hal terpenting adalah bahwa itu harus
dipahami sebelum ide itu disimbolkan. (Hudoyo, 1988:54)

      
Tujuan pembelajaran matematika di SD adalah:
(1) memahami siswa agar mampu menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan
melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, jujur, dan efektif;
(2) siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan
sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan;
(3) Meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berhitung dengan bilangan sebagai
alat dalam kehidupan sehari-hari;
(4) tambahan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan
menengah dan
(5) Membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat dan disiplin. 

Tahapan Proses Belajar Mengajar


Bila guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) diharapkan akan
mengandung makna bahwa: guru tersebut memiliki mengatur kelas dengan sebaik-baiknya
dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik. Belajar
disini mengandung arti bahwa siswa aktif melakukan kegiatan yang bertujuan. Di tingkat
Sekolah dasar keberhasilan belajar hampir seluruhnya terletak pada usaha guru untuk
memahami proses belajar siswa.
Menurut Estiningsih (1994) pada umumnya proses belajar mengajar dapat digambarkan
sebagai 3 kejadian yang berurutan sebagai berikut.
proses masukan keluaran
1. Masukan
Input merupakan kejadian pertama yang menggambarkan siswa yang memiliki sejumlah
materi prasyarat dari konsep yang akan dipelajari, sikap, dan motivasi belajar. Sedangkan
dari pihak guru merupakan persiapan yang harus direncanakan dengan baik meliputi
pengetahuan prasyarat yang telah dimiliki siswa, pendekatan/strategi/metode/ teknik dan
sarana belajar.
2. Proses
Proses merupakan kegiatan kedua yang menggambarkan proses belajar
mengajar. Pihak guru pada kejadian ini harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa
merasa siap, senang, dan kejadian untuk belajar. Saat terjadi proses belajar mengajar
kegiatan yang terjadi dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu penanaman konsep,
pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan.
sebuah. Tahapan penanaman Konsep
Tahapan ini menitikberatkan pada pengajaran konsep baru yang harus dipelajari oleh
siswa. Untuk mengkongkretkan konsep baru tersebut siswa dapat diberi kegiatan yang
memungkinkan mereka mengoptimalkan fungsi panca indera mereka seperti: melihat,
meraba, mendengar, dan mengomunikasikan.
Dari materi-materi dalam GBPP Matematika, guru harus memilih dan menjabarkan
-nya menjadi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tahapan penanaman konsep ini.
Sedangkan media yang disiapkan harus sesuai dengan materi dan kegiatan belajar
pada jenjang kelas yang dimaksud. Waktu yang digunakan dalam tahap ini
sepenuhnya ditentukan dan dikelola oleh guru. Lamanya kegiatan tergantung
kepadatan, keluasan, dan tingkat kesulitan materi yang diajarkan. Jika materi
mudah dan kegiatan yang dipilih maka kadang-kadang dari tahapan
penanaman konsep dapat langsung menuju tahapan berikutnya yaitu
pemahaman konsep. Tetapi akan lebih baik dan berarti bagi siswa apabila kegiatan
pada penanaman konsep dan pemahaman konsep yang direncanakan secara terpisah.
b. Tahapan Pemahaman
Tujuan dari tahapan ini adalah memantapkan dan memperluas pengetahuan siswa, serta
terapan untuk memecahkan masalah dari konsep yang dipelajari pada tahap penanaman
konsep. Bentuk kegiatannya dapat berupa mendengar, melihat, memecahkan masalah-
masalah, menerapkan dalam masalah serta mengomunikasikan penyelesaian masalah.
c. Tahapan Pembinaan Keterampilan
Tujuan utama pada tahapan ini adalah melatih keterampilan siswa dalam
menggunakan konsep yang telah didapat untuk memecahkan masalah. Pembinaan dapat
dilakukan dalam bentuk mencongak, berlomba, soal cerita, pemecahan masalah.
Waktu yang digunakan pada tahap ini dibatasi, sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
3. Keluaran
Kejadian ketiga merupakan hasi dari proses belajar yang dapat bertambahnya pengetahuan,
keterampilan, dan nilai sikap.
B. Merencanakan Pengajaran di Kelas
Untuk mengelola suatu pengajaran di kelas seorang guru akan mengalami tugas yang
secara berurutan sebagai berikut.
1. GBPP mata pelajaran yang akan diajarkan. Untuk kegiatan ini perlu memberi perhatian yang
cukup pada obyek yang dipelajari agar mendapatkan pemahaman yang benar tentang:
sebuah. kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa
b. materi pokok dan uraian materi
c. tahapan KBM (kegiatan belajar mengajar)
d. media dan buku-buku sumber, baik paket maupun buku sumber pendamping

2. Merencanakan program pengajaran untuk satu semester atau setahun. Program masih


terbatas pada hal-hal yang pokok seperti yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan:
sebuah. Penjelasan materi dan materi pokok yang mengandung konsep dasar,
     konsep terkembang, dan keterampilan
b. menentukan waktu setiap satuan materi

3. rencana pembelajaran
Hal yang paling baik tentang rencana pembelajaran itu adalah bila rencana tersebut
disusun sendiri oleh guru yang akan melaksanakan, karena bila guru yang menyusun
maka pelaksanaannya akan lebih kongkret. Untuk keperluan tersebut maka guru harus
melaksanakan:
sebuah. Identifikasi kemampuan kelas (siswa, materi pelajaran, sarana, lingkungan)
b. menyusun silabi pembelajaran
c. menyusun rencana pembelajaran secara lengkap
4. Melaksanakan rencana pembelajaran yang disusunnya sendiri oleh guru merupakan urutan
tugas yang keempat. Dua hal yang diharapkan untuk dilakukan guru pada urutan tugas ini
adalah:
sebuah. mengelola KBM
b. mengadministrasikan kejadian-kejadian dalam KBM
Kegiatan yang jarang dilakukan oleh guru pada masa kini, padahal ini sangat penting
bagi usaha bantuan remidi yang mungkin diperlukan oleh beberapa siswa apabila gagal
mencapai kompetensi yang diharapkan.
5. Menilai pelaksanaan rencana pembelajaran
Untuk tugas ini guru dapat melakukan hal-hal:
sebuah. belajar catatan pelaksanaan rencana pembelajaran
b. menentukan langkah selanjutnya bagi kelas dan pelayanan khusus bagi siswa yang
membutuhkan
c. membuat rencana tindak lanjut
6. Melaksanakan rencana tindak lanjut.
Kegiatan kemudian akan berulang kembali pada urutan tugas yang pertama apabila
guru berpindah tugas ke tingkat kelas yang lain. Jika guru masih mengajar pada tingkat
kelas yang sama, maka sirkulasi
tugas akan berulang pada urutan ketiga yaitu menyusun rencana pembelajaran.
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan urutan tugas tersebut,
terutama yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, yaitu:
(1) materi yang akan dipelajari siswa harus mengandung konsep-konsep yang sudah dimiliki
dalam perbendaharaan pengetahuan siswa
(2) macam dan bentuk kegiatan belajar harus sesuai dengan kemampuan siswa untuk
melakukannya
Contoh Format RPP Kurikulum 2013 pada Tema pembelajaran Indahnya
Kebersamaan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SDN


Kelas : IV (empat)
Semester : 1 (satu)
Tema : Indahnya kebersamaan

I.      Kompetensi Inti
Indahnya kebersamaan

II.     Kompetensi Dasar
            
2.1. PPKn
Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan Keragaman agama, suku bangsa (pakaian
tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.

2.2. Bahasa Indonesia
Mendengarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik untuk berdoa di sekolah dan di
rumah.
2.3. Matematika
Menaksir jumlah uang untuk berbelanja atau jumlah dan jenis benda yang diperlukan untuk
suatu kegiatan amal sehingga sesuai kebutuhan (k2)

2.4. Seni Budaya dan Prakarya


Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai
anugrah tuhan (KI 1)

2.5. PENJASORKES
Menghargai tubuh sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai

AKU AKU AKU.         Indikator

  3.1. PPKn
3.1.1.       Memberikan contoh keragaman di lingkungannya dengan rasa percaya diri
3.1.2.       Mengagumi Keragaman suku, etnis, dan bahasa sebagai keunggulan di negara wilayah
Indonesia

 3.2. Bahasa Indonesia
3.2.1.       Bersikap tertib (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa
3.2.2.       sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri
3.2.3.       Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas
3.2.4.       Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai
3.2.5.       Menyapa dengan kata atau kalimat sapaan yang sesuai
3.2.6.       Menyapa dan mengucapkan selamat dengat kalimat yang sesuai
3.2.7.       Menyapa dan menyampaikan ucapan terima kasih dengan kalimat yang sesuai
3.2.8.       Menyapa dan menyampaikan permohonan maaf dengan kalimat yang sesuai
3.3. Matematika

3.3.1.       Menyebutkan besarnya uang saku yang diterima stiap hari atau minggu
3.3.2.       Menyebutkan sumber perolehan uang saku
3.3.3.       Menghitung besarnya penggunaan uang saku untuk konsumsi, uang tabungan, dan sosial
3.3.4.       Membandingkan nilai uang yang berbeda
3.3.5.       Menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan uang
3.3.6.       Menentukan hasil operasi hitung melalui transaksi jual beli yang melibatkan uang

3.4. Seni Budaya dan Prakarya


3.4.1.       keunikan karya seni dan karya kreatif berbagai daerah
3.4.2.       Memuji karya seni dan karya kreatif teman
3.4.3.       Merawat karya seni dan karya kreatif yang ada di sekolah
3.4.4.       kebanggaan terhadap karya sendiri

3.5. PENJASORKES
3.5.1.       melakukan aktivitas secara teratur
3.5.2.       penerapan perilaku hidup sehat di sekolah
3.5.3.       Memperagakan kombinasi gerak dasar jalan
3.5.4.       Memperagakan kombinasi gerak dasar lari
IV.          Tujuan Pembelajaran

4.1.    PPKn
4.1.1.       Dapat memberikan contoh Keragaman agama, bahasa, budaya, dan suku yang ada di
lingkungannya

4.2.    Bahasa Indonesia
4.2.1.       Dapat mengamati dalam mendengarkan do'a
4.2.2.       Dapat melafalkan kata-kata teks do'a dengan jelas
4.2.3.       Dapat menyapa dengan kata atau kalimat sapaan yang sesuai (mengucapkan selamat,
ucapan terima kasih dan permohonan maaf)

4.3.    Matematika
4.3.1.       Dapat menyebutkan jumlah besarnya uang untuk berbelanja uang untuk berbelanja benda
yang dibutuhkan
4.3.2.       Dapat operasi menyelesaikan hitung yang melibatkan uang
4.4.    Seni Budaya dan Prakarya
4.4.1.       Dapat menjelaskan keunikan karya seni dan karya kreatif berbagai daerah
4.4.2.       Dapat merawat karya seni dan karya kreatif yang ada di sekolah

4.5.    Penjas orkes
4.5.1.       Dapat melakukan aktivitas secara teratur
4.5.2.       penerapan perilaku hidup sehat di sekolah
V.   Metode Pembelajaran
5.1.             PPKn
5.1.1.       Menghargai kebhinekatunggalikan dan Keragaman agama, bahasa, budaya dan
suku yang ada di lingkungannya

5.2.    Bahasa Indonesia
5.2.1.       Mendengarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan agama
yang dianut
5.2.2.       Mengucapkan do'a dengan bahasa yang baik sesuai dengan agama yang anutnya.
5.2.3.       menyapa dan menyampaikan ucapan selamat, ucapan terima kasih atau permintaan
maaf sesuai dengan konteksnya
5.3.    Matematika
5.3.1.       Menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan uang
5.4.    Seni Budaya dan Prakarya
5.4.1.       Ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai
anugerah Tuhan.
5.5.    Penjas orkes
5.5.1.       Perilaku hidup sehat
5.5.2.       Variasi dan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan
lari.
VI.          Metode Pembelajaran
6.1.    PPKn
Ceramah
Tanya jawab
Demontrasi
Penegasan
VII.       Alokasi Waktu

7.1.    PPKn
6 x 35 menit

7.2.    Bahasa Indonesia
10 x 35 menit

7.3.    Matematika
6 x 35 menit

7.4.    Seni Budaya dan Prakarya


6 x 35 menit

7.5.    Penjas orkes
4 x 35 menit
VIII.    Langkah-Langkah Pembelajaran
& PPKn

A.            Kegiatan Awal
Mengkondisikan    kelas pada situasi belajar
§    Tanya jawab tentang Keragaman, bahasa, budaya dan suku yang ada dilingkungan
tujuan    pembelajaran yang akan dilaksanakan
§    Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

B.            Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
F Peserta didik mencari informasi tentang Keragaman bahasa, budaya dan suku yang ada
dilingkungannya.
F Untuk mengetahui peserta didik, guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan
Keragaman beragam bahasa, budaya dan suku yang ada dilingkungannya.
F Guru memfasilitasi peserta didik untuk memecahkan berbagai masalah dan memberikan
informasi agar bereksplorasi lebih jauh tentang keragaman bahasa, budaya dan suku yang
ada dilingkungannya.

B.2. Elaborasi
F Peserta didik membaca dan menyimak Keragaman yang beragam
F Peserta didik mencatat hal-hal penting tentang materi
F Guru menyebutkan keragaman yang ada dilingkungannya
F Peserta didik memahami arti Keragaman beragama
F Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang
belum jelas
F Membahas pertanyaan tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh
F Guru menugaskan seorang peserta didik mempraktekan tentang Keragaman beragama yang
ada dilingkungannya
B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan kata-kata pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses
pembelajaran
F Dengan bimbingan guru, peserta didik dan refleksi kegiatan pembelajaran
F Guru memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang Keragaman
beragama
F Guru memovasi peserta didik yang kurang atau belum berpartisifasi aktif

C.            Kegiatan Penutup
Guru    bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil pembelajaran
Guru    meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
Guru    memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
Guru    kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik

& Bahasa Indonesia

A.                  Kegiatan Awal
tujuan    pembelajaran yang akan dilaksanakan
§    Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

B.                  Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
F Peserta didik memberi contoh melafalkan do'a
F Untuk mengetahui pengetahuan peserta didik, guru memberikan contoh cara berdo'a yang
baik
F Guru memberi informasi cara mengucapkan selamat, terima kasih atau permintaan maaf

B.2. Elaborasi
F Peserta didik mendengarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik.
F Peserta didik dapat melafalkan doa.
F Guru memberikan kata-kata pujian kedapa peserta didik atas keaktifannya dalam proses
pembelajaran.

B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan kata-kata pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses
pembelajaran
F Dengan bimbingan guru, peserta didik dan refleksi kegiatan pembelajaran
C.                  Kegiatan Penutup
Guru    bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil pembelajaran
Guru    meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
Guru    memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
Guru    kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik

& Penjasorkes
A.                  Kegiatan Awal
Mengkondisikan    kelas pada situasi belajar
tujuan    pembelajaran yang akan dilaksanakan

B.                  Kegiatan Inti
B.1. Eksplorasi
F Peserta didik dapat melakukan aktifitas fisik
F Guru menerapkan perilaku hidup sehat

B.2. Elaborasi
F Peserta didik melakukan aktifitas fisik secara teratur
F Guru menerapkan perilaku hidup sehat di sekolah

B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran
F Guru memotivasi peserta didik yang kurang atau yang belum aktif.

C.                  Kegiatan Penutup
Guru    memberikan pengarahan kepada peserta didik cara melakukan aktivitas fisik
Guru memotivasi    peserta didik untuk hidup sehat.
Guru    kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik
IX.          alat dan sumber belajar
& PPkn
alat
Macam   -macam gambar tempat ibadah
Macam   -macam gambar rumah adat
Macam   -macam gambar baju adat/pakaian adat
Macam   -macam gambar senjata adat

Sumber
Buku   sumber yang relevan

& Bahasa Indonesia
alat
Buku   -buku do'a yang relevan
Macam   -macam slogan kalimat sapa
Sumber
Buku   sumber yang relevan

& Matematika
alat
Macam   -macam uang

Sumber
Buku   sumber yang relevan

& Seni Budaya dan Prakarya


alat
§   contoh hasil karya seni/karya kreatif berbagai daerah

Sumber
Buku   sumber yang relevan

& Penjasorkes
alat
Kebersihan   alat-alat
Sumber
Buku   sumber yang relevan
 ............, ..................20 ...
tahu                                                                             
  Kepala Sekolah Guru Kelas 4 .

  ..................................                                             ................. ..................
  NIP : NIP :
BABIII
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Di dalam pembelajaran matematika terdapat pembelajaran langsung berbagai
pengetahuan secara aktif merupakan cara untuk mengenalkan siswa tentang materi
pelajaran yang akan diajarkan. Guru juga dapat menggunakannya untuk menilai tingkat
pengetahuan siswa sambil melakukan kegiatan pembentukan tim. Cara ini cocok untuk
segala ukuran kelas dengan materi pelajaran apapun.
            Strategi pembelajaran ini berguna dalam mata pelajaran matematika yang akan
membawa setiap siswa untuk menjadi lebih efektif dalam belajar. Tentu seorang guru, ini
untuk mampu mengembangkan serta menerapkannya dalam proses
pembelajaran. Sehingga dengan demikian efektifitas pembelajaran matematika akan
berjalan dengan baik dan berkualitas.

3.2 Saran
Dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana dalam pemilihan Model pembelajaran meliputi
suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Misalnya pada model pembelajaran
berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu
masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model
pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan,
cara memecahkan masalah dan berpikir kritis. Model pembelajaran berdasarkan masalah
dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Pada model ini dimulai dengan menyajikan
permasalahan nyata yang pembelajarannya membutuhkan kerja sama di antara siswa-
siswa. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan pemecahan
masalah menjadi tahap-tahap kegiatan; guru memberi contoh mengenai penggunaan
keterampilan dan strategi yang dibutuhkan agar tugas-tugas tersebut dapat
diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya
penyelidikan oleh siswa.

Anda mungkin juga menyukai