Anda di halaman 1dari 19

PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR PADA SISWA

SMP KELAS VIII DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN


KONTEKSTUAL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

TIA SEPSTIADEWI

NPM : 16510020

S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI

CIMAHI

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

Judul ....................................................................................................................... 1

Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

Rumusan Masalah................................................................................................. 4

Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4

Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4

Definisi Operasional .............................................................................................. 5

Kajian Teoritis ...................................................................................................... 6

Metode dan Prosedur penelitian .......................................................................... 9

Subjek Penilaian .................................................................................................. 10

Instrumen Penelitian ........................................................................................... 11

Prosedur Pengolahan Data ................................................................................. 15

Jadwal Penelitian ................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 2

i
PROPOSAL SKRIPSI

A. Judul

Pembelajaran Materi Bangun Ruang Sisi Datar pada Siswa SMP Kelas VIII

dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual.

B. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan penting bagi

kemajuan perdaban manusia. Matematika telah di kembangkan oleh para

matematikawan mulai zaman mesir kuno, matematika dikembangkan dan

digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari peranannya dalam berbagai

aspek kehidupan. Selain itu belajar matematika itu seseorang dapat terbiasa

berfikir sistematis, ilmiah, kritis, dan menggunakan logika, serta

mengingkatkan kreativitas dalam pola pikir.

Matematika itu berasal dari bahasa latin yaitu mathanein atau mathema

yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Istilah matematika ( dari yunani)

mathematikos ialah ilmu pasti. Pendidikan matematika di indonesia, belum

pernah memberikan hal yang menggembirakan baik untuk skala nasional

maupun internasional. Para guru matematika di indonesia berharap agar

pelajaran matematika agar lebih baik lagi. Kejadian yng sering kita jumpai

yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika sangat rendah.

Matematika adalah ratunya ilmu maksudnya disini adalah bahwa

matematika tidak tergantung pada yang lain. Matematika juga sebagai bidang

1
2

ilmu yang mempelajari pada pola dari struktur, perubahan dan ruangan, baik

secara informal dapat juga disebut sebagai ilmu bilangan dan angka.

Matematika penting sekali alam kehdupan sehari-hari karena bisa

mengasah kemampuan berfikir logis, analitis,sistematsi, kritis dan kreatif

serta kemampuan untuk bekerjasama.

Menurut Mustafa ( Tri Wijayanto, 2011) menyebutkan bahwa matematika

adalah ilmu tentang bentuk, susunan, dan ukuran, yang utama adalah metode

dan proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang

konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak,

matematika murni atau dalam keterkaitan manfat pada matematika terapan.

Bangun ruang sisi datar adalah sebuah bangun ruang yang setiap sisinya

tersusun dari bangun datar. Jika bangun rung hany memiliki stu saja sisi yang

lrngkung maka ia tidak dapat dikelompokan menjadi bangun ruang sisi datar.

Dalam pelajaran matematika banyak sekali pendekatan atau cara untuk

membangun siswa agar lebih kreatif dalam belajar. Salah satu pendekatan-

pendekatan yaitu pendekatan kontekstual. Pendektan kontekstual atau

contexstual teaching and learning (CTL), pendekatan ini berasal dari kata

context, yang berarti “hubungan, konteks,suasana, dan keadaan konteks”.

Sehingga pembelajaran kontekstual diartikan sebagai pembelajaran yang

berhungan dengan konteks tertentu.

Menurut Suprijono (2009: 79) pendekatan pebelajaran kontekstual atau

cotexstual teaching and learning (CTL) merupakan konsep yang membantu

guru mengaitkan mantara materi yang diajarkannya dalam situasi dunia nyata,
3

dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat. Sehingga proses belajar tidak hanya berpengaruh

pada hasil belajar yang menjadi tujuan dalam pembelajaran, namun

memberikan kebermaknaan pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat

dalam konteks dunia nyata peserta didik.

Sanjaya (2006: 109) menegemukakan bahwa pendekatan pembelajaran

ontekstual adalah suatu pendekatan yang menekan kepada proses keterlibatan

siswa secara penuh, untuk dapat memahami materi yang dipelajari, sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli, peneliti

menyimpulkan bahwa pendekatan kontekstual merupakan pendekatan dengan

konsep belajar mengajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan oleh

guru dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa untuk membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan nyata.

Mengaitkan pendekatan kontekstual dengan materi Bangun Ruang Sisi

Datar yaitu agar siswa dapat mengenal bentuk-bentuk bangun ruang secara

nyata.
4

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini di

rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana skenario dan implementasi pembelajaran materi Bangun Ruang Sisi

Datar pada siswa SMP kelas VIII dengan menggunakan pendekatan

Kontekstual?

2. Bagaimana respon guru dan siswa SMP kelas VIII terhadap pembelajaran materi

Bangun Ruang Sisi Datar dengan menggunakan pendekatan kontekstual?

3. Kesuitan-kesulitan apa yang dialami siswa SMP kelas VIII dalam menyelesikan

tugas-tugas pada materi Bangun Ruang Sisi Datar ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menelaah:

1. Skenario dan implementasi pembelajaran materi Bangun Ruang Sisi Datar

pada siswa SMP kelas VIII dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

2. Respon guru dan siswa SMP kelas VIII terhadap pembelajaran materi Bangun

Ruang Sisi Datar dengan menggunakan Kontekstual.

3. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa SMP Kelas VIII dalam menyelesaikan

tugas-tugas pada materi Bangun Ruang Sisi Datar.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan:

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan akan membantu meningkatkan kereativitas dalam

upaya memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran

matematika.
5

2. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar mandiri dan

mendorong siswa agar lebih termotivasi dalam belajar matematika.

3. Bagi pembelajaran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikakn sebagai masukan dalam upaya

peningkatan muru pendidikan dengan penggunaan teknologi informasi dan dapat

dijadikan masukan bahan ajar.

F. Definisi Operasional

1. Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang sisinya berbentuk datar

(tidak lengkung).

Indikator yang diambil untuk soal pada materi Bangun Ruang Sisi Datar ini

adalah sebagai berikut :

a. Menyelesaikan luas permukaan kubus dan balok

b. Menyelesaikan luas permukaan prisma

c. Menyelesaikan luas permukaan limas

d. Menyelesaikan volume kubus dan balok

e. Menyelesaikan volume prisma

f. Menentukan volume limas

g. Menyelesaikan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar

gabungan

h. Hubungan antara diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal.

2. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan Kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa memebuat hubungan antatra pengetahuan yang dimilikinya


6

dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat.

Komponen- komponen pendekatan kontekstual diantaranya :

1. Kontruktivisme

2. Inquiri ( menemukan )

3. Questioning (bertanya)

4. Learning community (masyarakat belajar)

5. Modeling ( pemodelan)

6. Reflection (refleksi)

7. Authentic assesment (Penilaian yang sebenarnya)

G. Kajian Teoritis

1. Bangun ruang sisi datar

Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang sisinya berbentuk datar

(tidak lengkung).

Indikator yang diambil untuk soal pada materi Bangun Ruang Sisi Datar ini

adalah sebagai berikut :

a. Menyelesaikan luas permukaan kubus dan balok

b. Menyelesaikan luas permukaan prisma

c. Menyelesaikan luas permukaan limas

d. Menyelesaikan volume kubus dan balok

e. Menyelesaikan volume prisma

f. Menentukan volume limas

g. Menyelesaikan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar

gabungan

h. Hubungan antara diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal.


7

2. Pendekatan Kontekstual

Menurut jhonson (2006: 15) mengungkapkan bahwa pendekatan

kontekstual adalah pembelajaran yang bertujuan menolong siswa melihat

makna di dalam materi akademik dengan konteks kehidupan keseharian

merek, yaitu dengan konteks keadaan probadi, sosial, dan budaya mereka.

Hal ini berarti, bahwa pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa

menghbungkan isi materi dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk

menemukan makna.

Terdapat langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual dalam

pembelajaran menurut Trianto (2010: 111), yaitu :

a. Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna

dengan cara bekerja sendiri, dan mengkontruksikan sendiri penegtahuan

dan keterampiran bertanya.

b. Laksanakan sejauh mingkin kegiatan inkuiri untuk topik

c. Kembangkan sifat ingin tahu kepada siswa dengan bertanya.

d. Ciptakan masyarakat belajar

e. Hadirkan model sebagai contoh pemebelajaran

f. Lakukan reflelksi di akhir pertemuan

g. Lakukan penilaian yang sebenarnya.

Terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang

menggunakan pendekatan kontekstual:

Komponen- komponen pendekatan kontekstual diantaranya :

1. Kontruktivisme

Merupakan landasan befikir CTL. Dalam kontruktivisme pengetahuan

siswa dibangun secara bertahap dan hasil yang di peroleh melalui konteks
8

yang terbatas. Pengetahuan ini tidak hanya seperangkat fakta, konsep, atau

kaidah yang siap diambil dan iingat berkala, melainkan siswa harus

mengkontruksikan sendiri pengetahuan tersebut.

2. Inquiri ( menemukan )

Merupakan bagian terpenting dalam pembelajran yang menggunakan

pendekatan kontekstual, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

diperoleh dengan car menemukan.

3. Questioning (bertanya)

Merupakan strategi yang utama dalam pendekatan kontekstual. Bertanya

dala pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong,

membimbing nilai kemampuan berfikir siswa.

4. Learning community (masyarakat belajar)

Merupakan salah satu teknik dalam bendekatan kontekstual. Dengan

teknik ini pembelajaran deproleh dengan kerjasama dengan oranglain. Hasil

belajar diperoleh melalui shering antar teman, antar kelompok.

5. Modeling ( pemodelan)

Merukapan pembelajaran yang dilakukan dengan menampilkan model

yang hisa dilihat, dirasakan, dan bahkanbisa ditiru oleh siswa.

6. Reflection (refleksi)

Merupakan cara berfikir tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di

masa lalu. Refleksi merupakan respon terhada kejadian, aktiitas, atau

pengetahuan yang baru diterima. Tuuan dari kegiatan refleksi ini adalh unuk

melihat sudah sejauh mana pengetahuan yang dibangun sebelumnya dapat

mengendap di benak siswa.


9

7. Authentic assesment (Penilaian yang sebenarnya)

Merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan

gambaran perkembangan belajar siswa. Kegiatan ini perlu dilakukan guru

untuk mengetahui dan memastikan bahwa siswa telah mengalami proses

pembelajaran dengan benar.

Kelebihan dan kekurangan pada pendekatan kontekstual sebagai berikut :

a. Pembelajaran lebih bermakna

b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep

kepada siswa

c. Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang materi yang dipelajari dengan

bertanya kepada guru.

d. Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerjasama dengan yang

lainnya.

e. Perasaan khawatir pada anggota kelompok akan hilangnya karakeristik

siswa.

H. Metode dan Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk

menggambarkan upaya yang dilakukan oleh guru dalam memperbaiki kualitas

pembelajaran pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan

menggunakan pendekatan Kontekstual. Prosedur penelitian yang penulis lakukan

adalah sebagai berikut:

1. Tahapan Persiapan

Tahap yang dipersiapan yang penulis persiapkan yaitu :

a. Membuat proposal

b. Membuat bahan ajar


10

c. Membuat instrumen

d. Membuat perangkat belajar

e. Menguji coba instrumen

f. Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru

g. Membuat angket siswa dan guru

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap penulisan mengimplementasikan bahan ajar yang telah dibuat

yaitu soal tes dan non tes (anket dan lembar observasi) dengan melakukan

tatap muka di kelas sebanyak 8 kali pertemuan.

3. Tahap evaluasi

Pada tahap evaluasi penulis melakuakn pengumpulan data yang selanjutnya

data di olah. Setelah data diolah, penulis menanalisis temuan-temuan dari

soal tes dan non tes. Sehingga data dapat ditarik untuk diambil kesimpulan

dari permasalahannya.

I. Subjek Penilaian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Kelas VIII di salah satu SMP

Krida Utama yang berjumlah 11 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa

perempuan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, siswa-siswa memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Siswa masih banyak yang kurang faham dengan materinya

2. Siswa masih takut untuk berpendapat

3. Siswa banyak yang mengalami kesulitan dalam materi


11

J. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa:

a. Tes tertulis untuk mengukur pengetahuan siswa pada materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel

b. Angket/Skala sikap untuk mengukur respon guru dan siswa

Agar instrumen penelitian tersebut memiliki validitas empiris maka

instrument penelitian tersebut diuji cobakan untuk mngetahui validitas,

reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembedanya.

1. Validitas

Sebuah soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan besar

terhadap skor total, peneliti mencari koefisien validitas

denganmenggunakan rumus produk momen dari pearson Arikunto

(stepani, 2016), yaitu:

𝑁. ∑𝑥𝑦 − ∑𝑥. ∑𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√[(𝑁. ∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2 ][(𝑁. ∑𝑦 2 ) − (∑𝑦)2 ]

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara x dan y

x : Skor tiap butir soal

y : Skor keseluruhan soal

N : Banyaknya siswa

Klarifikasi validitas menurut Guilford (Stepani,2016) pada tabel

Besarnya rxy Tingkat Validitas

0,90 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)


12

0,70 ≤ rxy ≤ 0,90 Tinggi (baik)

0,40 ≤ rxy ≤ 0,70 Sedang (cukup)

0,20 ≤ rxy ≤ 0,40 Rendah (kurang)

0,00 ≤ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah (sangat kurang)

rxy ≤ 0,00 Tidak valid

2. Reliabilitas

Suatu alat evaluasi dikatakan reliabel apabila hasil evaluasi

tersebut tidak berubah ketika digunakan untuk subjek yang berbeda

(Septiani,2016). Untuk mengetahui reliabilitas tes menggunakan rumus

sebagai berikut.

𝑘 𝑆𝑡 2 −∑Si2
ru = ( )( )
𝑘−1 𝑆𝑡 2

Keterangan :

ru : koefesien reliabilitas

k : banyaknya butir soal

Si2 : simpangan baku butir tes ke-1

St2 : simpangan baku seluruh butir tes

Menggunakan kriteria klasifikasi sebagai berikut.

Besarannya Tingkat Reliabilitas

0,00 < r ≤ 0,20 Derajat reliabilitas tes sangat rendah

0,20 < r ≤ 0,40 Derajat reliabilitas tes rendah

0,40 < r ≤ 0,70 Derajat reliabilitas tes cukup


13

0,70 < r ≤ 0,90 Derajat reliabilitas tes tinggi

0,90 < r ≤ 1,00 Derajat reliabilitas tes sangat tinggi atau

sempurna

3. Daya Pembeda

Menurut Nur (2018) Daya pembeda yaitu kemampuan suatu butir

soal untuk dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan

rendah. Untuk menghitung daya pembeda tiap butir soal digunakan

rumus :

𝐽𝐵𝐴 − 𝐽𝐵𝐵
DP =
𝐽𝑆𝐴 × 𝑆𝑀𝐼

Keterangan :

DP : Daya Pembeda

JBA : jumlah skor kelompok atas

JBB : jumlah skor kelompok bawah

JSA : jumlah skor kelas atas/bawah (27% dari jumlah seluruh siswa)

SMI : skor maksimum ideal

Menggunakan kriteria sebagai berikut

Daya Pembeda Interpretasi

0,00 ≤ DB < 0,20 Menunjukkan daya beda butir tes jelek

0,20 ≤ DB < 0,40 Menunjukkan daya beda butir tes cukup

0,40 ≤ DB < 0,70 Menunjukkan daya beda butir tes baik


14

0,70 ≤ DB < 1,00 Menunjukkan daya beda butir tes baik

sekali

4. Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (IK) suatu butir tes menunjukkan derajat

proporsi jumlah skor jawabn benar pada butir tes yang bersangkutan

terhadap jumlah skor soalnya. Menurut Nur (2018) Untuk menghitung

indeks kesukaran tes uraian menggunakan rumus :

𝐽𝐵𝐴 − 𝐽𝐵𝐵
IK =
2𝐽𝑆𝐴 × 𝑆𝑀𝐼

Keterangan :

IK : Indeks Kesukaran

JBA : jumlah skor kelompok atas

JBB : jumlah skor kelompok bawah

JSA : jumlah siswa kelas atas/bawah

SMI : skor maksimum ideal

Menggunakan kriteria klasifikasi sebagai berikut.

Besarnya IK Interpretasi

0,00 ≤ IK 0,20 Menunjukkan butir tes sangat sukar

0,20 ≤ IK 0,40 Menunjukkan butir tes sukar

0,40 ≤ IK 0,60 Menunjukkan butir tes sedang

0,60 ≤ IK 0,90 Menunjukkan butir tes mudah


15

IK = 1,00 Menunjukkan butir tes sangat mudah

K. Prosedur Pengolahan Data

Seluruh data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS dan

Microsoft excel untuk mengetahui deskripsi sejauh mana pemahaman materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel siswa kelas VIII serta deskripsi

implementasi pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

L. Jadwal Penelitian

Bulan ke

Kegiatan
1 2 3 4 5 6

1. V

Penyusunan

Proposal

2. V

Penyusunan

skenario

pembelajaran

dan

Instrumen

penelitian
16

3. Ujicoba V

instrumen

penelitian

4. Penelitian V V

di lapangan

5. Pengolahan V

data

6. Penulisan V

Bab I-III

7. Penulisan V

Bab IV-V
DAFTAR PUSTAKA

Jhonson. (2006). Pendekatan kontekstual. Bandung

http://www.salamedukasi.com/2014/11/pengertian-karakteristik-komponen-dan.html?m=1

http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pemebelajaran.html

http://www. Terindah.com/rumus-bangun-ruang/#Pengertian_Bangun_Ruang

Trianto. (2006). Langkah-langkah pembelajaran kontekstual.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sariningsih, R. (2014). Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemahaman Matematis Siswa Smp. Infinity Journal, 3(2), 150.

Suprijono. (2009). Pendektan contexstual teaching and learning (CTL). Bandung

Sanjaya, W. (2009). Penerapan pendekatan contexstual teaching and learning

(CTL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 18 Sigi pada materi

sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Infinity Journal, Vol 5.

Anda mungkin juga menyukai