Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Pendidikan Kecakapan Hidup

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum Matematika

Oleh:

Dinda Sekar Ayu

NIM.1701060039

Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Maret 2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………...…………….2

MATERI ISI……………………………………………………………………….3

A. Pengertian Kecakapan Hidup……………………,,,,…………………………3


B. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup…..………,,,,,…………………………3
C. Jenis Pendidikan Kecakapan Hidup ……………….………………………4
D. Konsep Dasar Kecakapan Hidup …………………………………..………7
E. Implementasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran Matematika………7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..9

2
MATERI ISI

A. Pengertian Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup (life skill) yaitu kemampuan dan keberanian untuk
menghadapi problematika kehidupan dan menemukan solusi untuk mengatasi
problematika tersebut. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan kecakapan hidup
(life skill) adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional untuk
bekerja atau usaha mandiri. Menurut Mawardi (2012:287), life skill atau
kecakapan hidup sebagai kontinum pengetahuan dan kemampuan yang
diperlukan oleh seseorang untuk berfungsi secara independen dalam
kehidupan. Sementara itu Team Broad Based Education Depdiknas
menafsirkan kecakapan hidup sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang
untuk mau dan berani menghadapi problem hidup dan kehidupan secara wajar
tanpa merasa tertekan.

B. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup


Tujuan dari pendidikan kecakapan hidup adalah untuk memberikan
pengalaman belajar yang sesuai dengan yang peserta didik butuhkan di dalam
kehidupan sehari-hari, seperti: proses sosial, fungsi sosial serta masalah-
masalah kehidupan. Menurut Tim Broad Based Education (Depdiknas, 2002),
tujuan pendidikan kecakapan hidup dibagi ke dalam tujuan umum dan tujuan
khusus
1. Tujuan Umum:
a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan
untuk memecahkan problema yang dihadapi. 
b. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel sesuai prinsip pendidikan yang berbasis
luas (Broad Based Education). 

3
c. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat,
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (School Based
Managemen).
2. Tujuan Khusus
a. Memberdayakan aset kualitas batiniah, sikap dan perbuatan lahiriah
peserta didik melalui pengenalan (logos), penghayatan (etos), dan
pengalaman (patos) nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga dapat
digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya. 
b. Memberikan wawasan yang luas tentang perkembangan karir, yang
dimulai dari perkembangan diri, eksplorasi karir, orientasi karir, dan
penyiapan karir. 
c. Memberikan bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara
benar mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat
memampukan peserta didik untuk berfungsi menghadapi kehidupan
masa depan yang sarat kompetisi dan kolaborasi sekaligus.
d. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya sekolah melalui
pendekatan manajemen berbasis sekolah, partisipasi stakeholders, dan
fleksibilitas pengelolaan sumber daya sekolah.
e. Mamfasilitasi peserta didik dalam memecahkan masalah kehidupan
yang dihadapi sehari-hari.

C. Jenis Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup (Life Skill) dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
kecakapan hidup yang bersifat generik (generic life skill) yang terdiri dari
kecakapan personal (personal skill) dan kecakapan sosial (social skill)
sedangkan kecakapan hidup yang bersifat khusus (specific life skill) terdiri
dari kecakapan akademik (academic skill) dan kecakapan vokasional
(vocational skill) (Depdiknas, 2007:11). Berikut adalah penjelasan terkait
jenis-jenis kecakapan hidup (life skill):

4
1. Kecakapan Personal (Personal Skill) 
Kecakapan personal (personal skill) adalah kecakapan yang
diperlukan bagi seseorang untuk mengenal dirinya secara utuh. Kecakapan
ini mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (self
awareness) dan kecakapan berfikir (thinking skill).
a. Kecakapan kesadaran diri merupakan penghayatan sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan Warga Negara, serta
menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang
dimilikinya, sekaligus menjadikannya sebagai modal dalam
meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan lingkungan.
b. Kecakapan berfikir rasional (thinking skill) adalah kecakapan yang
diperlukan dalam pengembangan potensi berfikir. Kecakapan ini
mencakup antara lain kecakapan menggali dan menemukan informasi,
kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan serta
kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.
2. Kecakapan sosial (Social Skill) 
Kecakapan sosial (social skill) mencakup kecakapan
berkomunikasi dengan empati (communication skill) dan kecakapan
bekerja sama (collaboration skill).
a. Kecakapan berkomunikasi yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Kemampuan mendengarkan dan menyampaikan gagasan secara lisan
maupun tulisan perlu dikembangkan. Kecakapan mendengarkan
dengan empati akan membuat orang mampu memahami isi
pembicaraan orang lain, sementara lawan bicara merasa diperhatikan
dan dihargai. 
b. Kecakapan bekerjasama maksudnya adalah adanya saling pengertian
dan saling membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang baik,
karena itu merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan
sepanjang hidup manusia.

5
3. Kecakapan Akademik (Academic Skill)
Kecakapan akademik seringkali disebut dengan kecakapan
intelektual atau kemampuan berpikir ilmiah yang pada dasarnya
merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir secara umum namun
mengarah kepada kegiatan yang bersifat keilmuan. Kecakapan ini
mencakup antara lain kecakapan mengidentifikasi variabel, menjelaskan
hubungan suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis, merancang dan
melaksanakan penelitian. Untuk membangun kecakapan-kecakapan
tersebut diperlukan pula sikap ilmiah, kritis, obyektif, dan transparan.
4. Kecakapan Vokasional (Vocational Skill)
Kecakapan Vokasional adalah keterampilan yang dikaitkan dengan
berbagai bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat.
Kecakapan vokasional mencakup kecakapan vokasional dasar (basic
vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill).
a. Kecakapan vokasional dasar yang berkaitan dengan bagaimana peserta
didik menggunakan alat sederhana, misalnya obeng, palu dan
sebagainya. 
b. Kecakapan vokasional khusus hanya diperlukan bagi mereka yang
akan menekuni pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, misalnya
pekerja montir, apoteker, tukang, dan sebagainya.

6
D. Konsep Dasar Kecakapan Hidup
Kesadaran Diri
dan Berpikir Rasional

Kecakapan
Personal
Generik Life Skill
SOFT
SKILL
Kecakapan Sosial

KECAKAPAN
HIDUP

Kecakapan
Akademik
Specific Life Skill
HARD
SKILL
Kecakapan
Vokasional

E. Implementasi Kecakapan Hidup dalam Pembelajaran Matematika


Penerapan nilai-nilai kecakapan hidup dalam pembelajaran
matematika yaitu dengan cara memasukkan nilai-nilai kehidupan sehari-hari
ke dalam materi pembelajaran pembelajaran. Guru Matematika dapat
merancang RPP dengan memasukkan  aspek kecakapan hidup   personal
(tanggung jawab dan berpikir kritis)  yaitu dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang kritis dan juga profokatif pada soal-soal dan  bahan ajar
matematika yang dikembangkan.   Kecakapan hidup sosial  (bekerja sama dan
keterbukaan terhadap kritis) yaitu diterapkan dalam metode pembelajaran 
diskusi atau metode kooperatif di kegiatan belajar mengajar . Dengan diskusi

7
diharapkan  kemampuan bekerjasama peserta didik berkembang. Dalam
proses diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga
siswa lebih terlatih dalam menerima sebuah kritik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2002. Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) melalui


Pendekatan Broad-Based Education. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional. 

Depdiknas. 2007. Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan


Kecakapan Hidup (Pendidikan Menengah). Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum. 

Mawardi, Imam. 2012. Pendidikan Life Skill Berbasis Budaya Nilai-Nilai Islami.


Surabaya: UIN Sunan Ampel. 

Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran RI Tahun 2003 No. 20. Jakarta :
Sekretariat Negara.

Anda mungkin juga menyukai