Kelas Kaltim
Pendidikan Luar Biasa
Fakultas Ilmu Pnedidikan
Universitas Negeri Surabaya
September 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
nikmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam yang
semoga selalu tercurah kepada junjungan besar dan suri tauladan kita, nabi besar
Muhammad SAW, keluarga beliau, serta para keturunan beliau hingga hari kiamat
kelak.
Penulis akan sangat berterima kasih atas saran dan kritik yang berkaitan
dengan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga para pembaca dan
peminat study ini terbuka luas pemikirannya, sehingga materi ini dapat
berkembang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecakapan hidup memiliki arti yang sangat luas, karena dalam menjalani
hidup dan kehidupan, seseorang memerlukan suatu keterampilan untuk dapat
mempertahankan hidupnya. Dimana hal demikian secara sengaja maupun tidak
sengaja, telah ada semenjak manusia ada. Karena semua manusia pasti
menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan. Seorang ibu contohnya,
telah mendidik anaknya sejak kecil untuk mencuci tangan sebelum makan, untuk
berhati-hati dengan melihat ke kiri dan ke kanan apabila akan menyebrangi jalan,
dan sebagainya. Dengan kata lain hal tersebut dilakukan agar anak dapat
mempertahankan hidupnya.
Menurut Depdiknas (2003), kecakapan hidup (life skill) merupakan kecakapan
yang harus dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problem hidup dan
kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Adapun
pengertian lainnya adalah “kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki
seseorang dalam menjalani hidup dan kehidupannya dalam statusnya sebagai
mahkluk individu dalam konteks sekitar” (Rusdiyanto, 2003).
Secara garis besar kecakapan hidup (life skill) dapat dikelompokkan menjadi
dua jenis utama, yaitu kecakapan hidup yang bersifat umum (general life
skill/GLS) dan kecakapan hidup yang bersifat khusus (spesific life skill/SLS).
Dimana masing-masing jenis tersebut sebagaimana ditulis dalam Diktat
Implementasi Kurikulum 2004, Depdiknas (2005). General life skill meliputi
kecakapan personal (personal life skill) dan kecakapan sosial (sosial skill).
Kecakapan personal mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami
diri (self awarness) dan kecakapan berfikir (thinking skill), sedangkan kecakapan
sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan
bekerjasama (collaboration skill). Spesific life skill adalah kecakapan untuk
menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu yang seseorang hadapi. Spesific life
skill mencakup kecakapan akademik (academic skill) dan kecakapan vokasional
(vocational skill).
Life skill atau kecakapan hidup ini sangat penting dibutuhkan oleh seseorang
dalam hidup sebagai pengetahuan dan kemampuan agar mampu mandiri terhadap
kehidupannya, terlebih lagi untuk anak berkebutuhan khusus. Pemberian aktivitas
life skill untuk anak berkebutuhan khusus dapat diberikan sejak usia dini sesuai
dengan tingkatan usia anak. Dimana tujuan anak berkebutuhan khusus diberikan
life skill sejak dini adalah agar mereka nantinya mampu untuk memenuhi
kebutuhan dasar/pokok yang berkaitan dengan ADL (Activity Daily Living),
komunikasi dan juga pengembangan diri agar nantinya mampu mandiri dan
berdaya guna di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kecakapan hidup dan jenis kecakapan hidup
general life skill dan spesific life skill ?
2. Bagaimana Implementasi kecakapan hidup dalam pembelajaran dan
pendidikan anak berkebutuhan khusus ?
3. Apa kaitannya kecakapan hidup terhadap sistem pembelajaran dan
pendidikan anak berkebutuhan khusus ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kecakapan hidup dan jenis kecakapan
hidup general life skill dan spesific life skill.
2. Untuk mengetahui Implementasi kecakapan hidup dalam pembelajaran
dan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
3. Untuk mengetahui kaitan kecakapan hidup terhadap sistem pembelajaran
dan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kecakapan Hidup (life skill)
Menurut Depdiknas (2003), kecakapan hidup (life skill) merupakan kecakapan
yang harus dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problem hidup dan
kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Adapun
pengertian lainnya adalah “kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki
seseorang dalam menjalani hidup dan kehidupannya dalam statusnya sebagai
mahkluk individu dalam konteks sekitar” (Rusdiyanto, 2003).
Secara garis besar kecakapan hidup (life skill) dapat dikelompokkan menjadi
dua jenis utama, yaitu kecakapan hidup yang bersifat umum (general life
skill/GLS) dan kecakapan hidup yang bersifat khusus (spesific life skill/SLS).
Dimana masing-masing jenis tersebut sebagaimana ditulis dalam Diktat
Implementasi Kurikulum 2004, Depdiknas (2005). General life skill meliputi
kecakapan personal (personal life skill) dan kecakapan sosial (social skill).
Kecakapan personal mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami
diri (self awarness) dan kecakapan berfikir (thinking skill), sedangkan kecakapan
sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan
bekerjasama (collaboration skill). Spesific life skill adalah kecakapan untuk
menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu yang seseorang hadapi. Spesific life
skill mencakup kecakapan akademik (academic skill) dan kecakapan vokasional
(vocational skill).
Sriyani, Endang. 2020. “Pentingnya Pemberian Life Skill Pada ABK”. Diakses
pada 5 September 2021, dari :
https://www.lazuardikamilagis.sch.id/pentingnya-pemberian-life-skill-pada-abk-
anak-berkebutuhan-khusus/