Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN , TUJUAN DAN JENIS PENGEMBANGAN KECAKAPAN


HIDUP SEHARI-HARI ANAK TUNAGRAHITA
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Kecakapan Hidup Sehari-hari Anak
Tunagrahita II Dra. Wiwik Widajati, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Ananda Putri Pramesti 17010044006
2. Nika Rizki Nur P 17010044013
3. Gilang Fahturochman 17010044033
4. Ega Edva Nurusyifa’ H 17010044049
5. Dormian Kasriwati Siregar 17010044093

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkann kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
karunia, rahmat sertahidayat-Nya, penulis masih diberikan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus
dalam bentuk laporan berjudul “Makalah Pengertian , Tujuan Dan Jenis Pengembangan
Kecakapan Hidup Sehari-Hari Anak Tunagrahita”
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyaai bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain
berkat berbagai bantuan dari berbagi pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua orang
yang telah berpatisipasi dalam pembuatan laporan ini.
Penulisan mengakui bahwa dalam proses penyelesaian tugas makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu berbagai itu berbagai kritik dan saran yang yang
membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dalam
pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga melalui sumbangan pemikiran yang berupa makalah ini, dapat
memberikan manfaat bagi penulis pada khusunya dan bagi pembaca pada umumnya.

Surabaya, 07 Febuari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Pengertian Kecakapan Hidup Sehari-Hari Anak Tunagrahita....... 3
B. Tujuan Kecakapan Hidup Sehari-Hari Anak Tunagrahita............. 3
C. Jenis-Jenis Kecakapan Hidup Sehari-Hari Anak Tunagrahita....... 4
BAB III PENUTUP................................................................................... 7
...................................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................... 7
B. Saran.............................................................................................. 8
Daftar Pustaka............................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya lebih berfokus pada aspek
kognitif, namun perlu diluruskan bahwa pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek
kognitif saja namun ada bebrapa aspek penting lainnya yang harus dibelajarkan, salah
satunya yaitu aspek keterampilan. Dalam ini keterampilan yang dimaksud adalah
keterampilan dalam mengurus diri dalam kehidupan sehari-hari. keterampilan mengurus
diri tentu sangat dibutuhkan dalam aktivitas individu sehari-hari , terlepas dari orang
dewasa maupun anak-anak, anak-anak regular maupun anak-anak berkebutuhsn khusus.
Keterampilan mengurus diri sehari-hari dapat didapat secara alamiah maupun dan dapat
juga melalui latihan-latihan atau pembelajaran secara berulang-ulang sehingga akan
menjadi suatu keterampilan yang permanen oleh suatu individu.
Keterampilan mengurus diri dapat juga disebut dengan kecakapan hidup sehari-
hari, yang berisikan berbagai macam aktivitas-aktivitas sehari-hari mulai dari kebutuhan-
kebutuhan paling dasar seperti, makan, minum, mandi serta menggunakan pakaian
hingga kecakapan yang kompleks seperti berinterkasi dengan lingkungan sesuai dengan
aturan yang diterapkan dalam suatu lingkungan tertentu. Sehingga seorang individu dapat
diterima dan bersosialisasi dengan suatu lingkungan tempat tinggalnya.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Malik Fadjar (2003) yang menjabarkan
bahwa kecakapan hidup terdiri dari kecakapan hidup yang bersifat umum (General life
skills) dan kecakapan hidup yang bersifat khusus (Specific life skills). Kecakapan umum
yang berupa kecakapan-kecakapan yang bersifat personal dan social sedangkan
kecakapan khusus merupakan kecakapan-kecakapan yang bersifat akademik dan
vokasional.
Perlu adanya pembelajaran yang mecakup pembelajaran-pembelajaran kecakapan
hidup sehari-hari terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki
hambatan-hambatan tertentu, salah satunya yaitu anak disabilitas mental atau biasa
disebut dengan anak tunagrahita yang memiliki hambatan dalam hal intelektual yang juga
akan menimbulkan hambatan-hambatan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

1
Sehingga dengan diberikan bekal kecakapan hidup kepada para tunagrahita diharapkan
dapat memberikan bekal dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya tanpa harus selalu
bergantung kepada orang lain, dengan kata lain dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas
sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kecakapan hidup sehari-hari anak tunagrahita?
2. Bagaimana tujuan diberikannya kecakapan hidup sehari-hari pada anak tunagrahita?
3. Bagaimana jenis-jenis kecakapan hidup sehari-hari anak tunagrahita?

C. Tujuan
dalam penyusunan makalah ini bertujuan untuk dapat mengetahui mengenai kecakapan
hidup sehari-hari bagi anak tunagrahita, yang mencakup :
1. Mengetahui pengertian kecakapan hidup sehari-hari anak tunagrahita
2. Mengetahui tujuan pemberian kecakapan hidup sehari-hari pada anak tunagrahita
3. Mengetahui jenis-jenis kecakapan hidup sehari-hari anak tunagrahita

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecakapan Hidup Sehari-Hari Anak Tunagrahita

Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan
yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri. kecakapan hidup dapat diartikan
sebagai kemampuan yang diperlukan untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan orang
lain, dan masyarakat atau lingkungan dimana ia berada antara lain keterampilan
mengambil keputusan, pemecahan masalah, berfikir kritis, berfikir kreatif, berkomunikasi
yang efektif, membina hubungan antar pribadi, kesadaran diri, berempati, mengatasi
emosi, dan mengatasi stress (Anwar,2004).
Sedangkan Menurut Rudiyanto (2003) Kecakapan hidup merupakan kecakapan
yang dimiliki seseorang dalam menjalani hidup dan kehidupannya dalam statusnya
sebagai mahkluk individu dalam konteks alam sekitar. Seseorang dengan tunagrahita
sangat membutuhkan peningkatan kemampuan kecakapan hidup dalam menunjang
kebutuhannya. Sehingga kecakapan hidup anak tunagrahita merupakan suatu kemampuan
yang harus ada pada anak tunagrahita untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupannya, baik dalam hal kemampuan
personal (personal skill), kemampuan sosial (sosial skill), kemampuan vokasional
(vokasional skill), dan kegiatan untuk mengisi waktu luang (occupational skill).

B. Tujuan Kecakapan Hidup Sehari-Hari Anak Tunagrahita


1. Tujuan Umum
Kecakapan hidup bagi anak tunagrahita bertujuan agar anak tunagrahita memiliki
rasa tanggung jawab, sehingga dapat menjalani hidup secara mandiri dan tidak
bergantung pada orang lain.

2. Tujuan Khusus

3
a. Meningkatkan kemampuan anak tunagrahita dalam kemampuan yang berkaitan
dengan diri pribadi (mengurus, merawat, dan menolong diri)\
b. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
c. Meningkatkan kemampuan sosial anak tunagrahita
d. Melatih kemandirian, dan pemberian bekal bagi anak tunagrahita agar dapat
hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang laian.

C. Jenis-Jenis Kecakapan Hidup Sehari-Hari Anak Tunagrahita

1. Kecakapan Personal (Personal Skill)

 Merawat diri, Keterampilan merawat diri merupakan keterampilan dasar seseorang


dalam merawat dirinya sendiri. Keterampilan merawat diri berkaitan dengan
kemampuan memelihara tubuh, kesehatan dan keselamatan diri seperti melindungi
dari bahaya sekitar ataupun mengatasi luka, dan sebagainya. Keterampilan merawat
diri, diantaranya adalah keterampilan mandi, menggosok gigi, merawat rambut,
mencuci tangan, membersihkan telinga, dan lain-lain. Keterampilan dalam menjaga
keselamatan dan kesehatan mencakup kemampuan mengikuti petunjuk atau
prosedur keselamatan, penggunaan atau pemakaian obat dan kemampuan mengikuti
peringatan akan bahaya. Termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat-
alat elektronika, keterampilan dalam menggunakan benda tajam seperti pisau,
gunting, sabit dan lain-lain, dan keterampilan mengikuti rambu lalu lintas, misalnya
saat menyeberang jalan, dan sebagainya.
 Mengurus diri, Kebutuhan mengurus diri meliputi memelihara diri secara praktis,
mengurus kebutuhan yang bersifat pribadi seperti makan, minum, menyuap
makanan, berpakaian, pergi ke toilet, berdandan, keramas, vulva hygiene,
berpakaian, menyisir rambut, berhias, menyeterika, melipat, dan menggantung,
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memakai dan merawat sepatu.
 Menolong diri, Kebutuhan menolong diri, diantaranya adalah memasak sederhana,
mencuci pakaian, menyeterika dan melakukan aktivitas rumah seperti menyapu dan
lain sebagainya.

4
2. Kecakapan Sosial (Social Skill)
 Komunikasi, Kebutuhan komunikasi meliputi komunikatif ekspresif yaitu
menjawab nama dan identitas keluarga dan komunikasi reseptif yaitu mampu
memahami apa yang disampaikan orang lain. Keterampilan berkomunikasi bagi
peserta didik tunagrahita merujuk pada keterampilan berbahasa baik secara verbal
maupun tertulis dalam konteks komunikasi. Termasuk di dalamnya keterampilan
dalam menyampaikan pesan, keinginan atau perasaan.
 Bersosialisasi, Keterampilan bersosialisasi merujuk pada keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan peserta didik tunagrahita dalam menjalin interaksi
dengan orang lain, termasuk keterampilan menjalin pertemanan, mengungkapkan
emosi atau perasaan, mengenali atau membaca emosi orang lain dan mentaati
norma sosial. Kebutuhan sosialisasi juga berkaitan dengan keterampilan bermain,
berinteraksi, partisipasi kelompok, ramah dalam bergaul, mampu menghargai
orang, bertanggung jawab pada diri sendiri dan mampu mengendalikan emosi.
 Bekerjasama, Sebagai makhluk sosial, dalam kehidupan sehari-hari manusia
akan selalu memerlukan dan bekerjasama dengan manusia lain. Kecakapan
bekerjasama bukan sekedar “bekerja bersama” tetapi kerjasama yang disertai
dengan saling pengertian, saling menghargai, dan saling membantu.
Kecakapan ini dapat dikembangkan dalam semua mata pelajaran, misalnya
mengerjakan tugas kelompok, karyawisata, maupun bentuk kegiatan lainnya

3. Kecakapan Vokasional (Vocational Skill)


 keterampilan hidup dan mengisi waktu luang dilingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Anak tunagrahita meskipun mengalami hambatan inteligensi dan
adaptasi sosial, tetap membutuhkan keterampilan hidup/kecakapan hidup karena
anak tunagrahita diharapkan juga bisa berpartisipasi dalam lingkungan sosial secara
mandiri dan seoptimal mungkin sesuai potensi yang dimiliki. Berkaitan dengan hal
tersebut anak tunagrahita juga perlu pembelajaran dan pelatihan tentang
keterampilan hidup sebagai bekal berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,
diantaranya meliputi keterampilan menggunakan uang, keterampilan berbelanja dan
keterampilan dalam bekerja, membersihkan lingkungan dalam rumah:

5
membersihkan debu, menyapu lantai, mengepel lantai, membersihkan alat-alat
rumah tangga, membersihkan lingkungan sekitar rumah: membersihkan halaman
rumah, membuang sampah, memelihara kebun, dan sebagainya.
 Keterampilan menggunakan waktu luang. Keterampilan menggunakan waktu luang
merupakan keterampilan peserta didik tunagrahita menggunakan waktu luang untuk
kegiatan rekreatif sesuai usia perkembangan anak. Keterampilan menggunakan
waktu luang bagi anak tunagrahita dapat berupa kegiatan kegiatan olahraga, seni
dan keterampilan sederhana seperti memelihara tanaman atau hewan, keterampilan
bermain baik sendiri maupun bersama teman yang lain, dan sebagainya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan yang memberikan


kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional
untuk bekerja atau usaha mandiri. . Kecakapan hidup pada umumnya diperlukan oleh
siapapun, baik siswa reguler maupun siswa berkebutuhan khusus seperti anak tunagrahita.
Seseorang dengan tunagrahita sangat membutuhkan peningkatan kemampuan kecakapan
hidup dalam menunjang kebutuhannya. Sehingga kecakapan hidup anak tunagrahita
merupakan suatu kemampuan yang harus ada pada anak tunagrahita untuk memahami
dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupannya.
Sedangkan untuk implementasi pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan
tanpa mengubah kurikulum, aspek-aspek kecakapan hidup yang telah diintegrasikan
dijadikan indikator dalam pembelajaran dengan memperhatikan tujuan. Tujuan
pendidikam kecakapan hidup untuk anak tunagrahita terbagi menjadi dua, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus.
Adapun jenis-jenis kecakapan hidup untuk anak tunagrahita terbagi menjadi tiga,
yaitu kecakapan personal (personal skill), kecakapan sosial (social skill), dan kecakapan
vokasional (vocational skill).

Perlu adanya pembelajaran yang mecakup pembelajaran-pembelajaran kecakapan


hidup sehari-hari terutama untuk anak tunagrahita. Dengan diberikan bekal kecakapan
hidup kepada para tunagrahita diharapkan dapat memberikan bekal dalam menjalankan
kehidupan sehari-harinya tanpa harus selalu bergantung kepada orang lain, dengan kata
lain dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas sehari-hari.

B. Saran

7
Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk
meningkatkan pembelajaran kecakapan hidup sehari-hari anak tunagrahita, yaitu antara
lain :

1. Hendaknya guru mengenalkan dan melatih keterampilan proses, sebelum atau


selama pembelajaran. Agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan
sendiri fakta dan konsep. Serta siswa dapat menumbuhkan dan mengembangkan
sikap sesuai dengan tuntunan kecakapan hidup (life skill).
2. Siswa diharapkan dapat mengimplementasikan kecakapannya (skill) yang telah
diajarkan selama pembelajaran disekolah secara mandiri.
3. Bagi sekolah sebagai lembaga untuk menanamkan pendidikan kecakapan hidup
(life skill) perlu dilakukan kegiatan pembelajaran berbasis kecakapan hidup (life
skill) pada setiap pelajaran dengan berbagai strategi dan metode, sebagai upaya
menciptakan suasana belajar yang kondusif dan berkarakter positif

DAFTAR PUSTAKA

8
Rudiyanto, R..2003, “KurikulumBerbasis Kompetensi (KBK) Berpendekatan Kontekstualdan
Kecakapan Hidup”, Journal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi
Khusus

Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai