Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN, JENIS-JENIS DAN IMPLEMENTASI PILAR

PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Dasar-Dasar Pendidikan
Dose Pengampu : Susilawati, S.Pd

Disusun Oleh :
Shinta Izatul Lailah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-BAHJAH


PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
MATA KULIAH TEORI BILANGAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim..
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pengertian, jenis-jenis, dan implementasi pilar
pendidikan. Adapun makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Dasar-Dasar
Pendidikan dan juga untuk menambah ilmu pengetahuan dan pemahaman pada
dunia pendidikan terkhusus dalam pendidikan diIndonesia.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Serta tidak lupa juga kami ucapkan
terima kasih atas bimbinagnnya kepada Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar
Pendidikan, Ibu Susilawati S.Pd. Kami mohon maaf apabila ada kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan kata-kata dalam makalah kami, seperti kata pepatah
“tak ada gading yang tak retak”.
Penulis mengharapkan semoga makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan para pembaca umumnya. Akhirnya
kepada semua pihak yang ikut membantu penyelesaian maklah ini, penulis
mengucapkan terima kasih. Kritik dan saran yang mendukung sangat kami
harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT
memberi petunjuk kepada penulis. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Hormat kami,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
ABSTRAK..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................1
A. Pengertian Pilar Pendidikan...................................................................1
B. 4 Jenis-Jenis Pilar Pendidikan menurut UNESCO................................1
1. Learning to know...............................................................................1
2. Learning to do....................................................................................2
3. Learning to be....................................................................................2
4. Learning to live together...................................................................2
C. IMPLEMENTASI PILAR PENDIDIKAN..................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................7
A. KESIMPULAN......................................................................................7
B. KRITIK DAN SARAN..........................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8

iii
ABSTRAK

Pada penelitian kali ini penulis ingin membahas materi tentang pilar
pendidikan, yang didalamnya terdapat pengertian, jenis-jenis dan implementasi
pilar pendidikan. Pilar pendidikan . Pilar merupakan penopang atau penyangga
dalam sebuah bangunan yang membuat bangunan itu dapat berdiri dengan kukuh.
Pilar merupakan penopang atau penyangga dalam sebuah bangunan yang
membuat bangunan itu dapat berdiri dengan kukuh. Dan pilar pendidikan baik
untuk masa sekarang maupun masa depan ada 4 menurut UNESCO, yakni: (1)
learning to Know (belajar mengetahui), (2) learning to do ( belajar melakukan
sesuatu) (3) learning to be (belajar menjadi sesuatu), dan (4) learning to live
together (belajarhidupbersama). Dimana keempat pilar pendidikan tersebut harus
terintegrasi dari kegiaan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Implementasi dari setiap pilar pendidikan itu juga sangat penting, diantaranya
adalah pendidikan akademik yang kokoh yaitu guru mengajar harus dengan
antusias, menyampaikan materi dengan komprehensif, dan menggunakan metode
yang sesuai, mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan kehidupan,
mengembangkan keterampilan hidup seperti komunikasi, pemecahan masalah,
kerjasama dan sebagainya, kemudian guru juga harus mendorong rasa ingin tahu
siswa,mendorong siswa untuk terus belajar dan mengembangkan minat siswa
diluar lingkungan sekolah.

Kata Kunci : Pilar, Pendidikan, implementasi.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia
yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka
mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban
tugas dari Sang Khalik untuk beribadah. ( Priscilla, C., & Yudhyarta, D. Y, 2021).
Latar belakang karangan ini adalah untuk mengetahui apa itu pilar pendidikan,
dan apa saja jenis-jenisnya, kemudian agar kita saling mengetahui implementasi
dari pilar pendidikan bagi pendidikan diIndonesia. Dalam penulisan makalah ini
penulis mencari berbagai reverensi dari internet dan jurnal yang ada lalu
dituangkan dalam tulisan yang sederhana ini. Pilar merupakan penopang atau
penyangga dalam sebuah bangunan yang membuat bangunan itu dapat berdiri
dengan kukuh.Jenis-jenis pilar pendidikan ada 4 yaitu : 1. Learning to know, 2
Learning to do, 3. Learning to be, 4. Learning to live together.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sebagai pilar pendidikan?
2. Apa saja jenis-jenis pilar pendidkan?
3. Bagaimana implementasi pilar pendidikan bagi pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk memahami tetang pilar pendidikan
2. Untuk memahami jenis-jenis pilar pendidikan
3. Untuk memahami implementasi pilar pendidikan

1
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pilar Pendidikan


Pilar merupakan penopang atau penyangga dalam sebuah bangunan yang
membuat bangunan itu dapat berdiri dengan kukuh. Sistem pendidikan juga
memerlukan pilar yang akan menyangga sistem pendidikan yang dilaksanakan
agar pendidikan tersebut dapat berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan
pendidikan. (Priscilla, C., & Yudhyarta, D. Y, 2021).
Pilar dalam kamus umum adalah tiang penyangga atau penguat dari beton, dan
sebagainya, sekaligus dipakai untuk keindahan atau keserasian penunjang untuk
kegiatan. M.J.Lavengeveld mengatakan bahwa pendidikan adalah setiap usaha,
pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak didik yang
bertujuan pada pendewasaan anak itu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata pilar diartikan sebagai tiang penyangga (terbuat dari besi atau beton). Kata
pilar dalam bahasa Inggris berarti pillars (sama artinya dengan pilar dalam bahasa
Indonesia). (Priscilla, C., & Yudhyarta, D. Y, 2021).

B. 4 Jenis-Jenis Pilar Pendidikan menurut UNESCO


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO
mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa
depan, yakni: (1) learning to Know (belajar mengetahui), (2) learning to do
( belajar melakukan sesuatu) (3) learning to be (belajar menjadi sesuatu), dan (4)
learning to live together (belajarhidupbersama). Dimana keempat pilar pendidikan
tersebut harus terintegrasi dari kegiaan kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
1. Learning to know
Pilar ini dimaksudkan untuk meningkatkan kognitif peserta didik akan
penguasaan yang dalam dan luas akan bidang ilmu tertentu. Menurut para ahli
tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut peserta didik untuk

1
menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah. Dari sinilah muncul
konsepsi belajar sepanjang hayat (long life education), yaitu belajar yang tidak
kenal waktu akhir sampai berakhirnya hidup didunia. Dalam konsep Islam,
konsep ini mengajarkan peserta didik untuk membedakan mana yang hak dan
mana yang bathil.
2. Learning to do
Pilar kedua ini menuntut peserta didik untuk mempunyai keterampilan tertentu
(psikomotorik) atau dengan bahasa lain belajar untuk mengaplikasi ilmu, bekerja
sama dalam team, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi, belajar
untuk berkarya atau mengaplikasikan ilmu yang didapat oleh peserta didik.
Kemampuan ini dalam konteks kekinian disebut dengan hard skills dan soft skills.
Sekolah mempunyai kewajiban untuk mengaktualisasikan ini.
3. Learning to be
Pilar ini merupakan konsep belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang
bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama. Learning to be ini tidak
bisa lepas dari dua pilar sebelumnya karena penguasaan pengetahuan dan
keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be).
Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan
jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di
masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses
pencapaian aktualisasi diri.
4. Learning to live together
Pilar keempat ini adalah tujuan hidup manusia sebagai makhluk sosial.
Manusia tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Oleh karenanya belajar
memahami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya
adalah tugas pendidikan mengantarkan peserta didik kegerbang pilar ini. Tentu
pilar keempat ini harus ditopang dengan pilar-pilar sebelumnya dengan sebaik-
baiknya. Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan,
dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana
individu tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan
perannya. Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar

2
merupakan bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together).
Lantas pertanyaannya adalah bagaimana mengaktualisasikan keempat pilar
tersebut dalam konsep perpaduan korikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler
dalam proses pendidikan disekolah agar tujuan manusia itu tercapai sebagai mana
dalam landasan pendidikan yang utama menurut Al Quran surah Al Baqarah ayat
129 tersebut. Salah satunya cara yang harus dilakukan secara serius adalah
kegiatan pramuka.
Seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 pada
pasal 1 ayat 4 menyebutkan bahwa “Pendidikan Kepramukaan adalah proses
pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan”. Dalam UU ini sangat
jelas bahwa kegiatan pramuka mempunyai tujuan yang mulia dalam
mensukseskan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadikan manusia yang kuat
secara spiritual, kuat dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan kuat dalam
keterampilan (kognitif, afektif, dan psikomotorik).
Selanjutnya, jika kita lihat isi dari Bab II pasal 4 dari UU Gerakan Pramuka
tersebut, jelas bahwa gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap
pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta
melestarikan lingkungan hidup.
Dari sinilah dapat diambil irisan bahwa 4 pilar pendidikan menurut UNESCO
dan kegiatan kepramukaan yang dijadikan sebagai ekstra wajib disetiap sekolah
oleh Kemendikbud sejatinya dapat dijadikan kegiatan yang harus dilaksanakan
dengan serius dan penuh tanggungjawab. Nilai-nilai dalam Dharma Pramuka yang
terdiri dari sepuluh ajaran utama yaitu :
(1) takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(2) cinta alam dan kasih-sayang sesama manusia,
(3) patriot yang sopan dan kesatria,
(4) patuh dan suka bermusyawarah,
(5) rela menolong dan tabah,

3
(6) rajin, terampil, dan gembira,
(7) hemat, cermat, dan bersahaja,
(8) disiplin, berani, dan setia,
(9) bertanggung jawab dan dapat dipercaya; dan
(10) suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Nilai-nilai dalam Dharma Pramuka adalah modal utama untuk meraih
kesuksesan 4 pilar pendidikan menurut UNESCO dan sejatinya kesepuluh itu
diambil dari sari pendidikan yang disebutkan dalam Al Quran QS Al Baqarah 129
tersebut.

C. IMPLEMENTASI PILAR PENDIDIKAN


Pendidikan memainkan peran sentral dalam pembangunan masyarakat dan
perkembangan individu. Untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan yang
menyeluruh, ada beberapa aspek kunci yang perlu diimplementasikan dengan
efektif.
1. Pilar pertama yang harus diimplementasikan adalah pendidikan akademik
yang kokoh. Guru harus mengajar dengan antusiasme, memastikan materi
disampaikan secara komprehensif, dan menggunakan metode yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Penerapan kurikulum yang relevan, penilaian yang adil, dan
lingkungan belajar yang mendukung akan membantu siswa meraih keberhasilan
akademik.
2. Pembelajaran Berbasis Karakter Selain pendidikan akademik, pendidikan
berbasis karakter adalah pilar penting dalam mempersiapkan siswa untuk
menghadapi tantangan kehidupan. Implementasi nilai-nilai moral, etika, kejujuran,
tanggung jawab, dan kerja sama dalam kurikulum dan praktik sehari-hari
membantu siswa mengembangkan kepribadian yang baik dan menjadi warga
negara yang bertanggung jawab.
3. Aspek ketiga yang penting adalah pengembangan keterampilan hidup.
Siswa perlu diberikan keterampilan seperti komunikasi, pemecahan masalah,
kerjasama, pemikiran kritis, dan kreativitas. Melalui program ekstrakurikuler,
proyek kolaboratif, dan pengalaman praktis, siswa dapat mengembangkan

4
keterampilan ini yang menjadi kunci keberhasilan dalam kehidupan pribadi dan
profesional.
4. Pembelajaran Seumur Hidup, Pilar terakhir adalah pembelajaran seumur
hidup. Guru harus mendorong rasa ingin tahu siswa, mendorong mereka untuk
terus belajar dan mengembangkan minat mereka di luar lingkungan sekolah.
Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, membawa tamu
pembicara, dan memberikan akses ke sumber daya pendidikan di luar kelas, guru
dapat membantu siswa menjadi pembelajar sepanjang hidup yang aktif dan
berkelanjutan.
"Belajar bukan hanya tentang menerima pengetahuan, tetapi juga tentang
menginspirasi siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang penuh
semangat." - John Dewey
Menerapkan pilar-pilar pendidikan ini menjadi kunci dalam membangun
pondasi yang kuat bagi masa depan siswa. Dengan mengintegrasikan pendidikan
akademik yang solid, pendidikan karakter, pengembangan keterampilan hidup,
dan pembelajaran seumur hidup, pendidikan akan menjadi alat yang efektif dalam
membantu siswa meraih kesuksesan dalam kehidupan.
Melalui pendidikan akademik yang kokoh, siswa akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan
dunia yang terus berkembang. Mereka akan menjadi individu yang terampil dalam
pemecahan masalah, analisis, dan pemikiran kritis, yang sangat penting dalam
karier dan kehidupan sehari-hari.
Implementasi belajar untuk mengetahui (learning to know) dalam
pembelajaran daring dapat berupa peserta didik dibekali berbagai pengetahuan
sesuai dengan kurikulum dan bidang studi yang diajarkan guru, seperti pendidikan
Agama Islam, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu
pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, kesenian, olah raga dan lain
sebagainya. Penyampaian materi matematika menurut guru kelas lebih sukar
dilaksanakan secara daring, daripada materi pelajaran lainnya.
Implementasi pilar pendidikan menurut Saidah (2022)pada era pembelajaran
daring yaitu :

5
1. Learning to do diimplementasikan dengan peserta didik diberi tugas-tugas,
dan keterampilan-keterampilan. Peserta didik tidak hanya dibekali dengan
penguasaan pengetahuan, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengembangkan
bakat dan minat. Pengembangan bakat dan minat anak-anak (peserta didik)
misalnya bakat dan minat di bidang kesenian seperti seni lukis, seni suara, seni
musik, dan lainnya. Pengembangan bakat dan minat di bidang keterampilan
seperti merangkai bunga dan lain-lain.
Begitu pula keterampilan belajar, seperti keterampilan menulis, dan
keterampilan membaca. Guru juga menjelaskan, peserta didik khususnya kelas I
seminggu sekali diminta datang ke madrasah untuk menyerahkan tugas serta
mengajar peserta didik itu untuk menulis dan membaca.
2. Learning to live together (belajar untuk hidup bersama) peserta didik diberi
kesempatan untuk dapat belajar bersama dengan temannya, mengerjakan tugas
secara bersama-sama atau tugas kelompok. Akan tetapi, pada pembelajaran daring
ini, mengerjakan tugas secara kelompok itu sulit dilaksanakan. Walaupun begitu,
dalam proses pembelajaran siswa dapat bertanya kepada guru dan atau bertanya
kepada sesama siswa.
Pendidikan akhlak adalah pendidikan yang sangat penting bagi anak, seperti
tersenyum, memberi salam, berjabat tangan, suka menolong, sopan santun,
berkata benar, jujur dan sebagainya. Pendidikan akhlak ini diperlukan dalam
rangka hidup bersama. Ini berarti bahwa learning to live together (belajar untuk
hidup bersama) merupakan satu bentuk dari pendidikan akhlak.
3. Learning to be diimplementasikan dengan mendidik, membimbing dan
melatih peserta didik untuk bertanggung jawab, semangat, ulet, jujur, bekerja
keras, tekun, bersabar, ikhlas dan sebagainya yang merupakan sikap yang baik.
4. Learning to believe in God (belajar untuk beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa). Implementasi learning to believe in God, peserta didik
dibekali dengan pelajaran agama. Anak didik dididik keimanan kepada Allah Swt
serta rukun iman lainnya, dididik untuk melaksanakan ibadah serta berakhlakul
karimah. Madrasah Nurun Najah mata pelajaran agama diberikan secara khusus,
seperti pelajaran Aqidah-Akhlak, Al-Qur an-Hadits, Fiqh serta Sejarah
Kebudayaan Islam. Di samping itu, leaning to believe in God juga diterapkan

6
dalam mata pelajaran yang lain, seperti pemberian salam ketika memulai dan
mengakhiri belajar, membaca doa ketika belajar.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pilar merupakan penopang atau
penyangga dalam sebuah bangunan yang membuat bangunan itu dapat berdiri
dengan kukuh. Dan pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa
depan ada 4 menurut UNESCO, yakni: (1) learning to Know (belajar
mengetahui), (2) learning to do ( belajar melakukan sesuatu) (3) learning to be
(belajar menjadi sesuatu), dan (4) learning to live together
(belajarhidupbersama). Dimana keempat pilar pendidikan tersebut harus
terintegrasi dari kegiaan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Implementasi dari setiap pilar pendidikan itu juga sangat penting, diantaranya
adalah pendidikan akademik yang kokoh yaitu guru mengajar harus dengan
antusias, menyampaikan materi dengan komprehensif, dan menggunakan metode
yang sesuai, mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan kehidupan,
mengembangkan keterampilan hidup seperti komunikasi, pemecahan masalah,
kerjasama dan sebagainya, kemudian guru juga harus mendorong rasa ingin tahu
siswa,mendorong siswa untuk terus belajar dan mengembangkan minat siswa
diluar lingkungan sekolah.

B. KRITIK DAN SARAN


Kepada semua pihak yang berkepentingan dunia pendidikan wajib berpegang
teguh kepada pilar pendidikan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab
kesehariannya, agar bisa terciptanya pendidikan yang terus maju..
Kritik dan saran kami harapkan dari dosen pembimbing, agar makalah
selanjutnya bisa kami perbaiki dan lebih baik lagi dikemudian hari.

7
DAFTAR PUSTAKA

Priscilla, C., & Yudhyarta, D. Y. (2021). Implementasi Pilar-Pilar


Pendidikan UNESCO. Asatiza: Jurnal Pendidikan, 2(1), 64-76.
Saidah. (2022). IMPLEMENTASI PILAR PENDIDIKAN DI ERA
PEMBELAJARAN DARING PADA MADRASAH IBTIDAIYAH NURUN
NAJAH KOTA JAMBI.
https://www.pej.ftk.uinjambi.ac.id/index.php/PEJ/article/download/97/72
https://fkip.unisma.ac.id/pramuka-dan-4-pilar-pendidikan-menurut-unesco/
Syafril & Zelhendri, 2019. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.
https://www.kompasiana.com/
indahpermata248642/6464de9f08a8b5536a1a6202/implementasi-pilar-pilar-
pendidikan-membangun-pondasi-yang-kuat-untuk-masa-depan
Febriyana, N., Rohmalinda, I., Wardarita, R., & Utami, P. I. (2022). Jenis
Dan Pilar Pendidikan Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan. Matapena: Jurnal
Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 5(1), 89-100.

Anda mungkin juga menyukai