Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Pengantar Pendidikan

Nama Dosen : Yadi Setiawan

Disusun Oleh :

 Neng Pratia Kuraesin

 Zahrotul Aulia

 Ikbal Adiguna

 Fitri

Prodi : PGSD

Semester : I (Satu)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS DJUANDA

BOGOR

2022
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr. wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
“Pendidikan Sepanjang Hayat” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Harapan saya, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya bagi
saya sendiri dan para pembaca pada umumnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman saya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sukabumi, 1 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengatar.............................................................................................................1

Daftar Isi.....................................................................................................................2

BAB I Pendahuluan.....................................................................................................3

1. Latar Belakang ..................................................................................................3

2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

3. Tujuan Penulisan................................................................................................3

BAB II Pembahasan ...................................................................................................4

A. Pengertian Pendidikan .......................................................................................4

B. Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat ..........................................................6

C. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat..................................................................7

D. Peran Pendidikan Sepanjang Hayat ...................................................................7

E. Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat ................................................................9

F. Dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat ........................................................9

G. Konsep pendidikan Sepanjang Hayat.................................................................10

H. Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat......................................................... 11

I. Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat dalam program pendidikan .................11

J. Masalah-masalah Pendidikan Universal ...........................................................13

K. Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar..................................................14

BAB III Penutup..........................................................................................................15

Kesimpulan.................................................................................................................15

Saran..........................................................................................................................16

Daftar Pustaka............................................................................................................16
BAB I

Pendahuluan
1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses untuk menuju pendewasaan, di mana untuk mewujudan pendidikan
yang optimal diperlukan berbagai jenis pendidikan, tidak hanya terpancang pada pendidikan formal
saja. Melainkan juga diperlukan pendidikan informal dan nonformal. Karena sejatinya pendidikan itu
merupakan suatu proses yang komplek di mana kesemuanya merupakan satu kesatuan. Begitu
pentingnya pendidikan inilah yang melatarbelakangi penulis dalam menyusun makalah ini.

Dewasa ini perwujudan masyarakat belajar belum ada peningkatan seperti yang diharapkan. Banyak
upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang merata, yang melingkupi
semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam upaya
ini dibutuhkan pula campur tangan dari masyarakat itu sendiri. Karena tanpa kedasaran dan
kerjasama masyarakat, perwujudan masyarakat belajar tidak akan tecapai. Karena pendidikan tidak
hanya diperoleh dari sekolah, melainkan dari kesadaran masyarakat untuk belajar antara lain melalui
membaca, internet, pengalaman, dan lain-lain.

Penerapan belajar sepanjang hayat dalam mewujudkan masyarakat belajar sangat memberikan
kontribusi bagi peningkatan kualitas SDM. Dengan peningkatan tersebut, harkat dan martabat
masyarakat dapat terangkat di mata dunia. Oleh sebab itu, perlu adanya pemerataan pendidikan
yang tidak hanya didapat dari sekolah, namun juga dapat terwujud dalam perpustakaan umum
untuk meningkatkan minat baca masyarakat

2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud Pendidikan ?

b. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Sepanjang Hayat ?

c. Apa tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat ?

d. Bagaimana Peran Pendidikan Sepanjang Hayat ?

e. Apa saja Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat ?

f. Apa saja dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat?

g. Bagaimana konsep pendidikan sepanjang hayat?

h. Bagaimana karakteristik pendidikan sepanjang hayat?

i. Bagaimana implikasi pendidikan sepanjang hayat dalam program pendidikan?

j. Masalah-masalah Pendidikan Universal?

k. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat belajar?


3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui Pengertian Pendidikan

b. Mengetahui Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat

c. Mengetahui Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat

d. Mengetahui Peran Pendidikan Sepanjang Hayat

e. Mengetahui Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat

f. Mengetahui dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat

g. Mengetahui konsep pendidikan sepanjang hayat

h. Mengetahui karakteristik pendidikan sepanjang hayat

i. Memahami implikasi pendidikan sepanjang hayat

j. Mengetahui Masalah-masalah Pendidikan Universal

k. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan masyarakat belajar


BAB II

Pembahasan
A. Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan secara etimologis:Pendidikan berasal dari kata dasar didik, mendapat
imbuhan pe-an, menjadi kata benda ‘pendidikan’ dan kerja ‘mendidik’‘Pendidikan’:pembinaan,
pengasuhan, bantuan untuk tumbuh.Yunani Kuno denganistilah :‘paedagogiek’: seni menuntun
anak.‘paedagogia’: pergaulan dengan anak-anak. Orang yang menuntun anak adalah
‘paedagog’.Romawi, dengan istilah educare : mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan
potensi anak yang dibawa waktu lahir. Jerman, dengan istilah Erziehung, setara denganeducare :
membangkitkan kekuatan terpendam, atau mengaktifkan potensi anak.Inggris dengan istilah
education (kata benda) dan educate (kata kerja) : mendidik. Oxford Learner's Pocket Dictionary,
pendidikan : pelatihan dan pengajaran. Education is training and instruction. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pendidikan: proses perubahan sikap dan tingkah laku individu/ kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan.Jawa dikenal istilah
‘panggulawentah’ : pengolahan, penjagaan, dan pengasuhan baik fisik maupun kejiwaan anak.

Pengertian pendidikan secara terminologis :

a. Crow and Crow

Pendidikan adalah proses yang berisi aneka macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk
kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari
generasi ke generasi.

b. Carter V. Good

Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan
bentuk tingkah laku lainnya yg bernilai di dalam masyarakat dimana ia hidup.

c. John Dewey

Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara


intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia.

d. Jean Jaques Rousseau

Pendidikan adalah usaha memberi bekal yg tidak ada pada masa kanak-kanak tetapi dibutuhkannya
pada masa dewasa.

e. J. Gielen and S. Strasser

Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk
memimpin perkembangan jasamani dan rokhaninya ke arah kedewasaan.
f. John S. Brubacher

Pendidikan adalah proses di mana potensi, kemampuan, dan kapasitas yang mudah dipengaruhi oleh
kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan yang baik dengan alat disusun sedemikian
rupa dan digunakan manusia untuk menolong orang lain atau diri sendiri dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan.

g. GT. Page, JB. Thomas, & AR. Marshall

Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan.

h. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan adalah usaha menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa anak baik sebagai
individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan hidup.

i. Driyarkara

Pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia muda.

j. Paulo Freire

Pendidikan adalah usaha penyadaran manusia.

k. Redja Mudyahardjo

Makna pendidikan bisa dibagi 3: luas, sempit, dan luas terbatas.

1. Makna Luas

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan
hidup dan sepanjang hidup.

2. Makna Sempit

pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah tehadap anak.

3. Makna Luas Terbatas

Pendidikanadalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalPendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan, yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara
B. Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat

Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa pendidikan tidak
berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Pendidikan
sepanjang hayat menjadi lebih tinggi urgensinya pada saat ini karena manusia perlu terus menerus
menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara wajar dalam lingkungan masyarakatnya yang
selalu berubah.

Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut beberapa pakar pendidikan antara lain:

1. Delker mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan manusia secara
wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran guru, pamong, atau pendidik.
Proses belajar tersebut mungkin tidak didasari oleh seseorang atau kelompok bahwa ia atau mereka
telah atau sedang terlibat di dalamnya. Kegiatan belajar sepanjang hayat terwujud apabila terdapat
dorongan pada diri seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kepuasan,
serta apabila ada kesadaran dan semangat untuk belajar selama hayat masih di kandung badan.

2. Gestrelius mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mencakup interaksi belajar


(pembelajaran), penentuan bahan belajar dan metode belajar, lembaga penyelenggara, fasilitas,
administrasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung kegiatan belajar berkelanjutan. Ke dalam
pendidikaan ini termasuk pula peranan pendidik dan peserta didik yang harus dan saling belajar,
pengelolaan kegiatan belajar, dan faktor-faktor lainnya yang mendukung terjadinya proses belajar.Di
sisilain dari pendidikan sepanjang hayat adalah peluang yang luas bagi seseorang untuk terus belajar
agar dapat meraih keadaan kehidupan yang lebih baik.Adapun hal-hal yang menyebabkan dan
memungkinkan hal-hal yang demikian itu adalah :

a. Majunya ilmu dan teknologi

b. Produk-produk teknologi yang perlu dipelajari karena terkait dengan alat-alat kerja

c. Bagi mereka yang menggunakan alat kerja berbasis teknologi

d. Perubahan sosial sebagai dampak majunya ilmu dan teknologi

Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan pada
sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan atau tuntutan-tuntutan manusia yang semakin meningkat. Pendidikan di
sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak akan
memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat. Dunia
yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus tetap bergerak
dan mengenal inovasi secara terus-menerus. Melalui proses belajar sepanjang hayat inilah manusia
mampu meningkatkan kualitas kehidupannya secara terus-menerus, mampu mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi serta perkembangan masyarakat yang diakibatkannya dan budaya
untuk menghadapi tantangan masa depan, serta mau dan mampu mengubah tantangan menjadi
peluang.

C. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat

Adapun tujuan pendidikan sepanjang hayat ialah sebagai berikut:

a. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara potensial keseluruhan
potensi manusia diisi sesuai kebutuhannya agar dapat berkembang secara wajar.

b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup
dan dinamis maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.

c. Menciptakan belajar untuk hidup ( Learning to be) dan membentuk masyarakat belajar (Learning
society)

d. Sebagai pembelajaran mandiri (Self Learning) yaitu menyesuaikan diri dengan perubahan positif
yang terus menerus dan berkembang dalam sepanjang kehidupan manusia dan masyarakat serta
menyiapkan diri guna mencapai kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

e. Membangun seseorang untuk meningkatkan produktifitas individu, organisasi, tempat kerja, dan
negara.

f. Mampu mengembangkan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.

D. Peran Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan persamaan distribusi pelayanan


pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, dan esensial dalam menghadapi
struktur sosial yang berubah terdapat alasan-alasan kejuruan untuk menetapkannya akan
menghantarkan peningkatan kualitas hidup. Gagasan dasarnya bahwa pendidikan harus dikonsepkan
secara formal sebagai proses yang terus-menerus dalam kehidupan individu, mulai dari anak-anak
sampai dewasa.

Peranan pendidikan sepanjang hayat sangatlah mempengaruhi didalam kehidupan ini, dimulai dari
yang terkecil maupun yang terbesar pengaruhnya. Pengaruh pendidikan sepanjang hidup tidak
hanya dibidang pendidikan akan tetapi di segala bidang. Karena demikian pendidikan sepanjang
hayat sangat penting dan akan terbawa selama perjalanan kehidupan.
Peranan pendidikan sepanjang hayat :

Pendidikan sepanjang hayat atau life long education memungkingkan seseorang mengembangkan
potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia
dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan
peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill). Dengan potensi, pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki tersebut kemudian dikembangkan seiring berjalannya kehidupan. Dan
dengan potensi tersebut dapat mendorong manusia untuk lebih bekerja keras dalam menjalani
hidup, dengan pengetahuan tersebut manusia tidak mudah dibohongi dengan mudah, dengan
ketrampilan tersebut manusia dapat membuat hal yang baru dan berguna.Melalui pendidikan
sepanjang hayat, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran kebodohan dan
kemiskinan. Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan seseorang untuk :

a. Meningkatkan produktifitas yang dimilikinya sehingga mampu memaksimalkan kemampuan yang


dimiliki.

b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya yang dimilikinya untuk pengembangan


dirinya sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya.

c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan karena pendidikan
yang telah diajarkan kepada kita semasa muda.

d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat, sehingga
pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.

Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang tua
yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu,
banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak
bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan sepanjang hayat merupakan solusi dari
masalah orang tua karena mengubah pandangan mereka yang semula bersikap acuh tak acuh
kepada pendidikan menjadi berpikiran positif yaitu dengan pendidikan mampu mengubah sikap,
lebih terampil dan lebih berguna bagi keluarga.Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya
dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang
dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya
dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara
maju. Maka dari itu pendidikan sepanjang hayat memberikan pengetahuan yang belum dimiliki
maupun yang belum diketahui.

Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai
konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga makin luas,
dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya
kepada anak didik di sekolah.Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama sekarang
ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk
belajar terus sepanjang hidupnya, memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar dia mampu
beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara cepat. Berkenaan dengan itulah,
perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi asas pendidikan seumur hidup atau lifelong
education.
E. Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan, sumber-sumber


informasi, sesuai dengan kepentingan perseorangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh
karena itu, lembaga dari pendidikan sepanjang hayat adalah lembaga pendidikan yang selama ini
kita kenal, yaitu meliputi :

a. Pendidikan Persekolahan

b. Pendidikan Luar Sekolah

c. Sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik cetak atau elektronik
ataupun sajian dalam internet.

Berikut contoh penerapannya

Contoh 1

Seorang dosen yang telah memiliki gelar sarjana telah memtuskan untuk bersekolah lagi agar
setidaknya ia akan mendapatkan salah satu gelar strata dua atau yang lazim disebut S2. Gelar S2
yang akan diambilnya adalah Magister Pendidikan yang biasanya disingkat M.Pd. beberapa
temannya telah terlebih dahulu memperoleh gelar M.A. atau Master of Arts, ada pula yang
menyandang gelar M.Sc. singkatan dari Master of Science bahkan ada pula yang telah bergelar
Doktor. Keadaan ini yang menyebabkan ia terdorong untuk meningkatkan diri agar secara formal,
resmi tidak ketinggalan dari teman-temannya. Tempat ia meneruskan belajar tentu saja di suatu
perguruan tinggi, dengan demikian untuk kasus dosen yang menjadi tokoh dalam uraian ini ia
meneruskan belajar di perguruan tinggi.

Contoh 2

Seorang buruh pabrik tekstil mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru yang belum lama ini
dibeli oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi dapat bekerja di pabrik itu, karena alat lama
seluruhnya telah diganti dengan alat baru yang lebih mampu menghasilkan tekstil yang mutunya
lebih bagus dalam waktu yang lebih cepat. Pada kasus ini tempat tokoh belajar dalam uraian diatas
adalah lembaga pendidikan yang apabila kita terapkan pada peristilahan dari UU No. 2 Th. 1989 atau
UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar
F. Dasar Pikiran Pendidikan Sepanjang Hayat

Ada beberapa cara untuk meninjau dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat. Diantaranya
yaitu :

Tinjauan Idiologis

Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk memperoleh
pendidikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

Tinjauan Ekonomis

Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan kemelaratan ialah dengan
pendidikan seumur hidup.

Tinjauan Sosiologis

Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan pendidikan yang
disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari pentingnya pendidikan, putus sekolah
bahkan tidak sekolah sama sekali. Oleh karena pemborosan itu dapat berakibat tambahnya jumlah
buta huruf, orang tua merupakan pemecahannya.

Tinjauan Politis

Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib menyadari hak dan
kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah.

Tinjauan Teknologis

Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin, teknisi, guru dan sarjana dari
berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyusaikan perkembangan ilmu dan teknologi terus
menerus untuk menambah cakrawala pngetahuan di samping keterampilan.

Tinjauan Psikologis dan Pedagogis

Tidak ayal lagi bahwa perkembbangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap
pendidikan khususnya konsep dan teknik penyampaiannya. Oleh karena perkembangan ilmu dan
teknologi makin luas dan komplek maka tidak mungkin segalanya itu dapat diajarkan kepada anak di
sekolah.

Maka dewasa ini tugas pendidikan formal yang utama adalah bagaimana mengajarkan cara belajar,
menanamkan motivasi yang kuat kepada anak untuk belajar sepanjang hayatnya, memberi
keterampilan kepada anak untuk secara lincah menyesuaikan diri kepada lingkungan masyarakat
yang dengan cepatnya berubah-ubah.
G. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat

Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar
pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh sebelum orang-orang barat
mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan oleh
Hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

ْ ُ‫ا‬.
‫طلُبُ ْال ِع ْل َم ِمنَ ْال َم ْه ِد اِلَى اللَّ ْه ِد‬

“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.”

Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan
suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses
pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar informal, maupun formal baik yang berlangsung
dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat.

Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah sebagai berikut:

Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh
aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara potensial keseluruhan potensi
manusia diisi kebutuhannya agar berkembang secara wajar.

Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan
dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.

Mengembangkan kecakapan intelektual.

Mengembangkan pola fikir yang lebih konkrit dan praktis.

Peningkatan kualitas spiritual dan moral kehidupan seluruh umat manusia dan masyarakat.

Untuk membina kepribadian.

H. Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat

Adapun karakteristik pendidikan sepanjang hayat yaitu:

Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan lingkup dan
makna pendidikan seumur hidup.

Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang
berlangsung sepanjang hidup.

Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan
seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan sebagainya).

Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola pendidikan
non-formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan-kegiatan belajar insidental.
Pendidikan seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan umum dan
pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah berpisah sama sekali antara yang satu dengan
yang lainnya tetapi saling berhubungan dan dengan sendirinya bersifat interaktif.

Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup.

I. Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat

Implikasi di sini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Penerapan
pendidikn sepanjang hayat pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di masyarakat
mengandung kemungkinan yang luas dan bervariasi.

a. Implikasi pada Program Pendidikan

Secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pendidikan Baca Tulis

Pengetahuan-pengetahuan baru dapat diperoleh terutama melalui bacaan.

2. Pendidikan Kejuruan

Dengan majunya teknologi dan industrialisasi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipandang
sekali jadi dan selesai.

3. Pendidikan Profesional

Pendidikan profesional perlu mengikuti perubahan dan sikapnya terhadap profesinya masing-masing

4. Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pengembangan

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengaruhnya telah menyusup dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Barang-barang elektronik telah menggantikan alat-alat dapur
yang tradisional bagi kalangan ibu rumah tangga (mesin cuci listrik, kompor listrik, dan lain-lain.).

5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik

Dalam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, maka kedewasaan warga negara dan para
pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat penting. Untuk itu pendidikan kewarganegaraan dan
kedewasaan politik itu merupakan bagian yang penting dari pendidikan sepanjang hayat.

6. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang

Seseorang yang disebut terpelajar (Educated Man) harus memahami dan menghargai nilai-nilai yang
terkandung dalam sejarah, kesusastraan, pandangan hidup, kesenian dari bangsanya sendiri.
Pengetahuan terhadap nilai-nilai tersebut di samping memperkaya khasanah hidupnya, juga
memungkinkan untuk mengisi waktu luangnya yang lebih menyenangkan. Atas dasar itu semua
maka pendidikan kultural dan pengisian waktu luang secara konstruktif merupakan bagian penting
daripada pendidikan sepanjang hayat.
b. Implikasi pada Sasaran Pendidikan

Yang perlu memperoleh pendidikan sepanjang hayat, dapat diklasifikasikan ke dalam enam kategori,
yaitu:

Para Petani

Di negara yang berkembang para petani merupakan golongan penduduk yang paling besar. Biasanya
cara hidup mereka masih tradisional dan masih percaya mitos dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh
dasar pendidikan yang rendah, atau mungkin sama sekali tidak memperoleh pendidikan formal.

2. Para Remaja yang Putus Sekolah

Mereka keluar dari sekolah karena berbagai sebab (bosan, kurang bakat, kurang biaya, dan lain-lain).

3. Para Pekerja yang Berketerampilan

Supaya dapat menghadapi setiap tantangan hari depan mereka, henaknya diberikan kepada mereka
program pendidikan kejuruan dan teknik, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah mereka miliki.

4. Para Teknisi dan Golongan Profesional

Pada umumnya golongan ini menduduki posisi penting dalam masyarakat. Golongan ini sangat
menentukan berhasil tidaknya pembangunan. Untuk selalu menambah dan memperbaharui
pengetahuan dan keterampilan maka program pendidikan seumur hidup sangat penting baginya.

5. Para Pemimpin Masyarakat

Hendaknya mereka ini mampu memadukan antara pengetahuan dengan berbagai keahlian di
samping harus selalu memperbaharui sikap dan gagasannya, sesuai dengan kemajuan dan
pembangunan.

6. Para Anggota Masyarakat yang Sudah Tua

Karena pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak pengetahuan yang belum
mereka ketahui pada waktu masih muda. Jumlah mereka makin lam makin bertambah besar, karena
bertambah panjangnya usia rata-rata manusia, disebabkan oleh kesehatan mereka menjadi lebih
baik.

Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup

Beberapa hal perlunya pendidikan sepanjang hayat:

 Pertimbangan Ekonomi

 Keadilan

 Faktor Peranan Keluarga


 Faktor Perubahan Peranan Sosial

 Perubahan Teknologi

 Faktor-faktor Vocational

 Kebutuhan-kebutuhan Orang Dewasa

 Kebutuhan Anak-anak Awal

Strategi Pendidikan Sepanjang Hayat

Adapun strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat meliputi:

Konsep-konsep Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat

Pada pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya empat macam konsep:

 Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.

 Konsep belajar sepanjang hayat.

 Metode belajar sepanjang hayat.

 Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat.

Arah Pendidikan Sepanjang Hayat

Arah Pendidikan Sepanjang Hayat kepada Orang Dewasa

Sebagai generasi penerus, para pemuda atau dewasa membutuhkan pendidikan sepanjang hayat.

2. Arah Pendidikan Sepanjang Hayat bagi Anak

Pendidikan sepanjang hayat bagi anak merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan
pemenuhan, karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa.

J. Masalah-masalah Pendidikan Universal

Beberapa Masalah dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan dan lembaga-lembaga sosial
lainnya, sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi, yang
mengarahkan kepada era globalisasi sekarang ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang, telah mampu memberikan arah secara langsung maupun tidak langsung kepada
terbentuknya manusia dan kehidupan masa depannya. Dapat pula dikatakan bahwa dengan ilmu
pengetahuan dan teknologinya, manusia mulai bisa merekayasa kehidupan masa depannya yang
harmonis, aman dan nyaman bagi kehidupan umat manusia. Arah dari merekayasa masa depan
tersebut, dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pentingnya daya analitik untuk menyeleksi arus informasi yang dapat dikatakan tanpa batas

2. Arus informasi, jika dimanfaatkan secara tepat, akan membawa kepada proses perwujudan jati-
diri sebagai reaksi terhadap proses homogenisasi.

3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin membuka tabir rahasia alam yang tanpa
batas, membawa kea rah sinergisme teologis, yaitu keserasian antara akal dan alam semesta dan
antara manusia dengan Tuhannya.

4. Lembaga-lembaga sosial perlu disesuaikan dapat mengakomodasikan perubahan-perubahan

5. Kehidupan sosial tatap muka semakin menjadi penting dalam masyarakat partisipatoris

K. Upaya Untuk Mewujudkan Masyarakat Belajar

Untuk mewujudakan masyarakat belajar, perlu adanya strategi-strategi pendidikan sepanjang hayat.
Strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat itu meliputi hal-hal sebagai berikut:

Konsep-Konsep Kunci Pendidikan Sepanjang Hayat

Dalam pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya 4 macam konsep kunci, yaitu:

a. Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri.

Sebagai suatu konsep, maka pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai tujuan atau ide formal
untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan. Hal ini berarti
pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai paling tua, dan
adanya basis yang mendasari persekolahan konfensional.

b. Konsep belajar sepanjang hayat

Dalam pendidikan sepanjang hayat berarti pelajar belajar karena respon terhadap keinginan yang
didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu
belajar. Jadi, istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah
dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelengaraan asas pendidikan sepanjang hayat.

c. Konsep pelajar sepanjang hayat

Belajar sepanjang hayat dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai
pelajar sepanjang hayat, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan
terdorong untuk belajar di seluruh tingkat usia dan menerima tantangan dan perubahan sepanjang
hayat sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.

Dalam keadaan demikian perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu perkembangan
orang-orang secara sadar dan sistematik merespons untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka
sepanjang hayat.
d. Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat

Kurikulum, dalam hubungan ini, didesain atas dasar prinsip pendidikan sepanjang hayat betul-betul
telah menghasilkan pelajar sepanjang hayat yang secara berurutan melaksanakan belajar sepanjang
hayat. Kurikulum yang demikian, merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan
dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan sepanjang hayat.
BAB III

Penutup
Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali
kesalan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan untuk
perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

Kesimpulan

Pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga
individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya.Dasar pikiran mengenai
pendidikan sepanjang hayat antara lain yaitu, tinjauan idiologis, ekonomis, sosiologis, politis,
teknologis, psikologis, dan paedagogis.Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas
bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan
hingga meninggal dunia.Tujuan dari pendidikan sepanjang hayat yaitu Mengembangkan potensi
kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin.

Saran

Konsep tentang pendidikan sepanjang hayat diharapkan akan mengubah pandangan masyarakat
bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal saja, melainkan dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja, misalnya di lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk mendukung konsep
tentang pembelajaran sepanjang hayat, dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan pemerintah.
sehingga konsep pendidikan sepanjang hayat dapat terealisasikan dengan baik.
Daftar Pustaka
https://alfinmaulani407.wordpress.com/2016/06/06/makalah-pendidikan-sepanjang-hayat/

http://dyahmayarikawati.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pendidikan-sepanjang-hayat.html

http://riskaarumlestari.blogspot.co.id/

http://www.cronyos.com/makalah-pendidikan-sepenjang-hayat/

Buku Perbandingan Pendidikan Drs. Tadjab M.A, Penerbit Karya Abditama Surabaya

Anda mungkin juga menyukai