Disusun Oleh:
Kelompok 5
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya
kami dapat menulis makalah ini dan menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar
Pendidikan. Makalah ini berjudul, “Pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan”.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak, khususnya dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini serta kepada orang tua dan teman-teman yang telah mendukung
kami.
Makalah ini belum sempurna seperti apa yang diharapkan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah ini menjadi sempurna.
Namun, adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca
untuk memahami Pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis serta pembaca dan umumnya bagi masyarakat luas.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
Kata Pengatar
....................................................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Pendidikan...........................................................................................................5
D. Tripusat Pendidikan..............................................................................................................9
1. Keluarga.............................................................................................................................9
2. Sekolah.............................................................................................................................10
3. Masyarakat.......................................................................................................................10
E. Dasar Pendidikan.................................................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..........................................................................................................................16
B. Saran....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil
yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal
dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar
lingkungan formal.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis
memperoleh hasil yang diinginkan, maka dalam makalah ini penulis akan mencoba untuk
membahas dan menjabarkan tentang:
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai
sudut. Definisi Umum Pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat
membuat seseorang menjadi lebih baik. Menurut KBBI, Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara dan
pembuatan mendidik
Menurut dari berbagai Bahasa, Bahasa Arab : berasal dari kata Tarbiyah,
dengan kata kerja Rabba yang memiliki makna mendidik atau mengasuh. Jadi
Pendidikan dalam Islam adalah Bimbingan oleh pendidik terhadap perkembangan
jasmani, rohani dan akal anak didik sehingga bisa terbentuk pribadi muslim yang
baik. Bahasa Yunani : berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya
anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat
diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching
children)1. Bahasa Romawi berasal dari kata “educare”, yaitu mengeluarkan dan
menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di
dunia.Bahasa Yunani berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak
dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat
diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching
children). Bangsa Jerman Berasal dari kata “Erziehung” yang setara dengan
“educare”, yaitu : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan
kekuatan/potensi anak. Bahasa Jawa Berasal dari kata “panggulawentah”
(pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran,
kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
5
B. Pendidikan Menurut para ahli
Definisi pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang
dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka. (Warta
Politeknik Negeri Jakarta, April 2007). (Ki Hajar Dewantara) Pendidikan adalah
segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar
dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang
selaras dengan alam dan masyarakatnya. (Paulo Freire) Pendidikan merupakan jalan
menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama
adalah masa di mana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, yang melalui
praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan
merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan. (John Dewey)
Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin
akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang
muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan
kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari
orang yang belum dewasa dan kelompok di mana dia hidup. (H. Horne) Pendidikan
adalah proses yang terus-menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi
makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan
sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional
dan kemanusiaan dari manusia.dalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai
tercapai kedewasaanya.
Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan
harus dilakukan oleh pendidik. Tugas atau misi pendidik itu dapat tertuju pada diri
manusia yang dididik mauapun kepada masyarakat bangsa ditempat ia hidup. Adapun
beberapa fungsi pendidikan:
6
2. Bagi masyarakat, pendidikan berfungis untuk melestarikan tata social dan tata nilai
yang ada dalam masyarakat (preserveratif) dan sebagai agen pembaharuan social
(direktif) sehingga dapat mengantisipasi masa depan.
Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa.
Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Tujuan pendidikan dapat
dilihat dari dua sudut pandang yaitu menurut islam dan tujuan pendidikan secara umum.
Tujuan khusus adalah pengususan tujuan umum atas dasar berbagai hal,
misalnya usia, jenis kelamin, inteligensi dan sebagainya.
Tujuan tak lengkap tujuan yang hanya menyangkut sebagian aspek kehidupan
manusia.
Tujuan intermedier, yaitu tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang pokok.
Tujuan incidental, yaitu tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu, seketika,
sepontan.
Tujuan umum adalah tujuan akhir atau tertinggi yang berlaku di semua
lembaga dan kegiatan pendidikan.
Tujuan institusional adalah tujuan yang menjadi tugas suatu lembaga
pendidikan untuk mencapainya.
Tujuan kurikuler, yaitu tujuan yang akan dicapai oleh mata pelajaran atau
bidang studi tertentu.
7
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai pada waktu guru
mengajar suatu pokok bahasan tertentu.
Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah dan
pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas pendidikan islam
bertujuan untuk
8
kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya
dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam
UUD 1945.
D. Tripusat Pendidikan
1. Keluarga
9
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
2. Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam
keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan.
Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Sekolah merupakan sarana yang secara
sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Semakin jauh suatu masyarakat
semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum
masuk dalam proses pembangunan masyarakatnya itu.
Dari sisi lain, sekolah juga menerima banyak kritik atas berbagai kelemahan
dan kekurangannya yang mencapami puncaknya dengan gagasan Ivan Illich untuk
membebaskan masyarakat dari wajib sekolah dengan buku yang terkenal Bebas dari
Sekolah. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka
diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga
terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut;
3. Masyarakat
10
(pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by designe)
maupun yang dimanfaatkan (utility).
1. Tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang amat sederhana, hidup dengan
berburu dan belum mempunyai kebiasaan menanam padi. Sistem dasar ini
kemasyarakatannya berupa desa terpencil tanpa diferensiasi dan stratifikasi yang
berarti. Masyarakat ini tidak mengalami kebudayaan perunggu, kebudayaan Hindu
dan agama Islam.
2. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau sawah dengan
tanaan pokok padi. Sistem dasar kemasyarakatannya adalah komunikasi pertani
dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial sedang dan yang merasakan diri sebagai
bagian bawah dari suatu kebudayaan yang lebih besar. Gelombang pengaruh
kebudayaan Hindu dan agama Islam tidak dialami. Arah orientasinya adalah
masyarakat kota dengan peradaban kepegawaian.
3. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam d ladang atau sawah
dengan tanaman pokok padi. Sistem dasar ini kemasyarakatannya adalah desa
komunitas petani dengan diferensiasi dam stratifikasi sosial sedang, gelombang
pengaruh kebudayaan Hindu tidak dialami atau sangat kecil, sehingga terhapus oleh
pengaruh agama Islam. Arah orientasinya adalah masyarakat kota yang mewujdukan
peradaban bekas kerajaan, berdagang dengan pengaruh Islam, becampur dengan
peradaban kepegawaian.
11
Hindu, agama Islam dan Eropa. Arah orientasinya adalah masyarakat kota yang
mewujudkan peradaban kepegawaian.
E. Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara
berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun
sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal
ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang
tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila
kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil
yang menggembirakan. Dasar atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai
segi yaitu
Pandangan Islam
Al-qur’an.
Al-qur’an merupakan pedoman tertinggi yang manjadi petunjuk dan dasar kita hidup
di dunia. Dalam Al-qur’an kita bisa menemukan semua permasalahan hidup
termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Hadist
Hadist merupan pedoman kita setalah Al-qur’an, dengan demikian hadist juga
merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan. Nilai-nilai Sosial kemasyarakatan
yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan Hadist.
Secara Umum
Religius (Merupaken elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini
ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi
yang kokoh dalam pendidikan.)
12
Ideologis (Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni nya pancasila dan
berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa.)
Teknologis (Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan
bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.)
Filsafat naturalisme berpandangan bahwa semua datang dari alam yang bersifat
fisik.
Filsafat idealisme berpandangan bahwa kenyataan itu terdiri atas subtansi-subtansi
yang berupa ide-ide atau gagasan-gagasan atau spirit, atau jiwa.
Filsafat realisme berpandangan bahwa hakikat segala sesuatu adalah sesuatu yang
real, terbebas dari subyek atau manusia yang mengetahui.
Yang menghendaki bahwa pendidikan itu pada hakekatnya progrsif, dan tujuan
pendidikan hendaknya diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus
menerus. Ini disebut progresivisme.
Yang menghendaki bahwa pendidikan itu hendaknya didasarkan atas nilai-nilai
yang tinggi, yang kedudukanya essensial dalam kebudayaan. Ini disebut
essensialisme.
13
Ada beberapa landasan pendidikan yang perlu diperhatikan, yaitu landasan
filosofis, landasan sosiologis, landasan kurtural, landasan historis, dan landasan
psikologis, bahkan landasan ilmiah dan teknologis. Di samping itu ada landasan
yuridis (legalistik), ekonomi, politik :
a.) Landasan filosofis berkaitan dengan kajian mengenai makna terdalam atau
hakikat pendidikan, mengapa pendidikan dapat dilakukan dan atau diberiakan oleh
dan kepada manusia, apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan.
Essensialisme, behaviorisme, pereniallisme, progresivis-me, rekonstruksionisme,
dan humanism merupakan mazab-mazab teori pendidikan berdasarkan aliran-aliran
filsafat tertentu, yang pada giliran selanjutnya mempengaruhi pandangan mengenai
konsep dan praktik pendidikan.
2.) Perenialisme hampir sama dengan essensialisme, tetapi lebih menekankan pada
keabadian atau ketetapan atau kehikmatan, yaitu hal-hal yang ada sepanjang masa.
5.) Behaviorisme memiliki beberapa akar atau sumber ideologi atau filsafat.
b.) Landasan Sosiologis adalah hal-hal yang berkaitan dengan perwujudan tata
tertib sosial, perubahan sosial, interaksi sosial, komunikasi, dan sosialisasi,
memrupakan indikator bahwa pendidikan menggunakan landasan sosiologis.
14
e.) Landasan Psikologis, kegiatan pendidikan melibatkan aspek kejiwaan manusia.
Karena itu landasan psikologis merupakan salah satu landasan pendidiakn yang
penting. Pada umumnya pendidikan berkaitan dengan pemahaman dan penghayatan
akan perkembangan manusia, khususnya dalam proses belajar mengajar.
f.) Landasan Ilmiah, teknologi dan seni merupakan salah satu materi pengajaran
sebagai bagian dan pendidikan. Perkembangan IPTEKS akan segera diakomodasi
oleh pendidikan, di sisi lain pendidikan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
IPTEKS, sehingga tersedia berbagai informasi yang cepat dan tepat untuk
selanjutnya dijadikan program, alat dan cara kerja teknologi pendidikan.
g.) Landasan Politik, polotik sebagai cita-cita yang harus diperjuangkan melalui
pendidikan, dimaksudkan agar tujuan dan atau cita-cita suatu bangsa dapat tercapai.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa : Pendidikan menurut pandangan
islam lebih dominan kepada pembentukan akhlak, akidah dan iman. Sedangkan secara
umum pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan pengembangan kemapuan yang
dimiliki. Apabila kedua hal ini digabungkan maka hasil dari pendidikan akan sangat
maksimal dan menghasilkan peserta didik yang memiliki intelektual dan akhlak yang
mulia.
Tujuan Pendidikan baik secara islam dan umum hampir memiliki kesamaan yaitu
mendapatkan kesuksesan. Apabila digabungkan maka tujuan pendidikan adalah upaya
untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akherat. Pendidikan merupakan salah satu
kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk mendapatkan pendidikan yang baik maka
perlu adanya pemahaman terhadap dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam baik
secara islam maupun secara umum. .
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Umar Tirtarahardja, S.L. La Sulo. Cet 3. (2018). Pengantar Pendidikan
(hlm. 163-182). Jakarta: Rineka Cipta
Deway, John, 2004. Experience and Education filsafat pendidikan john dewey, Bandung: Mizan.
Harahap, Poerbahawatja, 1982.
Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung Agung. Hasbullah, 2001. Dasar- dasar ilmu Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Naisbitt, 2002. High tech high touch. Bandung: Mizan Nasution.1987. Teknologi Pendidikan.
Bandung: Jemmars.
Tilaar, 1999. Pendidikan kebudayaan, dan masyarakat madani Indonesia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
http://www.scribd.com/doc/7592955/Definisi-Pendidikan
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/07/dasar-dan-tujuan-pendidikan.html
http://www.hasbihtc.com/apa-itu-pendidikan-pengertian-pendidikan.html
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/03/konsep-fungsi-tujuan-dan-aliran-aliran.html
http://fatamorghana.wordpress.com/2009/10/07/pengertian-pendidikan/
17