Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin. Puji Syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. Karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami diberi kesempatan untuk bekerja sama menyelesaikan
makalah ini, tentang Mengenal Dan Memanfaatkan Ilmu Pendidikan. Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Umum. Makalah ini ditulis dari hasil ungkapan
pemikiran tim penyusun yang bersumber dari internet dan buku sebagai referensi, tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam Ibu Izmawal
pebriani Nasution M.PD. atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada
rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Tim penyusun berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Demikan makalah ini dapat kami buat,
semoga dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi tim penyusun
dan yang membacanya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rantauprapat, Selasa 21 Oktober 2022


Penyusun,

Kelompok 6
MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN UMUM
MENGENAL DAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:
MELIYANTI
RAYA ELFANDA RAMBE
NADIA POHAN

DOSEN PEMB:
IZMAWAL PEBRIANI NASUTION M.PD
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL WASHLIAH LABUHAN BATU
RANTAU PRAPAT
2022
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………4
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
1.3. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
2.1. Pengertian lingkungan pendidikan.......................................................................................5
2.2. Fungsi Lingkungan Pendidikan...........................................................................................8
2.3. Ragam Bentuk Ilmu Pendidikan..........................................................................................8
2.4. Peranan Lingkungan Pendidikan Terhadap Pendidikan.......................................................9
BAB III......................................................................................................................................11
PENUTUP..................................................................................................................................11
Simpulan....................................................................................................................................11
Saran………………………………………………………………………….……………….11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu dikembangkan melalui


pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar individu dengan lingkungan tempat
tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan, serta proses
dalam menjalani kehidupannya melalui lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Pendidikan
merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi
potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam
masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan perlu ditunjang dengan lingkungan
pendidikan yang baik. Karena lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup, maupun hal-hal yang
terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-kemampuan untuk membentuk
perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh kuat kepada individu.

1.2 Rumusan masalah

Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan dibahas yaitu
diantaranya:

1. Apa pengertian ilmu pendidikan?


2. Apa saja fungsi ilmu pendidikan?
3. Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan?
4. Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan?
1.3 Tujuan pendidikan
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.
4. Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam raga bentuk lingkungan
pendidikan
5. Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan terhadap
pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan


Pengertian lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,
baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk
kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.Seperti
lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan ini
kemudian secara khusus disebut sebagai religio pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung
jawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter religio tersebut. Dalam memberikan
pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja diadakan (usaha/ sadar)
ada yang tidak, usaha sadar dari orang dewasa yang religious disebut pendidikan, sedang yang
lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak
ada tiga, yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga
lingkungan ini disebut Lembaga pendidikan atau satuan pendidikan. Lembaga pendidikan adalah
organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas
terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik
(Marimba,1980). Secara umum fungsi religio pendidikan adalah menciptakan situasi yang
memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung.

Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup:

1. Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.


2. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti Bahasa, seni
ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup dan pandangan keagamaan.
3. Kelompok hidup Bersama (lingkungan social atau masyarakat) keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.

Lingkungan serta Lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan pengaruh


sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat religiou apabila
berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka intensitas
pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak menyerap
rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu
memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.

2.2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, religi dan budaya terutama
berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara
optimal. Penataan lingkungan pendidikan ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan
dapat berkembang efesiaen dan efektif.

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan berjalan secara
alamiah, tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan atau
bahkan menyimpang darinya. Oleh karena itu diperlukan usaha sadar untuk mengatur dan
mengendalikan lingkungan sedemikian rupa agar mempunyai orentasi pada tujuan-tujuan
pendidikan. Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku umum dan
untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat. Hal ini
karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika setiap individu belajar berbagai hal, baik pola
tingkah laku umum maupun peranan yang berbeda-beda. Dalam menjalankan kedua fungsinya,
lingkungan pendidikan haruslah digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai
ragam bentuknya. Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya.

2.3 Ragam Bentuk ilmu pendidikan

Lingkungan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dibedakan menjadi tiga, yaitu


keluarga, sekolah, dan masyarakat, yang sering pulak disebut sebagai Tripusat pendidikan. Tri
pusat pendidikan merupakan wahana dimana peserta didik belajar dan mengaplikasikan hasil
belajarnya.

Berikut akan sedikit diuraikan peran Tripusat pendidikan satu persatu:

a) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga sebagai unit terkecil dari suatu masyarakat. Sangat penting
artinya dalam pembinaan masyarakat bangsa. Apabila tiap-tiap keluarga hidup tentram
dan bahagia, maka dengan sendirinya masyarakat yang terdiri dari keluarga-keluarga
yang berbahagia itu akan bahagia dan aman tentram pula. Keluarga mempunyai peran
kunci dalam bentuk dan mengembangkan ketaqwaan, karakter, watak, kepribadian, budi
pekerti, dan sopan-santun berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan relig.

Islam memandang bahwa keluarga mempunyai pengaruh paling dominan dalam


pembentukan kepribadian anak. Hal ini disebabkan:

1) Tanggung jawab orang tua pada anak bukan hanya bersifat duniawi, melainkan ukhrowi
dan teologis,
2) Orang tua disamping memberikan pengaruh yang bersifat empiris setiap hari,juga
memberikan pengaruh hereditas dan generitas, yakni bakat dan pembawaan serta
hubungan darah yang melekat pada diri anak,
3) Kedua anak lebih banyak tinggal atau berada di rumah dibandingkan dengan di luar
rumah,
4) Orang tua atau keluarga sebagai yang lebih dahulu memberikan pengaruh, dan pengaruh
yang lebih dahulu ini pengaruhnya lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh yang dating
belakangan.
Dengan demikian sudah selayaknya dan selazimnya keluarga (ayah/ibu) memberikan
pendidikan dan pengawasan yang cukup ketat terhadap anak dengan memperhatikan
psikologi perkembangan dan pertumbuhannya.

Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya menghadapi hambatan-


hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih religi dari orangtua.


2) Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
3) Sosial ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang
belajar.
4) Kasih religi orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan anak.
b. Lingkungan Sekolah

sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya orang tua dalam
kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan
masyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di samping keluarga sebagai pusat untuk kehidupan,
sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian
anak.

Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam mempersiapkan peserta


didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki lapangan
kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia adalah
pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara
eksplisit, sistematis, dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat
pendidikan formal, terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada
masing-masing jenis dan tingkatan sekolah. Sekolah sebagai religio pendidikan formal
menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab berikut ini. 1) Tanggung
jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut
ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang pendidikan. 2) Tanggung jawab
keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan yang dipercayakan
kepadanya oleh masyarakat dan negara. 3) Tanggung jawa fungsional ialah tanggung jawab
religious pengelola dan pelaksana pendidikan. Sekolah sebagai pendidikan formal
dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan
berjenjang. Systemklasikal memungkinkan sejumlah anak belajar religio dan dipimpin oleh
seorang atau beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah memiliki ciri jenjang dapat
dijelaskan sebagi berikut. A) Jenjang religio, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan,
dari taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). Sebagian dikelola oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan religiou lainnya dikelola oleh Departemen Agama. B)
Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa mengikuti pendidikan
pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu menyelesaikan pendidikan di tingkat
sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi, yaitu di tingkatSD/MI terdiri dari enam kelas,
SMP/MTS terdiri dari religious, SMA/MA/sederajat terdiri dari religious, sedangkan di
Perguruaan Tinggi tidak ditentukan denganjenjang kelas.Sekolah dianggap sebagai suatu
lingkungan yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-muridnya, lebih-
lebih bila dikaitkan dengan pengabdian sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat
bersaing secara global. Mak apembangunan sekolah dianggap sebagai investasi yang
prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.

C. Lingkungan Masyarakat

pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju dibandingkan


dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Karena masyarakat
adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan
pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, social budaya, dan perkembangan
ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut.

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Pendidikan kemasyarakatan


merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan individu dan masyarakat
sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan bangsa.

Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan mengalami


kesulitan-kesulitan, antara lain:

1. Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan lingkungan yang demikian
akan banyak menghambat anak dalam belajar.
2. Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak dapat
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang diikuti
dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut tidak dilaksanakan
dengan baik dan akan mengalami kesulitan, yang akhirnya hasilnya akan kurang.
3. Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/atau bertentangan dengan nilai/adat yang
ada di masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi hal demikian biasanya
anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dalam diri terhadap lingkungan
tersebut. Keadaan yang demikian biasanya akan berpengaruh terhadap upaya belajar
anak.
D. Peranan Lingkungan Pendidikan

Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak. Lingkungan pendidikan


sangat berperan penting dalam memberikan pengaruh tersebut. Diantara peranan lingkungan
pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Peranan lingkungan keluarga


Sangat besar peranan keluarga dalam pendidikan, karena keluarga adalah
lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan keluarga
tersebut diantaranya adalah: 1. Sebagai pembentuk pola relig anak, karena di dalam
keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. 2. Sebagai pengalaman
pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan factor yang sangat penting
bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya.3. Sebagai
lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena keteladanan orang tua
akan menjadi tolak ukur dan menjadi wahana pendidikan moral.4. Sebagai lingkungan
pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.2. Peranan
lingkungan sekolah tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk
kehidupan masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting dalam
pendidikan. Karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan sekolah pun berperan
dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam pendidikan
adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pendidikan formal yang menumbuh kembangkan
dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya
sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu dan makhluk religi melalui pembekalan
dalam semua bidang studi. 2. Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan
pemahaman tentang pendidikan religious, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan
nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.3. Sebagai lingkungan
pendidikan yang harus mewujudkan cita-cita bangsa dalam hal mencerdaskan kehidupan
bangsa.

2. Peranan Lingkungan Masyarakat


masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional,
dalam peranannya antara lain:

1. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat


berperandalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan
kondisi danfungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.
2. Pendidikan manusia sebagai makhluk religi (kemasyarakatan), yang berkaitan
dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam religious sebagai falsafah hidup
bangsa, dan religious sebagai dasar negara.
3. Pendidikan manusia sebagai makhluk religi, lingkungan masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung memang ditumbuh kembangkan sebagai
makhluk individu dan religi, yang secara religio-sama mampu menciptakan
kehidupan religio secara bertanggung jawab, untuk mencapai kesejahteraan
religi yang dinamis dengan sikap makaryanya.

Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat banyak


memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah keagamaan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.Semua lingkungan pendidikan sangat
berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu
sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai makhlu individu maupun sebagai makhluk
religi, religi, serta makhluk religious.
B. Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan keteladanan
dalam hal berperilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan dan
melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan lingkungan
pendidikan yang kondusif.

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rinerka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai