Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES PENYIAPAN WARGA NEGARA

Makalah

Oleh:

NAMA KELOMPOK

1. MARIA SELASI NAMUNG

2. SERGIUS ROBIDIANO ARJON

3. YOHANES EFRAIM DEDE

4. NI MADE APRIYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur, kita panjatkan kehadiaran Allah Yang Maha Esa, atas anugerah dan berkat
yang Engkau berikan, akhirnya saya mampu menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul"PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES PENYIAPAN WARGA NEGARA"

Dalam menyusun makalah ini, walaupun ada sedikit masalah atau hambatan yang kami
alami, tetapi atas berkat Tuhan serta dukungan dan dorongan dari teman-teman, kami mampu
menyelesaikanya.Oleh karena itu, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada;

1. Ibu NI LUH PUTU YESI ANGGRENI, S.Pd, M.Pd Sebagai desen pengasuh mata kulia
Dasar-dasar kependidikan

2. Teman-teman program studi pendidikan ekonomi khususnya teman-teman kelompok


yang membantu mendorong menyusun makalah ini

Kami menyadari bahwa, dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu,
kami menerima semua kritikan dan saran guna untuk menyempurnakan makalah yang berjudul
"PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES PENYIAPAN WARGA NEGARA"

Denpasar, 22 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................................................I

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................II

DAFTAR ISI............................................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................

1.3 Tujuan....................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................2

2.1 Pengertian Pendidikan Sebagai Penyiapan Warga Negara..............................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................3

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................

3.2 Saran.....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan sebagai penyiapan warga neagara, diartikan suatu kegiatan terencana untuk
membekali dan menyiapkan generasi-generasi yang bakal memimpin bangsa dengan baik dan
benar. Dalam penulisan artikel ini betujuan untuk mengetahui tentang pendidikan sebagai
proses penyiapan warga Negara. Metode yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil studi
pustaka menyimpulkan bahwa pendidikan sebagai proses penyiapan warga Negara merupakan
bentuk strategi kebudayaan yang efektif untuk mempersiapkan warga negaranya,bagi
kelangsungan masyrakat bangsa dan Negara yang lebih baik dimasa depan serta menjadikan
warga Negaranya yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting didalam membentuk warga Negara
yang baik dan selalu bertumpu pada suatu wawasan kesehjateraan yakni pengalaman masa
lampau ,kenyataan dan kebutuhan pada masa kini dan merupakan aspirasi masa depan. melalui
pendidikan masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur , sosial kebudayaan yang diukir.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pendidikan Sebagai Penyiapan Warga Negara

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pendidkan Sebagai Proses Penyiapan Warga Negara


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan Sebagai Penyiapan Warga Negara

Pendidkan berasal dari bahasa Yunani dari kata Pedagogi yang terdiri dari dua kata
yaitu ‘Paedos’ (anak,pen) dan ‘Agoge’ saya membimbing, memimpin anak. Sedangkan
paedagoges ialah seorang pelayan atau bujang (pemuda,pen) pada zaman Yunani kuno yang
pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak (siswa ,Pen) ke dan dari sekolah .Perkataan
paedagogos yang semula berkonotasi rendah sekarang dipakai untuk nama pekerjaan yang
mulia (pendidikan). Pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang dalam membimbing
dan memimpin anak menuju kepertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat
berdiri sendiri. John Dewey memandang pendidikan sebagai suatu proses pembentukan
kecakapan mendasar secaara intelektual dan emosional sesama manusia. Dalam hal ini berarti
pendidikan memberikan konstribusi yang besar dalam pembentukan dan persiapan warga
negaranya dalam menghadapi tuntunana zaman, seperti dalam memasuki era globalisasi ini
perubahan besar yang berjalan teramat cepat melanda kehidupan masyarakat, bangsa dan
Negara tersebut yang memaksakan warga Negaranya mempersiapkan diri bukan saja agar
dapat tetap survive dalam kehidupan global yang penuh persaingan sehingga menuntun kerja
keras dan hasil kerja yang berkualitas tetapi bagaimana juga bisa mengembangkan jati diri atau
identitas sebagai suatu bangsa . Hal ini menuntun suatu wawasan masa depan wawasan abad
XXI, masa depan bukan sesuatu yang menakutkan sehingga harus di hindari oleh setiap individu
tetapi merupakan peluang untuk meningkatkan taraf kehidupan, asalkan mampu dan siap
menghadapinya.Menghadapi era globalisasi, diperlukan visi yang dapat mengarahkan misi ,
rencana dan segala ikhtiar , minimal ada enam komponen yang akan menentukan perubahan
yaitu:

1. Adanya visi yang jelas.

2. Misi berupa rumusan langkah-langkah kunci untuk mulai melakukan inisiatif, mengevaluasi
dan mempertajam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam visi

3 Rancangan kerja .

4. Sumber daya.

5. Keterampilan .

6. Motivasi dan insentif.

Dengan kata lain pendidikan itu sangat di butuhkan untuk mempersiapkan warga negaranya
dalam memajukan bangsa dan negaranya, yang selanjutnya bisa dikembangkan berupa
peningkatan kemampuan intelektual, peningkatan sumber daya manusia dan perbaikan mutu
pendidikan.
a. Peningkatan kemampuan intelektual

Peningkatan kemampuan intelektual termasuk penguasaan, penerapan dan pengembangan


ilmu pengetahuan serta teknologi agar penguasaan tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia atau warga Negara yang berkualitas serta mempunyai daya saing yang tinggi ditengah-
tengah kehidupan global. Sudah tentu penguasaan intelektual selalu harus seimbang dengan
peningkatan kemampuan etis dan moral serta agama sebagai sumber nilai-nila etika dan moral.
Dalam peningkatan kemampuan intelektual pendidikan juga bukan hanya sekedar mentransfer
ilmu dan ketrampilan, tetapi juga merupakan internalisasi nilai-nilai dasar.Khususnya nilai-nilai
kemanusiaan kepada warga Negara. Esensi pendidikan adalah proses yang membiasakan
manusia sedini mungkin untuk mempelajari, memahami, menguasai, dan menerapkan nilai-nilai
yang disepakati bersama sehingga berguna bagi individu, masyarakat, bangsa dan Negara. Hal
ini sesuai dengan pilar-pilar pendidikan yang dikeluarkan oleh UNESCO yaitu : Learning to know
yaitu (belajar untuk mengetahui ) Learning to do (belajar untuk melakukan ) Learning to be
(belajar untuk menjadi jati diri) dan Learning to life ( belajar untuk hidup bermasyrakat). Dalam
hal ini kaitan kesadaran lingkungan dan moral merupakan suatu tugas yang sangat penting
disetiap program pendidikan. Selanjutnya dunia yang telah menyatu itu telah meminta setiap
anggota masyrakat unuk hidup bersama dengan penuh toleransi ditengah-tengah perbedaan
yang ada. Pendidikan juga diharapkan menghasilkan manusia seutuhnya yang cerdas beriman
dan bertakwa terhadap tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetehuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani berkepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UUSPN No.2). Dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi ini telah membawa perubahan di hampir semua aspek
kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat di pecahkan kecuali dengan
upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi .Selain manfaat bagi
kehidupan manusia di suatu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia kedalam era
persaingan global yang semakin ketat

b. Peningkatan sumber daya Manusia

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari
bahwa pentingnya proses peningkatan sumber daya manusia, di Indonesia sendiri, pemerintah
bersama kalangan swasta terus berupaya meujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha
pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui :

c. Perbaikan mutu pendidikan

Mutu pendidikan merupakan suatu patokan bahwa dinegara tersebut tingkat kualitas
pendidikannya relevan baik maupun buruk, tergantung bagaimana pemerintah mengelolah
sistem pendidikan dan kualitas intelektual setiap warga Negaranya. Kualitas pendidikan yang
baik dapat mengantarkan suatu Negara itu maju dan terus berkembang karena warga
Negaranya mampu mengatasi persoalan yang muncul bahkan dapat mamanfaatkan segala
aspek yang bersifat membangun. Kualitas mutu pendidikan yang buruk atau tidak berhasil akan
mengganggu berkembangnya Negara tersebut. Ada dua faktor yang dapat mejelaskan
mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini khususnya di Indonesia tidak berhasil.

1.Strategi pembangunan pendidikan lebih bersifat input oriented.

Strategi yang bersifat input oriented lebih bersandar kepada asumsi bahwa bila mana semua
input pendidikan telah dipenuhi , seperti penyediaan buku-buku dan alat belajar lainnya ,
penyediaan sarana pendidikan pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara
otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang
bermutu sebagaimana yang di harapkan. Ternyata strategi input-output yang diperkenalkan oleh
teori education prodoction function (Hanushek 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya
dilembaga pendidikan (sekolah) melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri .

2. Pengolahan pendidikan lebih bersifat macro-oriented.

Pengolahan pendidikan ini bersifat diatur oleh jajaran birokrasi ditingkat pusat. Akibatnya,
banyak faktor yang diproyeksikan ditingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan
sebagaimana mestinya ditingkat mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa
komlesipatasnya tidak dapat terpikirkan secarah utuh dan akurat oleh birokrasi pusat .

Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses membangun peradaban bangsa, dalam hal
ini yang merupakan pengendalianya ialah warga Negara itu sendiri. Oleh Karena itu pendidikan
harus bertumpuh pada konsep pertumbuhan, pengembangan, pembahruan, dan kelangsungan
hidupnya sehingga penyelenggaraan pendidikan harus dikelolah secara profesional. Mengingat
pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses pembangunan peradaban,
maka bidang pendidikan perlu ditindak lanjuti oleh kabupaten atau kota dengan memberikan
alokasi anggaran pendidikan di daerahnya sesuai dengan amanat konstitusi. Selain itu
pendidikan yang harus di bangun dan di kembangkan ialah dunia pendidikan yang beriontasi
moral. Dengan membangun dunia pendidikan berorentasi moral, maka akan melahirkan pribadi-
pribadi anak bangsa yang dapat memberikan konstribusi nyata didalam membangun bangsa ini
kedepannya mejadi bangsa yang maju dan bermartabat dimata bangsa-bangsa lain.
BAB III

PENUTUP

3.2 KESIMPULAN

Dari hasil artikel ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai proses penyiapan warga
negara bertujuan untuk menyiapkan dan mengembangkan potensi warga negaranya agar dapat
menjadi lebih baik, demokratis dan bertanggung jawab bagi bangsa dan negaranya.

3.1 SARAN

Saran saya adalah sebagai warga Negara yang baik dan sebagai generasi penerus bangsa
kedepan, haruslah mendalami pendidikan dengan sungguh-sungguh, karena dengan itu bisa
merupakan suatu sarana untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup dari diri pribadi maupun
bangsa dan Negara kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

- http://mardiyana-mardiyana.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai