Anda di halaman 1dari 10

PILAR-PILAR PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:Rotua Samosir,M.PD

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
NAMA: NIM:
1.SERLIN PUTRI H.LASE. 1. 230103034
2.NOVENI PUTRI PASARIBU. 2. 230103030
3.RENITA Y. SIANIPAR. 3. 230103009
4.SRIMIATI HUTABARAT. 4. 230103001

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN KRISTEN ANAK USIA DINI
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia nya, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun
dengan maksud sebagai tugas mata kuliah
Dasar-dasar Pendidikan, penulis sangat berterimakasih kepada Ibu Rotua
Samosir,M.PD selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan
yang telah membimbing penulis selama pembelajaran hingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penulis berharap dengan adanya Makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak khususnya bagi pembaca untuk memperluas wawasan dan
juga pengetahuan mengenai teori Dasar-dasar Pendidikan. Penulis menyadari
banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak,
penulis harapkan agar dapat memperbaikinya dan menjadi bekal untuk
penulisan Makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Tarutung, 28 September 2023


Penyusun kelompok 4.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARTAR ISI................................................ii


BAB 1 PENDAHULUAN.........................................,,.............1
A.LATAR BELAKANG...........................................................2
B.RUMUSAN MASALAH......................................................3
C.TUJUAN................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................5
A.PENGERTIAN PILAR-PILAR PENDIDIKAN....................6
B. JENIS-JENIS PILAR PENDIDIKAN .................................7
C.. IMPLIKASI PILAR-PILAR PENDIDIKAN........................8

BAB 3 PENUTUP.......................................................................9
A.KESIMPULAN.....................................................................10
B.SARAN .................................................................................11
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan
manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar manusia
untuk memanusiakan manusia itu sendiri, artinya pendidikan
dimaksudkan untuk membudayakan manusia. Tujuan pendidikan secara
luas adalah untuk meningkatkan kecerdasan, membentuk manusia yang
berkualitas, terampil, mandiri, inovatif, dan dapat meningkatkan
keimanan dan ketakwaan. Oleh karena itu, pendidikan sangat diperlukan
oleh manusia untuk dapat melangsungkan kehidupan sebagai makhluk
individu, sosial dan beragama.
UNESCO mengemukakan empat pilar pendidikan yang digunakan
sebagai landasan dalam praktik pendidikan. Yakni learning to know,
learning to do, learning to be, learning to Live together dan learning to
bealive in God. Dimana dalam pelaksanaan keempat pilar ini guru
bertindak sebagai fasilitator dan membantu siswa untuk aktif dalam
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dibahas makalah ini adalah:


1. Apa pengertian Pilar Pendidikan?
2. Apa saja jenis-jenis Pilar Pendidikan ?
3. Apa pengertian pendidikan sebagai suatu sistem?
4. Apa saja komponen pendidikan?

B. Tujuan
Untuk menambah wawasan tentang pilar pendidikan, jenis-jenisnya dan
pendidikan sebagai suatu sistem bagi individu penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.Dan membantu pembaca mengetahui pilar-
pilar pendidikan .
.

BAB II. PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PILAR PENDIDIKAN


Dalam kamus umum pilar berarti tiang penyangga atau penguat. Sedangkan
pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
diberikan kepada anak didik yang bertujuan pada pendewasaan anak itu.
Pilar pendidikan merupakan penopang atau penyangga sebuah sistem pendidikan
agar dapat kuat dan berdiri tegap untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Pilar pendidikan adalah hal yang sangat berperan penting dalam menopang
pendidikan untuk menjadi satu kesatuan yang utuh.
M.J Langelveld mengatakan bahwa pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan batuan yang diberikan kepada anak didik yang bertujuan pada
pendewasaan anak itu sendiri.

B. JENIS-JENIS PILAR PENDIDIKAN

Melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational,


Scientific and Cultural Organization) telah mencanangkan lima pilar
pendidikan, yakni:
1. Learning to Know (belajar untuk mengetahui)
Learning to know atau belajar untuk mengetahui. Artinya belajar itu
harus dapat memahami apa yang dipelajari bukan hanya dihafalkan
tetapi harus ada pengertian yang dalam. Learning to know adalah
suatu proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
menerapkan cara memperoleh pengetahuan .Dalam konsep learning to
know,guru di tuntut untuk menempatkan dirinya sebagai fasilitator
bagi siswa .

Prinsip Learning To Know:


1.Diarahkan untuk mampu mengembangkan ilmu dan terobosan
teknologi dan merespon sumber informasi baru.
2.Memanfaatkan berbagai sumber pelajaran
3.Network society
4.Learning to learn dan long life education

2.Learning to do (belajar untuk melakukan)


Learning to do lebih ditekankan pada bagaimana mengajarkan
anak-anak untuk mempraktikkan segala sesuatu yang telah
dipelajarinya dan dapat mengadaptasikan pengetahuan-pengetahuan
yang telah diperolehnya tersebut dengan pekerjaan di masa depan.
Seperti kemampuan melaksanakan pekerjaan tersebut, seperti
controlling, monitoring, designing, organizing. Peserta didik diajarkan
melakukan sesuatu dalam situasi konkrit yang tidak hanya terbatas pada
penguasaan keterampilan yang mekanitis tetapi juga kemampuan
terampil berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, mengelola
dan mengatasi suatu konflik. Melalui pilar ini, dimungkinkan
mencetak generasi muda yang intelligent dalam bekerja dan
mempunyai kemampuan untuk berinovasi.
Prinsip learning to do:
1. Menjembatani pengetahuan dan keterampilan
2. Memadukan learning by doing dengan doing by learning
3. Mengaitkan pembelajaran dan kompetensi
4. Mengaitkan psikologi pembelajaran dengan sosiologi pembelajaran

3.Learning to be (belajar untuk menjadi).


Artinya siswa dapat menghargai atau mempunyai apresiasi terhadap
nilai-nilai dan keindahan akan produk dan proses pendidikan, yang
ditunjukkan dengan sikap senang belajar, bekerja keras, ulet, sabar,
disiplin, jujur, serta mempunyai motif berprestasi yang tinggi dan rasa
percaya diri. Aspek-aspek di atas mendukung usaha siswa
meningkatkan kecerdasan dan mengembangkan keterampilan
intelektual dirinya secara berkelanjutan. Learning to be merupakan
pelengkap dari learning to know Pilar learning to be
a. Berfungsi sebagai andil terhadap pembentukan nilai-nilai yang
dimiliki bersama. Menghubungkan antara tangan dan pikiran, individu
dengan masyarakat pembelajaran kognitif dan non-kognitif serta
pembelajaran formal dan informal.

4 Learning to live together


Learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama).
Artinya belajar memahami dan menghargai orang lain, sejarah
mereka dan nilai-nilai agamanya. Learning to live together, pada
dasarnya adalah mengajarkan, melatih dan membimbing peserta didik
agar mereka dapat menciptakan hubungan melalui komunikasi yang
baik, menjauhi prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain serta
menjauhi dan menghindari terjadinya perselisihan dan konflik.
Persaingan dalam misi ini harus dipandang sebagai upaya-upaya yang
sehat untuk mencapai keberhasilan, bukan sebaliknya bahwa
persaingan justru mengalahkan nilai-nilai kebersamaan bahkan
penghancuran terhadap orang lain atau pihak lain untuk kepentingan
sendiri. Dalam kaitan ini adalah tugas pendidikan untuk memberikan
pengetahuan dan kesadaran bahwa hakikat manusia adalah beragam
tetapi dalam keragaman tersebut terdapat persamaan. Itulah sebabnya
learning together menjadi pilar belajar yang penting untuk
menanamkan jiwa perdamaian.
Konsep ini berperan dalam mengembangkan semangat menghormati
nilai-nilai saling memahami dan perdamaian Prinsip learning to live
together
1.Membangun sistem nilai
2.. Pembentukan identitas melalui proses pemilikan Konsep luas

5. Learning to bealive in God (belajar untuk beriman dan


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
. Satu pilar lagi yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan
sistem pendidikan adalah belajar untuk beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai bentuk rasa syukur dan aplikasi dari
nilai keagamaan dari setiap peserta didik. Yang bertujuan untuk
membentuk kepribadian dan karakter serta akhlak mulia. Konsep pilar
ini merupakan konsep yang digunakan dalam pembelajaran untuk
mengajarkan pada siswa tentang keagamaan. Bagaimanapun konsep ini
konsep yang sangat penting dan mendasar di dunia pendidikan sebagai
pembentuk akhlak dan budi pekerti luhur

C. Implikasi Pilar-Pilar Pendidikan


1. Learning to know Guru adalah orang yang identik dengan pihak.
yang memiliki tugas dan tanggung jawab
Membentuk karakter generasi bangsa. Di tangan gurulah tunas-tunas
bangsa ini terbentuknya sikap dan moralitasnya. Guru memiliki peranan
yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran
yang dilaksanakannya. Untuk itu guru hendaklah memikirkan dan
membuat perencanaan untuk meningkatkan kemampuan belajar bagi
siswa, dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Penggunaan metode mengajar, strategi belajar-mengajar, maupun sikap
dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar
merupakan hal yang menuntut perubahan-perubahan dalam
pengorganisasian kelas. Seorang guru dapat dikatakan profesional jika
mampu Mengembangkan kompetensi individunya dan tidak banyak
bergantung pada orang lain.
2. Learning to do
Sekolah adalah wadah bagi masyarakat untuk belajar dan hendaknya
memfasilitasi siswanya untuk mengembangkan keterampilan yang
dimilik, serta bakat dan minatnya agar “learning to do ”dapat terwujud.
Secara umum bakat adalah kemampuan potensial seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan minat
adalah kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Meskipun bahkan dan minat anak dipengaruhi oleh faktor
keturunan, namun tumbuh dan berkembangnya minat dan bakat anak
tergantung pada lingkungannya.
3 . Learning to be
Konsep learning to be harus diperhatikan oleh praktisi untuk melatih
siswa agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan
merupakan modal utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat.
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses
menjadi diri sendiri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah
yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil,
sesungguhnya merupakan proses pencapaian aktualisasi diri.
4. Learning to live together
Learning to know merupakan instrumen pemahaman akan diri sendiri dan
orang lain serta wawasan untuk dapat belajar hidup kebersamaan.
Learning to do memungkinkan pembelajar untuk mengaplikasikan
pemahamannya dan bertindak secara kreatif terhadap lingkungan
sehingga tercapai kehidupan kebersamaan yang damai, Learning to be
menggaris bawahi dimensi penting dalam pengembangan hubungan
sosial manusia yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan kebersamaan. Learning to live together menjadi penting
khususnya menghadapi dunia yang penuh konflik dan banyaknya
pelanggaran dan hak-hak asasi manusia

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan
Pilar-pilar pendidikan dapat dijadikan untuk peningkatan mutu
pendidikan suatu bangsa. kemajuan suatu bangsa dilihat dari bagaimana
mutu pendidikan suatu bangsa tersebut. Pilar-pilar pendidikan seperti
learning to know, learning to do, learning to be, learning to live together,
and learning to bealive in God. Memiliki hubungan yang terkait antara
satu dengan yang lainnya.
Keempat pilar tersebut memiliki tujuan berbeda-beda namun saling
keterkaitan antara satu
Dengan yang lainnya. Learning to know mengajarkan anak tidak hanya
membaca atau menghafal sebuah materi saja namun juga harus dapat
memahami makna yang terkandung didalam materi tersebut. Learning to
do mengajarkan seseorang, khususnya seorang siswa untuk melatih diri
agar dapat bekerja sama dengan tim, dan mengajarkan kita agar dapat
terjun langsung ke dunia kerja.serta learning to be mengajarkan kita
belajar untuk menjadi mandiri serta menjadi seseorang yang
bertanggungjawab untuk mewujudkan tujuan bersama. Learning to live
together mengajarkan seseorang untuk hidup bermasyarakat, yang pada
hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya.
Learning to bealive in God diharapkan agar kita dapat memberikan
manfaat kepada makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan keempat pilar ini
akan menjadi baik apabila dipergunakan dengan baik begitu pun
sebaliknya,
B. Saran Dengan menerapkan pilar-pilar pendidikan tersebut dalam
kehidupan, diharapkan pendidikan
Yang berlangsung di Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi, namun
masih saja banyak permasalahan dalam bidang pendidikan ini di
Indonesia contohnya fasilitas yang kurang memadai, sulitnya akses
menuju ke daerah tertentu, dan Kurangnya tenaga pendidik. Hal seperti
ini sering dialami oleh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
Tentunya hal ini akan menjadi penghalang bagi setiap siswa untuk
mengembangkan diri mereka. Untuk itu hendaklah pendidikan di
Indoneisa harus ditingkatkan kembali agar bangsa Indonesia dapat
menjadi Negara yang memiliki mutu pendidikan tinggi.

REFERENSI
Syafril, and Zulfendri Zen, 2017. Dasar-Dasar Ini Pendidikan. Depok:
Kencana https://chen community.blogspot.com/2015/11/makalah-tenting-
4-pilar-pendidikan.html
https://www.academia.edu/38472244 Dasar-Dasar Ilmu pendidikan
https://eriutumi.blogspot.com/2014/11/pilar-pilar-pendidikan.html?m

Anda mungkin juga menyukai