MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
yang dibina oleh Bapak Djoko Budi Santoso
Disusun oleh :
1. Ghazy zhafrany aldiansyah ; 180521629036
2. Maharani Firjatullah Qutratu'ain ; 180521629074
3. Melisatun Ramadani ; 180521629027
4. Muhammad Ulinuha Jauhari ; 180513626517
5. Rio Nata Handika ; 180513626584
i
Daftar Isi
Halaman Sampul ................................................................................................................ i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN MASALAH ................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian Individu Peserta Didik ................................................................ 3
1. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup ..................................................... 4
2. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan .................... 5
3. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan ............................................................. 5
B. Pengertian Memahami individu.................................................................... 6
C. Memahami Individu Dengan Teknik Non Tes ............................................. 7
1. Wawancara.......................................................................................................... 7
2. Observasi............................................................................................................. 8
3. Angket ................................................................................................................. 9
4. Sosiometri ......................................................................................................... 10
5. Catatan anekdot ................................................................................................. 11
6. Inventori ............................................................................................................ 11
7. Biografi atau autobiografi ................................................................................. 12
D. Memahami Individu Dengan Teknik Tes ....................................................... 13
1. Tes intelegensi umum ....................................................................................... 13
2. Tes bakat ........................................................................................................... 14
3. Tes kepribadian ................................................................................................. 14
4. Tes hasil belajar ................................................................................................ 14
E. Permasalahan Yang Timbul Pada Peserta Didik
BAB III............................................................................................................................. 17
KESIMPULAN ............................................................................................................... 17
DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................................... 18
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persoalan dan problematika peserta didik akan selalu hidup dan berkembang
sejalan dengan perubahan beberapa faktor yang melatarbelakangi keseharian para
pesera didik. Pemahaman terhadap peserta didik sangat diperlukan demi tercapainya
tujuan pendidikan secara maksimal dan proporsional dan diharapkan
dapat menghantarkan peserta didik pada tingkat keberhasilan yang maksimal. Untuk
itulah sangat diperlukan kehadiran dan peranan bimbingan konseling baik dari para
pendidik secara keseluruhan untuk lebih memaksimalkan peran bimbingan
konselingnya, dan terkhusus bagi guru BK yang memang guru BK lebih memiliki
kompetensi dan potensi lebih dalam hal bimbingan konseling.
Dalam usaha pembimbingan peserta didik, ada salah satu hal yang terpenting yang
menyebabkan adanya perbedaan keberhasilan pendidik dalam mendidik para pelajar/
perserta didiknya, kemungkinan besar disebabkan oleh adanya perbedaan
pengetahuan diantara para pendidik tersebut mengenai beberapa aspek yang ada pada
diri anak didik.
Pemahaman kondisi serta potensi peserta didik menjadi sangat urgent bagi
pendidik, disebabkan dengan memahami potensi dan kondisi peserta didik pendidik
akan dengan mudah menentukan dan memilih beberapa alternative pendekatan maupun
metode-metode yang diterapkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Sehingga
peserta didik dapat dengan mudah beradaptasi dengan situasi proses belajar mengajar
serta sangat terbantu dalam pemahaman pelajaran. Hal ini desebabkan peoses
pendidikan benar-benar dapat dilaksankan secara proporsional dan sesuai dengan
kondisi psikologis peserta didik.
Pemimbingan terhadap peserta didik oelh pendidik juga sangat diperlukan sebab
tujuan bimbingan adalah membantu siswa dalam memahami dirinya dan
lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarah kegiatan-
1
kegiatan yang menuju pada karir dan cara hidup yang memberikan rasa kepuasan
karena sesuai, serasi dan seimbang dengan dirinya dan lingkunganya.
Permasalahan yang dialami oleh individu peserta didik terus berkembang seiring
perkembangan waktu dan perkembangan lingkungan yang ada di sekitar peserta didik/
siswa.Problem peserta didik dapat berupa problem dalam memahami pelajaran, konflik
antar teman, kesalahan bergaul hingga problem-problem yang bersifat multi
kasus.Berawal dari persioalan individu kemudian lazimnya meningkta kepada problem
keluarga dan lingkungan.Nah, hal inilah yang selalu memaksa seorang individu peserta
didik untuk segera menyelesaikan, karena secara naluriah setiap individu selalu
memiliki dorongan keinginan untuk terlepas dari problem yang mendera dirinya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan makalah dirumuskan rumusan maslah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian individu
2. Apakah pengertian pemahaman individu?
3. Bagaimanakah carapemahaman individu dengan teknik non tes?
4. Bagaimanakah cara pemahaman individu dengan teknik tes?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.Individu menurut konsep
Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.Individu sebagai mahkluk ciptaan
tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga,
rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan
antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-
benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri,
mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat
untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
Individu juga dapat difahami sebagai orang seorang; pribadi orang (terpisah
dari orang lain). organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi bersifat
bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya).
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling
bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan
memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Setiap individu mempunyai ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya,
seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat
pemahaman/arti tersendiri terhadap suatu objek.Jadi individu adalah kondisi internal
dari seorang manusia yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku individu
mempunyai 3 naluri, yaitu:
1. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup
Naluri mempertahankan kelangsungan hidup telah menimbulkan berbagai
kebutuhan.Salah satu kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis
yang terdiri dari makan, minum dan perlindungan.Semua kebutuhan tersebut
didapat dari lingkungan dimana manusia tinggal, dan dalam memanfaatkan
lingkungan tersebut membutuhkan teknologi.Teknologi dapat diartikan sebagai
cara-cara/alat yang dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.Jadi teknologi tidak hanya mencakup perlatan modern/mesin saja. Panah
unutk berburu, bertani berpindah-pindah dan alat/cara sederhana lain termasuk ke
4
dalam teknologi. Kebutuhan manusia sangat beragam dan kebutuhan ini lebih
mudah dipenuhi kalau individu hidup berkelompok dengan individu lainnya.
2. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan
Naluri untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa
aman (safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang
liar/manusia lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model
disesuaikan dengan kondisi cuaca.Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan
juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari
berbagai gangguan.Adapun keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan
sangat tergantung pada lingkungan.Seperti rumah di daerah tropis umumya dibuat
dari kayu/bamboo dengan model atap segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya
tidak langsung menyentuh tanah, tapi bertonggak/berkolong.Di iklim sedang
rumah banyak dibangun dari bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah
dingin orang Eskimo membuat rumah dari es dengan bentuknya yang bukat
saja.Semua itu tergantung pada cuaca dan bahan mentah yang ada di
lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia,
juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap individu
lain dan adanya naluri untuk meneruskan keturunan.
5
dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual/batin manusia. Sedangkan
penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara/alat untuk
memenuhi kebutuhan material manusia.
6
1. Aspek Pribadi; terkait dengan individu sebagai pribadi, individu sebagai
masyarakat sosial, individu sebagai peserta didik. Dalam hal pembahasan
individu sebagai pribadi, sasaran pemahaman indivudu adalah kebutuhan konseli
dan/atau permasalahan klien.
2. Aspek Rohani; meliputi aspek kognitif (IQ, bakat) dan aspek nonkognitif (SQ,
EQ, sikap, minat).
3. Aspek Sosial; terkait dengan keadaan lingkungan, keluarga (status keluarga,
status ekonomi keluarga).
4. Aspek masalah; terkait dengan faktor penyebab masalah, gejala masalah,
karakteristik masalah.
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan
mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan
dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung.
Wawancara bisa dilakukan dengan peserta didik yang bersangkutan atau dengan
guru, wali kelas, orang tua maupun teman-temannya bila hal ini diperlukan.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam wawancara,
yaitu:Pewawancara harus mendengar, mengamati, menyelidiki, menanggapi, dan
mencatat apa yang sumber data berikan. Kadang-kadang ia seperti seorang
penginterogasi, kadang-kadang secara tajam ia menyerang dengan menunjukkan
kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai, kadang-kadang ia
mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau menjadi pendengar
yang baik. Suksesnya suatu wawancara tergantung pada kemampuan melakukan
kombinasi berbagai keterampilan sesuai dengan tuntutan situasi dan orang yang
diwawancarai.
7
Dalam proses wawancara, pewawancara harus meredam egonya dan
melakukan pengendalian tersembunyi. Pewawancara memantau semua yang
diucapkan oleh dan bahasa tubuh orang yang diwawancarai, sambil berusaha
menciptakan suasana santai yakni suasana yang konduksif bagi berlangsungnya
wawancara.Dalam prakteknya, berbagai pikiran muncul dibenak pewawancara
ketika wawancara sedang berlangsung.Seperti : Apa yang harus saya tanyakan
lagi? Bagaimana nada bicara orang yang diwawancarai ini? Dari gerak tubuh dan
nada suaranya, apakah ia terlihat bicara jujur atau mencoba menyembunyikan
sesuatu?
Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam teknik wawancara. Untuk
kelebihannya yaitu Flexibility, Nonverbal Behavior, Question Order, Respondent
alone can answer, dan Completeness. Adapun kelemahanya yaitu:
a) Memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.
b) Kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa
terjadi.
c) Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara
dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation).
d) Wawancara tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di
lokasi-lokasi ribut dan ramai.
e) Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari
subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.
2. Observasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan
yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga
diperoleh suatu pemahaman dan dilakukan secara langsung, seksama dan
sistematis. Sehingga pengamatan memungkinkan untuk melihat dan mengamati
sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan
sebenarnya. Observasi yang intensif bisa dilakukan baik di dalam maupun di luar
kelas.Pengamat mencatat hal-hal yang berhubungan dengan perilaku siswa,
terutama dalam mengikuti pelajaran maupun dengan teman-temannya.
8
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui keseharian peserta didik yang diduga
mengalami kesulitan belajar.
Teknik observasi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.Diantaranya :
Kelebihan :
a) Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan
yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang
telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
b) Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, aktivitas yang rumit
kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
c) Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata
letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
d) Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.
Kekurangan:
a) Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga
akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
b) Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
c) Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari
biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.
3. Angket
Angket (Questioner) adalah alat pengumpul data melalui komunikasi tidak
langsung, yaitu melalui tulisan.Angket ini berisi daftar pertanyaan yang ditujukan
kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya
jawab dengan responden, yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan responden.Karena angket dijawab atau diisi
oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka
dalam penyusuna angket perlu diperhatikan beberapa hal.Pertama, sebelum butir-
butir pertanyaan atau pernyataan ada pengantar atau petunjuk pengisian.Kedua,
butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim
digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan Ketiga, untuk setiap
9
pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom untuk
menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.
Berikut kelebihan menggunakan angket.Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh,
metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
a) Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang
efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
b) Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk
mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
c) Responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa
terkesan terpaksa.
10
belajar, bermain, bekerja, dan kegiatan-kegiatan kelompok lainnya.Kegunaan
lebih lanjut dari teknik sosiometri ini adalah untuk:
a) Memperbaiki hubungan insani (human relationship);
b) Menentukan kelompok kerja tertentu;
c) Meneliti kemampuan memimpin seseorang dalam kelompok pada suatu
kegiatan tertentu;
d) Mengatur tempat duduk dalam kelas; serta
e) Mengetahui kekompakan dan perpecahan anggota kelompok.
Metode ini biasanya digunakan pada kelompok-kelompok kecil (misalnya 10
sampai 100 orang). Apabila terlalu banyak jumlahnya, penentuan hubungan
sosial antarindividu akan menjadi kabur dan akan mengalami kesulitan
5. Catatan anekdot
Catatan anekdot alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi
individu yang berupa catatan catatan tingkah laku yang dihasilkan dapat
mempermudah guru pembimbing memahami kepribadian siswa.tujuan dari teknik
ini yaitu mengumpulkan informasi yang relevan tentang kepribadian siswa melalui
pencatatan fakta yang diamati dilingkungan sekolah. Namun satu anekdota belum
cukup menyajikan informasi yang relevan, dibutuhkan beberapa anekdota yang
ditulis beberapa pengamat (guru pembimbing, guru mapel). Lalu anekdota dari
beberapa pengamat itu dikumpulkan dan dipelajari dalam satu urutan kronologis
yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk menggamabarkan satu-dua aspek
kepribadian siswa.
6. Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu
pernyataan (statemen) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.Dari
daftar pertanyaan tersebut individu diminta untuk memilih mana pernyataan yang
cocok dengan dirinya.Inventory adalah metode untuk memahami individu dengan
memberikan sejumlah daftar pernyataan yang harus dijawab/dipilih responden
sesuai dengan keadaan dirinya.Pernyataan tersebut menyangkut tentang sifat,
keadaan, kegiatan tertentu.Jawaban responden tersebut selanjutnya ditafsirkan oleh
pengumpul data tentang keadaan responden dan responden memahami
11
diri.Inventory tergolong metode laporan diri (self-repport) atau diskripsi diri (self-
deskripsi). Personality inventory mengungkap ciri/aspek kepribadian bentuknya
pernyataan dgn jawaban singkat. Contoh: (iniventory kepribadian, inventory minat,
tingkat nilai religius, bisa juga untuk mengungkap sistem nilai pada suatu mausia.
Teknik inventori ini digunakan untuk:
a) Pemahaman pribadi secara umum: Minat, Sikap, Kebiasaan belajar, Tempramen,
Karakter, Jenis masalah
b) Pemahaman terhadap lingkungan social
c) Pemahaman perkembangan individu yang meliputi : Landasan religious, Perilaku
etis, Kematangan emosi, Kematangan intelektual, Kesadaran tanggung jawab,
Peran sosial (wanita dan pria), Penerimaan diri dan pengembangan, Kemandirian
dan perilaku ekonomis, Persiapan karir, dan Hubungan dengan teman sebaya
12
f) Kegiatan untuk mengisi waktu luang
g) Hubungan dengan teman-teman
h) Masa depan pendidikan
8. Daftar Cek Masalah
Daftar cek masalah merupakan alat atau instrumen yang berupa daftar cek yang
khusus disusun untuk merangsang/memancing pengutaraan masalah-masalah atau
problem-problem yang pernah atau sedang dialami seseorang.Dafar cek masalah
berguna untuk mengetahui data pribadi siswa yang mencerminkan tingkah laku
siswa beserta masalah-masalah yang sudah dan pernah dialami oleh siswa yang
tidak dapat diungkapkan secara lisan.
13
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, dan dikenal dengan istilah skala
Satanford – Binet, mengingat revisi skala binet adalah merupakan perpaduan dari
skala binet dan kesepakatan-kesepakan pasa ahli psikologi yang diskusinya
dilaksanakan di Universitas Stanford.
2. Tes bakat
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan dalam aspek-aspek khusus, seperti
aspek verbal (kemampuan berbahasa), aspek numerik (kemampuan menggunakan
angka-angka).
3. Tes kepribadian
Tes kepribadian digunakan untuk mengukur sifat-sifat atau karakteristik primer dan
skunder, seperti sifat-sifat stabilitas emosi, rasa humor, seksual dan sebagainya
4. Tes hasil belajar
Jenis tes yang paling popular dalam dunia pendidikan adalah tes hasil belajar.Tes
ini ada yang distandarisasikan dan ada pula tes buatan guru.Tujuan utama tes hasil
belajar adalah mengukur dan menilai terhadap pengaruh suatu usaha pembelajaran
di sekolah. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan individu
setelah ia menempuh proses belajar-mengajar di sekolah sekaligus mengetahui
pencapaian tujuan belajar anak didik. Bentuk tes hasil belajar yang paling dikenal
ialah tes bentuk subjektif (tes essay). Namun adapula bentuk lain seperti tes
objektif yang berupa pilihan ganda, tes benar-salah dan sebagainya.
Laju proses perkembangan perilaku dan pribadi itu dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu faktor bawaan, kematangan, dan lingkungan. Ketiga faktor dominan
utama itu senantiasa bervariasi yang mungkin dapat menguntungkan, membatasi,
ataupun menghambat lajunya proses perkembangan tersebut. Oleh karena garis
lintasan perpindahan dari awal sampai akhir masa remaja itu tidaklah selalu
berjalan secara lurus dan mulus, tetapi mungkin sebaliknya berliku-liku yang
bergantung atas variasi salah satu atau beberapa dari ketiga faktor dominan
tersebut.
14
Pada masa remaja mereka akan mencari jati diri mereka masing-masing sehingga
perubahan jiwanya akan muncul. Dalam pencarian jati diri ini, seorang remaja
kadang melakukan suatu perbuatan yang tidak seharusnya mereka lakukan yang
perbuatan tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain, perilaku
tersebut dapat dikatakan sebagai perilaku yang menyimpang.
Bentuk – bentuk penyimpangan yang sering dilakukan oleh remaja yaitu meliputi,
perbuatan awal pencurian (berbohong), perkelahian antar siswa (tawuran),
mengganggu teman, berkata kasar dan tidak menghormati orang tua, merokok,
menonton pornografi, corat-coret tembok sekolah, kurang hormat kepada guru dan
karyawan, kurang disiplin terhadap waktu dan tidak mengindahkan peraturan,
kurang memelihara keindahan dan kebersihan lingkungan, dan berbuat asusila.
Dalam permasalahan yang timbul pada peserta didik bisa berimplikasi bagi
pendidikan.Misalnya peserta didik jadi tidak jarang sekolah, malas belajar,
menganggap pendidikan sebagai suatu hal yang tidak penting, banyak melanggar
peraturan, dll. Untuk mengurangi kemungkinan tumbuhnya permasalahan yang
timbul pada peserta didik khususnya pada masa remaja, dilakukan usaha-usaha
pembinaan yang perlu di perhatikan, sekurang-kurangnya pendidik umumnya dan
para guru khususnya:
15
mengurangi masalah-masalah yang mungkin timbul bertalian dengan
perkembangan bahasadan perilaku kognitif.
3. Seharusnya seorang guru bisa mengaktifkan dan mengkaitkan hubungan rumah
dengan sekolah (parent teacher association) untuk saling mendekatkan dan
menyelaraskan system nilai yang dikembangkan dan cara pendekatan terhadap
siswa remaja serta sikap dan tindakan perlakuan layanan yangdiberikan dalam
pembinaannya. Tujuannya adalah untuk memahami dan mengurangi masalah-
masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan perilaku
sosial,moralitas dan kesadaran hidup atau penghayatan keagamaan.
4. Seorang guru atau pendidik untuk memahami dan mengurangi masalah-masalah
yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fungsi-fungsi kogntif,
afektif dan kepribadiannya.
16
BAB III
KESIMPULAN
1. Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”.
Secara terminologis individu berarti manusia yang memiliki peranan khas atau
spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek
organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial.
2. Pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir
karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada
individu atau sekelompok individu.
3. Pemahaman terhadap individu dilakukan dengan mengumpulkan data dari tiap –
tiap individu yang bersangkutan. Data – data tersebut dapat diambil langsung dari
individu yang bersangkutan, dapat juga diambil dari orang lain.
4. Aspek – aspek tersebut dapat dipahami dengan mengumpulkan data – data tentang
individu yang bersangkutan, bisa dengan teknik tes, bisa juga dengan teknik nontes.
Terdapat berbagai macam teknik untuk mengumpulkan data peserta didik dengan
teknik tes dan nontes. Teknik – teknik tersebut dipilih sesuai dengan kebutuhan
data yang diperlukan. Masing – masing teknik mempunyai kelebihan, kekurangan,
serta kegunaan masing – masing. Terdapat hal yang membedakan antara teknik tes
dan nontes, dalam teknik tes kita memiliki instrument tes yang hanya dapat
membandingkan persamaan dan perbedaan. Tetapi, dengan teknik nontes, kita
tidak dapat mengambil data tentang kehidupan batin individu (pikiran, emosi, dan
minat) serta ciri – ciri yang Nampak secara umum yaitu karakteristik dan
kemampuan sosialnya.
17
DAFTAR RUJUKAN
Musdalifah Dachrud, “Psikologi Pendidikan”, 2013, Manado, STAIN Manado Press
Dewa Ketut Sukardi, “Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah”, 1987, Jakarta Timur, Ghalia
Indonesia
Lamora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-dasar konseling dalam Teori dan Praktik”,
2011, Jakarta, Kencana Prenanda Media Group
Aliya, septa. 2013. Hand out Mata Kuliah Pemahaman Individu (Teknik Tes).
[Online].Diakses dari http://septaaliya.blogspot.com/2013/03/hand-out-mata-kuliah-
pemahaman-individu.htmldiakses tanggal 28 Maret 2016 pukul 13.00.
Herni, Suti. 2012. Bimbingan dan Konseling: Pemahaman Individu. [Online]. Diakses dari
http://suti-bee-bk.blogspot.com/2012/11/pemahaman-individu.html
Jayuz, Hisyam. 2013. Teknik Nontes untuk Memahami Peserta Didik.[Online].Diakses
dari http://hisyamjayuz.blogspot.com/2013/12/teknik-nontes-untuk-memahami-
peserta_8.htmldiakses tanggal 28 Maret 2016 pukul 13.00.
Ki fudyartanta, “Pengantar Psokodiagnostik”, 2005, Jogjakarta, pustaka pelajar
Sumadi Suryabrata, “Pengembangan Alat Ukur Psikologis”, 2005, Jogyakarta, CV Andi
Offset
18