Anda di halaman 1dari 98

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan

Republik Indonesia
Tahun 2017

Bangga sebagai Bangsa Indonesia

Tema 3
Buku Guru SMALB
Tunagrahita Kelas XII

oleh:
Sukotjo, MA

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS


PENDIDIKAN DASAR

2017

Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan buku peserta didik berkebutuhan khusus yang dipersiapkan
Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini di ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 untuk satuan pendidikan khusus. Buku ini
merupakan dokumen yang fleksibel yang senantiasa diperbaiki dan diperbaharui sesuai
dengan kondisi, kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta disesuaikan dengan perubahan
zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Bangga sebagai Bangsa Indonesia/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017.
Vi, 126 hal- Untuk SMALB Kelas XII

Seri Pembelajaran Tematik Terpadu Untuk SMALB Kelas XII


ISBN: ....
Buku tematik Terpadu-Studi dani Pengajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penulis : Sukotjo, MA.
Editor :
Penelaah materi :
Penyelia Penerbitan: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang
Kemdikbud

Diterbitkan Oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus


dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah

Cetakan Ke-1, 2017


Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 14 pt

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia yang diberikan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku siswa Tematik Terpadu
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 dengan Tema: ”Bangga sebagai Bangsa Indonesia”.

Buku guru ini merupakan pelengkap untuk memberi petunjuk penggunaan Buku Siswa
dengan tema “Bangga sebagai Bangsa Indonesia. Dengan demikian buku ini berfungsi
sebagi pemberi arahan aktifitas yang perlu dilakukan guru ketika siswa menggunakan
bukunya dalam tema tersebut. Diharapkan buku ini dapat menjadi salah satu inspirasi guru
dalam melakukan pembelajaran di kelas XII SMALB C, tetapi buku ini bukan satu-satunya
sumber yang harus digunakan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.

Penyusunan kedua buku ini mengacu pada Kurikulum 2013, yaitu kurikulum berbasis
kompetensi. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dikuasai peserta didik, disertai juga saran proses pembelajaran dan
penilaian yang diperlukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan itu.

Sebagaimana lazimnya buku teks pelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis
kompetensi, buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Buku ini memuat
ii
urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
peserta didik. Buku ini juga mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan peserta didik
bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang
materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.

Pencapaian kompetensi terpadu sebagaimana rumusan itu menuntut pendekatan


pembelajaran tematik terpadu, yaitu mempelajari semua mata pelajaran secara terpadu
melalui tema-tema kehidupan yang dijumpai peserta didik sehari-hari. Peserta didik diajak
mengikuti proses pembelajaran transdisipliner yang menempatkan kompetensi yang
dibelajarkan dikaitkan dengan konteks peserta didik dan lingkungan. Materi-materi
berbagai mata pelajaran dikaitkan satu sama lain sebagai satu kesatuan, membentuk
pembelajaran multidisipliner dan interdisipliner, agar tidakterjadi ketumpangtindihan dan
ketidakselarasan antarmateri mata pelajaran. Tujuannya, agar tercapai efisiensi materi yang
harus dipelajari dan efektivitas penyerapannya oleh peserta didik.

Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, peserta
didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di
sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik
dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkaya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari
lingkungan alam, sosial, dan budaya.

Sebagaimana layaknya dokumen hidup, maka buku ini memerlukan penyempurnaan


baik dalam koten, tata bahasa maupun kesesuaian dengan peserta didik, untuk itu masukan
untuk perbaikan sangat diperlukan.

Jakarta, Mei 2017


Penulis.

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iv

Bagian I

Tentang Panduan Buku Guru 1

Petunjuk Penggunaan Buku Siswa 1

Penggunaan Buku ini 2

Tentang Tunagrahita 4

Prinsip Pembelajaran Tunagrahita 7

Kegiatan bersama Orangtua 8

Panduan Penilaian 9

Standard Kompetensi dan Kompetensi Lulusan 14

Tentang Buku Guru Tema “Bangga sebagai Bangsa Indonesia 15

Bagian II Petunjuk Khusus

Pemetaan Kompetensi Dasar 17

Peta Konsep 18

Sub Tema I Keragaman Budaya Indonesia 19

Pembelajaran 1 Keragaman seni 21

Pembelajaran 2 Adat-Istiadat Suku Bangsa di Indonesia 29

Pembelajaran 3 Pakaian Daerah 35


Pembelajaran 4 Rumah di Indonesia 41

Pembelajaran 5 Makanan indonesia 47

Pembelajaran 6 Evaluasi 52

Sub Tema 2 Potensi Alam Indonesia 55

Pembelajaran 1 Tumbuhan 57

Pembelajaran 2 Hewan 64

Pembelajaran 3 Perairan Indonesia 71

Pembelajaran 4 Hasil Tambang dan Mineral 78

Pembelajaran 5 Keindahan Alam 84

Pembelajaran 6 Evaluasi 90

Glosarium 93

i
BAGIAN I

Tentang Panduan Buku Guru

Buku guru ini disusun sebagai pendamping buku siswa agar guru mendapat gambaran
yang jelas dan rinci sehingga memudahkan guru dalam mengembangkan pembelajaran untuk
siswa tunagrahita. Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang
melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata
pelajaran.
2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan
pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
4. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif,
penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi,
kemampuan menyelesaikanmasalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.
5. Berbagai teknik penilaian siswa.
6. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.
7. Kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang memberikan kesempatan kepada orang
tua untukikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di rumah.

Petunjuk Penggunaan Buku Siswa.


Kegiatan pembelajaran di buku ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut
mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Membuka pelajaran dengan cara yang menarik perhatian siswa, seperti membacakan
1
cerita bertanya jawab, bernyanyi, melakukan permainan, demonstrasi, dan
pemecahan masalah.
2. Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat mengorganisir
informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan).
3. Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa mengaitkan
pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari.
4. Memberi tugas yang bertahap guna membantu siswa memahami konsep.
5. emberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.
7. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa.

Penggunaan Buku Ini

1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.


2. Pahamilah setiap kompetensi dasar dan indikator yang terkait dengan tema yang
diajarkan.
3. Upaya ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan II dalam semua kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan dengan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah
gunamendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif
4. Cocokan setiap langkah kegiatan yang terdapat di buku siswa sesuai dengan hal
dimaksud
5. Mulailah pembelajaran dengan pengantar yang sesuai dengan tema dan kaitan tema
tersebut dengan lingkungan sekitar anak dan sekolah. Siswa tertarik mengikuti
pembelajaran sesuai dengan kondisi yang mereka kenal. Demikian pula pada saat
menutup pelajaran, kaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa
memudahkan siswa memahami makna kegiatan pembelajaran. Pemberian pengantar
pada setiap perbindahan tema yang sesuai dengan kondisi dan kegiatan sehari-hari
siswa untuk memaksimalkan manfaat dan keberhasilan pendekatan tematik terpadu
6. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Temukan juga
kegiatan alternative apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan.
7. Penyesuaian materi pelajaran dapat dilakukan sesuai kemampuan individual siswa di
kelas. Jika diperlukan pada siswa yang lebih cepat menyelesaikan tugasnya dapat
diberikan materi pengayaan
2 yang antara lain berupa bacaan-bacaan yang mendukung
pembelajaran. Adapun siswa yang tidak dapat menguasai kemampuan yang
ditentukan dapat diberikan pengulangan pada bagian yang belum dapat dikerjakan
siswa. Jika telah dilakukan pengulangan berkali-kali siswa belum juga dapat
menguasai kemampuan tersebut, guru perlu menganalisis kesesuaian indikator
dengan kemampuan siswa.
8. Pilihlah metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang
diajarkan dan tujuan yang ingin dicapai
9. Jadikanlah lingkungan sebagai media dan sumber belajar siswa
10. Perhatikan alokasi waktu yang tersedia sesuai dengan struktur kurikulum. Guru
kelas perlu memperhatikan kerja kolaborasi dengan guru mata pelajaran (termasuk
pelajaran Kemandirian) agar pembahasan materi pelajaran seiring dan
berkesinambungan. memperhatikan taraf berfikir dan usia siswa. Sedapat mungkin
kaitkan kegiatan pembelajaran tema akademik dengan pendidikan kemandirian
dalam bidang ketrampilan
11. Jalin kerjasama dengan orang tua/wali, tenaga kependidikan, petugas kantin dan
pedagang di sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mengembangkan
pembelajaran.
12. Libatkan semua siswa tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap siswa cerdas dengan
keunikan masing-masing. Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan
majemuk, gaya belajar siswa serta beragam faktor belajar siswa, sangat dibutuhkan.
13. Buatlah catatan refleksi setelah satu subtema selesai, sebagai bahan untuk
melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya faktor-faktor
yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang
dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan lebih lanjut.

Tentang Anak Tunagrahita

Dalam bahasa Indonesia kata tuna berarti memiliki kekurangan dan grahita
merupakan kata serapan dari bahasa Jawa grahito yang berarti kemampuan berfikir atau
akal. Sehingga secara harfiah dapat diartikan tunagrahita adalah kekurangan atau lemah
dalam berfikir. Dapat diartikan bahwa anak tunagrahita adalah anak yang memiliki
keterbatasan dalam kemampuan berpikir atau menggunakan akalnya.
Secara disiplin keilmuan
3 yang terkait dengan para tunagrahita telah dikemukaan.
Batasan ketunagrahitaan pada dewasa ini umumnya mengacu pada tiga hal yaitu:
1) Kemampuan fungsi intelektual di bawah rata-rata secara jelas. ; artinya
kecerdasannya berada minimal dua standart deviasi di bawah rata-rata.
2) Keterbatasan dalam dua atau lebih dalam perilaku adaptif; maksudnya anak tersebut
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai denga usianya.
3) Manisfestasi ketunagrahitaan terjadi sebelum usia 18 tahun.

Fungsi intektual tunagrahita mengalami penyimpangan minimal dua standart


deviasi di bawah kurva normal, dengan demikian berdasarkan IQ dapat digolongkan
sebagai berikut:
a) Tunagrahita ringandengan IQ antara 55 – 70
b) Tunagrahitasedangdengan IQ antara 40 – 55
c) Tunagrahitaberat dengan IQ antara 25-40
d) Tunagrahita sangat berat IQ di bawah 25

Perilaku adaptif dapat diartikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri pada suatu
situasi atauberprilaku dalamsuatu masalah.Perilaku adaptif juga ditandai dengan jenis
perilaku individu untuk mengubah perilaku tidak konstruktif (mengganggu) menjadi
sesuatu yang lebih konstruktif. Perilaku adaptif tersebut meliputi:
a) Keterampilan praktikal; aktifitaskehidupansehari-hari, fungsimotorik,
kemasyarakatan, kemampuan menolong diri sendiri, kemampuan okupasional.
b) Keterampilan konseptual; ketrampilan berbahasa peseptif dan ekspresif,
kemampuan membaca dan menulis, kemampuan mengelola keuangan,
komunikasi non verbal.
c) Keterampilan sosial;mejalin dan menjaga pertemanan, interaksi dengan
sesamanya, berpartisipasi dalam kelompok, menjaga emosi, penyesuaian diri dan
sosial, memecahkan masalah, pengarahan diri sendiri, tanggung jawab,
sosialisasi, perkiraaan dan kontrol diri sendiri, sensitif, tidak mudah menjadi
korban
Klasifikasi tunagrahita dapat juga dikelompokan menurut dukungan yang diperlukan
dalam kehidupan di masyarakat.American
4 Association forIntellectual Development
Disabilities(AAIDD), mengelompokan ketunagrahitaan sebagai berikut:
a) Intermittent; memerlukan bantuan insidental (sebentar-sebentar)
terutamapadamasatransisiantarasekolahdanpekerjaan.
b) Limited;
memerlukansedikitbantuansepertilatihankerjapadamasasekolahdanmasatransisian
tarasekolahdanpekerjaan
c) Extensive; memerlukanbantuandalampelayananpendidikansertakehidupansehari-
hari di rumahdantempatbekerja.
d) Pervasive; memerlukanbantuanpada hamperseluruh kehidupannya.
Klasifikasi anak tunagrahita yang dipaparkan dalam buku ini berdasar fungsi
intelektualnya.Hal tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia, klasifikasi siswa
tunagrahita cenderung menggunakan penggolongan berdasarkan tingkat intellektual.
Klasifikasi tunagrahita tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tunagrahita Ringan

Secara sepintas kita sulit membedakan antara anak tuna grahita ringan dengananak
yang sebaya dengannya.Mereka umumnya memiliki penampilan fisik yang tidak terlalu
berbeda dengan sebayanya.Demikian pula dalam lingkup pergaulan sosial.Umumnya
anak tunagrahita ringan mengalami masalah yang serius dalam pendidikan ketika mereka
menginjak kelas 3 atau 4 SD. Secara umum dapat dijelaskan karaktristik mereka sebagai
berikut:
 Kemungkinan mengalami beberapa masala dalam fisik, kesehatan dan motorik
 Adakalanya dapat melakukan aktifitas olahraga dan sosial bersama sebayanya8
 Dapat berinteraksi dan bersahabat dengan sesama dan sebayanya, dengan
kemungkinan mengalami canggung
 Dapat menguasai kemampuan sosial dan bermasyarakat dengan baik, jika diberi
pelatihan yang sesuai
 Kemungkinan memerlukan bantuan untuk hidup di lingkungannya
 Kemungkinan memerlukan bantuan finansial ketika menginjak dewasa
 Dapat melakukan pekerjaan yang kompetitif dengan perlakuan khusus atau
dilingkungan khusus
 Dapat diajarkan kemandirian
5 dan kemampuan fungsional
b. Tunagrahita sedang

 Dapat terlibat dalam komunikasi yang sederhana, tetapi mengalami kesulitan


memahami dan berbicara dalam permasalahan
 Hanya dapat memahami komunikasi yang sederhana karena keterbatasan
kemampuan verbal
 Kemungkinan memerlukan tehnik komunikasi non verbal (misalnya; bahasa isyarat
dan gestures)
 Umumnya mempunyai gangguan kesehatan dan motorik yang signifikan
 Keterbatasan interaksi sosial .
 Memerlukan bantuan dalam kegiatan hidup sehari-hari
 Dapat mengerjakan pekerjaan yang sangat sederhana pada rangkaian pekerjaan
seperti sheltered workshop atau lingkungan pekerjaan yang terlindung.
 Dapat diberi pelatihan fungsionalmisalnya; keterampilan menolong diri sendiri.

c. Tunagrahita berat

Tunagrahita berat dapat mengenali keberadaan anak tunagrahita berat. Keberadaan


mereka umumnya dapat kitakenali dari perkembangan fisik dan mental sejak usia dini.
Mereka mengalami keterlambatan yang signifikan dalam perkembangan berjalan dan
bicara. Lebih lanjut kita bahas karakteristik mereka sebagai berikut:
• Kemampuan berkomunikasinya sangat terbatas, sering hanya bersuara non verbal,
dan tidak effektif.
• Kemampuan motorik terbatas dan kesehatan yang rapuh

• Kemungkinan tidak terlihat kemampuan adaptasi sosialnya


• Ketergantungan penuh.
• Tidak dapat dilatih ketrampilan
• Kemungkinan hanya dapat menguasai kemampuan dasar kehidupan.

d. Tunagrahita sangat berat


• Sangat tergantung pada6 orang lain dalam segala bidang.
• Tidak dapat memerawat diri sendiri.
• Kesulitan dalam komunikasi verbal dan non verbal, jika dapat berkata-kata
ucapannya tidak jelas.
• .Tidak dapat mengenal bahaya.
• Tidak dapat berpartisipasi dengan kegiatan sosial

Prinsip Pembelajaran Anak Tunagrahita

Beberapa prinsip pembelajaran bagi tunagrahita adalah :


1. Prinsip pengulangan

Berhubung anak tunagrahita dapat cepat lupa mengenai apa yang dipelajarinya, maka
dalam mengajar mereka membutuhkan pengulangan-pengulangan disertai contoh yang
bervariasi. Oleh karena itu, dalam mengajar anak tunagrahita tidakmaju atau pindah ke
materiberikutnya sebelum guru yakin betul bahwa anak telah benar memahami betul
materi yang dipelajarinya.
2. Prinsip keperagaan

Prinsip ini digunakan dalam mengajar anak tunagrahita mengingat keterbatasan anak
tunagrahita dalam berpikir abstrak.Oleh karena itu sangat penting, dalam mengajar anak
tunagrahita dapat menggunakan alat peraga.Dengan alat peraga anak tunagrahita
memperoleh tanggapan yang dipelajari atautidak terjadi verbalisme.

3. Prinsip skala perkembangan mental,

Prinsip ini menekankan pada pemahaman mengani usia kecerdasan anak tunagrahita.
Dengan memahami usia ini guru dapat menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan
usia mental anak tunagrahita tersebut. Dengan demikian, anak tunagrahita dapat
mempelajari materi yang diberikan guru.Melalui prinsip ini dapat diketahui perbedaaan
antar dan intra individu.
4. Prinsip individualisasi

Prinsip ini menekankan perhatian


7 pada perbedaan individual anak tunagrahita.Anak
tunagrahita belajar sesuai dengan iramanya sendiri. Namun, ia harus berinteraksi dengan
teman atau dengan lingkungannya. Jadi, ia tetap belajar bersama dalam satu ruangan
dengan kedalaman dan keluasan materi yang berbeda.
5. Prinsip kecekatan motorik tunagrahita.
Melalui prinsip ini anak tunagrahita dapat mempelajari sesuatu dengan
melakukannya.Di samping itu dapat melatih motorik anak terutama untuk gerakan yang
kurang mereka kuasai.
6. Prinsip korelasi

Maksud prinsip ini adalah bahan pelajaran dalam bidang tertentu hendaknya
berhubungan dengan bidang lainnya atau berkaitan langsung dengan kegiatan kehidupan
sehari-hari anak tunagrahita.
7. Prinsip pembelajaran bertahap.
Prinsip ini menghendaki agar dalam memberikan pembelajaran pada anak tunagrahita
diberikan secara bertahap yakni tugas-tugas itu dirinci dan diberikan setahap-demi
setahap.Misalnya dalam hal menulis abjad dapat dimulai dengan menebalkan abjad
dengan pensil, menghubungan titik-titik dari huruf tersebut dan pada akhirnya menulis
dengan contoh

Kegiatan bersama Orangtua


Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom untuk
orang tua dengan subjudul ‘Kegiatan bersama Orang Tua’. Kolom ini berisi informasi
tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa bersama
orang tua di rumah. Orang tua diharapkan berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar
siswa. Guru perlu membangun komunikasi dengan orang tua sehubungan dengan
kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan orang tua dan siswa di rumah.
Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan Kepanjangannya
1. SBDP : Seni Budaya dan Prakarya
2. PKn : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. PJOK : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Panduan Penilaian 8

I.Teknik dan Instrumen Penilaian


Secaraumum,terdapatberbagaiteknikpenilaianyangdapatdigunakan,antara lain:
1.Tes (tertulis, lisan, dan praktik atau unjuk kerja)
2.Teknikobservasiataupengamatanyangdilakukanselamapembelajaran berlangsung dan
atau atau di luar pembelajaran
3.Teknik pemberian tugas untuk perorangan atau kelompok yang dapat berbentuk tugas
rumah dan atau atau proyek
Di dalam Buku Panduan Guru ini, teknik penilaian yang dikembangkan, yaitu:
1.Tes (tertulis dan unjuk kerja)
2.Observasi (pengamatan)
3.Portofolio.

Instrumen Penilaian:
1.Instrumen tes tertulis dalam bentuk soal
Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari soal yang
tersedia.
Skor maksimal: 100

skorperolehan
x 100
Penilaian = skorideal

Tabel konversi nilai

Konversi Nilai (Skala 0-100) Predikat Klasifikasi


81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)

9
Keterangan:
• Skor yang diperoleh adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria 1dan kriteria 2.
• Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi.
Sebagai contoh ini, skor ideal = 2 x 4 = 8.
Oki mendapat nilai 7 dan Tagor mendapat nilai 8.
Perhitungan nilai akhir siswa:
• Oki : 7/8 x 100 = 87,5
• Tagor : 8/8 x 100 = 100

2. Instrumen unjuk kerja dalam bentuk Rubrik Penilaian.


Contoh Rubrik Penilaian Bernyanyi
Baik Cukup Belum mampu
No Kriteria Baik Sekali
Memenuhi 3
Memenuhi 2 Belum
Kemampuan aspek (hafal Memenuhi 1
dari 3 aspek memenuhi
1. bernyanyi syair, nada dari 3 aspek
semua
tepat, dan
ekspresif)
Kepercayaan Terlihat ragu-
Tidak terlihat Memerlukan Belum berani
2. diri ragu
ragu-ragu bantuan guru tampil

Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi

Belum
No Kriteria Terlihat (√)
Terlihat (√)
1. Kemampuan bertanya .... ....
2. Kemampuan menjawab perta .... ....
3. Keberanian menyampaikan pendapat .... ....

10
3. Instrumen Observasi berbentuk Lembar Pengamatan
Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan Permainan
Belum Terlihat
No Kriteria Terlihat (√)
(√)
1. Siswa mampu mengikuti instruksi .... ....
2. Siswa terlibat aktif dalam permainan .... ....
3. Siswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya
.... ....
setelah melakukan kegiatan permainan

Contoh Hasil Pengamatan Kegiatan Permainan


Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3
Belum Belum Belum
No Nama Siswa Terlihat Terlihat Terlihat
Terlihat Terlihat Terlihat
(v) (v) (v)
(v) (v) (v)
1 Beto

2 Melani

3 Oki

4 Tagor

Penilaian Sikap atau Karakter Siswa


1. Pada semester I, berbagai sikap atau nilai karakter yang akan dikembangkan meliputi
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, patuh terhadap tata tertib,
teliti, kasih sayang, kerja sama, menghargai, dan sebagainya.
2. Untuk mencapai sikap atau nilai karakter tersebut, selain dilakukan secara tidak
langsung melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang dilakukan, guru diharapkan
dapat melakukan penilaian secara langsung atas ketercapaian nilai karakter tertentu
pada diri siswa. Langkah-langkah di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan untuk
melakukan penilaian.
11
a. Mengingat kendala yang ada, terutama ketersediaan waktu, maka dalam1 semester,
guru dapat menentukan 2 atau 3 nilai karakter yang akan dikembangkan dan
dinilai secara langsung. Jenis karakter yang akan dikembangkan, hendaknya
menjadi keputusan sekolah, meskipun tidak menutup kemungkinan, dalam satu
kelas ada tambahan 1 atau 2 nilai karakter lain, sesuai dengan kebutuhan di kelas
tersebut.
b. Misalnya dalam semester 2 ini, nilai karakter yang akan dikembangkan adalah :
 Disiplin
 Kerja sama
 Percaya diri

c. Setiap karakter dibuatkan indikator. Contoh indikator disiplin dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Nilai Karakter yang
Definisi Indikator
Dikembangkan
Disiplin Ketaatan atau • Kehadiran ke sekolah tepat waktu
kepatuhan • Senantiasa menjalankan tugas piket
terhadap • Menyelesaikan tugas sesuai dengan
peraturan waktuyang disepakati

d. Kembangkan instrumen penilaian, misalnya lembar pengamatan.


Contoh Lembar Pengamatan
Nilai Karakter yang Dikembangkan: Disiplin
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Ket.
Bulan: ............. 2017
Ke
Perkembangan
N Nam t
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
o a B M M S B M M S B M M S B M M S
T T B M T T B M T T B M T T B M

Keterangan:
Tahapan perkembangan nilai karakter sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan
12
Pendidikan Karakter (Kemendiknas, 2010) meliputi:
BT: Belum Terlihat
apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (tahap
anomi).
MT: Mulai Terlihat
apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena sudah ada
pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (tahap heteronomi).
MB: Mulai Berkembang
apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada pemahaman dan
kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih
luas (Tahap Sosionomi).
SM: Sudah Membudaya,
apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam
indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran dan
mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas sudah
tumbuh kematangan moral (tahap autonomi).
Catatan:

Guru diharapkan mengembangkan teknik dan instrumen penilaian lebih lanjutmenyesuaikan


dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.

13
Standar Kompetensi Kelulusan dan Kompetensi Inti

1. Standar Kopetensi Kelulusan

SIKAP Memiliki prilaku yang mencerminkan sikap orang


beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertangguang jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain.

PENGETAHUAN Memiliki pengetahuan yang factual dan konseptual


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dalam
wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah dan tempat bermain.

KETERAMPILAN Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif


dan kreatif dalam ranah abstrak dan kongkret sesuai
dengan yang ditugaskan kepadanya.

14
2. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya


berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan


logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

Tentang Buku Guru Tema “Bangga sebagai Bangsa Indonesia”

Buku guru ini disusun suntuk memberi gambaran yang jelas dan rinci dalam
mengembangkan pembelajaran untuk siswa tunagrahita pada tema “Bangga Sebagai
Bangsa Indonesia”. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tema tersebut antara
lain adalah:
Pada tema “Bangga Sebagai Bangsa Indonesia”. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam tema tersebut antara lain adalah:
1. Tema “Bangga Sebagai Bangsa Indonesia”” terdiri dari dua (2) sub tema. Setiap sub
tema dikembangkan menjadi enam (5) pembelajaran dan satu penilaian pembelajaran dan
pembelajaran projek. Pembelajaran
15 tema ini dimaksudkan agar siswa memperoleh
gambaran tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan keberagamannya.
a) Sub tema 1 adalah “Budaya Indonesia” yang membahas tentang kebudayaan
Indonesia yang terdiri dari pembelajaran
1) kegiatan adat
2) Rumah adat
3) Pakaian Daerah
4) Upacara Adat
5) Aneka Makanan Idonesia
6) Evaluasi
b) Sub tema 2 adalah “Potensi Alam Indonesia” yang membahas para pahlawan yang
melawan penjajahan Belanda.
1) Keragaman Hayati
2) Hewan
3) Laut dan Sungai
4) Hasil Tambang
5) Keindahan Alam Indonesia
6) Evaluasi

16
Bagian II Petunjuk Khusus

Pemetaan Kompetensi Dasar

PKn
1.3Menyadari adanya potensi ancaman
terhadap negara terkait kemajuan IPTEKS
IPA IPS
dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika Matematika
3.1 Mendeskripsikan cara 3.2. Memahami kegiatan manusia dalam
2.3 Menampilkan sikap untuk menangkal 3.2 Memahami
penghematan energi listrik
PJOK hubungannya dengan kondisi
Bahasa (geografis,
Indonesia
potensi ancaman terhadap negara terkait pemanfaatan bentuk
dalam kehidupan sehari-hari.
3.3 Mengetahui prosedur variasi gerak dasar kelembagaan sosial, ekonomi,
3.1Mengidentifikasi pendidikan,
teks laporan hasil dan
kemajuan IPTEKS dalam bingkai bangun datar dalam
3.2ayunanlengan
Mengidentifikasi sifat-sifat
mengikuti irama (ketukan) budaya) dalam dinamika
wawancara sederhanainteraksi
dengan dengan
Seni Budaya
pelaku usaha
BhinnekaTunggal Ika kehidupan sehari-hari
cahaya dalam kehidupan
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak lingkungan alam pada masa perjuangan
3.5 Mengenal
dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupunmengisi
3.3Menjelaskan potensi ancaman terhadap 4.2Menerapkan
sehari-hari
ritmik sederhana sesuai Bangga
dengan kemampuan kemerdekaan
tulis Indonesia pementasan tari
negara terkait kemajuan IPTEKS dalamsebagai
bingkai Bangsa pemanfaatan bentuk
4.14.3
Mempraktikkancara
Mempraktikkan variasi gerak dasar 4.2 4.1Menyajikan
Menceritakan kegiatan manusia
hasildalam
4.5Melakukan
teks laporan wawancara
BhinnekaTunggal Ika bangun datar dalam
penghematan
ayunan lenganenergi listrik irama (ketukan)
mengikuti hubungannya
sederhanadengan
dengankondisi (geografis,
pementasan
pelaku usaha atautariindustri
4.3 Membuat tulisan sederhana tentang kehidupan sehari-hari
dalamkehidupan sehari-hari
tanpa atau dengan musik dalam akktifitas kelembagaan
dalam bahasasosial, ekonomi,baik
Indonesia, pendidikan, dan
lisan maupun
potensi ancaman terhadap negara terkait
4.2.Mendemonstrasikan
gerak ritmik sederhana sesuai kemampuan budaya)
tulis dalam dinamika interaksi dengan
kemajuan IPTEKS dalam bingkai
pembuktian satu sifat cahaya lingkungan alam,pada masa perjuangan mengisi
BhinnekaTunggal Ika
kehidupan sehari-hari kemerdekaan

Peta Konsep

- Keragaman hayat daerah


Bangga -- Keberagaman
Alam Indonesia
Koneksitas antar waktunusantara
pakaian bentuk
Potensi -tropis
Relasi kegiatan
Keragaman adatadat dan kondisi
nusantara dalam
sebagai Keragaman
alam -geografi
dan Pementasaan
rumah
Wawacara
Aneka seni
kerangka Bhinekaan
dengan
tambang di alam
Tunggl
pelaku
Indonesia
Keindahan
Rumah
kegiatan adat
adat -Pemanfaat
-NKRI.Keindahan lautan
cahaya tropis
mata- hari
Makanan
Tumbuhan
Upacara adat
Perairandaerah
Pakaian -terbuka
Ika Bangun
Fauna khasdatarIndonesia
tampak depan
Bangsa Budaya
Indonesia Hewan
Pertambangan -usaha
-pada Senam
Potensi Irama
ancaman
pembuatan dasar
tehnologi
makanan lautdaerah
---Wawancara
alam Gerak dasar
Potensi senam
ancaman irama
dari dan
Indonesia -rumahMenghitung dengan
luas
Caahaya dapatdibia pelaku
persegi usaha
panjang
Indonesia komunikasi
antipasinya

SUB TEMA 1

KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA

17
PKn
1.3MenyadariIPA adanya potensi ancaman
IPS
3.1 Mendeskripsikan
terhadap cara
negara terkait kemajuan IPTEKS
3.2. Memahami kegiatan manusia dalam
penghematan
dalam bingkaienergi listrik dalam Ika
BhinnekaTunggal
PJOK hubungannya dengan Bahasakondisi (geografis,
Indonesia
kehidupan sehari-hari.
2.3 Menampilkan sikap untuk menangkal Matematika
3.3 Mengetahui prosedur variasi gerak dasar kelembagaan sosial, ekonomi,
3.1Mengidentifikasi pendidikan,
teks laporan hasildan
3.2 Mengidentifikasi
potensi ancaman terhadapsifat-sifat
negara terkait 3.2 Memahami pemanfaatan
ayunanlengan mengikuti irama (ketukan) budaya) dalam dinamika
wawancara sederhana interaksi
Seni dengan
Budaya
dengan pelaku usaha
cahaya
kemajuan dalam kehidupan
IPTEKS sehari-
dalam bingkai bentuk bangun datar dalam
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak lingkungan alam pada
dalam bahasa masa
3.5 perjuangan
Mengenal
Indonesia, baik lisan maupun
BhinnekaTunggal hari Ika kehidupan sehari-hari
ritmik sederhana sesuai dengan kemampuan
Keragaman mengisi
tuliskemerdekaan pementasan tari
4.1 Mempraktikkancara
3.3Menjelaskan potensi ancaman terhadap Budaya Indonesia 4.2Menerapkan pemanfaatan
4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar 4.2 Menceritakan
4.1Menyajikankegiatan
teks manusia
4.5Melakukan
laporan hasildalam
wawancara
penghematan
negara energi listrik
terkait kemajuan IPTEKS dalam bentuk bangun datar dalam
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) hubungannya
sederhanadengan
dengankondisi
pelaku(geografis,
pementasan tariatau industri
usaha
dalamkehidupan
bingkai sehari-hari
BhinnekaTunggal Ika kehidupan sehari-hari
tanpa atau dengan musik dalam akktifitas kelembagaan sosial,Indonesia,
dalam bahasa ekonomi, pendidikan, dan
baik lisan maupun
4.3 4.2.Mendemonstrasikan
Membuat tulisan sederhana tentang
gerak ritmik sederhana sesuai kemampuan budaya)
tulisdalam dinamika interaksi dengan
pembuktian
potensi satu sifat
ancaman cahaya.
terhadap negara terkait
lingkungan alam,pada masa perjuangan
kehidupan
kemajuan IPTEKSsehari-hari
dalam bingkai
mengisi kemerdekaan
BhinnekaTunggal Ika

Siswa diajak bernyanyi dengan hikmat lagu “Indonesia Pusaka” untuk mengawali
pembelajaran tema “Bangga sebagai Bangsa Indonesia” dimaksudkan menarik perhatian
siswa agar mempunyai sikap positif terhadap bangsa dan negaranya. Guru perlu
memberikan penjelasan singkat makna lagu tersebut. Penekanan bahwa, Bangsa Indonesia
telah lama menjadi bangsa yang besar, yang menjalin hubungan dan dikagumi bangsa-
bangsa lain.

18
Keragaman Seni
A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)

a. PKn

1.3 Menyadari adanya potensi ancaman terhadap negara terkait kemajuan


IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika

2.3 Menampilkan sikap untuk menangkal potensi ancaman terhadap negara


terkait kemajuan IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika

3.3 Menjelaskan potensi ancaman terhadap negara terkait kemajuan IPTEK dalam
bingkai BhinnekaTunggal Ika

4.3 Membuat tulisan sederhana tentang potensi ancaman terhadap negara terkait
kemajuan IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika.

b. IPS

3.2. Memahami kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi (geografis,


kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dalam dinamika
interaksi dengan lingkungan alam pada masa perjuangan mengisi
kemerdekaan
4.2 Menceritakan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi
(geografis, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan alam,pada masa perjuangan mengisi
kemerdekaan.

19
2. Indikator

a. PKn
1.3.1.Memilah kemajuan IPTEK sebagai potensi ancaman Bhinneka Tunggal Ika
2.3.1. Meminati penggunaan kemajuan tehnologi sebagai penangkal potensi
ancaman bingkai Bhineka Tunggal Ika
3.3.1. Mengidentifikasi kemajuan tehnologi komunikasi sebagai media
penangkal potensi ancaman dalam bingkai Bhineka tunggal Ika
4.3.1. Menceritakan penggunaan kemajuan tehnologi komunikasi sebaga
penangkal potensi ancaman dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika

b. IPS

3.2.1. Menyebutkan kebudayaan nusantara di daerah pesisir.


3.2.2. Menyebutkan kebudayaan nusantara di daerah agraris.
4.2.1. Memilah kegiatan budaya tradisional Bangsa Indonesia.

3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati melalui bacaan, gambar, kejadian di li lingkungannya.
b. Mencari informasi melalui bertanya kepada guru, orang tua, dan orang dewasa
lainnya.
c. Berdiskusi dengan teman di kelas.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Peta Indonesia.
b. Gambar-gambar kegiatan budaya di wilayah setempat
c. Internet dan media sosial di telepon seluler cerdas.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Setelah mengondisikan siswa dalam pembelajaran secara umum, guru
melakukan apersepsi tentang tema “Bangga sebagai Bangsa Indonesia”. Selain
membaca pengentar tema, pengkondisian dapat dilakukan dengan melihat peta
dunia dan menunjukan wilayah “Negara Kesatuaan Republik Indonesia”
b. Sswa ditugaskan memperhatikan gambar-gambar kegiatan kegiatan adat dan
karya seni. Diantara20 kegiatan adat tersebut mungkin terdapat kemiripan dengan
bangsa lain, guru perlu memberi penekanan bahwa kita wajib mengetahui dan
menjaga kegiatan adat tersebut, tanpa menyebutkan bangsa yang memiliki
kegiatan adat yang mirip tersebut. Guru dapat memperkaya dengan gambar-
gambar kegiatan budaya di lingkungan sekitar sekolah. Beberapa kegiatan pada
gambar kemungkinan memiliki persamaan dengan di sekitar siswa tetapi dengan
nama yang berbeda, misalnya, sedekaah bumi memiliki kesaman dengan ruwata
bumi, petik laut, labuhan dan sejenisnya. Persamaam dan perbedaan tersebut
dibahas untuk mengembangkan pengetahuan siswa tentang keberagaman seni
budaya Indonesia. Jika di sekolah terdapat unit ketrampilan seni kriya, guru
dapat mengembangkan diskusi tentang seni kriya yang ada di sekolah.
c. Guru membimbing siswa untuk mengisi kolom beberapa contoh kegiatan adat
antara lain:
a) Tari Grombyang Lesungku merupakan tari konteporer dari daerah
Indramayu yang mengambarkan kerja keras petani untuk menyelaraskan
dengan keadaan alam.
b) Kriya keramik banyak diproduksi di berbagai wilayah di Indonesia. Guru
dapat mengembangkan pembelajaran tentang gerabah yang banyak
digunakan penduduk, misalnya cobek, tempayan, dan perlengkapan
sehari-hari yang dibuat dari tanah liat.
c) Musik Bambu Hitada, permainan musik dari Halmahera-Maluku Utara.
Dimainkan masyarakt untuk hiburan.
d) Pencak silat. Merupakan seni beladiri dari Indonesia, mampir seluruh
daerah di Indonesia memiliki seni beladiri tersebut.
e) Tari Tarik Pukat menggambarkan kegiatan utama nelayan mencari ikan
dengan menggunakan jala.
d. Ada kemungkinan terdapat kegiatan adat daerah tersebut kegiatan adat daerah
asal siswa, atau mirip dengan kegiatan adat disekitar siswa, guru memberi
penguatan adanya kemungkinan kemripan kegiatan adat tradisional antara satu
daerah dengan daerah lain yang disebabkan kesamaan dari pekerjaan dan
kondisi geografis wilaayah. Guru menekankan pengetahuan tentang
keberagaman seni budaya nusantara dapat menguatkan toleransi antar suku
bangsa. Selanjutnya guru memandu siswa untuk mendiskusikan tarian dan
nyanyian dari daerah
21 siswa.
e. Peserta didik perlu memhami bahwa selain sen pertunjukan Bangsa Indonesia
juga kaya dengan seni kriya atau seni kerajinan tangan. Seni kriy yang populer
antara lain;
a) Kriya kayu; contohnya, ukiran, peralatan rumah tangga, mainan ,
patung kayu, dan kerjinan lainnya.
b) Kriya keramik dan gerabah, misal guci, cangkir dan teko, vas bungan
dengan mengunakan bahn tanah dan kalsium serta gerabah yang
merupakan karya seniis tetapi berbahan utama tanah liat. Gerabah
yang dapat ditemukan sekitar anak kemungkinannya antara lan adalah;
cobek, tempayan, anglo, patung, dan lainnya.
c) Kriya tekstil antara lain adalah batik, anyaman serat, bordir dan
kerajinana lain yang menggunakan bahan serat maupun kain.
d) Kriya logam, merupakan kerajnan yang berbahan logam tetapi bukan
merupakan pekerjaan konstruksi. Contoh karya kriya logam adalah,
patung logam, hiasan berbahan logam, daan lainnya.
e) Kriya kulit, contohnya antara lain dompet, tas, peralatan rumah tangga,
kerajinan lain ang berbahan kulit.
Jika di sekolah dikembangkan ketrampilan kriya, guru dapat menugaskan siswa
untuk melihat karya-karya unit ketramplam yang ada.
f. Kegiatan lomba seni dan unjuk prestasi siswa yang secara ruti dilakukan
pemerintah dilakukan sebagai jembatn atau mengkaitkan materi keberagaman
karya dan perlaku masyarakat sesuai lngkungannya dengan pemanfaatan
tehnologi sebagai perekat kebhinekaan. Setelah siswa membaca bacaan, guru
dapat mengembangkan kelanjutan kegiatan pembelajaran penggunaan tehnologi
komunikasi secara baik. Hal itu dilakukan denngan maksud lain agar siswa tidak
mudah menjadi korban penggunaan kemajun tehnologi yang tidak baik.
g. Diskusi penggunaaan media sosial dengan bijak pada pembelajaran ini fokusnya
adalah penggunaan media sosial untk menghindari dari pebaran isu yang dapat
menimbulkan permusuhan dan kebencian. Peserta didik diarahkan untuk
menggunakan mdia sosial sebagai alat pemersatu dan menyebarkan potensi
Bangsa Indonesia. Jawaban
22 siswa tentang pengggunan media sosial yang positif
antara lai adalah:
a) facebook; dampak positifnya antara lain adalah dapat mempererat
pergaulan dan silaturahmi, memberi kabar tentang keadaan diri.
Keburukannya antara lain adalah, jika memberi komentar yang kurang
baik dapat menyebabkan pertengkaran, mudah digunakan sebagai alat
penpuan.
b) Whatsapp, manfaatnya dapat digunakan sebagai pengirim kabar dan
data kepada kelompok.
Keburukannya antara lain adalah, jika terdapat komentar yang negatif
atau kurang berkenan dari salah satu kelompok yang tidak dapat
diterima anggota lain maka dpat menimbulkan perpecahan
c) Youtube, dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi atau memberi
informasi melalui video. Pengguanan yang negatif antara lain adalah
mengunduh atau mengunggah video yang tidak layak
d) Twitter, bermanfaat sebagai media memperkenalkan diri, memperluas
pergaulan, dan eningkatan popoleritas. Dampak negatifnya dapat
memicu pertengkaran jika komentarnya sangat menyakitkan.
e) Instagram, bermanfaat untuk memperkenalkan (promosi) karya melalui
foto. Dampak negatifnya antara lain dapat juga diunggah foto dan
komentar yang kurang baik sehingga dapat terjadi permusuhan atau
mengotori berpikir pengguna.
f) Line, dapat dimanfaatkan sebagai saluran untuk memperkenalkan diri
dan karya.
Pengisian tabel secara tertulis bukan menjadi prioritas utama pada kegiatan
pembelajaran ini. Lebih diutamakan siswa dapat dan berani mengemukakan
pendapat. Jika diperlukan guru dapat mengarahkan siswa untuk berpendapat
secara original secara lisan, penulisan pada tabel dapat dibantu guru.
h. Pada kegiatan ayo renungkan siswa diarahkan agar memiliki sikap positif dalam
penggunaan tehnologi. Dalam penggunaan tehnologi tidak komunkasi tidak
mengunggah atau menyebar berita bohong, konten negatif. Di sisi ditekankan
agar tidak mudah mempercayai berita yang tidak benar. Penggunaan tehnologi
dengan bijak untuk 23
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
i. Ayo mengulas kembali dilakukan dengan melakukan tanya jawab yang
merupakan simpulan dari pelajaran 1, antara lain:
a) Banga Indonesia terdiri dari berbagai suku yang bersatu.
b) kegiatan adat suku bangsa di Indonesia sangat beragam, ada tarian,
musik, seni bela diri, dan seni krya
c) Keadaan alam mempengaruhi hasil seni suku bangsa di Indonesia.
d) Media sosial dapat dimanfaatkuntuk mengunggah hasil karya dan
informasi yang baik.
e) Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang negatif dan
permusuhan.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
Penilian sikap dapat dilakukan bukan hanya melihat perilaku siswa,, tetapi dapat
juga diperoleh dengan jawaban atau cerita siswa tentang perilaku penggunaan
tehnologi komunikasi
a. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi yang dinilai;
Memilah kegiatan adat yang berasal dari daerah pertanian dan pesisir

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Belum Tampak


Menjelaskan Menjelaskan Menyebutkan 2 Menyebutkan 2 Belum dapat
keseniaan nama dan hasil seni dengan mavam kegiatan menyebutkan
daerah pertanian kegiatan yang dengan satu adat daerah tanpa walaupun telah
dilakukan atau penjelasan- nya menjelaskan ang diberi bimbingan
fungsi kegiatan dilakukan atau
adat pertanian fungsi kegiatan
adat
Menjelaskan Menjelaskan Menyebutkan 2 Menyebutkan 2 Belum dapat
keseniaan nama dan hasil seni dengan macam kegiatan menyebutkan
daerah pesisir kegiatan yang dengan satu adat daerah tanpa walaupun telah
dilakukan atau penjelasannya menjelaskan ang diberi bimbingan
fungsi kegiatan dilakukan atau
adat pesisir24 fungsi kegiatan
adat
Menjelaskan Menjelaskan Menyebutkan 2 Menyebutkan 2 Belum dapat
keseniaan dari nama dan hasil seni macam kegiatan menyebutkan
daerahnya kegiatan yang daerahnya dengan adat daerahnya walaupun telah
dilakukan atau dengan satu tanpa diberi bimbingan
fungsi kegiatan penjelasannya menjelaskan ang
adat dari dilakukan atau
daerahnya fungsi kegiatan
adat

b. PKn
Kompetensi yang dinilai:
Perilaku siswa dalam mensikapi penggunaan tehnologi komunikasi.

Baik Perlu
Aspek Baik Cukup
sekali Bimb.
Mengidentifikasi penggunaan perangkat
tehnologi komunikasi yang berpotensi meecah
belah
Mengidentifikasi pencegahan potensi ancaman
persatuan menggunakan tehnologi komunikasi

2. Tindak Lanjut
Perilaku penggunaan tehnologi komunikasi secara bjaksana perlu diperhatikan
guru dama proseskegiatan sosial siswa. Siswa tunagrahita perlu mempelajari
penggunaan tehnologi yang populer pada masanya, agar siswa dapat mengikuti
perkebangan IPTEk. Dengan demikian mencegah siswa mennjadi korban
penggunaan tehnologi.

C. Interaksi dengan Orangtua


Dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan orangtua dan keluarga lainnya membentu
siswa untuk menemukan kegiatan adat daerah yang berasal dari daerah asal siswa. Jika
keluarga memiliki dokumen ketika terlibat dalam kegiatan keseniaan tersebut,
25
diharapkan dapat menggandaka dokumen tersebut untuk dibawa siswa ke sekolah.
26
Adat-Istiadat Suku Bangsa di Indonesia
A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)

a. lmu Pengetahuan Sosial


3.2. Memahami kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi
(geografis, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan alam pada masa perjuangan mengisi
kemerdekaan.
4.2 Menceritakan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi
(geografis, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan alam, pada masa perjuangan mengisi
kemerdekaan.
b. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

3.3 Mengetahui prosedur variasi gerak dasar ayunanlengan mengikuti


irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik
sederhana sesua dengan kemampuan
4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa atau dengan musik dalam akktifitas gerak ritmik sederhana
sesuai kemampuan

2. Indikator

a. Ilmu Pengetahuan Sosial


3.2.3. Menyebutkan upacara adat di Indonesia sesuai kondisi geografisnya.
4.2.3. Memilah kegiatan adat sesuai dengan kondisi geografis
b. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

3.3.1 Menjelaskan dengan bimbingan cara mengayunkan lengandan


melangkahkan kaki.
27
4.3.1. Melakukan dengan bimbingan cara mengayunkan lengan dan
melangkahkan kaki.
3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati melalui bacaan, gambar, kejadian di lingkungannya.
b. Mencari informasi melalui bertanya kepada guru, orang tua, dan orang dewasa
lainnya.
c. Berdiskusi dengan teman di kelas.
d. Latihan gerakan senm sesuai dengan petunjuk di buku dan pengarahan guru.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Gambar-gambar kegiatan adat suku-suku di Indonesia
b. Gambar gerakan senam (dpat diperbesar dari Buku Siswa).

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Siswa diminta memperhatikan gambar “Mengarak Gunungan Hasil Pertanian”
yang ada di Buku Siswa yang dilanjutkan membaca tentang Upacara Adat.
Guru dapat memandu siswa dengan melakukan tanya jawab kegiatan yang
terdapat pada gambar.
b. Siswa yang dapat membaca ditugaskan untuk membaca bacaan “Ruwatan
Bumi” yang dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan bacaan. Diharapkan
siswa dapat memberi jawaban:
a) Ruwatan bumi dilaksanakan setelah panen.
b) Ruwatan bum dilakukan di daerah pertanian.
c) Petani menyumbangkansebagian dari panennya (misalnya; padi,
jagung, atau sayuran)
d) Kegiatan masyarakat pada ruwatan bumi antara lain:
I. Membuat gunungan hasil pertanian.
II. Membuat tumpeng.
III. Mengarak tumpeng ke balai desa.
IV. Makan bersama.
V. Mensedekahkan hasil pertanian
28

c. Siswa yang dapat membaca lancar ditugaskan membaca pengantar “Ayo


Mebandingkan”. Guru mebimbing siswa memahami bacaan itu. Guru dapat
memberi bimbinganagar siswa dapat memahami bahwa kegiatan masyarakat
yang berupa ucapan syukur atas rezeki yang mereka peroleh. Rasa syukur
tersebut merupakan ciri Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang religius.
Selanjutnya siswa dibimbing mendiskusikan tentang salah satu upacara adat
yang terdapat di daerahnya. Guru dapat mengarahkan upacara adat tersebut.
Kegiatan upacara adat yag dapat dikemukakan siswa tidak terbatas pada
kegiatan yang sejenis denggan ruwatan bumi atau sedekah laut, kegiatan
perngatan keagamaan atau kegiatan lain yang telah dilakukan masyarakat secara
turun temurun juga dapat dijadikan contoh kegatan upacara adat
d. Setelah mengerjakan tugas tentang upacara adat di daerahnya siswa diminta
membaca pengantarmenuju kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu Pendidikan
Jasmani, Olah raga dan Kesehatan.
e. Sebelum memulai gerakan senam dinamis, siswa melakukan pemanasan
misalnya jalan di tempat, menggelengkan kepala dan sebagainya, walaupun
senam yang akan dilakukan siswa dapat dijadikan pemanasan dengan pada
kegiatan olah-raga lainnya. Gerakan senam dinamis ini dapat dijadikan
pemanasan olah-raga lainnya, misalnya sebelum melakukan latihan permainan
bola besar, lari, dan lainnya. Latihan senam irama ini juga dapat dijadikan
mengembangkan latihan tari permulaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
guru antara lain adalah:
a) Setiap rangkaian gerakan dengan hitungan 1 sampai delapan atau atau
dua kali hitungan satu sampai delapan.
b) Posisi awal gerakan adlah posisi siap dan akhir gerakan kembali pada
posisi siap.
c) Guru tidak memaksakan jika karena disebabkan kondisinya siswa tidak
dapat melakukan gerakan yang harus dilakukan. Guru harus
membimbing siswa melakukan gerakan secara bertahap.
d) Rangkaian gerakan senam dinamis tersebut dapat dilakukan beberapa
kali.
e) Setelah melakukan rangkaian gerakan senam ini, siswa dapat
melakukan29kegiatan olah raga lainnya. Jika siswa tidak melakukan
kegiatan olah raga lainnya siswa dapat melakukan pendinginan,
misalnya dengan berjalan santai mengelilingi lapangan atau kembali ke
kelas.
B. Penilaian dan Tindak Lanjut
1.Penilaian
a. Ilmu Pengethuan Sosial

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Belum Tampak


Menjelaskan Menjelaskan Menyebutkan 2 Menyebutkan 2 Belum dapat
kegiatan adat nama dan kegiatan adat mavam kegiatan menyebutkan
daerah pertanian kegiatan yang dengan dengan adat daerah tanpa walaupun telah
dilakukan atau satu menjelaskan ang diberi bimbingan
fungsi kegiatan penjelasannya dilakukan atau
adat pertanian fungsi kegiatan
adat
Menjelaskan Menjelaskan Menyebutkan 2 Menyebutkan 2 Belum dapat
kegiatan adat nama dan kegiatan adat macam kegiatan menyebutkan
daerah pesisir kegiatan yang dengan dengan adat daerah tanpa walaupun telah
dilakukan atau satu menjelaskan ang diberi bimbingan
fungsi kegiatan penjelasannya dilakukan atau
adat pesisir fungsi kegiatan
adat
Menjelaskan Menjelaskan Menyebutkan 2 Menyebutkan 2 Belum dapat
kegiatan adat nama dan kegiatan adat macam kegiatan menyebutkan
daerah dari kegiatan yang daerahnya dengan adat daerahnya walaupun telah
daerahnya dilakukan atau satu tanpa diberi bimbingan
fungsi kegiatan penjelasannya menjelaskan
adat dari kegiatan yang
daerahnya dilakukan atau
fungsi kegiatan
adat

b. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Perlu
Aspek Sangat baik baik Cukup baik
Bimbingan
Gerakan Melakukan 30 Mengikuti Mengikuti Mengikuti
senam gerakan senam gerakan senam gerakan senam gerakan senam
secara mandiri sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
contoh dengan
dengan akurasi contoh dengan contoh dengan
akuras antara
≥ 75 akurasi ≥ 75% akurasi ≤ 25
25% - 74 %
Membuat Membuat
Membuat Membuat
gerakan sesuai gerakan sesuai
gerakan sesuai gerakan sesuai
dengan irama dengan irama
Mengikuti dengan irama dengan irama
yang dibuat guru yang dibuat guru
irama yang dibuat yang dibuat
dengan akurasi dengan akurasi
guru dengan guru dengan
antara 51 % - antara 25 % -
akurasi ≥ 76 akurasi ≤ 25
75 % 50 %

2.Tindak Lanjut
Menghormati dan melestarikan kebiasaan di masyarakat di sekitar sekolah dan
di lingkungan siswa perlu di bahas oleh guru di kelas. Siswa diharapkan siswa dapat
terlibat dlam kegiatan-kegiatan di masyarakat.
Pembiasaan menjaga kesehatan dapat dilakukan guru. Salah satunya adalah
membiasakan melakukan senam dinamis yang telah diajarkan. Jika memungkinkan
senam tersebut dilakukan setiap pagi sebelum memulai pelajaran.

C. Interaksi dengan Orangtua


Kerja sama dengan orangtua dapat dilakukan antara lain dengan mengembangkan
kebiasaan berolah raga. Senam dinamis yang tidak sulit jika diperlukan dapat juga
dilakukan siswa d rumah.
Dalam hal kemasyarakatan dapat dilakukan kerja sama dengan orang tua agar turut
serta dalam kegiatan di masyarakat. Salah satunya adalah mengajak putra/putrinya untuk
mengikuti kegiatan adat. Orangtua disarankan untuk melibatkan siswa pada kegiatan
tersebut.
31
Pakaian Daerah
A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
a. Bahasa Indonesia

3.1. Mengidentifikasi teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pelaku


usaha dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.

4.1. Menyajikan teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pelaku


usaha atau industri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.

b. Seni Budaya

3.5 Mengenal pementasan tari.

4.5 Melakukan pementasan tari.

c. Ilmu Pengetahuan Alam

3.2 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.


4.2. Mendemonstrasikan pembuktian satu sifat cahaya.

2. Indikator
a. Bahasa Indonesia

3.1.1. Menyebutkan informasi yang terdapat dalam laporan wawancara.


4.1.1 Melakukan simulasi wawancara dengan pelaku usaha
b. Seni Budaya
3.1.1. Menyebutkan cara titik fokus pencahayaan di panggung
4.1.1. Mendemonstrasikan pembuatan fokus pencahayaan secara sederhana
32
untuk penampilan tari.
c. Ilmu Pengetahuan Alam
3.2.1. Menyebutkan sifat cahaya membentuk garis lurus.
4.2.1. Mempraktekan sifat cahaya membentuk garis lurus dengan menggunakan
senter.

3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati melalui bacaan, gambar, kejadian di lingkungannya.
b. Mencari informasi melalui bertanya kepada guru, orang tua, dan orang dewasa
lainnya.
c. Berdiskusi dengan teman di kelas.
d. Melakukan percobaan sifat cahaya.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Gambar-gambar pakaian adat.
b. Lampu senter.
c. Kertas karton manila.
d. Gunting.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Siswa membaca pengantar pembelajaran Pakaian Daerah. Guru melakukan
tanya jawab tentang Hari Kartini untuk mengarahkan pada pembelajaran ini.
b. Guru dapat mengembangkan contoh pakaian daerah menggunakan poster
pakaian daerah. siswa dibimbing untuk memperhatikan kemiripan dan
perbedaan pakaian-pakaian tersebut. Siswa diarahkan untuk menghargai dan
bangga akan keberagaman pakaian daerah tersebut.
c. Siswa dibimbing utk mencari tahu tentang pakaian daerah yang digunakan
masyarakat di sekitaranya. Pakaian tersebut dapat juga pakaian tradisional yag
dipergunakan masyarakat sehari-hari, misalnya kebaya yang banyak digunakan
wanita.
Diharapkan guru mempersiapkan gambar pakaian tradsional di lingkungan
sekolah beserta namanya.
Guru dapat membimbing
33 siswa untuk mencari persamaan yang ada pada
pakaian tradisional tersebut. Persamaam yang dimaksud antara lain dala warna,
bahan, dan atribut yang digunakan (misalnya selendangnya)
d. Pembahasan tentang peragaan busana pada Hari Kartini’ merupakan
penghubung kepada kegiatan pembelajaran berikutnya yang menitik beratkan
pada mata pelajaran Bahasa dan Indonesia IPA. Pada materi wawancara, jika
terdapat lebih dari dua orang siswa yang dapat membaca, materi pembelajaran
wawancara dapat dilakukan dengan simulasi. Salah satu berperan sebagai siswa
yang mewawancarai dan seorang lagi berperan sebagai orang yang diwaancarai.
Dapam simulasi guru perlu menjelaskan bahwa wawancara tersebut dapat
dikelompokan menjadi; pembuka wawancara, inti wawancara, dan penutup
wawancara. Kegiatan pembuka tersebut perlu dilakukan dengan maksud
sebagai kesantunan dalam wawancara.
e. Kegiatan “Ayo melaporkan” ddimaksudkan untuk melatih siswa memahami isi
bacaan, utamanya hasil wawancara. Siswa sedapat mengkin memahami
a) Judul wawancara adalah Tugas Pekerja Panggung.
b) Orang yang diwawancarai adalah Izzul. Rosidi dan Rojak.
c) Tugas oang diwawancarai adalah
i. Bertangung jawab pada kesiapan panggung (Izzul)
ii. Menjaga sumber listrik (Rosidi).
iii. Mengatur perlengkapan suara ( Rojak)
f. Kegiatan Ayo lakukan merupakan kegiatan untuk membuktikan bahwa cahaya
merambat membentuk garis lurus. Pada percobaan, secara sederhana siswa
perku melakukan;
a) Membuat silinder menggunakan karton tipis sebesar lampu senter,
disarankan menggunakan kertas warna hitam
b) Silinder kertas dimasukan ke dalam lampu senter.
c) Ketika lampu dinyalakan maka sinar lampu senter akan membentuk
garis lurus
g. Guru membimbing siswa untuk mengasumsikan bahwa pemamfaatn sifat
cahaya yang merambat membentuk garis lurustersebut digunakan untuk fokus
penyinaran di atas panggung. Senter yang dibuat siswa pada penampilan
panggung mengunakan lampu yang besar.
h. Siswa dibimbing untuk
34 menyimpulkan pelajaran pertemuan ini dengan kegiatan
“Ayo mengulas kembali”. Diharapkan siswa dapat menceritkan kembali secara
lisan atau tertulis tentang:
a) Pakaian adat atau tradisional di daeahnya.
b) Menyebutkan judul wawancara dan laporan sederhana secara lisan atau
tertulis hasil wawancara, yang meliputi:
i. Nama orang yang diwawancarai.
ii. Tugas auat pekerjaan orang yang diwawancarai.
c) Melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa cahaya merambat
membentuk garis lurus

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
a. Bahasa Inddonesia
Penilaian dilakukan pada saat siswa melakukan simulasmi
wawancara dn membuat laporan wawancara.

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu


Bimbingan
Simulasi Melafalkan Melafalkan Melafalkan Memerlukan
wawancara. dengan benar dengan benar dengan benar tuntunan yang
semua peran satu tokoh dan satu tokoh dan intensif dalam
tokoh. tokoh lainnya tokoh lainnya menirukan
dilafalkan tidak dapat. pelafalan
dengan wawancara.
beberapa
kesalahan.
Penyusunan Tokoh dan Tokoh ditulis Tokoh ditulis Menyebutkan
laporan pekerjaannya lengkap dan lengkap atau tokoh tidak
ditulis lengkap peran tokoh 50% tokoh dan lengkap
ditulis 50%. perannya walaupun
dengan
bimbingan

b. Ilmu Pengetahuan Alam


Menilai kegiatan siswa35saat melakukan pembuktian sinar membentuk garis lurus

Aspek Sangat baik Baik Cukup Belum tampak


Menyiapkan Menyiapkan Menyiapkan Menyiapkan Menyiapkan
alat alat lengkap alat lengkap alat lengkap alat tidak
secara mandiri dengan dengan lengkap
petunjuk lisan bantuan walaupun
guru intensif guru dibantu guru
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Kurang dapat
percobaan percobaan percobaan percobaan melakukan
dengan secara dengan dengan percobaan
mandiri bantuan verbal bantuan walaupun
guru intensif guru dibantu guru
Melaporkan Melaporkan Melaporkan Melaporkan Melaporkan
percobaan tertulis secara tertulis dengan secara lisan secara lisan
mandiri petunjuk lisan. dengan dengan
bantuan. bantuan
intensif.
Membuat Simpulan Simpulan Simpulan Dengan
kesimpulan benar, benar dengan benar dengan bimbingan
dikerjakan bimbingan bimbingan intensif,
mandiri verbal intensif kesimpulan
50% benar.

2. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang diperlukan setelah pembelajaran ini antara lain adalah,
membiasakan siswa untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa yang baku dalam
percakapan yang berkenaan dengan kegiatan vokasional.

C. Interaksi dengan Orangtua


Peranan orangtua dalam kegiatan pembelajaran ini antara lain adalah dalam hal
memberi kesempatan siswa bersosialisasi dengan masyarakat, terutama dengan dunia
kerja.

36
Rumah di Indonesia
A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
a. Ilmu Pengetahuan Alam

3.1.Mendeskripsikan cara penghematan energi listrik dalam kehidupan sehari-


hari.

3.2 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

3.1. Mendeskripsikan cara penghematan energi listrik dalam kehidupan sehari-


hari.

4.1. Mempraktikkancara penghematan energi listrik dalamkehidupan sehari-


hari.
4.2. Mendemonstrasikan pembuktian satu sifat cahaya
b. Matematika

3.2 Memahami pemanfaatan bentuk bangun datar dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Menerapkan pemanfaatan bentuk bangun datar dalam kehidupan sehari-hari

2. Indikator
a. Ilmu Pengetahuan Alam
3.1.1. Menyebutkan cara berhemat energi pada siang hari dengan memanfaat
sihat cahaya dapat menembus benda bening.
3.2.2. Menjelaskan sifat cahaya menembus benda bening.
4.1.1. Menunjukan hemat energi dengan memanfaat sihat cahaya dapat
menembus benda bening.
37
4.2.3. Mempraktekan bahwa cahaya menembus benda bening.
b. Matematika
3.2.1 Mengklasifikasi bentuk bangun datar pada gambar dimensi rumah adat.
3.2.2 Menyebutkan bentuk-bentuk-bentuk bidang datar pada tampak depan rumah
adat.
4.2.1 Mengkonstruksi tampak depan rumah adat dengan bentuk bangun datar.

3. Pengalaman Belajar
a. Mencari informasi melalui membaca, mengamati gambar.
b. Melakukukan percobaan sifat cahaya yang dapat menembus benda bening
c. Mengkonstruksi tampak depan beberapa rumah adat dengan bangun datar.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Poster rumah-rumah tradisional dan rumah sederhana.
b. Poster gambar bangun datar.
c. Ruangan berkaca.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Setelah siswa membaca dan melihat gambar beberapa rumah adat, guru dapat
menjelaskan fungsi rumah sebagai tempat berlindung dari pengaruh keadaan
alam. Sehingga rumah dibangun sesuai dengan kondisi alam, sebagai contoh
rumah di daerah yang suhunya dingin lebih memanfaatkan kayu dari pada
semen.
b. Pada kegiatan ayo pikirkan dan ayo mencoba, diharapkan siswa dapat
memahami koneksitas antar waktu tentang pembuatan rumah pada masa lau
dengan masa kini, dengan perbandingan antara lan sebagai berikut:
a)Saat ini jumlah penduduk lebih banyak sehingga mencari tanah yang luas
lebih sulit.
b) Bahan bangunan yang digunakan pada pembangunan rumah masa lalu
lebih sulit didapat dan harganya lebih mahal.
c)Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi menjadikan bahan pembuat
rumah saat ini lebih kuat dan lebih murah.
c. Dengan memperbandingkan
38 bagian-bagian rumah, siswa diharapkan dapat
memahami bahawa rumah adat ataupun rumah tradisional saat ini jarang
dibangun orang antara lain disebabkan harganya yang lebih mahal dan rumah
saat ini umumnya menggunakan bahan yang lebih kuat. Denga demikian siswa
memahami koneksitas antar waktu dalam perilaku manusia dapam membangu
rumah.
d. Dalam kegiatan ayo mencoba jika guru mengalami kendala untk menggunakan
ruangan yang memiliki korden, guru dapat melakukan kegatan belajar dengan
menutup kaca-kaca kelas dengan menggunakan kertas koran. Hal-hal penting
yang perlu diperhatikan guru antara lain adalah;
a) Ketika kaca tertutup, cahaya matahari tidak dapat masuk dan ruang
menjadi gelap.
b) Ketika kaca terbuka, cahaya matahari dapat masuk dan ruangan menjadi
terang.
c) Percobaan ini membuktikan bahwa cahaya matahari dapat menembus
kaca yang merupakan benda bening.
d) Penghematan energi dapat dilakukan di Indonesia antara lain adalah
dengan mematika lampu di siang hari karena kita dapat memanfaatkan
cahaya matahari. Selain itu juga menjemur pakaian ketika langit tidak
mendung.
Penekanan hemat energi perlu dilakukan guru dengan alasan antara lain
bahwa penghematan energ tersebut dapat menghemat uang. Pada pembelajaran
ini guru dapat juga membandingkan energi yag digunakan di Indonesia dapat
lebih hemat dri pada negara yang beriklim dingin. Asyarakat di Indonesia tidak
perlu mengeluarkan dana untuk pemanas, yang dibandingkan dengan musim
salju yang harus menggunakan pemanas. Dengan demikin guru dapat
mengajak siswa untuk mensyukuri bahwa mereka hidup di daerah tropis.
e. Kegiatan pembelajaran Ayo menganalisa, dimaksudkan untuk mengenalkan
keberagaman rumah dan bentuk-bentuk bangun datar. Bentuk-bentuk bangun
datar yang terdapat pada tabel tersebut adalah:
a) Rumah Musalaki (NTT); persegi, trapesium, persegi panjang.
b) Istana Buton; (Sulawesi Selatan); segi tiga, persegi panjang, trapesium,
persegi panjang.
c) Rumah Honai
39 (Papua); setengah lingkaran, persegi panjang.

d) Rumah Adat Rakyat Bengkulu; trapesium, trapesium, persegi, 4 buah


persegi panjang.
f. Ciri-ciri bangun datar yang perlu dikenal siswa adalah:
a) Segi tiga, cirinya memiliki 3 buah sudut.
b) Trapesium, cirinya mempunyai 4 buah sudut, terdapat dua sisi yang
sejajar.
c) Persegi panjang, memiliki 4 sudut 90°, 2 sisi panjang besarnya sama, 2
sisi lebar besarnya sama.
d) Persegi, memiliki 4 sudut 90°, 4 sisinya sama panjang.
g. Sebelum pembelajaran, guru sebaiknya telah memperbanyak bentuk-bentuk
bangun datar yang ada di buku siswa untuk kegiatan “Ayo melakukan”.
Setelah menggunting bentuk-bentuk bangun datar siswa ditugaskan membuat
bentuk-bentuk rumah yang banyak terdapat di sekitar siswa. Guru dapat
mengarahkan agar siswa menyusun bentuk rumah tradisional di sekitar sekolah.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
a. Ilmu Pengetahuan Sosial
Membandingkan rumah rumah adat dan rumah sekarang

Penilaian
Aspek
Sangat Baik Baik Cukup Belum tampak
Mengungkap 4 Mengungkap 3 Mengungkapse Belum dapat
masalah, bahan masalah kurangnya 1 mengungkapka
Permasalahan dinding, masalah n
yang diungkap genting, luas
bangunan dan
tanah
Logis dan Logis tetapi Salah satu dari Belum dapat
sesuai dengan tidak sesuai lodis atau mengemukaka
Opini siswa kondisi saat ini dengan sesuai denngan n pendpt sesuai
keadaan atau keadaan konteks
sebaliknya

Penilaian pengetahuan40pada pelajaran ini mengacu kegiatan pembelajaran poin b,


dengan skor sesuai dengan kaidah penilaian pengetahuan.
b. Matematika
Penilaian tentang pemahaman siswa pada bagung datar dilakukan
sebagaimana penilaian pengetahuan. Materi penilaian dapat mengacu pada
kegiatan pembelajara pon e dan f. sedangkan paa kegiatan menggintung dan
menempel untuk membentuk tampak depan dapat menggunakan
penilaiandengan tabel berikut.

Penilaian
Aspek
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Kesesuaian
bangun datar Semua bentuk 75% - 90%
25% - 74 % ≤ 24 %
dan bangun datar sesuai sesuai
ruang
Letak bangun
Meletakan Meletakan Meletakan Meletakan
datar dalam
secara mandiri dengan dengan dengan
membentuk
dan letak petunjuk tuntunan tuntunan
tampak depan
sesuai verbal secara fisik secara intensif
rumah

2. Tindak lanjut
Sikap hidup hemat energi dalam penggunaan penerangan di siang hari perlu
dibiasakan pada siswa. Kentuk bangunan dan penggunaan kaca jendela perlu
mendpat penekanan pad siswa. Keteladanan guru atas rasa syukur bahwa Bangsa
Indonesia yang hidup di daerah tropis diperlukan agar ditiu siswa.

C. Interaksi dengan Orangtua


Dukungan orang tua dalam pembelajaran ini terutama dalam kegiatan
memperhitungkan bahanbangunan yang digunakan di rumah siswa. Orang tua dapat
membantu dengan memberikan
41 penjelelas kemudahan mencari bahan bangunan saat ini
dibandingkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun rumah kakek dan
nenek mereka.
42
Makanan Indonesia

A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
a. Bahasa Indonesia

3.1. Mengidentifikasi teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pelaku


usaha dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis
4.1.Menyajikan teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pelaku usaha
atau industri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis
b. Ilmu Pengetahuan Alam
3.1.Mendeskripsikan cara penghematan energi listrik dalam kehidupan sehari-
hari.
4.1 Mempraktikkan cara penghematan energi listrik dalam kehidupan sehari-
hari.

2. Indikator
a. Bahasa Indonesia
3.1.2. Menyebutkan poin-poin penting dalam bacaan wawancara dengan
pelaku usaha.
4.1.2 Menuliskan laporan wawancara berdasarkaan teks wawancara yang
dibacanya.
b. Ilmu Pengetahuan Alam
3.1.1. Menyebutkan cara memanfaatkan energi matahari dalam kehidupan
sehari-hari.
4.1.1. Mempraktekan pemanfaatan energi matahari untuk pembuatan makanan.

43

3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati melalui bacaan, gambar, kejadian di lingkungannya.
b. Berdiskusi dengan teman di kelas.
c. Melakukan pemanfaatan sinar matahari.
d. Simulasi wawancara.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Resep-resep makanan Nusantara.
b. Chart tabel makanan seimbang.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan pembelajaran dapat dimulai dengan tanya-jawab tentang berpergian
yang siswa pernah lakukan. Selanjutnya siswa diajak membahas bacaan dan
gambar sebagian makanan Indonesia. Pembahasn dilanjutkan dengan kandungan
gizi makanan seimbang yang cukup mengandung karbohidra, protei, lemak,
mineral, dan vitamin.
b. Siswa dibimbing mengisi tabel sumber zat makanan dengan isian sebagai
berikut:
a) Karbohidrat antara lain terdapat pada; beras, jagung, gandum, ubi kayu,
kentang, sagu, dan sebagainya.
b) Protein antara lain terdapat pada; kacang-kacangan, tempe, tahu, telur,
ikan, daging,, dan sebagainya.
c) Vitamin dan mineral antara lain terdapat pada; sayuran dan buah-
buahan
d) Serat; roti gandum, buah, sayuran segar, kacang-kacangan, tahu, tempe,
bekatul
c. Siswa dibimbing untuk menemukan makanan tradisional di daerahnya, antara
lain adalah nama makanannya, laukpauknya, dan bahan yang diperlukan.
d. Pembahasan selanjutnya adalah tentang makanan kecil atau camilan, termasuk
camilan dari daerah siswa berasal dn di lingkungan sekolah. Hal tersebut
dilakukan untuk mengarahkan pembelajaran tentang camilan yang dijemur,,
untuk menyambung
44 pada pembahasan pemanfaatan tenaga matahari melalui

simulasi wawancara dengan pelaku usaha.


e. Idealnya simulasi wawancara dapat dilakukan jka terdapat mnmal dua orang
siswa yang dapat membaca. Jika hanya terdapat satu siswa yang dapat
membaca, simulasi dapat dilakukan siswa tersebut dengan guru. Jikatidak
terdapat siswa yang bisa membaca, guru dapat membacakan wawancara
tersebut.
f. Point utama laporan wawancara pada pembelajaran ini adalah siswa dapat
menceritakan kembali tentang petunjuk pembuatan sesuatu setelah
mendengarkan atau membaca petunjuk. Dengan demikian bahan pembuatan sale
pisang tidak disertai ukuran/takarannya. Sed angkan urutan pembuatan sedapat
mungkin sesuai dengan urutan pembuatannya. Pemanfaatan cahaya matahari
untuk pembuatan sale pisang ini dibahas agar siswa dapat mengetahui bahwa
perilaku masyarakat di daerah tropis memaanfaatkan cahaya matahari untuk
pembuatan makanan yang dikeringkan. Dengan demikian siswa dapat mendapat
informasi perilaku manusia di daerah tropis.
g. Kegiatan pembelajaran membuat rengginang merupakan kegiatan alternatif
yang memberi pengayaan bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya
lebih cepat dibandingkn teman sekelasnya. Kegiatan tersebut lebih
diperuntukan bagi siswa yang mengikuti ketrampilan tata boga.
h. Pada kegiatan “Ayo mengulas kembali”, siswa dibimbing untuk meringkas
kegiatan pembelajaran, antara lain:
a) Makanan Indonesia yang beraneka ragam
b) Makanan yang seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral, serat, serta lemak.
c) Makanan tradisional daerahku.
d) Melakukan wawancara dan membuat laporannya,
e) Membuat makan tradisional memanfaatkan cahaya matahari.
Sedangkan “yang belum diketahui” siswa dibimbing untuk mengetahui hal-hal
yang belum diketahuinya, sehingga merangsang siswa untuk bertanya kepada
guru, orangtua, ataupun orang dewasa yang lain.
i. Pesan moral yang dapat disampaikan guru pada pembelajaran ini antara lain
adalah agar siswa 45selalu makan maanan yang sehat. Makanan yang sehat
menjadikan tubuh kita juga sehat. Dipesankan juga agar siswa berhati-hati
dengan penyedap dan pewarna makanan.
B. Penilaian dan Tindak Lanjut
1. Penilaian
a. Bahasa Indonesia
Penilaian dilakukan pada saat siswa melakukan simulasi
wawancara dan membuat laporan wawancara.

Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu


Bimbingan
Simulasi Melafalkan Melafalkan Melafalkan Melafalkan
wawancara. dengan benar dengan benar dengan benar dengan benar
lebih dari 75% 75 % - 50 % 50 % - 25 % di bawah 25 %
dialog dengan dialog tokoh. dialog tokoh. dialog tokoh.
benar.
Penyusunan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
laporan bahan dan bahan dan bahan dan bahan dan
proses proses proses proses
pembuatan pembuatan pembuatan pembuatan
sale pisang sale pisang sale pisang sale pisang di
75% atau antara 75% - antara 50% - bawah 25%
lebih benar. 50% atau 25% atau benar.
lebih benar. lebih benar.

b. Ilmu Pengetahuan Alam


Penilaian manfaat cahaya matahari lebih pada penilaian pengetahuan dengan
penilaian penjelasan siswa tentang pemanfaatan cahaya matahari untuk
pembuatan makanan tradisional

2. Tindak Lanjut
Siswa yang dapat menyelesaikan tugas lebih cepat, dapat ditugaskan untuk mencari
makanan-makanan khan dari daearah yang pernah dikunjunginya. Siswa diminta
mengingat oleh-oleh makanan dari daerah yang dikunjunginya. Jika siswa
mengikuti ketrampilan
46 tata boga siswa dapat diminta membuat rengginang atau

makanan kecl (camilan) tradisional, utamanya makanan kecil yang memanfaatkan


cahaya matahari.
C. Interaksi dengan Orangtua
Orangtua atau wali siswa dapat membantu kegiatan pembelajaran antara lain dengan
memperkenalkan makanan-makanan tradisional di lingkungan sekitar rumah. Jika orang
tua pendatang dari daerah lain orangtua atau wali memperkenalkan juga makanan yang
berasal dari suku orangtua siswa. Guru beerja sama dengan orangtua dapat juga
mengembangkan kerja samauntuk membawa bekl makanan khas atau mekanan
tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

47
EVALUASI

Kegiatan evaluasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu refleksi dan penilaian. Pada
refleksi siswa diharapkan dapat mengisi ceklist untuk tentang dilakukan pada tema ini.
Sedangkan penilaian dilakukan untuk menilai sejauh manan siswa telah dapat menguasai
materi pembelajaran yang diharapkan dari kompetensi dasar dari sub tema ini.
Pelaksanaan refleksi dapat dilakukan siswa secara mandiri atau dengan bantuan guru.
Bagi sisw yang telah dapat membaca guru dapat menugaskan siswa untuk mengisi langsung
ceklist tersebut disertai yanyajawab tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Diharapkan
guru pada saat tanya jawab tersebut mengacu pada kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa. Dari tanya jawab tersebut diharapkan siswa dapat menyadari hal-hal yang perlu
dietahui lebih lanjut oleh mreka.
Dikarena keberagaan kemampuan potensi akademiknya, ada kemungkinan siswa tidak
dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, dalam hal ini guru dapat melakukan
penyesuaikan kebutuhan belajar siswa sesuai dengan hasil asesmen yang akurat. Assesmen
yang dilakukan guru hendaknya melalui tahapan yang sistimatis sehingga memperoleh
gambatan yang sebenarnya tentang kebutuhan dan potensi belajar siswa.
Demikia pula jika siswa kurang dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik, guru
dapat melakukan memandu siswa melakukan refleksi dengan berkomunikasi dengan siswa
disertai observasi yang berhubungan dengan kemampuan siswa. Hal tersebut dapat juga
dilakukan guru pada saat melakkukan peniaian hasil belajar, guru dapat memberikan soal
tersebut secara langsung, dibaakan, ataupun melalui pengamatan dan penilaian lainnya agar
guru memperoleh informasi yang akurat tentang kemampuan siswa.
Jika diperlukan guru dapat menambahkan dan mengembangkan penilaian yang ada
dibuku siswa. Penilaian yang ada di buku sisw merupakan inspirasi untuk memperoleh
informasi yang akurat sejauh mana keberhasilan siswa belajar sesuai dengan kompetensi
48
dasar yang telah ditetapkan. Adapun jawaban yang diharapkan diberikan siswa adalah:
I. Pilihan Ganda
1. C (mengungah kegiatan kesenian Indonesia)
2. C (menyebar berita bohong (hoax)
3. a (daerah pantai) dari Aceh Nanggro Darusalam
4. b (petani)
5. d (pantai)
6. B (menembus kaca)
7. B (matahari merupakan sumber panas)
8. C (memperkenalkan diri)
9. A (mengucapkan terima kasih)
10. C (kesenian daerah yang dipengaruhi kesenian asing)
II. Isian singkat
1. Sebuah segitiga
2. Sebuah jajaran genjang
3. Sebuah persegi panjang
4. Sebuah persegi panjang
5. Dua buah persegi
6. Sesuai dengan daerah siswa

Bentuk soal penialai di atas merupakan bentuk tes obyektif sehingga setiap jawaban yang
benar diberi nilai 1. Nilai perolehan siswa dilakukan dengan rumus

jawabanyangbenar
x 100
Nilai perolehan siswa = 20

Guru dapat menambahkan kegiatan pembelajaran dengan sebuah projek yang dilakukan
dalam kelompok. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan kerjasama dengan orangtua. Jika
fasilitas dan sumberdaya tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah cukup memadai,
kegiatan tersebut dapat meibatkan tehnologi informatika. Beberapa permasalahan yang
dapat dijadikan topik antara lain adalah:
1. Membuat video menggunakan seluler tentang kesenian daerah yang diunggah ke
media sosial
49
2. Membuat video memasak makanan tradisional yang diunggah ke media sosial
3. Membuat tip mengatsipasi permusuhan yang muncul dari media sosial
4. Dan topik-topik lainnya.
50
SUB TEMA 2

POTENSI ALAM INDONESIA

PKn
1.3Menyadari adanya potensi ancaman
IPS
terhadap negara terkait kemajuan IPTEKS
3.2. Memahami kegiatan manusia dalam
dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
PJOK hubungannya dengan Bahasakondisi (geografis,
Indonesia
2.3 Menampilkan sikap untuk menangkal Matematika
3.3 MengetahuiIPA prosedur variasi gerak dasar kelembagaan sosial, ekonomi,
3.1Mengidentifikasi pendidikan,
teks laporan hasildan
potensi ancaman terhadap negara terkait 3.2 Memahami pemanfaatan
3.2 Mengidentifikasi
ayunanlengan sifat-sifat
mengikuti irama (ketukan) budaya) dalam dinamika
wawancara sederhana interaksi
Seni dengan
Budaya
dengan pelaku usaha
kemajuan IPTEKS dalam bingkai bentuk bangun datar dalam
cahaya dalam
tanpa/dengan kehidupan
musik dalam aktivitas gerak lingkungan alam pada
dalam bahasa masa
3.5 perjuangan
Mengenal
Indonesia, baik lisan maupun
BhinnekaTunggal Ika kehidupan sehari-hari
sehari-hari
ritmik sederhana sesuai dengan kemampuan
Potensi mengisi
tuliskemerdekaan pementasan tari
3.3Menjelaskan potensi ancaman terhadap Alam Indonesia 4.2Menerapkan pemanfaatan
4.2.Mendemonstrasikan
4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar 4.2 Menceritakan
4.1Menyajikankegiatan
teks manusia
hasildalam
4.5Melakukan
laporan wawancara
negara terkait kemajuan IPTEKS dalam bentuk bangun datar dalam
pembuktian
ayunan lengansatu sifat cahaya.
mengikuti irama (ketukan) hubungannya
sederhanadengan kondisi
pelaku(geografis,
denganpementasan tariatau industri
usaha
bingkai BhinnekaTunggal Ika kehidupan sehari-hari
tanpakehidupan
atau dengansehari-hari
musik dalam akktifitas kelembagaan sosial,Indonesia,
dalam bahasa ekonomi, pendidikan, dan
baik lisan maupun
4.3 Membuat tulisan sederhana tentang
gerak ritmik sederhana sesuai kemampuan budaya)
tulisdalam dinamika interaksi dengan
potensi ancaman terhadap negara terkait
lingkungan alam,pada masa perjuangan
kemajuan IPTEKS dalam bingkai
mengisi kemerdekaan
BhinnekaTunggal Ika

Pada sub tema ini diharapkan siswa memiliki kebanggaan akan potensi alam Indonesia.
Potensi alam tersebut dapat berupa keindahan alam, potensi pertambangan, hasil bumi dan
hasil bumi. Kebanggaan tersebut dapat dimulai dengan melihat gambar-gambar di buku
siswa. Kegiatan selanjutnya dapat dilakukan dengan membaca bacaan di bawah gambar-
gambar tersebut.

Guru selanjunya dapat mengadakan tanya jawabtentang potensi alam di wilayah di


sekitar siswa atau sekolah. Kegiatan tersebut sebagai pembuka pembelajaran pertama yaitu
tentang Tumbuhan.

51
52
TUMBUHAN
A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
a. Bahasa Indonesia

3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pelaku


usaha dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.
4.1 Menyajikan teks laporan hasil wawancara sederhana dengan pelaku usaha
atau industri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis.

b. Ilmu Pengetahuan Sosial

3.2. Memahami kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi


(geografis, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan alam pada masa perjuangan mengisi
kemerdekaan.
4.2 Menceritakan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi
(geografis, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan alam,pada masa perjuangan mengisi
kemerdekaan.

2. Indikator
a. Bahasa Indonesia
3.1.3. Menyebutkan bagian-bagian wawancara pada teks wawancara sederhana.
3.1.3. Menyebutkan tokoh dan kegiatannya pada teks wawancara sederhana.
4.1.3. Menunjukan bagian-bagian wawancaa pada teks wawancara sederhana.
4.1.4. Membuat laporan wawancara sederhana secara lisan atau tertulis
wawncara sederhana.

b. Ilmu Pengetahuan Sosial


3.2.4. Menyebutkan kegiatan manusia dalam hubungan geografis dalam
interaksi dengan
53 lingkunngannya.
4.2.3. Menceritakan kegiatan manusia dalam hubngannya geografis dalam
interaksi dengan lingkunngannya.
3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati melalui membaca dan mengamati gambar.
b. Simulasi wawancara.
c. Membuat laporan wawancara.
d. Mencari informasi tentang lingkunngan sekitar siswa.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Poster aneka tanaman di Indonesia.
b. Buku siswa.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Siswa membaca pembukaanb tema 2 dan pengantar pembelajaran satu yang
dilanjutkan dengan melakukan kegiatan pengelompokan hasil hutan atau hasil
pertanian. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa mengetahui keragaman hayati
Nusantara. Guru dapat memberi penguatan bahwa hasil pertanian dan hasil
hutan tersebut merupakan sebagian dari keragaman hayati. Dengan demikian
diharapkan membankitkan kebanggaan siswa sebagai Bangsa Indonesia.
b. Bacaan pada kegiatan “Ayo membaca” merupakan informatif kegiatan
manusia dalam bercocok tanam yang menyesuaikan dengan kondisi geografis
dan keadaan alamya. Siswa yang dapat membaca diminta untuk membaca
dengan lantang secara bergantian.
c. Pada kegiatan pembelajaran “Ayo mencari tahu”, guru dapat menjelaskan
secara singkat yang dilanjutkan dengan siswa menuliskan manfaat hutan, akibat
hutan gundul, dan cara pelestariaanya. Informasi yang perlu diketahui siswa
antara lain adalah:
a)Manfaat hutan bagi kehidupan antara lain;
i. Sumber kehidupan masyarakat sekitarnya, misalnya rantingnya di
buat kayu bakar.
ii. Mencegah banjir, karena adanya tanaman iar dapat meresap ke
dalam 54
tanah.
iii. Mencegah tanah longsor, karena akar mencengkam tanah lebih kuat
iv. Menghasilkan oksigen,
b) Akibat htan gundul antara lain:
i. Banjir, karena air hujan tidak masuk ke dala tanah tetapi mengalir
langsung ke daerah yang leebih rendah.
ii. Kekeringan, karena tidak ada air yang masuk ke dalam tanah
mengakibatkan sumber air kering.
iii. Tanah longsor, tanpa akar pohon tanah tidakmemiliki pengikat
iv. Udara semakin panas, karena penghasil oksigen semkin berkurang
c) Cara pelestarian hutan antara lain
i. Tidak menebang pohon di hutan secara sembarangan
ii. Menanam kembali pohon-pohon di hutan.
iii. Tidak membuang sampah sembarangan di dalam hutan.
iv. Mencegah kebakaran hutan.
d. Pada kegiatan berdiskusi guru dapat membantu dengan pertanyaan-pertanyaan
yang memancing siswa untuk menemukan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan
pembatu antara lain:
a) Tanaman yang banyak ditananam di halaman rumah penduduk, di jalan,
ataupun di kebun.
b) Cara pendudukmemanfaatkan tanaman tersebut dengan
kemungkinannya antara lain:
i. Dimakan,
ii. Sebagai obat,
iii. Sebagai hiasan agar rumah tampak asri,
c) Jawaban pertanyaan nomor 3 dapat menggunakan informasi jawaban
pertnyaan nomer 3, tetapi siswa diarahkan untuk membuat jawab
dengan pemanfaatan secara umum.
e. Kegiatan “Ayo bermain peran” dilakukan oleh dua orang siswa. Nama dalam
percakapan ini dapat diubah menurut jenis kelamin siswa yang melakukan
kegiatan bermain peran tersebut Jika kedua siswa laki-laki, maka Bu Evi dapat
diganti menjadi nama seorang pia, misalnya Pak Ahmad, adapun jika kedua
siswa perempuan Rizal dapat diganti dengan Farida. Nomor yang terdapat pada
akhir pertanyaan 55pewawancara dimaksudkan untuk mempermudah siswa
menentukan bagian wawancara. Bagian wawancara tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Nomor 1 adalah bagian pembuka yang dilakukan pewawancara untuk
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud wawancara yang
akandilakukan.
b) Nomor 2 sampai 5 adalah pertanyaan inti dari wawancara tersebut.
Pertanyaan disesuaikan dengan data yang hendak dikumpulkan
pewawancara.
c) Perkataan nomor 6 merupakan penutup dari wawancara.
Siswa diminta untuk memberikan nomer atau menuliskan pertanyaan atau
perkataan yang dilakukan pewawancara. Selanjutnya guru dapat
melakukan variasi pembelajaran dengan mengganti pertanyaan atau perkataan
pada topik wawancara yang lain.
f. “Ayo cari tahu” nerupakan kegiatan siswa untuk mengenali ingkungan
sekitarnya. Tanaman yang dibahas pada kegiatan pembelajaran ini dapat
berupa hasil pertanian yang banyak ditanam, tanaman hias dan toga, maupun
tanaman lainnya yang sedang populer di sekitar sekolah.
g. Kegiatan “Ayo laporkan” siswa melakukan tugas melaporkan hasil wawancara
secara sederhana simulasi wawancara yang dilakukan. Pada pelaporan bahan
pembuatan kripik bayam ditekankan pada nama-nama bahan, sedangkan ukuran
bahan belum diutamakan, kecuali pada siswa yang mengikuti ketrampilan tata
boga.
Urutan cara pembuatan keripik bayam, siswa ditugaskan menuliskan secara
berurutan sesuai dengan wawancara yang dilakukan. Guru dapat
mengembangkan berbagai variasi pembelajaran yang sesuai dengan kebuthan
siswa, misalnya pada kelompok siswa dengan ketrampilan tata boga, kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan di ruang ketrampilan disertai praktek pembuatan
keripik bayam.
B.Penilaian dan Tindak Lanjut
1. Penilaian
a. Penilaian diskusi

Penilaian
56
Aspek Perlu
Baik cukup
Bimbingan
Mengajukan Dua atau lebih dalam Satu Belum tampak
pertanyaan ▪ Keberani bertanya kemampuan dapat
▪ Pertanyaan jelas mengajukan
▪ Sesuai permasalahan pertanyaan
Kemampuan Dua atau lebih Satu Belum tampak
menjawab ▪ Jawaban sesuai kemampuan dapat
permasalahan menjawab
▪ Kalimat jelas
▪ Menjawab dengan
tenang
Menghargai Dua atau lebih Satu Belum tampak
pendapat/ ▪ Tidak memotong kemampuan menghargai
pertanyaan pendapat/ pertanyaan pedapat teman
teman.
▪ Sabar menunggu
teman bertanya/
berpendapat.
▪ Tidak mengecam
pendapat/ pertanyaan
teman.

b. Ilmu pengetahuan sosial


a) Mejelaskan minimal 2 manfaat hutan
b) Mejelaskan minimal 2 akibat hutan gundul
c) Menyebutkan minimal 2 cara pelestarian hutan
d) Menyebutkan tanaman sesuai keadaan geografi
Alternatif jawaban dapat seseuai dengan kegiatan pembelajaran poin c pada
pembelajaran ini.
c. Bahasa Indonesia
a) Penilaian wawancara

Penilaian
Aspek
Baik Cukup Belum tampak
Memenuhi 2 aspek:
57
Memenuhi 1
Simulasi ▪ Melafalkan jelas Belum dapat
aspek
▪ Isi sesuai
Memenuhi 2 aspek:
Menunjukan ▪ Pembuka Memenuhi 1
Belum dapat
bagian wawancara ▪ Inti aspek
▪ penutup
▪ Judul wawancara
Memenuhi 1
Menyusun lapodan ▪ Kalimat jelas Belum dapat
aspe
▪ Laporan lengkap

2. Tindak Lanjut
Siswa yang dapat menyelesaikan lebih cepat dibandingkan dengan teman-teman
di kelasnya dapat diberikan materi tambahan “Tahukah kamu’ dengan bacaan
“Bunga Bangkai”. mater ini dapat juga dijadikan “pintu masuk” pada pembahasan
tanaman-tanaman langka yang tumbuh di hutan Indonesia, misalnya, suweg (bunga
bangkai Amorphophallus titanum Becc); , kantong semar, cendana, dan
tanaman lainnya.

C. Interaksi dengan Orangtua


Partisaipasi orang tua diharapkan antara lain adalah dengan membantu siswa
mencari tanaman-tanaman yang banyak terdapat di rumahnya. Orang tua diminta
untuk membantu menjelaskan manfaat dari tanaman tersebut.

58
Hewan

A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
a. Ilmu Pengetahuan Sosial

3.2. Memahami kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi (geografis,


kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dalam dinamika
interaksi dengan lingkungan alam pada masa perjuangan mengisi
kemerdekaan.
4.2 Menceritakan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kondisi
(geografis, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan alam,pada masa perjuangan mengisi
kemerdekaan.
b. Matematika

3.2. Memahami pemanfaatan bentuk bangun datar dalam kehidupan sehari-hari.


4.2. Menerapkan pemanfaatan bentuk bangun datar dalam kehidupan sehari-hari
& IPA.

2. Indikator
a. Ilmu Pengetahuan Sosial
3.2.5. Menyebutkan hewan-hewan yang dipelihara manusia di daerah tropis
4.2.4. Memilah hewan hewan langka dan hewan peliharaan yang hidup di
Indonesia
b. Matematika
3.2.2. Menyebutkan cara menghitung luas bangun datar persegi panjang
4.2.2. menghitung luas bangun persegi dalam pemanfaatannya pada kehidupan
sehari-hari.
59

3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati dengan membaca dan melihat gambar.
b. Mencari informasi.
c. Menghitung luas persegi panjang.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Gambar-gambar hewan langka dari Indonesia.
b. Chart cara menghitung luas persegi panjang.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Setekah membaca pengantar pembelajaran, guru elakukan tanyajawab dengan
siswa tentan hewan hewan yng banyak dipelihara masyarakat di sekitar tempat
tinggl siswa, dapat jugahewan yang dipelihara keluarganya. Siswa diminta
pendapatnya tentang hewan-hewan itu. Kegiatan pembelajaran dapat
dilanjutkan dengan membahas makna hewan langka, yang berari hewan
tersebut sangat sedikit dan dilindungi. Sebaiknya tidak dipelihara secara
perorangan. Penekanan pada perilaku negatif manusia untuk menguasai dan
membanggakan jika memiliki binantang langka perlu mendapat perhatian
guru. Diharapkan dengan tanya jawab dan diskusi.
b. Tugas mengisi tabel asal binatang langka dapat dilakukan dengan diskusi
kelompok, tanya-jawab dengan arahan guru. Jika fasilitas sekolah
memungkinkan atau siswa memiliki telephn seluler cerdas, guru dapat
membimbing siswa mencari informasi. Isian siswa merupakan provinsi
ataupun pulau di mana binatang tersebut terdapat. Isian yang diharapkan
adalah sebagai berikut;
a) Anoa di Pulau Sulawesi,
b) Cendrawasih di Papua,
c) Komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur,
d) Kera Bekatan di Pulau kalimantan,
e) Orang utan di Pulau Sumatra dan Pulu Kalimantan,
f) Badak Jawa di ujung Kulon \prvinsi Banten Pulau Jawa,
g) Ayam Bekisar di Jawa Timur.
60

c. Setelah membaca manfaat hewan bagi manusia, guru dapat melakukan tanya-
jawab dengan siswa dengan pemanfaatan tenaga binatang bagi kehidupan
manusia. Pembahasan ini dapat dilakukan dengan membandingkan
penggunaan tenaga hewan pada masa lalu dan penggantannya dengan mesin
pada saat ini, misalnya, pedati yang menggunakan kuda atau kerbau saat ini
banyak digantikan dengan truk, mobil, bahkan sepeda motor dpat dimodifikasi
menjadi pengganti pedati
d. Pada pembelajara yang berfokus pada matematika, guru dapat mengingatkan
kembali tentang pengubinan pada siswa. Siswa diingatkan kembali rumus
mencari luas persegi adalah panjang x lebar.Selanjutnya siswa menghitung
luas dengan jawaban sebagai berikut:
a) Luas kandang kelinci = 2 m x 1 m = 2 m²
b) Luas kandang burung kacamata = 50 cm x 40 cm = 200 cm²
c) Luas kandang kambing = 5 m x 3 m = 15 m²
d) Luas kandang jalak bali = 6 m x 4 m = 24 m²
e) Luas kolam ikan mas = 12 m x 6 m = 72m²
Bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas mencari luas persegi
panjang lebih cepat dari teman-teman sekelasnya, guru dapat
melakukan pengayaan antara lain dengan:
a) Memberi soal sejenis dengan nilai panjang dan luas lebih
besar dari soal yang telah dikerjakan.
b) Menghitung keliling persegi panjang yang dihubungkan
dengan menghitung panjangnya bahan yang dibutuhkan
untuk membuat pagar kandang.
c) Menghitung bentuk-bentuk bidang datar lainnya, misalnya
persegi,segitiga dan sebagainya.
d) Menghitung luas dengan satuan ukuran yang berbeda,
misalnya meter dipadukan dengan centimeter.

e. Resume pada ‘Ayo mengulas kembali” siswa diharapkan dapat menyimpulkan


antara lain:
a) Hewan61langka yang hanya terdapat di Indonesia, jumlahnya tinggal
sedikit.
b) Binatang langka itu harus dilindungi dari kepunaham.
c) Binatang dapat membantu pekerjaan manusia.
d) Luas persegi panjang adalah panjang x lebar.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
a. Peniaian IPS antara lain dilakukan dengan tanya-jawab dengan siswa untuk
memahami lntas waktu pemanfaatan hewan oleh manusia. Selain sebagai
konsumsi guru juga melakkukan penilaian pemanfaatan tenaga hewan oleh
manusia.
Pada penilaian asal hewan langka, setelah selesai mengerjakan tabel, siswa
diminta untuk menyebutkan kembali asal hewan langka tersebut dengan
penilaian:
a) Nilai 3; jika siswa dapat menyebutkan benar secara mandiri,
b) Nilai 2; jika menyebutkan dengan benar setelah diberi petunjuk guru.
c) Nilai 1; jika siswa tidak bisa menjawab.
Perolehan nilai didapat dari jumlah perolehan nilai siswa dibagi dengan jumlah
soal dikali tiga.
b. Guru hendaknya melakukan penilaian matematika bukan hanya melihat hasil
akhir dari jawaban siswa. Guru juga harus melihat cara siswa menyelesaikan
tugas. Guru hendaknya melakukan penilaian pada setiap nomer dengan kriteria
sebagai berikut;
a) Nilai 4 jika, menjawab benar dengan cara yang benar.
b) Nilai 3 jika, menjawab salah tetapi dengan cara yang benar.
c) Nilai 2 jika, menjawab benar tetapi dengan cara yang salah,
d) Nilai 1 jika, jawaban salah dan cara menjawabnya juga salah.
e) Nilai akhir dihitung dengan cara menjumlah perolehan nilai siswa dibagi
dengan nilai kemungkinan nilai perolehan maksimal.

2. Tindak Lanjut
Pelestarian hewan langka merpakan salah satu hal yang perlu dinjurkan
kepada siswa. Guru 62
mengajak siswa untuk tidak memelihara hewan langka. Jika
siswa mempunyai potensi untuk memelihara hewan sebagai hobi, guru dapat
mengarahkan siswa untuk memelihara (beternak) hewan yang sedang populer saat
itu; misalnya, burung kenari, lovebird, dan sebagainya.
Kemampuan siswa untuk mencari luas bidang datar perlu dikembangkan
bekerja sama dengan guru ketrampian. Peningkatan kemampuan menghitung luas
dapat dikaitkan dengan bidang pekerjaan di ketrampilan, misalnya menghitung
kain pada kriya tekstil dan tata busana, luas benda kerja pada kriya kayu, dan
sebaginya.

C. Interaksi dengan Orangtua


Keterlibatan siswa dalam kegiatan keluarga sehari-hari diperlukan agar siswa
terbiasa hidup bermasyarkat. Demikian pula dalam pemeliharaan binatang yang
dimiliki keluarga.

63
Perairan Indonesia

A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
a. Pendidikan Kewarganegaraan

1.3. Menyadari adanya potensi ancaman terhadap negara terkait kemajuan


IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika.
2.3. Menampilkan sikap untuk menangkal potensi ancaman terhadap negara
terkait kemajuan IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika.
3.3. Menjelaskan potensi ancaman terhadap negara terkait kemajuan IPTEKS
dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika.
4.3. Membuat tulisan sederhana tentang potensi ancaman terhadap negara
terkait kemajuan IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika.

b. Ilmu Pengetahuan Alam

3.2. Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.


4.2. Mendemonstrasikan pembuktian satu sifat cahaya.

2. Indikator
a. PendidikanKewarganegaraan
1.3.2. Menyebutkan manfaat-manfaat positif tehnologi untuk menjaga
kesatuan bangsa.
2.3.1 Menyebutkan pemanfaatan kemajuan tehnologi untuk menangkal
64
ancaman kesatuan bangsa.
3.3.2. Menybutkan potensi ancaman terhadap kesatuan bangsa yang berasal dari
lautan.
4..3.2. menyusun kalimat sederhana tentang pengaruh negatif dan cara
menanggalnya kemajuan tehnologi.

b. Ilmu Pengetahuan alam


3.3.3. Menyebutkan bahwa cahaya merambah membentuk garis lurus.
4.3.2. Mengidentifikasi pemanfaatan sifat cahaya merambah garis lurus pada
kehidupan manusia.

3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati dengan membaca, mendengarkan, dan melihat peta dan gambar.
b. Diskusi dan kerja kelompok,
c. Menganalisa potensi ancaman terhdap NKRI dan penanggulangannya.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Peta Indonesia
b. Tanda panah dari kertas dengan double tape di bagian belakang.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Setelah membaca bacaan pembuka pembelajaran 3, siswa diminta
memperhatikan Peta Indonesia. Guru dapat meminta pendapat siswa lebih
tentang laut-laut yang terdapat di wilayah Indonesia. Guru perlu juga
mengunjukan posisi Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, juga daratan Asia,
Klimantan bagian Utara, Australia, dan Timor Leste, dengan demikian siswa
dapat melihat potensi-potensi penyusupan ke willayah Indonesia.
b. Pembelajaran akan lebih menarik jika guru menggunakan peta di papan tulis.
Guru dan siswa di kelas dapat mengadakan aktifitas memasang tada panah
sebagai kemungkinan penyusupan yang dapat dilakukan. Beberapa tempat yang
mungkin dapat disususpi
65 anatara lai adalah:
a) Selat Malaka
b) Laut Cina Selatan
c) Laut Sulawesi
d) Lautan Pasifik
e) Laut Arafura
f) Lautan Indonesia
g) Dan tempat-tempat lainnya
Aktifitas dapat dikembangkan dengan mencari potensi penyusupan dari darat.
Tanya-jawab dapat dilanjutkan kemungkinan cara penyusupa. Guru dapat
mengarahkan bahwa kemunginan penyusupan dapat dilakukan antaa lain
melalui darat dan udara, sehingga pengawasan lauta dan udara di Indonesia
sangat diperlukan dengan menggunakan berbagai peralatan.
c. Memperbandingkan penggunaan lampu sorot pada masa perang dunia II dan
saat ini merupakan salah satu cara memberikan pemahaman pada siswa bahwa
kemajuan ilmu dan tehnologi menjadikan sustu pekerjaan labih mudah dan
menggunakan tenaga yang lebis sedikit. Sebagai gambaran pada lampu soro
masa lalu lebih besar dan berat serta dioperasikan oleh orang yang lebih banyak
d. Pengenalan tehnologi pertahanan dilanjutkan dengan memperkenalkan peralatan
yang saat ini banyak digunakan; antara lain adalah:
a) Radar, yang berfungsi mengenali benda bergerak atau tidak bergerak
yang memasuki wilayah Indonsei dapat digunakan untuk mengenali
adanya penyusupan.
b) Pesawat terbang, sepadai wahana transportasi udara dapat juga
digunakan untuk mematau keadaan suatu daerah dari udara dan
digunakan mengangkut pasukan (tentara) dengan cepat dari satu
daerah ke daerah lainnya.
c) Jaringan komputer yang berfungsi sebagai alat memproses data, dapat
digunakan untuk mengierim berita melalui internet, mengontrol
peralatan, mengendalikan peluru kendali (rudal).
d) Kapal laut, sebagai alat angkutan laut dapat uga difungsikan untuk
memantai keamanan laut Indonesia.
e) Kapal selam, fungsinya mengawasi keadaan laut Indonesia dari dasar
laut, dapat
66 juga difungsikan untuk menyerang musuh yang masuk

melalui laut Indonesia.


e. Peralatan yang menggunakan tehnologi maju pada saat ini dapat juga
ditemukan dan digunakan oleh siswa tunagrahita. Peralatan tersebut antara lain
dapat digunakan sebagai hiburan dan alat komunikasi. Siswa ditugaskan mengisi
Tabel 2.3. dengan kegiatan yang pernah mereka lakukan dengan peralatan-
peralatan tersebut, baik kegiatan yang positif maupun yang negatif. Seanjutnya
guru dapat menngarahkan siswa untuk menggunakan alat-alat tersebut pada hal-
hal yang postif, antara lain adalah:
a) Membatasi penggunaan baik dalam waktu maupun kegiatanya.
b) Menggunakan telepon seluler untuk saling bertukar informasi atau
mencari informasi. Telepon seluler juga dapat juga untukalat hiburan,
tetapi perlu memperhatikan waktu penggunaannya.
f. Selain mengamati gambar 2.4., guru dappat juga mempersiapkan gambar-
gambar keindahan laut atau pantai di wilayahnya untuk memperkaya
pengetahuan siswa akan daerahnya. Guru dapat melakukan tanya jawab tentang
pengelaman siswa tentang daerah wisata yang pernah dikunjungnga. Siswa
diminta untuk bercerita kegiatan-kegatan yang mereka lakukan di daearh wisata
(terutama wisata laut). Dengan demikian guru dapat melanjutkan pembelajaran
dengan tanya jawb tentang pelayanan yang bisa peroleh di daerah tersebut.
Pelayanan yang dilakukan penduduk sekitar daerah wisata tersebut merupakan
peluang kerja bagi penduduk di daerah tersebut. Peluang pekerkaan yang
terdapat di wilayah tersebut antara lain adalah terkait dengan;
a) Penginapan;
b) Makanan;
c) Hiburan; misalnya menyelam, beperahu, dan sebagainya;Kerajinan
tangan yang dapat dijadikan kenangan

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian 67

a. Pendidikan Kewargaanegaraan
Penilaian yang dilakukan pada Pendidikan Kewarganegaraan antara lain
adalah pada;
1) Analisis siswa dalam pemanfaat tehnologi pada bidang keamanan
negara.

Perlu
Aspek Sangat baik Baik Cukup baik
Bimbingan
Menyebutkan Menyebutkan Belum dapat
Potensi Menyebutkan 1
lebih dari 3 2 -3 daerah menyebutkan
wilayah daerah potensi
daerah potensi potensi daerah potensi
penyusupan penyusupan
penyusupan penyusupan penyusupan
Penggunaan
Menyebutkan Belum dapat
tehnologi Menyebutkan Menyebutkan 1
lebih dari 3 menyebutkan
untuk 2-3 peraalatan peraalatan
peraalatan peraalatan
pertahanan pertahanan. pertahanan.
pertahanan. pertahanan.
negara

2) Penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan mereka dalam penggunaan


tehnologi saat ini, terutama tehnologi komunikasi untuk menjaga NKRI.

Perlu
Aspek Sangat baik baik Cukup baik
Bimbingan
Penggunaan
yang Menyebutkan
Menyebutkan 2 Menyebutkan 1 Belum dapat
seharusnya lebih dari 2
penggunaan penggunaan menyebutkan
tidak penggunaan

dilakukan
Menyebutkan
Penggunaan Menyebutkan 2 Menyebutkan 1 Belum dapat
lebih dari 2
yang positif penggunaan penggunaan menyebutkan
penggunaan

b. Ilmu Pengetahuan Alam


Sifat cahaya yang68 merambah membentuk garis lurus dan pemìanfaatnya
merupakan materi yang harus dinilai pada tema ini. Penilain praktek
pembuktian dengan lampu senter pada diulas dan dipergunakan kmpali pada
pembelajaran ini.

Perlu
Aspek Sangat baik baik Cukup baik
Bimbingan
Melakukan
dengan Belum dapat
Dapat Melakukan
Mempersiapk memberi mengenal alat
melakukan dengan
an alat contoh alat yang
sendiri petunuk lisan
yang diperlukan
diperlukan
Melakukan
Dapat
dengan Belum dapat
melakukan Melakukan
Melakukan memberi mengenal alat
sendiri dengan dengan
percobaan contoh alat yang
sebagian petunuk lisan
yang diperlukan
langkah benar
diperlukan
Dapat Dapat
Dapat membuat membuat
membuat kesimpulan kesimpulan
Belum dapat
Menarik kesimpulan sederhana sederhana
membuat
kesimpulan sederhana dengan dengan
kesimpulan
dengan benar bantuan bantuan
secara mandiri pertanyaan melengkapi
guru kalimat

2. Tindak Lanjut 69
Penekanan pemanfaatan peralatan yang menggunakan tehnologi terkini
perlu mendapat pengawasan danbimbingan guru agar siswa dapat
menggunakannya secara baik. Hal-hal yang terkait dengan pornografi,
penyebaran berita boong dan fitnah (hoax), menyebar pemusuhan perlu
ditekankan agar dihndari oleh siswa.

C. Interaksi dengan Orangtua


Kerja sama dalam memantau penggunaan komputer dan telepon seluler pelu
pengawasan yang intensif oleh guru dan orang tua. Guru perlu melakukan koordinasi
denngan oreng tua dalam hal tatacara penggunaan telepon seluler terutama di sekolah.

70
Hasil Tambang dan Mineral

A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
a. Pendidikan Kewarganrgaraan

1.3. Menyadari adanya potensi ancaman terhadap negara terkait kemajuan


IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
2.3. Menampilkan sikap untuk menangkal potensi ancaman terhadap negara
terkait kemajuan IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
3.3. Menjelaskan potensi ancaman terhadap negara terkait kemajuan IPTEKS
dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
4.3. Membuat tulisan sederhana tentang potensi ancaman terhadap negara
terkait kemajuan IPTEKS dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
b. Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

3.3. Mengetahui prosedur variasi dan kombinasi gerak dasar langkah kaki dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak ritmik sederhana .
4.3. Mempraktikkan variasi gerak dasar ayunan lengan mengikuti irama
( ketukan) tanpa atau dengan musik dalam akktifitas gerak ritmik sederhana
sesuai dengan kemampuan.

2. Indikator
a. Pendidikan Kewarganegaraan
1.3.2. Menyebutkan
71 manfaat-manfaat positif tehnologi untuk menjaga
kesatuan bangsa.
2.3.1 Menyebutkan pemanfaatan kemajuan tehnologinuntuk menangkal
ancaman kesatuan bangsa.
3.3.2. Menyebutkan potensi ancaman terhadap kesatuan bangsa yang berasal
dari lautan.
4.3.2. Menyusun kalimat sederhana tentang pengaruh negatif dan cara
menanggalnya kemajuan tehnologi.
b. Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
3.3.2. Menghitung 1 - 8 gerakan senam dengan irama yang benar.
3.3.3. Menyebutkan gerakan senam yang disertai hitunhan senam irama dengan
benar.
4.3.1. Mengikuti gerakan senam sesuai dengan contoh yang diberikan guru.
4.3.2. Melakukan gerakan senam sesuai hitungan yang diberikan guru.
4.3.3. Melakukan gerakan senam sesuai irama secara mandiri.
3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati dengan membaca dan mengamati gambar.
b. Berdiskusi dengan teman sekelas.
c. Menganalisa bahan bakar dan bahan pembuat kendaraan.
d. Mempraktekan senam irama sederhana.
4. Media dan Sumber Belajar
a. Miniatur atau gambar kendaraan.
b. Tongkat untuk ketukan waktu senam.
c. Gambar-gambar gerakan senam yang akan dilakukan ( dapat diambil dari buku
siswa).
5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Ditunjukan gambar-gambar atau miniatur kendaraan dan bacaan pengantar
pembelajaran, guru melakukan tanya-jawab dengan siswa di kelas tentang;
a) Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan peralatan tersebut. Bahan
baku tersebut anatara lain menggunakan logam, kayu, kaca, dan
sebagainya yang sebagian bahan bakunya dapat ditambang dan
merupakan hasil bumi Indonesia
b) Bahan bakar
72 yang digunakan untuk memproduksi peralatan tersebut.

Bahan bakar yang mukin digunakan untuk mejalankan pabrik tersebut


antara lain adalah batubara, minyak bumi, dan gas yang dapat diperoleh
di bumi indonesia.
c) Bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan peralatan tersebut.
Umumnya peralatan tersebut menggunakan minyak bumi.
d) Penggunaan bahan bakar pada kehidupan sehari-hari.
Tanya jawab tersebut mengarahkan siswa memperoleh pemahaman pentingnya
bahan tambang bagi kehidupan manusia.
Jika bisa mendapatkan, guru bisa menggunakan berita-berita di media masa
tentang pertambangan ilegal dan pertambangn yang banyak dilakukan oleh
perusahaan asing. Siswa tunagrahita ringan yang bisa membaca ditugaskan
membaca lantang berita tersebut. Bacaan dibaca siswa setiap paragraf. Guru
membimbing siswa di kelas untuk memahami isi berita tersebut. Tanya-jawab
guru dan siswa diarahkan agar siswa menyadari tentang;
a) Manfaat yang tidak maksimal untuk Indonesia jika penambangan oleh
asing
b) Kerugian masyarakat ketika ada penambangan liar,
c) Dampak lingkungan pertambangan jika tambang diexplorasi secara
besar-besaran.
b. Siswa diandu guru mengisi tabel 2.4. tentang kegunaan bahan tambang dan
daerah pertambangannya di Indonesia. Diusahakan agar guru mencari
informasi tentang pertambangan bahan-bahan yang terdeka dari wilayah
sekolah siswa, misalnya pertambangan yang terdapat di kabupaten atau
provinsi, pertambangan yang ada di pulau induk lokasi sekolah. Penggunaan
bahan tambang tersebut dapat dikaitkan juga dengan pembelajara 1 Sub Tema 1
yaitu tentang karya seni Indonesia. Adapun kegunaan bahan tambang tersebut
antara lain adalah;
a) Minyak bumi diproses menjadi premium, pertamax, solar, avtur, dan
minyak tanah yang digunakan untuk menjalankan mesin atau memasak.
Penambangan besar minyak bumi antara lain dilakukan di Provinsi
Papua barat, Provinsi Sumatra Selatan, Provinsi Riau, Provinsi
Kepulauan73Riau, Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur, Laut Jawa.
Jika di sekitar wilayah sekolah terdapat penambangan minyak guru
dapat mengeksplorasi pengetahuan tersebut lebih mendetail.
Dibeberapa tempat terdapat juga tambang-tambang minyak yang
dikelola masyarakat. Di wilayah tersebut guru dapat memperkenalkan
tambang yang dikelola masyarakat tersebut.
b) Batubara antara lain digunakan untuk memasak di pabrik, menjalankan
mesin. Penambangan batubara yang besar di Indonesia antara lain di
Bukit Asam Sumatra Selatan, Puau Laut Kalimantan Selatan, Sungai
Berau Kalimantan Timur, dan Umbilin Sumatra Barat.
c) Emas selain untuk periasan juga digunaka untuk komponen peralatan
yang tidak boleh berkarat. Penambangan emas terbesar di Indonesia
antara lain adalah di Kapuas - Kalimantan Tengah, Gosowong -
Halmahera, Cikotok - Jawa Barat, Sumbawa - Nusa Tenggara Barat,
Tapanuli Selatan - Sumatra Utara, Puncak Jaya - Papua.
d) Perak, selain untuk perhiasan, kerajinan, dapat juga dipergunakan untuk
membuat peralatan rumah tangga. Pertambangan perak dantara lain
dilakukan di Batu Hijau - Nusa Tenggara Barat, Tasik Malaya - Jawa
Barat, Simao - Bengkulu, Logos - Riau, Meulaboh - Nangroe Aceh
Darusalam.
e) Biji besi, diproses untuk bahan konstruksi bangunan, pembuatan mesin,
dan peralatan lain dalam kehdupan sehari-hari. Penambangan biji besi
antara lain dilakukan di Cilacap (pasir besi), Cilacap - Jawa
Tengah.Cilegon - Banten, Gunung Tegak - Sulawesi Tengah, Pulau
Suwang - Kalimantan Selatan, Longkana - Sulawesi Tengah,
Pegunungan. Verbeek - Sulawesi Tengah, Pulau Sebuku - Kalimantan
Selatan, Pulau Demawan - Kalimantan Selatan, Lengkabana - Sulawesi
Selatan.
Pada kegiatan pembelajaran guru perlu menekankan pentingnya penguasaan
ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk memanfaatkan bahan tambang di
Indonesa yang cukup banyak. Sehingga pesan moral agar rajin belajar dapat
ditekankan oleh guru
c. Pemanfaat bahan tambang untuk industri telah dilakukan di Indonesia. Untuk
mengetahui hal tersebut
74 guru dpat membimbing siswa untuk mengerjakan tugas
pada tabel 2.4. tentang produksi perlatan militer yang sudah dilakukan di
Indonesia, antara lain
a) Kapal laut, telah di buat antara lain di PT PAL, PT Dok dan Perkapalan
di Kota Surabaya, PT DOK dan Perkapalan Kodja Bahari di Jakarta,
dan PT Industri Kapal Indonesia. Jika di wilayah sekitar sekolah
terdapat galangan atau dok pembuatan kapal (walaupun kapal
tradisional ) guru dapat mengeksplorasi galangan kapal tersebut kepada
siswa.
b) Pesawat terbang telah dapat dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia di
Kota Bandung
c) Kendaraan Lapis Baja Panser telah dapat diproduksi di PT Pindad
Bandung.
d. Kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan yang
dilakukan pada pembelajaran ini merupakan lanjutan dari kegiatan pada Sub
Tema keankearagaman Budaya Pembelajaran 2 Upacara Adat Suku Bangsa di
Indonesia. Kelanjutan pada pembelajaran ini adalah menggunakan irama yang
dibuat guru. Kegiatan yang dilakukan guru antara lain adalah memberi
contohgerakan senam dengan irama. Irama dibuat guru dengan hitungan 1
sampai 8 dengan ketukan tetap. Ketukan irama dapat dilakukan guru dengan
bertepuk tangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam kegiatan olahraga adalah guru
harus memahami dengan baik kondisi fisik anak. Guru tidak perlu memaksakan
agar siswa dapat melakukan sesuatu gerakan. Jika kondisi anak tidak
memungkinkan siswa melakukan gerakan tersebut, guru hendaknya
menghentikan aktifitas bersama tersebut.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
a. PKn
Penilaian sikap bangga
75 akan tehnologi yang telah dikuasai bangsa Indonesia
dapat menggunakan penilaian pada mata pelajaran PKn pembelajaran 3 pada sub
tema ini, tetapi dengan rubrik pada perlatan canggih yang telah dapat diproduksi
Bangsa indonesia

b. Pendidikan Jasmani Olahtara dan Kesehatan


Melakukan senam irama

Aspek Sangat baik baik Cukup baik Perlu Bimbingan


Mengikuti
Melakukan Mengikuti Mengikuti
gerakan senam
gerakan senam gerakan senam gerakan senam
Gerakan sesuai dengan
secara mandiri sesuai dengan sesuai dengan
senam contoh dengan
dengan akurasi contoh dengan contoh dengan
akuras antara
≥ 75 akurasi ≥ 75% akurasi ≤ 25
25% - 74 %
Membuat Membuat
Membuat Membuat
gerakan sesuai gerakan sesuai
gerakan sesuai gerakan sesuai
dengan irama dengan irama
Mengikuti dengan irama dengan irama
yang dibuat guru yang dibuat
irama yang dibuat yang dibuat guru
dengan akurasi guru dengan
guru dengan dengan akurasi
antara 51 % - akurasi antara
akurasi ≥ 76 ≤ 25
75 % 25 % - 50 %

2. Tindak Lanjut
Kebanggaan akan produksi Indonesia perlu dikembangkan pada kehidupan sehari-
hari sisw. Siswa ditekankan lebih menggunakan barang-barang buatan indonesia
yang bermutu baik.

C. Interaksi dengan Orangtua


Kerja sama dengan orang tua dalam meninggkatkan nasionalisme kepada siswa perlu
mendapat dukungan orrang tua antara lain dengan melaksakan himbauan guru untuk
mencintai produksi bangsa sendiri. Meekankan kebanggaan prestasi bangsa sendiri
76
serta tidak mencela dan mengunggkap hal-hal yang negatif bangsa sendiri juga
merupakan himbauan yang tidak dilakukan orangtua atau wali siswa.
77
Keindahan Alam
A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
a. Ilmu pengetahuan Alam

3.2. Mengidentifikasi sifat-sifat cahayadalam kehidupan sehari-hari


4.2 Mendemonstrasikan pembuktian satu sifat cahaya.

b. Seni Budaya

3.5. Mengenal pementasan tari.


4.5. Melakukan pementasan tari.

2. Indikator
a. Ilmu pengetahuan Alam
3.2.1. Menyebutkan bahwa cahaya yang dapat dibiaskan
4.2.1. Mendeonstrasikan membuat pelangi
b. Seni Budaya
3.5.2. Menyebutkan arti makna sendratari
4.5.3.Membuat maket sederhana sederhana yang dapat digunakan untuk
pementasan tari,

3. Pengalaman Belajar
a. Mengamati dengan melihat gambar dan membaca bacaan
b. Bertanya untuk mengerjakan tugas
c. Menganalisa kejadin sehari-hari
78
d. Membuktikan cahaya yang dibiaskan.
e. Membuat miniatur panggung pementasan
4. Media dan Sumber Belajar
a. Gambar-gambar dan bacaantentang Sendratari Ramayana di Candi Prambanan
b. Gambar dan artikel tentang pemenntasan tari di panggung terbuka di daerah
sekitar sekolah
c. Peralatan membuat pelangi; selang air, spryer cuci mobil atau tanaman.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Diperlihatkan gambar-gambar pemandangan alam Indonesia yang sangat
erkenal keindahannya, dilanjutkan Siswa membaca bacaan pembuka pada
pelajaran ini.
b. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang pengisian Tabel 2.5. pada Buku
Siswa terkait. Guru membimbing siswa mengisi tabel tersebut dengan isian;
a) Gunung rinjani terdapat di Nusa Tenggara
b) Taman Laut Bunaken
c) Pantai Tiga Warna
d) Goa Kalisuci
e) Salju Abadi, Puncak Jaya
c. Agar siswa mengenal lingkungan sekitarnya, siswa diberi tugas untuk mencari
dan memfoto pemandangan indah di sekitar lingkungan siswa. Jika siswa tidak
mampu melakuan hal tersebut secara mandiri, guru dapat bekerja sama dengan
keluarga agar ada anggota keluarga yang memfoto pemandangan tersebut. Siswa
diharapkan bisa membawa cetakan foto pemandangan tersebut, atau guru
memfasilitasi agar foto tersebut dapat dicetak. Cetakan foto tersebut dapat
ditempel di buku atau dicetak dengan ukuran yang besar dan ditempel di papan
pajangan. Penempelan foto ersebut dapt dilakukan beberapa hari setelah
kegiatan pembelajaran ini. Setiap siswa yang menempelkan “hasil karyanya”
diberi kesempatan 79
untuk menjelaskan waktu dan lokasi pengambilan gambar.
Guru perlu memberikan apresiasi pada setiap foto yang dibawa siswa.
d. Setelah siswa melihat gambar 2.7. siswa diminta pendapatnya tentang keindahan
pemandangan alam yang disertai dengan terjadinya pelangi. Guru dapat
menjelaskan bahwa pelangi biasanya dapat dilihat setalah hujan dan matahari
bersinar, atau hujan gerimis dengan sinar matahari masih dapat terlihat. Pelangi
juga dapat terlihat di air terjun yang dapaat disinari matahari, seperti di Coban
Pelangi. Pelangi merupakan gejala alam yang sering terlihat di daeraah tropis
dengan curah hujan tinggi.
e. Gejala alam pelangi tersebut dapat direkayasa sehingga kita dapat melihatnya.
Hal tersebut yang diperkenalkan kepada siswa. Siswa diajak membuat pelangi
seperti petunjuk yang ada di buku siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
guru ketika membuat pelangi antara lain adalah;
a) Pelangi merupakan gejala alam yang berupa pembiasan sinar menjadi
warna; merah, jingga, kuning, hijau, biru violet an ungu.
b) Partikel-partikel air dapat membiaskan cahaya, dan cahaya tersebut
dipntulkan sehingga dapat dilihat oleh anak yang menyemprotkan air ke
udara
c) Kekuatan sinar matahari juga menentukan pembiasan cahaya.
d) Semakin lembut partikel air semakin jelas warna yang terurai.
e) Besarnya lengkungan ditentukan oleh sudut ketinggian matahari. Semakin
kecil sudut matahari, semakin besar lengkungan (parabola) yang dapat
dilihat. Sehingga pebuatan pelangi yang baik dilakukan pada pagi atau
sore hari dan matahari tidak tertutup awan
f. Di sekitar Candi Prambanan di antara Kabupaten Sleman dan Kabupaten
Sleman Jawa Tengah secara rutin di tampilkan Sendratari Ramayana. Pada
bulan Mei sampai bulan Oktober ditampilkan pada panggung terbuka di
pelataran candi. Hal tersebut dapat dilakukan karena pada saat itu adalah musim
kemarau. Sehingga dapat diharapkan hujan, yang dapat mengganggu
penampilan di panggung terbuka, tidak turun. Sedangkan bulan November
sampai April di tampilkan di dalam gedung Trimurti. Hal tersebut dilakukan
untuk mengantisipasi hujan yang sering turun pada saat itu.
g. Sendratari merupakan
80 akronim dari seni drama dan tari . pertunjukan
mengutamakan unsur geak untuk bercerita, sedangkan jalan cerita dinyanyikan
oleh sinden. Pertunjukan Sendratari Ramayana ini serupa dengan yang terpahat
pada Candi Prambanan. Cerita tersebut juga mirip dengan cerita dalam tradisi
lisan di India yang berdasarkan cerita Ramayana pada Agama Hindu. Kisah
tersebut bercerita tentang Prabu Ramawijaya yang mengasingkan diri bersama
istrinya Dewi Sinta didampingi oleh adiknya Laksmana. Suatu hari Dewi Sinta
diculik Rahwana, Raja Alengka untuk dijadikan istri. Rahwana adalah seorang
raksasa yang sangat sakti. Jatayu seorang garuda sakti mencoba membebaskan
Dewi Sinta, tetapi dapat dikalahkan oleh Rahwana, tetapi sebelum meninggal,
Jatayu sempat memberi petunjuk pada Ramawijaya tentang penculikan tersebut.
Dengan dibantu pasukan kera yang dipimpin Hanoman, Rama
berhasilmembebaskan Dewi Sinta dan membunuh Rahwana. Cerita ini
menggambarkan kejahatan yang dilakukan Rahwana dengan menculik Sinta
dapat dikalahkan dengan kebaikan yang diwakili tokoh Rama dibantu oleh
Laksmana dan Hanoman.
h. Sendratari Ramayana yang ditampilkan di panggung terbuka ditarikan di atas
panggung berukuran 15 m x 50 m. Sendratari ini dilakukan lebih dari 200 orang
penari. Penampilan tari tersebut terlihat sangat spektakuler karena dilakukan
dengan penggunaan lampu sorot yang berneka warna sesuai dengan
penggambaran latar cerita. Dengan latar belakang
i. Kegiatan membuat minatur panggung dapat dijadikan penugasan setelah
kegiatan pembelajan. Kegiatan ini lebih diutamakan untuk siswa tunagrahia
ringan. Miniatur tersebut dapat dengan tampak atas sebagai berikut:

Pintu masuk penari

Dalam pembuatan miniatur tersebut selain menunjukan unsur dalam pementaan


seni, dapat juga untuk menunjukan kepada siswa menfaat mengetahui tentang
bidang persegi panjang dan pengukuran. Guru membimbing siswa untuk
membuat panggung tersebut dengan pengukuran yang akurat.
j. Pada kegiatan pembelajaran “Ayo mengulas kembali” siswa diharapkan
mengetahui bahwa mereka telah mempelajari;
a) Banyak terdapat pemandangan alam yang indah di di Indonesia
81
b) Pelangi merupakan salah satu contoh sift cahaya, yaitu, cahaya dapat
dibiaskan menjadi warna merah, ingga, kuning, hijau, biru, violet. Dan
ungu
c) Pemandangan pelangi dapat dilakukuan.
d) Sendratari merupakan gabungan seni drama dan seni tari dipertunjukan
secara rutin di pelataran Candi Prambanan

B.Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
a. Ilmu Pengetahuan Alam
Dapat menggunakan tabel sama dengan Pembelajaran 3 “Perairan Indonesia”
tetapi dengan meteri membuat pelangi
b. Seni Budaya
Jika memungkinkan siswa membuat miniatur panggung, penilaian dapat
dilakukan dengan skala 1 - 3 untuk menilai:
a) Kerja sama dalam kelompok ketika bekerja.
b) Kreatifitas, yang dilihat dari karya yang dibuat,
c) Hasil karya
2. Tindak Lanjut
Jika sekolah memiliki program untuk melakukan pentas seni, melibatkan siswa
SMALB pada saat persiapan sangat dianjurkan. Dengan demikian siswa dapat
mengenal dan terlatih mempersiapkan penampilan kesenian. Penataan panggung,
pengaturan sound system, tata ruang, dan pencahayaan dapat memperkaya
pengetahuan dan ketrampilan siswa untuk bermasyarakat.

C. Interaksi dengan Orangtua


Guru dapat menyarankan kepada orang tua untuk melibatkan sisa dalam kegiatan-
kegiatan penampilan seni di lingkungannya. Keikut sertaan siswa dalam perayaan
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan salah satu kegiatan yang harus
diikuti siswa.

82
EVALUASI

Mengisi form refleksi merupakan kegaiatan evaluasi pertama yang harus dilakukan
siswa. Dengan isian tersebut diharapkan siswa dapat malakukan evaluasi diri tentang materi
yang telah diserapnya. Kegiatan refleksi dapat juga dilakukan guru dengan tanya jawab
secara verbal . Hal tersebut harus dilakukan guru pada siswa dengan kemampuan membaca
pemahaman terbatas. Diharapkan dengan mengisi ceklist ini guru dapat mengetahui secara
jelas pemahaman siswa.
Bagi siswa yang telah dapat membaca guru dapat menugaskan siswa untuk mengisi
langsung ceklist tersebut disertai yanyajawab rajawab tersebut mengacu pada kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa. Dari tanya jawab tersebut diharapkan siswa dapat
menyadari hal-hal yang perlu dietahui lebih lanjut oleh mreka.
Dikarena keberagaan kemampuan potensi akademiknya, ada kemungkinan siswa tidak
dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, dalam hal ini guru dapat melakukan
penyesuaikan kebutuhan belajar siswa sesuai dengan hasil asesmen yang akurat. Assesmen
yang dilakukan guru hendaknya melalui tahapan yang sistimatis sehingga memperoleh
gambatan yang sebenarnya tentang kebutuhan dan potensi belajar siswa.
Demikian pula jika siswa kurang dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik, guru
dapat melakukan memandu siswa melakukan refleksi dengan berkomunikasi dengan siswa
disertai observasi yang berhubungan dengan kemampuan siswa. Hal tersebut dapat juga
dilakukan guru pada saat melakkukan peniaian hasil belajar, guru dapat memberikan soal
tersebut secara langsung, dibaakan, ataupun melalui pengamatan dan penilaian lainnya agar
guru memperoleh informasi yang akurat tentang kemampuan siswa.
Penilaian dilakukan untuk menilai sejauh mana siswa telah dapat menguasai materi
pembelajaran yang diharapkan dari kompetensi dasar dari sub tema ini. Soal-soal pada
penilaian ini tentu belum dapat memberikan gambaran secara detail tentang kemampuan
83
siswa yang sebenarnya. Jika diperlukan guru dapat menambahkan dan mengembangkan
penilaian yang ada dibuku siswa. Penilaian yang ada di buku sisw merupakan inspirasi
untuk memperoleh informasi yang akurat sejauh mana keberhasilan siswa belajar sesuai
dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Adapun jawaban yang diharapkan
diberikan siswa adalah:
I. Pilihan Ganda
1. b (matahari merupakan sumber panas)
2. B (menyebutkan tujuan wawancara)
3. D (menanyakan apa yang dilakukan orng yang diwawancarai)
4. C (dataran tinggi)
5. B (pedati)
6. C (menguasai ilmu pengetahuan dn tehnologi)
7. B (PT Dirgantara Indonesia)
8. A (menyemprotkan air ke udara ketika ada sinar matahari)
9. C (panggung terbuka)
10. C (sinden)
II. Isian singkat
1. Memperkenalkan diri
2. Terima kasih
3. 6 m²
4. 15 m²
5. 24m²

Bwntuk soal penialai di atas merupakan bentuk tes obyektif sehingga setiap jawaban yang
benar diberi nilai 1. Nilai perolehan siswa dilakukan dengan rumus

jawabanyangbenar
x 100
Nilai perolehan siswa = 20

Guru dapat menambahkan kegiatan pembelajaran dengan sebuah projek yang dilakukan
dalam kelompok. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan kerjasama dengan orangtua. Jika
fasilitas dan sumberdaya tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah cukup memadai,
kegiatan tersebut dapat meibatkan tehnologi informatika. Beberapa permasalahan yang
dapat dijadikan topik antara lain84adalah:
1) Melanjutkan membuat miniatur panggung penampilan seni, seperti yang terdapat
pada pembelajaran 5 sub tema 2.
2) Membuat daftar potensi alam di Indonesia

85
Glosarium

Adat-istiadat; tata kelakuan yg kekal dan turun-temurun dr generasi satu ke


generasi lain sbg warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku
masyarakat;

Bahan bakar; bahan atau barang yg dipakai untuk menimbulkan api (panas),
sepertt minyak, batu bara

Benda bening; barang yang jernih sehingga dapat ditembus cagaya.

Bercocok tanam; mengusahakan sawah ladang (tanam-tanaman); bertani.

Busana; pakaian; baju.

Canggih; pelik, rumit, modern.

Delman; kereta beroda dua yg ditarik kuda; dokar

Gizi; zat makanan pokok yg diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan


badan.

Gorden; kain penutup jendela, pintu.

Gunungan; bentuk gunung yang dibuat dari makanan dan hasil bumi.

Informasi; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu.

Hasil bumi; semua jenis barang yang dihasilkan dari usaha lingkungan
pertanian; hasil pertanian.

Karbohidrat; zat yang merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga
(banyak terdapat dl tumbuhan dan hewan)

Lauk pauk; berbagai-bagai lauk.

Lesung; lumpang kayu panjang (untuk menumbuk padi)

Merambah; menjelajah. 86
Mineral; zat organik yg dl jumlah tertentu diperlukan oleh tubuh untuk proses
metabolisme normal yg diperoleh melalui makanan sehari-hari.

Protein; bahan organik yg merupakan bahan utama pembentukan sel dan inti
sel.

Hutan hujan tropis; hutan dengan keadaan iklim selalu basah, tanah kering di
daratan selalu hijau

Konsumsi; barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup kita.

Langka; jarang didapat; jarang ditemukan.

Lautan; laut yg luas sekali; samudra.

Panen; pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang.

Panser; kendaraan lapis baja yg digunakan oleh angkatan perang

Pukat; jaring (jala) besar dan panjang untuk menangkap ikan.

Radar; alat (yang memakai gelombang radio) untuk mendeteksi jarak,


kecepatan, dan arah benda yg bergerak atau benda yang diam (biasanya
dipakai dl penerbangan dan pelayaran).

Sale pisang; pisang yg dikeringkan dng panas matahari atau di atas api
(dipanggang atau diasapi);

Seni kriya;seni kerajinan tangan

Tekstil; seni kerajinan tangan yang menggunakan bahan barang tenun atau
serat.

Keramik; seni kerajinan tangananah liat yg dibakar.

Kayu; seni kerajinan tangan yang menggunakan bahan kayu.

Logam; seni kerajinan tangan yang menggunakan bahan logam (seperti besi,
87
tembaga, perak, dan sebagainya).
Kulit; seni kerajinan tangan yang menggunakan bahan kulit binatang yang
disamak.

Strategis; baik letaknya (tempatnya)

Tataboga; teknik meramu, mengolah, dan menyediakan serta menghidangkan


makanan dan minuman.

Terumbu karang; dangkalan (tidak terlalu luas) di laut terbentuk dari zat yang
dikeluarkan oleh binatang kecil tidak bertulang punggung.

Telepon seluler; telepon mandiri yang menggunakan baterai, tanpa kabel, dan
menerima suara melalui sinyal.

Tradisi; adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yg masih


dijalankan dl masyarakat.

Tumpeng; nasi yang dihidangkan dlbentuk seperti kerucut (untuk selamatan


dansebagainya);

Turun temurun; dari nenek moyang turun kepada anak cucu

Vitamin; zat yg sangat penting bagi tubuh manusia dan hewan untuk
pertumbuhan dan perkembangan.

Wali; rang yg menjamin dan bertanggung jawab thd seorang anak di


sekolahnya,

Wisatawan; orang yang bepergian untuk memperluas pengetahuan atau


bersenang-senang.

88
Daftar Pustaka

Kementrian Pendidikan dn Kebudayaan, 2014, Tema 5, Bangga sebagai Bangsa Indonesia,


Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V, Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jacobson, J W; Mulick, JA; Rojahn, J; 2007, Handbook of IntellectialandDevelomental
Disabilities; New York, NY; Springer.
https://shaumadhanigalihpradana.wordpress.com/rumah-adat-khas-indonesia/
http://omahmodern.blogspot.co.id/search?updated-max=2016-06-13T17:30:00-07:00&max-
results=7&reverse-paginate=true
https://bandungsuryaproperty.wordpress.com/http://modelrumahsederhana.xyz/rumah-
sederhana-sekali/rumah-sederhana-sekali-model-rumah-sangat-sederhana-sekali-71-
gambar-desain-rumah/
https://tradisionalgue.blogspot.com/2016/08/tari-tradisional-indonesia-reog-ponorogo.html
http://foto.metrotvnews.com/view/2015/09/06/428276/menengok-tradisi-sedekah-bumi-di-
surabaya
http://www.antarapapua.com/berita/448246/biak-numfor-utus-30-peserta-festival-anak-
papua
http://beladiriindonesiabaru.blogspot.co.id/2014/10/pagar-nusa.html
https://visitingjogja.com/7251/grebeg-sekaten/
http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/tari-caping-ngancak-tarian-tradisional.html
http://widoyokomagelang.blogspot.co.id/2013/04/grebeg-gethuk_21.html
http://news.liputan6.com/read/2358147/kisah-gunung-rinjani-dan-kelahiran-si-barujari
http://infojakarta.net/air-terjun-laguna-air-terjun-terindah-di-indonesia/
http://pffiellavevania.blogspot.co.id/2015/09/persebaran-flora-di-indonesia-a.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_fauna_identitas_provinsi_di_Indonesia
http://www.hariananda.com/371/taman-laut-paling-indah-di-indonesia/m
https://antonryadiestory.files.wordpress.com/2012/07/matah-ati1.jpg?w=470
http://gema-budaya.blogspot.co.id/2012_08_01_archive.html (Tari-tarian)
http://www.negerikuindonesia.com/2015/11/musik-bambu-hitada-kesenian-musik.html
https://enirahayu28.files.wordpress.com/2012/12/pakaian_adattt.jpg?w=700&h=
http://alifrafikkhan.blogspot.co.id/2012/07/lampu-sorot-jerman-dalam-perang-dunia-ii.htm
http://img.weiku.com/waterpicture/2011/10/15/18/SL_3050_Professional_HID_searchlight_
634547551620156386_6.JPG
http://www.gambarcantik.com/2015/05/gambar-peta-indonesia.html
89
90
Profil Penulis

Nama Lenngkap : Sukotjo, MA.

Telp. Kantor : 0314 426414

Email : mmsukotjo@yahoo.com

Alamat Kantor : SLB Pembina Tk Nas. Malang

Jl. Dr. Cipto VIII/ 32 Bedali

Lawang - Malang, Jawa Timur.

Bidang Keahlian : Pendidikan Anak Tunagrahta dan


Pendidikan Inklusi.

Riwayat Pendidikan:

S1 ; Jurusan Pendidikan Khusus FIP IKIP Jakarta, lulus 1985

S2 ; Special Education, New Mexico State University - USA, lulus 1998

Riwayat Pekerjaan

Guru SLB C Winasis Jakarta Selatan tahun 1983 - 1988.

Guru SLB Pembina Tingkat Nasional Malang sejak 1988 sampai sekarang.

Buku yang diterbitkan

Ayo Menabung, Tema 3, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan Khusus 2013,
Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2014.

Berbagai Pekerjaan, Tema 2, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan Khusus


2013, Buku Siswa Tunagrahita Kelas X, 2016.

Berbagai Pekerjaan, Tema 2, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan Khusus


91
2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2016.
Bangga sebagai Bangsa Indonesia

Seri Pembelajaran Tematik Terpadu


Untuk Guru Siswa Tunagrahita

Buku ini diperuntukan untuk guru yang mengajar siswa tunagrahita kelas
XII. Buku yang merupakan pasangan Buku Siswa dengan tema yang sama ini
merupakan pedoman yng dapat menginspirasi dala melaksanakan kegiatan
pembelajaran.

Di dalam buku ini memaparkan tentang bagaimana melaksanakan


pembelajaran yang berisi materi agar siswa daapat bangga dan mencintai
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang memilikiKeragaman
Budaya dan Potensi Alam yang berlimpah

92

Anda mungkin juga menyukai