OIeh: Mumpuniarti')
ABSTRACT
Mentally retarded children are children whose potentials are
more limited than those of the average normal child. These
limited potentials need to be developed in order that they
can live self-dependentry. The self-dependence can be achieved
if they possess life skills. Successful learning of those skills in
the mentally retarded can be achieved through the use of,
among others, an integrated learning management approach.
The approach implies a process of planning, organizing,
actuating, and controlling their learning in order that they achieve
capability in acquiring some life skills, with the capability to be
acquired according to their condition because of their limited
potentials. And the process integrated with various fields ofstudy and
knowledge in solving problems in routine daily life.
Such problems require an integrated application of various
fields of study and knowledge and the application of the
integrated learning management for the mentally retarded can
be considered an effort to increase their manpower learning
of life skills can become an indicator that achieving life skills is
useful for the life ofthe mentally retarded.
Key words: life skills ofthe mentally retarded, integrated learning
management.
21
C.kntw.f. Pendidiken, Febru.ri 2004, Th. XXI1l, No. 1
PENDAHULUAN
A nak tunagrahita ialah anak yang kemampuannya terbatas berhubung
Bkondisi menta1nya yang rendah. Kemampuan yang terbatas itu perlu
dikembangkan secara optimiU anak agar mampu mandiri dalam kehidiJp-
annya. Mandiri dalam kehidupan tersebut memerlukan suatu kecakapan
hidup karena kemandirian individu indikatomya di antaranya mampu
memecahkan segala persoalan dalam kehidupan. Kemampuan memecah-
kan segala persoalan dalam kehidupan merupakan wujud kecakapan
hidup yang dirniliki individu. Kecakapan hidup itu harus dimiliki oleh anak
tunagrahita karena kecakapan hidup sebagai dasar kemandirian mereka.
22
Manajemen PembeJajaran Terpadu Bag; Kecakapan H;dup Tunagrahila
KECAKAPANHIDUPBAGITUNAGRAHITA
Tugas utarnapendidikan ialah membina individu agar mandiri dalam
kehidupannya, dernikianjugabagi individu yang menyandang tunagrahita.
Mereka hams dioptimalkan potensinya sehingga dalam kehidupan tetap
mampu berperan serta mengisi kehidupan ini sesuai dengan potensinya.
Minimal mereka mampu melakukan aktivitas kehidupan yang sederhana
sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada keluarga maupun
masyarakat sekitarnya. Kemampuan melakukan aktivitas kehidupan yang
sedemana diperlukankecakapan hidup khusus yang dapat dilakukan oleh
tunagrahita
23
C.kraWllI. Pendidikin, Februari 2004, Th. JOWl, No. 1
-kecakapan personal
.--_=::::::~~!!IIe----l-kecakapan berpikir rasional
-kecakapan sosial
kecakapan
hidup
---=::::::,-,_~kh~USUS~_-l -kecakapanakademik
-kecakapan vokasional
24
Manajemen Pembelajaran Terpadu Bagi Kecakapan Hidup Tunagrahita
25
Cakrawala Pendidlkan,.Februari 2004, Th. XXIII, No. 1
26
Manajemen Pembelajaran Terpadu Bagi Kecakapan Hidup Tunagrah1ta
27
Cakrawala Pendidikan, Februari 2004, Th. XXIII, No. 1
28
Manajemen Pembelajaran Terpadu Bag; Kecakapan H;dup Tunagrahita
perlu didukung oleh kecakapan personal dan sosial; dan untuk dapat hidup
harusmemilikimatapencaharianyangdilakukanolehkecakapanvocational;
kecakapan vocational dapat dicapaijika didukung oleh kecakapan per-
sonal dan sosiaL Ketiga kawasan itu saling terkait, dan kecakapan yang
dasar bagi tunagrahita mampu didik ialah kecakapan aktivitas kehidupan
sehari-harikarenakeberhasilandalambidanginiakanmembentukkecakapan
bidang lainnya. Di samping itu, kecakapan aktivitas kehidupan sehari-hari
tugas utama dalam kehidupanmereka.
29
Cakrawala Pendidikan, Februari 2004, Th. XXIII, No. 1
30
Manajemen Pembelajaran Terpadu Bag; Kecakapan Hidup Tunagrahita
31
C.kraw.l. Pendidikln, Febru.ri 2004, Th. XXiii, No. 1
32
Manajemen Pembe/ajaran Terpadu Bag; Kecakapan Hidup Tunagrahita
33
C.kraw.l. Pendidikan, Febtuari.2004, Th. XXIII, NO.1
34
Manajemen Pembelajaran Terpadu Bagi Kecakapan Hidup Tunagrahita
35
C.kII...l. Pendidlk1n, Februari 2004, Th. XXIII, No. 1
36
Manajemen Pembelajaran Terpadu Bag;' Kecakapan H;dup Tunagrah;ta
b. Tahap mengorganisasikan
Padatahap ini guru melakukanhal~hal berikut ini.
I. Penyusunan tentang tugas yang hams dilakukan oleh tim yang
terlibat dalam proses pembelajaran. Pada saat proses pem-
belajaran perlu ada petugas yang menyediakan fasilitas, mengatpr
fasilitas, melatih siswa, sertaketerlibatan orang tua dalarn turut
melatih. Masing-masingpersonil daIarn tim pembelajaran beketja
secara simultanjikadiperlukan.
2. Penyusunan setting yang digunakan untuk proses pembelajaran,
setting hendaknya mendekati kehidupan nyata di masyarakat.
3. Penyusunan urutan perilaku belajaryang harus dilakukan siswa
sarnpai tercapai kecakapan hidup yang dikehendaki atau telah
direncanakan bersarnaorang tua Perilaku yang dipelajari disusun
dengan tahapan tertentu sesuai dengan kondisi tunagrahitamasing-
·37
C.krawal. Pendid/bn, Febru_ri 2004, Th, XXIII, No. 1
38
Manajemen Pembefajaran Terpadu Bag; Kecakapan Hidup Tunagrahita
Pentahapandalamstandarpencapaiankecakapanhidupbagi tunagrahita
sebagai evaluasi dalam m~gukur hasH belajar yang telah dicapai oleh
tunagrahita Pentahapan dilakukan melalui analisis togas dan pencapaian
setiap tahap merupakanbukti autentik dari hasH belajar. Contoh analisis
39
C.kraw.'. Pendidik.n, Februari 2004, Th. XXIII, No. 1
40
Manajemen Pembelajaran Terpadu Bagi Kecakapan Hidup Tunagrahita
KESIMPULAN
Manajemen pembelajaran terpadu untuk tunagrahita berorientasi
kecakapan hidup merupakan upaya yang dilakukan guru untuk merencana-
kan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan proses
pembelajaran bagi tunagrahita untuk mencapai kapabilitas dalam kecakapan
hidup. Kapabilitas kecakapan hidup bagi tunagrahita dicapai sesuai dengan
kondisinya, dan itu sebagai kualitas hasil pernbelajaranjikakecakapanhidup
yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk kehidupan mereka. Cara
memperolehnya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu
karena masalah kehidupan merupakan perpaduan berbagai pengetahuan
yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan sifat pembelajarannya
dialami oleh tunagrahita sec;';; iangsung dan konkrit. Dengan demikian
peningkatan sunlberdaya manusiatunagrahita ildalah efektivitas pencapaian
kecakapan hidup yang b=anfaat bagi kehidupan tunagrahita.
DAFfAR PUSTAKA
Amin. (1955). OrtopedagogikAnak Tunagrahita. DepartemenPendidikan
dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Astati. (2001). Persiapan Pekerjaan Penyandang Tunagrahita. Bandung.
CVPandawa
Smith Deborah DeutsCh & Ruth Luckasson. (1992). Introduction To
Special Education. Boston. Allyn and Bacon.
Dimyati & Mudjiono. (2002). BelajarDan Pembelqjaran. Jakarta Rineka
Cipta.
Hal1ahan & Kauffinan. (!988). Exceptional Children Introduction to
Special Education. New Yersey. Prentice Hal1, Inc
41
Cakrawala Pendidikan, Februan' 2004, Th. xxm, No.> 1
42