Prinsip-prinsip pendidikan kecakapan hidup (life skill) yaitu(Sultan dalam Aguswan, 2017):
mengajarkan konsep dan prinsip yang berkaitan dengan kehidupan keluarga: tujuannya agar seseorang
mampudalam hidup berkeluarga dikemudian hari dan paham bagaimana seharusnya dalam kehidupan
keluarga.
menggali perilaku dan nilai-nilai personal dan membantu anggota kelompok masyarakat untuk
memahami perilaku dan nilai-nilai dari anggota yang lain,dalam suatu organisasi diperlukannya memahami
satu sama lain agar dalm suatu organisasi tercipta keselarasan atau kekompakan dan tidak terpecah belah.
untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, yang berkontribusi pada kesejahtraan keluarga,dalam
suatu keluarga perlunya keterampilan sebab jika tidak memiliki keterampilan keluarga tersebut tidak akan
bisa dalam bertahan hidup di kehidupannya sehari-hari.
Manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup
( Life Skill )
manfaat dari program kegiatan kecakapan hidup :
Pendidikan
Dalam hal pendidikan bagi anak ialah menjadikan mereka termotivasi untuk terus belajar,
rasa ingin tau yang tinggi, dan kecerdasan anak meningkat.
pola pikir
Pola pikir mereka akan berubah karna dalam kegiatan ini mereka mengetauhi berbagai
informasi dan pengetahuansehingga pola pikirnya berkembang.
kehidupan sosial
kehidupan sosial anak akan tercipta rasa pertemanan dan kebersamaan satu sama lain
yang akan terbentuk menjadi suatu rasa peduli satu sama lainya.
Landasan Yuridis Pendidikan
Kecakapan Hidup ( Life Skill)
Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup, harus mendorong pemberdayaan masyarakat
dengan memperluas partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang meliputi peran serta
perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan (pasal 54 ayat 1). Masyarakat
tersebut dapat berperanan sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan (pasal
54 ayat 2).Oleh karena itu masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan yang berbasis
masyarakat, dengan mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan,
serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standard nasional pendidikan (pasal 55
ayat 1 dan 2).
Dari landasan yuridis tersebut jelas kiranya bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan keterampilan dan membentuk karakterdan mental sertamencerdaskan
kehidupan bangsa,dengantujuan berkembangnyaketerampilan peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,
sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari pendidikan kecakapan hidup.
Konsep dan Unsur-Unsur Pendidikan
Kecakapan Hidup ( Life Skill )
Tim Broad-Based Education menafsirkan kecakapan hidup sebagai kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga
akhirnya mampu mengatasinya (Depdiknas dalam syarifilah, 2012). Terbukti bahwa memang pada
dasarnya kecakapan hidup memiliki konsep yang sama baik dari segi pengertiannya cara
pembalajarannya, bahkan hingga manfaatnya pun sama yaitu untuk menghadapi masalah-masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
Unsur-unsur keterampilan hidup itu pun diperkuat oleh Tim Broad Based Education Depdikbud
sebagai berikut:
Kecakapan personal (personal skill): Kecakapan personal itu pada dasarnya merupakan beribadah
kepada Allah, mengenali sikap, sifat serta kepribadiannya sendiri dan menjadi manusia yang
bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
kecakapan berfikir rasional (thinking skill): kecakapan berfikir rasional adalah dimana seseorang
menggali dan menemukan infomasi, memecahkan suatu masalah, dan menemukan ide ide, dan
berfikir kreatif.
Lanjutan
Kecakapan sosial (sosial skill): Kecakapan sosial adalah kecakapan dalam
bersosialisasi seperti mengikuti sebuah organisasi, kerja bakti, kerja kelompok dan
memilki rasa peduli dengan satu sama lainnya.