Anda di halaman 1dari 12

Nama Kelompok : Kelompok 5

Anggota : Nazwa Hena Putri (23613014)

Bunga Kaila Aprilia (23614001)

Nurul Huda (23614005)

Program Studi : PPKn/1A

Tugas : A. Kajian Tentang Pendidikan Secara Lengkap

B. Apa Yang Anda Ketahui Tentang Pendidikan di Indonesia

A. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan memiliki banyak fungsi, termasuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan,


membentuk kepribadian, mempersiapkan individu untuk kehidupan dan karir, serta
mendukung perkembangan sosial dan ekonomi suatu masyarakat,

meningkatkan mutu kehidupan manusia ,baik sebagai individu, maupun sebagai kelompok
dalam kehidupan bermasyarakat.

pendidikan memiliki beberapa fungsi utama:

1. Mengajarkan Pengetahuan dan Keterampilan: Pendidikan membantu individu memperoleh


pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan pribadi dan
profesional.

2. Pengembangan Kepribadian: Melalui pendidikan, individu belajar nilai-nilai, etika, dan


norma-norma sosial yang membentuk kepribadian mereka. Ini membantu dalam pembentukan
karakter dan perilaku yang baik.

3. Persiapan untuk Kehidupan dan Karir: Pendidikan mempersiapkan individu untuk


berpartisipasi dalam masyarakat dan ekonomi dengan memberikan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk berhasil dalam karir dan kehidupan sehari-hari.
4. Mendukung Pembangunan Sosial dan Ekonomi: Sistem pendidikan yang kuat mendukung
pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara dengan menciptakan tenaga kerja yang
terampil, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi kesenjangan sosial.

5. Memfasilitasi Perubahan Sosial: Pendidikan juga memainkan peran dalam memfasilitasi


perubahan sosial dengan mengubah pandangan dan nilai-nilai masyarakat serta menyebarkan
pengetahuan tentang isu-isu sosial yang relevan.

6. Memelihara Budaya dan Identitas: Pendidikan dapat memelihara dan meneruskan budaya,
tradisi, dan identitas suatu kelompok atau bangsa melalui pengajaran sejarah, sastra, dan seni.

7. Mendorong Pemikiran Kritis dan Kreativitas: Melalui pendidikan, individu diajarkan untuk
berpikir secara kritis, menganalisis informasi, dan mengembangkan kreativitas, yang penting
untuk inovasi dan kemajuan sosial.

Fungsi-fungsi ini saling terkait dan membentuk dasar bagi pentingnya pendidikan dalam
membentuk individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Pendidikan memiliki beberapa kegunaan yang penting dalam kehidupan individu dan
masyarakat, antara lain:

1. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan: Pendidikan membantu individu


memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.
2. Meningkatkan Peluang Karir: Dengan pendidikan yang memadai, seseorang dapat
meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki
pendapatan yang lebih tinggi.
3. Peningkatan Kualitas Hidup: Individu yang mendapat pendidikan yang baik cenderung
memiliki kualitas hidup yang lebih baik, termasuk akses yang lebih baik terhadap
layanan kesehatan, kehidupan sosial yang lebih memuaskan, dan kemampuan untuk
membuat keputusan yang lebih baik.
4. Pengembangan Keterampilan Sosial: Melalui interaksi dengan rekan sebaya dan
lingkungan belajar, pendidikan membantu individu mengembangkan keterampilan
sosial yang penting, seperti komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan.
5. Pemberdayaan Individu: Pendidikan memberdayakan individu dengan pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat,
berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial.
6. Pencegahan Kemiskinan dan Ketidaksetaraan: Pendidikan memiliki peran kunci dalam
mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan dengan membuka akses kepada individu
untuk memperoleh keterampilan dan kesempatan yang sama dalam kehidupan.
7. Pemahaman yang Lebih Baik tentang Dunia: Pendidikan membuka pikiran individu
terhadap berbagai ide, budaya, dan pandangan yang berbeda, sehingga meningkatkan
pemahaman tentang dunia di sekitar mereka.
8. Pembentukan Masyarakat yang Lebih Berbudaya dan Toleran: Dengan mendidik
individu tentang nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan penghargaan terhadap
keberagaman, pendidikan membantu membangun masyarakat yang lebih berbudaya
dan toleran.

Dengan demikian, pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
kehidupan individu dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan

Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan untuk membantu individu mencapai perkembangan pribadi,


akademik, sosial, dan profesional yang optimal. Ini mencakup memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam
kehidupan sehari-hari dan untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Tujuan
pendidikan juga melibatkan membentuk karakter, mempromosikan kemandirian,
meningkatkan kreativitas, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi perubahan dan
tantangan yang ada di dunia yang terus berkembang. tujuan pendidikan juga untuk
membantu siswa menjadi individu yang berpikir kritis, bertanggung jawab, berempati, dan
berdaya saing, serta memiliki kesadaran budaya dan sosial yang tinggi.

Tujuan pendidikan mencakup berbagai aspek yang dirancang untuk mengarahkan


pertumbuhan dan perkembangan siswa secara holistik. Beberapa tujuan utamanya meliputi:

1. Pengembangan Pengetahuan: Memberikan siswa pengetahuan yang luas dan mendalam


dalam berbagai bidang pengetahuan.
2. Pengembangan Keterampilan: Membantu siswa mengembangkan keterampilan
akademik, keterampilan sosial, keterampilan kritis, kreatif, dan keterampilan kehidupan
yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja.
3. Pembentukan Karakter: Membantu siswa mengembangkan nilai-nilai moral, etika, dan
karakter yang kuat, seperti integritas, empati, tanggung jawab, dan kerja sama.
4. Peningkatan Kemandirian: Mendorong siswa untuk menjadi individu yang mandiri,
mampu mengambil inisiatif, mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka, dan
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.
5. Pengembangan Kreativitas: Mendorong siswa untuk berpikir secara kreatif, berinovasi,
dan mengeksplorasi ide-ide baru.
6. Pengembangan Kreativitas: Mendorong siswa untuk berpikir secara kreatif, berinovasi,
dan mengeksplorasi ide-ide baru.
7. Peningkatan Partisipasi dalam Masyarakat: Mempersiapkan siswa untuk menjadi warga
yang aktif dan berkontribusi dalam masyarakat.
8. Pengembangan Keterampilan Hidup: Memberikan siswa keterampilan praktis yang
diperlukan untuk mengelola kehidupan sehari-hari, termasuk keterampilan keuangan,
manajemen waktu, dan kemampuan berkomunikasi.
9. eningkatan Kesadaran Budaya: Mengembangkan pemahaman dan apresiasi terhadap
budaya, tradisi, dan keberagaman global.
10. 10. Pengembangan Potensi Penuh: Membantu setiap siswa mencapai potensi mereka
penuh dan menjadi individu yang berpengaruh dan berkontribusi dalam masyarakat.

Manfaat sebuah Pendidikan

Manfaat sebuah Pendidikan adalah masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan yang luas,
keterampilan, nilai nilai yang penting untuk membangun serta partisipasi dalam masyarakat
termasuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, kesempatan kerja yang lebih baik lagi
untuk masyarakat, keterampilan sosial, dan pemikiran yang lebih kritis dan positif.
Pendidikan juga dapat memajukan masyarakat serta bisa memberikan akses terhadap
informasi, mendorong pembangunan dan keterampilan, dapat meningkatkan kesempatan
kerja, kesejahteraan sosial, memungkinkan pengembangan pribadi dan professional yang
berkelanjutan.
Pendidikan Menurut Para Ahli

Menurut Carter V. Good

1. Pendidikan Adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan


kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif dalam
masyarakat dimana dia hidup.
2. Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan
terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau
mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal

Menurut Ki Hadjar Dewantara adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak anak.
Maksudnya, Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
dan kebahagian yang setinggi-tingginya.

Menurut H. Fuad Ihsan (2005: 1) menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sederhana dan
umum makna pendidikan sebagai “Usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada
didalam masyarakat dan kebudayaan”. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-
nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskan kepada generasi berikutnya untuk
dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan sebagai
usaha manusia untuk melestarikan hidupnya.

Disamping itu Jhon Dewey (2003: 69) menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah proses
pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam
dan sesama manusia”. Sedangkan menurut J.J. Rousseau (2003: 69) menjelaskan bahawa
“Pendidikan merupakan memberikan kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanakkanak,
akan tetapi kita membutuhkanya pada masa dewasa”.

Dilain pihak Oemar Hamalik (2001: 79) menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah suatu proses
dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”.

Menurut Redja Mudyahardjo (dalam Sulistiawan, 2008: 18) pengertian pendidikan dapat
dibagi menjadi tiga, yakni secara sempit, luas dan alternatif. Definisi pendidikan secara luas
adalah mengartikan pendidikan sebagai hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar
yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup (long life education). Pendidikan
adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Secara simplistik
pendidikan didefinisikan sebagai sekolah, yakni pengajaran yang dilaksanakan atau
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala
pengaruh yang diupayakan terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar
mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubunganhubungan
dan tugas sosial mereka.

Pendidikan adalah hal yang paling penting dalam kehidupan kita, yang berarti bahwa setiap
orang di Indonesia berhak mendapatkan dan diharapkan untuk terus berkembang. Pendidikan
secara umum merupakan proses kehidupan dalam mengembangkan diri setiap orang untuk
dapat hidup dan bertahan hidup. Karena itu, menjadi terdidik sangat penting.Kita dididik untuk
menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa, negara, dan negara kita sendiri.Pendidikan awal
kita diperoleh di keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan formal), dan
masyarakat.Pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari, sadar atau tidak
sadar, sepanjang hidupnya.Pendidikan berlangsung sepanjang hidup.Peran keluarga sangat
penting bagi anak, terutama orang tua mereka.

Faktor-faktor Pendidikan
Faktor-faktor Pendidikan bisa meliputi lingkungan keluarga, akses terhadap sumber daya
pendidikan, kualitas pengajaran, motivasi individu, dan faktor ekonomi.
1. Lingkungan Keluarga: Keluarga memainkan peran penting dalam memberikan
dukungan, nilai-nilai, dan motivasi untuk belajar
2. Akses Terhadap Sumber Daya Pendidikan: Termasuk akses terhadap sekolah yang
berkualitas, buku-buku, teknologi, dan sumber daya lainnya yang mendukung
pembelajaran.
3. Kualitas Pengajaran: Kualitas guru, kurikulum, dan metode pengajaran dapat
berdampak signifikan pada keberhasilan belajar siswa.
4. Motivasi Individu: Motivasi internal dan eksternal, minat, dan tujuan individu dalam
belajar.
5. Faktor Ekonomi: Keadaan finansial keluarga dapat mempengaruhi akses terhadap
pendidikan yang berkualitas, termasuk biaya pendidikan dan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas pendidikan tambahan.
Obyek Ilmu Pendidikan

1. Obyek Material : Hal atau bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu pengetahuan
Pendidikan.
2. Obyek Formal : Sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan pendidikan

Batas-Batas Pendidikan

Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sebagai upaya sadar untuk membantu seseorang
dalam mengaktualisasikan dirinya, sepenuhnya dan selengkapnya tidak terlepas dari
keterbatasan keterbatasan.

keterbatasan keterbatasan itu terdapat pada :

1. Peserta didik
2. Pendidik
3. Interaksi Pendidikan
4. Lingkungan dan,
5. Sarana / prasarana Pendidikan

Metode-Metode Ilmu Pendidikan

1. Metode Normatif : Bersumber pada tugas-tugas perkembangan dan kriteria


kedewasaan
2. Metode Eksplanatoris : Metode penelitian yang dikembangkan untuk menyelidiki
suatu fenomena yang belum pernah diteliti sebelumnya
3. Metode Teknologis : Metode yang memanfaatkan teknologi informasi dan sumber daya
digital untuk menyampaikan materi pembelajaran, berinteraksi, dan berkolaborasi
antara guru dan siswa.
4. Metode Deskriptif-Fenomenologis : Sebuah pendekatan penelitian kualitatif yang
digunakan untuk menggali dan memahami pengalaman individu terhadap suatu
fenomena. Pendekatan ini menitikberatkan pada deskripsi dan interpretasi mendalam
teradap pengalaman subyektif.
5. Metode hermeneutis : metode interpretasi yang fokus pada mengkuapkan makna yang
tersembunyi dalam teks atau symbol lainya. Ini telah berkembang pada abad ke-18 dan
telah digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarah, filsafat, hukum,
kesusastraan, dan ilmu pengentahuan tentang kemanusiaan.

Beberapa sudut pandang tentang Pendidikan

1. Historis ; ingin mengetahui bagai mana pemikiran para pendahulu kita dari masa ke
masa tentang Pendidikan
2. Filosofis ; ingin mengetahui bagaimana manusia memikirkan kehidupan secara
keseluruhan, apakah kehidupan yang baik, dan bagaimana Pendidikan dapat membantu
mencapainya.
3. Sosiologis : ingin mengetahui bagaimana dampak masyarakat pada pertumbuhan anak,
apakah kekuatan-kekuatan belajar diluar sekolah ( keluarga dan lingkungan
masyarakat), termasuk pengaruh TV, games dsb.
4. Psikologis : ingin mengetahui khususnya apa yang terjadi apabila belajar dan apa yang
harus dilakukan seseorang untuk menjadi belajar terjadi setiap hari di dalam kelas.
5. Religius : ingin mengetahui bagaimana nilai-nilai religious dapat selalu menjiwai
proses Pendidikan
6. Sudut panandang yang lain ( politis, ekonomis,antropologis dan komparatif).

Sifat-sifat ilmu Pendidikan

1. Empiris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empiris artinya berdasarkan
pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang
telah dilakukan).
2. Rokhaniah. Arti rohaniah di KBBI adalah: berkenaan dengan rohani; kerohanian.
3. Normatif. Arti normatif di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah a berpegang
teguh pada norma; menurut norma atau kaidah yang berlaku.
4. Historis. Arti historis berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungannya
dengan masa lampau; 2 bersejarah.
5. Teoritis. Secara sederhana filsafat teoritis adalah memandang sesuatu sebagaimana
adanya.
6. Praktis. filsafat praktis adalah memahami dan menempatkan sesuatu sebagaimana
mestinya atau perilaku kita selaras dengan keharusan tersebut.

Pendidikan Sebagai Ilmu

Pendidikan sebagai ilmu mempelajari proses pembelajaran, pengajaran, dan


pengembangan individu serta masyarakat. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana
manusia belajar dan bagaimana sistem pendidikan dapat dikembangkan untuk
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Pendidikan sebagai ilmu merujuk pada disiplin pengetahuan yang mempelajari proses
pembelajaran, pengajaran, dan pengembangan individu serta masyarakat

Upaya Pendidikan

Upaya Pendidikan melibatkan berbagai komponen yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan pendidikan. Beberapa komponen utamanya meliputi:

1. Kurikulum: Merupakan rencana pembelajaran yang mencakup materi, metode


pengajaran, dan tujuan pembelajaran.
2. Metode Pengajaran: Pendekatan dan teknik yang digunakan guru untuk menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa.
3. Siswa: Individu yang menerima pendidikan dan berinteraksi dengan guru serta materi
pembelajaran.
4. Guru: Individu yang memberikan pengajaran dan mendampingi siswa dalam proses
pembelajaran.
5. Sarana dan Prasarana: Fasilitas fisik dan teknologi yang mendukung proses
pembelajaran, seperti gedung sekolah, perpustakaan, dan peralatan pembelajaran.
6. Kurikulum Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan di luar kurikulum yang mendukung
pengembangan siswa secara holistik, seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial.
7. Evaluasi dan Penilaian: Proses untuk mengukur pencapaian siswa dan efektivitas
pembelajaran, baik melalui ujian, tugas, atau penilaian lainnya.
8. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Peran orang tua dan masyarakat dalam
mendukung pendidikan siswa di sekolah dan di luar lingkungan sekolah.
9. Kebijakan Pendidikan: Regulasi, kebijakan, dan pedoman yang mengatur sistem
pendidikan secara keseluruhan, termasuk standar pendidikan, kurikulum nasional, dan
alokasi sumber daya.
10. penelitian Pendidikan Studi yang dilakukan untuk memahami dan meningkatkan
proses pendidikan, termasuk studi tentang metode pengajaran yang efektif, pengaruh
faktor-faktor lingkungan terhadap pembelajaran, dan evaluasi program pendidikan.

Strategi Pendidikan

Strategi pendidikan merupakan rencana atau langkah-langkah yang dirancang untuk


mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Strategi pendidikan ini mencakup
pendekatan, metode, dan kebijakan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan
aksesibilitas pendidikan, serta memastikan bahwa pendidikan yang diberikan relevan
dengan kebutuhan masa kini dan masa depan. hal ini juga pasti melibatkan pengaturan
prioritas, alokasi sumber daya, dan implementasi tindakan konkret untuk memajukan
sistem pendidikan dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu, seperti peningkatan mutu
pembelajaran, pengembangan keterampilan, atau peningkatan partisipasi dalam
Pendidikan.
Strategi pendidikan yang efektif mencakup berbagai pendekatan untuk meningkatkan
kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:
1. Pengembangan Kurikulum yang Relevan: Mengintegrasikan kurikulum dengan
kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi untuk mempersiapkan siswa
dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.
2. Peningkatan Kualitas Pengajaran: Melakukan pelatihan berkala bagi guru untuk
meningkatkan keterampilan pengajaran mereka dan menerapkan metode
pengajaran yang inovatif dan efektif.
3. Penggunaan Teknologi Pendidikan: Mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran untuk meningkatkan interaktifitas, aksesibilitas, dan efektivitas
pembelajaran.
4. Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan: Membangun infrastruktur pendidikan yang
memadai dan menyediakan akses pendidikan yang setara bagi semua lapisan
masyarakat, termasuk pendidikan inklusif untuk mereka yang memiliki kebutuhan
khusus.
5. Pemberdayaan Siswa: Mendorong partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan yang berpusat pada siswa, seperti pembelajaran
berbasis proyek atau diskusi kelompok.
6. Pengukuran dan Evaluasi yang Berkelanjutan: Melakukan evaluasi terus-menerus
terhadap proses pembelajaran dan hasilnya untuk mengidentifikasi area yang perlu
diperbaiki dan memastikan peningkatan yang berkelanjutan.
B. Menurut pandangan kami, Pendidikan di Indonesia masih tergolong cukup baik,
apalagi dengan adanya kurikulum merdeka ini terutama bagi siswa bisa memberikan
kesempatan untuk mengembakan kreatifitas yang menantang untuk mengekplor
kemampuan mereka dan mengembakan potensi yang dimiliki. Bagi mahasiswa tak
hanya dapat meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill namun juga diharapkan
menjadi sember daya manusia yang siap di masa depan dan kampus merdeka ini dapat
membangun relasi yang tinggi. Disisi lain Pendidikan Indonesia masih belum merata
terutama dibagian Indonesia timur masih banyak yang tertinggal. Mulai dari akses
menuju sekolah kurang memadai, fasilitas belajar yang kurang terpenuhi, guru yang
berkualitas yang tidak merata.

Saran dari kami untuk pemerintah untuk memajukan Pendidikan di Indonesia harus
memperhatikan daerah yang kurang terpenuhi dengan fasilitas Pendidikan suapaya
tidak ada kesenjangan antara pedesaan dan perkotaan sehingga terjadinya pemerataan
Pendidikan, pemerinta juga harus memberikan bantuan ke sekolah yang kurang
terpenuhi dalam sarana dan prasarana dalam pembelajaran serta perlunya pemerataan
guru yang berkualitas atau bersertifikasi untuk meningkat mutu Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai