A. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
meningkatkan mutu kehidupan manusia ,baik sebagai individu, maupun sebagai kelompok
dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Memelihara Budaya dan Identitas: Pendidikan dapat memelihara dan meneruskan budaya,
tradisi, dan identitas suatu kelompok atau bangsa melalui pengajaran sejarah, sastra, dan seni.
7. Mendorong Pemikiran Kritis dan Kreativitas: Melalui pendidikan, individu diajarkan untuk
berpikir secara kritis, menganalisis informasi, dan mengembangkan kreativitas, yang penting
untuk inovasi dan kemajuan sosial.
Fungsi-fungsi ini saling terkait dan membentuk dasar bagi pentingnya pendidikan dalam
membentuk individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Pendidikan memiliki beberapa kegunaan yang penting dalam kehidupan individu dan
masyarakat, antara lain:
Dengan demikian, pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
kehidupan individu dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan
Tujuan Pendidikan
Manfaat sebuah Pendidikan adalah masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan yang luas,
keterampilan, nilai nilai yang penting untuk membangun serta partisipasi dalam masyarakat
termasuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, kesempatan kerja yang lebih baik lagi
untuk masyarakat, keterampilan sosial, dan pemikiran yang lebih kritis dan positif.
Pendidikan juga dapat memajukan masyarakat serta bisa memberikan akses terhadap
informasi, mendorong pembangunan dan keterampilan, dapat meningkatkan kesempatan
kerja, kesejahteraan sosial, memungkinkan pengembangan pribadi dan professional yang
berkelanjutan.
Pendidikan Menurut Para Ahli
Menurut Ki Hadjar Dewantara adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak anak.
Maksudnya, Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
Menurut H. Fuad Ihsan (2005: 1) menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sederhana dan
umum makna pendidikan sebagai “Usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada
didalam masyarakat dan kebudayaan”. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-
nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskan kepada generasi berikutnya untuk
dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan sebagai
usaha manusia untuk melestarikan hidupnya.
Disamping itu Jhon Dewey (2003: 69) menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah proses
pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam
dan sesama manusia”. Sedangkan menurut J.J. Rousseau (2003: 69) menjelaskan bahawa
“Pendidikan merupakan memberikan kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanakkanak,
akan tetapi kita membutuhkanya pada masa dewasa”.
Dilain pihak Oemar Hamalik (2001: 79) menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah suatu proses
dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”.
Menurut Redja Mudyahardjo (dalam Sulistiawan, 2008: 18) pengertian pendidikan dapat
dibagi menjadi tiga, yakni secara sempit, luas dan alternatif. Definisi pendidikan secara luas
adalah mengartikan pendidikan sebagai hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar
yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup (long life education). Pendidikan
adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Secara simplistik
pendidikan didefinisikan sebagai sekolah, yakni pengajaran yang dilaksanakan atau
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala
pengaruh yang diupayakan terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar
mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubunganhubungan
dan tugas sosial mereka.
Pendidikan adalah hal yang paling penting dalam kehidupan kita, yang berarti bahwa setiap
orang di Indonesia berhak mendapatkan dan diharapkan untuk terus berkembang. Pendidikan
secara umum merupakan proses kehidupan dalam mengembangkan diri setiap orang untuk
dapat hidup dan bertahan hidup. Karena itu, menjadi terdidik sangat penting.Kita dididik untuk
menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa, negara, dan negara kita sendiri.Pendidikan awal
kita diperoleh di keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan formal), dan
masyarakat.Pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari, sadar atau tidak
sadar, sepanjang hidupnya.Pendidikan berlangsung sepanjang hidup.Peran keluarga sangat
penting bagi anak, terutama orang tua mereka.
Faktor-faktor Pendidikan
Faktor-faktor Pendidikan bisa meliputi lingkungan keluarga, akses terhadap sumber daya
pendidikan, kualitas pengajaran, motivasi individu, dan faktor ekonomi.
1. Lingkungan Keluarga: Keluarga memainkan peran penting dalam memberikan
dukungan, nilai-nilai, dan motivasi untuk belajar
2. Akses Terhadap Sumber Daya Pendidikan: Termasuk akses terhadap sekolah yang
berkualitas, buku-buku, teknologi, dan sumber daya lainnya yang mendukung
pembelajaran.
3. Kualitas Pengajaran: Kualitas guru, kurikulum, dan metode pengajaran dapat
berdampak signifikan pada keberhasilan belajar siswa.
4. Motivasi Individu: Motivasi internal dan eksternal, minat, dan tujuan individu dalam
belajar.
5. Faktor Ekonomi: Keadaan finansial keluarga dapat mempengaruhi akses terhadap
pendidikan yang berkualitas, termasuk biaya pendidikan dan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas pendidikan tambahan.
Obyek Ilmu Pendidikan
1. Obyek Material : Hal atau bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu pengetahuan
Pendidikan.
2. Obyek Formal : Sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan pendidikan
Batas-Batas Pendidikan
Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sebagai upaya sadar untuk membantu seseorang
dalam mengaktualisasikan dirinya, sepenuhnya dan selengkapnya tidak terlepas dari
keterbatasan keterbatasan.
1. Peserta didik
2. Pendidik
3. Interaksi Pendidikan
4. Lingkungan dan,
5. Sarana / prasarana Pendidikan
1. Historis ; ingin mengetahui bagai mana pemikiran para pendahulu kita dari masa ke
masa tentang Pendidikan
2. Filosofis ; ingin mengetahui bagaimana manusia memikirkan kehidupan secara
keseluruhan, apakah kehidupan yang baik, dan bagaimana Pendidikan dapat membantu
mencapainya.
3. Sosiologis : ingin mengetahui bagaimana dampak masyarakat pada pertumbuhan anak,
apakah kekuatan-kekuatan belajar diluar sekolah ( keluarga dan lingkungan
masyarakat), termasuk pengaruh TV, games dsb.
4. Psikologis : ingin mengetahui khususnya apa yang terjadi apabila belajar dan apa yang
harus dilakukan seseorang untuk menjadi belajar terjadi setiap hari di dalam kelas.
5. Religius : ingin mengetahui bagaimana nilai-nilai religious dapat selalu menjiwai
proses Pendidikan
6. Sudut panandang yang lain ( politis, ekonomis,antropologis dan komparatif).
1. Empiris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empiris artinya berdasarkan
pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang
telah dilakukan).
2. Rokhaniah. Arti rohaniah di KBBI adalah: berkenaan dengan rohani; kerohanian.
3. Normatif. Arti normatif di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah a berpegang
teguh pada norma; menurut norma atau kaidah yang berlaku.
4. Historis. Arti historis berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungannya
dengan masa lampau; 2 bersejarah.
5. Teoritis. Secara sederhana filsafat teoritis adalah memandang sesuatu sebagaimana
adanya.
6. Praktis. filsafat praktis adalah memahami dan menempatkan sesuatu sebagaimana
mestinya atau perilaku kita selaras dengan keharusan tersebut.
Pendidikan sebagai ilmu merujuk pada disiplin pengetahuan yang mempelajari proses
pembelajaran, pengajaran, dan pengembangan individu serta masyarakat
Upaya Pendidikan
Upaya Pendidikan melibatkan berbagai komponen yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan pendidikan. Beberapa komponen utamanya meliputi:
Strategi Pendidikan
Saran dari kami untuk pemerintah untuk memajukan Pendidikan di Indonesia harus
memperhatikan daerah yang kurang terpenuhi dengan fasilitas Pendidikan suapaya
tidak ada kesenjangan antara pedesaan dan perkotaan sehingga terjadinya pemerataan
Pendidikan, pemerinta juga harus memberikan bantuan ke sekolah yang kurang
terpenuhi dalam sarana dan prasarana dalam pembelajaran serta perlunya pemerataan
guru yang berkualitas atau bersertifikasi untuk meningkat mutu Pendidikan.