Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program

diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi serta program
spesialis, yang diselenggarakan di Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Menurut
kamus Webster’s Now World Dictionary (1962), pendidikan adalah proses pengembangan dan latihan
yang mencakup aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan kepribadian (character),
terutama dilakukan dalam suatu bentuk formula kegiatan pendidikan mencakup proses dalam
menghasilkan dan transfer ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh individu atau organisasi belajar
(dalam Nanang Fatah, 2004: 14). Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata
‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau
perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Dari pengertian di atas turut mengundang beberapa ahli untuk mengungkapkan
pendapatnya, meliputi sebagai berikut:

1. Pengertian pendidikan menurut Prof. Dr. John Dewey

pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan
berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses
menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.

2. Pengertian pendidikan menurut Prof. H. Mahmud Yunus

pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan
tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak
kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya
menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.

3. Pengertian pendidikan menurut Prof. Herman H. Horn

pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang
secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam
sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.

4. Pengertian pendidikan menurut M.J. Langeveld

pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang
dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu
berlangsung.

Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut :

1. Ideologi

Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan
pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.

2. Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih
tinggi.
3. Sosial Budaya

Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.

4. Perkembangan IPTEK

Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak
kalah dengan negara maju.

5. Psikologi

Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.

Pendidikan Tinggi menjadi salah satu bagian penting yang mendorong pembangunan dan
perkembangan suatu bangsa sebagai tempat yang menyediakan jasa pendidikan dan mempersiapkan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi ini dikenal dengan nama Perguruan Tinggi (PT), baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan Tinggi ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, dan akademi komunitas.

Pendidikan tinggi diselenggarakan berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, dengan berasaskan:

1. Kebenaran ilmiah; adalah pencarian, pengamatan, penemuan, penyebarluasan, dan


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kebenarannya diverifikas secara ilmiah.
2. Penalaran; adalah pencarian, pengamatan, penemuan, penyebarluasan, dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengutamakan kegiatan berpikir.
3. Kejujuran; adalah pendidikan tinggi yang mengutamakan moral akademik dosen dan mahasiswa
untuk senantiasa mengemukakan data dan informasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagaimana adanya.
4. Keadilan; adalah pendidikan tinggi menyediakan kesempatan yang sama kepada semua warga
negara Indonesia tanpa memandang suku, agama, ras dan antargolongan, serta latar belakang
sosial dan ekonomi.
5. Manfaat; adalah pendidikan tinggi selalu berorientasi untuk kemajuan peradaban dan
kesejahteraan umat manusia.
6. Kebajikan; adalah pendidikan tinggi harus mendatangkan kebaikan, keselamatan dan
kesejahteraan dalam kehidupan sivitas akademika, masyarakat, bangsa dan negara.
7. Tanggung jawab; adalah sivitas akademika melaksanakan tri dharma serta mewujudkan
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan/atau otonomi keilmuan, dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa serta peraturan perundang-undangan.
8. Kebhinnekaan; adalah pendidikan tinggi diselenggarakan dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menghormati kemajemukan
masyarakat Indonesia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
9. Keterjangkauan; adalah bahwa pendidikan tinggi diselenggarakan dengan biaya pendidikan yang
ditanggung oleh mahasiswa sesuai dengan kemampuan ekonominya, orang tua atau pihak yang
membiayainya untuk menjamin warga negara yang memilki potensi dan kemampuan akademik
memperoleh pendidikan tinggi tanpa hambatan ekonomi.
Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan. Seperti halnya pengertian dan
fungsi pendidikan tinggi, tujuan pendidikan tinggi juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4
(empat) tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut:

1) Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil,
kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
2) Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk
memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.
3) Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan
menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan
peradaban dan kesejahteraan umat manusia.
4) Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang
bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Proses pendidikan dilakukan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga
dapat mengembangkan potensi diri peserta didik. Penelitian dilakukan di Perguruan Tinggi untuk dapat
mendatangkan manfaat langsung kepada masyarakat, sedangkan pengabdian dilakukan dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan bangsa . Perguruan Tinggi menjadi wadah khusnya remaja untuk membentuk karakter
serta kepribadiannya ke lebih dewasa, berbeda dengan sekolah dulu yang masih berkepribadian ke
kanak-kanakan. Selain hal itu masih ada beberapa kenapa saat ini Pendidikan tinggi itu penting,
diantaranya :

1) Membeikan Keunggulan Pengetahuan dan wawasan baru

Tidak bisa dipungkiri kita bisa mendaoatkan pengetahuan dan wawasan melalui Pendidikan baik yang
berhubungan dengan program studi kita ataupun tidak , pengetahuan ini bisa bersumber dari
pengetahuan dan wawasan ini bisa yang dipelajar dari Pendidikan ataupun dari kehidupan sehari-hari
kita mislanya kehidupan berorganisasi, beitupun bagi perusahaan orang yang berpengetahuan lebih
ataupun lulusan perguruan tinggi memliki banyak keunggulan pada bidang terkaitnya.

2) Membangun Karakter dan Sudut pandang

Pendidikan tinggi juga membentuk karekter tiap mahasiswa mulai dari sikap kejujuran, kedisiplinan
integritas sampai dengan sopan santun, Pendidikan tinggi juga memupuk kita menjadi semakin dewasa
merencanakan mengambil keputusan yang tepan, tentunya hal itupun berkaitan dengan terbentuk nya
sudut pandang terhadap kehidupan ,a akan banyaknya pandangan baru yang mengubah pola fikir kita
tentunya.

3) Mendapatkan Jaringan Lebih

Dengan Pendidikan tinggi juga tentunya selain membuka wawasasan jaringan kita juga terbuka menjadi
lebih luas dan banyak, apalagi bagi mahasiswa yang tentunya aktif dalam berbagai bidang bisa organisasi
ataupun penelitian dan pengambdian kepada masyarakat , hal inisangat bermanfaat kedepanya karena
ketika lulus mahasiswa memiliki kemungkinan pekerjaan ataupun proyek berklualitas tinggi yang
menawarkan pendapatan yang sangat layak.
4) Pekerjaan Yang beragam

Bagi lulusan perguruan tinggi juga ketika lulus nantinya memungkinkan mendapatkan pekerjaan tinggi
yang beragam, bisa sebagai pengajar di sekolah ataupun perguruan tinggi lagi ataupun perusahaan
lainya. Dengan beragamnya pilihan lapangan pekerjaan ini , maka naantinya lulusan perguruan tinggi itu
sendiri memiliki pekerjaan yang memang sesuai dengan yang di inginkan atau perkerjaan terbaik
mereka.

Anda mungkin juga menyukai