Anda di halaman 1dari 8

GUS MIFTAH

KH. Miftah Maulana Habiburrahman

PROPOSAL
KEGIATAN ORASI KEBANGSAAN
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi diharapkan dapat menyiapkan manusia


manusia unggul yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, produktif dan
kompetitif. Dalam upaya menunaikan tugasnya itu, pendidikan tinggi seperti yang
tercantum dalam pasal 14 Undang undang nomor 12/12 tentang Pendidikan Tinggi,
proses pendidikannya dilakukan melalui kegiatan kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra
kurikuler.
Kegiatan kemahasiswaan (ko dan ekstra kurikuler), saat ini memiliki posisi penting
mengingat bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan soft skills yang makin
dipandang penting untuk dibekalkan kepada mahasiswa untuk memenuhi tuntutan dunia
kerja. Dunia kerja dunia industri saat ini dalam merekrut tenaga kerja memberikan bobot
tinggi pada soft skills ini. Terutama pada soft skills berikut: people skill, problem solving,
communication skills, team work and collaboration skill, creativity, integrity dan soft
skills lainnya.
Secara singkat Kegiatan kemahasiswan memrupakan kegiatan pembelajaran yang
mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, secara luas turut menyiapkan
manusia utuh yang memiliki penguasaan IPTEK yang mumpuni, karakter luhur, cinta
tanah air dan memiliki wawasan global serta menguasai keterampilan abad 21 atau kita
kenal sebagai 6 C’s (Critical thinking, creativity, Communication, collaboration,
computational skills dan compassion) untuk bisa menaklukkan zaman yang
perubahannya dari hari ke hari makin cepat. Kegaiatan kemahasiswaan pun diharapkan
memberikan kontribusi pada pencapaian kompetensi yang termuat dalam Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang ditujukan untuk menghasilkan sumber daya
manusia nasional yang bermutu dan produktif. KKNI merupakan perwujudan mutu dan
jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan
kerja nasional, dan sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning outcomes)
nasional.

Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) diharapkan juga dapat menjadi
jawaban atas tuntutan lulusan unggul tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud
pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur
belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Implementasi kebijakan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar perlu dioptimalkan di semua
perguruan tinggi. Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, di antaranya
melakukan magang/praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan
proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti
pertukaran mahasiswa,
melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/proyek
independen, dan mengikuti program kemanusisaan. Semua kegiatan tersebut harus
dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus merdeka diharapkan dapat
memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi
mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru.
Guna mendukung harapan tersebut, Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BAKORMA)
Politeknik se Indonesia secara berkelanjutan menyelanggarakan rapat koordinasi untuk
memprogramkan penyelenggaraan berbagai kegiatan kemahasiswaan untuk
menghasilkan mahasiswa yang kompetitif dan prestastif dan mampu bersaing di dunia
kerja dan dunia usaha.

Wawasan keagamaan sangat penting dalam masyarakat yang beragam secara agama.
Berikut beberapa alasan mengapa wawasan keagamaan memiliki pentingnya:

1. Pemahaman yang lebih baik: Wawasan keagamaan membantu individu memahami


berbagai keyakinan, praktik, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Ini
memungkinkan orang untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas tentang
beragam agama dan memahami perbedaan antara mereka. Dengan pemahaman yang
lebih baik, individu cenderung menjadi lebih toleran, menghargai, dan menghormati
keberagaman.

2. Mengurangi konflik dan prasangka: Ketika seseorang memiliki pemahaman yang


baik tentang berbagai agama, prasangka dan ketakutan terhadap orang-orang yang
berbeda agama cenderung berkurang. Wawasan keagamaan dapat membantu
membangun jembatan komunikasi dan mempromosikan dialog antara kelompok-
kelompok agama yang berbeda, yang pada gilirannya dapat mengurangi konflik
agama dan menciptakan kedamaian.

3. Mendorong kerjasama dan solidaritas: Dalam masyarakat yang beragam secara


agama, wawasan keagamaan dapat memfasilitasi kerjasama antara individu dan
kelompok-kelompok agama yang berbeda. Ketika orang memiliki pemahaman yang
baik tentang keyakinan dan nilai-nilai agama orang lain, mereka dapat bekerja sama
dalam memecahkan masalah bersama, mempromosikan keadilan sosial, dan
membangun solidaritas yang kuat di antara masyarakat yang beragam.

4. Pengayaan budaya dan perspektif: Wawasan keagamaan membuka pintu bagi


individu untuk menghargai dan menggali kekayaan budaya dan perspektif yang
berbeda. Ini memungkinkan orang untuk mengeksplorasi seni, musik, sastra,
arsitektur, dan praktik keagamaan lainnya yang dapat memperkaya kehidupan
mereka secara pribadi dan juga memperkaya budaya masyarakat secara keseluruhan.

5. Pendidikan dan kesadaran yang holistik: Wawasan keagamaan membantu


melengkapi pendidikan dan kesadaran seseorang secara holistik. Mempelajari dan
memahami agama-agama yang berbeda dapat membantu individu mengembangkan
kerangka berpikir yang lebih luas, mempertajam kemampuan kritis mereka, dan
memperdalam pemahaman mereka tentang kemanusiaan dan eksistensi manusia.

Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang inklusif, adil, dan harmonis, wawasan
keagamaan sangat penting. Ini membantu membangun jembatan pemahaman,
mengurangi konflik, mendorong kerjasama, menghargai keberagaman, dan menghormati
hak asasi manusia. Sehungungan dengan hal tersebut kami mengharapkan kehadiran KH.
Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) untuk memberikan tausifah khususnya
kepada civitas akademika Politeknik negeri Indramayu dan umumnya kepada masyarakat
di wilayah Indramayu dan sekitarnya.
BAB 2. MAKSUD DAN TUJUAN
Tausiyah keagamaan memiliki beberapa tujuan yang dapat bervariasi tergantung pada
konteks dan audiens yang dituju. Berikut adalah beberapa tujuan umum dari tausiyah
keagamaan:

1. Pendidikan dan pemahaman agama: Salah satu tujuan utama tausiyah keagamaan
adalah untuk memberikan pendidikan agama kepada umat atau audiens yang
bersangkutan. Tausiyah dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
ajaran-ajaran agama, prinsip-prinsip moral, dan praktik-praktik keagamaan yang
relevan. Ini membantu memperkuat dan memperdalam pemahaman keagamaan
individu, serta membantu mereka dalam melaksanakan keyakinan agama mereka
dengan benar.

2. Meningkatkan kesadaran spiritual: Tausiyah juga bertujuan untuk meningkatkan


kesadaran spiritual umat atau audiens. Melalui ceramah, khotbah, atau pengajaran,
tausiyah dapat menginspirasi individu untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan,
memperdalam hubungan mereka dengan agama, dan mengembangkan kesadaran
tentang makna hidup dan tujuan spiritual.

3. Motivasi dan pengaruh positif: Tausiyah sering kali memiliki tujuan untuk
memotivasi dan menginspirasi umat atau audiens dalam menjalani kehidupan
mereka dengan baik. Tausiyah dapat memberikan nasihat, pemikiran positif, dan
contoh-contoh inspiratif dari kehidupan Nabi, tokoh agama, atau individu lain yang
patut diteladani. Tujuannya adalah untuk mendorong orang agar berbuat baik,
meningkatkan moralitas, dan menghadapi tantangan hidup dengan keteguhan
iman.

4. Pemersatu dan pembangun komunitas: Tausiyah juga dapat berfungsi sebagai


sarana untuk menyatukan dan membangun komunitas berbasis agama. Melalui
tausiyah, individu diharapkan dapat memahami nilai-nilai yang sama, memperkuat
ikatan sosial, dan berkontribusi pada kesejahteraan dan keharmonisan komunitas.
Tausiyah juga dapat mempromosikan semangat persaudaraan, saling tolong
menolong, dan kepedulian sosial di antara umat atau audiens.

5. Perubahan perilaku dan transformasi pribadi: Tausiyah yang baik tidak hanya
memberikan pengetahuan dan inspirasi, tetapi juga mendorong perubahan perilaku
yang positif. Tujuan utama tausiyah adalah untuk membantu individu
mengaplikasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari mereka, mengatasi
kelemahan, dan mengembangkan kualitas pribadi yang lebih baik. Tausiyah
bertujuan untuk menciptakan transformasi pribadi yang membawa kebaikan bagi
individu, keluarga, dan masyarakat secara luas.

Secara umum, tujuan tausiyah keagamaan adalah untuk membimbing, mendidik,


menginspirasi, dan mengarahkan individu menuju pemahaman yang lebih baik,
pertumbuhan spiritual, dan kehidupan yang lebih bermakna berdasarkan prinsip-prinsip
agama mereka.

BAB 3. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan ini diselenggarakan pada:


Hari, tanggal : Sabtu, 22 Juli 2023
Tempat : Lapangan Kampus Politeknik Negeri Indramayu
Jl. lohbener lama No.08, Legok, Kec. Lohbener, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat 45252

BAB 4. PROFIL PERGURUAN TINGGI


Politeknik Negeri Indramayu merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di
Kabupaten Indramayu yang memiliki enam program studi yaitu D3 Teknik Mesin, D3
Teknik Informatika, D3 Teknik Pendingin dan Tata Udara, D3 Keperawatan, D4
Rekayasa Perangkat Lunak, D4 Perancangan Manufaktur dan telah berdiri sejak tahun
2008 atas Kerjasama PEMDA dan DIKTI, Saat ini Polindra memiliki 1300 mahasiswa
yang berasal dari berbagai macam provinsi di Indonesia dan aatu-satunya Politeknik
Negeri di wilayah ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan)
merupakan kekuatan Polindra untuk bisa mendapatkan talenta terbaik di wilayah tersebut
yang berminat memasuki pendidikan tinggi vokasi.
Politeknik Negeri Indramayu juga memiliki akses dari berbagai moda transportasi
Untuk moda transportasi udara telah tersedia Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati
Majalengka yang berjarak 46,5 KM/56 Menit dari Kampus Polindra, untuk transportasi
kereta telah tersedia Stasiun Kereta Api Jatibarang Indramayu yang berjarak 13,9 KM/
20 Menit, sedangkan moda transportasi mobil tersedia jalan bypass pantura maupun Via
Tol Cipali.

BAB 4. RANGKAIAN ACARA

Waktu Kegiatan PIC Tempat

07.00 – 11.00 Pameran Ekspo Karya Ilmiah Mahasiswa Area Kampus

09.00 – 11.00 Kalam Ilahi dan Hadroh

11.00 – 13.00 ISHOMA Panitia Lapangan


Kampus
Orasi Kebangsaan : Politeknik
13.00 – 15.30 K.H. Miftah Maulana Habiburrahman Negeri
(Gus Miftah) Indramayu

15.30 Penutupan
BAB 5. PENUTUP
Melalui proposal ini, kami mengajukan tausiyah keagamaan sebagai langkah konkret
untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan moral umat. Kami yakin bahwa tausiyah ini
akan memberikan manfaat yang signifikan dan menciptakan dampak positif dalam
kehidupan mereka. Dengan dukungan dan persetujuan dari pihak yang berwenang, kami
berharap dapat melaksanakan tausiyah ini dengan sukses dan menjalin kerjasama yang
erat dalam memajukan kehidupan spiritual umat.

Indramayu, 20 Juni 2023

Mengetahui: Ketua Pelaksana

CASIMAN SUKARDI, ST., Nurohmat, S,KM., M.H


NIP 196301011992011001 NIP 197709192000031002

Anda mungkin juga menyukai