Anda di halaman 1dari 9

Keterampilan hidup Untuk Remaja (Life skills)

12 April 2009 at 8:35 PM Meninggalkan komentar


 
Keterampilan hidup Untuk  Remaja  (Life skills)
Sebagai Seorang remaja kita di tuntut untuk dapat hidup mandiri
(Bukan MANDI sendiRI hks…)karena secara langsung kita akan 
menjalani liku-liku kehidupan ini. Oleh karena itu Sebagai 
remaja Kita di tuntut untuk mempunyai Keterampilan Hidup.
Apa Itu Keterampilan Hidup ?
Keterampilan hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk
menghadapi dan mengatasi masalah dan kesulitan dalam hidup
kita sehari-hari.
 Apa Tujuan Keterampilan Hidup?
Tujuan dari keterampilan hidup adalah agar kita bisa melindungi 
diri dari berbagai resiko dan ancaman sehingga kita bisa hidup 

denhttps://winaraku.wordpress.com/2009/04/12/keterampilan-hidup-remaja/gan baik untuk


mencapai cita-cita.

A.     KONSEP DASAR LIFE SKILLS


Dalam memasuki abad ke-21, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan yang
besar; Pertama, sebagai akibat krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut untuk dapat
mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk
mengantisipasi era globalisasi, dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan SDM yang
kompeten agar mampu bersaing dengan pasar kerja global. Ketiga, sejalan dengan
diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem
pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokrtis,
memperhatikan keragaman kebutuhan/keadaan daerah dan peserta didik, serta mendorong
partisipasi masyarakat.
Menurut Broling (1989) “ life skills “ adalah interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan
yang sangat penting dimiliki oleh seseorang sehingga mereka dapat hidup mandiri. Menurut
Kent Davis (2000:1) kecakapan hidup adalah “ manual pribadi “ bagi tubuh seseorang.
Kecakapan ini membantu peserta didik belajar bagaimana memelihara tubuhnya, tumbuh
menjadi dirinya, bekerja sama secara baik dengan orang lain, membuat keputusan yang logis,
melindungi dirinya sendiri dan mencapai tujuan di dalam kehidupannya.

Kecakapan hidup dipilah menjadi empat jenis, yakni :


1.      Kecakapan personal (personal skills) yang mencakup kecakapan mengenal diri (self
awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thinking skills);
2.      Kecakapan sosial (social skills);
3.      Kecakapan akademik ( academic skills)
4.      Kecakapan vokasional (vocational skills)
Kecakapan mengenal pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikan sebagai modal dalam
meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan
lingkungannya. Kecakapan berpikir rasional mencakup :
& kecakapan menggali dan menemukan informasi (informating searching),
& kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusasn (informating processing and
decision making skills),
& kecakapan memecahkan masalah serta kreatif (creative problem solving skills).
Kecakapan sosial mencakup atau kecakapan interpersonal (interpersonal skills) antara lain
kecakapan komunikasi dengan empati(communication skills) dan kecakapan bekerjasama
(colaboration skills). Dua kecakapan hidup diatas biasanya disebut sebagai kecakapan hidup
bersifat umum atau general ( general life skills).
Kecakapan hidup yang bersifat spesifik (spesifik life skills) diperlukan seseorang untuk
menghadapi problema bidang khusus tertentu. Untuk mengatasi problema” komputer yang
rusak” bentuk diperlukan kecakapan khusus tentang komputer.
Kecakapan akademik (academic skills) yang sering kali juga disebut kemampuan berpikir
ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional pada GLS.
Kecakapan akademik lebih menjurus kepada kegiatan yang bersifat akademik atau keilmuan.
Kecakapan vokasional (vokasioanal skills) sering kali disebut dengan kecakapan kejuruan.
Artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di
masyarakat.
Sondra Stein (2000) mengemukakan bahwa terdapat empat kategori standar yang perlu
dipersiapkan dimasa yang akan datang tentang kecakapan bagi orang dewasa, yakni:
1.      Mendapatkan informasi dan ide-ide,
2.      Mengkomunikasikan dengan penuh percaya diri pesannya dan dapat dimengerti oleh
orang lain.
3.      Membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang solid dan mampu
menganalisis dan dapat menentukan secara hati-hati,
4.      Selalu belajar agar tidak ketinggalan.

Secara skematis, life skills digambarkan sebagai berikut :


Kecakapan Hidup General (GLS)
Kecakapan Hidup Spesifik
Kecakapan Personal
Kecakapan Hidup (LS)
Kecakapan Sosial
Kecakapan Akademik
Kecakapan Vokasional
Orientasi muatan life skills memaksa setiap pendidik merancang pembelajaran agar terjadi
hubungan antara kehidupan nyata, kecakapan hidup dengan mata pelajaran. Kecakapan hidup
yang diperlukan pada saat sesorang memasuki kehidupan sebagai individu yang mandiri,
anggota masyarakat, dan warga negara. Kompetensi yang dicapai pada mata pelajaran/diklat
hanyalah kompetensi antara untuk mewujudkan kemampuan nyata yang di inginkan, yaitu
kecakapan hidup.
F PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (Broad Based
Education, Life Skills/BBELS)
Bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai masalah sosial, ekonomi, budaya, dan
keamanan, terutama masalah pengangguran setelah menamatkan studi, pertikaian, dan krisis
moral. Bertitik tolak dari masalah tersebut maka Depdiknas mengambil kebijakan perlunya
penekanan pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup, dengan basis sumber
inspirasi dan tuntutan kecakapan hidup yang dibutuhkan masyarakat yang sangat beragam
dan luas. Oleh karena itu pendidikan ini disebut pendidikan berbasis luas (broad based
education).

B.  JENIS-JENIS LIFE SKILLS


Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli tentang jenis-jenis life skills :
1.        Broling
Pendapat Broling (1989) dalam pedoman penyelenggaraan program kecakapan hidup
pendidikan non formal mengelompokkan life skills menjadi tiga kelompok, yaitu :
& kecakapan hidup sehari-hari (daily living skills), antara lain meliputi : pengelolaan
kebutuhan pribadi, pengelolaan keuangan pribadi, pengelolaan rumah pribadi, kesadaran
kesehatan, kesadaraan keamanan, pengelolaan makanan-gizi, pengelolaan pakaian, kesadaran
pribadi sebagai warga negara, pengelolaan waktu luang, rekreasi, dan kesadaran lingkungan.
& Kecakapan hidup sosial/pribadi (personal/social skill), antara lain meliputi : kesadaran diri
(minat, bakat, sikap, kecakapan), percaya diri, komunikasi dengan orang lain.
& Kecakapan hidup bekerja (occupational skill), meliputi: kecakapan memilih pekerjaan,
perencanaan kerja dan persiapan keterampilan kerja.
2.        World Health Organization (WHO)
WHO (1997) memberikan pengertian bahwa kecakapan hidup adalah berbagai
keterampilan/kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang
memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam
hidupnya sehari-hari secara efektif. WHO mengelompokkan kecakapan hidup kedalam lima
kelompok, yaitu :
a)         kecakapan mengenal diri (self awareness) atau kecakapan pribadi (personal skills),
b)         kecakapan sosial (social skills),
c)         kecakapan berpikir (thinking skills),
d)        kecakapan akademik (academic skills), dan
e)         kecakapan kejuruan (vokasional skills).
3.        Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda
Ditjen PLSP mengelompokkan life skills secara operasioanal kedalam empat jenis, yaitu:
a)      Kecakapan pribadi (personal skills) yang mencakup kecakapan mengenal diri sendiri,
kecakapan berpiki rasioanal, dan percaya diri;
b)      Kecakapan sosial (sosial skills), seperti kecakapan melakukan kerja sama, bertenggang
rasa, dan tanggung jawab sosial;
c)      Kecakapan akademik (academic skills) seperti kecakapan dalam berpikir ilmiah,
melakukan penelitian, dan percobaan-percobaan dengan pendekatan ilmiah;
d)     Kecakapan vokasioanl (vocational skills) adalah kecakapan yang dikaitkan dengan
bidang pekerjaan tertentu yang terdapat dimasyarakat, seperti dibidang jasa (perbengkelan,
jahit menjahit dan produksi barang tertentu ).
4.      Direktorat Kepemudaan
Direktorat Kepemudaan mengelompokkan life skills ke dalam 3 kelompok, yaitu:
a)         Kecakapan personal
1)   Berpikir rasional
F Menggali/menemukan info
F Mengolah info
F Mengambil keputusan
F Memecahkan masalah secara efektif
2)   Akademik
§  Identifikasi variabel
§  Menjelaskan hubungan variabel dengan gejala
§  Merumuskan hipotesis
§  Merancang penelitian
§  Melaksanakan penelitian
b)         Kecakapan sosial
& Komunikasi
& Kerjasama
& Membuat harmonisasi
c)         Kecakapan vokasional
§  Kejuruan
§  Kehidupan sehari-hari
§  Kerja
5.      Satori
Satori (2002) mencoba menyajikan suatu model hubungan antara life skills, employebility
skills, vocational skills, dan spesific occupational skills. Konsep life skills telah di uraikan di
atas. Istilah employebility skills, mengacu pada serangkaian keterampilan yang mendukung
seseorang untuk menunaikan pekerjaannya supaya berhasil. Employebility skills meliputi tiga
keterampilan utama, yaitu:
a.          Keterampilan dasar
& Keterampilan berkomunikasi lisan
& Membaca (mengerti dan dapat mengikuti alur berpikir)
& Penguasaan dasar-dasar berpikir
& Keterampilan menulis
b.         Keterampilan berpikir tingkat tinggi
v  Keterampilan pemecahan masalah
v  Keterampilan belajar
v  Keterampilan berpikir inovatif dan kreatif
v  Keterampilan membuat keputusan
c.         Karakter dan keterampilan afektif
Ø  Tanggung jawab
Ø  Sikap positif terhadap pekerjaan
Ø  Jujur, hati-hati, teliti, dan efisien
Ø  Hubungan antar pribadi, kerja sama dan bekerja dalam tim
Ø  Percaya diri dan memiliki sikap positif terhadap diri sendiri
Ø  Penyesuaian diri dan fleksibel
Ø  Penuh antusias dan motivasi
Ø  Disiplin dan penguasaan diri
Ø  Berdandan dan berpenampilan menarik
Ø  Memiliki integritas pribadi
Ø  Mampu bekerja mandiri tanpa pengawasan orang lain

6.        Slameto
Slameto (2002) membagi life skills menjadi dua bagian yaitu : kecakapan dasar dan
kecakapan instrumental. Life skills yang bersifat dasar adalah kecakapan universal dan
berlaku sepanjang zaman, tidak tergantung pada perubahan waktu dan ruang yang merupakan
pondasi bagi peserta didik baik dijalur pendidikan persekolahan maupun pendidikan
nonformal agar bisa mengembangkan keterampilan yang bersifat universal. Life skills yang
bersifat instrumenstal adalah kecakapan yang bersifat relatif, kondisional, dan dapat berubah-
ubah sesuai dengan perubahan ruang, waktu, situasi, dan harus diperbarui secara terus
menerus sesuai dengan derap perubahan.
Slameto membagi kecakapan dasar atas delapan kelompok, yaitu:
a)      Kecakapan belajar terus-menerus
b)      Kecakapan membaca, menulis, dan menghitung
c)      Kecakapan berkomunikasi : lisan, tulisan,tergambar dan mendengar
d)     Kecakapan berpikir
e)      Kecakapan qalbu : iman (spiritual), rasa dan emosi
f)       Kecakapan mengelola kesehatan badan
g)      Kecakapan merumuskan keinginan dan uvaya-uvaya untuk mencapainya
h)      Kecakapan berkeluarga dan sosial
Kecakapan instrumenstal dibagi lagi menjadi sepuluh kecakapan, sebagai berikut:
1.      Kecakapan memanfaatkan teknologi dalam kehidupan
2.      Kecakapan mengelola sumber daya
3.      Kecakapan bekerja sama dengan orang lain
4.      Kecakapan memanfaatkan informasi
5.      Kecakapan menggunakan sistem dalam kehidupan
6.      Kecakapan berwirausaha
7.      Kecakapan kejuruan, termasuk olahraga dan seni (cita rasa)
8.      Kecakapan memilih, menyiapkan dan mengembangkan karir
9.      Kecakapan menjaga harmoni dengan lingkungan
10.  Kecakapan menyatukan bangsa bedasarkan nilai-nilai pancasila

http://widiriyanti.blogspot.co.id/2013/04/muatan-life-skills-dalam-pembelajaran_2.html
muatan life skill dalam pembelajaran berwawasan kemasyarakatan
di unduh pd tgl 15 sep

KETERAMPILAN HIDUP LIFE SKILLS


(Oleh : Drs. Rijalihadi Ghorib, MPA)

Remaja yang berusia (15-24 tahun) menghadapi transisi kehidupan untuk berkembang
menjadi manusia dewasa penuh. Masalah kehidupan yang dihadapi remaja, dapat terjadi
dalam lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan masyarakat luas terutama teman
sebaya atau teman sepergaulan.seperti masalah seksualitas, infeksi atau penyakit menular
seksual (HIV/AIDS) dan penyalahgunaan NAPZA (TRIAD KRR).
Untuk itu para remaja perlu dibekali dengan keterampilan kecakapan hidup (LIFE SKILLS)
agar tehindar dari resiko TRIAD KRR dan mampu menghadapi tantangan hidup untuk
mewujudkan remaja yang berkualitas (TEGAR REMAJA) menuju keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.
Sementara itu remaja harus mempersiapkan diri menghadapi transisi kehidupan berikut :
Transisi kehidupan remaja
1. Melanjutkan sekolah
2. Mencari pekerjaan
3. Memulai kehidupan berkeluarga
4. Menjadi anggota masyarakat
5. Mempraktekkan hidup sehat.
Menurut WHO keterampilan hidup yang dapat dijadikan bekal melewati masa transisi remaja
meliputi :
1. Keterampilan memecahkan masalah
2. Keterampilan berfikir kritis
3. Keterampilan mengambil keputusan
4. Keterampilan berfikir kreatif
5. Keterampilan komunikasi interpersonal
6. Keterampilan bernegosiasi
7. Keterampilan mengembangkan kesadaran diri
8. Keterampilan berempati
9. Keterampilan mengatasi stress dan emosi

4 KETERAMPILAN HIDUP SEBAGAI SISTEM

Keterampilan Fisik adalah kemampuan seseorang secara fisik seperti:


- Memahami tubuh sendiri
- Berkomunikasi dengan gejala tubuh
- Mengatur pola makan
- Olahraga murah dan sehat
- Tidur sebagai terapi kesehatan
Keterampilan Mental
- Memercayai diri dan menghargai diri
- Berfikir positif
- Mengatasi stress
- Keterampilan mengambil keputusan dan memecahkan masalah
Keterampilan Emosional
- Keterampilan bersikap tegas (asertif)
- Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain (Komunikasi interpersonal)
Keterampilan Spiritual
- Keterampilan memahami kehidupan spiritual
- Keterampilan menyadari kehidupan spiritual
- Keterampilan melaksanakan kehidupan spiritual

TIPS UNTUK MELEWATI MASA REMAJA YANG BAIK

1. BERBAGI RASA DENGAN ORANG TUA ATAU ORANG YANG DITUAKAN


DIRUMAH
2. CARILAH SEORANG SAHABAT
3. TINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KATAKAN TIDAK PADA HAL-HAL
YANG NEGATIF
4. BERGABUNGLAH DALAM KELOMPOK ATAU BENTUKLAH KELOMPOK
DENGAN AKTIFITAS POSITIF
5. JAUHILAH KELOMPOK YANG BERTUJUAN NEGATIF
6. JAGALAH KESEHATAN FISIK SEDINI MUNGKIN DAN TERUS MENERUS
7. BERFIKIR POSITIF DAN HINDARI STRESS

http://ntb.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?
ID=31&ContentTypeId=0x01003DCABABC04B7084595DA364423DE7897
PIK-KRR RUJUKAN BKKBN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
JL. CATURWARGA MATARAM
KUNJUNGI KAMI MELALUI HOTLINE : (0370) 6856408

Permasalahan remaja yang ada saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan. Berbagai data
menunjukkan masih rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yaitu
tentang masa subur. Remaja perempuan dan laki-laki usia15-24 tahun yang mengetahui
tentang masa subur mencapai65% (SDKI 2007) terdapat kenaikan dibanding hasil
SKRRItahun 2002-2003 sebesar 29% dan 32%. Remaja perempuandan laki-laki yang
mengetahui risiko kehamilan jika melakukan hubungan seksual sekali masing-masing
mencapai 63 % (SDKI2007) terdapat kenaikan dibanding hasil SKKRI tahun 2002-2003
sebesar 49% dan 45%. Hasil penelitian tentang pengetahuan Penyakit Menular Seksual
(PMS) yang dilakukan di DKI Jakarta oleh LD-UI tahun 2005 menunjukkan bahwa
pengetahuan remaja tentang PMS masih sangat rendah kecuali mengenai HIV dan AIDS
yaitu sekitar 95%, Raja singa sekitar37%, penyakit kencing nanah 12%, herpes genitalis
3%,klamida/kandidiasis 2%, Jengger ayam 0,3%.
Transisi kehidupan remaja oleh Bank Dunia dibagi menjadi 5 hal (Youth Five Life
Transitions). Transisi kehidupan yang dimaksud adalah :
1.Melanjutkan sekolah (continue learning)
2.Mencari pekerjaan (start working)
3.Memulai kehidupan berkeluarga (form families)
4.Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship)
5.Mempraktekan hidup sehat (practice healthy life)
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak kemasa dewasa. Kehidupan remaja
merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan remaja selanjutnya. Masa
remaja seperti ini oleh Bank Dunia disebut sebagai masatransisi kehidupan remaja.Program
KRR berkaitan dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan remaja
dimaksud.Empat bidang kehidupan yang lainnya yang akan dimasuki oleh remaja sangat
ditentukan oleh berhasil tidaknya remaja memprak-tekan kehidupan yang sehat.Dengan kata
lain apabila remaja gagal berperilaku sehat maka kemungkinan besar remaja yang
bersangkutan akan gagal pada empat bidang kehidupan yang lain
Pengertian Keterampilan Hidup (Life Skills)
Keterampilan Hidup yang sering juga disebut kecakapan hidup adalah berbagai
ketrampilan atau kemampuan untuk dapat berperilaku positif dan beradaptasi dengan
lingkungan, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan
tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara
efektif. Dari definisi sederhana tersebut, ketrampilan-ketrampilan yang dapat digolongkan ke
dalam ketrampilan hidup sangat beragam tergantung pada situasi dan kondisi maupun budaya
masyarakat setempat (DEPDIKNAS, 2002).Dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional No.
20/2003 pasal26 ayat 3 disebutkan bahwa Life Skills Education (LSE)digolongkan sebagai
pendidikan non formal, yang memberikan keterampilan personal, sosial, intelektual dan
vokasional untuk mampu hidup dan bekerja secara mandiri.

Keterampilan Hidup (Life Skills )


yaitu keterampilan berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain di
lingkungannya.Sedangkan Keterampilan Hidup Khusus mengacu pada kemampuan
Akademis dan kemampuan Kejuruan. Keterampilan Khusus ini biasanya berupa kemampuan
akademis ataupun teknis,yang berkaitan dengan manajemen, wiraswasta, pengelolaan
keuangan, pertukangan, dan lain-lain. Menurut WHO, Life Skills adalah kemampuan perilaku
positif dan adaptif yang mendukung seseorang untuk secara efektif mengatasi tuntutan dan
tantangan, selama hidupnya. UNICEF mendefinisikan. Life Skills sebagai sesuatu yang lebih
detail lagi dengan menggunakan tambahan Life Skill-based Education.
Keterampilan Hidup yang dimaksud menurut WHO,terdiri dari :
1.Keterampilan memecahkan masalah
2.Keterampilan berpikir kritis
3.Keterampilan mengambil keputusan
4.Keterampilan berpikir kreatif 
5.Keterampilan komunikasi interpersonal
6.Keterampilan bernegosiasi
7.Keterampilan mengembangkan kesadaran diri
8.Keterampilan berempati
9.Keterampilan mengatasi stress dan emosi
Keterampilan Hidup bila diajarkan kepada remaja-remaja Indonesia, maka berbagai
permasalahan yang dihadapi olehremaja saat ini, seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas
hingga HIV/AIDS, akan dapat diatasi dengan lebih effektif.

Anda mungkin juga menyukai