Anda di halaman 1dari 12

BKB

Bina keluarga balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak
melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan
berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006)

Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran ibu serta
anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik,
kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota
keluarga lainnya dengan anak balita. (http://djoenfhgova86.blogspot.com/2008/10/peraturan-walikota-
nomor-20-tahun-2008.html )

Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau
anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah
Usia Lima Tahun), seluruh jajaran pemba-ngunan, termasuk kekuatan keluarga yang tergabung dalam
POSDAYA, diarahkan agar setiap keluarga member prioritas yang tinggi terhadap kesehatan dan
pertumbuhan anak balitanya. Orang tua dalam POSDAYA dapat d i s i a p k a n unt uk menyegarkan
kembali Gerakan Bina Keluarga Balita (BKB), sebagai gerakan bersama antara pemerintah dan
masyarakat untuk memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan
atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain.

B. Tujuan

1. Bagi lembaga
• Untuk mendapatkan informasi dan edukasi program keluarga berencana dalam perencanaan
keluarga dengan pendekatan pada oktimalisasi perhatian pola asuh anak balita dikeluarga.
• Untuk meningkatkan kelestarian kesertaan ber-KB bagi keluarga.

2. Bagi orang tua


• Agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak
• Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar
• Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita
• Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak
• Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih saying terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin
yang kuat antara otang tua dan anak.
• Agar mampu membentuk anak yang berkualitas.

3. Bagi anak, diharapkan:


• Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Berkepribadian luhur
• Tumbuh dan berkembang secara optimal
• Cerdas, trampil, dan sehat
• Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya.
C. Sasaran

1. Sasaran Langsung

a. Ibu dan atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita.
b. Pembina Kelompok BKB.
c. Pengurus / Pengelola Kelompok BKB

2. Sasaran Tidak langsung

a. Tokoh Masyarakat
b. Tokoh Pendidikan
c. Institusi Pemerintah
d. LSM

D. Kegiatan

1. Pembentukan kelompok bina keluarga balita, langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:

- Pendataan
Dilakukan pendataan sasaran dan potensi wilayah antara lain PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat,
guru, keluarga-keluarga yang mempunyai potensi khusus dan kader yang mau dan mampu untuk
memimpin Bina Keluarga Balita.

Selanjutnya hasil analisa dipilah-pilah, keluarga sesuai dengan sasaran dari Bina Keluarga Balita sehingga
dapat menentukan:
a. Prioritas penggarapan Bina Keluarga yang diperlukan
b. Prioritas wilayah kegiatan tersebut dengan memperhatikan jumlah anggota 20-40 keluarga dan
potensi keluarga seperti: calon kader aktif, dukungan pemerintah,dll

- Penggalangan kesepakatan
Berdasarkan data tersebut petugas lapangan keluarga berencana bersama dengan kelompok kerja
teknis melakukan penggalangan kesepakatan dengan cara:
a. Konsultasi dengan lurah bertujuan:
1. Melaporkan hasil pendataan
2. Rencana pembentukan kelompok BKB
3. Mendapat dukungan dari lurah

b. Kunjungan tokoh nonformal antara lain tokoh masyarakat dan calon pengurus kelompok BKB untuk
mendapat dukungan kesediaannya.

c. Kunjungan sasaran bertujuan untuk:


1. Memperoleh data sasaran calon anggaota kelompok BKB yang akan dibentuk.
2. Menyampaikan infomasi awal tentang latar belakang dan tujuan pembantukan kelompok BKB.
d. Saresehan keluarga
Calon pengurus dan anggota perlu mendapat informasi yang lengkap tentang program yang akan
dilaksanakan dengan materi:
1. Maksud dan tujuan pembentukan kelompok BKB
2. Perlunya dibentuk kelompok BKB
3. Inventarisasi calon kader
4. Penetapan kader
5. Penetapan sarana kegiatan
6. Penetapan lokasi kegiatan

- Pengukuhan
Legitimasi keberadaannya agar diketahui seluruh warga dan mendapat pengakuan, maka hendaknya
kelompok BKB tersebut dikukuhkan dengan SK camat atau lurah dalam kegiatan rapat koordinasi.

- Pembekalan
Pengurus atau pengelola kelompok BKB yang telah dikukuhkan diberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan dalam pengelolaan BKB melalui pelatihan atau orientasi atau magang sesuai dengan
kurikulum yang ditetapkan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi setempat.

2. Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita


Kegiatan pembinaan merupakan langkah yang diperlukan agar kelompok dapat berjalan secara optimal
dalam melakukan kegiatan Bina Keluarga Balita.
Adapun langkah-langkah pembinaan dilakukan melalui:

1. Pertemuan kelompok
Kegiatan pertemuan kelompok:
Kini pada dasarnya merupakan wahana kegiatan tukar informasi/diskusi dan penyuluhan dari pembina
tentang kegiatan usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh kelompok BKB.

Kegiatan ini perlu dilakukan minimal 1 bulan 1 kali yang dihadiri oleh keluarga anggota kelompok BKB.

a. Cara-cara penyelanggaraan pertemuan


Sebagai langkah pertama, pengurus membuat rencana/agenda pembahasan setiap pertemuan yang
meliputi:

1) Agar pertemuan dapat berjalan dengan tertib serta menghasilkan sesuatu langkah yang akan
dilakukan oleh anggota atau kelompok perlu diatur melalui tahapan sebagai berikut:
• Penetapan waktu : Pertemuan kegiatan setiap bulan sekali
• Penetapan tempat : Tempat di gedung BKB
• Penetapan pembahasan
• Pembagian tugas antara pengurus kelompok BKB
• Penyiapan sarana/alat bantu media pembahasan
• Menyepakati rencana pertemuan berikutnya
2) Pelaksanaan pertemuan
- Tahap pembuka (20 menit)
Pada tahap awal ini sebaiknya diisi dengan acara-acara:
• Tahap pembuka
• Tahap pembahasan mareti yang lalu
• Tahap penyampaian materi pokok
• Tahap penutup

2. Materi Bina Keluarga Balita


Materi pokok BKB disampaikan dalam 8 kali pertemuan:
a. Gerakan pembangunan keluarga sejahtera
b. Konsep dasar BKB dan remaja
c. Pemantapan 8 fungsi keluarga
d. Peran orang tua dalam pembinaan anak dan balita
e. Tumbang anak dan balita
f. Reproduksi sehat
g. Pembinaan anak dan balita
h. Pengelolaan program BKB
3. Pendampingan

Pendampingan oleh Pembina dimaksudkan sebagai upaya memberikan bantuan teknis pada kelompok
BKB dalam mempercapat tercapainya kemandirian kelompok.
Peran-peran Pembina dalam pendampingan antara lain sebagai berikut:

a. Peran sebagai fasilitator


Berfungsi mengkoordinir sumberdaya yang ada dalam kelompok BKB
b. Peran sebagai motivator
Berfungsi untuk menumbuhkan motifasi para anggota kelompok untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan kelompok.
c. Peran sebagai katalisator
Berfungsi untuk menjembatani hubungan individu dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat,
dan kelompok dengan instansi baik pemerintah maupun non pemerintah.

3. Pengembangan kelompok BKB


Dalam pengembangan kelompok BKB dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Membangun komitmen
2. Menumbuhkan motifasi, kemampuan, dan keterampilan
3. Melakukan pembinaan berkelanjutan
4. Melakukan evaluasi dan monitoring
5. Pembentukan wadah atau forum komunikasi informasi pengelola BKB mulai tingkat kecamatan dan
tingkat kota

4. Pengelolaan kelompok BKB


Pengelolaan kelompok BKB dalam pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan oleh kader. Kader BKB adalah
anggota masyarakat yang bekerja secara suka rela dalam membina dan menyuluh orang tua balita
tentang bagaimana mengasuh anak secara baik dan benar.

a. Syarat-syarat kader:
1) Laki-laki atau perempuan yang tinggal dilokasi kegiatan mempunyai minat terhadap anak.
2) Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerah
setempat.
3) Bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela.
4) Bersedia dilatih sebelum melaksanakan kegiatan.
5) Mampu berkomunikasi dengan orang tua balita secara baik.

b. Tugas kader
1) Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan.
2) Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan anak balitanya.
3) Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.
4) Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah tumbuh kembang anak.
5) Membuat laporan kegiatan dari masing-masing kelompok umur pada folmulir yang telah disediakan.

c. Pembagian tugas kader


1) Kader inti adalah penyampai atau penyuluh kepada orang tua peserta BKB dan bertanggung jawab
atas jalannya kegiatan.
2) Kader piket yang bertugas mengasuh anak dan balita.
3) Kader bantu membantu tugas kader inti dan kader piket.

5. Pelaksanaan penyuluhan BKB

1. Pengelompokan peserta BKB


a. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 0 – 1 tahun.
b. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 1 – 2 tahun.
c. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 2 – 3 tahun.
d. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 3 – 4 tahun.
e. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 4 – 5 tahun.

2. Materi penyuluhan tentang BKB


Materi penyuluhan untuk penerapan pola asuh tumbuh kembang anak balita dalam program BKB
dilakukan 9 kali dengan materi poko sebagai berikut:
a. Program KB
Pada dasarnya program KB bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kualitas masyarakat untuk memenuhi hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi.
2) Meningkatkan kualitas penduduk

b. Peran orang tua dalam pembinaan balita dan konsep diri orang tua
Orang tua memegang kunci dalam pembinaan anak terutama dalam masa balita. Sebagai pengasuh dan
pendidik anak, orang tua dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tualah
yang paling mengetahui secara seksama tentang perubahan yang terjadi pada anak.

Hal-hal yang harus dilakukan orang tua dalam membina tumbang anak:
1) Tidak membandingkan anak yang satu dengan anak yang lainnya
2) Tidak menuntut anak melebihi kemampuannya
3) Memenuhi kebutuhan akan ASI, ASAH, dan ASUH
4) Tidak melecehkan anak tetapi memberikan dorongan pada anak
5) Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan pesan yang ikhlas
6) Memberikan nesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya dan menjadi pendengar
yang baik
7) Menjadi teladan yang baik

c. Petumbuhan dan perkembangan balita


Masa balita sering dikatakan sebagai masa kritis, karena kegagalan orang tua dalam mengasuh dan
mendidik anak pada masa ini akan berdampak buruk dikemudian hari.
Masa balita juga dikatakan sebagai masa periode emas ( Golden Age Period) dalam kehidupan seorang
manusia, suatu periode yang tidak dapat di ulang dalam usia selanjutnya. Oleh karena itu masa emas ini
harus benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh orang tua untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki anakmelalui pola asuh yang benar.

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat. Proses pertumbuhan ini dapat dideteksi dalam kegiata posyandu melalui
KMS.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi kemandirian. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ
yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan
sosialisasi.

Ciri-ciri dan prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak


1) Perkembangan menimbulkan perubahan
2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan berbeda
4) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
5) Perkembangan mempunyai pola yang tetap
6) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak


1) Factor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak diantaranya : ras/ etnik atau
bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetic dan kelainan kromosom
2) Faktor luar (eksternal)
a) Faktor prenatal yang terdiri dari gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan
imunilogi, anoksia embrio dan psikologi ibu.
b) Faktor Persalinan, komplikasi persalinan pada bayi serta trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
c) Faktor pasca salin seperti gizi, lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi,
lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan.

Aspek-aspek perkembangan anak yang perlu mendapat perhatian adalah:


1) Perkembangan kemampuan gerakan kasar.
2) Perkempangan kemampuan gerakan halus
3) Perkempangan kemampuan memahami apa yang dikatakan orang lain
4) Perkembangan kemampuan berbicara
5) Perkembangan kemampuan kecerdasan
6) Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri
7) Perkembangan kemampuan bergaul social

Periode tumbuh kembang anak terdiri dari :


1) Masa prenatal atau masa intrauterine (masa janin dalam kandungan), masa ini dibagi menjadi 3
periode yaitu :
2) Masa bayi (umur 0 sampai 11 bulan), masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :
d. Media interaksi orang tua dan anak
e. Gerakan kasar dan halus
f. Komunikasi pasif dan aktif
g. Kecerdasan
h. Menolong diri sendiri dan sosialisasi
i. Diskusi masalah pertumbuhan dan perkembangan anak

E. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pemantauan Perkembangan Balita Melalui KKA


Untuk memantau tujuh aspek perkembangan anak telah dikembangkan alat pantau yaitu Kartu
Kembang Anak (KKA)

a. Pengertian:
KKA adalah kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orang tua dan tumbuh
kembang anak.
b. Manfaat:
1) Bagi orang tua
Dapat memantau tumbuh kembang anak, membimbing serta membina anaknya dengan tingkat
perkembangan umur anak.
2) Bagi anak
Anak diharapkan dapat tumbuh kembang secara optimal dengan pemantauan orang tua secara optimal
dengan pemantauan orang tua secara baik dan benar.
3) Bagi kader
Kader dapat dengan mudah melakukan penyuluhan.
4) Cara menggunakan KKA

Mengenal KKA
KKA terdiri dari:
a. Kolom identitas anak dan orang tua, bulan dan tahun kelahiran anak.
Contoh :
Nama anak : Budi
Tanggal lahir : 12-8-2001
Jenis kelamin : laki-laki
Nama orang tua : Suherman
Rt/Rw : 01/05
Kelurahan : Turangga
Kecamatan : lengkong

b. Kolom Tugas Perkembangan Anak


Kolom ini berisi tugas-tugas perkembangan anak yang dipergunakan untuk memantau kemampuan dan
keterampilan anak pada umur tertentu. Untuk umur 3 tahun pertama, dipilih sebanyak 36 tugas
perkembangan secara berurutan. Adapun setelah umur 3 tahun, dipilih 12 tugas perkembangan.

Setiap tugas perkembangan diberi kode seperti tercantum pada kolom kode di sampingnya.

Contoh:
1) Melihat sekitar dengan kode KP singkatan Komunikasi Pasif
2) Tersenyum pada orang dengan kode TS singkatan dari TIngkah Laku Sosial.

c. Kolom angka disamping kode


Kolom ini digunakan untuk memantau tugas perkembangan anak.

d. Kolom kotak-kotak
Kolom ini digunakan untuk memantau tugas perkembangan anak sesuai umurnya.
- Garis merah menunjukkan nilai batas kemampuan tertentu pada umur tertentu.
Contoh:
Anak pada umur 12 bulan, biasanya sudah dapat melakukan bermain “Ciluk-ba” (tugas perkembangan
anak nomor 9) dengan kode TS.
- Grafik hijau menunjukkan kemampuan dan keterampilan anak yang semestinya sesuai dengan
umurnya.

e. Kolom bulan dan tahun kelahiran anak


Kolom ini ada dibawah kolom kotak-kotak. Kolom ini menunjukkan bulan dan tahun kelahiran anak
pada kolom 0 (nol).
Bagian kolom berikutnya yaitu kolom 1,2,3 dst.
Menunjukkan umur anak dalam bulan.
f. Kolom pesan-pesan (persiapan tugas berikutnya)
Kolom ini berisi pesan-pesan (persiapan tugas berikutnya) yang perlu dilakukan orang tua/ibu bagi
anak yang belum dapat melakukan tugas perkembangan sesuai umurnya.
Contoh:
Anak pada umur 10 bulan, diharapkan dia sudah dapat duduk sendiri, maka pesan bagi orang/ibu adalah
agar supaya orang tua/ibu melatih anak untuk mendudukkan bayinya sambil dijaga.

g. Cara asuh orang tua/ibu agar anak tumbuh kembang optimal.


Pada halaman ini berisi pesan-pesan (untuk persiapan tugas berikutnya) yang dilengkapi dengan gambar
tentang cara orang tua/ibu mengasuh anak.

2. SISTEM PENCATATAN/PELAPORAN KKA

Untuk laporan KKA-BKB digunakan 3 jenis formulir laporan, yaitu:


a. F/I/KKA/BKB/2005
Formulir laporan ini merupakan laporan bulanan yang dibuat oleh ketua kelompok BKB bersama-sama
PKB setempat.

b. REK/KEC/I/KKA/BKB/2005
Formulir laporan ini merupakan rekapitulasi laporan bulanan F/I/KKA/BKB/2005 yang diterima dari
kelompok BKB di kecamatan yang bersangkutan

c. REK/KOT/I/KKA/BKB/2005
Formulir ini merupakan rekapitulasi laporan REK/KEC/I/KKA/BKB/2005 yang diterima dari kecamatan
dan disiapkan oleh Bidang Pemberdayaan Keluarga di kota setempat.

Petunjuk pengisian:
1. Cara pengisian F/I/KKA/BKB/2005
Sebelum mengisi formulir diisi terlebih dahulu bulan dan tahun, nama kelompok dan alamat wilayahnya.
Sebagai data basis diisi data keluarga dan balita yang terdaftar sebagai anggota kelompok BKB pada
kotak sebelah kanan atas.
Kolom:
1. Nomor : diisi nomor urut keluarga
2. Nama keluarga balita : diisi nama semua ibu balita yang dating pada pertemuan
3. Pra KS + KS I : diisi (V) sesuai dengan tahapan keluarga
4. > KS II : diisi (V) sesuai dengan tahapan keluarga
5. Nama balita : diisi nama balita yang mengisi KKA
6. Umur balita : diisi umur balita dalam bulan (Kader membantu menghitung usia balita
tanggal lahir)
7. Pencapaian tugas : diisi (V) berdasarkan hasil pengisian KKA perkembangan anak balita yang
bersangkutan. Dibawah garis merah (bila hasil pengisian KKA bawah garis merah)
8. Pencapaian tugas perkembangan anak di dalam pita : diisi (V) berdasarkan pengisian KKA balita
yang bersangkutan (bila hasil pengisian KKA di dalam pita)
9. Pencapaian tugas perkembangan tidak ada: diisi (V) bila tidak ada pencapaian perkembangan
10. Rujukan : diisi (V) bila balita yang berada di bawah garis merah, disarankan untuk dirujuk.

2. Cara pengisian REK/KEC/I/KKA/BKB/2005


Formulir ini diisi berbasarkan F/I/KKA/BKB/2005 dari seluruh kelompok yang dikirim oleh PKB.
Sebelum mengisi kolom diisi terlebih dahulu bulan dan tahun serta nama kecamatan, kota dan provinsi
kolom:
1. Nomor
2. Kelurahan
3. Jumlah peserta BKB Pra KS dan KS I
4. Jumlah peserta BKB KS II keatas
5. Jumlah keluarga peserta BKB
6. Jumlah keluarga Pra KS dan KS I (yang hadir)
7. Jumlah keluarga KS II keatas ( yang hadir)
8. Jumlah peserta BKB yang hadir
9. Jumlah balita peserta BKB
10. Jumlah balita di bawah garis merah
11. Jumlah balita di dalam/ di bawah atas pita
12. Jumlah balita tidak tercapai pencapaian perkembangannya
13. Jumlah seluruh balita yang mengisi KKA
14. Rujukan

3. Cara pengisian REK/KOT/KKA/BKB/2005


Pada dasarnya cara pengisian formulir REK/KOT/KKA/BKB/2005 hampir sama dengan cara pengisian
rekapitulasi tingkat kecamatan.

Daftar pustaka :

SUSUNAN PENGURUS BKB CINTA BUNDA

PELINDUNG KEPALA DESA

PEMBINA 1, PKB ESAP MSI

2, PUSKESMAS

3, TP PKK

KETUA ZURAIDAH

SEKERTARIS MARIYATI

BENDAHARA MELISA

POKJA:
0-1 TAHUN : 1-2 TAHUN 2-3 TAHUN 3-4 TAHUN 4-5 TAHUN

1, AYU MALA 1, ALINAWATI 1, SALBIYAH 1, NURMALASARI 1, AYU

2, RIKA P 2, SARBIYAH 2, ASMIYAH 2, JAINAH 2, HERNAWATI

3, SITI HAJAH

POKJA PEMANTAU KETUA IBU KADES IJANIAH

ANGGOTA 1, IBU SEKDES JULIANI

2, ATMAH

3, ERNI MARLINA

POKJA BKB EMAS 1. ELNI

2, HATMA

Badan Keluarga Berencana. 2006. Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita: Bandung. Badan
Keluarga Berencana Pemerintah Kota Bandunghttp://djoenfhgova86.blogspot.com/2008/10/peraturan-
walikota-nomor-20-tahun-2008.html

D SUSUNAN PENGURUS BKB PERMATA HATI

PELINDUNG KEPALA DESA

PEMBINA 1. PKB ESAP MSI

2. PUSKESMAS

3. TP PKK

KETUA 1. SADIYAH

2. SITI MUSHALIKAH

3.SUSIAH

SEKERTARIS 1. WINARSIH

2. SANTI LUSTYORINI

BENDAHAR SUYATI
SEKSI SEKSI :

O-1 TAHUN 1-2 TAHU 2-3 TAHUN 3-4 TAHUN 4-5 TAHUN

1, WINARSIH 1, ISNAWAT 1, SAKDIYAH 1,SURATEM 1, SANTI LUSTYORINI

2, SUPIYAH 2, MELIAN 2, ISTIKOMAH 2, YULIATI 2, RINI

3, YUNARSIH 3, SITI MURIKAH 3, SUYATI 3. MAYA RINDI 3, SETYANI

4, MARIYATI

Anda mungkin juga menyukai