KETAHANAN REMAJA:
Memberdayakan Peran Sebaya
dan Menguatkan Peran Orangtua
dalam Pengasuhan di Keluarga
Dalam konteks Pembangunan Manusia, yang akan membangun keluarga dan calon
Pembinaan Ketahanan Remaja memiliki peran orangtua bagi anak-anak yang dilahirkannya
yang sangat strategis. Pertama, karena remaja sehingga perlu disiapkan agar memiliki
merupakan individu-individu calon penduduk usia perencanaan dan kesiapan berkeluarga.
produktif yang pada saatnya kelak akan menjadi Kesiapan berkeluarga merupakan salah satu
subjek/pelaku/aktor pembangunan sehingga kunci terbangunnya ketahanan keluarga dan
harus disiapkan agar menjadi sumber daya keluarga yang berkualitas sehingga diharapkan
manusia yang berkualitas. Kedua, karena remaja mampu melahirkan generasi yang juga
merupakan individu-individu calon pasangan berkualitas.
Output yang dihasilkan adalah remaja Generasi Berencana (Genre), yaitu remaja yang memiliki
perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati 5 (lima) transisi kehidupan remaja dengan (1)
mempraktikkan hidup bersih dan sehat, (2) melanjutkan pendidikan, (3) memulai berkarir, (4) menjadi
anggota masyarakat yang baik, serta (5) membangun keluarga yang berkualitas. Agar remaja mampu
melewati lima transisi kehidupannya, mereka diharapkan terhindar dari (1) hubungan seksual sebelum
menikah, (2) menikah di usia dini, dan (3) penyalahgunaan NAPZA.
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia benar. Oleh karena itu, kehadiran Pendidik
(SDKI) Tahun 2017 menunjukkan bahwa Sebaya dan Konselor Sebaya di PIK- Remaja
kelompok sebaya dan orangtua (terutama ibu) sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
menjadi tempat paling banyak dipilih oleh remaja para remaja tersebut dan untuk menjamin
untuk berdiskusi tentang kesehatan reproduksi kebenaran informasinya. Makin banyak PIK
yang dialaminya: 62 persen remaja perempuan Remaja dibentuk/didirikan, makin banyak pula
dan 51 persen remaja laki-laki berdiskusi Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya yang
kesehatan reproduksi dengan temannya, dan 53 tersedia (karena salah satu unsur wajib dalam
persen remaja perempuan serta 11 persen remaja pembentukan PIK-Remaja adalah adanya
laki-laki berdiskusi kespro dengan ibunya. Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya),
sehingga akan semakin banyak remaja-remaja
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa para yang memiliki kesempatan untuk berbagi
remaja Indonesia membutuhkan peran teman informasi dan curhat/konsultasi dengan teman
sebaya dan orangtua sebagai tempat berbagi sebaya yang telah memiliki kemampuan dan
informasi dan curhat/konsultasi yang terkait informasi yang benar.
dengan tumbuh kembangnya sebagai remaja.
Apa jadinya jika remaja-remaja yang dijadikan
tempat berbagi informasi dan curhatnya tersebut
tidak memiliki kemampuan dan informasi yang
Indikator Keberhasilan
Keberhasilan upaya meningkatkan kualitas kelompok usia remaja. Oleh karena itu,
remaja dengan pemberian akses informasi, keberhasilan program ini juga ditentukan oleh
pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang ranah perilaku remaja, yaitu: (1) median usia
kehidupan berkeluarga melalui Program kawin pertama (UKP) dan (2) kelahiran pada
Pembinaan Ketahanan Remaja salah satunya perempuan kelompok usia 15 – 19 tahun.
diukur dengan Indeks Pengetahuan Remaja Untuk meningkatkan indeks pengetahuan remaja
tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). tentang KRR, dilakukan upaya peningkatan akses
Indeks Pengetahuan KRR mengukur remaja terhadap PIK Remaja (yang diukur melalui
pengetahuan tentang: (1) masa subur, (2) umur (1) persentase remaja yang mendatangi
sebaiknya menikah dan melahirkan, (3) penyakit Sekretariat PIK Remaja dan (2) persentase
anemia dan HIV/AIDS, dan (4) narkoba. remaja yang mengakses akun media sosial PIK
Harapannya, setelah mengetahui keempat aspek Remajadan partisipasi keluarga yang memiliki
tersebut, remaja tidak melakukan aktivitas remaja dalam kelompok BKR.
seksual sebelum menikah yang menjadi
penyebab kehamilan yang tidak diinginkan dan
pernikahan di usia yang belum ideal yang akan
menambah daftar panjang jumlah kelahiran di
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pelaksanaan Pembinaan Remaja yang diukur melalui (1) persentase
Ketahanan Remaja: remaja yang mendatangi Sekretariat PIK
1. Penurunan fertilitas remaja yang diukur melalui Remaja dan (2) persentase remaja yang
ASFR 15 – 19 tahun dan Persentase remaja mengakses akun media sosial PIK Remaja;
perempuan usis 15 – 19 tahun yang menjadi ibu 5.Peningkatan partisipasi keluarga yang memiliki
dan atau sedang hamil anak pertama; remaja dalam kelompok kegiatan Bina Keluarga
Peningkatan usia kawin yang diukur melalui Remaja (BKR) dan dalam keluarga berencana
2. Median Usia Kawin Pertama Perempuan; yang diukur melelui Persentasi PUS Anggota
Peningkatan pemahaman remaja tentang BKR yang ber-KB.
3. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang
diukur melalui Indeks Pengetahuan Remaja
tentang KRR;
4. Peningkatan akses remaja terhadap PIK
07
Mengembangkan kegiatan ramah remaja dalam Edukasi Genre seperti Genre Educamp, Kuis
Rangking 1, Cafetaria Genre dan lain - lain. Pembentukan karakter remaja dan penanaman nilai -
nilai Revolusi Mental melalui kegiatan Genre Revolution BerTeMan yang merupakan upaya
penanaman nilai - nilai Revolusi Mental Bersih, Tertib dan Mandiri serta menyusun buku 28 Days Of
Challenge sebagai pemantik dan panduan implementasi nilai - nilai Revolusi Mental Bersih,Tertib
dan Mandiri. Buku Diary Remaja "28 Days Of Challenge" bekerjasama dengan Kedeputian Bidang
Koordinasi Kebudayaan dan Kedeputian Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Cafeteria Genre pada Educamp dalam Hari Keluarga Nasional XXVI Tahun 2019 di Banjarbaru, Kalimantan
—
28 Days Challenge Genrevolution Berteman: Buku Saku Remaja menuju Hidup Bersih, Tertib, dan Mandiri
Selain itu, telah dilakukan juga kegiatan inovasi Kompetensi Pendidik Sebaya dan Konselor
lainnya, yaitu: Sebaya (bekerjasama dengan Rifka Annisa
Women Crisis Center Yogyakarta, JH-CCP, dan
1.Telah disusun dan dikembangkan Indikator Pusdiklat KKBPK (PULAP);
Kesiapan Berkeluarga (bekerjasama dengan 4. Pengembangan Model Pengelolaan PIK
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Remaja dan BKR di Kampung KB (bekerjasama
FEMA-IPB; dengan JH-CCP);
2.Mulai diinisiasi kegiatan Ekspose PIK R dalam 5. Pengembangan materi dan media pengasuhan
berbagai kegiatan momentum strategis; remaja bagi kelompok BKR melalui 1001 Cara
3.Pengembangan standar kompetensi Pendidik Bicara (bekerjasama dengan JH-CCP).
Sebaya dan Konselor Sebaya serta
pengembangan standar Diklat Peningkatan
Direktorat Bina Ketahanan Remaja
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Tahun 2019
www.bkkbn.go.id @BKKBNOfficial