Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi, Objek, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Mila Kabupaten Pidie yang dipilih

secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut salah satu

lokasi yang terdapat aktivitas hortikultura.

Objek dan ruang lingkup penelitian ini adalah pengembangan kawasan

pedesaan berbasis hortikultura di Kecamatan Mila Kabupaten Pidie. Waktu

penelitian dilakukan dari bulan Desember sampai dengan selesai.

3.2 Populai dan Metode Penarikan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan segala subjek penelitian dan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah stakeholder yang terkait dengan penelitian

ini yaitu 10 kelompok tani yang beranggotakan 8 orang setiap kelompok dan 3

orang tokoh masyarakat.

3.2.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah perwakilan masyrakat yang kerjanya

terkait dengan penelitian ini. Cara pengambilan sampel untuk sampel responden

menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu

dimana peneliti memilh sampel berdasarkan pengetahuan peneliti tentang sampel

yang akan dipilih dengan pertimbangan tertentu. Adapun sampel yang terlibat

dalam penelitian ini berjumlah 13 orang responden yaitu perwakilan dari setiap

19
20

kelompok 1 orang dan tokoh masyarakt 3 orang yang pekerjaannya terkait

komoditi hortikultura.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden. Metode ini digunakan untuk

menggali data primer.

2. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung pada obyek yang diteliti.

3. Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

dokumen-dokumen yang sehubungan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Jenis Dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden

melalui wawancara dengan bantuan daftar pertanyaan yang telah

disiapkan.

2. Data sekunder, yaitu data-data pendukung yang berhubungan dengan

masalah penelitian di Kecamatan Mila Kabupaten Pidie.

3.5 Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan

menggunakan alat Analisis SWOT. Analisis SWOT dengan metode penentuan

faktor internal dan eksternal (IFAS-EFAS). Menentukan faktor-faktor internal


21

eksternal mengikuti pendapat Rangkuti (2019), untuk menentukan data-data yang

dipaparkan maka perlu dilakukan perencanaan strategis yaitu menganalisis

lingkungan internal yaitu untuk melihat kekuatan yang ada dan meminimalkan

kelemahan serta lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan

peluang dan ancaman.

Asumsi dasar dari model analisis SWOT adalah kondisi yang

berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Setiap satu rumusan Strenght (S),

harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan

Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan Treath (T). Kemudian dilakukan

penilaian dengan cara memberikan skor pada masing-masing faktor dimana satu

faktor dibandingkan dengan faktor lain dalam komponen yang sama atau

mengikuti jalur vertical. Faktor yang lebih menentukan diberikan skor yang lebih

besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk

mengurangi kadar subyektifitas penilaian.

Tabel 1. Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating Ket


Kekuatan
... X X x
Total Kekuatan X X x
Kelamahan
... x X x
Total Kelemahan x X x
Selisih Total Kekuatan-Kelemahan (S-W), sebagai sumbu “x”
Faktor Strategi Bobot Rating Bobot x Rating Ket
Eksternal
Peluang
... X X x
Total Peluang X X x
Ancaman
... X X x
Total Ancaman X X x
22

Selisih Total Peluang-Ancaman (O-T), sebagai sumbu “y”

Weakness(W) Kuadran IV S)
Kuadran I
Ubah Strategi Progresif
Stength
Kuadran III Kuadran II
Strategi BertahanThreats (T)
Diversivikasi Strategi
Gambar 1. Kuadran SWOT

Berdasarkan kuadran hasil SWOT tersebut dapat disusun kecenderungan

strategi yang dipilih. Rangkuti (2018) dalam Lutfi (2015) membuat empat

kuadran hasil SWOT sebagai berikut:

a. Kuadran I (positif, positif) : Strategi Progresif

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif (Growth oriented

strategy), artinya institusi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat

dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan

dan kemajian secara maksimal.

b. Kuadran II (negatif, negatif) : Strategi Stability

Rekomendasi strategi yang diberika adalah Strategi stability artinya kondisi

internal institusi berada pada pilihan dilematis sehingga disarankan untuk

menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak

semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya

membenahi diri.

c. Kuadran III (negatif, positif) : Strategi Survival

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah survival, artinya institusi


23

disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya karena dikhawatirkan sulit

untuk dapat menangkap peluang dan memperbaiki kinerja institusi.

d. Kuadran IV (positif, negatif) : Strategi Diversifikasi

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversivikasi Strategi, artinya

instutusi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat

sehingga diperkirakan roda institusi akan mengalami kesulitan untuk terus

berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya sehingga perlu

memperbanyak ragam strategi taktisnya.

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:

1. Pengembangan adalah usaha untuk memajukan atau memperbaiki atau

meningkatkan sesuatu yang sudah ada.

2. Kawasan adalah wilayah atau ruang yang merupakan kesatuan geografis

beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan

berdasarkan aspek fungsional serta memiliki ciri tertentu (spesifik/khusus)

dengan fungsi utama lindung dan budidaya.

3. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap

unsur yang terkait kepadanya yang batas dan sistemnya ditentukan

berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.

4. Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian

termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan

sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,

pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi


24

5. Komoditas Unggulan adalah komoditas pertanian (tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan) yang dibudidayakan oleh

mayoritas masyarakat, terjamin ketersediaannya secara terus menerus, masih

dalam bentuk primer, atau pokok olahan sementara, atau produk olahan akhir,

telah diusahakan dalam industri kecil, menengah atau besar, berdaya saing

dan mempunyai pasar lokal, regional, maupun internasional dan akan atau

menjadi ciri khas daerah/kawasan.

6. Hortikultura diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Hortikultura adalah

perpaduan dari bahasa latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere

(budidaya) serta dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun berupa

tanaman buah, sayur dan obat/tanaman hias.

Anda mungkin juga menyukai