METODE PENELITIAN
22
tentang situasi yang sedang diteliti yaitu pihak-pihak yang terkait dengan
pengambilan keputusan manajerial di Pengolahan Agropark Sembawa serta
beberapa pengunjung yang ada. Adapun data sekunder digunakan untuk
melengkapi data primer yang diperoleh dari data literatur atau referensi buku
yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis baik berasal dari
instansi terkait maupun data-data pemerintahan.
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis tiga tahap formulasi strategi yaitu tahap masukkan, tahap
23
pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.
3.4.1 Tahap Masukkan (Input Stage)
Tahap masukan merupakan tahap pertama merumuskan
strategi. Tahap input terdiri dari kegiatan mengindentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi suatu usaha, yang meliputi analisis
lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFE
untuk mengetahui peluang dan ancaman dan materiks IFE untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis tiga tahap
strategi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis
lingkungan Internal dan eksternal (IFE dan EFE), analisis IE, analisis
SWOT, dan analisis QSPM.
3.4.1.1 Analisis Matriks IFE
David, dkk (2011:25), Evaluasi Faktor Internal
(Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek
internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional
perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan,
SDM, pemasaran, sistem informasi, produksi dan operasi.
Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks
IFE, adalah sebagai berikut :
1. Buat daftar faktor internal kunci
2. Tetapkan bobot mulai 0,0-1,0
3. Tetapkan rating 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor
4. Kalikan bobot dengan rating
5. Jumlahkan skor tertimbang
25
yang memiliki implikasi strategi berbeda. Pertama,
rekomendasi untuk divisi yang masuk ke dalam sel I, II atau
IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan.
Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk) atau integratif (integrasi kebelakang,
integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) dapat menjadi
paling sesuai untuk divisi-divisi ini.
Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII
dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan
pertahankan, penetrasi pasar dan pengembangan produk
adalah dua strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe
ini. Ketiga, rekomendasi yang umum diberikan untuk divisi
yang masuk ke dalam sel VI, VIII, IX adalah tuai atau
divestasi. Organisasi yang berhasil mampu mencapai
portofolio bisnis yang diposisikan dalam atau sekitar sel I
dalam matriks IE.
27
Tabel 3.2 Matriks SWOT
28
3.4.3.1 Matriks QSPM
29
menarik, dan 4 = sangat menarik.
5. Menghitung nilai total daya tarik (Total
Attractiveness Score-TAS) merupakan hasil
kali kolom bobot dan nilai daya tarik (AS)
dalam setiap baris. Semakin tinggi nilai TAS,
semakin menarik alternatif strategi itu.
6. Menghitung jumlah nilai daya tarik dengan
cara menjumlahkan nilai total daya tarik
dalam setuap kolom strategi matriks QSPM.
Jumlah nilai daya tarik mengungkapkan
strategi mana yang menjadi prioritas dalam
setaip set strategi. Besarnya perbedaan antar
jumlah setiap set strategi tertentu,
menunjukkan seberapa besar sesuatu strategi
lebih diinginkan relatif terhadap strategi lain.
30
berada di luar perusahaan.
5. Matrik IE merupakan cara bagaimana memposisikan berbagai
urusan divisi ke dalam matrik dengan EFE (baris) dan IFE
(kolom).
6. Matrik SWOT merupakan Identifikasi dari berbagai faktor yang
ada secara sistematis dalam merumuskan strategi perusahaan.
7. Matrik QSPM menjadi alat yang memungkinkan untuk menyusun
strategi dalam mengevaluasi alternatif strategi secara objektif
menurut identifikasi sebelumnya.
31