Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Karet Kec. Sembawa,


Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara
sengaja oleh penulis dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian didasarkan
atas pertimbangan antara lain yaitu (1) Pusat Penelitian Karet Sembawa
merupakan salah satu industri perkebunan yang baru merintis Agrowisata yang
biasa disebut Agropark Sembawa pada tahun 2021 dengan lahan yang potensial.
(2) Terletak di kabupaten Banyuasin Pusat Penelitian Karet Sembawa akan
menjadi salah satu daya tarik wisatawan luar ke Kabupaten Banyuasin. (3) Pusat
Penelitian Karet memiliki visi & misi yang relevan. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Desember 2022 hingga Maret 2023.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif


dengan metode deskriptif analisis, dimana metode tersebut merupakan suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun status kelas peristiwa pada masa
sekarang (Nazir, 2015 dalam Reynaldi Kurniawan 2016:40). Objek penelitian
yang digunakan adalah Agropark Pusat Penelitian Karet Sembawa. Menurut
Santoso, 2005 dalam Reynaldi Kurniawan, 2016:40, penelitian deskriptif
umumnya bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat
terhadap suatu populasi atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan faktor
tertentu.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan
data sekunder yang diperoleh dari sumber internal dan sumber eksternal
perusahaan. Data primer merupakan data yang diperoleh dari wawancara
langsung dengan responden serta dalam bentuk pengisian kuisioner. Pemilihan
responden dilakukan secara sengaja (purposive).
Responden merupakan para ahli yang mengetahui dan memahami baik

22
tentang situasi yang sedang diteliti yaitu pihak-pihak yang terkait dengan
pengambilan keputusan manajerial di Pengolahan Agropark Sembawa serta
beberapa pengunjung yang ada. Adapun data sekunder digunakan untuk
melengkapi data primer yang diperoleh dari data literatur atau referensi buku
yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis baik berasal dari
instansi terkait maupun data-data pemerintahan.

3.3 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan antara lain dengan


wawancara, pendistribusian kuesioner dan observasi langsung di lapangan.
Adapun responden akan dipilih dengan sengaja dengan pertimbangan bahwa
responden merupakan pengambil keputusan dan mengetahui serta memahami
kondisi perusahaan baik kondisi internal maupun eksternalnya. Adapun respon
yang dipilih untuk wawancara dan pengisian kuesioner ditunjukkan pada tabel
3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Target Responden Penelitian
No. Asal/Instansi
1. Pengelola Agropark Sembawa
2. Pengunjung Agropark Sembawa

Wawancara dilakukan untuk memperoleh gambaran umum mengenai


Agropark Sembawa serta informasi tentang lingkungan internal dan eksternal
yang dimiliki oleh Agropark Sembawa tersebut. Hal ini penting untuk
memperoleh input dalam proses perumusan strategi. Selain itu, kuesioner
diberikan penulis kepada responden terpilih untuk mendapatkan data tentang
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh pengelola
Agropark Sembawa. Sedangkan observasi yang dilakukan bertujuan untuk
memperoleh informasi tambahan yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis tiga tahap formulasi strategi yaitu tahap masukkan, tahap

23
pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.
3.4.1 Tahap Masukkan (Input Stage)
Tahap masukan merupakan tahap pertama merumuskan
strategi. Tahap input terdiri dari kegiatan mengindentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi suatu usaha, yang meliputi analisis
lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFE
untuk mengetahui peluang dan ancaman dan materiks IFE untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis tiga tahap
strategi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis
lingkungan Internal dan eksternal (IFE dan EFE), analisis IE, analisis
SWOT, dan analisis QSPM.
3.4.1.1 Analisis Matriks IFE
David, dkk (2011:25), Evaluasi Faktor Internal
(Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek
internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional
perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan,
SDM, pemasaran, sistem informasi, produksi dan operasi.
Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks
IFE, adalah sebagai berikut :
1. Buat daftar faktor internal kunci
2. Tetapkan bobot mulai 0,0-1,0
3. Tetapkan rating 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor
4. Kalikan bobot dengan rating
5. Jumlahkan skor tertimbang

3.4.1.2 Analisis Matriks EFE


David, dkk (2011:19), Evaluasi Faktor Eksternal
(EFE) memperbolehkan pembuat stratejik untuk
menyimpulkan dan menilai ekonomi, sosial, kebudayaan,
demofrafi, lingkungan, politik, pemerintah, hokum,
teknologi dan informasi persaingan. Matriks EFE dapat
dikembangkan dengan lima langkah, yaitu :
24
1. Mendaftarkan kunci faktor eksternal
2. Menentukan bobot tiap-tiap faktor dengan jangkauan
dari angka 0.0 (tindak penting) sampai 1.0 (sangat
penting)

3. Menentukan urutan antara 1 sampai 4 dari tiap-tiap


faktor eksternal utama untuk mengindikasikan seberapa
efektifnya strategi yang diterapkan dari perusahaan
untuk menanggapi faktor-faktor tersebut.
4. Mengalikan bobot tiap-tiap faktor untuk mendapatkan
nilai bobot
5. Jumlahkan nilai bobot dari tiap variabel untuk
mendapatkan total nilai bobot dari organisasi.

Jika total dari nilai bobotnya adalah 4 menandakan


bahwa tanggapan organisasi terhadap ancaman dan
kelemahan adalah luar biasa.

Jika total dari nilai bobotnya adalah 1 menandakan


bahwa strategi perusahaan tidak diperhitungkan terhadap
kesempatan atau menghindari ancaman.

3.4.2 Tahap Pencocokan (Matching Stage)


3.4.2.1 Matriks IE (Internal Eksternal)
Menurut Malik (2010:29), IE (Internal-Eksternal)
Matriks adalah memposisikan organisasi ke dalam matriks
dengan EFE (baris) dan IFE (kolom) dengan ukuran, kuat-
sedang-lemah. Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci:
total rata-rata tertimbang IFE pada sumbu x dan total rata-
rata tertimbang EFE pada sumbu y. Total rata-rata
tertimbang yang diturunkan dari masing-masing divisi
memungkinkan pembuatan matriks IE tingkat korporasi.
Pada sumbu x dari matriks IE, total rata-rata tertimbang dari
1,0 hingga 1,99 dianggap rendah, nilai 2,0 hingga 2,99
adalah menengah, dan nilai 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama

25
yang memiliki implikasi strategi berbeda. Pertama,
rekomendasi untuk divisi yang masuk ke dalam sel I, II atau
IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan.
Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk) atau integratif (integrasi kebelakang,
integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) dapat menjadi
paling sesuai untuk divisi-divisi ini.
Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII
dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan
pertahankan, penetrasi pasar dan pengembangan produk
adalah dua strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe
ini. Ketiga, rekomendasi yang umum diberikan untuk divisi
yang masuk ke dalam sel VI, VIII, IX adalah tuai atau
divestasi. Organisasi yang berhasil mampu mencapai
portofolio bisnis yang diposisikan dalam atau sekitar sel I
dalam matriks IE.

Gambar 3.1 Matriks Internal-Eksternal


26
3.4.2.2 Matriks SWOT
Setelah dilakukannya analisis matriks IE maka
selanjutnya menganalisis sebagai kombinasi strategi dengan
menggunakan matriks SWOT. Melalui analisis SWOT dapat
diperoleh berbagai alternatif strategi yang dapat dipilih oleh
perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Matriks ini
menggambarkan secara jelas bagaimana kekuatan dan
kelemahan perusahaan sekaligus peluang dan ancamannya.
Matriks ini dapat menghasilkan empat sel alternatif strategi
S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.
Langkah-langkah dalam penyusunan matriks SWOT
ialah sebagai berikut:
1. Membuat daftar peluang ekternal organisasi
2. Membuat daftar ancaman eksternal organisasi
3. Membuat daftar kekuatan kunci internal organisasi
4. Membuat daftar kelemahan kunci internal organisasi
5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal
dan mencatat resultan strategi S-O dalam sel yang tepat.
6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang
eksternal dan mencatat resultan strategi W-O dalam sel
yang tepat.
7. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman
eksternal dan mencatat resultan strategi W-T dalam sel
yang tepat.
8. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman
eksternal dan mencatat resultan strategi S-T dalam sel
yang tepat.

27
Tabel 3.2 Matriks SWOT

Analisis Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Daftar faktor-faktor Daftar faktor-faktor


Analisis Eksternal kekuatan kelemahan
Peluang (O) S-O Strategi W-O Strategi

Gunakan kekuatan Gunakan kelemahan


Daftar faktor-faktor untuk dengan
peluang memanfaatkan memanfaatkan
peluang peluang
Ancaman (T) S-T Strategi W-T Strategi
Daftar faktor-faktor Gunakan kekuatan Meminimalkan
ancaman untuk menghindari kelemahan dan
ancaman menghindari
ancaman
Sumber : David (2006:287)
Analisis SWOT ini diharapkan memberikan
hasil yang bermanfaat untuk beberapa alternatif
strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan,
agar tujuan dan sasaran dari perusahaan dapat
berjalan secara optimal.

3.4.3 Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Stage)


Tahap terakhir yang menjadi perumusan dalam strategi
ini adalah tahap pengambilan keputusan. Informasi yang
didapatkan pada tahap sebelumnya yaitu masukan dan
pencocokan, digunakan dalam tahapan terakhir ini. Analisis
Matriks Perencanaan Strategik Kuantitatif atau Quantitive
Strategic Planning Matriks (QSPM).

28
3.4.3.1 Matriks QSPM

QSPM adalah alat yang memungkinkan


penyusun strategi mengevaluasi alternatif strategi
secara objektif berdasarkan faktor keberhasilan
kunci internal dan eksternal strategi mana yang
terbaik. Sifat positif yan lin dari QSPM adalah
bahwa strategi yang dapat diperiksa secara
berurutan atau bersamaan dan tidak ada batasan
untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau
diperiksa sekaligus (Menurut David, 2006 dalam
Pangartika, 2017:39). Terdapat 6 langkah dalam
penyusunan matriks ialah sebagai berikut:

1. Membuat daftar peluang dan ancaman


ekternal serta kekuatan dan kelemahan kunci
internal pada perusahaan.
2. Memberikan bobot untuk masing-masing
faktor internal dan eksternal yang dipakai
dalam matriks IFE dan EFE.
3. Mengevaluasi matriks pada tahap dua atau
pencocokan dan identifikasi alternatif strategi
yang harus dipertimbangkan organisasi atau
perusahaan untuk diimplementasikan.
4. Menetapkan nilai daya tarik (Attratcktiveness
Score- AS) pada setiap strategi untuk
menunjukkan daya tarik dari suatu strategi
atas strategi lain dengan mempertimbangkan
faktor penentu. Nilai daya tarik mulai dari 1 =
tidak menarik, 2 = kurang menarik, 3 =

29
menarik, dan 4 = sangat menarik.
5. Menghitung nilai total daya tarik (Total
Attractiveness Score-TAS) merupakan hasil
kali kolom bobot dan nilai daya tarik (AS)
dalam setiap baris. Semakin tinggi nilai TAS,
semakin menarik alternatif strategi itu.
6. Menghitung jumlah nilai daya tarik dengan
cara menjumlahkan nilai total daya tarik
dalam setuap kolom strategi matriks QSPM.
Jumlah nilai daya tarik mengungkapkan
strategi mana yang menjadi prioritas dalam
setaip set strategi. Besarnya perbedaan antar
jumlah setiap set strategi tertentu,
menunjukkan seberapa besar sesuatu strategi
lebih diinginkan relatif terhadap strategi lain.

3.5 Definisi Operasional

1. Agrowisata merupakan perpaduan antara lini sektor pariwisata


yang memaksimalkan potensi bidang pertanian sebagai objek
wisata dan pembelajaran.
2. Wisatawan merupakan orang yang mengunjungi atau melakukan
perjalanan suatu tempat objek wisata.
3. Lingkungan internal merupakan input yang sangat penting dalam
merumuskan strategi yang mengarah kepada kekuatan (streagths)
dan kelemahan (weakness) yang terdapat dalam perusahaan.
4. Lingkungan eksternal merupakan input yang sangat penting
dalam merumuskan strategi yang mengarah pada peluang
(opportunities) dan ancaman (treats) produksi operasi yang

30
berada di luar perusahaan.
5. Matrik IE merupakan cara bagaimana memposisikan berbagai
urusan divisi ke dalam matrik dengan EFE (baris) dan IFE
(kolom).
6. Matrik SWOT merupakan Identifikasi dari berbagai faktor yang
ada secara sistematis dalam merumuskan strategi perusahaan.
7. Matrik QSPM menjadi alat yang memungkinkan untuk menyusun
strategi dalam mengevaluasi alternatif strategi secara objektif
menurut identifikasi sebelumnya.

31

Anda mungkin juga menyukai