Anda di halaman 1dari 6

Research In Accounting Journal

Vol 1(3) 2021 : 387-393

STRATEGIC ANALYSIS MANAGEMENT PT. SAMSUNG

ANALISIS STRATEGI MANAJEMEN PT. SAMSUNG

Chica Martia1
Syintia Efendi2
Taufik Elpikar3
Annie Mustika Putri4

Universitas Muhammadiyah Riau1234


Annemustika@umri.ac.id

ABSTRACT
The main problem in this research is the management strategy used by PT. Samsung. PT Samsung is an
international company engaged in the production and sale of electronic goods. The purpose of the study
is to analyze the management strategy used by PT. Samsung to achieve a competitive advantage for the
company. The method used in this study a qualitatative method. Data collection teqniques using interview
techniques, surveys, and questionnaires. The result showed that the EFE matrix was 3,31 and the IFE matrix
was 2,54. The result of the EFE, IFE matrices, and IE quandrant obtain result that can be applied in
companies in competitive advantage to develop products.
Keywords : Management, SWOT, Strategy

ABSTRAK
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah strategi manajemen yang digunakan PT. Samsung. PT.
Samsung adalah perusahaan internasional yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan barang
elektronik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis strategi manajemen yang digunakan PT.
Samsung guna mencapai keunggulan bersaing bagi perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, survei,
dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan matrik EFE sebesar 3,31 dan matrik IFE sebesar 2,54. Hasil
dari matrik EFE, IFE, dan kuadran IE memperoleh hasil yang dapat diterapkan diperusahaan dalam
keunggulan bersaing untuk mengembangkan produk.
Kata Kunci : Manajemen, SWOT, Strategi

1. Pendahuluan
Dalam rangka perluasan bisnis, banyak perusahaan akan mengekspansi bisnis ke beberapa
negara. Masuknya suatu perusahaan dalam pasar internasional merupakan pertemuan
terhadap penawaran dan juga permintaan dari masyarakat internasional itu sendiri. Keunggulan
kompetitif biaya, daya tarik produk, keuntungan dari pasar yang baru, dan keunggulan-
keunggulan lain merupakan daya tarik tersendiri bagi suatu perusahaan. Samsung adalah
perusahaan yang sudah sangat terkenal oleh kalangan industri di dunia. Samsung termasuk
dalam Top 20 brand versi majalah minggu Bisnis dan antar merek,melampaui peringkat rivalnya
Sony. Samsung sukses dalam memasuki pasar internasional bahkan unggul dalam
persaingannya. Hal itu membuat penulis tertarik meneliti lebih dalam tentang analisis strategi
manajemen PT. Samsung.

RAJ, Vol 1(3) 2021 : 387-393, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj


Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial
4.0 International license.
Martia, Efendi, Elpikar & Putri RAJ, Vol 1(3) 2021 : 387-393

2. Tinjauan Pustaka
a) Manajemen Strategi

Yunus (2016) menyatakan bahwa istilah manajemen strategi terbentuk dari dua kata,
yaitu strategic berasal dari bahasa Yunani, strategia yang berarti seni atau ilmu menjadi seorang
jenderal. Jenderal Yunani yang efektif perlu memimpin tentara, memenangkan peperangan dan
mempertahankan wilayah melindungi kota dari serangan musuh serta menghancurkan musuh.
Definisi yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu
sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama. Komponen pertama dari
manajemen strategi adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi,
misi, dan tujuan strategi organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah pelaksanaan
operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau tujuan operasional, pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi
penganggaran, kebijakan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan
evaluasi serta umpan balik.
Dalam memasarkan suatu produk diperlukan strategi supaya kita dapat
memasarkan produk tersebut secara efektif dan efisien sehingga nantinya target dan
tujuan dari pemasaran itu sendiri dapat tercapai. “Strategi pemasaran ialah suatu rencana
yang memungkinkan perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki dengan
sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi pemasaran terdiri dari dua
unsur (1) seleksi dan analisis pasar sasaran dan (2) menciptakan dan menjaga kesesuaian
bauran pemasaran, perpaduan antara produk, harga, distribusi dan promosi.” (Machfoedz,
dalam Andriani,dkk, 2021). Ramadhan, FRSofiyah dalam Andriani (2021) menyatakan bahwa
Analisis SWOT sangatlah dibutuhkan dalam manajemen perusahaan antara lain sebagai
dasar perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran dalam perusahaan. Motivasi untuk
melakukan peneltian ini mengenai Analisis SWOT karena adanya perubahan lingkungan dunia
usaha yang dinamis.
Berdasarkan uraian pengertian manajemen strategi di atas, dapat dipahami bahwa
Manajemen strategi merupakan suatu proses yang ditujukan untuk tahap pengambilan
keputusan organisasi/perusahaan secara strategi dengan melakukan perumusan perencanaan
yang akan dicapai, melaksanakan visi dan misi sesuai tujuan organisasi/perusahaan hingga
melakukan evaluasi atas pelaksanaan strategi yang sudah dijalankan. Selanjutnya dalam tahapan
perumusan strategi yang ingin dicapai organisasi/perusahaan harus dilakukan dengan cara
mengevaluasi faktor-faktor strategis untuk mengukur kekuatan dan kelemahan organisasi serta
memahami juga potensi-potensi organisasi terkait peluang dan ancaman yang akan dihadapi
oleh organisasi.

b) Analisis SWOT
Rangkuti (2013) menyatakan bahwa analis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. analisis SWOT didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Siagian (2004) menjelaskan bahwa analisis SWOT diartikan sebagai salah satu instrumen
analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat, telah diketahui pula secara luas bahwa
SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities (peluang), dan threats (ancaman).
Analisis matriks SWOT adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk
merumuskan strategi atas identifikasi berbagai faktor secara strategis berdasarkan intuisi
(pemahaman dan pengetahuan) terhadap suatu objek (Rangkuti, 2013). Analisis ini didasarkan
pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

389
Martia, Efendi, Elpikar & Putri RAJ, Vol 1(3) 2021 : 387-393

Analisis SWOT selalu mempertimbangkan faktor lingkungan internal berupa kekuatan dan
kelemahan serta lingkungan external berupa peluang dan ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan atau lembaga tertentu. Analisis SWOT juga membandingkan antara faktor eksternal
berupa peluang dan ancaman dengan faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan sehingga
dari hasil analisisnya dapat diambil suatu keputusan strategis bagi perusahaan maupun lembaga
tertentu

3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode
yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan
sebuah masalah yang terjadi pada masa sekarang serta berpusat pada masalah yang aktual.
Metode deskriptif menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Taver dalam Sugiono, 2000:
22).

4. Hasil dan Pembahasan


a) Analisis Sistem
Metode yang digunakan dalam menganalisis manajemen strategi adalah metode SWOT.
Untuk merumuskan atau memformulasikan strategi, terdiri dari tiga tahap. Pertama, tahap
masukan menggunakan matriks Evaluasi Faktor Internal/ Internal Factor Evaluation (IFE) dan
matriks Evaluasi Faktor Eksternal/External Factor Evaluation (IFE). Kedua, tahap pencocokan
menggunakan matriks internal – eksternal (IE). Penyusunan matriks IFE diperoleh dari evaluasi
faktor-faktor internal perusahaan, sedangkan matriks EFE diperoleh dari evaluasi faktor-faktor
eksternal perusahaan. Perusahaan / organisasi biasanya dinilai memiliki kondisi internal yang
cukup kuat dan sanggup mengatasi kelemahan, serta memiliki respon yang baik terhadap
peluang maupun ancaman jika diperoleh nilai total akhir berada di atas nilai rata- rata yaitu, 2,5.
b) Audit Eksternal dan Internal
1. Peluang (Opportunity)
a. Daya beli dan respon masyarakat yang tinggi terhadap perubahan pasar (era
digitalisasi)
b. Menyuguhkan produk yang disesuaikan dengan pangsa pasar, sehingga konsumen
lebih leluasa dalam menyuguhkan pilihannya dan tentunya akan menambah
kepuasan terhadap konsumennya.
c. Tingkat gengsi masyarakat yang selalu ingin memiliki produk elektronik baru dan
canggih
d. Produk yang dapat saling terhubung dengan smartphone , sehingga memudahkan
konsumen dalam melakukan kegiatannya, sekaligus dapat menjawab seluruh
kebutuhan masyarakat saat ini yang di dominasi oleh kaum milenial
e. 60 % produk Indonesia telah peka dan paham tentang teknologi digitalisasi

2. Ancaman (Threats)
a. Munculnya produk buatan China yang menawarkan harga lebih murah
b. Tidak diminatinya salah satu produk(hanya produk tertentu saja yang laku dipasaran)
c. Adanya black market barang tiruan sehingga brand image ternodai
d. Pelncuran teknologi yang lebih inovatif (e- sim oleh Apple Inc) dan beberapa
teknologi yang mudah ditiru memungkinkan terjadinya perpindahan selera
konsumen terhadap beberapa pilihan merek
e. Konsumen memiliki banyak pilihan terhadap merk lain.

3. Kelebihan (Strength)
a. Samsung memiliki brand image yang melekat dikalangan masyarakat

390
Martia, Efendi, Elpikar & Putri RAJ, Vol 1(3) 2021 : 387-393

b. Inovasi produk ( software dan hardware ), samsung sangat diunggulkan


c. Adanya diversifikasi produk yang dikeluarkan samsung, sehingga konsumen memilih
produk sesuai dengan kebutuhannya
d. Harga produk samsung bervariasi dan sesuai dengan pusat yang dituju
e. Samsung menjadi pelopor beberapa teknologi Iris Scanner, Mode Glove, Face
Recognition, Curved Edge Display, Multi Windows, Heartb Rate Sensor, QLED TV,
Addwash(mesin cuci dan vacum cleaner power bot).

4. Kelemahan (Weakness)
a. Bentuk dan desain yang terlalu monoton untuk beberapa produk
b. Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mencapai sasaran
c. Investasi yang tinggi pada Research & Development
d. Suku cadang produk elektroniknya terkesan mahal dan sukar ditemukan
e. Tek nologi yang diciptakan samsung mudah ditiru, sehingga mudah memunculkan
pesaing baru.

c) Hasil Matrix External Factor Evaluation (EFE)

Tabel 1. Hasil Matrix External Factor Evaluation

Key Success faktor Bobot Rating Nilai


Opportunities
1. Daya beli dan respon masyarakat yang tinggi terhadap 0,14 4 0,56
perubahan pasar. (era digitalisasi)
2. Menyuguhkan produk yang disesuaikan dengan sasaran 0,07 2 0,14
pangsa pasar, sehingga konsumen lebih leluasa dalam
menentukan pilihannya dan tentunya akan menambah
kepuasan terhadap konsumennya.
3. Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki 0,04 1 0,04
produk elektronik terbaru dan canggih
4. Produk yang dapat saling terhubung dengan smartphone, 0,13 4 0,52
sehingga memudahkan konsumen dalam melakukan
kegiatannya, sekaligus dapat menjawab seluruh kebutuhan
masyarakat saat ini yang didominasi oleh kaum millenial.
5. 60% produk Indonesia telah peka dan paham tentang 0,09 3 0,27
teknologi digitalisasi
Threats
1. Munculnya produk buatan China yang menawarkan harga 0,13 4 0,52
lebih murah
2. Tidak diminatinya salah satu produk (hanya produk tertentu 0,08 2 0,16
saja yang laku di pasaran)
3. Adanya black market dan barang tiruan sehingga brand 0,14 4 0,56
image ternodai
4. Peluncuran teknologi yang lebih inovatif ( e-sim oleh Apple 0,09 3 0,27
Inc) dan beberapa teknologi yang mudah ditiru
memungkinkan terjadinya perpindahan selera konsumen
terhadap beberapa pilihan merk.
5. Konsumen memiliki banyak pilihan terhadap merk lain. 0,09 3 0,27
100% Nilai EFE 3,31
Berdasarkan tabel 1 nilai EFE adalah sebesar 3,31.

391
Martia, Efendi, Elpikar & Putri RAJ, Vol 1(3) 2021 : 387-393

d) Hasil Matrix Internal Factor Evaluation (IFE)

Tabel 2. Hasil Matrix Internal Factor Evaluation


Key Success faktor Bobot Rating Nilai
Strength
1.Samsung memiliki brand image yang melekat di kalangan 0,19 4 0,76
masyarakat
2. Inovasi produk (software dan hardware), samsung sangat 0,08 2 0,16
diunggulkan.
3. Adanya diversifikasi produk yang dikeluarkan samsung, 0,11 3 0,33
sehingga konsumen dapat memilih produk sesuai
kebutuhannya.
4. Harga produk Samsung bervariasi dan sesuai dengan 0,07 2 0,14
pasar yang dituju
5. Samsung menjadi pelopor peluncuran beberapa teknologi 0,06 2 0,12
seperti Iris Scanner, Mode Glove, Face Recognition, Curved
Edge Display, multi windows, Heart Rate Sensor, QLED TV,
Addwash (mesin cuci) dan Vacuum cleaner POWERbot)
Weakness
1. Bentuk dan desain yang terlalu monoton untuk beberapa 0,10 3 0,30
produk.
2. Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk 0,07 2 0,14
mencapai sasaran.
3. Investasi yang tinggi pada Research & Development 0,18 4 0,36
4. Suku cadang produk elektoniknya terkesan mahal dan 0,05 1 0,05
sukar didapat
5. Teknologi yang diciptakan samsung mudah ditiru, 0,09 2 0,18
sehingga mudah memunculkan pesaing baru.
100% Nilai IFE 2,54
Berdasarkan tabel 1 nilai IFE adalah sebesar 2,54.

e) Hasil Quadran Matrix Internal Evaluation (IE)

TINGGI SEDANG RENDAH


3,00-4,00 2,00-2,99 1,00-1,99
TINGGI I II III
3,00-4,00
SEDANG IV V VI
2,00-2,99
RENDAH VII VIII IX
1,00-1,99

Berdasarkan hasil dari tabel IFE faktor internal sebesar 2,54 PT. Samsung tergolong dalam
kuadran II. Artinya adalah perusahaan dalam kondisi tumbuh dan membangun (grow and
development).

392
Martia, Efendi, Elpikar & Putri RAJ, Vol 1(3) 2021 : 387-393

5. Penutup
Dari hasil penelitian ini, maka dapat diberi kesimpulan sebagai berikut :
a) Dari tabel EFE matriks, dapat diketahui nilai total PT. Samsung adalah sebesar 3,31. Jumlah
ini berada diatas rata-rata (2,5), artinya PT. Samsung sangat bagus dalam merespon berbagai
peluang yang ada serta mengatasi segala ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
b) Dari tabel IFE matriks, terlihat bahwa nilai total PT. Samsung adalah sebesar 2,54. Jumlah ini
hanya sangat menghawatirkan karena tidak berada diatas rata-rata(2,5), artinya PT. Samsung
harus lebih meningkatkan kembali posisi internal perusahaan.
c) Dari tabel IE matriks , terlihat bahwa PT. Samsung berada pada posisi kuadran II . Artinya
adalah PT. Samsung berada pada keadaan tumbuh dan membangun. Manajemen strategi
yang intensif untuk dilakukan adalah pengembangan pasar dan produk, serta penetrasi
pasar.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , maka peneliti memberi saran sebagai berikut :
1) PT. Samsung sebaiknya melakukan modofikasi produk apabila mencapai posisi jenuh, hal ini
sudah dilakukan Samsung dan menjadi strategi unggulan. Dibuktikan dengan adanya
diversifikasi produk dalam satu tipe. Seperti Samsung seri A yaitu A3, A5, A6, A10, A20,dsb.
Rekomendasi strategi produk yang kami sarankan adalah mesin cuci yang lebih canggih lagi
yaitu mesin cuci piring, mesin cuci sepatu,dll.
2) Memperluas pangsa pasar dengan menambahkan partner kerjasama secara berkala dari
setiap outlet-outlet yang ada di Indonesia. Pengembangan pasar secara bertahap hingga ke
pelosok-pelosok negeri.
3) Melakukan penetrasi pasar secara intens, mengenalkan produk-produk unggulan dengan
melakukan event-event dan workshop yang dapat memikat konsumen sekaligus ajang
promosi produk.

Daftar Pustaka
Andriani, F., Tasa, N.N., Nurhasanah, S.,Oktaviani, S., Putri, A.M. (2021). Penerapan Analisis Swot
Terhadap Penentuan Strategi Pemasaran(Studi Kasus Seblak dan Baso Aci Wak Acan
Pekanbaru). Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2904-2910.
Annis, M. & Shinta, R. (2020). Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Studi Kasus
di Kantor Pos Kota Magelang 56100. Jurnal Ilmu Manajemen, 58-70.
Burhan, B. (2009). Penelitian Kualitatif. Jakarta:Rajawali Pers
Elyarni, R., & Hermanto. (2016). Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan SAP
Express pada PT. SAP . Jurnal Metris, 81-88.
Imam, B (2015, Januari 21).Mengalami Penurunan Samsung Masih Dominasi Pasar Smartphone
Dunia di Tahun 2014. Retrieved From
Irham, F. (2013). Manajemen Pengambilan Keputusan. Bandung: Alfaberta
Kotler, P. (2010). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Moekijat. (2000). Kamus Manajemen. Bandung: Alumni
Rangkuti, Freddy. (2013). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Siagian, Sondang P. (2004). Manajemen Strategik. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Tjiptono, F, dan Chandra, G. (2012). Pemasaran Strategik. Edisi 2. Yogyakarta : ANDI.
Yunus,Eddy. (2016). Manajemen Strategis, Yogyakarta: ANDI.
https://id.wikipedia.org/wiki/Samsung_Electronics. Diakses 01 Juli 2021
https://www.beritateknologi.com/mengalami-penurunan-samsung-masih-dominasi-pasar-
smartphone-dunia-di%20tahun-2014

393

Anda mungkin juga menyukai