Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL REVIEW

Kuliah: Manajemen Strategi

Dosen: Pasca Dwi Putra, SE,. M.Si

Oleh :

Taufik Hidayat Rambe (7173143034)

PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal
Review mengenai manajemen strategi dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan saya juga berterima kasih kepada bapak Pasca Dwi Putra, SE,. M.Si
selaku Dosen mata kuliah manajemen strategi

Saya menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami dan membantu bagi siapapun yang
membaca. Sekiranya sekian dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan, terima kasih.

Penulis

Medan, Maret 2020

REVIEW JURNAL
Title
PROTOTIPE APLIKASI PERUMUSAN STRATEGI MANAJEMEN
(Judul)
STRATEGIS PADA ORGANISASI BISNIS MENGGUNAKAN ANALISIS
SWOT DAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)

Journal Jurnal Sistem Informasi

(Jurnal)

Download Google schoolar

Volume
Volume 11 Nomor 1, April 2019

Year 2019

Author
Ari Wedhasmara, 2)Rahmat Izwan Heroza, 3)Ken Ditha Tania

Reviewer Taufik Hidayat

Date Maret 2020

Abstract
The bankruptcy of PT Nyonya Meneer as one of the largest producers of herbal
medicine in Indonesia, the change in the form of trade transactions from manual to
digital forms, and the fact that Digital Disruption in the world is the background
of the importance of formulating organizational strategies in achieving
competitive advantage for organizationsThe strategy formulation method used
consists of three stages, the input stage using IFE (Internal Factors Evaluation)
and EFE (External Factors Evaluation) matrices, in the second stage matching,
using the Internal and External matrix tools, and the final stages.Isthe decision
stage, where the tool used is QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). The
results obtained are application prototypes formulating strategic management
strategies in business organizations that can provide a general strategy and
sequence of strategies based on user interest.
Background
Manajemen Strategis merupakan suatu seni dan pengetahuan yang
(Latar
Belakang) menghantarkan organisasi bisnis dalam mencapai tujuannya, dengan pemilihan
strategi bisnis yang selektif berdasarkan hasil perumusan strategis, yang kemudian
diimplementasikan dan dievaluasi berdasarkan kesesuaian strategi dengan
pencapaian tujuan dengan melihat perubahan yang cepat saat ini terhadap bisnis,
diperlukan suatu strategi yang bersifat agile sehingga dapat mengikuti perubahan
bisnis yang saat ini didrive berdasarkan keinginan konsumen. Masih segar dalam
ingatan kita, pada tahun 2017 telah terjadi perubahan didunia bisnis Indonesia,
[1]yaitu keruntuhan PT Nyonya Meneer selaku produsen jamu terkemuka nasional
di Indonesia, tidak dapat dipungkiri sebagai akibat kurangnya strategi dan
kreativitas dalam peningkatan kualitas produk serta peningkatan penjualan,
persaingan yang ketat bukan menjadi alasan karena didasarkan permintaan pasar
yang masih ada dan cenderung meningkat, sehingga dapat dikatakan usaha jamu
masih dapat dikatakan memiliki prospek yang cukup baik

Research UNTUK MENGETAHUI PROTOTIPE APLIKASI PERUMUSAN STRATEGI


Purposes MANAJEMEN STRATEGIS PADA ORGANISASI BISNIS MENGGUNAKAN
ANALISIS SWOT DAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX
(Tujuan
(QSPM)
Penelitian)

Research PT. Nyonya Meneer


Subject
(Subjek
Penelitian)

Research 1 Tahap Literature Reviewdan Penetapan Metodologi Perumusan Strategi


Method 2 Tahap Desain Aplikasi
(metode 3 Tahap Implementasi Aplikasi
Penelitian)

Research Tahap pertama adalah literature review, dimana peneliti melakukan kajian pustaka
Procedure terkait dengan pelaksanaan perumusan strategi dalam manajemen strategis,
adapun hasil dari tahapan ini adalah penentuan perumusan strategi dalam
(proses
penelitian) manajemen strategis, serta penetapan tools dan teknik dalam melaksanakan
perumusan strategi.2.2 Tahap Desain AplikasiPada tahap ini dilakukan
perancangan terhadap proses bisnis yang terjadi dalam perumusan strategi dalam
manajemen strategis. Hasil dari tahapan ini adalah hasil perancangan proses bisnis
dalam bentuk Data Flow Diagram(DFD) dan hasil perancangan basis data dalam
aplikasi perumusan strategi dalam bentuk Entity Relationship Diagram(ERD).2.3
Tahap Implementasi AplikasiTahapanimplementasi aplikasi adalah merupakan
implementasi dari tahapan desain aplikasi kedalam program dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan penggunaan MySQL sebagai basis data, semuanya
dibundlingdalam satu aplikasi perangkat lunak XAMPP..
Advantages
(kelebihan) 1) Memiliki identitas lengkap dari jurnal
2) Ada deskripsi metode
3) Memiliki jurnal literatur lengkap
4) Memiliki penelitian prosedur yang rinci dari
5) Materi yang tercakup sangat mudah dimengerti
6) Ada diskusi dan kesimpulan sumber
7) Ada referensi untuk menambah pembacaan
8) Penuh kata bahasa Inggris
9) Intemational joumal

Disadvantage
s 1) Kesimpulannya sangat singkat

(kekurangan) 2) Ada beberapa kata yang sulit dimengerti

3) Hasil materinya singkat

Conclusion Berdasarkan perhitungan aplikasi perumusan strategi manajemen strategis


(kesimpulan) didapatkan bahwa hasil perumusan strategi melalui tiga proses, yaitu tahapan
input, tahapan matching, dan tahapan decision (pengambilan keputusan). Pada
tahapan pertama aplikasi meminta user untuk memasukkan kekuatan dan
kelemahan dari organisasi yang kemudian akan dihitung menggunakan matriks
evaluasi faktor internal (IFE), kemudian aplikasi akan meminta user memasukan
kembali peluang dan ancaman dari faktor luar organisasi, yang kemudian akan
diproses melalui matriks evaluasi faktor eksternal (EFE). Pada tahapan kedua pada
aplikasi perumusan strategi ini, aplikasi ini akan memproses hasil matriks internal
dan matriks eksternal dalam matriks internal dan eksternal sehinggaakan diperoleh
strategi umum dari organisasi. Pada tahapan ketiga, akan dilakukan analisis dari
hasil matriks internal dan eksternal, sehingga akan didapat analisis strategi
Kekuatan-Peluang (S-O), strategi Kekuatan-Ancaman (S-T), strategi Kelemahan-
Peluang (W-O), dan strategi Kelemahan-Ancaman (W-T), setelah diperoleh
strategi tersebut maka setelah proses perhitungan akan didapatkan urutan Nilai
ketertarikan terhadap pelaksanaan strategi. Hasil akhir inilah yang dapat dijadikan
acuan dalam pelaksanaan strategi organisasi dalam mendapatkan keunggulan
kompetitif dari para kompetitor.

Jurnal 2

Title
KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN
(Judul)
KINERJA KEUANGAN SEBAGAI PENENTU STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN

Journal Jurnal Dinamika Manajemen


(Jurnal)

Download Google schoolar

Volume
Vol. 4, No. 1
ISSN 2086-0668 (cetak)2337-5434 (online)

Year 2013

Author
Ida Maftukhah

Reviewer Taufik Hidayat

Date Februari 2020

Abstract Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial,


kepemilikan institusional, pertumbuhan asset, ROA, DPR, net sales, fixed asset ratio dan
corporate tax rate terhadap DER pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2004-2008. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sepuluh perusahaan manufaktur. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling. Data yang diteliti diperoleh dari Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) masing-masing perusahaan. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel dummy untuk kepemilikan manajerial dan ROA berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap DER. Variabel pertumbuhan aset dan DPR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap DER. Variabel kepemilikan isntitusional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap DER. Sedangkan net sales, fixed asset ratio dan corporate tax rate
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap DER. Hasil penelitian juga
menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 33,4%.
Background Tujuan perusahaan pada dasarnya untuk memaksimumkan kesejahteraan pemilik
(shareholders) melalui keputusan atau kebijakan investasi, pendanaan, dan dividen yang
(Latar
Belakang) tercermin dalam harga saham di pasar modal. Semakin tinggi harga saham berarti
kesejahteraan pemilik semakin meningkat. Dalam menjalankan usaha, pemilik biasanya
melimpahkan kepada pihak lain, yaitu manajer sehingga menyebabkan timbulnya
hubungan keagenan. Masalah tersebut bisa terjadi antara: pemilik (shareholders) dengan
manajer, manajer dengan debtholders, serta manajer dan shareholders dengan
debtholders (Masdupi, 2005).
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi permasalahan agensi
dan menurunkan biaya yang berkenaan dengan agensi (Rahayu, 2005). Metode-metode
tersebut bisa dikelompokkan dalam beberapa kategori: pertama, melalui pengendalian
eksternal atau mekanisme motivasional. Hal ini dilakukan untuk menyelaraskan
kepentingan manajemen dengan pemegang saham dengan meningkatkan kepemilikan
manajer pada perusahaan (Jensen et al., 1992). Kedua, institutional investor sebagai
monitoring agents. Moh’d et al. (1998), menyatakan kepemilikan investor institusional
seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dan kepemilikan oleh institusi
lain akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja
manajemen.
Ketiga, dengan meningkatkan Dividend Payout Ratio (DPR). DPR yang meningkat
akan menyebabkan free cash flow tidak tersedia cukup banyak sehingga manajemen
terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya (Crutchley &
Hansen dalam Wahidahwati, 2002). Keempat, dengan meningkatkan penggunaan
pendanaan melalui hutang. Peningkatan hutang akan menurunkan besarnya konflik antara
pemegang saham dengan manajemen. Disamping itu hutang juga akan menurunkan
excess cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan
pemborosan dilakukan oleh manajemen (Jensen et al., 1992).
Penelitian empiris yang meneliti tentang hubungan struktur kepemilikan terhadap hutang
(debt equity ratio). Proporsi kepemilikan saham merupakan faktor yang dapat
menimbulkan konflik antara pemilik dengan manajemen. Penyebab konflik antara
manajer dengan pemegang saham antara lain dalam hal pembuatan keputusan pendanaan.
Struktur kepemilikan perusahaan tidak hanya ditentukan oleh jumlah hutang dan equity
saja, tetapi juga ditentukan oleh prosentase kepemilikan oleh manajer dan investor
institusional (Wahidahwati, 2002).
Research
Purposes Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, pertumbuhan asset, ROA, DPR, net sales, fixed asset ratio dan
(Tujuan
Penelitian) corporate tax rate terhadap DER pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2004-2008.
Research
Subject perusahaan manufaktur

(Subjek
Penelitian)

Research Pengolahan data menggunakan metode polling. Jumlah data yang akan diolah
Method adalah perkalian antara jumlah perusahaan, yaitu sepuluh dengan periode pengamatan
(metode selama lima tahun (2004-2008), jadi jumlah data dalam penelitian ini menjadi 50. Teknik
Penelitian) analisis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah dengan memakai teknik analisis
regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen
dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan mengestimasi dan atau
memprediksi nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang
diketahui (Gujarati, 2003). Variabel dependen yang digunakan adalah Debt to Equity
Ratio (DER) dan variabel independennya kepemilikan manajerial yang dinyatakan
sebagai variabel dummy, kepemilikan institusional, pertumbuhan aset, ROA, DPR, net
sales, fixed asset ratio dan corporate tax rate. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Research Populasi adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama tahun 2004 sampai 2008 yang berjumlah 165 perusahaan. Alasan
Procedure
pemilihan objek penelitian pada kelompok industri manufaktur adalah bahwa industri
(proses
manufaktur merupakan kelompok terbesar dibandingkan dengan kelompok industri yang
penelitian)
lain, semakin besar obyek yang diamati maka diharapkan semakin tepat hasil kajian.
Selain itu, alasan lain dipilihnya perusahaan manufaktur sebagai obyek dalam penelitian
ini dikarenakan industri ini merupakan industri yang sahamnya paling aktif
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pada industri ini juga rata-
rata mempunyai total hutang yang lebih tinggi dari perusahaan industri lainnya.
Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode purposive sampling dengan tujuan
untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive
sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada beberapa
pertimbangan atau kriteria tertentu.
Advantages
(kelebihan) 1) Memiliki identitas lengkap dari jurnal
2) Ada deskripsi metode
3) Memiliki jurnal literatur lengkap
4) Memiliki penelitian prosedur yang rinci dari
5) Materi yang tercakup sangat mudah dimengerti
6) Ada diskusi dan kesimpulan sumber
7) Ada referensi untuk menambah pembacaan
8) Penuh kata bahasa Inggris
9) Intemational joumal

Disadvantage
s 1) Kesimpulannya sangat singkat

(kekurangan) 2) Ada beberapa kata yang sulit dimengerti

3) Hasil materinya singkat

Conclusion Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk menarik dana
dari masyarakat yang kemudian disalurkan ke sektor-sektor produktif. Dengan demikan,
(kesimpulan)
pasar modal dapat menimbulkan multiplier efek yang luas terutama kepada lembaga-
lembaga yang terkait. Pasar modal juga dapat dikatakan sebagai wadah monopoli
kepemilikan perusahaan karena setelah perusahaan go public dan memanfaatkan modal
kemudian pemegang surat berharga juga menjadi pemilik perusahaan sehingga menjadi
milik publik.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur
yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2004 sampai 2008. Dari 165
perusahaan yang terdaftar hanya sepuluh perusahaan yang memenuhi semua syarat
penelitian untuk dijadikan sampel. Beberapa sampel digugurkan karena tidak memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan sebagai berikut: satu, koefisien regresi


variabel kepemilikan manajerial sebagai variabel dummy sebesar -1,123 dengan nilai
negatif, hal ini menyatakan bahwa skor dummy 0 nilainya lebih tinggi dari skor dummy 1,
sedangkansignifikan sebesar 0,042 dimana nilainya lebih kecil dari 5%. Dengan
demikian, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap terhadap Debt to Equity Ratio (DER) dapat
didukung.
Dua, variabel kepemilikan institusional menunjukkan pengaruh positif dan
signifikan terhadap DER. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,023 dan
signifikan sebesar 0,072 dimana nilainya lebih kecil dari 10%. Dengan demikian,
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER) tidak didukung.
Tiga, variabel pertumbuhan aset menunjukkan pengaruh positif dan signifikan
terhadap DER. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,020 dan signifikan
sebesar 0,042 dimana nilainya lebih kecil dari 5%. Dengan demikian, hipotesis ketiga
yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Debt to Equity Ratio (DER) dapat didukung.
Empat, variabel ROA menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap DER.
Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar -0,056 dan signifikan sebesar 0,039
dimana nilainya lebih kecil dari 5%. Dengan demikian, hipotesis keempat yang
menyatakan bahwa Return On Assets (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Debt to Equity Ratio (DER) dapat didukung.
Lima, variabel DPR menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap DER.
Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,021 dan signifikan sebesar 0,003
dimana nilainya lebih kecil dari 5%. Dengan demikian, hipotesis kelima yang menyatakan
bahwa Dividen Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Debt to
Equity Ratio (DER) dapat didukung.
Enam, variabel LnNS menunjukkan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
DER. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,135 dan signifikan sebesar
0,346 dimana nilainya lebih besar dari 5%. Dengan demikian, hipotesis keenam yang
menyatakan bahwa net sales berpengaruh positif dan signifikan terhadap Debt to Equity
Ratio (DER) tidak didukung.
Tujuh, variabel fixed asset ratio (FAR) menunjukkan pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap DER. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,016 dan
signifikan sebesar 0,296 dimana nilainya lebih besar dari 5%. Dengan demikian, hipotesis
ketujuh yang menyatakan bahwa fixed asset ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Debt to Equity Ratio (DER) tidak didukung.
Delapan, variabel corporate tax rate (CTR) menunjukkan pengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap DER. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar
0,001 dan signifikan sebesar 0,977 dimana nilainya lebih besar dari 5%. Dengan
demikian, hipotesis kedelapan yang menyatakan bahwa corporate tax rate berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER) tidak didukung.
Penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama tahun 2004-2008 menunjukkan hasil bahwa terdapat empat variabel yang
hipotesisnya diterima, yaitu variabel kepemilikan manajerial, pertumbuhan asset, ROA
dan DPR. Sedangkan empat variabel lainnya yaitu kepemilikan institusional, net sales
(LnNS), fixed asset ratio dan corporate tax rate hipotesisnya tidak diterima.

Anda mungkin juga menyukai