CORPORATE STRATEGY
Dosen Pengampu : Prof
Prof. Dr.. Hj. DIAN A.S. PARAWANSA, M.Si., Ph.D
DISUSUN OLEH :
MUH. RISAL
A012201071
KONSENTRASI STRATEGIK
Tabel tersebut menyoroti dua kualifikasi penting dari tiga area inti yaitu :
1. Pengaruh penilaian dan nilai mencapai misi dan tujuan yang menunjukkan
bahwa strategi perusahaan bukanlah ilmu yang tepat.
2. Spekulasi tingkat tinggi yang dilibatkan dalam prediksi utama seperti
mencoba untuk memprediksi masa depan organisasi.
1.3 Proses, Konten, dan Konteks
Dalam bebarap situasi tidklah mudah untuk mengambil keputusan strategis
untuk dilaksanakan dan memerlukan waktu untuk mengambil keputusan dan
butuh penundaan sebelum dilaksanakan karena dua alasan :
1. Insan yang terlibat dalam organisasi (manajer, karyawan, pemasok, dan
pelanggan) dapat memilih untuk melaksanakan penilaian bisanis sendiri
terhadap strategi korporat diman hal ini akan berpengaruh terhadap
keputusan awal dan tindakan lanjutan yang akan dilaksanakan.
2. Lingkungan berubah secara drastis ketika strategi sedang dilaksanakan yang
mengakibatkan strategi harus dibatalkan sehinggapengembangan strategi
harus dimulai dari awal lagi.
Setiap keputusan strategis melibatkan :
1) Konteks, lingkungan dimanaa strategi beroperasi dan dikembangkan. Dalam
Kasus IBM selama 1980-an, konteksnya adalah perkembangan teknologi
yang cepat berubah di komputer pribadi.
2) Konten, tindakan (aksi) utama dari strategi yang diusulkan. Konten dari
strategi IBM adalah keputusan untuk meluncurkan PC baru dan kinerja
selanjutnya di pasar.
3) Proses, bagaimana tindakan-tindakan tersebut saling terkait atau
berinteraksi satu sama lain saat strategi terungkap terhadap apa yang
mungkin merupakan lingkungan yang berubah. Proses dalam kasus IBM
adalah penundaan dalam menangani pasar PC, reaksi lambat terhadap
tindakan kompetitif dan interaksi antara berbagai bagian perusahaan saat
berusaha menanggapi tindakan pesaing. Dengan demikian, proses
merupakan sarana di mana strategi akan dikembangkan dan dicapai.
Proses membutuhkan investigasi dan tidak jelas serta quixotic karena melibatkan orang
dan lingkungan yang berubah dengan cepat. Kesulitan tersebut diperparah oleh
masalah bahwa selama periode implementasi, proses tersebut dapat mempengaruhi
keputusan strategis awal. Misalnya, saat proses berlangsung di IBM, tindakan
kompetitif memaksa organisasi untuk melakukan pemotongan yang awalnya tidak
diidentifikasi sebagai bagian dari konten strategis.
1.4 Proses : Menghubungkan Tiga Area Inti
1.4.1 Dua pendekatan berbeda terhadap proses
1. Pendekatan perskriptif. Beberapa ahli berpendapat bahwa strategi korporat
pada dasarnya proses linear dan rasional mulai dengan “dimana kita”
kemudian membangun strategi baru untuk masa depan.
Strategi korporat perskriptif adalah strategi yang tujuannya telah ditentukan
sebelumnya dan yang elemen utamanya telah dikembangkan sebelum
strategi dimulai.
2. Pendekatan yang alami. Ahli lain berpandangan bahwa strategi korporat
alami, beradaptasi terhadap kebutuhan manusia dan berlanjut untuk
berkembang sepanjang waktu.
Strategi korporat alami adalah strategi yang mempunyai tujuan akhir belum
jelas dan mempunyai elemen yang dikembangkan sepanjang pembelajaran
siklus sebagai proses strategi.
1.4.2 Dampak pada tiga bidang inti
1. Pendekatan perskriptif berpandangan bahwa tiga area inti (analisis strategis,
pengembangan strategi, dan implemntasi strategi) dihubungkan bersama secara
berurutan. Dengan demikian dimungkinkan untuk menggunakan area analisis
untuk mengembangkan strategi yang kemudian diimplementasikan secara
berututan.
2. Pendekatan alami berpandangan bahwa tiga inti utama pada dasarnya saling
berhubungan. Namun, biasanya menganggap area analisis sebagai yang khas
dan lebih dulu dari dua elemen lainnya. Karena strategi perusahaan kemudian
dikembangkan secara proses eksperimental yang melibatkan trial and error,
tidak tepat untuk membuat perbedaan yang jelas antara pengembangan strategi
dan fase implementasi: mereka terkait erat, yang satu menanggapi hasil yang
diperoleh oleh yang lain.
1.4.3 Pengembangan model strategi korporat
Analisis strategis
Fase analisis pendekatan perskriptif dan alami bisa dipisahkan menjadi dua
bagian :
1. Analisis lingkungan, memeriksa apa yang akan terjadi atau apa yang
kemungkinan besar terjadi di luar organisasi, misalnya : perkembangan
ekonomi dan politik, dan persaingan.
2. Analisis sumber daya, menjelajahi kemampuan dan ketersediaan
sumberdaya di dalam organisasi, seperti sumberdaya manusia, tempat, dan
keuangan.
3. Identifikasi visi, misi, dan tujuan, mengembangkan dan meninjau arah
strategis dan tujuan yang lebih spesifik, seperti memaksimalkan profit atau
pengembalian modal, atau dalam beberapa kondisi misalnya pelayanan
sosial.
Beberapa strategi meletakkan elemen ketiga sebelum kedua elemn lainnya yang
berarti hal yang pertama dilakukan organisasi adalah menentukan tujuannya dan
kemudian menganalisa bagaiman untuk mencapainya.
Pengembangan strategi dan implementasi
Menurut pendekatan preskriptif, langkah selanjutnya adalah pertimbangan formal
dari pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan yang disepakati. Hal ini diikuti
oleh seleksi rasional dari pilihan sesuai dengan kriteria yang diidentifikasi, untuk
sampai pada strategi preskriptif. Pilihan diimplementasikan setelah
mempertimbagkan keperluan organisas, kendali dan hal lain yang akan penting
dalam pelaksanaan. Sebagi contoh, “sumber daya” strategi mungkin termasuk
perusahaan baru dan produk baru sementara “lingkungan” mungkin termasuk
ketertarikan pelanggan baru terhadap organisasi sebagai hasil dari strategi baru.
Kedua hal ini akan berdampak pada keputusan strategis selanjutnya.
Pengembangan strategi dan implementasi – Pendekatan emergen
Memerlukan lebih banyak eksperimen pandangan strategi dan implementasinya.
Hal ini diperoleh dari percobaan, eksperimen dan diskusi sebagai
pengembangan strategi. Tidak ada strategi final yang disepakati melainkan lebih
kepada serangkaian pendekatan eksperimental yang dipertimbangkan oleh
mereka yang terlibat dan kemudian dikembangkan lebih lanjut. Strategi muncul
selama proses pembuatan dan pengujian. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan
yang jelas dalam pendekatan yang muncul antara kedua tahap pengembangan
strategi dan implementasinya.
1.5 Apa yag membuat strategi baik ?
Diperlukan beberapa pengujian yang kuat untuk strategi yang baik yang terletak
pada dua area :
1. Hubungannya dengan dunia nyata dari organisasi dan aktifitasnya : aplikasi –
keterkaitan.
2. Strategi yang mengandalkan disiplin ilmu yang terkait dengan prinsip-prinsip
dasar akademik, originalitas, logika berpikir dan metode sains.
1.5.1 Menguji strategi yang baik : aplikasi – keterkaitan
1. Uji peningkatan-nilai, Strategi yang baik memberikan peningkatan nilai pada
organisasi, bisa dilihat dari peningkatan profitability, tapi bisa juga tidak
tampak dimana peningkatannya dalam jangka waktu yang lama yang bisa
diukur dari kinerja bisnis seperti pangsa pasar, kemampuan inofatif, dan
kepuasan karyawan.
2. Uji konsistensi, strategi yang baik harus konsisten dengan keadaan yang
sekitarnya setiap saat. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan untuk
memanfaatka sumberdaya secara efisien, lingkungan yang mungkin berubah
cepat atau lambat, dan kemampuan organisasi untuk mengatasi keadaan
saat itu.
3. Uji keunggulan kompetitif. Strategi yang baik akan meningkatkan keunggulan
kompetitif berkelanjutan. Setiap organisasi harus dipandang sebagai pesaing
dalam pasar sehingga dibutuhkan keunggulan kompetitif berkelanjutan.
1.5.2 Menguji strategi yang baik : Standar akademis
Pengujian lebih fundamental berdasarkan prinsip-prinsip originalitas, logika
berpikir, dan metode sains :
1. Tes originalitas. Strategi yang baik berasal dari kegiatan melakukan sesuatu
yang benar-benar berbeda. Oleh karena itu, satu tes yang memiliki validitas
akademis adalah orisinalitas.
2. Uji Tujuan. Memriksa apakah strategi yang dipilih sudah sesuai dengan
tujuan organisasi.
3. Uji konsistensi logis. Apakah rekomendasi mengalir dengan cara yang jelas
dan logis dari bukti yang digunakan? Dan keyakinan apa yang kita miliki
terhadap bukti yang digunakan? Apakah kita percaya bukti seperti itu?
Mungkinkah itu tidak dapat diandalkan karena berasal dari pesaing?
4. Uji resiko dan sumberdaya. Apakah risiko dan sumber daya yang terkait
dengan strategi masuk akal dalam kaitannya dengan organisasi? mungkin
konsisten dengan tujuan keseluruhan, tetapi melibatkan tingkat risiko yang
begitu besar sehingga tidak dapat diterima. Apalagi mungkin membutuhkan
sumber daya yang secara substansial melebihi yang tersedia untuk
organisasi – bukan hanya keuangan, tetapi mungkin orang dan keterampilan.
5. Uji Fleksibilitas. Apakah strategi yang diusulkan mengunci organisasi ke
masa depan tentang cara lingkungan dan sumber daya berubah? Atau
apakah strategi mengizinkan beberapa fleksibilitas, tergantung pada cara
persaingan, ekonomi, manajemen dan karyawan dan faktor material lainnya
berkembang?
1.6 Pengembangan strategi pada organisasi public dan non-profit
1.6.1 Organisasi public
Organisasi pubik di beberapa negara beroperasi pada sektor utama industri dan
aktifitas komersil seperti telekomunikasi, perusahaan listrik dan gas, dll.
Pertimbangan utama strategi korporat pada organisasi publik :
Kebijakan dan politik
Pemasok-pemasok monopoli
Birokrasi dan laju perubahan yang lebih lambat
Perebutan sumber daya dari pemerintah
1.6.2 Organisasi Non-Profit
Organisasi nirlaba biasanya didirikan karena alasan
selain pertimbangan komersial: misalnya kesejahteraan burung dan hewan,
penyakit penelitian, penyelamatan internasional, pengentasan kemiskinan. Untuk
alasan ini, strategi perusahaan pertama-tama harus mengenali dan
mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh organisasi semacam itu. Juga perlu
memahami sifat sukarela dari sebagian besar kegiatan ini dan berbagai sumber
dana sering tersedia.
Semua pertimbangan ini akan berdampak besar pada strategi perusahaan.
Pengambilan keputusan mungkin lebih lambat dan lebih tidak pasti. Mungkin ada
lebih banyak lobi terhadap badan pendanaan atas keputusan individu. Mungkin
ada beberapa tujuan yang saling bertentangan yang membuat strategi sulit untuk
berkembang. Gaya dan harapan organisasi perlu dimasukkan ke dalam proses
strategi
1.7 Dimensi Internasional dalam Strategi Korporat
Ekonomi internasional dan dampaknya terhadap perdagangan antar negara
Keuangan internasional, mata uang, dan pajak
Skala ekonomi dan produksi
Budaya, kepercayaan, dan gaya manajemen yang berbeda di seluruh dunia
PERTANYAAN
1. Lynch, Richard. 2006. Corporate Strategy Fourth Edition. England : Prentice Hall
Financial Times.
CHAPTER 2
A REVIEW OF THEORY AND PRACTICE
1. Lynch, Richard. 2006. Corporate Strategy Fourth Edition. England : Prentice Hall
Financial Times.
CHAPTER 3
ANALYSING THE ENVIRONMENT-BASICS
1. Lynch, Richard. 2006. Corporate Strategy Fourth Edition. England : Prentice Hall
Financial Times.
CHAPTER 4
ANALYSING MARKETS, COMPETITION, AND CO-OPERATION
Empat strategi serangan utama ini didasarkan pada tiga prinsip utama strategi militer :
1. Kebutuhan untuk memusatkan serangan pada persaingan dengan tujuan utamam
pesiang kewalahan dan kemungkina berhasil leboih besar.
2. Elemen kejutan sehingga keuntungan dapat diperoleh saat pesaing masih
memulihkan diri.
3. Kebutuhan untuk mengkonsolidasikan serangan dengan terus berinvestasi untuk
beberapa periode (kecuali di opsi terakhir yang didasarkan pada penarikan cepat
dan kerugian terbatas).
Disamping itu, dalam strategi militer berlaku :
melibatkan ketergantungan pada kekerasan untuk mencapai tujuan hanya jika itu
berguna dan bisa dicapai;
merekomendasikan untuk memusatkan kekuatan sedemikian sehingga akan
mencapai efek maksimum;
menyarankan untuk menindaklanjuti penggunaan kekuatan dengan strategi jangka
panjang yang akan mengamankan posisi secara permanen.
4.4.5 Strategi Inovatif
Ada banyak bentuk inovasi tetapi berguna untuk mengidentifikasi empat untuk tujuan
kita :
1. Menyusun ulang peraturan permainan
2. Inovasi teknologi
3. Level layanan yang lebih tinggi
4. Kerjasama
4.4.6 Kesimpulan : menyerang atau bertahan
strategi serangan mengundang respons defensif. Analisis tingkat agresifitas terhadap
pesaing adalah titik awal yang penting dalam pengembangan strategi perusahaan. Kay
berpandangan bahaya dalam penggunaan analogi militer karena alasan :
1. Hal ini mungkin membesar-besarkan pentingnya ukuran dan skala
2. Ini mengundang penekanan yang berlebihan pada kepemimpinan, visi dan
serangan.
1. Lynch, Richard. 2006. Corporate Strategy Fourth Edition. England : Prentice Hall
Financial Times.
CHAPTER 5
DEVELOPING CUSTOMER-DRIVEN STRATEGY
1. Lynch, Richard. 2006. Corporate Strategy Fourth Edition. England : Prentice Hall
Financial Times.
CHAPTER 6
ANALYSIS OF RESOURCES-BASICS
6.7.3 Hubungan antara ketujuh elemen dan sumber daya organisasi lainnya -
hierarki sumber daya
Empat area bersama-sama membentuk hierarki sumber daya organisasi – lihat Gambar
6.10. Ciri pembeda dari tingkat hierarki meningkatkan kemungkinan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan di tingkat yang lebih tinggi.
6.7.4 Kerangka VRIO – mekanisme menguji sumberdaya kompetitif
6.8 Mengidentifikasi Sumber Daya Mana Yang Memberikan SCA
6.8.1 Menganalisis Sumber Daya Organisasi Individu
1. Lynch, Richard. 2006. Corporate Strategy Fourth Edition. England : Prentice Hall
Financial Times.