Huliati (205743)
Business Marketing Analysis, Strata 1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo
E-mail: huliacsb9@gmail.com
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisinis yang semakin meningkat saat ini yang membuat
perusahaan harus siap menghadapi maraknya persaingan yang pesat, perusahaan bukan
hanya sekedar menjual produk dengan harga yang relatif murah dan produk
ditempatkan dengan mudah untuk dijangkau oleh konsumen, dalam konteks ini banyak
sekali brand-brand baru yang bermunculan untuk sebuah produk. Hal ini dilihat dari
banyaknya produk sejenis dengan manfaat yang sama yang di tawarkan dipasar yang
menjadi acaman bagi setiap perusahaan. Di indonesia, sektor industri merupakan salah
satu komponen utama yang membangun perkembangan ekonomi nasional. Saat ini
persaingan antar perusahaan dari berbagai sektor industri semakin ketat. Sektor industri
yang paling banyak diminati yaitu bidang industri fashion (pakaian) . setiap tahun
model fashion selalu berubah dan berkembang, sesuai dengan ide pemikiran manusia,
dan perkiembangan teknologi, serta mengikuti perkembangan zaman. Seperti yang kita
ketahui pakaian ialah salah salah satu kebutuhan primer yang harus terpenuhi maka dari
itu perkembangan model busana, fashion dan lain-lain di indonesia sudah semakin
banyak peminatnya.
Strategi bisnis merupakan rencana strategi yang terjadi pada tingkat divisi dan
dimaksudkan bagaimana membangun serta memperkuat posisi bersaing produk dan jasa
perusahaan dalam industri tertentu yang dilayani divisi tersebut (Hariadi 2003:34).
Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tentu harus mempunyai strategi bisnis yang
benar-benar siap untuk memuaskan para customer, dapat mencapai tujuan yang
ditentukan serta dapat memenangkan persaingan. Maka dari itu dalam memanagemen
strategi tersebut terdapat beberapa langkah dalam prosesnya yaitu dengan
mengindentifikasikan misi, tujuan, dan strategi organisasinya terlebih dahulu, kemudian
selanjutnya menganalisi Eksternal (Peluang dan ancaman), analisi internal (kekuatan
dan kelemahan) mempormulasi strategi, mengimplementasi strategi, dan yang terakhir
mengevaluasi hasil.
Analisis lingkungan
Proses awal yang dilakukan dalam manegemen strategi yang bertujuan untuk
memantau lingkungan perusahaan yaitu dengan menganalisis lingkungan. Lingkungan
perusahaan disini mencakup semua faktor, mulai dari dalam maupun luar perusahaan
yang dapat mempengaruhi pencapaian yang diinginkan. Lingkungan internal akan
mencakup mengenai managemen pemasaran, keuangan, produksi, SDM, dan operasi
sistem informasi managemen perusahaan. Sedangkan lingkungan eksternal akan
mencakup mengenai persaingan antar perusahaan, potensi masuknya pesaing, potensi
pengembangan produk pengganti, kekuatan tawar menawar dari pemasok serta kekuatan
tawar menawar dari customer.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode analisi perencanaan strategis yang digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal maupun
lingkungan internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT merupakan akronim dari
kata strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats
(ancaman)
Matriks SWOT
Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu pnelitian kualitatif deskriptif. Metode
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan pribadi,
dan nantinya metode ini menghasilkan data deskriptif. Tujuannya adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Ciri-ciri
deskriptif bukan hanya menggambarkan mengenai situasi atau kejadian, tetapi juga
menerangkan hubungan, menguji, hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta
mendapatkan arti dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. (Rukajat,
2018:1). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan fakta-fakta jelas
untuk memperoleh informasi mengenai objek yang diteliti. Peneliti menggunakan
metode ini karena peneliti akan meneliti strategi yang tepat untuk Fashion Story dalam
menjalankan bisnisnya.
Para narasumber yang akan diwawancara oleh peneliti adalah seorang yang dianggap
memiliki pengetahuan yang lengkap dan akurat mengenai situasi, kondisi subjek
penelitian dari Fashion Story. para nasrasumber tidak lain dari pemilik Fashion Story,
karyawan Fashion Story, serta customer yang datang berbelanja.
Dalam menguji keabsahan data disini peneliti menggunakan teknik triangulasi. Pada
perinsipnya triangulasi model pengecekkan data yang di gunakan untuk menentukan
apakah sebuah sebuah data benar-benar cocok untuk sebuah fenomena pada sebuah
penelitian. Menurut Sugiyono (2010:464) Triangulasi dapat diartikan sebagai
pengecekan data dari sebuah sumber dengan berbagai cara dan berbagai watktu.
Terdapat riga macam triangulasi yaitu triangulasi sumber,triangulasi teknik
pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Peneliti akan melakukan wawancara terhadap
narasumber yang ada di Fashion Story dengan bebrapa pertanyaan sama untuk menguji
apakah data yang diperoleh dari satu narasumber dengan narasumber lainnya apakah
valid atau tidak.
Dalam industri Fashion tak heran apabila perusahaan mengalami persainagan yang
begitu ketat karena banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang yang sama
apalagi intensitas persaingan antara perusahaan cenderung meningkat ketika jumlah
pesaing terus bertambah. Ketika customer dapat dengan sangat mudah berganti
merk,jika model pakain terus berubah karena mengikuti perkembangan trend tahun
demi tahunnya. Pesaing baru juga masuk dengan kapastitas dan kekuatan yang sama
dengan perushaan. Dalam industri ini Fashion Story memiliki banyak sekali pesaing
yang letaknya tidak jauh dari perusahaan seperti toko Aisya, toko vienna Tk.fashion
story, toko padupadan, dan masih banyak lagi. Hal inilah yang mengakibatkan Fashion
Story memiliki persaingan yang begitu ketat. Banyaknya pesaing di industri fashion ini
akan menjadi ancaman bagi perusahaan sehingga Fashion Story harus siap dengan
segala ancaman tersebut. Namun untuk permintaan dari customer sejauh ini belum
mengalami penurunan meski banyaknya pesaing yang berdiri dibidang industri yang
sama dengan Fashion story. kenapa demikian, karena fashion story selalu menjaga
kualitas dan membandrol harga yang terbilang relatif murah untuk produknya agar
pelanggan tetap setia untuk berbelanja di Fashion Story. Bukan hanya ini Fashion Story
juga selalu memberikan diskon kepada pelanggan yang telah memiliki Card Mamber
tanpa ada minimal belanja.
Yang menjadi hambatan bagi Fashion Story karena adanya pesaing baru yaitu harga,
karena jika Fashion Story menjual produk dan brand serta merek yang sama pastinya
terutama akan beraing dalam membandrol harga.selain itu hambatan utama yang
dialami Fashion Story yaitu dari segi design produk . karena, pesaing yang baru masuk
bisa saja menjual pakain yang sama dengan Fashion Story dengan harga yang jauh lebih
murah. Namun Fashion Story memiliki cara dalam menghadapi pesaingyaitu dengan
terus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan harga yang terbaik dari
supplier agar dapat bersaing dengan pesaing-pesaing baru lainnya.
Fashion Story bisa saja mempunyai produk pengganti untuk pakaian namun hanya
dapat digantikan dengan pakaian juga namun dengan model yang sama tapi dengan
merk yang berbeda. Dan harga produk pengganti ini pasti akan mempengaruhi usaha
dari Fashion Story, karena sebagian customer lebih mengutamakan merk baju yang
mereka biasa beli dan ini dapat berdampak pada penjualan di Fashion Story. Adanya
produk pengganti bisa mempengaruhi keberlangsungan bisnis dari toko Fashion Story
ini. Karena penilaian kualitas barang biasanya dilihat dari dari segi harga dan kualitas,
namun kembali lagi tergantung pada penilaian pelanggan. Produk perngganti dapat
berperan sebagai barang yang mempunyai fungsi yang sama namun bisa saja
mempunyai fungsi atau kualitas yang lebih baik atau bahkan lebih buruk dibandingkan
dengan barang yang ada sebelumnya.
jumlah tingkat pemasok dalam perusaahaan Fashion Story terbilang tinggi. Fashion
Story juga memiliki anak cabang perusahaan khusus untuk memasok bahan baku.
Fashion story selalu memilkiki hubungan baik dengan para pamasok sehingga tidak
mengalami kesulitan dalam mencari pemasok. Dengan berjalinnya hubungan yang baik
antara pemasok dengan perusahaan tentu ini menjadi peluang yang besar bagi
perusahaan karena nantinya pemasok akan lebih percaya dan selalu memberikan harga
yang murah. Namun harga yang ditawarkan pemasok pada perusahaan Fashion Story
tentunya memiliki price list tersendiri dan pastinya ada diskon khusus yang ditawarkan .
pemasok akan semakin banyak memberikan diskon kepada perusahaan apabila semakin
banyak barang yang dibeli. Terlepas dari itu tidak selamanya barang yang yang
dibutuhkan perusahaan selalu dimiliki oleh pemasok atau barang tersebut habis inilah
yang akan menjadi acaman bagi perusahaan.
produk- produk berupa pakaian yang di jual oleh Fashion Story selalu dibanjiri oleh
permintaan konsumen. Terlebih lagi Fashion Story menjual barang-barang yang fast
moving yang cepat laku karena Fashion Story selalu mengikuti tren fashion yang
diminati apalagi di kalangan remaja. Daya tawar konsumen yang di miliki oleh
perusahaan ini cukup besar sehingga perusahaan memiliki prioritas bagi para customer
yang membeli secara retail. Bukan hanya itu Fashion Story juga memiliki strategi
bisinis agar konsumen lebih memilih berbelanja di perusahaannya dari pada
perusahaaan lain dengan menjual barang dengan haraga yang lebih murah dari pada
perusahaan pesaing. Dengan memberikan harga yang jauh lebih murah serta pelayanan
yang memuaskan, tentu ini membuat perusahaan mempunyai peluang untuk membuat
konsumen lebih loyal terhadap perusaahaan. Sedangkan ancamannya apabila
perusahaan tidak mempunyai barang yang yang dibutuhkan kosumen maka konsumen
akan berpindah ke pesaing lain.
a. Pemasaran
Setiap perusahaaan pasti memiliki cara dalam memasarkan produk jualanya. Fashion
Story contohnya memasarkan produknya dengan cara mempromosikan produk
pakaiannya melalui akun media sosial milik preusahaan seperti Facebook, whatshapp,
dan Instagram. Selain itu fashion story juga menjual produk-produk nya melalui
aplikasi E-commerce yaitu shoppe. Target pasar yang ditujukan oleh Fashion story
dengan produk yang dijualnya yaitu kalangan remaja baik laki-laki maupun perempuan
yang berusia mulai 17-30 tahun. Namun tentunya target pasar tidak selamanya sesuai
dengan harapan karena ada kalanya target akan naik turun, apabila keadaan pasar sepi
maka akan turun begitu juga sebaliknya. Lokasi perusahaan bisa di bilang strategis
karena berada di pinggir jalan raya sehingga membuat para konsumen tidak kesusahan
mencari lokasinya. Tidak banyak hal yang dilakukan fashion story untuk menawarkan
barangnya kepada pembeli karena hanya dengan memposting produk jualannya melalui
media sosial dan E-commerce saja itupun sudah ramai pembelinya. Namun dalam
memasarkan produknya Fashion Story juga melihat kondisi ramai pada saaat tertentu.
Misalnya pada saat musim lebaran maka akan lebih banyak menjual pakain-pakaian
muslim maka akan dicarikan barang-barang sesuai kebutuhan pelanggan. Layanan
pelanggan yang dilakukan oleh Fashion Story melalui media sosial maupun customer
datang langsung ke toko di layani dengan sangata baik dan past respon sehingga
semuanya berjalan dengan baik tanpa ada kendala. Terkait dengan harga Fashion Story
memiliki cara dalam menentapkan harga kepada pelanggan yaitu dengan menggunakan
harga yang lebih murah dari pesaing terlebih lagi apabila pelanggan membeli barang
dalam jumlah banyak maka akan diberikan potongan harga. Bukan hanya itu apabila
produk ada promo maka akan di jual dengan harga yang murah juga. Dalam
pendistribusian barang kepada customer fashion Story menggunakan jasa ekpedisi
pengiriman barang seperti JNE, JNT dan sebagainya untuk mengirim barang pembeli
yang melakukan transaksi online. Aktivitas tersebut menckup pergudangan, saluran dan
cakupan distribusi, lokasi ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan,
transportasi, perdangangan besar dan perdaganagan ritel. Kegitan pemasaran yang
dilakukan Fashion Story sejauh ini sudah berjalan dengan baik.
Sebenarnya ada 7 fungsi dasar dalam pemasaran yaitu analisis konsumen, penjualan
produk dan jasa, perencanaan produk barang dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset
pemasaran dan analisis peluang. Namun disini Fashion story hanya menerapkan 4
fungsi dasar karena Fashion Story tidak pernah melakukan riset pemasaran, analisis
peluang, dan perencanaan produk barang dan jasa.
b. keuangan
kegiatan pengelolaan keuangan dalam Fashion Story sudah cukup baik. Setiap hasil
pendapatan dan hasil penjualan dimasukan ke pembukuan. Lewat pembukuan yang
dilakukan , pemilik perusahaan dapat melihat hasil pejualan dan pendapatan setiap
harinya. Fungsi keuangan dijalankan oleh bagin revisi keuangan sendiri. Perusahaan
memiliki cara sendiri dalam mengevaluasi kinerja dalam keuangan dengan cara audit
yaitu dengan melihat apakah ada selisih dalam saldo. Selain itu, laporan keuangan
dilakukan setiap bulan dan harus memenuhi deadline yang telah ditentukan. Setiap
tahun perusahaan Fashion Story selalu profit tidak pernah ada kendala yang membuat
perusahaan mengalami kerugian.
c. Fungsi Operasional
dilihat dari aspek produksi atau operasional pada toko Fashion Story sudah terbilang
berjalan dengan baik. Menurut david (2013) mengatakan bahwa terdapat 5 fungsi
operasional yang harus dapat berjalan dengan baik yaitu capacity, inventory, workforce,
quality, process. Tetapi Fashion story hanya menerapkan empat dari kelima fungsi
tersebut. Kenapa demikian, karena Fashion Story tidak process memproduksi
barangnya sendiri. Melainkan langsung membeli produk pakaina dari pemasok. Berikut
adalah 4 fungsi operasional yang ditrerapkan oleh toko Fashion Story:
1. capacity
Produk yang di jual Fashion Story selalu mengutamakan kualitas sebuah produk.
Sebelum memasan seberapa banyak pakaina yang dipesan, Fashion Story terlebih
dahulu melihat kondisi pasar dan memperhitungkan beberapa banyak pakaian yang
akandipesan hal ini dilakukan untuk ,menghindari kelebihan stock pakaian yang dapat
menyebabkan pakaian tersebut diobral. Karena model pakaian sangat cepat sekali
mengalami perubahan karena mengikuti trend.
2. inventory
Pemesanan produk dari pemasok dapat dipesan kapan saja, namun melihat kondisi
dipasaran juga dalam menentukan banyaknya produk yang akan dipesan. Karena jika
terlalu banyak yang memesan 1 model produk pakaian dan tidak terjual semua maka
akan menjadi baju obral. Barang baru yang yang dikirim oleh pemasok tersebut nanti
akan disimpan digudang. Pemesanan akan meningkat ketika mendekati bulan puasa dan
lebaran, karena permintaan konsumen meningkat. Oleh karena itu, stock barang juga
menjadi perhitungan yang sangat penting.
3. workforce
Jumlah karywan Fashion Story sudah cukup banyak dan pengelolaan tenaga kerjanya
sudah terbilang cukup bagus karena sudah tidak dibutuhkan penambahan karyawan lagi.
Ketika toko sedang ramai karyawan bagian lainpun untuk membantuk untuk melayani
pelanggan.
4. quality
Fashion story selalu memastikan bahwa produk yang dijualnya memiliki kualitas yang
tinggi karena sebelum mengorder barang ke pemasok fashion story mengutamakan
kualitas serta harga yang dipertimbangakan cocok atau tidak untuk dipasarkan.
Analisis SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
(STRENGTH) (WEAKNESS) (OPPORTUNITY) (THREATS)
1. Fashion story 1. tidak bisa 1. memiliki lokasi 1. adanya
memiliki kualitas membuat produk toko yang strategis pesaing baru
bahan pakain yang atau desain sendiri yang terus
bagus karena langsung bertambah.
membeli pakaian dari
pemasok
2. kualitas layanan 2. model baju banyak 2. aadanya tradisi 2. daya tawar
yang memuaskan dijual oleh pesaing lebaran yang konsumen yang
serta mengikuti membuat permintaan tinggi
perkembangan konsumen semakin
tekhnologi dalam meningkat sehingga
menjalankan mendapatakan
bisnisnya keuntungan yang
berlipat ganda
3. harga murah 3. belum punya 3. adanya
armada sendiri untuk persaingan
mengirim barang. harga dengan
Fashion story masih para pesaing
menggunakan jasa
ekspedisi
4. memiliki 4. mudahnya
hubungan yang baik bagi pendatang
dengan dengan baru untuk
pemasok dan masuk di
customer industri ini
Formulasi Strategi
Strategi yang digunakan oleh Fashion Story selama ini yaitu dengan tetap menjadi
kualitas pelayanannya dan selalu mengutamakan tingkat spesifikasi barang yang sesuai
dengan apa yang dibutuhkan oleh para customer dan didukung dengan harga yang
kompetif juga. Selain itu Fashion Story menerapkan strategi alternatif yaitu dengan
menggunakan matriks SWOT yang bisa dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. strategi SO (Strength-Opportunity)
2. strategi WO (Weakness-opportunity)
b. Model pakaian yang dijual oleh Fashion Story banyak juga dijual oleh pesaing hal ini
menjadi kelemahan sehingga untuk mengatasinya, perusahaan harus mengembangkan
model-model baru sesuai trend sehingga yang tidak dimiki oleh pesaing.
c. Belum adanya armada sendiri untuk mengirim barang juga merupakan kelemahan
dari perusahaan karena ini. Maka dari itu perusahaan harusnya memiliki aramda sendiri
sehingga lebih mempermudah dalam pengiriman barang keluar pulau.
3. Strategi ST (Strength-threats)
4. strategi WT (Weakness-threath)
Lingkungan Eksternal
Lingkungan Internal
Dari kesimpulan di atas maka saran yangf diberikan oleh peneliti kepada perusahaan
adalah:
2. Fashion Story harus mempunyai armada sendiri untuk mengirimkan barang kepada
customer agar lebih mudah dalam pengirman barang tanpa harus memakai jasa
ekspedisi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. (2013). Strategic Management: concepts and Cases 914th ed). United
States: Pearson Education.
Istiqomah dan Irsad Andriyanto. 2017. Analisis SWOT dalam Pengembangan Bisnis
(Studi pada Sentra Jenang di Desa Wisata Kaliputu Kudus). Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam. Vol. 5, No. 2, Desember. 363-381.